Pages

Monday, October 29, 2012

Download Tesis PPKN : PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROJRCT CITIZEN DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP KESADARAN LINGKUNGAN SISWA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran dan kepedulian peneliti mengenai masalah Kerusakan lingkungan di Bangka Belitung. Hal ini akibat aktivitas penambangan kurun beberapa tahun ini memasuki tahap mengkhawatirkan. Masalah ini harus dicegah dan ditanggulangi mulai dari hal-hal terkecil dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dengan menerapkan kesadaran lingkungan kepada generasi muda khususnya siswa yaitu dengan menggunakan project citizen dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Manggar, Belitung Timur, karena beberapa alasan, diantaranya adalah memilih tingkat SMP karena usia siswa SMP dapat dikatakan sebagai usia remaja dan akhir remaja (adolescent and late adolescent), sehingga dapat dituntut untuk mampu menggunakan daya nalarnya dengan dasar pertimbangan nilai, moral, dan norma yang berlaku, yakni norma hukum, agama, kesusilaan, dan kesopanan dalam kehidupan sebagai anggota keluarga, masyarakat yang sebagai warganegara, serta mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, memiliki keyakinan pentingnya pengamalan asas the rule of law dalam setiap kehidupan, serta dituntut untuk memahami pentingnya kebanggaan berbangsa dan bernegara serta bertanah air Indonesia. Pelajaran kewarganegaraan memberikan dasar bagi para pemuda agar kelak setelah dewasa mereka dapat berperan di lingkungannya. Project Citizen diterapkan dikelas eksperimen dan pembelajaran konvensional dikelas kontrol. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran “Pengaruh Penggunaan Model Project Citizen Dalam Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Kesadaran Lingkungan Siswa di SMP”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen kuasi dan data-data diperoleh melalui  pre-test dan post-test teknik Angket, observasi, wawancara, studi literatur, studi dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: 1) model Project Citizen dalam Pendidikan Kewarganegaraan mampu memberikan kesadaran lingkungan siswa SMP secara lebih baik dibandingkan dengan metode konvensional. 2) Berdasarkan indikatornya, model Project Citizen dalam Pendidikan Kewarganegaraan mampu memberikan kesadaran lingkungan siswa di SMP lebih baik dibandingkan dengan metode konvensional pada indikator memilih masalah, mengumpulkan informasi, mengembangkan portofolio, menyajikan portofolio, merefleksikan pengalaman belajar, kecakapan intelektual dan kecakapan partisipatoris. Sedangkan pengaruh Project Citizen dalam meningkatkan kesadaran mengidentifikasi masalah tidaklah berbeda signifikan dengan metode konvensional, hanya memberikan sedikit peningkatan yang tidak signifikan. Rekomendasi yang dapat diajukan adalah pengembangan kesadaran lingkungan  yang dilakukan dalam pembelajaran PKn dengan Project Citizen dan  berbagai mata pelajaran dan dibudaya sekolah diharapkan terus dipertahankan sehingga pencapaian tujuan dan visi misi yang diemban oleh PKn lebih cepat tercapai.

Kata Kunci: Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn), Model Project Citizen, Kesadaran Lingkungan

Tuesday, September 25, 2012

Download Tesis PGSD : Implementasi Model Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Kemampuan Dasar Siswa Sekolah Dasar

Penelitian ini secara umum bertujuan  untuk menerapkan model pembelajaran tematik yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta meningkatkan kemampuan dasar siswa sekolah dasar.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di tiga sekolah dasar berkategori baik, sedang dan kurang.  Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas dua Sekolah Dasar.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebanyak lima kali siklus diketahui bahwa guru di sekolah baik, sedang dan kurang memiliki kemampuan dalam menerapkan pembelajaran tematik.  Kemampuan guru ini mengalami peningkatan selama dilakukan ujicoba tindakan.  Aktivitas belajar siswa dalam kemampuan bertanya, mengeluarkan pendapat dan bekerjasama di tiga sekolah yang menjadi subyek penelitian juga mengalami peningkatan seiring dengan semakin meningkatnya kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran tematik.  Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang dilakukan di setiap akhir ujicoba memperlihatkan peningkatan.Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran tematik tidak hanya memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas  tetapi juga meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.  Walaupun hasil yang diperoleh di tiap sekolah berbeda-beda.  Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kualitas guru, karakteristik siswa, ketersediaan sarana dan prasarana serta faktor lingkungan seperti kepemimpinan kepala sekolah.  Penelitian ini juga menghasilkan model pembelajaran tematik yang bersifat generik.  Artinya model pembelajaran tematik ini dimungkinkan untuk bisa diterapkan di sekolah lain yang minimal memiliki karakteristik yang sama dengan sekolah berkategori kurang.

Monday, September 24, 2012

Download Tesis PGSD : Dampak Model Perubahan Konseptual Melalui Diskusi Kelas Untuk Meningkatkan Penguasaankonsep Dan Kepekaan Sosial Siswa SD


Dampak Model Perubahan Konseptual  Melalui Diskusi Kelas Untuk Meningkatkan Penguasaankonsep Dan Kepekaan Sosial Siswa SD  Dalam Pembelajaran IPS

Model Perubahan Konseptual adalah suatu model pembelajaran  denganberdasarkan pada pengetahuan awal siswa yang dapat diubah pandangannya sehingga dapat mengakomodasikan pengetahuan baru dengan melibatkan pembangkitan dan restrukturisasi konsepsi-konsepsi yang dibawa oleh siswa sebelum pembelajaran. 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep dan kepekaan sosial siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model perubahan konseptual melalui diskusi kelas dibandingkan dengan model pembelajaran  konvensional. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang dilaksanakan di SDN Wanakerta I dan II Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat. Untuk memperoleh data digunakan instrumen penelitian yang terdiri dari tes penguasaan konsep, angket  kepekaan sosial, observasi kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, dan wawancara  tanggapan guru. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t untuk melihat perbedaan gain dalam penguasaan konsep dan kepekaan sosial siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model perubahan konseptual dalam kelas eksperimen dapat meningkatkan penguasaan konsep dengan N-Gain sebesar 0,50 dan sikap kepekaan sosial siswa sebesar 0,37 selama empat kali pertemuan. Sedangkan penggunaan model pembelajaran biasa atau konvensional dalam kelas kontrol dapat meningkatkan Penguasaan konsep dengan N-Gain sebesar 0,28 dan  kepekaan sosial siswa sebesar 0,21 dalam empat kali pertemuan yang telah dilaksanakan.

Pelaksanaan Model Perubahan Konseptual dalam pembelajaran IPS bukan hal yang mudah.Oleh karena itu  memerlukan perencanaan yang matang dan perlu kesabaran dalam permulaan pelaksanaan pembelajaran.Untuk dapat melaksanakan model pembelajaran ini, guru perlu memperhatikan (a) cara penyajian bahan ajar yang menarik untuk memancing pengetahuan awal siswa, sehingga terjadi konflik kognitif dalam diri siswa agar dapat membedakan konsep yang benar dan salah, (b) harus menguasai konsep materi, agar materi sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, (c) dapat menyajikan materi untuk dikonfrontir (dihadapkan) antara konsep yang benar dengan pengetahuan awal siswa, (d) guru harus memiliki kemampuan menggunakan media pembelajaran, menguasai berbagai metode, dan tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi informasi, sehingga guru benar-benar berperan sebagai fasilitator belajar.

Download Tesis PGSD : Hubungan Guru Profesional Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Di SD


Hubungan Guru Profesional Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Di SD

Peran pendidikan dituntut dalam menunjang pembangunan nasional. pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan adalah jalan untuk menyiapkan generasi yang tetap memiliki jati diri Indonesia, jika ingin menghasilkan kualitas SDM yang baik tentu diperlukan kualitas proses pendidikan yang baik. Diantara faktor yang ada gurulah merupakan tumpuan jalannya proses pembelajaran di sekolah. Profesionalisme guru merupakan sosok pribadi yang handal dan ahli dalam melaksanakan tugas-tugas mengajar yang dibebankannya khususnya dalam pembelajaran matematika. Kompleksitas pembelajaran Matematika merupakan tantangan yang kerap menjadi permasalahan bagi para guru dan siswa SD. Rendahnya hasil ujian akhir semester terutama mata pelajaran matematika menambah daftar permasalahan. Untuk meningkatkan profesional guru diluncurkan Permendiknas No.10 Tahun 2009, tentang sertifikasi Guru. sekarang ini, banyak guru yang telah tersertifikasi dan memperoleh tunjangan profesi, guru telah tersertifikasi seharusnya merupakan guru telah memiliki kompetensi. Tapi kenyataan berbeda, sekarang ini sudah banyak guru yang tersertifikasi namun hasil pendidikan belum juga meningkat. Hal ini yang melatarbelakangi penulisan tesis ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran mengenai persiapan guru, mengetahui PBM, mengetahui sejauhmana hubungan guru profesional yang bersertifikasi terhadap hasil belajar siswa, mengetahui evaluasi guru yang sudah bersertifikat terhadap hasil belajar siswa Tahun Pelajaran 2010-2011 sehingga tercipta peningkatan kualitas proses pembelajaran. Untuk memperoleh data penulis melakukan penelitian pada guru SD kelas 5 yang sudah tersertifikasi dan siswa SD yang diajar oleh guru yang sudah mendapatkan sertifikasi di lingkungan UPT dinas pendidikan Kecamatan Kasemen Kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode korelasi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan nilai RPP guru sebesar 5,25 nilai ini belum mencapai kategori baik, nilai PBM sebesar 5,23 dan nilai prestasi belajar sebesar 5,78 data yang terkumpul diolah dengan teknik regresi linear. Diperoleh kesimpulan rencana pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru profesional tidak berhubungan secara signifikan dengan hasil belajar siswa SD pada mata pelajaran matematika.

Saturday, August 25, 2012

Download Skripsi Sejarah: Pembelajaran Ips-Sejarah Dengan Penggunaan Teknik Teka-Teki Silang


Skripsi ini berjudul Pembelajaran IPS-Sejarah Dengan Penggunaan Teknik Teka-Teki Silang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas dikelas VIII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 10 Bandung). Tulisan ini didasari pemikiran bahwa pelajaran sejarah umumnya kurang disenangi siswa karena dianggap menjenukan. Dengan menggunakan teknik teka-teki silang dalam pembelajaran sejarah, siswa tidak lagi akan merasa jenu karena mereka dilibatkan dalam sebuah permainan yang bersifat mendidik.    

    Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dan wawancara. Teknik pengumpulan data tersebut digunakan untuk memperoleh data-data mengenai aktivitas guru dan siswa baik pada saat pra penelitian maupun selama pelaksanaan tindakan, untuk memperoleh informasi, respon dan tanggapan siswa pada saat pra penelitian maupun selama pelaksanaan tindakan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam empat siklus. Setiap siklus terdiri dari satu tindakan. Tahapan-tahapan yang dilaksanakan dilapangan adalah dimulai dari perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting).

    Hasil tindakan menunjukan adanya perubahan-perubahan yang lebih baik setelah pembelajaran sejarah dengan menggunakan teknik teka-teki silang berlangsung, dibandingkan dengan hasil belajar sebelumnya yang tidak menggunakan teknik teka-teki silang. Terdapat peningkatan-peningkatan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yang diikuti oleh peningkatan  hasil belajar yang dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan. Selain itu peningkatan hasil belajar siswa juga nampak dari perubahan perilaku siswa yang menjadi lebih baik dalam hal kemandirian. Siswa sudah mulai terbiasa untuk mencari sendiri sumber-sumber lain yang berhubungan dengan materi pembelajaran sejarah, selain buku pegangan siswa atau sumber-sumber belajar lain yang diberikan oleh guru.

    Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah, bahwa kegiatan pembelajaran sejarah dengan menggunakan teknik teka-teki silang sudah dapat diterima dengan baik oleh siswa. Hal tersebut terjadi karena terdapat peningkatan aktifitas siswa dalam setiap tindakan yang dilakukan, serta peningkatan nilai yang diperoleh siswa setelah diberikan tes. Antusiasme siswa sangat baik karena pada umumnya siswa menyukai teka-teki silang. Pembelajaran sejarah dengan menggunakan teknik teka-teki silang telah mampu mengurangi kesan negatif siswa terhadap pelajaran sejarah yang pada awalnya dianggap membosankan.

Download Skripsi Sejarah: Penerapan Metode Cooperative Learning Type Make A Match


Metode yang digunakan untuk mengkaji masalah diatas adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Alat pengumpul data yang digunakan antara lain, catatan lapang, wawancara, lembar panduan observasi, tes hasil belajar. Alat pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar dalam pelajaran sejarah siswa, setelah menerapkan metode Cooperative learning type make a match. Penelitian tindakan dilakukan selama 4 siklus, pada siklus pertama siswa belum terlalu tertarik untuk mengikuti pembelajaran di kelas dan hasil belajarpun kurang memuaskan, pada siklus kedua peneliti mencoba memberikan variasi yaitu dalam pengisiian kartu dilakukan oleh siswa dengan diskusi kelompok dan ternyata hasil belajar siswa lebih baik dan mengalami peningkatan yang signifikan, pada tindakan guru media visual Tindakan ketiga.  Dan pada tindakan keempat selain siswa harus mengisi kartu sendiri guru juga membantu dengan penayangan menayangkan Audio visual di kelas dengan demikian hasil belajat siswa mengalami kenaikan walaupun tidak bagitu signifikan, maka peneliti dan guru mitra memutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus keempat.

Hasil tindakan dari setiap siklus berdasarkan data-data yang terkumpul, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan metode Cooperative learning type make a match. Hal ini terlihat dari meningkatnya hasil belajar siswa pada setiap siklusnya, siswapun sudah terlihat lebih aktif dalam KBM dari sebelumnya.  Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah bahwa penerapan metode Cooperative learning type make  a match  mampu meningkatkan meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran sejarah dilihat berdasarkan hasil belajar yang diperoleh melalui tes belajar.

Download Skripsi Sejarah: Penggunaan Peta Konsep Dalam Upaya Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa


Makalah ini dibuat bertolak dari keresahan peneliti bahwa belajar mestinya dibantu oleh penggunaan peta konsep yang dapat dimanfaatkan untuk membangun suasana pembelajaran sejarah yang menarik bagi siswa. Adapun yang menjadi permasalahan ialah siswa menganggap pelajaran sejarah terlalu banyak materi yang harus dihafalkan. Cara hafalan ini mempunyai kelemahan karena informasi yang diterima tidak dikaitkan dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh sebelumnya sehingga konsep-konsep yang diterima mudah lupa.

 Dari latar belakang masalah di atas penulis membuat makalah berjudul Penggunaan Peta Konsep Dalam Upaya Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Lembang). Rumusan masalahnya adalah “Bagaimana penggunaan peta konsep dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas VII SMP Negeri 3 Lembang?” Peta konsep adalah cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dalam pembelajaran sejarah yang dibuat dalam bentuk gambar dua dimensi. Menentukan konsep-konsep yang relevan kemudian mengelompokkan (mengurutkan) konsep-konsep dari yang paling umum ke yang paling khusus. 

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk  memperoleh gambaran umum mengenai penggunaan peta konsep dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas VII SMP Negeri 3 Lembang. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Lembang yang beralamat di Jl. Raya Lembang No. 29 Lembang dengan subjek penelitian yang ditujukan pada kelas VII. 

Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut Pertama, kondisi pembelajaran siswa sebelum diterapkannya penggunaan peta konsep dalam pembelajaran sejarah di Kelas VII SMP Negeri 3 Lembang kurang kondusif. Kedua, pengembangan tahapan-tahapan pembuatan peta konsep meliputi penilaian terhadap hasil lembar kerja siswa kelompok dan aktifitas belajar siswa.. Ketiga, hasil penggunaan peta konsep dalam pembelajaran sejarah di kelas VII SMP Negeri 3 Lembang menunjukkan bahwa kondisi siswa secara umum berbeda dengan kondisi pada pelaksanaan observasi awal dan pratindakan. Meskipun suasana kelas ribut, namun lebih terarah untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Keempat, kendala-kendala yang dihadapi guru ketika melaksanakan penggunaan peta konsep di kelas VII SMP Negeri 3 Lembang di antaranya guru kurang tegas dan terjebak oleh situasi ribut kelas dan tidak terarahnya siswa pada imajinasi yang coba diarahkan oleh guru karena kebiasaan siswa yang suka mencatat dari apa yang dituliskan oleh guru di papan tulis. Beberapa upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi permasalahan tersebut diantaranya guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya yang disertai reward, setiap kelompok siswa diharuskan membuat laporan diskusi kelompok dan guru lebih memperhitungkan waktu agar pembelajaran berlangsung secara efektif.

Friday, August 24, 2012

Download Skripsi Sejarah: Korelasi Penerapan E-Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa


Kemajuan teknologi informasi telah masuk dalam berbagai bidang termasuk pendidikan yang di dalamnya terdapat proses pembelajaran. Pembelajaran saat ini sebaiknya dapat memanfaatkan sarana teknologi informasi demikian pula proses pembelajaran sejarah. Namun, sebagian orang terlanjur menilai bahwa memanfaatkan sarana teknologi informasi seperti internet membutuhkan biaya yang mahal dan waktu yang lama. Padahal informasi yang diperlukan dapat diperoleh dengan efektif dan efisien apabila sesorang telah memiliki keterampilan menjelajah internet. Persoalannya saat ini ialah bagaimana mengajarkan kemampuan memperoleh informasi sejarah kepada peserta didik dengan memanfaatkan internet.

Permasalahan di atas telah mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Korelasi Penerapan E-learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Korelasional Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 15 Bandung)”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar korelasi penerapan e-learning terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah Kelas XI SMA Negeri 15 Bandung. Agar dapat diukur, kemudian dibuat dalam pertanyaan penelitian, yaitu (1) seberapa besar korelasi jenis kelamin terhadap hasil belajar siswa, (2) seberapa besar korelasi ketersediaan sarana terhadap hasil belajar siswa, (3) seberapa besar korelasi jumlah waktu akses ke internet terhadap hasil belajar siswa, (4) seberapa besar korelasi aktifitas penggunaan mailing list terhadap hasil belajar siswa, dan (5) seberapa besar korelasi aktifitas searching terhadap hasil belajar siswa.  Variabel bebas dalam penelitian ini ialah e-learning (X) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa (Y). Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah jenis kelamin (X1), ketersediaan sarana (X2), jumlah waktu akses ke internet (X3), aktifitas penggunaan mailing list (X4), dan aktifitas searching (X5).

Berdasarkan hasil pengolahan data bahwa korelasi yang terjadi antara jenis kelamin dengan hasil belajar siswa adalah korelasi langsung sangat rendah, korelasi yang terjadi antara ketersediaan sarana terhadap hasil belajar siswa adalah korelasi langsung rendah, korelasi yang terjadi antara jumlah waktu akses internet terhadap hasil belajar siswa adalah korelasi langsung rendah, korelasi yang terjadi antara aktifitas penggunaan mailing list terhadap hasil belajar siswa adalah korelasi langsung sangat rendah, korelasi yang terjadi antara aktifitas searching terhadap hasil belajar adalah korelasi langsung sangat rendah. Hal ini menunjukkan nilai korelasi sub-variabel X1, X2, X3, X4, dan X5 terhadap variabel Y adalah korelasi positif (langsung) yang berarti jika sub-variabel X1, X2, X3, X4, dan X5 naik maka variabel Y akan naik atau jika sub-variabel X1, X2, X3, X4, dan X5 turun maka variabel Y akan turun. Dengan demikian, korelasi penerapan e-learning terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah adalah korelasi langsung yang berarti bahwa jika penerapan e-learning dalam pembelajaran sejarah naik maka hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah akan naik atau jika penerapan e-learning dalam pembelajaran sejarah turun maka hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah akan turun.

Download Skripsi Sejarah: Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil Untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa


Pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode diskusi kelompok kecil pada mata pelajaran sejarah dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa siswa hanya menerima materi yang diberikan oleh guru berupa metode ceramah sehingga tidak merangsang daya berpikir siswa, siswa masih beranggapan bahwa guru sebagai satu-satunya sumber informasi, penggunaan media pembelajaran masih terbatas sehingga kurang membantu siswa dalam memahami konsep-konsep pembelajaran sejarah dan evaluasi yang diberikan guru pada umumnya berkadar tingkat kognitif rendah yang bersifat hapalan dengan bentuk soal isian dan multiple choice. Akibat keadaan tersebut, keterampilan berpikir kritis siswa belum dapat dikembangkan. Oleh karena itu, melalui metode diskusi kelompok kecil diharapkan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa.

Alasan peneliti menerapkan metode diskusi kelompok kecil karena memberikan kesempatan yang baik bagi siswa untuk mengungkapkan pendapat secara lebih terbuka dan memberi peluang untuk sikap satu sama lain, di lain pihak menyadari bahwa suatu komunikasi dua arah seperti diskusi tidak akan berkembang dalam situasi yang dimonopoli oleh guru. Selain itu, metode diskusi kelompok bisa meningkatkan kesadaran siswa terhadap sikap orang lain yang meliputi aspek-aspek keyakinan, perasaan serta tingkah laku. Berdasarkan hal tersebut siswa dapat menilai sikapnya sendiri dan membandingkannya dengan orang lain. Pada akhirnya siswa akan membuat penyesuaian sikap sesuai dengan penilaiannya bahkan mengubahnya. Hal yang lebih penting lagi bahwa metode ini mendukung dalam mengembangkan berpikir kritis. Metode diskusi kelompok melatih siswa untuk mengekspresikan pikirannya secara lebih luas dan menjadi lebih bertanggung jawab dalam mengemukakan pendapatnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas karena dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta menekankan pada hal-hal yang terlibat dalam pembelajaran. Penelitia ini diterapkan pada 40 orang siswa kelas X-B SMA Negeri 14 Bandung. Alat pengumpul data pada penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, kuesioner, tugas kelompok dan postes.

Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan metode diskusi kelompok kecil dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran sejarah di kelas X-B SMA Negeri 14 Bandung. Peningkatan tersebut dapat dilihat dalam kegiatan diskusi, hasil lembar kerja dan postes yang memenuhi indikator berpikir kritis. Hal tersebut didukung pula dengan perencanaan guru dalam mempersiapkan kondisi pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa sehingga pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

Download Skripsi Sejarah: Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa


Kegiatan pembelajaran sejarah di SMA cenderung bersifat klasikal/ tradisional, dimana pada umumnya pembelajaran bersifat teacher oriented, yaitu guru berperan sebagai pusat dalam KBM, sedangkan siswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang bersifat tradisional kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga upaya untuk meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajaran sejarah pun menjadi suatu kendala.

Bertolak dari pernyataan di atas, sebagai implementasi maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun penelitian skripsi ini sendiri berjudul Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas dalam Pembelajaran Sejarah di Kelas X-7 SMAN 3 Bandung). Rumusan masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah ”Bagaimana penerapan metode inkuiri untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran sejarah di SMA?”. Permasalahan tersebut dijabarkan kembali menjadi pertanyaan: (1)Bagaimana perencanaan pembelajaran sejarah untuk meningkatkan kreativitas siswa berlangsung melalui pengembangan metode inkuiri? (2)Bagaimana pengembangan pembelajaran sejarah melalui penerapan metode inkuiri  untuk meningkatkan kreativitas siswa? (3)Bagaimana proses berlangsungnya pembelajaran sejarah melalui metode inkuiri terhadap kreativitas siswa?

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa di SMA kelas X. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dari penelitiannya ini adalah: (1)untuk mengetahui perencanaan pembelajaran sejarah yang akan dilaksanakan melalui metode inkuiri untuk meningkatkan kreativitas siswa, (2)mengkaji tentang pengembangan pembelajaran yang dilaksanakan melalui metode inkuiri untuk meningkatkan kreativitas siswa, (3)mengetahui aktivitas/ proses berlangsungnya pembelajaran sejarah melalui metode inkuiri untuk meningkatkan kreativitas siswa. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode PTK(Penelitian Tindakan Kelas) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tekhnik pengumpulan data menggunakan tekhnik observasi, angket/ questionnaire, fieldnote dan produk kreatif siswa subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X-7 SMAN 3 Bandung yang terdiri dari 39 orang.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran sejarah. Hal ini dapat dilihat dari proses kreatif berupa peningkatan aktivitas siswa dalam proses tanya jawab, diskusi kelas dan peningkatan tingkat berifkir siswa. Selain itu, produk kreatif juga berpengaruh dalam pembelajaran sejarah. Keterlibatan siswa secara aktif di kelas, motivasi dan dorongan yang diberikan guru juga meningkatkan semangat dan minat belajar siswa, sehingga siswa dapat secara aktif terlibat dalam kegiatan inkuiri dan dapat menyelesaikan permasalahan, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan kreativitas siswa meningkat.

Thursday, August 23, 2012

Download Skripsi Sejarah: Penerapan Pendekatan Konstruktivistik Melalui Dialog Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa

Penelitian ini berjudul “Penerapan Pendekatan Konstruktivistik Melalui Dialog untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Mengungkapkan Gagasan dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 8 Bandung)”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realita kondisi pembelajaran sejarah di sekolah yang lebih banyak diperankan sebagai penyampaian pengetahuan (transfer of knowledge) dari guru kepada siswa sehingga guru berperan sebagai pusat kegiatan belajar dan siswa sebagai peserta pasif yang menerima materi dari guru. Siswa sering beranggapan bahwa belajar sejarah adalah sesuatu hal yang membosankan karena dalam pembelajarannya guru sejarah masih dalam tataran memberikan materi mengenai fakta-fakta, urutan tahun dan peristiwa saja dan evaluasi seringkali hanya dilakukan pada saat akhir kegiatan dan tidak pernah dilaksanakan dalam proses serta lebih menekankan pada ranah kognitif saja sehingga kemampuan siswa dalam mengemukakan gagasan belum dapat dikembangkan. Maka, melalui penerapan pendekatan konstruktivistik melalui dialog diharapkan dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 8 SMA Negeri 8 Bandung, yang berjumlah 48 orang siswa yaitu 21 orang siswa laki-laki dan 27 orang siswa perempuan. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini berupa catatan lapangan (fiel notes), lembar panduan observasi, pedoman wawancara, dan studi dokumentasi.Berdasarkan hasil observasi dan refleksi diperoleh hasil bahwa penerapan pendekatan konstruktivistik melalui dialog dalam pembelajaran sejarah telah dapat dilakukan dengan cukup baik oleh guru di dalam kelas. Guru melakukan langkah-langkah sederhana yang dapat memudahkan untuk menerapkan pendekatan tersebut. Langkah-langkah tersebut yaitu: (1) Apersepsi, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan kegiatan tanya jawab antara guru dengan siswa untuk mengungkap konsep awal siswa, memotivasi siswa, dan curah pendapat. (2) Eksplorasi, kegiatan siswa untuk mencari pengetahuan sendiri sampai mereka menemukan sendiri. (3) Diskusi dan penjelasan konsep, kegiatan dialog antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa. 4) Pengembangan aplikasi, setelah mempelajari materi pelajaran sejarah diharapkan siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya, dengan cara menyimpulkan dan mengungkapkan gagasan baik dalam bentuk tulisan ataupun secara lisan.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan: (1) Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, hal ini terlihat dari tiap siklus terdapat peningkatan keaktifan siswa seperti aktif bertanya, menjawab pertanyaan yang diajukan, mampu bertukar pikiran dengan teman sejawat mengenai materi pembelajaran, dan berani mengemukakan gagasan. (2) Dapat meningkatkan keterampilan guru, seperti kemampuan dalam mengawali mengelola kelas, menjadi motivator dan fasilitator, melakukan evaluasi dan memberikan reward kepada siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian pendekatan konstruktivistik melalui dialog dapat dijadikan salah satu alternatif yang cocok dalam pembelajaran sejarah  karena dapat meningkatkan kualitas belajar siswa baik dalam bentuk process maupun dalam bentuk product (hasil) dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan.

Download Skripsi Sejarah: Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif


Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Model Word Square Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah (Penelitian Tindakan kelas di SMPN 1 Lembang kelas VII C)”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh prestasi belajar siswa yang rendah. Prestasi belajar siswa di kelas VII C sebagian besar berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini disebabkan oleh pembelajaran sejarah yang kurang menarik dikarenakan kurangnya kreatifitas guru dalam mengembangkan proses pembelajaran di kelas dan kurang bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan hal ini terlihat dari monotonnya guru dalam menggunakan metode pembelajaran di dalam kelas. Hal tersebut menyebabkan peneliti merasa perlu untuk memperbaiki kondisi pembelajaran sejarah di kelas tersebut melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) model Word Square guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas dengan mengadopsi model Kemmis dan Mc Taggart. Data penelitian diperoleh melalui observasi terbuka, wawancara dan nilai postes yang dilakukan setelah tindakan. Analisis data kuantitatif untuk mengukur hasil belajar digunakan SPSS versi 16.0. Penelitian ini terdiri dari empat siklus dan empat tindakan.Berdasarkan hasil observasi, diskusi balikan dan pengolahan data selama pelaksanaan tindakan, diperoleh hasil bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) model Word Square dalam pembelajaran sejarah di kelas VII C dapat dilakukan dengan cukup baik. Metode pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) model Word Square yang ditampilkan di kelas VII C adalah pembelajaran kooperatif yang divariasikan dengan Word Square. Metode belajar yang digunakan adalah metode pembelajaran kooperatif, diskusi dan ceramah.  Metode pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) model Word Square yang ditampilkan di kelas disajikan dalam kertas karton putih, yang huruf-hurufnya telah diperbesar beberapa kali dari ukuran sebenarnya.  Dalam penerapan metode pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) model Word Square tersebut, guru juga tidak terlepas dari kendala-kendala yang diantaranya adalah; 1) guru belum terbiasa dalam penerapan  metode pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) model Word Square dalam pembelajaran 2) guru kurang terampil dalam mengkondisikan kelas 3) dalam pelaksanaannya guru kurang mampu mengefektifkan waktu.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sejarah pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Lembang dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) model Word Square telah memberikan pengaruh yang baik sehingga menimbulkan perubahan yang positif bagi siswa. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) model Word Square sebagai alternatif penggunaan metode pembelajaran dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa cukup efektif. Hal ini dikarenakan prestasi belajar siswa di kelas VII C dapat meningkat setelah diterapkannya metode pembelajaran tersebut.

Download Skripsi Sejarah: Penerapan Metode Sosiodrama Dalam Upaya Meningkatkan Makna Aktivitas Belajar Siswa

Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Sosiodrama dalam Upaya Meningkatkan Makna Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS-Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa kelas VII-D SMP Negeri 1 Lembang)”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh aktivitas belajar siswa yang rendah. Aktivitas belajar siswa di kelas VII-D sebagian besar tidak memenuhi indikator-indikator keaktifan belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran sejarah yang kurang menarik karena masih bersifat hapalan saja sehingga siswa kurang bergairah dalam pembelajaran, serta kekurangpahaman guru IPS untuk menanamkan arti penting belajar sejarah sebagaimana tertuang dalam GBPP mengenai tujuan pembelajaran sejarah. Hal tersebut menyebabkan peneliti merasa perlu untuk memperbaiki kondisi pembelajaran IPS khususnya sejarah di kelas tersebut melalui penerapan metode sosiodrama guna meningkatkan makna aktivitas belajar siswa.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas dengan mengadopsi model Kemmis dan Mc Taggart. Data penelitian diperoleh melalui observasi terbuka, angket dan wawancara yang dilakukan setelah tindakan. Penelitian ini terdiri dari empat siklus dan empat tindakan.Berdasarkan hasil observasi, diskusi balikan dan pengolahan data selama pelaksanaan tindakan, diperoleh hasil bahwa penerapan metode sosiodrama dalam pembelajaran sejarah di kelas VII-D dapat dilakukan dengan cukup baik. Metode sosiodrama yang digunakan di kelas VII-D adalah bentuk metode mengajar dengan mendramakan atau memerankan tingkah laku didalam hubungan sosial dengan tujuan untuk memberi pemahaman dan penghayatan serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya. Metode sosiodrama yang ditampilkan di kelas membahas mengenai pokok bahasan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa kolonial Eropa.  Dalam menggunakan metode sosiodrama tersebut, guru juga tidak terlepas dari kendala-kendala yang diantaranya adalah; 1) guru belum terbiasa menggunakan metode sosiodrama dalam pembelajaran, 2) pengelolaan kelas yang lemah, 3) ketidakmampuan guru dalam mengefektifkan waktu, 4) kekurangseriusan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sejarah pada siswa kelas VII-D SMPN 1 Lembang dengan menggunakan metode sosiodrama telah memberikan pengaruh yang baik sehingga menimbulkan perubahan yang positif bagi siswa. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah bahwa penerapan metode sosiodrama sebagai alternatif penggunaan metode pembelajaran dalam upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa cukup efektif. Hal ini dikarenakan aktivitas belajar siswa di kelas VII-D dapat meningkat dan menjadi lebih bermakna setelah digunakannya metode sosiodrama.

Download Skripsi Sejarah: Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning


Penelitian ini berjudul “Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Membangun Pemaknaan Siswa Terhadap Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X-A Sekolah Menengah Atas Negeri 14 Bandung). Latar belakang penelitian ini adalah berangkat dari hasil pengamatan peneliti sebelum melakukan penelitian yang memperlihatkan bahwa kondisi pembelajaran sejarah di kelas X-A disampaikan satu arah dengan menjadikan guru sebagai sumber belajar satu-satunya. Selain itu pelajaran sejarah dianggap sebagai pelajaran yang membosankan, tidak memiliki hubungan dengan peristiwa saat ini serta tidak dapat memberikan makna maupun manfaat pada kehidupan sehari-hari siswa. Pelajaran sejarah menjadi pelajaran yang cenderung mengarah pada pengembangan pengetahuan seputar fakta tanpa mengangkat masalah-masalah sosial yang dekat dengan kehidupan siswa. 

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan prosedur yang terdiri dari 3 siklus dengan 11 kali tindakan yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Siswa yang menjadi subjek penelitian ini ialah siswa kelas X-A SMA Negeri 14 Bandung tahun ajaran 2006/2007 yang berjumlah 38 orang dengan 18 orang siswa putra dan 20 orang siswa putri. Alat pengumpul data yang digunakan ialah catatan observasi, daftar keaktifan siswa, wawancara, tugas refleksi dan format pendapat siswa.

Pendekatan CTL dalam penelitian ini adalah pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan makna dari pelajaran sejarah melalui salah satu komponennya yaitu refleksi. Refleksi menjadi salah satu cara untuk mengembangkan pemaknaan siswa terhadap pembelajaran sejarah baik secara lisan yaitu melalui ungkapan pendapat siswa, maupun secara non-lisan yang berupa hasil karya siswa. Pengembangan makna dalam pelajaran sejarah dilakukan melalui proses menghubungkan materi sejarah dengan masalah-masalah sosial kontemporer melalui konstruksi relasi yaitu penyajian topik, penggalian konsep, pengembangan critical question model ways of knowing dari Jurgen Habermas untuk mengangkat dan memahami masalah-masalah sosial kontemporer yang diangkat di kelas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan CTL melalui pendalaman komponen refleksi telah berhasil meningkatkan makna dan kualitas siswa dalam pembelajaran sejarah. Keberhasilan tersebut terlihat dari ungkapan makna siswa dalam menghubungkan materi sejarah dengan masalah-masalah sosial kontemporer, pengambilan nilai-nilai dari peristiwa masa lalu serta solusi yang mengena pada kehidupan sehari-hari siswa. Selain itu, secara kuantitas peningkatan juga dapat dilihat dari keaktifan siswa yang semakin meningkat dan merata dari pertemuan yang pertama sampai dengan pertemuan terakhir

Download Skripsi Sejarah: Pendekatan Sastra Sejarah Untuk Mengonstruksi Pemahaman Kesejarahan Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah

Penelitian dalam skripsi ini berjudul “Pendekatan Pembelajaran Sastra Sejarah untuk Mengonstruksi Pemahaman Kesejarahan Siswa dalam Mata Pelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas XII IPS 2 SMA Puragabaya Bandung). Penelitian ini berawal dari permasalahan di kelas XII IPS 2, yang siswa-siswanya potensial, namun tidak difasilitasi. Keadaan siswa sebagian besar aktif, namun tidak menampakan keaktifannya karena pendekatan pembelajaran yang belum mampu memfasilitasi mereka. Selain itu, dari keresahan guru yang ingin mengembangkan kualitas membaca, proses berpikir, dan diskusi kelas agar kondisi kelas terlihat lebih hidup dari keaktifan mereka. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan permasalahannya yaitu “Bagaimanakah penggunaan Pendekatan Sastra Sejarah dalam pembelajaran sejarah agar dapat mengonstruksi pemahaman kesejarahan siswa dalam mata pelajaran sejarah di kelas XII IPS 2 SMA Puragabaya Bandung?” Dalam perencanaan PTK ini, peneliti menghubungkan RPP dengan materi yang akan disajikan lewat Cerpen. Hal ini dilakukan agar konten Cerpen tidak melebar dari tujuan pembelajaran. Selain itu, perencanaan pembelajaran dalam hal pembuatan Cerpen, peneliti mengombinasikan tiga hal yaitu: fakta-fakta sejarah, pertanyaan kritis, dan penyeritaan kehidupan nyata dalam bentuk fiksi, untuk menciptakan Cerpen yang sesuai dengan teori yang digunakan: konstruktivistik dan belajar bermakna. Dalam pelaksanaan, peneliti mengatur pembelajaran dalam beberapa potongan waktu. Sepuluh menit untuk pembukaan dan apersepsi, dua puluh menit untuk siswa membaca Cerpen, sepuluh menit untuk diskusi kelompok, tiga puluh menit untuk diskusi kelas, dan sepuluh menit terakhir untuk kesimpulan dan penutup pembelajaran. Satu jam pelajaran di SMA Puragabaya adalah empat puluh menit. Hal penting lainnya yaitu tentang pembagian kelompok yang sudah disesuaikan sebelum masuk ke pembelajaran. Berdasarkan tiga siklus yang dilaksanakan, konstruksi pemahaman siswa terlihat dalam siklus kedua dan ketiga. Dalam siklus tersebut, siswa telah mampu memahami fakta-fakta sejarah, menjawab pertanyaan-pertanyaan, menganalogikan persoalan kehidupan dalam Cerpen yang mereka baca dengan kehidupan terdekat mereka, juga memikirkan sekaligus memberikan – terkadang agak debat – solusi yang menurut mereka harus dilakukan. Pencapaian aspek-aspek pemahaman kesejarahan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan guru. Melalui pendekatan sastra sejarah tipe Cerpen sejarah, guru mengharapkan segi pemahaman siswa terbangun. Jika pemahaman kesejarahan siswa telah terkonstruksi, maka secara otomatis pembelajaran kelas akan kondusif dan lebih hidup. Adapun kendala yang didapatkan peneliti dalam PTK ini di antaranya yaitu kecermatan guru dalam pembuatan Cerpen, pengaturan waktu yang tepat, dan kemampuan guru dalam mengondisikan siswa sebelum pembelajaran berlangsung. Jika hal itu baik, maka pembelajaran juga akan baik.

Download Skripsi Sejarah: Mengembangkan Keterampilan Menulis Resensi Film Melalui Penggunaan Media Film Dalam Pembelajaran Sejarah

Skripsi ini berjudul “Mengembangkan Keterampilan Menulis Resensi Film Melalui Penggunaan Media Film dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Cimahi)”. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menumbuhkan keterampilan menulis resensi film pada siswa melalui layanan profesional guru dalam menangani proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yakni, (1) guru masih terfokus pada tes tertulis (paper and pencil test) sedangkan alat ukur lainnya seperti: observasi, tes praktek, dan penugasan perseorangan atau kelompok hanya dijadikan sebagai pelengkap dari tes tertulis itu sendiri, (2) belum maksimalnya penggunaan teknik penugasan dalam mengukur hasil belajar siswa, (3) pemberian tugas yang kurang memotivasi siswa dalam mengembangkan potensinya terutama keterampilan menulis, dan (4) belum digunakannya media film dalam pembelajaran sejarah di kelas. Hal tersebut menyebabkan peneliti merasa perlu untuk memperbaiki kondisi pembelajaran di kelas XI IPS 2 melalui penggunaan media film dalam pembelajaran sejarah sebagai upaya untuk menumbuhkan keterampilan menulis siswa melalui penugasan resensi film yang dikerjakan siswa secara individual dengan harapan terciptanya budaya menulis di kelas tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Melalui PTK masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran dapat dikaji, ditingkatkan dan dituntaskan, sehingga diharapkan dapat menciptakan sebuah budaya belajar (learning culture) dikalangan guru-siswa di sekolah. Prosedur ataupun desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc.Taggart, yang dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui observasi terbuka, wawancara, dokumentasi, dan lembar kerja siswa. Penelitian ini terdiri dari lima siklus dan lima tindakan. Hasil penelitian yang penulis peroleh menunjukan bahwa pembelajaran sejarah dengan menggunakan media film mampu menumbuhkan keterampilan menulis resensi film pada siswa. Penggunaan media tersebut dapat menciptakan pembelajaran yang menarik, dinamis, serta terarah, dengan melibatkan siswa secara aktif melalui kegiatan diskusi kelompok untuk menyelesaikan lembar kerja siswa, presentasi kelas, debat, tanya jawab dan penghargaan kelompok. Pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 2 ini, sebelum menggunakan media film cenderung monoton. Perubahan setelah digunakannya media tersebut dalam pembelajaran sejarah adalah pada keterampilan menulis resensi film yang dikerjakan siswa secara individual yang ternyata memperlihatkan peningkatan yang cukup signifikan dari setiap siklusnya. Hal ini terbukti dari hasil penulisan resensi film yang kemudian dilakukan penilaian dengan didasarkan pada rubric (kriteria penilaian) yang mengalami peningkatan disetiap siklusnya. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan media film mampu meningkatkan keterampilan menulis siswa melalui penugasan penulisan resensi film dalam pembelajaran sejarah, dilihat dari data-data yang diperoleh sesuai dengan indikator-indikator yang disepakati bersama antara peneliti, mitra peneliti, dan dosen pembimbing. Hasil dari penelitian ini bukanlah merupakan hasil penelitian yang sempurna, sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan media film dalam pembelajaran sejarah sebagai upaya untuk menumbuhkan keterampilan menulis resensi film pada siswa di kelas yang berbeda agar memperoleh hasil penelitian yang lebih sempurna.

Monday, August 13, 2012

Download Skripsi Psikologi: Hubungan Konsep Diri Dengan Kecemasan Menghadapi Pensiun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang negatif signifikan antara konsep diri dengan kecemasan menghadapi pensiun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Statistik yang digunakan adalah statistik parametrik product moment pearson (α = 0,05) dan teknik sampling simple random sampling. Subjek penelitian ini adalah karyawan yang akan memasuki masa pensiun pada Agustus 2011-Desember 2012 berjumlah 105 dengan sampel sebanyak 63 orang. Besar reliabilitas pada instrumen konsep diri adalah 0,879 sedangkan pada instrumen kecemasan menghadapi pensiun besar reliabilitasnya adalah 0,852. Hasil penelitian pada karyawan PT Badak NGL, Bontang, menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi pensiun (r = -0,601). Artinya semakin tinggi konsep diri,maka semakin rendah kecemasan menghadapi pensiun. Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan kepada seluruh individu/karyawan yang akan memasuki masa pensiun agar menganggap pensiun sebagai masa transisi yang wajar dan tidak menganggap bahwa pensiun sebagai perampas identitas. Bagi PT Badak NGL agar mempertahankan pengadaan masa prapurnabakti, namun juga memfokuskan sasaran kepada pengembangan dan pemahaman karyawan terhadap atribut/konsep diri karena konsep ini merupakan peranan kunci sebagai pengintegrasian kepribadian yang memotivasi tingkah laku yang positif.

Download Skripsi Psikologi: Hubungan Intimacy Dengan Kecemburuan (Jealousy) Pada Mahasiswa Dewasa Awal Fpbs Upi Yang Berpacaran

Hubungan  antara dua insan manusia yang paling unik adalah hubungan cinta, salah satunya seperti berpacaran. Dalam hubungan berpacaran individu menampilkan tingkah laku yang intim (intimacy) terhadap pasangannya demi berlangsungnya hubungan tersebut. Namun dalam proses berpacaran ini tidak selamanya berjalan mulus, kecemburuan merupakan salah satu fenomena yang sering melanda pasangan yang berpacaran. Intimacy merupakan salah satu faktor kecemburuan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dari tingkah laku intim (intimacy) dengan kecemburuan. Teori intimacy yang digunakan adalah teori dari Orlofsky (1993) yang mengungkap intimacy kedalam 9 dimensi yaitu: komitmen, komunikasi, kepedulian dan afeksi, pemahaman mengenai sifat pasangan, pe¬¬mahaman terhadap pemikiran dan pembicaraan pasangan (perspective talking), wewenang dan pengambilan keputusan, mem¬¬pertahankan minat pribadi, penghormatan integritas individu pasangan dan kemandirian. Sedangkan teori kecemburuan yang dipakai dalam penelitian ini merupakan teori dari Pfeiffer & Wong (1989) yang membagi kecemburuan kedalam tiga aspek, yaitu aspek kognitif, emosi, dan tingkah laku. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan populasi mahasiswa dewasa awal FPBS UPI yang berpacaran. Sampel diambil secara random dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden. Teknik pengumpulan data intimacy menggunakan skala likert yang merupakan adaptasi dari interview rating scale Orlofsky. Sedangkan untuk pengumpulan data mengenai kecemburuan, peneliti menggunakan Multi¬dimensional Jealousy Scale dari Pfeiffer & Wong dengan mengalih bahasa ke bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang cukup kuat antara intimacy dengan kecemburuan dan signifikan pada taraf 0.05. Dengan kontribusi intimacy sebesar 49.84%.

Download Skripsi Psikologi: Pencapaian Karir Tunanetra

Besarnya dampak ketunanetraan dan tingkat diskriminasi terhadap orang tunanetra di Indonesia, membuat orang tunanetra lebih sulit untuk mencapai karir yang baik. Dewasa ini masih jarang orang tunanetra yang dapat sukses dalam berkarir. Banyak kita temui orang tunanetra yang menjadi gelandangan atau pengemis di jalanan. Mereka menggunakan kondisi ketunanetraannya untuk mendapatkan uang dengan mengharapkan belas kasihan dari orang lain. Tapi ternyata ada juga beberapa orang tunanetra yang sukses dalam berkarir. Contohnya adalah DT. DT adalah seorang Dosen pada jurusan PLB (Pendidikan Luar Biasa)  di UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), seorang Ketua Pertuni, Koordinator Mitra Netra Jawa Barat dan juga seorang pembicara di berbagai forum ilmiah tingkat nasional maupun internasional. Tunanetra yang sukses dalam berkarir tentu adalah orang tunanetra yang sudah berhasil mengatasi dampak dari ketunanetraannya sehingga tidak menjadi hambatan baginya dalam memperoleh kesuksesan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan pencapaian karir tunanetra. Penelitian ini dilakukan pada salah seorang tunanetra yang memiliki karir yang bagus yaitu DT yang berprofesi sebagai salah seorang dosen pada jurusan PLB di UPI. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh DT dalam proses perkembangan karirnya, permasalahan itu diantaranya adalah permasalahan dalam hal orientasi mobilitas, adaptasi, penerimaan diri, dan kesulitan untuk mengakses informasi. Tetapi permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi dengan perpaduan dari beberapa faktor disamping faktor konsep dirinya yang positif. Faktor-faktor yang berkontribusi dalam perkembangan karir DT adalah faktor internal yang meliputi nilai-nilai kehidupan, kemampuan intelektual, minat, bakat, pengetahuan, sifat-sifat pribadi, dan keadaan jasmani DT, serta faktor eksternal yang meliputi pengaruh dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, teman sebaya, keadaan sosio-ekonomi keluarga dan keadaan sosio-ekonomi negara. Saran untuk peneliti selanjutnya, agar peneliti selanjutnya dapat meneliti tema yang sama dengan waktu terjadinya ketunanetraan yang berbeda.

Download Skripsi Psikologi: Hubungan Budaya Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit Immanuel Bandung

Budaya organisasi berkaitan erat dengan peningkatan kinerja pegawai di suatu organisasi. Dalam penelitian ini budaya organisasi diartikan sebagai pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang dijiwai oleh seluruh pegawai dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan di dalam organisasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik kejelasan hubungan budaya organisasi dengan kinerja pegawai di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah 43 orang pegawai bagian non medis Rumah Sakit Immanuel Bandung. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui gambaran umum budaya organisasi dan kinerja pegawai. Data dianalisis menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan α = 0,05 dengan bantuan software SPSS Versi 17.0. for windows. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai di Rumah Sakit Immanuel Bandung dengan tingkat hubungan yang cukup dengan koefisien korelasi sebesar +0,619. Nilai korelasi yang kuat menunjukkan bahwa budaya organisasi memiliki peran yang sangat baik untuk mendorong dan meningkatkan kinerja organisasi pada umumnya, khususnya kinerja pegawai yang bekerja di bagian non medis Rumah Sakit Immanuel Bandung. Saran bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian serupa, diharapkan untuk meneliti dengan menggunakan sampel yang lebih luas dan menggunakan metode penelitian yang berbeda.

Download Skripsi Psikologi: Hubungan Antara Self Esteem Dengan Tingkah Laku Agresi Pada Remaja Awal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Profil self esteem pada siswa-siswi kelas VIII SMPN 3 Lembang Bandung tahun ajaran 2011/2012, (2) Profil tingkah laku agresi pada siswa-siswi kelas VIII SMPN 3 Lembang Bandung tahun ajaran 2011/2012, dan (3) Hubungan antara self esteem dengan tingkah laku agresi pada siswa-siswi kelas VIII SMPN 3 Lembang Bandung tahun ajaran 2011/2012. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskripsi korelasional. Sampel penelititian sebanyak 78 siswa kelas VIII SMPN 3 lembang Bandung tahun ajaran 2011/2012 yang diambil dengan teknik random sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner self esteem yang diadaptasi berdasarkan alat ukur Self Esteem Inventory (SEI) buatan Coopersmith (1967:265) dan kuesioner tingkah laku agresi yang diadaptasi berdasarkan alat ukur Buss-Perry Aggression Questionnaire (BPAQ) buatan Buss & Perry (Diamond & Magaletta:2006). Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan self esteem dan tingkah laku agresi siswa-siswi kelas VIII SMPN 3 Lembang Bandung tahun ajaran 2011/2012 berada pada kategori sedang yaitu sebesar 71% dan 64% selain itu diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,375 dengan probabilitas 0,001 yang bermakna Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara self esteem dan tingkah laku agresi. Rekomendasi yang dapat diberikan antara lain yaitu kepada pihak sekolah, agar senantiasa berusaha memberikan dukungan, penghargaan, dan perhatian pada setiap siswa-siswinya sehingga siswa merasa diterima dan memiliki self esteem yang tinggi dan untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih memperdalam lagi penelitiannya, seperti mencoba meneliti aspek dan faktor lain, menggunakan instrumen yang berbeda, dan meneliti pada populasi yang berbeda.

Download Skripsi Psikologi: Explanatory Style Pada Remaja Yang Menyalahgunakan Narkoba

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat explanatory style pada remaja pecandu narkoba ketika ia belum mengikuti rehabilitasi, pada saat ia mengikuti rehabilitasi, dan juga setelah mengikuti rehabilitasi dilihat dari dimensi permanence, pervasiveness, dan personalization. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang melibatkan kualitas dari sesuatu yang diteliti. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi dan wawancara yang kemudian akan divalidasi dengan teknik triangulasi kepada orang terdekat subjek. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang remaja yang menjadi pecandu narkoba. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa setiap dimensi dalam explanatory style mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu dan program rehabilitasi. Dari awal menjadi pecandu, mengikuti rehabilitasi, dan keluar dari rehabilitasi. Perubahan ini silih berganti. Selain itu remaja yang menjadi pecandu narkoba memiliki kecenderungan keaarah optimis sebelum ia mendapatkan pengetahuan yang benar akan bahaya narkoba. Namun setelah mengetahui setiap bahaya narkoba, ia menjadi pesimis akan pemulihannya. Disarankan kepada penyelenggara rehabilitasi untuk dapat menumbuhkan optimistic explanatory style pada remaja yang menjadi pecandu narkoba. Hal ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan lingkungan yang benar dan tepat untuk remaja, memberikan konseling individu dengan pendekatan emphaty, serta menumbuhkan kepercayaan dan mengajarkan kejujuran kepada remaja tersebut.

Download Skripsi Psikologi: Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan

Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat merupakan salah satu lembaga yang berperan dalam mengembangkan, meningkatkan  kualitas dan mengkoordinasi unsur pendidikan dalam masyarakat di tingkat propinsi. Di lembaga inilah aktifitas para karyawan diharapkan mampu berperan dalam mewujudkan suatu pola pendidikan serta mampu mengatasi segala permasalahan yang berhubungan dengan kualitas pendidikan di seluruh wilayah propinsi. Kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik mungkin agar moral kerja, dedikasi, kecintaan dan kedisiplinan karyawan dapat meningkat. Bila kedisiplinan tidak dapat ditegakkan, kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi tidak akan tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data empiris mengenai kepuasan kerja dan disiplin kerja dalam menghadapi tuntutan bekerja sebagai seorang karyawan, dan hubungan antara kepuasan kerja dengan disiplin kerja pada karyawan subbagian kepegawaian di kantor Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif-korelasional dengan menggunakan teknik simple random sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner berskala Likert. Item-item kepuasan kerja yang disajikan dibuat berdasarkan penurunan dimensi definisi operasional dari faktor kepuasan kerja dari Luthans (1998:145). Sedangkan item-item disiplin kerja diambil dari penurunan dimensi indikator disiplin kerja dari Soejono (1997 : 67). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji koefisien korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan bantuan software SPSS for windows versi 17. Hasil penelitian diperoleh koefisien korelasi antara kepuasan kerja dengan disiplin kerja pada karyawan subbagian kepegawaian di kantor Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat sebesar 0,399 dan signifikan pada α = 0,000. Artinya terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel X (Kepuasan Kerja) dengan variabel Y (Disiplin Kerja). Kontribusi kepuasan kerja dengan disiplin kerja karyawan sebesar 15,92%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan signifikan yang positif dan rendah antara kepuasan kerja dengan disiplin kerja pada karyawan subbagian kepegawaian di kantor Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat. Artinya, semakin tinggi tingkat kepuasan kerja maka semakin tinggi pula tingkat disiplin kerja karyawan.

Download Skripsi Psikologi: Hubungan Antara Kemandirian Remaja Dengan Prestasi Belajar

Kemandirian dalam kehidupan remaja dipandang penting, artinya menjadi orang yang mandiri, orang yang mampu menentukan dan mengelola diri sendiri adalah salah satu dari tugas perkembangan yang fundamental pada masa remaja. Tidak adanya kemandirian pada anak akan menghasilkan berbagai macam problem perilaku misalnya rendahnya harga diri, pemalu, tidak punya motivasi sekolah, kebiasaan belajar yang jelek, perasaan tidak aman dan kecemasan. Perilaku tersebut seringkali terjadi pada saat anak memasuki usia remaja karena pada proses perkembangannya, remaja sedang mengalami masa pencarian identitas diri. SMA Cahaya Madani Banten Boarding School merupakan sekolah asrama yang mendidik anak baik dalam hal agama, akademik, sosial, ekonomik, maupun kepribadian individu.Sekolah yang dilengkapi dengan asrama ini menumbuhkan rasa kemandirian pada siswa yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi belajarnya, namun pada kenyataannya tidak semua siswa memiliki perilaku mandiri.Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai kemandirian remaja dan prestasi belajar pada siswa serta hubungan diantara keduanya pada siswa kelas XI SMA Cahaya Madani Banten Boarding School.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui gambaran kemandirian remaja yang disusun berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Steinberg.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sebanyak 90 orang.Untuk menentukan korelasi, peneliti membagi ke dalam dua bagian, yaitu kelas IPA dan kelas IPS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian remaja pada kelas IPA cenderung rendah.Berdasarkan hasil uji korelasional dengan teknik product moment, didapat koefisien korelasi sebesar 0,245.Sedangkan hasil penelitian pada kelas IPS, menunjukkan kemandirian remaja yang cenderung sedang dengan koefisien korelasi sebesar 0.503 dengan menggunakan tekhnik Rank Spearmen.Ini berarti semakin tinggi kemandirian yang dimiliki siswa, semakin tinggi pula tingkat prestasinya.Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk memilih tempat dan subjek yang lebih banyak jumlahnya, agar hasilnya lebih variatif.Selain itu peneliti selanjutnya juga dapat mengembangkan hasil penelitian yang telah ditemukan yaitu mengenai perbedaan kemandirian dan prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin.

Download Skripsi Psikologi: Hubungan Antara Gegar Budaya Dengan Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Perantau

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang negatif antara Gegar Budaya dengan Motivasi Berprestasi pada 40 orang mahasiswa perantau di Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2009 dan 2010. Penelitian deskriptif ini menggunakan metode korelasional antara dua variabel dengan teknik analisis Korelasi Spearmen Rank. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tidak terdapat hubungan negatif antara gegar budaya dengan motivasi berprestasi dengan rs = 0.3 pada α = 0.05 sehingga   diterima. Fenomena ini dijelaskan karena ternyata tidak selalu gegar budaya berhubungan dengan tinggi rendahnya motivasi seseorang, bahkan dapat juga membuat tinggi motivasi berprestasi meskipun dalam taraf korelasi positif yang rendah. Kesimpulannya yaitu tidak terdapat hubungan yang negatif antara gegar budaya dengan motivasi berprestasi. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dari penelitian ini, maka saran yang dapat disampaikan antara lain yaitu kepada para mahasiswa agar dapat meningkatkan motivasi berprestasinya disamping menghadapi sedikit masalah dalam proses penyesuaian diri pada budaya di lingkungan baru, kepada Jurusan Psikologi agar mencanangkan program/pelatihan berorientasi adaptasi budaya dan masa orientasi siswa yang didalamnya mengintegrasikan pendidikan kebudayaan sunda khususnya pada mahasiswa perantauan agar tingkat gegar budaya  yang terdapat pada tingkat sedang dapat ditekan pada tingkat rendah sehingga memunculkan motivasi berprestasi yang lebih tinggi lagi dan kepada peneliti yang berminat mengembangkan penelitian ini, diharapkan dapat memperluas subjek penelitian dan mengembangkan ruang lingkup serta pembahasan terhadap aspek-aspek lain yang mungkin berkaitan dengan permasalahan ini, misalkan meneliti lebih dalam lagi dengan penelitian kualitatif, agar dapat dihasilkan penelitian yang sifatnya lebih menyeluruh dan lengkap mengenai masalah gegar budaya dan motivasi berprestasi.

Download Skripsi Psikologi: Perilaku Agresif Pada Dewasa Muda Pengkonsumsi Minuman Beralkohol

Perilaku agresif seseorang biasanya dipengaruhi beberapa faktor, seperti faktor keluarga, faktor cuaca, faktor lingkungan dan banyak lagi. Dari banyak faktor yang berimplikasi pada agresi dan tindak kekerasan, konsumsi alkohol adalah salah satu faktor yang kontribusinya tidak dapat terbantahkan.

Salah satu komunitas di Bandung yang lekat dengan alkohol adalah komunitas Skinhead. Dikatakan lekat karena dalam kesehariannya, anggota komunitas ini tidak pernah lepas dari konsumsi alkohol, mulai dari yang berkadar rendah, sampai yang berkadar 70% pernah dikonsumsi, hal ini dikhawatirkan dapat memacu perilaku agresif yang berdampak pada munculnya tindakan kekerasan dan pengrusakan yang dilakukan oleh anggota komunitas Skinhead. Penelitian ini mengambil sampel empat orang dari anggota komunitas Skinhead Bandung.

Download Skripsi Psikologi: Hubungan Iklim Kerja Dengan Kepuasan Kerja Pegawai

Iklim kerja merupakan lingkungan psikologis yang dirasakan oleh setiap pegawai. Setiap pegawai memiliki penilaian-penilaian yang berbeda dalam merasakan, mempersepsikan dan menghayati suasana atau iklim kerja tersebut. Penilaian secara positif atau negatif terhadap iklim kerja tersebut dapat melahirkan perasaan puas atau tidak puas pada diri pegawai. Atas dasar itulah maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut.                              

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai: (1) iklim kerja dan (2) kepuasan kerja pegawai di Balai Besar Keramik-Bandung serta (3) hubungan iklim kerja dengan kepuasan kerja Pegawai di Balai Besar Keramik-Bandung. Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Keramik, jl. Jend. Ahmad Yani 392 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei deskriptif, dengan sampel sebanyak 79 pegawai dan menggunakan teknik analisis korelasi tata jenjang (Rank Order Spearman).

Download Skripsi Psikologi: Hubungan Persepsi Isi Pekerjaan Dengan Kepuasan Kerja

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara persepsi isi pekerjaan yang dilakukan setiap hari dengan kepuasan kerja. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi yang berharga sekiranya dapat digunakan untuk menggambarkan mengenai ada atau tidaknya hubungan kedua variabel tersebut. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan metode korelasional yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel yang diteliti adalah karyawan pada Divisi Sumber Daya dan Organisasi PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten sebanyak 34 orang karyawan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan skala Likert yang masing-masing memiliki reliabilitas sebesar 0.776 untuk instrumen persepsi isi pekerjaan dan 0.877 untuk instrumen kepuasan kerja. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan satu bentuk tes yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok subjek (single trial administration). Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebanyak 35.3% karyawan memiliki persepsi isi pekerjaan yang positif; 64.7% karyawan memiliki persepsi isi pekerjaan yang negatif; 17.6% karyawan memiliki kepuasan kerja tinggi; 73.5% karyawan memiliki kepuasan kerja sedang; dan 8.8% karyawan memiliki kepuasan kerja rendah. Selain itu, antara persepsi isi pekerjaan dengan kepuasan kerja memiliki korelasi positif sebesar 0.367. Artinya semakin positif persepsi isi pekerjaan, maka kepuasan kerjanya pun akan semakin baik. Diketahui pula, persepsi isi pekerjaan berkontribusi sebesar 13.47 % terhadap kepuasan kerja.

Download Skripsi Psikologi: Hubungan Antara Inteligensi Dengan Kreativitas

Saat ini Indonesia sedang mengalami kemajuan yang demikian pesat dari ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus global, sehingga membutuhkan manusia yang berkualitas. Indonesia menghendaki lahirnya generasi-generasi muda yang tidak hanya pintar atau cakap intelektualnya, tetapi juga generasi muda yang kreatif. Inteligensi dan kreativitas termasuk kemampuan-kemampuan yang penting dan harus dimiliki individu yang berkualitas.  Inteligensi dan kreativitas pada usia remaja sangat bermanfaat dalam memperoleh kepuasan pribadi yang berguna untuk menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang baik pada diri mereka. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara inteligensi dengan kreativitas pada siswa kelas X SMUN 2 Bandung. Dengan menggunakan teknik Random Sampling, sampel yang diperoleh lebih dari 20% dari populasi penelitian. Alat ukur yang digunakan adalah Tes IST dari Amthauer untuk mengukur inteligensi, serta Tes Kreativitas Verbal dan Figural dari Utami Munandar untuk mengukur kreativitas. Data diperoleh dari ketiga alat ukur yang berskala interval tersebut, diolah dengan menggunakan teknik Korelasi Product Momen. Hasil penelitian diperoleh terdapat hubungan yang signifikan antara inteligensi dengan kreativitas pada siswa kelas X SMUN 2 Bandung sebesar 0.6 dan signifikan pada α = 0.01. Dengan demikian dapat dikatakan, salah satu faktor yang mendorong tingginya kreativitas seseorang adalah karena inteligensi yang dimilikinyapun tinggi. Rekomendasi untuk para orang tua maupun pengajar agar dapat mengoptimalkan inteligensi dan kreativitas seseorang dengan cara memberikan nutrisi terbaik dan mendidik anak dengan pola asuh yang tepat. Dalam melakukan penelitian berikutnya, dapat dikembangkan korelasi antar setiap aspek yang ada dalam tes Inteligensi dengan kreativitas.

Download Skripsi Psikologi: Hubungan Pola Relasi Orang Tua Dengan Penyesuaian Sosial Di Sekolah

Penelitian yang berjudul “Hubungan Pola Relasi Orang Tua dengan Penyesuaian Sosial di Sekolah pada Remaja di Kabupaten Sukabumi” ini, bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang pola relasi orang tua yang dirasakan siswa SMA, penyesuaian sosial di sekolah pada siswa SMA, dan hubungan antara pola relasi orang tua dengan penyesuian sosial di sekolah pada siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan teknik korelasional. Sampel yang diteliti adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Cibadak Tahun Ajaran 2007/2008 sebanyak 155 siswa. Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien kontingensi. Dari penelitian ini didapatkan koefisien kontingensi sebesar 0,442 dengan probabilitas 0,000. Hasil tersebut bermakna bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, itu berarti bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pola relasi orang tua dengan penyesuaian sosial di sekolah pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Cibadak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka direkomendasikan kepada pihak sekolah untuk lebih meningkatkan kerjasama dengan orang tua siswa serta mengadakan program atau kegiatan dimana dalam acara tersebut dihadirkan ahli sebagai narasumber yang membahas tentang pola relasi orang tua dan penyesuaian sosial di sekolah, serta topik-topik lain yang berhubungan dengan perkembangan remaja. Bagi orang tua, direkomendasikan agar lebih memperhatikan pola relasi dengan remajanya. Sedangkan untuk peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk meneliti dengan jumlah sampel yang lebih besar dan melibatkan semua siswa dari setiap jenjang kelas di beberapa sekolah, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta.

Download Skripsi Psikologi: Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Kerja Pegawai Negeri Sipil

Penelitian ini berangkat dari fenomena yang terjadi di kalangan pegawai negeri sipil (PNS), terkait dengan adanya hubungan antara konsep diri dengan motivasi kerja. Permasalahan yang muncul adalah kurangnya motivasi kerja PNS yang berdampak pada peningkatan profesionalisme pelayanan terhadap masyarakat. Pelayanan yang lama, seadanya, tingkat kesalahan yang tinggi dan pungutan liar merupakan beberapa hal kinerja PNS yang dikenal masyarakat sejak lama. Pandangan negatif ini tertanam di masyarakat. Paradigma yang muncul adalah adanya berbagai faktor yang mempengaruhi motivasi kerja PNS, salah satunya adalah konsep diri. Konsep diri adalah perasaan atau persepsi pegawai mengenai dirinya dan bagaimana orang lain memandangnya. Lingkungan dan orang lain yang memiliki pandangan yang negatif terhadap seseorang, akan membuat perubahan konsep diri yang cenderung negatif.

Fenomena tersebut mengarahkan pada perlunya pengkajian lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel konsep diri dengan motivasi kerja PNS Balai X Provinsi Lampung.

Penelitian ini dilakukan di Balai X Provinsi Lampung dengan pegawai negeri sipil yang secara nyata melaksanakan tugas sehari-hari bekerja di Balai X Provinsi Lampung dan tidak berkedudukan sebagai calon pegawai negeri sipil yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Metode korelasional dengan teknik analisis inferensial yang relevan dilakukan guna membuktikan adanya hubungan antara konsep diri dengan motivasi kerja. Hasil menunjukan, terdapat (1) hubungan yang positif dan signifikan antara variabel konsep diri dengan motivasi berkategori tinggi (2) motivasi kerja dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh konsep diri dengan derajat determinasi tinggi.

Penelitian ini masih memerlukan kajian lanjut antara lain dalam hal pengungkapan faktor-faktor lain yang berhubungan, berkontribusi, dan berpengaruh terhadap motivasi kerja, pengembangan instrumen konsep diri dan motivasi kerja serta jumlah sampel penelitian yang lebih besar dan beragam. 

Download Skripsi Psikologi: Konsep Diri Perempuan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Fenomena KDRT merupakan fenomena ‘gunung es’ yang semakin hari semakin bertambah jumlahnya. Banyak diantara para korban KDRT yang memutuskan untuk bercerai, namun tidak sedikit pula yang memutuskan untuk tetap bertahan dalam perkawinannya walaupun ia mengalami KDRT. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh data deskriptif mengenai konsep diri korban KDRT yang berada di wilayah sampel penelitian. Dan secara khusus, penelitian ini akan mengkaji lebih jauh mengenai alasan para korban KDRT tersebut untuk terus bertahan dalam perkawinannya.

Teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini adalah Self Concept Theory dari John Hattie. Teori ini membagi konsep diri individu ke dalam tiga aspek, yaitu deskripsi diri, ekspektasi diri, serta preskripsi diri individu. Serta beberapa teori yang menunjang penelitian ini, diantaranya mengenai KDRT, dan kajian mengenai perempuan yang bertahan dalam perkawinannya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif. Fokus pada penelitian ini adalah konsep diri perempuan korban KDRT yang memutuskan untuk bertahan dalam perkawinannya. Pemilihan subjek dilakukan dengan cara purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang yang memenuhi karakteristik subjek dari penelitian ini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dengan disertai observasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai pengambil data di lapangan dengan pedoman wawancara semi terstruktur.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua subjek mempersepsikan dirinya sebagai seseorang yang tidak dapat merubah keadaan. Sehingga KDRT yang dialaminya dirasionalisasikan sebagai cobaan yang harus diterima dan dihadapi dengan sabar. Dengan demikian, berdasarkan analisis konsep diri, alasan mereka untuk tetap bertahan dalam perkawinannya adalah ketidakberdayaan (Helplessness).

Download Skripsi Psikologi: Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Divisi Manage Service

SDM yang dimiliki setiap perusahaan akan dituntut untuk mampu membawa perusahaan ke arah persaingan global, hal ini dapat menimbulkan stres kerja bagi para karyawannya. Namun disisi lain mereka dituntut untuk dapat bekerja secara optimal dan memiliki motivasi kerja yang tinggi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan motivasi kerja pada karyawan divisi manage service PT. Nokia Siemens Network Regional Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan kepada seluruh populasi yang berjumlah 40 responden, dalam penelitian ini tidak digunakan teknik sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner yang peneliti kembangkan sendiri, untuk stres kerja peneliti kembangkan berdasarkan teori Terry Beehr dan John Newman  dan untuk motivasi kerja peneliti kembangkan berdasarkan teori dua faktor yang juga dinamakan teori hygyene-motivasi yang dikembangkan oleh Herzberg. Teknik skoring yang digunakan untuk stres kerja adalah semakin tinggi skor stres kerja, maka menunjukan bahwa semakin rendah stres kerja. Sedangkan teknik skoring untuk motivasi kerja adalah semakin tinggi skor motivasi kerja maka menunjukan bahwa semakin tinggi pula motivasi kerja. Dari 40 responden, 27 responden menyatakan bahwa mereka memiliki stres kerja rendah dan motivasi kerja yang tinggi. Data yang diperoleh kemudian diukur dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian diperoleh terdapat hubungan antara stres kerja dengan motivasi kerja pada karyawan divisi manage service PT. Nokia Siemens Network Regional Jawa Barat sebesar 0,441 yang berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa stres kerja bukanlah satu-satunya variabel yang dapat mempengaruhi motivasi kerja. Kesimpulannya, karyawan divisi manage service PT. Nokia Siemens Network Regional Jawa Barat memiliki derajat stres rendah, dan memiliki tingkat motivasi yang tinggi. Serta terdapat hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja, semakin rendah stres kerja yang dimiliki, maka semakin tinggi motivasi kerja para karyawan.

Download Skripsi Psikologi: Hubungan Kompensasi Dengan Motivasi Kerja

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah seberapa besar hubungan kompensasi dengan motivasi kerja. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan kompensasi dengan motivasi kerja pegawai Pencatat Meter Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Pencatat Meter Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Bandung yang berjumlah 85 orang. Teknik pengumpulan data dengan mengunakan kuesioner berskala Likert. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji koefisien korelasi Rank Spearman. Dari hasil penelitian, untuk variabel kompensasi diperoleh skor sebesar 75.43% dari skor kriterium, berada pada kategori tinggi. Kemudian untuk variabel motivasi kerja diperoleh skor sebesar 73.38% dari skor kriterium, berada pada kategori tinggi. Sedangkan hasil dari uji korelasi diperoleh r = 0.154, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kompensasi dengan motivasi keja termasuk dalam kategori sangat rendah/sangat lemah. Kontribusi variabel kompensasi terhadap motivasi kerja diperoleh sebesar 2.37%, sedangkan sisanya sebesar 97.63% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kompensasi pada pegawai Pencatat Meter Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Bandung berada pada kategori tinggi. Secara umum program kompensasi yang diberikan oleh perusahaan sudah baik. Namun ada yang perlu diperhatikan oleh perusahaan, yaitu mengenai insentif dan mengenai  beberapa tunjangan untuk para pegawai pencatat meter, yaitu tunjangan untuk istri/anak, tunjangan hari raya, dan tunjangan transportasi. Kemudian hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa motivasi kerja pegawai Pencatat Meter Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Bandung berada pada kategori tinggi. Secara umum motivasi kerja karyawan sudah baik. Namun, perusahaan harus memperhatikan dan meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam hal pencapaian prestasi dan tantangan pekerjaan. Dan dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara kompensasi dengan motivasi kerja pada pegawai Pencatat Meter Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Bandung. Hubungan antara kompensasi dengan motivasi kerja termasuk dalam kategori sangat rendah, hal ini menunjukkan bahwa kompensasi bukan satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi karyawan dalam meningkatkan motivasi kerja. Untuk penelitian selanjutnya terhadap motivasi kerja pegawai Pencatat Meter Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Bandung, penulis merekomendasikan untuk mengkaji faktor-faktor lain selain kompensasi, sehingga motivasi kerja karyawan dapat lebih ditingkatkan.

Download Skripsi Psikologi: Kualitas Pelayanan Pt Astra Internasional Tso (Auto 2000) Cabang Pasteur Bandung

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena era perdagangan bebas, setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggannya serta berusaha memenuhi harapan mereka dengan cara memberikan pelayanan yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan oleh pesaing. Dengan demikian, hanya perusahaan yang berkualitas yang dapat bersaing dan menguasai pasar (Kotler, 2002).  Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT Astra Internasional TSO (AUTO 2000) Cabang Pasteur Bandung kepada para pelanggannya.  Variabel yang menjadi ruang lingkup kajian penelitian ini, adalah Kulaitas Pelayanan PT Astra Internasional TSO (AUTO 2000) Cabang pasteur Bandung dengan subvariabel 1 yaitu Harapan Pelanggan dan subvariabel 2 yaitu Persepsi Pelanggan. maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif.  Dalam melaksanakan metode ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan skala multi-item.  Data yang diperoleh dianalisis menggunakan bantuan SPSS for windows 15.  Secara keseluruhan, nilai skor kualitas pelayanan PT Astra Internasional TSO (AUTO 2000) Cabang Pasteur Bandung yaitu +0.58, hal ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan pada PT Astra Internasional TSO (AUTO 2000) Cabang Pasteur Bandung dinilai baik. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa PT Astra Internasional TSO (AUTO 2000) Cabang Pasteur Bandung mampu mengerti dan memenuhi kebutuhan pelanggannya melebihi apa yang diharapkan para pelanggannya.

Sunday, August 12, 2012

Flypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pengaruh kedua faktor tersebut secara simultan terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah realisasi anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah dari 26 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Pengumpulan data dilakukan menggunakan data sekunder. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang diproses lebih lanjut sehingga dapat memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Untuk menguji hipotesis, penulis menggunakan koefisien determinasi untuk mengetahui pengaruh variabel X1 dan X2  terhadap variabel Y.

Hasil yang diperoleh dari pengumpulan data dan kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data, sehingga dapat diketahui bahwa DAU berpengaruh positif terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat dengan memberikan pengaruh sebesar 63,9%, sedangkan PAD berpengaruh positif terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat dengan memberikan pengaruh sebesar 75,1%.

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat untuk tahun 2009 dipengaruhi oleh DAU dan PAD sebesar 91,9%, sedangkan 8,1% lainnya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan pengaruh PAD yang lebih tinggi daripada pengaruh DAU, maka untuk tahun 2009, tidak terjadi flypaper effect pada Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. 

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah

enelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pengaruh kedua faktor tersebut secara simultan terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah realisasi anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah dari 26 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Pengumpulan data dilakukan menggunakan data sekunder. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang diproses lebih lanjut sehingga dapat memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Untuk menguji hipotesis, penulis menggunakan koefisien determinasi untuk mengetahui pengaruh variabel X1 dan X2  terhadap variabel Y.

Hasil yang diperoleh dari pengumpulan data dan kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data, sehingga dapat diketahui bahwa DAU berpengaruh positif terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat dengan memberikan pengaruh sebesar 63,9%, sedangkan PAD berpengaruh positif terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat dengan memberikan pengaruh sebesar 75,1%.

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat untuk tahun 2009 dipengaruhi oleh DAU dan PAD sebesar 91,9%, sedangkan 8,1% lainnya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan pengaruh PAD yang lebih tinggi daripada pengaruh DAU, maka untuk tahun 2009, tidak terjadi flypaper effect pada Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. 

Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah


Potensi ekonomi daerah sangat menentukan dalam upaya meningkatkan kemampuan keuangan daerah bagi penyelenggaraan otonomi daerah. Salah satu komponen pajak daerah yang berlaku pada tingkat Kabupaten/Kota adalah pajak reklame. Sebagai salah satu unsur penerimaan daerah, perlu dilakukan penilaian terhadap penerimaan pajak ini untuk mengetahui keberhasilan pemerintah daerah terutama Dinas Pendapatan Daerah dalam melaksanakan tugasnya. Dalam mengukur keberhasilan penerimaan pajak, suatu instansi selama ini masih menggunakan sistem target yakni perbandingan antara rencana anggaran dan realisasi penerimaan. Penggunaan tolak ukur ini masih belum menggambarkan keberhasilan penerimaan pajak yang sesungguhnya. Perlu adanya suatu penilaian yang lebih komprehensif dalam menilai keberhasilan penerimaan pajak reklame di Kabupaten Bandung dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga penerimaannya dapat lebih ditingkatkan lagi.

Berdasarkan uraian di atas maka dirasakan perlu dilakukan analisis yang menyangkut kontribusi penerimaan pajak reklame terhadap PAD selama lima tahun terakhir yakni tahun 2003 hingga tahun 2007 di Kabupaten Bandung yang akan difokuskan pada masalah-masalah meliputi laju pertumbuhan, daya pajak, efisiensi, efektivitas dan elastisitas.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerimaan Pajak reklame, gambaran Pendapatan Asli Daerah serta melihat kontribusi penerimaan pajak reklame terhadap PAD di Kabupaten Bandung tahun 2003-2007. Populasi dalam penelitian ini adalah PAD Kabupaten Bandung tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Metode yang digunakan adalah explanatory survei dengan jenis penelitian adalah deskriptif dan verifikatif, serta desain penelitian time series design. Untuk menghitung analisis rasio penerimaan pajak reklame dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli daerah digunakan rumus perhitungan perpajakan.    

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis rasio pajak reklame Kabupaten Bandung dari tahun 2003 sampai tahun 2007, rasio laju pertumbuhan dan tax effort pajak reklame dikategorikan menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung belum berhasil menggali pajak reklame secara maksimal dan terjadi inefisiensi, sedangkan rasio efektivitas pajak reklame pertahun tergolong sangat efektif. Hasil analisis rasio laju pertumbuhan PAD dikategorikan bahwa Kabupaten Bandung tidak berhasil mengumpulkan PAD secara maksimal, sedangkan hasil analisis rasio Elastisitas PAD dengan menggunakan PDRB atas dasar harga berlaku maupun harga konstan, keduanya menunjukkan hal yang sama yaitu elastis terhadap PDRB. Sedangkan, kontribusi penerimaan pajak reklame terhadap total PAD di Kabupaten Bandung tahun 2003 sampai tahun 2007 menunjukkan nilai yang berfluktuasi dan tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan tiap tahunnya dan tergolong sangat kurang.

Pengaruh Beban Promosi Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata

Penelitian ini mengenai Pengaruh Beban Promosi Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata (suatu kasus pada Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur). Penelitian ini untuk mengetahui tiga hal, yaitu (a) Bagaimana gambaran beban promosi pariwisata pada Pemerintah Kabupaten Cianjur;

(b) Bagaimana pendapatan asli daerah sektor pariwisata pada Pemerintah Kabupaten Cianjur; (c) Bagaimana pengaruh beban promosi pariwisata terhadap pendapatan asli daerah sektor pariwisata pada Pemerintah Kabupaten Cianjur. Pengukuran sukses atau tidaknya kegiatan pariwisata di Kabupaten Cianjur dapat dilihat dari Pendapatan Asli Daerah sektor pariwisata yang diterima Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur setiap periodenya.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik yaitu metode yang menjelaskan data yang sifatnya aktual dan dilanjutkan dengan menganalisis data untuk mengetahui pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lainnya dengan perhtungan statistik. Cara pengumpulan data beban promosi pariwisata dan data pendapatan asli daerah sektor pariwisata adalah dengan telaah dokumen, yaitu Laporan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur tahun  2004-2008. Kemudian data yang telah diperoleh, diolah kembali dan disederhanakan dalam bentuk tabel.  Analisis data dimulai dengan menghitung koefisien korelasi variabel penelitian dengan menggunakan rumus koefesien korelasi pearson product moment, Langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien determinasi variabel penelitian. 

Dari hasil penelitian diketahui bahwa beban promosi pariwisata berpengaruh positif terhadap pendapatan asli daerah sektor pariwisata sebesar 72,25% sedangkan sisanya 27,75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Beban promosi pariwisata yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupaten Cianjur tiap triwulannya cenderung meningkat, lalu menurun pada triwulan pertama tahun 2008. Begitupun juga dengan pendapatan asli daerah sektor pariwisata yang diterima Pemerintah Kabupaten Cianjur, tiap triwulannya cenderung  mengalami peningkatan namun terjadi penurunan  pada triwulan pertama tahun 2008.