Pages

Thursday, May 17, 2012

Skripsi Ilmu Administrasi Negara : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Antar Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai

A.    Latar Belakang
            Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan  orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling  berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar  pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya.  Dalam kehidupannya manusia sering dipertemukan satu sama lainnya dalam  suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya jelas  terlihat melalui jenis, peringkat, bentuk dan jumlah interaksi yang  berlaku.
            Proses dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam  mencapai organisasi yang efektif. Salah satu proses yang akan selalu  terjadi dalam organisasi apapun adalah proses komunikasi. Melalui  organisasi terjadi pertukaran informasi, gagasan, dan pengalaman.  Mengingat perannya yang penting dalam menunjang kelancaran  berorganisasi, maka perhatian yang cukup perlu dicurahkan untuk  mengelola komunikasi dalam organisasi. Proses komunikasi yang begitu  dinamik dapat menimbulkan berbagai masalah yang mempengaruhi pencapaian  sebuah organisasi terutama dengan timbulnya salah faham dan konflik Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada  para pegawai tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka  mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja  jika sedang berada di bawah standar.

Skripsi Ilmu Administrasi Negara : Pelaksanaan Diklat Penjenjangan Untuk Pegawai Struktural Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III

A.    Latar Belakang  
            Pendidikan dan Pelatihan Pegawai yang biasanya
lazim disingkat Diklat  merupakan sarana untuk membangun SDM menuju era
globalisasi yang penuh dengan tantangan. Karena itu kegiatan Diklat tidak dapat
diabaikan begitu saja terutama dalam memasuki era persaingan yang semakin
ketat, tajam dan berat pada saat seperti sekarang ini. Berkaitan dengan hal
tersebut kita menyadari bahwa Diklat  merupakan kebutuhan dasar  bagi
karyawan.  
               Disadari ataupun tidak, penempatan karyawan dalam suatu bidang kerja tidak dapat menjamin bahwa mereka akan otomatis sukses dalam pekerjaannya. Karyawan baru sering tidak tahu pasti apa peranan dan tanggung jawab mereka. Permintaan pekerjaan dan kemampuan karyawan harus diseimbangkan melalui program orientasi dan pelatihan. Kedua kegiatan tersebut sangat diperlukan oleh perusahaan. Apabila karyawan telah dilatih dan telah mahir dalam bidang kerjanya, mereka memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk mempersiapkan tanggung jawab mereka di masa mendatang. Dengan mengikuti perkembangan dan pertumbuhan yang ditandai dengan makin besarnya diverifikasi tenaga kerja, bentuk organisasi dan persaingan global yang terus meningkat, upaya pelatihan dan pengembangan memungkinkan karyawan untuk memperluas kewajiban serta tanggung jawabnya yang lebih besar. Meskipun kegiatan pelatihan dapat membantu karyawan untuk mengerjakan tugasnya yang ada sekarang, manfaat kegiatan pelatihan dapat diperluas melalui pembinaan karir karyawan dan membantu mengembangkan karyawan tersebut untuk mengemban tanggung jawabnya yang akan datang.

Skripsi Ilmu Administrasi Negara : Penataan Sistem Perambuan Lalu Lintas di Kota ABC

A. Latar Belakang
 
                                          Transportasi merupakan subsistem dari ekosistem kota,
berkembang sebagai bagian kota karena naluri dan kebutuhan penduduk untuk
bergerak atau memindahkan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Naluri dan keinginan penduduk untuk mengadakan perjalanan atau
memindahkan barang sifatnya umum tersebut selalu menimbulkan masalah dan juga
bersifat umum dalam transportasi koa.
                Pada kota yang berpenduduk dalam jumlah besar dan mempunyai kegiatan perkotaan yang sangat luas dan intensif, maka diperlukan pelayanan transportasi berkapasitas tinggi dan ditata secara terpadu atau dinamis. Oleh karena itu pada dasarnya transportasi merupakan derived demand artinya permintaan akan jasa transportasi timbul dari permintaan sektor-sektor lain.
                Keberhasilan pembangunan yang telah dicapai di segala bidang, sektor transportasi sangat menentukan peranan transportasi bukan hanya untuk melancarkan arus barang dan mobilitas sumber-sumber ekonomi secara baik. Melalui pembangunan jangka panjang peranan transportasi dapat memberi pelayanan yang baik untuk kegiatan manusia. 
                 Transportasi itu berfungsi ganda, di satu sisi harus mampu menunjang dan di sisi lain juga mampu merangsang pertumbuhan sektor-sektor lainnya. Oleh karena itu  pembangunan sektor transportasi harus dilaksanakan secara multidimensional, dalam arti harus memperhatikan tidak hanya situasi dan kondisi transportasi itu sendiri tetapi juga harus memperhatikan lingkungan yang dipengaruhinya dan mempengaruhinya termasuk sarana dan prasarana. 

Skripsi Ilmu Administrasi Negara : Analisis Kinerja Birokrasi Pemerintahan


Abstract
Skripsi Ilmu Administrasi Negara dengan Judul:  Analisis Kinerja Birokrasi Pemerintahan
              Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja birokrasi,  khususnya yang berkaitan dengan tingkat efesiensi organisasi, kerja,  kerjasama tim, dan hubungan antara pimpinan dengan bawahan, serta faktor  pendukung dan penghambat kinerja birokrasi pada Dinas Pendidikan  Kabupaten XYZ.
                Populasi penelitian ini adalah keseluruhan pegawai dinas pendidikan  kabupaten XYZ sebanyak 109 orang, selanjutnya dilakukan penarikan sampel  sebanyak 49 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja birokrasi berada taraf  baik. Hal ini terutama terlihat pada semua variabel penelitian, yakni,  efesiensi, & kerjasama tim, dan hubungan antara pimpinan dengan bawahan.  Faktor pendukung kinerja birokrasi antara lain; tingkat kerjasama yang  solid, hubungan vertical dan horizontal yang harmonis, serta dukungan  dari pemerintah dan masyarakat yang cukup memadai.

Skripsi Administrasi Negara : Pengemasan dan Penyebaran Informasi CD ROM Terhadap Kebutuhan Pengguna Warintek

Pengemasan dan Penyebaran Informasi CD ROM Terhadap Kebutuhan Pengguna Warintek
A. Latar Belakang
                Perkembangan teknologi yang
sangat cepat telah membawa kita untuk hidup berdampingan dengan informasi dan
teknologi itu sendiri. Sekarang ini banyak orang telah meninggalkan proses
penelusuran informasi secara manual yang membutuhkan waktu yang lama untuk
menemu kembali beralih menggunakan Information Retrival System yang berada
dalam jaringan (Network) sehingga kita dapat mengakses informasi secara cepat
dan dapat mengakses ke jaringan Data base mana saja yang ada dalam network.
                Seiring teknologi yang semakin cepat kita juga harus mengimbanginya dengan dapat menggunakan teknologi itu sendiri. Sangat disayangkan apabila kita di tengah-tengah kehidupan modern sekarang ini tidak dapat mendayagunakan teknologi yang ada khususnya teknologi yang berbasis informasi. Dapat kita bayangkan kita akan jauh tertinggal dengan orang lain yang mengerti tentang information technology karena seperti yang kita kethui bersama informasi itu dapat menguasai dunia.
               Dengan mukadimah di atas, makalah ini mencoba mengupas tentang bagaimana proses pencarian informasi pada jaringan data base di internet dan sejauh mana user dalam menelusur informasi dapat menggunakan IR-system secara sistematis agar kebutuhan informasinya dapat akurat atau tepat sesuai keinginannya.

Download Isi Lengkap  dari Skripsi Ini :  
 

Skripsi Administrasi Negara : Pengaruh Motivasi Dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai


Pengaruh Motivasi Dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara
A.  Latar Belakang Masalah
            Perbaikan kinerja aparat pelayanan publik merupakan salah satu isu  penting dalam reformasi administrasi publik di berbagai negara, termasuk  Indonesia. Tuntutan perbaikan kinerja aparat publik semakin besar jika  dikaitkan dengan upaya Pemerintah untuk meningkatkan dayasaing negara  dalam persaingan global. Kesan buruk sudah disandang oleh aparat  pemerintah (sektor publik) dalam hal pelayanan dari dulu. Hal ini antara lain  dapat diindikasikan dari besarnya dana yang digunakan untuk membiayai  aparatur pemerintah yang tidak diimbangi dengan kualitas pelayanan kepada  masyarakat yang maksimal.
            Sebaliknya, kualitas pelayanan yang diberikan  instansi pemerintah dapat dinilai sangat buruk. Padahal pemerintah telah  mengeluarkan peraturan perundang-undangan tentang pelayanan publik oleh  aparatur negara diatur dalam Kepmenpan No. 009 Tahun 2007 tentang Standar  Pelayanan Publik. Dalam lingkup atau skala nasional seringkali dikeluhkan tentang  pelayanan publik di instansi-instansi pemerintah terutama menyangkut jalur  birokrasi yang berbelit-belit. Kondisi tersebut terjadi juga di daerah-daerah.  

Skripsi Administrasi Negara : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai


 (Studi Pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan)  


A. Latar Belakang
            AFTA yang berlaku sejak tahun 2003 menandai telah dimulainya  pasar bebas dimana tujuan diberlakukan pasar bebas ini untuk  mengefektifkan dan mengefesiensikan perdagangan internasional.  Globalisasi ekonomi dan kedatangan era perubahan dalam menghadapi  perdagangan bebas merupakan tantangan serius bagi para pemimpin dalam  mengelola organisasi. Dalam menghadapi perubahan. Perlu kehati-hatian  untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan sekaligus menjaga  kelangsungan organisasi agar dapat bertahan hidup.    Dalam konteks mempertahankan dan mengelola organisasi agar  mampu bertahan hidup, peran sumber daya manusia mempunyai kedudukan  yang sentral.
            Hal tersebut didasari oleh suatu pemikiran bahwa sumber daya  manusia sebagai salah satu faktor produksi merupakan unsur utama dalam  menciptakan peluang bisnis dalam berbagai kesempatan. Untuk  meningkatkan perannya sebagai salah satu faktor produksi dalam perusahaan  atau organisasi, maka SDM harus memiliki motivasi berprestasi karena  salah satu karakteristik yang mempengaruhi prestasi kerja SDM adalah  motivasi berprestasi itu sendiri.    Kinerja sendiri adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan  tugas tertentu. Menurut Rue & Bryan dalam Tjandra (2005 : 38) kinerja  didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil serta merupakan tingkat  pencapaian tujuan organisasi secara berkesinambungan.   Suatu organisasi   baik pemerintah maupun swasta dalam mencapai tujuan yang ditetapkan  harus melalui sarana dalam bentuk organisasi yang digerakkan oleh  sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam mencapai  tujuan organisasi yang bersangkutan.

Skripsi Administrasi Negara : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengembangan Perumahan (Studi Pada Kantor Dinas Permukiman dan Pengembangan Wilayah Kabupaten Tapanuli

A.       Latar belakang 
            Dalam menjalani kehidupannya, manusia tidak pernah terlepas dari hal-hal yang  berhubungan dengan tempat dimana dia tinggal dalam kehidupannya sehari-hari. Bagi  manusia kebutuhan akan tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar (basic need),  disamping kebutuhan akan sandang dan pangan.    Tempat tinggal memang sangat vital bagi kehidupan manusia. Tanpa tempat  tinggal yang cukup, manusia tidak akan dapat hidup dengan layak. Manusia tidak cukup  dengan terpenuhinya kebutuhan sandang dan pangan, meskipun kenyataannya terdapat  peringkat pemenuhan akan kebutuhan itu dari kebutuhan yang minimum hingga  kebutuhan yang tidak terbatas.   Teori Maslow menyebutkan bahwa sesudah manusia terpenuhi kebutuhan  jasmaninya, yaitu sandang, pangan, dan kesehatan, kebutuhan akan rumah atau tempat  tinggal merupakan salah satu motivasi untuk pengembangan kehidupan yang lebih tinggi  lagi. Tempat tinggal pada dasarnya merupakan wadah bagi manusia atau keluarga dalam  melangsungkan  kehidupannya.   

Rencana Strategis Bisnis Bagi RSUD Dengan Pendekatan Program Klinik


Diagnosis Organisasi
Pengantar
            Diagnosis organisasi merupakan tahapan penting yang perlu dilakukan dalam proses menyusun rencana strategis bisnis. Diagnosis ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran komprehensif mengenai lingkungan bisnis (lingkungan luar) dan lingkungan dalam RSD sebagai dasar penyusunan strategi. Analisis lingkungan usaha RS dapat dilakukan dengan mengamati trend yang terjadi pada faktor-faktor lingkungan luar RS untuk mengukur demand dan supply pelayanan kesehatan serta faktor lain yang berpengaruh terhadap operasionalisasi RSD. Analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengukur kinerja RSD selama ini dalam memenuhi demand masyarakat dan mengidentifikasi kondisi internal yang dapat menjadi keunggulan kompetitif maupun kelemahan. Untuk melakukan diagnosis ini diperlukan instrumen yang mampu menangkap berbagai fenomena perubahan lingkungan tersebut.

Prinsip-prinsip Dasar Tata Kelola Yang Baik (Good Governance)


a.      Definisi
            Secara umum ada lima prinsip dasar yang terkandung dalam good corporate governance atau tata kelola yang baik menurut Daniri (2005). Kelima prinsip tersebut adalah transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kesetaraan/kewajaran. Namun dalam Permendagri No. 61 tahun 2007, prinsip yang dituntut untuk dilaksanakan hanya empat prinsip yang pertama.
Secara lebih rinci prinsip-prinsip dasar dalam tata kelola yang baik adalah sebagai berikut:
1. Transparansi (Transparancy); yaitu keterbukaan informasi baik dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Efek terpenting dari dilaksanakannya prinsip transparansi ini adalah terhindarnya benturan kepentingan (conflict of interest) berbagai pihak dalam manajemen.
2. Akuntabilitas (Accountability); yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban organ lembaga sehingga pengelolaan lembaga dapat terlaksana dengan baik. Dengan terlaksananya prinsip ini, lembaga akan terhindar dari konflik atau benturan kepentingan peran.

Desentralisasi Fiskal di Sektor Kesehatan dan Reposisi Peran Pusat dan Daerah


            Salah satu hal penting dalam desentralisasi di Indonesia di tahun 1999 adalah desentralisasi fiskal. Secara teori, desentralisasi fiskal adalah pemindahan kekuasaan untuk mengumpulkan dan mengelola sumber daya finansial dan fiskal.1 Desentralisasi fiskal dapat dijadikan sebagai indikator mengenai berjalannya kebijakan desentralisasi. Sejarah telah mencatat bahwa pada akhir tahun 1970- an, Indonesia melakukan desentralisasi di bidang kesehatan namun tidak disertai dengan desentralisasi fiskal. Akibatnya tidak terjadi pemindahan wewenang dari pemerintah pusat ke daerah. Bagian ini mengkaji apakah kebijakan desentralisasi fiskal berjalan, dan berusaha memahami prospek pembangunan kesehatan dalam era desentralisasi.
Desentralisasi dan kegagalan menutup kesenjangan fiskal
            Salah satu hal menarik sebagai dampak desentralisasi adalah perbedaan kemampuan fiskal yang semakin besar antar propinsi dan kabupaten/kota. Dengan adanya dana bagi hasil maka ada propinsi dan kabupaten/kota yang mendadak menjadi kaya dalam waktu sekejap. Beberapa daerah mempunyai APBD sekitar 2 triliun rupiah dengan penduduk yang tidak mencapai 500.000 orang. Namun yang menarik, di sektor kesehatan setelah beberapa tahun kemudian terjadi situasi bahwa ada kekecewaan secara nasional terhadap proses desentralisasi.

ebook : Rencana Strategis Bisnis Bagi RSUD


Pengenalan Rencana Strategis Bisnis
Pengantar
            Dampak dari kebijakan mengenai BLUD adalah banyak lembaga pelayanan publik terutama RSD, yang berkesempatan untuk mendapatkan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan. Dengan fleksibilitas ini, rumahsakit daerah dapat mengelola sumber daya yang dimiliki untuk pemenuhan kebutuhan pengguna secara cepat dan untuk menghasilkan pelayanan yang lebih bermutu. Dalam jangka panjang, hal ini akan meningkatkan daya saing dan citra rumah sakit daerah.
            Selain diberikan fleksibilitas, RSUD yang ingin menerapkan BLU juga diminta untuk berjanji memberikan pelayanan dengan standar minimal yang telah disepakati, merencanakan kegiatan dengan baik untuk menjamin penggunaan sumber daya secara optimal dengan indikator keberhasilan yang jelas, menerapkan sistem keuangan yang menjamin transparansi dan akuntabilitas, serta memiliki tata aturan internal yang juga transparan.

Pengertian Standar Dan Standar Pelayanan Minimal


Pengertian Standar Dan Standar Pelayanan Minimal:
            Dijumpai berbagai pengertian standar, antara lain: standar adalah tingkat keprimaan, dan digunakan sebagai dasar perbandingan. Standar adalah tingkat minimum yang jika dicapai kemungkinan besar akan menimbulkan kepuasan bagi pelanggan/masyarakat. Standar adalah model untuk dicontoh/diteladani (Oxford dictionary). Dikenal juga berbagai pengertian yang lain tentang standar. Standar adalah rentang variasi yang dapat diterima dari suatu norma atau kriteria. Kriteria ditetapkan untuk menilai aspek-aspek dari suatu pelayanan, sedangkan norma digunakan untuk menilai kinerja pelayanan (Donabedian), standar adalah pernyataan tertulis tentang harapan spesifik, yang dibedakan dalam tiga domain: standar tata kelola, standar praktik, dan standar pelayanan (Katz dan Green), standar adalah ukuran yang ditetapkan dan disepakati bersama, merupakan tingkat kinerja yang diharapkan, batasan yang dapat diterima akan adanya variasi terhadap norma/kriteria (Meissenheimer), standar adalah kajibanding pencapaian (benchmarking) yang didasarkan pada tingkat keprimaan yang diinginkan, standar dapat dijadikan model untuk dicontoh dan digunakan sebagai dasar kajibanding (WHO).

Download ebook : Pola Penganggaran Badan Layanan Umum Daerah


 Pola Penganggaran Badan Layanan Umum Daerah
            Paket undang-undang bidang keuangan negara merupakan paket reformasi yang signifikan di bidang keuangan negara yang kita alami sejak kemerdekaan. Enterprising the government adalah paradigma yang memberi arah yang tepat bagi keuangan sektor publik menuju profesionalisme yang lebih baik. Dalam kaitan ini, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang menekankan basis kinerja dalam penganggaran, memberi landasan yang penting bagi orientasi baru tersebut di Indonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Pemahaman & Definisi Tata Kelola bagi Lembaga Usaha Non For Profit


a.      Definisi Tata Kelola

Istilah Tata Kelola atau Tata Pemerintahan Perusahaan di Indonesia merupakan terjemahan dari “Corporate Governance”. Secara etimologis kata “Governance” berasal dari bahasa Perancis kuno “Gouvernance” yang berarti pengendalian (control) atau regulated dan dapat dikatakan merupakan suatu keadaan yang berada dalam kondisi terkendali (the state of being governed). Sering kali metafora yang digunakan untuk menggambarkan esensi dari pengertian ini adalah mengendalikan dan menahkodai sebuah kapal (the idea of steering or captaining a ship) (Farrar, 2001). Secara harfiah Governance di tanah air kerap diterjemahkan sebagai “pengaturan”, akan tetapi sebenarnya masih diperlukan kajian untuk mencari istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia yang benar.
Perlu juga dipahami bahwa menurut Winarno (2000) Governance tidak bisa atau tidak tepat diterjemahkan sebagai pemerintah, sekalipun banyak pihak yang mengartikan demikian. Dalam konteks Tata Kelola yang baik (Good Corporate Governance) sering juga disebut Tata Pamong atau Penadbiran. Kata terakhir tadi ditelinga terasa terdengar janggal, maklum istilah tersebut berasal dari kata Melayu. Sedangkan untuk istilah ”Corporate” jikalau dilihat dari segi etimologis merupakan turunan dari bahasa latin Corpus yang berarti sekumpulan peraturan dan undang-undang. ”Erate” yang berarti sesuatu yang dihargai atau dipatuhi. Menurut The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) Tata Kelola (Corporate Governance) didefinisikan sebagai berikut:

Download Ebook : Tata Kelola Rumah Sakit


Ebook Tata Kelola Rumah Sakit

Deskripsi
            Pola Tata Kelola Rumah Sakit BLUD memegang peran yang penting, karena disinilah dapat tercermin pelaksanaan operasional dari RSD yang melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK- BLUD). Apakah telah dilakukan dengan baik sesuai aturan dan jiwa yang terkandung dalam maksud didirikan BLUD. Dalam modul ini akan membahas mengenai pengertian dan uraian pokok tentang penyusunan dokumen Pola Tata Kelola RSD yang melaksanakan PPK BLUD, meliputi: Pemahaman Tata Kelola, Prinsip-Prinsip Dasar Tata Kelola yang Baik (Good Corporate Governance), Tata Kelola Klinik yang Baik (Good Clinical Governance), Aplikasi Konsep Tata Kelola yang Baik, Pola Tata Kelola Rumah Sakit yang melaksanakan PPK-BLUD, Pola Tata Kelola Staf Medik, Tahapan Penyusunan Dokumen Pola Tata Kelola, Peraturan Perundangan Pola Tata Kelola yang Baik Rumah Sakit dengan PPK-BLUD, Perancangan Penyusunan Hukum (Legal Drafting), Outline Pola Tata Kelola Rumah Sakit Daearah dengan PPK BLUD, Tahapan Penyusunan Dokumen Pola Tata Kelola, dan Latihan Penyusunan Dokumen Pola Tata Kelola.

Monday, May 14, 2012

Skripsi Tesis Pendidikan Matematika : Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SMA Jurusan IPA melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Induktif-Deduktif


Skripsi Tesis Pendidikan Matematika :
ABSTRAK
Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SMA Jurusan IPA melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Induktif-Deduktif

            Kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukan dalam kehidupan di era globalisasi sekarang ini. Oleh karena itu untuk memenuhi keperluan tersebut, pemerintah memberlakukan Kurikulum Matematik 2004 yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Namun kenyataan di lapangan, guru-guru matematik SMA kurang memperhatikan peningkatan kemampuan tersebut, guruguru masih asyik menggunakan pendekatan rutin yang kurang memberikan kontribusi pada pengembangan berpikir kreatif siswa. Untuk itu perlu dicari suatu pendekatan yang lebih memperhatikan pada pengembangan kemampuan tersebut.
            Salah satu pembelajaran yang tampaknya perlu dipertimbangkan untuk digunakan dalam pembelajaran matematik adalah pembelajaran dengan pendekatan induktifdeduktif. Pembelajaran dengan pendekatan induktif-deduktif adalah proses penyajian konsep atau prinsip matematik yang diawali dengan pemberian contoh-contoh, dilanjutkan dengan menemukan/mengkontruksi konsep, mengkontruksi konjektur, menelaah konsep, membuktikan konjektur, dan diakhiri dengan memberikan soal-soal sesuai dengan konsep dan prinsip yang telah diberikan.

Skripsi Tesis Pendidikan Matematika : Pembelajaran Kooperatif pada Topik Trigonometri untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa Madrasah Aliyah.


ABSTRAK
Asih Aryani.
Skripsi Tesis Pendidikan Matematika : 
Pembelajaran Kooperatif pada Topik Trigonometri untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa Madrasah Aliyah.
Tabun 2004.

            Trigonometri merupakan salah satu pelajaran matematika yang penting untuk dipelajari, karena mempunyai penerapan yang luas, baik dalam bidang matematika sendiri maupun di bidang pengetahuan lainnya. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa Madrasah Aliyah yang belum memahami konsep-konsep Trigonometri khususnya dalam topik Grafik Fungsi Trigonometri. Kesulitan belajar topik Grafik Fungsi Trigonometri tersebut dapat menghambat proses belajar Trigonometri selanjutnya. Agar Trigonometri lebih mudah dipahami siswa, diupayakan dengan model pembelajaran kooperatif.
            Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman matematik siswa Madrasah Aliyah antara yang pembelajarannya dengan model pembelajaran kooperatif dengan yang pembelajarannya secara biasa dalam topik Gratik Fungsi Trigonometri. Desain eksperimen yang digunakan berbentuk desain kelompok kontrol pretes postes menggunakaan dua kelompok. Kelompok pertama sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen memperoleh pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif; sedangkan kelompok kontrol memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran biasa. Instrumen yang disusun adalah Tes Kemampuan Pemahaman Matematik siswa dan daftar wawancara kepada guru.

Skripsi Tesis Pendidikan Matematika : Penerapan Problem-Based Learning dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengajukan dan Memecahkan Masalah Matematika Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Bandung.


ABSTRAK
Wati Susilawati.
Penerapan Problem-Based Learning dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengajukan dan Memecahkan Masalah Matematika Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Bandung.
            Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa SLTP dalam mengajukan dan memecahkan masalah matematika melalui pendekatan problem-based learning. Mengarah kepada tujuan tersebut penelitian ini menelaah (a) kemampuan siswa dalam mengajukan masalah matematika sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem-based learning, (b) kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika yang menggunakan pendekatan problem-based learning, (c) sikap siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan problem-based learning dalam kaitannya dengan pengajuan dan pemecahan masalah matematika.
            Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitian pre-test posttest control group design. Subjek populasi adalah seluruh siswa kelas dua dengan mengambil sampel dua kelas (kelas eksprimen dan kelas kontrol) melalui teknik random sampling dari sembilan kelas paralel yang tersedia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua macam instrumen yaitu tes dan non tes. Tes meliputi tes problem posing, tes problem solving, sedangkan non tes yaitu angket dengan model skala sikap siswa dan wawancara terhadap guru bidang studi matematika kelas II.

Skripsi Tesis Pendidikan Matematika : Pembelajaran Matematika Kontekstual Dalam Upaya Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematik Mahasiswa Calon Guru


Skripsi Tesis Pendidikan Matematika :
Pembelajaran Matematika Kontekstual Dalam Upaya Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematik Mahasiswa Calon Guru  


ABSTRACT
Darta (2004).
Contextual Teaching and Learning Mathematics as an Effort of Developing Abilities of Prospective Teachers’ Problem Solving and Mathematical Communication.

            This study is experiment with posttest design without pretest by using control group. Experiment group was given contextual learning treatment which applied seven main components: constructivism, inquiry, questioning, learning community, modeling, reflection, and authentic assessment. The control group was given conventional mathematics learning treatment. The main purpose of the study is to analyze the quality of students’ problem solving and students’ mathematical communication ability, the quality of students’ attitude towards contextual teaching and learning, and the relationship between students’ problem solving ability and their mathematical communication ability.
            The study population subject is the prospective teachers of first semester, meanwhile the study sample subject are 40 students of mathematics education program of FKIP Unpas Bandung at first semester. Data were collected using two types of instruments, namely one set of problem solving ability test, one set of mathematical communication ability test, and one set questionnaire of Likert attitude scale.

Skripsi Tesis Pendidikan Matematika : Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Smu Melalui Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Open-Ended


Skripsi Tesis Pendidikan Matematika :
 Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Smu Melalui Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Open-Ended


ABSTRAK
            Salah satu kemampuan yang penting untuk dikuasai oleh siswa adalah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis terdiri dari dua komponen yaitu keterampilan kognitif dan disposisi berpikir kritis. Keterampilan kognitif merupakan aspek-aspek intelektual dalam berpikir kritis. Sedangkan disposisi berpikir kritis merupakan kecenderungan untuk berpikir kritis. Kedua komponen itu saling mempengaruhi. Saat ini pembelajaran matematika di sekolah kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa secara optimal.
            Pengembangan kemampuan berpikir kritis dapat dilakukan melalui pendekatan open-ended. Pendekatan openended dapat memberikan keleluasaan berpikir yang mendukung pada berkembangnya kemampuan berpikir kritis siswa. Pengembangan kemampuan berpikir kritis harus memperhatikan kedua komponen penyusunnya.

Saturday, May 12, 2012

Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kepuasan Kerja Guru


ABSTRACT
Anis Sri Rejeki, 039453
THE INFLUENCE OF ACHIEVEMENT MOTIVATION AND APPRECIATION SYSTEM FOR TEACHER’S WORKING SATISFACTION
(Analysis Study in Junior High School Teachers of Yayasan Penyelenggaraan Ilahi in 2005)

This research was done based on the lacking of achievement motivation and appreciation system which was given by the foundation or institute of school organizer that has not been optimum so tha it causes the lowness of Teacher’s working satisfaction. Regarding of the explanation above, the research expressed how big the influence teacher’s teacher achievement motivation and appreciation system which has been given to them for Teacher’s working satisfaction.
The purpose of this research is to describe and to analyze the variable of teacher’s achievement and system appreciation in relating with the satisfaction of teacher’s working. The research is based on the theory which related in Achievement Motivation, Appreciation System and Working Satisfaction as well as Education Administration Concept.

Kontribusi Komunikasi Dan Gaya Manajemen Konflik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru


ABSTRAK

KONTRIBUSI KOMUNIKASI DAN GAYA MANAJEMEN KONFLIK
KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU
(Studi Deskriptif Terhadap Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sekupang
Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau)


            Kinerja mengajar guru merupakan faktor penting dalam menentukan prestasi belajar peserta didik. Baik buruknya kinerja mengajar guru tersebut ditentukan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor penting adalah seberapa baik komunikasi yang dilakukan kepala sekolah dan seberapa baik gaya manajemen konflik yang dilakukan kepala sekolah.
            Penelitian ini berusaha untuk mengetahui seberapa besar kontribusi komunikasi kepala sekolah dan gaya manajemen konflik yang dilakukan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru, khususnya guru pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sekupang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.
            Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan metode survey serta teknik komunikasi tidak langsung dengan menggunakan angket. Populasi penelitian berjumlah 234 orang, sedangkan sampel berjumlah 146 orang yang tersebar di Kecamatan Sekupang dan 14 Sekolah Dasar Negeri sebagian besar guru mengisi angket yang disebarkan. 

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kemampuan Profesional Guru terhadap Mutu Hasil Belajar


ABSTRAK
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kemampuan Profesional Guru terhadap Mutu Hasil Belajar
(Studi pada Taman Kanak-Kanak di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut)
            Mutu hasil belajar sangat tergantung pada mutu proses, dimana peran dan tugas kepala sekolahsangat menentukan keberhasilannya. Perbedaan implementasi setiap perncanaan tergantung dari cara pandang seseorang dalam merealisasikan rencana dalam bentuk yang nyata (pelaksanaan) disamping pula banyak factor lain yang mempengaruhinya.dan kesalahan intepretasi pemimpin terhadap perencanaan mutu hasil pendidikan serta kemampuan professional guru dalam mengelola kelas di TK akan berakibat fatal untuk perkembangan kemampuan anak pada tahap selanjunya, sehingga berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang dipertanyakan : 1) Apakah terdapat hubungan positif antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kemampuan profesional guru?.2) Apakah terdapat hubungan positif antara kepemimpinan kepala sekolah dengan mutu hasil belajar?. 3) Apakah terdapat hubungan positif antara kemampuan professional guru dengan mutu hasil belajar ?, 4) Apakah terdapat hubungan positif antara kepemimpinan kepala sekolah dan kemampuan profesional guru dengan mutu hasil belajar anak?.

Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Pelatihan Guru Terhadap Kinerja Mengajarnya

Download Skripsi Tesis Administrasi Pendidikan
ABSTRAK
ZULPEN.
“KONTRIBUSI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PELATIHAN GURU TERHADAP KINERJA MENGAJARNYA
(Studi Deskriptif Analisis di SMA Negeri Kota Pekanbaru) ”

            Dalam keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah, guru memegang posisi paling strategis yang berada langsung di front paling depan melalui interaksi dengan peserta didik. Oleh karena itu guru harus memiliki kinerja mengajar yang baik. Kepemimpinan Kepala Sekolah dan pelatihan guru merupakan faktor yang paling berperan mempengaruhi kinerja mengajar guru. Rumusan masalah yang akan dikaji adalah (1) bagaimana gambaran umum tentang perilaku kepemimpinan kepala sekolah, pelatihan guru, dan kinerja mengajarnya; (2) bagaimana kontribusi perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru; (3) bagaimana kontribusi pelatihan guru terhadap kinerja mengajarnya; dan (4) bagaimana kontribusi perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan pelatihan guru secara bersama-sama terhadap kinerja mengajarnya di SMA Negeri Kota Pekanbaru.
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang (1) perilaku kepemimpinan kepala sekolah, pelatihan guru dan kinerja mengajarnya; (2) kontribusi perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru; (3) kontribusi pelatihan guru terhadap kinerja mengajar guru; dan (4) kontribusi perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan pelatihan guru secara bersama-sama terhadap kinerja mengajarnya di SMA Negeri Kota Pekanbaru.

Kontribusi Kompensasi Dan Iklim Organisasi Sekolah Terhadap Kinerja Guru


Download Skripsi Tesis Administrasi Pendidikan

ABSTRAK
KONTRIBUSI KOMPENSASI DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU ( KAJIAN TERHADAP GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN BANDUNG) 

ASEP NURDIN , 2005
            Kinerja guru merupakan faktor penting dan sangat menentukan mutu hasil pendidikan/pembelajaran, sedangkan kualitas kinerja guru tersebut ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain kompensasi dan iklim organisasi sekolah.
            Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kontribusi kompensasi dan iklim organisasi sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kabupaten Bandung yang berstatus sebagai Pegawai negeri Sipil ( PNS ). Ada empat hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu (1) terdapat hubungan yang signifikan antara kompensasi dengan kinerja guru, (2) terdapat hubungan yang signifikan antara iklim organisasi sekolah dengan kinerja guru, (3) terdapat hubungan yang signifikan antara kompensasi dengan iklim organisasi sekolah, dan (4) terdapat hubungan yang signifikan antara kompensasi dan iklim organisasi sekolah dengan kinerja guru. Penelitian ini, menggunakan metoda survey dengan target populasi guru-guru SMP Negeri di Kabupaten Bandung, sedangkan dalam menetapkan sampel, digunakan teknik random sampling.

Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Implementasi Perencanaan Strategis Terhadap Mutu Hasil Belajar


Download Skripsi Tesis Administrasi Pendidikan

ABSTRAK
KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIS TERHADAP MUTU HASIL BELAJAR
Studi Deskriftif pada SMP di Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir

            Mutu sumber daya manusia merupakan suatu hal yang teramat penting dalam rangka mengisi pembangunan di negara kita. Hal ini berkaitan erat dengan usaha dalam bidang pendidikan. Pada saat ini masalah mutu pendidikan masih merupakan isu strategis di negara kita.
            Berbicara masalah mutu pendidikan atau mutu sekolah gambarannya adalah mutu atau kualitas lulusan (mutu hasil belajar) yakni penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap seseorang setelah ia mengikuti pendidikan. Sekolah yang dapat melahirkan lulusan dengan kualitas hasil belajar yang bermutu, akan selalu disebabkan oleh adanya proses yang bermutu. Proses pembelajaran yang bermutu selalu didukung oleh faktor-faktor penunjang proses pendidikan (pembelajaran) yang bermutu. Faktor penunjang tersebut di antaranya adalah “Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Perencanaan Strategis yang dikembangkan oleh Sekolah”.
            Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menganalisa tentang konribusi kepemimpinan kepala sekolah dan implementasi perencanaan strategis terhadap mutu hasil belajar di SMP Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.

Download Skripsi Tesis Gratis Administrasi Pendidikan : Pengembangan Kinerja Staf Administratif Pada Pusat Pendidikan Profesional Keahlian Teknik Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah Bandung


Download Skripsi Tesis Gratis Administrasi Pendidikan 
ABSTRAK
PENGEMBANGAN KINERJA STAF ADMINISTRATIF PADA PUSAT PENDIDIKAN PROFESIONAL KEAHLIAN TEKNIK DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH BANDUNG

            Masalah Penelitian ini terkait dengan kecenderungan kurangnya profesionalisme dan rendahnya kinerja staf administratif dalam melaksanakan pekerjaannya Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini berusaha untuk mengungkap tingkat kinerja, kegiatan program peningkatan kemampuan dan motivasi kerja staf administratif.
            Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis program pengembangan kinerja staf administratif melalui peningkatan aspek kemampuan dan motivasi kerja. Dalam penelitian ini digunakan teori-teori yang berhubungan dengan konsep kinerja, kemampuan kerja dan motivasi kerja.
            Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif pada kasus yang terdapat di Pusdiktek Bandung. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ditemukan beberapa hal : Pertama, Pengembangan kinerja stat administratif di Pusdiktek dilakukan melalui pengembangan aspek kemampuan kerja dan motivasi kerja. Pengembangan aspek kemampuan kerja dilakukan melalui pembentukan pengetahuan dan pembentukan keahlian. Sedangkan pengembangan aspek motivasi kerja dilakukan melalui pengembangan kondisi fisik tempat kerja, kondisi sosial tempat kerja dan pemenuhan kebutuhan dasar staf. Kedua, ditinjau dari tingkat pendidikan dan kepangkatan sebagai hasil dari program pengembangan telah menghasilkan perkembangan peningkatan tingkat pendidikan dan tingkat kepangkatan yang cukup baik.

Pengaruh Kompetensi Profesional Dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Dosen


ABSTRAK
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA DOSEN
(Studi Kasus Pada Akademi Keperawatan Budi Luruh dan Ahmad Yani Cimahi)

            Upaya pencapaian mutu pendidikan termasuk pendidikan keperawatan merupakan persoalan yang mendasar dalam pendidikan saat ini. Salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian mutu pendidikan tersebut adalah faktor kinerja dosen. Kinerja dosen dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor kompetensi profesional dosen dan iklim organisasi.
            Berdasarkan hal tersebut, permasalahan penelitian ini mengungkap tentang pengaruh kompetensi profesional dosen dan iklim organisasi terhadap kinerja dosen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan variabel kompetensi profesional dosen dan iklim organisasi serta hubungan dan pengaruhnya terhadap kinerja dosen.
            Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain teori-teori tentang kinerja, kompetensi profesional dan teori tentang iklim organisasi serta ditambah dengan konsep administrasi pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif melalui teknik analisis deskriptif korelasional dan regresi dengan menggunakan statistik parametrik. Secara kuantitatif adalah untuk mengolah, menganalisis dan menginterpretasikan data yang telah dikumpulkan melalui angket, sedangkan secara deskriptif korelasional dimaksudkan untuk menggambarkan secara sistematis mengenai fakta, sifat dan hubungan antar fenomena yang diteliti. Subjek penelitian adalah 2 Akademi Keperawatan dengan populasi sebanyak 100 orang dosen dan sampel sebanyak 48 orang dosen.

Manajemen Strategik Dalam Pengembangan Tugas Pokok Dan Fungsi BBPPKS Bandung


ABSTRAK
            Istilah Manajemen Stratejik merupakan hal yang baru bagi BBPPKS, tapi pelaksanaan kegiatan telah merujuk kepada manajemen Stratejik hal demikian dapat dilihat adanya Rencana Induk Pengembangan yang merupakan pedoman bagi penyelenggaraan perencanaan kegiatan, dari hasil penelitian yang dilaksanaka oleh penulis terfokus kepada Perencanaan, pelaksanaan dan Pengawasan stratejik. Unsur manajemen secara umum mempunyai tiga tahapan yaitu tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan dan tahapan evaluasi.
            Adapun metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif, sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang diperoleh dari lapangan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan tekhnik analisis induktif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan penulis dan beberapa hasil wawancara dengan pejabat yang melaksanakan perencanaan :
a). Dalam proses penyusunan perencanaan stratejik bahwa BBPPKS Bandung telah mengambil langkah dengan membentuk tim penyusun Rencana Induk Pengembangan (RIP) yang melibatkan para pakar dan ilmuwan serta para pejabat structural dan fungsional sesuai bidang ilmu yang dibutuhkan. Dari hasil penelitian bahwa rencana induk pengembangan tersebut masih bersifat umum, belum dijabarkan dalam kegiatan tahunan atau pemetaan kebutuhan.

Pengembangan Model Penilaian Kinerja Dosen Tetap Yayasan


ABSTRAK
Pengembangan Model Penilaian Kinerja Dosen Tetap Yayasan
(Studi Deskriptif Analitik pada STKIP Bale Bandung Tahun 2003/2004)

            Masalah yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu sistem penilaian kinerja dosen tetap yayasan yang meliputi : tujuan penilaian, aspek yang dinilai, alat yang dipakai, cara menilai, penilai, waktu penilaian, manfaat hasil penilaian, dan model yang akan dikembangkan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Untuk mendapatkan kredibilitas penelitian dilakukan dengan : (a) triangulasi (b) Peer debriefing (c) penggunaan bahan referensi (d) mengadakan member chek.
            Lokasi penelitian di STKIP Bale Bandung. Data diperoleh dari Ketua, Pembantu Ketua, Ketua Program Studi, Dosen Tetap Yayasan dan mahasiswa. Teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa : Penilaian kinerja dosen bertujuan untuk mengetahui hasil kerja dosen dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Aspek-aspek yang dinilai: aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Kontribusi Efektivitas Manajemen Terhadap Kinerja Guru


A B S T R A C T
CONTRIBUTION OF MANAGEMENT EFFECTIVITY TO THE TEACHERS PERFORMANCE
(Study of Planning, Actuating and Controlling Contribution to The Performance of Madrasah ‘Aliyah Negeri (MAN) Teachers in Kabupaten Bandung at 2004-2005)
By. H. Mohamad Fauzan NIM. 029580

            As according to research background study, hence formula of problem at this research; How picture empirically about management effectiveness contribution to performance Madrasah ‘Aliyah Negeri (MAN) teachers in Kabupaten Bandung during the time.
            For this question re-detailed into three question of specific research as variable sub of especial the function of management, that is 1) Is there any planning process have positive contribution to the performance of Madrasah ‘Aliyah Negeri (MAN) teachers in Kabupaten Bandung, 2) Is there any actuating process have positive contribution to the performance of Madrasah ‘Aliyah Negeri (MAN) teachers in Kabupaten Bandung?, and 3) Is there any controlling process have positive contribution to the performance of Madrasah ‘Aliyah Negeri (MAN) teachers in Kabupaten Bandung?.
            Approach of method think at this research that is deductive idea or Deducto hypothetico. While research design that used is explanatory survey with data processing correlation analysis that is to be able to measure management effectiveness contribution (planning, actuating and controlling) as independent variable to the performance of Madrasah ‘Aliyah Negeri (MAN) teachers in Kabupaten Bandung as dependent variable.

Pengaruh Pelaksanaan Rekrutmen Dan Seleksi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Smp Dan Sma Pgri Sekabupaten Dan Kota Bandung


ABSTRACT
AGUS HIDAYAT, 029553
THE EFFECT OF THE REALIZATION OF PRINCIPALS RECRUITMENT AND SELECTION TOWARDS THE WORK OF PRINCIPALS OF SMA AND SMP PGRI IN THE REGENCY AND MUNICIPALITY OF BANDUNG
            This research is conducted based on the tendency that the principals of SMA and SMP in the regency and municipality of Bandung still have the low quality of work. This assumption refers to the data shows that there are a lot of PGRI Schools which are stand still far beyond successful categories. Reffering to the explanation above, this research reveals the effect of the principals recruitment and selection towards the work of principals. The purpose of this research is to describe and analyze the recruitment and selection variable and also the effect towards the work of the principals.
            This research is based on the theory relates to the concept of human resources management, the work of principals, and also recruitment and selection. This research applies quantitative approach with correlative and regressive-descriptive analytic method using parametric statistics. Quantitative approach is intended to process, analyze and interpret the data collected through questionnaire, whereas correlative descriptive is intended to systematically describe the fact, characteristics and the correlation among the scrutinized phenomena.
            This research applies ‘saturation’ technique of sampling, the subject of the research are 55 principals of SMA and SMP PGRI in the regency and the municipality of Bandung. Thus, the population and sample are 55 principals. The result of the research shows that all of three-presented hypothesis are accepted and supported by the empirical data.

Manajemen Tenaga Pengajar Program Pendidikan Kesenian Tradisional


ABSTRAK
Ani C. Tri Efiyanti/029470
Manajemen Tenaga Pengajar Program Pendidikan Kesenian Tradisional (Studi Kasus Pada SMA Mekar Arum Bandung Tahun 2004)
            Penelitian ini dilakukan berdasarkan pentingnya peran dan fungsi tenaga pengajar dalam sebuah organisasi sekolah. Manajemen tenaga pengajar, baik dari segi perencanaan, rekrutmen dan seleksi, pembinaan dan penilaian kinerja dan kompensasi merupakan kegiatan yang harus dilakukan untuk mendapatkan tenaga pengajar yang berkualitas. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini berusaha untuk mengungkap pola perencanaan, rekrutmen dan seleksi, pembinaan dan penilaian kinerja dan kompensasi tenaga pengajar.
            Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses manajemen tenaga pengajar yang dilakukan di SMA Mekar Arum Bandung.
            Penelitian ini menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan konsep administrasi pendidikan, konsep manajemen sumber daya manusia (tenaga pengajar), dan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia (tenaga pengajar).
            Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif pada kasus yang terdapat di SMA Mekar Arum Bandung. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ditemukan beberapa hal: Pertama, perencanaan tenaga pengajar secara eksplisit belum dikaitkan dengan analisis pekerjaan, rekrutmen dan seleksi, serta pembinaan. Kedua, kegiatan rekrutmen dan seleksi masih bersifat tertutup dan terbatas. Demikian juga sasaran atau konten sebagai substansi dari kegiatan rekrutmen dan seleksi tenaga pengajar kriterianya belum jelas. Ketiga, pola pembinaan yang dilakukan belum mencerminkan pola yang sistematis dan terencana dalam prosedur maupun dalam penetapan programnya dan dalam penilaian tenaga pengajar belum didasarkan kepada prosedur yang baku, termasuk juga kriteria yang digunakan secara operasional belum menyentuh aspek-aspek penilaian secara komprehensif terhadap substansi yang menjadi sasaran penilaian kinerja. Keempat, keterlibatan tenaga pengajar dalam prosedur penetapan kompensasi relatif sangat rendah, terutama kompensasi yang berkaitan dengan insentif dan jaminan kesejahtraan.

Pengaruh Implementasi Kebijakan Penempatan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Pejabat Struktural Penyelenggara Pendidikan Di Daerah.


ABSTRAK
Pengaruh Implementasi Kebijakan Penempatan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Pejabat Struktural Penyelenggara Pendidikan Di Daerah.
            Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis tentang proses penempatan dan pengembangan sumber daya manusia pasca diberlakukannya UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Undang-undang ini menetapkan salah satunya adanya kebijakan pengelolaan pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah Kabupaten/Kota. Kenyataan ini membawa konsekuensi dan permasalahan baru pada pengelolaan kependidikan secara umum.
            Termasuk pula pada kelembagaan dan kepegawaian, seperti proses penempatan yang tidak sesuai dengan kriteria normatif, pengembangan karir yang tidak terencana dengan baik serta keterbatasan program pengembangan sumber daya manusia, rendahnya kinerja pejabat pengelola pendidikan. Berangkat dari kerangka pemikiran di atas, permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana otonomi pendidikan yang berdampak terhadap kewenangan daerah dalam penempatan dan pengembangan sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja pejabat struktural pengelola pendidikan di daerah se-wilayah 3 Cirebon. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan analisis kuantitatif.

Macam - Macam Tes Kemampuan Membaca


            Beberapa jenis tes yang dapat dimanfaatkan untuk mengukur kemampuan membaca dapat  dikemukakan seperti berikut : 
1)      Tes cloze
            merupakan salah satu tes yang dapat dimanfaatkan untuk mengetes  kemampuan membaca (Oller, 1979; Djiwandono, 1988). Tes cloze yang pertama kali  diperkenalkan oleh Taylor (1953) semula dimanfaatkan untuk mengukur tingkat keterbatasan  teks dalam bahasa ibu, namun selanjutnya digunakan untuk mengukur kemampuan membaca,  baik dalam bahasa ibu maupun dalam bahasa kedua atau asing. Secara keseluruhan tes cloze  dapat dimanfaatkan untuk: penilaian tingkat keterbacaan dan tingkat kesulitan teks, penilaian  kemampuan membaca pemahaman, penelaahan kendala - kendala yang ada dalam teks, penilaian  kelancaran berbahasa, dan penialian efektivitas pengajaran.  Komentar yan gdapat dikemukakan sehubungan dengan pemakaian tes cloze untuk  mengukur kemampuan membaca dapat dikemukakan seperti berikut. Jika diamati apa yang  dilakukan oleh testi dalam mengerjakan tes, tampaknya apa yang dikerjakan testi kurang  mencerminkan kegiatan membaca yang sebenarnya. Proses yang terjadi dalam diri testi sewaktu  mengerjakan tes cloze lebih bersifat kognitif. Anderson (1976) menyatakan bahwa tes cloze  lebih tepat digunakan untuk keperluan eksperimen testi sangat dipengaruhi oleh kemiripan gaya  bahasanya dengan gaya bahasa yang terdapat dalam teks. Keberhasilan testi dalam mengerjakan  tes cloze juga sangat dipengaruhi oleh skemata testi terhadap isi teks. 
2)      Menceritakan kembali ;
            dapat dimanfaatkan untuk mengukur kemampuan pemahaman  (baik lisan maupun tulisan). Kekurangan dari prosedur ini terletak pada ketidakekonomisannya  sebagai alat ukur, apalagi jika testi diminta untuk menceritakan kembali dalam bentuk tulis.  Selain itu, tes ini cenderung menjadi tes ingatan. Dan menceritakan kembali cenderung  mengaburkan kemampuan testi yang sebenranya. Prosedur ini dipandang cocok untuk melatih  testi dalam bahasa asing, sebab dapat mengakibatkan motivasi testi (Hidayat, 1990).