Pages

Saturday, January 19, 2013

Contoh Skripsi PAI : mplementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Madrasah Aliyah Muhamadiyah I Malang

Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Madrasah Aliyah Muhamadiyah I Malang
Penulis:Ahmad Syahirul A
Tahun:2010
Fakultas:Tarbiyah
Jurusan:Pendidikan Agama Islam
Pembimbing:1) Abdul Malik Karim Amrullah MPd.I.  
Kata Kunci:KTSP dan Mutu Pendidikan

Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan. Di era globalisasi dewasa ini, kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia.
Kualitas sumber daya manusia bergantung pada mutu pendidikan. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum, karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara; khususnya oleh guru dan kepala sekolah.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah, bagaimanakah pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Muhamadiyah I Malang dan Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Muhamadiyah I Malang.
Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji mengenai implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Muhamadiyah I Malang adalah metode kualitatif. Untuk memperoleh data digunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi KTSP dalam meningkatkan mutu pendidkan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Malang diimplementasikan dalam proses pembelajaran yakni: a) Persiapan pelaksanaan pembelajaran, b) Pelaksanaan Pembelajaran, c) Evaluasi hasil belajar. Sedangkan faktor pendukung implementasi KTSP meliputi Sarana prasarana pembelajaran di Madrasah Aliyah Muhammadiyah I Malang secara kuantitas maupun kualitas sudah cukup memadai. Adanya program-program sekolah dalam rangka implementasi KTSP antara lain : sosialisasi mengenai konsep-konsep dasar KTSP, Pembentukan kepanitiaan KTSP, Adanya tim pengembang dan penyusun KTSP, Setiap satu bulan sekali dilakukan evaluasi yang dikemas dalam briefeng atau rapat dinas sekolah. Adanya sistem penilaian kinerja terhadap guru dan siswa dengan menerapkan reward (penghargaan) serta punishment (hukuman).
Sedangkan faktor penghambat dalam implementasi KTSP di Madrasah Aliyah Muhammadiyah I Malangantara lain : Lemahnya kemampuan guru dalam melakukan penilaian secara mandiri atau berkelanjutan, terbatasnya (dana, waktu, serta tenaga) dalam penggunaan metode pembelajaran dan kurangnya kesiapan siswa untuk belajar mandiri.

Contoh Skripsi PAI : Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Jember

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Jember
Penulis:M Syafari Muhammad
Tahun:2010
Fakultas:Tarbiyah
Jurusan:Pendidikan Agama Islam
Pembimbing:1) Drs. HM. Padil, M.Pd.I.  
Kata Kunci:Pendidikan Agama Islam, Kurikulum, Lapas, Narapidana

Angka kriminalitas di negara ini prosentasenya terus meningkat. Aparat keamanan juga semakin gencar menumpas dan menangkap para pelakunya yang secara tidak langsung mengganggu keamanan dan meresahkan masyarakat. Pelaku-pelaku tersebut ditangkap dan dimasukkan ke Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan Negara untuk direhabilitasi dan dibina, agar nantinya para narapidana ketika terjun di masyarakat tidak mengulangi perbuatan yang sama. Seperti yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jember. Dalam hal ini, Pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam proses pembinaan, karena salah satu penyadaran bagi mereka adalah dengan cara mengembalikan ke jalan agama. Akan tetapi, internalisasi pendidikan agama Islam terhadap narapidana pada realitasnya kurang terlihat hasilnya, sehingga para narapidana setelah bebas dari Lapas (kembali ke masyarakat) masih berperilaku kriminal. Penyampaian pendidikannya atau kurikulumnya yang salah?
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Bagaimana pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jember dan Bagaimana hambatan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jember? Dari rumusan masalah tersebut penulis mengambil langkah untuk menelitinya dengan tujuan mengetahui pelaksanaan dan kurikulkum Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jember. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif. Dan dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode observasi, interview dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisanya menggunakan teknik analisis-analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan. Selain itu, untuk mendukung penelitian ini diambilkan data-data dokumentasi di lembaga yang bersangkutan, serta pengamatan yang dilakukan langsung dilapangan.
Pelaksanan Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jember telah sesuai dengan kurikulum Pendidikan Agama Islam yang berlaku khusus untuk Lapas. yakni memperhatikan aspek-aspek keislaman, seperti aspek Akidah Akhlak, Fiqh, Al-Quran Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Pengantar Ilmu Agama Islam serta penyuluhan hukum, yang nantinya diharapkan sangat berguna bagi kelangsungan kehidupan narapidana, baik selama mengikuti masa tahanan, termasuk pula ketika kelak habis masa tahanannya dan kembali ke kehidupan masyarakat. Pelaksanaannya dilaksanakan seminggu dua kali pertemuan, hari jum’at dan sabtu. Pembinanya didatangkan dari Kementerian Agama Jember, Jama’ah Tabligh dan Kelompok Pengajian Adz-Dzikro. Bentuk pelaksanaannya berupa pemberian materi dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jember adalah terkait dengan minimnya narapidana yang bisa berbahasa Indonesia, tetapi hanya bisa berbahasa Madura. Padahal para pembinanya tidak bisa berbahasa Madura. Di samping itu, rendahnya pendidikan para narapidana dan tidak mengertinya narapidana terhadap istilah yang ada di dalam agama Islam merupakan sebuah hambatan yang sering terjadi. Untuk itu, para pembina harus meminta bantuan kepada petugas atau narapidana yang mampu berbahasa Madura dan Indonesia untuk mengatasi masalah tersebut, serta melakukan pendekatan-pendekatan secara personal dan menggunakan bahasa yang sederhana dalam penyampaian materi. Dengan itu, diharapkan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jember dapat berjalan dengan lancar dan berhasil membawa narapidana ke jalan yang diridloi oleh Allah swt.

Friday, January 18, 2013

Download Tesis IPS : PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SEJARAH KELAS X

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan pembelajaran Sejarah  yang dilakukan selama ini masih sangat konvensional dengan corak pembelajaran; yaitu: (1) pembelajaran masih bersifat teacher centered, kurang melibatkan siswa, (2) terbatasnya pengetahuan guru sejarah dalam   mengembangkan pendekatan dan model pembelajaran yang  berpusat pada siswa, (3) masih  kentalnya  budaya diam dalam proses pembelajaran  sejarah, (4) materi pembelajaran masih belum mampu dikaitkan dengan  realita kehidupan nyata sehingga pembelajaran masih bersifat hafalan, sehingga kurang mengembangkan keterampilan dan kemampuan berfikir siswa, (5) selama ini siswa merasa bosan dan jenuh dalam pembelajaran sejarah, (6)peserta didik lebih  diperlakukan  sebagai subjek pembelajaran  dari pada pelaku pembelajaran sehingga pembelajaran sejarah dirasakan kurang menantang dan membunuh kreativitas siswa.Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kinerja guru.  

Penelitian ini hasilnya; (1) Penerapan  Teknik bertanya ini  proses dan hasil pembelajaran menjadi berubah, kondisi awal  pembelajaran pada MAN Sengkol Pujut selama ini masih menggunakan Teacher centered  siswa hanya sebagai subjek pembelajaran saja. Sehingga dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode yang konvensional. Hasil belajar sejarahpun  semakin menurun dan minat siswa untuk belajar sejarah rendah. (2) teknik bertanya yang dilakukan guru  mitra, yaitu dalam penerapan  jenis pertanyaan  dibuat melalui perencanaan yang baik, sehingga jumlah dan jenis pertanyaan yang diajukan oleh guru mitra, dari jenis pertanyaan  tingkat rendah dan tingkat tinggi  dengan seimbang  dan dilakukan secara terus-menerus, (3) guru mitra sudah dapat melaksanakan pembelajaran dengan teknik bertanya dengan baik, (4) mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat diketahui dengan semakin menigkatnya nilai rata-rata siswa setelah menggunakan teknik bertanya. Dengan demikian teknik bertanya dapat dijadikan sebagai sebuah alternatif dalam pebelajaran sejarah  untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik baik dalam proses maupun dalam bentuk hasil / nilai.

Kata Kunci : Teknik Bertanya, Pelajaran Sejarah, Hasil Belajar

Download Tesis IPS : PENGARUH MODEL ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, AND SATISFACTION) MELALUI METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan kegiatan pembelajaran IPS yang lebih menekankan pada penyampaian pengetahuan kepada siswa tanpa memperhatikan aspek motivasi belajar. ARCS melalui Metode Pemecahan Masalah salah satu alternatif yang memiliki potensi untuk meningkatkan dan mempertahankan  motivasi  serta hasil belajar  siswa. Masalah dalam penelitian ini yakni ada tidaknya perbedaan : 1) motivasi dan hasil belajar siswa di kelas yang mendapatkan perlakuan model ARCS melalui metode pemecahan masalah. 2)  motivasi dan hasil belajar di kelas yang tidak mendapat perlakuan model ARCS melalui metode pemecahan masalah. 3) motivasi dan hasil belajar siswa setelah perlakuan antara kelas yang mendapatkan perlakuan dengan kelas yang tidak mendapatkan perlakuan model ARCS melalui metode pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain nonequivalen control group design. 

Landasan teoritik yang digunakan meliputi teori tentang model ARCS, metode pemecahan masalah, motivasi dan hasil belajar. Hasil penelitian menunjukan bahwa. Terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa antara sebelum dengan sesudah perlakuan di kelas yang mendapatkan perlakuan model ARCS melalui metode pemecahan masalah. Terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa antara sebelum dengan sesudah perlakuan di kelas yang tidak mendapat perlakuan model ARCS melalui metode pemecahan masalah. terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa sesudah perlakuan antara kelas yang mendapatkan perlakuan dengan kelas yang tidak mendapatkan perlakuan. terdapat perbedaan pada peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa antara kelas yang mendapat perlakuan dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan. 

Rekomendasi yang diberikan adalah mengingat pentingnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran maka guru tidak hanya dapat menimbulkan motivasi belajar akan tetapi dapat memelihara motivasi belajar siswa agar kegiatan pembelajaran lebih berkualitas dan hal ini akan berpengaruh pada perolehan hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Model ARCS, Metode Pemecahan Masalah, Motivasi Belajar, Hasil Belajar.

Download Tesis IPS : PENERAPAN “LEARNING BY DOING” DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI PENDEKATAN BELAJAR “PROBLEM SOLVING” Penelitian Tindakan Kelas dengan Tema : Perkembangan Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia pada Kelas XI IPA 4 SMA Negeri I Majalengka

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar sejarah siswa pada tingkat sekolah menengah atas. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan dan analisis data diperoleh secara kualitatif melalui kajian-kajian reflektif, partisipatif, dan kolaboratif. Pengembangan program didasarkan pada data-data dan informasi dari siswa, guru, dan stakeholder sekolah, serta pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran sejarah di kelas secara alamiah sebanyak enam siklus penelitian tindakan kelas.Dari penelitian ini ditemukan beberapa hal, yaitu : (1) terjadi perubahan-perubahan yang signifikan terhadap proses pembelajaran; (2) penerapan “learning by doing” melalui pendekatan belajar “problem solving” dapat meningkatkan kualitas belajar sejarah siswa; (3) kegiatan diskusi yang dilakukan siswa dan dipandu oleh guru menunjukkan aktivitas belajar siswa yang dinamis-aktif, kreatif demokratis sehingga  merubah kegiatan belajar sejarah yang berpusat pada guru ke arah pembelajaran yang berpusat pada siswa; (4) kegiatan belajar siswa di luar kelas dengan melakukan diskusi kelompok, penelitian literatur, dan wawancara dengan nara sumber dapat melatih siswa dalam hal keterampilah berpikir kritis-analitis dan keterampilan sosial mereka; (5) kegiatan diskusi kelompok melatih siswa untuk merekontruksi sejarah sehingga materi sejarah menjadi kaya dan bermakna karena terhubung dengan kebutuhan dan kehidupan sehari-hari; (6) pendekatan “problem soving” dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik proses maupun produk. Dengan demikian penerapan “learning by doing” melalui pendekatan belajar “problem solving” dapat menjadi alternatif yang strategis dalam pembelajaran sejarah di SMA.

Thursday, January 17, 2013

Download Tesis IPS : PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN DANA PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN

Amas Mastur, Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Efektivitas Pengelolaan dana Program Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) di Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Tesis  Program  Pasca Sarjana  Universitas  Pendidikan Indonesia, 2005, dibawah  bimbingan Prof. Drs. Komaruddin Sastradipoera (Alm) dan Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih MPd.Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) adalah lembaga yang didirikan masyarakat yang berfungsi mengelola dana bergulir, dana tersebut disalurkan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di perkotaan .  Namun dalam pengelolaan dana tersebut masih belum optimal, dan banyaknya kredit bermasalah yang terjadi di KSM.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan manajerial, partisipasi kelompok swadaya masyarakat terhadap efektivitas pengelolaan dana P2KP di Kota Bandung, baik secara parsial maupun secara bersama-sama.Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Deskriptif analisis.  Populasi penelitian adalah Unit Pengelola Keuangan (UPK) Badan Keswadayaan Masyarakat Sinar Galih, KSM, dan  Tokoh masyarakat di Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.  Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.  Data dianalisis dengan menggunakan metode Path Analysis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan Manajerial dan Partisipasi Masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pengelolaan dan P2KP.  Secara bersama-sama Kemampuan Manajerial dan Partisipasi Masyarakat berpengaruh sebesar 0,449 atau 44,9%.  Dengan demikian pengaruh lain di luar variabel tersebut adalah 0,551 atau 55,1%.  Dilihat dari koefisien jalur, pengaruh Kemampuan Manajerial terhadap efektivitas pengelolaan dan P2KP adalah sebesar 0,321 sedangkan pengaruh Partisipasi Masyarakat adalah sebesar 0,516.  Pengaruh variabel Kemampuan Manajerial secara langsung terhadap efektivitas pengelolaan dan P2KP adalah sebesar 0,103 atau 10,3% dan pengaruhnya terhadap efektivitas pengelolaan dan P2KP melalui variabel partisipasi masyarakat adalah 0,040 atau 4%.  Adapun pengaruh langsung dari variabel partisipasi masyarakat terhadap efektivitas pengelolaan dan P2KP adalah sebesar 0,266 atau 26,6%, dan pengaruhnya melalui variabel kemampuan manajerial adalah 0,040 atau 4%.  Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel partisipasi masyarakat itu lebih memberikan kontribusi terhadap efektivitas pengelolaan dan P2KP dibandingkan dengan variabel kemampuan manajerial pengurus BKM Sinar Galih di Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.Kata kunci : Kemampuan manajerial, partisipasi, dan efektivitas.

Download Tesis IPS : PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR SISWA


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif tipe think pair share dalam meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pokok bahasan permasalahan sosial.

Think pair share adalah variasi pembelajaran kooperatif yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, dengan cara berdiskusi secara berpasangan sehingga sikap keterampilan sosial dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Adapun metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan teknik nonequivalen control group desain. Populasi yang digunakan adalah siswa kelas IV SDN Sakerta Barat tahun pelajaran 2010-2011 berjumlah 57 orang siswa. Sampel yang digunakan sebagai kelas eksperimen adalah 30 orang. Uji yang digunakan adalah uji normalitas, homogenitas, dan uji t.

Berdasarkan perolehan nilai rata – rata g (n-gain) kelas eksperimen = 0,553 (sedang) dan kelas kontrol = 0,263 (rendah) sehingga nilai g (n-gain) hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai kelas kontrol dan berdasarkan hasil perhitungan t-test diperoleh thitung =21,642 dan ttabel (α=5% dan dk=55) diperoleh ttabel = 2,004. Karena thitung ≥ ttabel, atau 21,642 > 2,004, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Peranan pembelajaran kooperatif think pair share diketahui dari hasil perhitungan uji t. Diperoleh thitung = -11,2 dan pada α=5% dan dk=55 diperoleh ttabel = 2,004 (uji pihak kanan). Karena thitung ≤ ttabel, atau -11,2 < 2,004, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara sebelum dan setelah pemberian perlakuan. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

Untuk menguji perbedaan untuk mengetahui manakah diantara keterampilan sosial siswa dan hasil belajar yang lebih dominan adalah dengan menggunakant-test. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung = -1,06 (uji pihak kanan) dan pada α=5% dan dk=58 diperoleh ttabel =2,048. Karena thitung < ttabel, atau -1,06 < 2,048. Dengan demikian keterampilan sosial lebih meningkat dibandingkan hasil belajaranya.









Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS pada pokok bahasan permasalahan sosial di lingkungan sekitar, dengan diterapkkannya pembelajaran kooperatif think pair share dapat meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar IPS.

Download Tesis IPS : APLIKASI PENDEKATAN INKUIRI DALAM PENGEMBANGAN NILAI KEMANUSIAAN DAN KEPEDULIAN SOSIAL PADA PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN TOPIK HAK AZASI MANUSIA

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI SD Negeri 8 Muntok yang  meneliti tentang problem yang dihadapi guru beserta peneliti tentang pembelajaran Pengetahuan Sosial. Terdapat beberapa permasalahan dalam. Pembelajaran Pengetahuan Sosial, diantaranya dalam proses pembelajaran cenderung hapalan pada aspek kognitif taraf rendah, belum melatih siswa berpikir kritis, belum mencapai  pengembangan nilai yang mendasari sikap dan perilaku siswa. Pendekatan ekspositori sangat menonjol dalam pembelajaran sehingga aktivitas belajar siswa rendah.  Akibatnya hakikat  dari pembelajaran Pengetahuan Sosial itu sendiri  tidak diperoleh siswa.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: (1) Memperoleh gambaran tentang perencanaan dalam pengaplikasian pendekatan inkuiri yang dilakukan guru. (2) Mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan proses belajar mengajar pengaplikasian pendekatan inkuiri dalam pengembangan nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. (3) Mengetahui masalah yang menghambat dalam pengaplikasian pendekatan inkuiri dalam pengembangan nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. (4) Mendapatkan gambaran bagaimana upaya meningkatkan kualitas aplikasi pendekatan inkuiri dalam pengembangan nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial.Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, dengan metode penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitiannya mengacu kepada model Kemmis dan Taggart dalam bentuk siklus, yang diawali dengan  tahapan perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi.Berdasarkan data hasil penelitian ada beberapa temuan yang diperoleh diantaranya: Pertama, Perencanaan yang dilakukan guru sudah baik yaitu dengan memanfaatkan  faktor pendukung untuk memperlancar kegiatan dan mengeliminasi faktor penghambat yang dapat mengganggu proses pengaplikasian pendekatan inkuiri. Kedua, Pelaksanaan proses belajar mengajar dalam pengaplikasian pendekatan inkuiri menunjukkan: aktivitas belajar meningkat, siswa memperoleh pemahaman dan pengembangan nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial dari aktivitas belajar yang lakukan, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran berkembang. Ketiga, Masalah yang menghambat pengaplikasian pendekatan inkuiri   diantaranya: pendekatan inkuiri belum pernah  digunakan dalam pembelajaran, siswa terbiasa bersifat menerima informasi, dirasakan terlalu banyak memakan waktu. Keempat, Upaya meningkatkan aplikasi  pendekatan inkuiri adalah: guru harus menguasai karakteristik dan langkah pendekatan inkuiri, menciptakan iklim kelas yang demokratis dan terbuka, menciptakan suasana yang menyenangkan, dan mengembangkan komunikasi multiarah.Implikasi dari pengaplikasian pendekatan inkuiri  yaitu: siswa memperoleh  keterampilan memecahkan masalah, mengaitkan pelajaran Pengetahuan Sosial dengan kehidupan siswa, pembelajaran mempunyai nilai praktis, mampu mengembangkan berpikir kritis, dan melatih keterampilan sosial / emosional siswa

Download Tesis IPS : PENGARUH PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA : Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Negeri II Pontianak Kalimantan Barat

Penelitian ini berjudul Pengaruh Penerapan Multimedia Interaktif Terhadap Motivasi Belajar dan Penguasaan Konsep Materi Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. penulis membatasi masalah-masalah yang dirumuskan sebagai berikut, Apakah Terdapat Pengaruh Penerapan Multimedia Interaktif  Terhadap Motivasi Belajar dan Penguasaan Konsep  Dalam Materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia?.  

 Penelitian ini bertujuan mengetahui  perbedaan hasil pretest dan posttest motivasi belajar dan penguasaan konsep materi Usaha persiapan kemerdekaan Indonesia pada kelas experiment dengan kelas kontrol. 

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan adalah quasi eksperiment atau eksperimen semu dengann teknik “static group pretest-postest design” melibatkan 74 orang siswa MTs Negeri II Model Pontianak. Data motivasi belajar dan penguasaan konsep siswa pada materi usaha persiapan kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan instrumen tes motivasi  belajar, tes penguasaan konsep, kuesioner, observasi, dan wawancara. 

Hasil analisis data menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen terjadi peningkatan dengan kategori “Sedang” dan motivasi belajar siswa pada kelas konrol tidak terjadi peningkatan yang signifikan. Hasil tes Penguasaan konsep analisis data menunjukkan peningkatan penguasaan konsep  pada kelas eksperimen dengan kategori “Sedang” dan pada kelas konrol tidak terjadi peningkatan yang signifikan. Analisis kuesioner disimpulkan bahwa program yang digunakan sangat disenangi siswa. Hasil analisis terhadap pengamatan langsung untuk kelas yang belajar dengan multimedia interaktif sangat aktif dalam belajar dibandingkan dengan siswa yang belajar secara konvensional. Hasil wawancara baik guru maupun siswa memberikan tanggapan yang sangat positif terhadap pembelajaran yang diterapkan dan terhadap multimedia interaktif yang mendukung pembelajaran. 

Rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada guru agar memanfaatkan media yang ada, lebih-lebih bisa menggunakan multimedia interaktif sehingga pembelajaran lebih bervariatif guna membangkitkan motivasi belajar siswa untuk meningkatkan penguasaan konsep materi pembelajaran IPS. Oleh karena itu dukungan dari pihak sekolah, masyarakat serta instansi terkait bisa memfasilitasi pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana multimedia. Untuk peneliti selanjutnya penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk meneliti pada aspek yang lain.

Kata Kunci: Multimedia Interaktif, Motivasi Belajar dan Penguasaan Konsep

Download Tesis IPS : PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP SIKAP KEWIRAUSAHAAN: Studi Persepsional Siswa SMK Se-Kota Bandung

Pembentukan sikap kewirausahaan menjadi utama dalam menumbuhkan wiraswastawan baru. Hal tersebut dapat ditingkatkan dengan pembelajaran di sekolah dan pelatihan kerja di dunia usaha. Objek penelitian adalah tanggapan responden tentang pembelajaran kewirausahaan, pelatihan kerja, serta sikap kewirausahaan siswa kelas 3 Se-Kota Bandung yaitu berjumlah 122 SMK dengan Jumlah Siswa kelas 3 adalah sebanyak 45.711 orang, sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 397 siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, verifikatif dan explanatory survey.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pelatihan Kerja dan pembelajaran kewirausahaan dipersepsi tinggi. Secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pembelajaran kewirausahaan dan pelatihan kerja terhadap sikap kewiraushaan siswa SMK se-kota Bandung. Kontribusinya mencapai 94,8%, sisanya sikap kewirausahaan siswa ditentukan faktor lain sebesar 5,2%. 

Pembelajaran kewirausahaan lebih tinggi dibandingkan variabel pelatihan kerja, artinya pembelajaran kewirausahaan lebih menentukan (pengaruh) lebih tinggi terhadap sikap kewirausahaan dibandingkan variabel pelatihan kerja. Sebagai upaya meningkatkan pembentukkan sikap kewirausahaan maka dunia usaha diharapkan lebih progresif dan sepenuh hati dalam menerima dan memperlakukan peserta magang di tempat perusahaannya. Selain itu sumber materi dalam pelatihan kerja perlu ditambah dengan materi terkini, Instruktur lebih obyektif dalam menilai, metode pembelajaran disaran untuk lebih bervariatif dan menarik siswa.

Kata Kunci : Pembelajaran Kewirausahaan, Pelatihan Kerja, Sikap Kewirausahaan.

Wednesday, January 16, 2013

Download Tesis IPS : PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL CORE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan mendeskripsikan peningkatan kemampuan penalaran dan  koneksi matematis siswa dengan pembelajaran model CORE. Desain penelitian ini adalah non equivalent groups pretest-posttest design. Kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran model CORE dan kelompok kontrol memperoleh pembelajaran model ekspositori. Untuk mendapatkan data penelitian instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan penalaran dan koneksi matematis serta skala sikap siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri kelas XI dengan sampel penelitian siswa kelas XI Jasa Boga sebanyak dua kelas yang dipilih secara purposif sampling. Analisis data dilakukan secara kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap data gain ternormalisasi kemampuan penalaran dan koneksi matematis antara kedua kelompok sampel dengan menggunakan uji perbedaan rerata dua populasi. Perhitungan ujicoba instrumen menggunakan program Microsoft Excell 2007 dan perhitungan statistik menggunakan SPSS 17.0. Untuk mencari perbedaan rataan digunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan penalaran dan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model CORE lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran Ekspositori. Kemampuan Awal Siswa untuk kelas Eksperimen dibagi menjadi 3 level yaitu kemampuan tinggi, sedang dan rendah berdasarkan nilai Ujian Sekolah murni. Uji statistik yang digunakan untuk melihat perbedaan peningkatan pada ketiga level kemampuan tersebut adalah uji Analisis Varian (ANAVA) satu jalur. Hasil uji statistik menunjukkan pada kelas ekperimen hanya siswa yang berkemampuan tinggi dan rendah yang terdapat perbedaan peningkatan pada kemampuan penalaran dan koneksi. Hasil skala sikap juga menunjukkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran model CORE baik secara total, ataupun berdasarkan kelompok siswa pada kelas eksperimen

Download Tesis PGSD : PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC DAN ICT LITERACY SISWA SEKOLAH DASAR


Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan pada rendahnya scientific dan ICT literacy siswa di Indonesia (PISA 2006). Berdasarkan hal tersebut, untuk meningkatkan scientific dan ICT literacy, salah satunya dengan menggunakan pembelajaran berbasis ICT. Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah “pembelajaran sains berbasis ICT terhadap peningkatan scientific dan ICT literacy siswa sekolah dasar”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian  kuasi eksperimen. Instrumen yang digunakan yaitu tes kemampuan pada sains dan ICT, skala sikap ilmiah, dan pedoman observasi portofolio. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Melong Mandiri 1 dan SDN Melong Mandiri 2. Kelas Eksperimen diberikan perlakuan dengan proses pembelajaran berbasis ICT, dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran tidak berbasis ICT. Untuk mengetahui peningkatan scientific dan ICT literacy siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol diawal pembelajaran keduannya mendapatkan pre test dan di akhir pembelajaran mendapatkan post test dengan soal yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan N-Gain aspek-aspek scientific literacy (konten, proses, dan sikap sains) kelas eksperiemen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Sedangkan peningkatan N-Gain pada aspek ICT literacy (mengakses (access), mengelola (manage), menyatukan (integrate), mengevaluasi (evaluate), dan membuat informasi (create)) di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa pembelajaran sains berbasis ICT dapat lebih meningkatkan scientific dan ICT literacy siswa secara signifikan dibandingkan dengan pembelajaran tidak berbasis ICT.

Download Tesis PGSD : PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC DAN ICT LITERACY SISWA SEKOLAH DASAR


Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan pada rendahnya scientific dan ICT literacy siswa di Indonesia (PISA 2006). Berdasarkan hal tersebut, untuk meningkatkan scientific dan ICT literacy, salah satunya dengan menggunakan pembelajaran berbasis ICT. Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah “pembelajaran sains berbasis ICT terhadap peningkatan scientific dan ICT literacy siswa sekolah dasar”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian  kuasi eksperimen. Instrumen yang digunakan yaitu tes kemampuan pada sains dan ICT, skala sikap ilmiah, dan pedoman observasi portofolio. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Melong Mandiri 1 dan SDN Melong Mandiri 2. Kelas Eksperimen diberikan perlakuan dengan proses pembelajaran berbasis ICT, dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran tidak berbasis ICT. Untuk mengetahui peningkatan scientific dan ICT literacy siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol diawal pembelajaran keduannya mendapatkan pre test dan di akhir pembelajaran mendapatkan post test dengan soal yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan N-Gain aspek-aspek scientific literacy (konten, proses, dan sikap sains) kelas eksperiemen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Sedangkan peningkatan N-Gain pada aspek ICT literacy (mengakses (access), mengelola (manage), menyatukan (integrate), mengevaluasi (evaluate), dan membuat informasi (create)) di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa pembelajaran sains berbasis ICT dapat lebih meningkatkan scientific dan ICT literacy siswa secara signifikan dibandingkan dengan pembelajaran tidak berbasis ICT.

Download Tesis PLS : PENGELOLAAN TAMAN BACAAAN MASYARAKAT (TBM) BIP LIBRARY MALL DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA MASYARAKAT


Penelitian ini terfokus pada pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) BIP Library mall dalam menumbuhkan minat baca masyarakat.  Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengelolaan antara lain perencanaan, penyelenggaraan , dan evaluasi TBM BIP Library mall dalam menumbuhkan minat baca masyarakat,  serta mengkaji perkembangan minat baca masyarakat dengan adanya TBM BIP Library mall.Konsep yang digunakan  dalam tesis ini atara lain minat baca yang terdiri dari konsep minat dan minat baca, dan konsep pengelolaan yang terdiri dari perencanaan, penyelenggaran, dan penilaian/ evaluasi.Pendekatan yang digunakan yaitu  kualitatif dengan metode studi kasus. Hal ini dilakukan terhadap subyek penelitian yang berjumlah tujuh orang terdiri dari ketua TBM, ketua Yayasan Edukasia Plus, dua orang pengelola, dan di batasi pada tiga orang pengunjung mengingat banyaknya pengunjung TBM yang cukup variatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, studi literatur dan studi dokumentasi.Hasil penelitian terkait dengan pengelolaan antara lain  : 1) perencanaan,  secara keseluruhan cukup baik tapi karena identifikasi hanya dilakukan terkait dengan aspek kelembagaan TBM sehingga identifikasi kurang dapat menjaring kebutuhan masyarakat dari segi pemilihan tempat maupun koleksi buku yang benar-benar sesuai dengan keinginan masyarakat;  2)  penyelenggaraan TBM secara keseluruhan cukup baik hanya dari segi pengelola, kompetensi yang dimiliki seperti kompetensi  sosial dan manajerial perlu lebih dilakukan pembinaan begitupun dalam hal pemberian motivasi kepada pengelola dalam mengelola TBM, dari segi koleksi buku  masih harus diperbanyak lagi jumlahnya dengan jenis buku yang lebih variatif; 3) evaluasi TBM kurang optimal dalam pelaksanaannya karena tidak dilakukan proses evaluasi secara kontinyu, belum ada alat evaluasi dalam mengukur keberhasilan program dan peserta kegiatan TBM tidak dilibatkan dalam mengevaluasi kegiatan TBM; (4) Perkembangan minat, berdasarkan perhitungan perbandingan antara data Januari sampai Mei 2011 dengan Januari sampai Mei 2012 mengalami peningkatan tujuan untuk membaca dan memperoleh pengetahuan begitupun hasil data dari studi  kasus tiga orang pengunjung menunjukan tumbuhnya minat baca para anggota. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain : 1) perencanaan TBM BIP Library mall cukup baik, 2) penyelenggaraan TBM BIP Library mall cukup baik, 3)  evaluasi TBM BIP Library mall  belum optimal, 4) perkembangan minat baca mulai tumbuh dengan adanya TBM BIP Library mall.Rekomendasi kepada pihak 1) Manajemen BIP, diharapkan  dalam merencanakan dan melaksanakan program lebih terkoordinasi dan ada  komunikasi secara kontinyu, 2) Yayasan Edukasia Plus, diharapkan  ketika akan melaksanakan kegiatan dapat mencari  kemitraan seluas-luasnya, 3) TBM ,diharapkan evaluasi dilaksanakan secara kontinyu disertai dengan alat ukur dan melibatkan masyarakat dalam penilaian akhir kegiatan,  4) Peneliti selanjutnya agar dapat meneliti mengenai pengembangan model pengelolaan yang bisa diterapkan TBM di mall.

Download Tesis PGSD : PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC DAN ICT LITERACY SISWA SEKOLAH DASAR


Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan pada rendahnya scientific dan ICT literacy siswa di Indonesia (PISA 2006). Berdasarkan hal tersebut, untuk meningkatkan scientific dan ICT literacy, salah satunya dengan menggunakan pembelajaran berbasis ICT. Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah “pembelajaran sains berbasis ICT terhadap peningkatan scientific dan ICT literacy siswa sekolah dasar”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian  kuasi eksperimen. Instrumen yang digunakan yaitu tes kemampuan pada sains dan ICT, skala sikap ilmiah, dan pedoman observasi portofolio. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Melong Mandiri 1 dan SDN Melong Mandiri 2. Kelas Eksperimen diberikan perlakuan dengan proses pembelajaran berbasis ICT, dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran tidak berbasis ICT. Untuk mengetahui peningkatan scientific dan ICT literacy siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol diawal pembelajaran keduannya mendapatkan pre test dan di akhir pembelajaran mendapatkan post test dengan soal yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan N-Gain aspek-aspek scientific literacy (konten, proses, dan sikap sains) kelas eksperiemen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Sedangkan peningkatan N-Gain pada aspek ICT literacy (mengakses (access), mengelola (manage), menyatukan (integrate), mengevaluasi (evaluate), dan membuat informasi (create)) di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa pembelajaran sains berbasis ICT dapat lebih meningkatkan scientific dan ICT literacy siswa secara signifikan dibandingkan dengan pembelajaran tidak berbasis ICT. Kata kunci : Pembelajaran Sains Berbasis ICT, Scientific Literacy,  ICT Literacy

Tuesday, January 15, 2013

Download Tesis PGSD : EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN MEMFASILITASI PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA SEKOLAH DASAR


Dalam proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar saat ini yang menjadi permasalahan adalah terbiasanya para siswa menggunakan sebagian kecil dari kemampuan berpikirnya, sehingga hal itu akan berdampak pada rendahnya mutu hasil pembelajaran IPA. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) yang efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan memfasilitasi perubahan konseptual siswa Sekolah Dasar pada konsep energi panas dan energi bunyi. Penelitian ini adalah sebuah penelitian kuasi eksperimen dengan desain non equivalent control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Cihaurgeulis 2 Bandung. Instrumen yang digunakan yaitu perangkat pembelajaran model POE, tes keterampilan berpikir kritis, tes konseptual, lembar observasi, angket dan lembar wawancara. Dalam penelitian ini kelas eksperimen yaitu kelas yang pembelajarannya menggunakan model POE dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis dan perubahan konseptual, siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol di awal pembelajaran keduanya mendapatkan pretest dan diakhir pembelajaran mendapatkan posttest dengan soal yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan atau N-Gain keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen yang menerapkan model POE lebih baik (0.34) dibandingkan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dengan N-Gain (0,20). Sedangkan peningkatan atau N-Gain perubahan konseptual siswa di kelas eksperimen lebih baik (0.22) dibanding kelas kontrol dengan N-Gain (0.05). Hasil penelitian membuktikan bahwa model POE lebih efektif dibanding pembelajaran konvensional dalam peningkatan keterampilan berpikir kritis dan memfasilitasi perubahan konseptual siswa pada pokok bahasan energi panas dan energi bunyi. Kata kunci: model Predict-Observe-Explain, keterampilan berpikir kritis, perubahan konseptual

Download Tesis IPS : PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KEGUNUNGAPIAN ATAU VULKANISME : Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 16 Bandung

Poor students' understanding of the learning concepts that are abstract and difficult to study directly pointed out is one result of the non optimal use of instructional media in SMA Negeri 16 Bandung. One type of learning medium that has the potential to enhance students' understanding of the concepts learned is an interactive multimedia. This study aims to determine (1) differences in students' understanding of volcanism concepts in class using and not using interactive multimedia after treatment is given (2) the response of students towards the use of interactive multimedia (MMI) (3) constraints encountered in implementation of learning with the use of interactive multimedia learning through discussion methods. The research method used is a quasi-experimental design with nonequivalent control group. Theoretical foundation that is used consists of instructional media theory, interactive multimedia, graphic media, understanding and volcanism concepts. Data analysis results of tests performed by t-test statistical techniques and analysis of questionnaire data using the technique percentage. Data analysis of test results showed volcanism understanding of the concept (1) there are differences in test results on students' understanding of volcanism concepts in class using an interactive multimedia before and after treatment (2) there are differences in test results of volcanism understanding of concepts in students in the class who did not use interactive multimedia before and after treatment (3) there were no differences in test results between students 'understanding of volcanism concepts  in class using and not using interactive multimedia before treatment (4) there is a difference between students' understanding of volcanism concepts in class using and not using interactive multimedia after treatment. Analysis of questionnaire data results indicate that charging students responded positively to the use of interactive multimedia in teaching volcanism indicated> 70% stated that more motivated and able to better understand the concepts he learned volcanism. Recommendations based on this study, namely (1) should be developed interactive multimedia to other concepts that fit with the character of interactive multimedia and SK / KD / IPS-learning indicators in geography (2) training efforts need to be done to improve teachers' competence-related design and manufacturing multimedia.

Key word  : interactive multimedia, understanding, volcanism

Download Tesis IPS : PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran kemampuan komunikasi yang sangat penting dimiliki oleh peserta didik, melalui penerapan role playing. Pada kenyataannya, kegiatan pembelajaran IPS yang bersifat monoton, tertulis di papan tulis, hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan guru saja. Tanpa memperhatikan aspek kemampuan komunikasi peserta didik, sebagai wujud dari pembelajaran aktif di kelas. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dampak penggunaan metode role playing terhadap kemampuan komunikasi dan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen, dengan desain the posttest only equivalent group design. Lokasi penelitian adalah SMP N 2 Kota Sukabumi. Subjek penelitian yaitu kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen dan VIIIB sebagai kelas kontrol. Kemampuan komunikasi diperoleh dari lembar observasi dan hasil belajar diperoleh dari nilai post test. Analisis data menggunakan uji t statistik parametrik yaitu independent sample t test dan uji non parametrik menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil observasi untuk seluruh indicator kemampuan komunikasi peserta didik pada kelas eksperimen telah didominasi oleh nilai kategori sangat tinggi dengan rata-rata mencapai 93,52 yang mengalami kenaikan di tiap pertemuannya. Begitu juga dengan kemampuan komunikasi kelas kontrol, telah didominasi kategori sangat tinggi dengan rata-rata mencapai 89,93 yang mengalami kenaikan di tiap pertemuannya. Secara statistik diketahui bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pertemuan pertama (sig. 0.022), kedua (sig. 0.039) dan ketiga (sig. 0.037) setelah kegiatan pembelajaran. Hasil belajar kelas eksperimen yang mengalami penurunan di tiap pertemuannya. Begitu juga dengan hasil belajar kelas kontrol, mengalami penurunan di tiap pertemuannya. Secara statistik, terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pertemuan pertama (sig. 0.000), kedua (sig, 0.046) dan ketiga (sig. 0.034) setelah kegiatan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode role playing dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan kemampuan peserta didik pada kegiatan komunikasi. Rekomendasi yang diberikan adalah diharapkan pada seluruh guru untuk terus mengembangkan kemampuan komunikasi peserta didik dengan menggunakan permasalahan yang bervariatif dan metode pembelajaran role playing sebagai salah satu metode yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik.

Monday, January 14, 2013

Download Tesis IPS : PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH LINGKUNGAN TERHADAP BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI SMA NEGERI 1 LEMBANG


This thesis is motivated that socal Studies is one of the subjects who reviewed the series of events, facts, concepts, and generalizations relating to social issues, Geography as one of the subjects of Social Sciences to study the interaction between humans and the environment.  This study focuses on the development of Problem Based Learning in Geography subject in class XI  for improve the competence of student in critical thinking and logical, capable of problems solving, and have skills in social life, so also increase the competence of students on the importance of preserving the environment.Problem-based learning involves students in active learning, collaborative, student-centered, which develops problem-solving skills and independent learning skills.  The method of this study was quasi experimental design with pretest-posttest nonequivalen groups.Subjects in this study were  grade XI 2 and XI 3 for the second semester of the school year 2010/2011.  The instrument which is used was a test of critical thinking and guidance observation.The test  hypothesis with the statistical analysis with SPSS version 17. The results showed that there are significant differences between the pretest to posttest critical thinking in class using problem-based learning, observations indicated that all the indicators show an increase in critical thinking, from the nine indicators, the highest score is the indicator of  "problems solving”, got a score of 55, whereas the lowest score is the indicator of "defining the term and definition to determine if needed" , got a score of  43.There are also significant differences between the pretest to posttest critical thinking in classes that do not use problem-based learning,  and there are significant differences between the results of critical thinking skills students used problem-based learning with that without treatment.It can be concluded that problem-based learning environment provides a positive influence on students' critical thinking skills.The recommendations can be submitted: a) In order for this problem-based learning to walk with the optimum can be done by team teaching, b) The effort to increase students' critical thinking skills, for further research, the results of this study can be compared with other learning models, especially on the subjects of Geography in Senior High School (SMA)

Keywords: problem-based learning, critical thinking

Download Tesis IPS : PENGARUH KOMPETENSI AKADEMIK MAHASISWA DAN KOMPETENSI SOSIAL MAHASISWA TERHADAP CITRA LEMBAGA PENDIDIKAN


The existence of universities in society today in the era of everything so openly, demanding that universities must be able to display a positive image as a quality institution concerned with the condition of society and adaptive to various developments and demands osf society. 

Mobility Program Students and Credit Transfer is an Indonesia university efforts to anticapate the globalization of competition throught strong collaboration between university both nationally and regionally to cnnfront common challenges the implementatuion of academic competence and social competence different for students who will follow this program, in accordance with agreed upon by the college that follows this activity from three countries namely Indonesia-Malaysia-Thailand.

The purpose of this study was to obtain comprehensive picture of the contribution Mobility Program Students and Transfer Credit towards akademik competence and sosial competence in improving the image of students in higher education institutions of indonesia are carrying out the program.

This research was conducted on the study programs which implementing Mobility Programs Students and Credit Transfer in 11 Indonesia universities 2010/211 series. The population of this research are as many as 93 people in the studi sample amounted to 67 students are taken by simple random sampling.

The results of this study simultaneously, there positive influence of students' academic competence (X1) and social competence of students (X2) together on the image of the institution (Y) which implement the Program Student Mobility and Credit Transfer in Indonesia. Students' academic competence and social competence of students to contribute positively or effective contribution to the image of the institution implementing Mobility Program Students and Credit Transfer in Indonesia at 39.3%, the rest (60.7%) is determined by variables outside of the study.

Download Tesis IPS : PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR (VISUAL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa salah satu masalah yang dihadapi dalam mata pelajaran sejarah adalah kurang optimalnya proses pembelajaran yang dilakukan, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Penelitian ini mengkaji pengaruh penggunaan media gambar (Visual) terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Dimana subjek penelitian dikelompokkan secara purposive sampel. Penelitian di bagi kedalam dua kelompok siswa yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan media gambar (visual) sebagai perlakuan (treatment) dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan media gambar (visual).

Berdasarkan hasil penelitian,nilai rata-rata gain hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah pada kelompok eksperimen sebesar 0,2280 yang berarti setelah mendapatkan pembelajaran dengan penggunaan media gambar (visual), hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah meningkat sebesar 22,80% dibanding hasil belajar siswa pada saat pretest. Dapat dilihat  nilai thitung (8,070) lebih besar dari ttabel (1,998), atau p-value (0,000) lebih kecil dari =537; (0,05)artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata gain hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sebuah alternatif sebagai upaya guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran agar terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah.Peneliti sangat mengharap adanya penelitian lanjutan tentang penggunakan media gambar (Visual) agar dapat digunakan secara optimal dalam proses pembelajaran dan dapat mencapai tujuan pemebelajaran Sejarah.

Sunday, January 13, 2013

Download Tesis IPS : IMPLEMENTASI KEARIFAN LINGKUNGAN DALAM BUDAYA MASYARAKAT ADAT KAMPUNG KUTA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS :Studi Etnografi Pada Masyarakat Adat Kampung Kuta dan Kajian PTK di SMP Negeri 1 Tambaksari Kabupaten Ciamis


Pewarisan nilai-nilai budaya lokal melalui pendidikan formal merupakan upaya untuk mencegah masuknya pangaruh negatif globalisasi, baik berupa penurunan kualitas lingkungan maupun terkikisnya nilai budaya bangsa. Untuk itu diperlukan  kajian nilai lokal mana saja yang  layak dijadikan sumber belajar sekaligus mengkaji pengaruh sumber belajar tersebut terhadap peningkatan kualitas hasil belajar.

Metode yang digunakan adalah etnografi dan penelitian tindakan. Etnografi dipandang tepat untuk mengkaji kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat Kuta di Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis. Sedangkan penelitian tindakan dipandang tepat untuk mengkaji sejauh mana sumber belajar kearifan lingkungan masyarakat Kuta memiliki makna bagi pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Tambaksari.

Hasil penelitian menunjukkan, kearifan lingkungan sebagai salah satu nilai budaya yang hidup berkembang dalam masyarakat Kuta telah mampu menjadikan lingkungan alam Kuta tetap lestari. Selain kearifan lingkungan, dalam budaya masyarakat Kuta terdapat nilai kesederhanaan, kesetiaan, solidaritas, kesopanan, kebersamaan, gotong royong, saling mengasihi, keseimbangan dan keberlanjutan yang tercermin dari berbagai tabu dan perilaku masyarakatnya.

Keberlanjutan lingkungan tentu bukan hanya kebutuhan masyarakat adat Kuta melainkan kebutuhan seluruh umat manusia. Untuk itu, melembagakan kembali nilai-nilai lokal adalah kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam konteks apapun nilai yang terkandung dalam budaya lokal termasuk dalam hal ini kearifan lingkungan tetap penting untuk diwariskan kepada peserta didik. Nilai itu bersifat universal, yang berbeda hanyalah artikulasinya. Dengan demikian, nilai budaya lokal khususnya kearifan lingkungan sangat penting untuk menjadikan pembelajaran IPS semakin bermakna di samping mengeliminir kekurangan sumber pembelajaran yang sering dikeluhkan oleh para guru di lapangan.

Arti penting sumber belajar kearifan lingkungan dalam pendidikan IPS terlihat dari hasil penelitian tindakan yang menunjukkan dua hal penting, pertama: minat dan gairah belajar peserta didik mengalami peningkatan yang terlihat dari kegiatan pembelajaran siklus kedua hingga siklus terakhir. Motivasi semakin meningkat ketika guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menggali nilai budaya tersebut langsung dari subjeknya, yaitu masyarakat adat Kampung Kuta. Kedua, guru tidak lagi menjadikan buku dan dirinya sebagai sumber pembelajaran terpenting. Pada akhirnya, peserta didik dapat mencocokan apa yang diterima di dalam kelas dengan kenyataan yang ada di lingkungannya.

Download Tesis IPS : PENGARUH MODEL ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, AND SATISFACTION) MELALUI METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA :Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 49 Bandung


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan kegiatan pembelajaran IPS yang lebih menekankan pada penyampaian pengetahuan kepada siswa tanpa memperhatikan aspek motivasi belajar. ARCS melalui Metode Pemecahan Masalah salah satu alternatif yang memiliki potensi untuk meningkatkan dan mempertahankan  motivasi  serta hasil belajar  siswa. Masalah dalam penelitian ini yakni ada tidaknya perbedaan : 1) motivasi dan hasil belajar siswa di kelas yang mendapatkan perlakuan model ARCS melalui metode pemecahan masalah. 2)  motivasi dan hasil belajar di kelas yang tidak mendapat perlakuan model ARCS melalui metode pemecahan masalah. 3) motivasi dan hasil belajar siswa setelah perlakuan antara kelas yang mendapatkan perlakuan dengan kelas yang tidak mendapatkan perlakuan model ARCS melalui metode pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain nonequivalen control group design.

Landasan teoritik yang digunakan meliputi teori tentang model ARCS, metode pemecahan masalah, motivasi dan hasil belajar. Hasil penelitian menunjukan bahwa. Terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa antara sebelum dengan sesudah perlakuan di kelas yang mendapatkan perlakuan model ARCS melalui metode pemecahan masalah. Terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa antara sebelum dengan sesudah perlakuan di kelas yang tidak mendapat perlakuan model ARCS melalui metode pemecahan masalah. terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa sesudah perlakuan antara kelas yang mendapatkan perlakuan dengan kelas yang tidak mendapatkan perlakuan. terdapat perbedaan pada peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa antara kelas yang mendapat perlakuan dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan.

Rekomendasi yang diberikan adalah mengingat pentingnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran maka guru tidak hanya dapat menimbulkan motivasi belajar akan tetapi dapat memelihara motivasi belajar siswa agar kegiatan pembelajaran lebih berkualitas dan hal ini akan berpengaruh pada perolehan hasil belajar siswa.

Download Tesis IPS : INTERNALISASI NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN DALAM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI PROSES PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu kondisi nyata dilapangan, bahwa, dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), banyak ditemukan hal-hal yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran maupun prestasi belajar peserta didik. Pembelajaran dalam IPS diperlukan seorang sosok pendidik yang cakap secara disiplin ilmu maupun wawasan yang luas serta peka terhadap situasi dan kondisi kehidupan global. Dengan demikian maka perlu ada internalisasi nilai-nilai kewirausahaan, yang disajikan dalam pembelajaran IPS agar dapat memberikan hasil belajar yang maksimal dan bermakna serta dapat menanamkan nilai-nilai kepribadian yang jujur, berani, cerdas, disiplin mandiri dan bertangungjawab.

 Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana menginternalisasikan nilai-nilai kewirausahaan dalam pengembangan pembelajaran IPS pada materi proses perkembangan kebudayaan Islam di Indonesia, dikelasVIIsemester 2 pada MTs Mathla’ul Anwar Kota Pontianak. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Obyek kajiannya meliputi nilai-nilai kewirausahaan dengan segala aspeknya serta materi pembahasan yang terkait dengan konsep IPS dan proses pembelajaran IPS terpadu.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang telah dilaksanakan secara umum masih bersifat pembelajaran yang berorientasi pada guru (teacher centered). Guru pada umumnya belum memahami dengan benar kurikulum yang menjadi pedoman dalam pembelajaran IPS. Selain itu juga guru kurang mengetahui dengan luas tentang nilai-nilai kewirausahaan yang harus diberikan dan ditanamkan pada peserta didik. Mereka juga kurang dapat menyesuaikan isi materi pembelajaran IPS pada peserta didik serta kurang memahami keterpaduan IPS yang meliputi mata pelajaran Geografi, Sejarah, Ekonomi dan Sosiologi dalam proses pembelajarannya. Dengan demikian mengakibatkan guru kurang kreatif untuk menginternalisasikan nilai-nilai kepribadian yang jujur, berani, cerdas, disiplin mandiri dan bertangungjawab pada peserta didik.

Selanjutnya studi ini merekomendasikan ihwal perlunya mengintegrasikan konsep-konsep nilai-nilai kewirausahaan  dalam proses pembelajaran IPS. Selain itu juga ditujukan kepada guru agar memanfaatkan semua sarana dan prasarana sebagai sumber belajar sehingga pembelajaran akan lebih bervariatif guna membangkitkan motivasi belajar siswa untuk meningkatkan penguasaan konsep materi pembelajaran IPS. Oleh karena itu dukungan dari pihak sekolah, masyarakat serta instansi terkait sangat diperlukan.

Saturday, January 12, 2013

Download Tesis IPS : PENGGUNAAN MATERI SEJARAH LOKAL TENTANG PERLAWANAN TERHADAP PENDUDUKAN JEPANG DI TOLITOLI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN KEBANGSAAN


Fokus masalah adalah penggunaan materi sejarah lokal tentang perlawanan terhadap pendudukan Jepang di Tolitoli dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan kesadaran kebangsaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana merencanakan pembelajaran sejarah lokal, bagaimana mengaitkan peranan La’Noni dalam pembelajaran sejarah lokal kemudian bagaimana mengembangkan pembelajaran sejarah lokal dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) di MAN Tolitoli. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (studi kasus) yang dilakukan di MAN Tolitoli Kabupaten Tolitoli. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil analisis dan pembahasan mengacu pada kurikulum (KTSP) pada pelajaran sejarah nasional ternyata secara implisit sejarah lokal dapat di kolaborasikan ke dalam sejarah nasional. Adapun materi sejarah lokal Kabupaten Tolitoli yang dapat diintegrasikan adalah(1) sejarah perlawanan rakyat  Tolitoli dalam menentang Pendudukan Jepang dibawah Pimpinan La’Noni pada tahun 1942-1945 (2) monumen kemerdekaan dan sejenis lainnya yang bernilai lokal.

Hasil observasi, wawancara menunjukkan bahwa masih lemahnya pengetahuan guru sejarah dalam merencanakan, mengaitkan serta mengembangkan pelajaran sejarah lokal kedalam sejarah nasional, sehingga siswa kurang kritis memaknai makna lokal dalam konteks nasional. Oleh karena itu, kemampuan guru sangat di tuntut dalam mentransfer ilmu pengetahuan lokal pada siswa guna untuk menumbuhkan rasa kebangsaan, patriotisme dan solidaritas antar sesama bangsa Indonesia, dan jika guru sejarah tidak berinovasi terhadap materi lokal akan terjadi krisis budaya lokal pada generasi yang akan datang. Hasil lain yang diperoleh bahwa pandangan dan penerimaan siswa terhadap sosok pejuang lokal La’Noni sangat dikagumi sebagai pejuang yang pantang menyerah, gagah dan berani dalam menentang pendudukan  Jepang. Peneliti menyarankan pada guru sejarah untuk terus berupaya menanamkan nilai-nilai sosial, guna untuk meningkatkan pemahaman-pemahaman tentang pentingnya pelajaran IPS dalam konteks sejarah lokal dan sejarah nasional untuk membangun kesadaran kebangsaan. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa pentingnya penanam                      nilai-nilai lokal dalam sejarah nasional guna dalam rangka meningkatkan kesadaran kebangsaan, dan guru sejarah dituntut harus mampu berinovasi merancang skenario pembelajaran sejarah lokal yang menekankan pada kreatifitas siswa guna menumbuhkan semangat belajar siswa yang kemudian menjadikan pembelajaran sejarah lokal salah satu alternatif pembelajaran yang bermakna.

Download Tesis IPS : PENGARUH KOMPETENSI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PERSONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA JURUSAN IPS FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu kondisi di lapangan khususnya terkait dengan kompetensi akademik mahasiswa yang telah menerima mata kuliah Wawasan IPS dan kompetensi personal mahasiswa khususnya yang sudah mengikuti kegiatan PPL. Berdasarkan kompetensi akademik yang diterima melalui pembelajaran IPS, dan pengetahuan tentang kompetensi personal, maka kondisi tersebut dikaitkan dengan melemahnya keterampilan sosial di kalangan mahasiswa jurusan IPS FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pengamatan terhadap praktik pendidikan sehari-hari menunjukkan bahwa pendidikan difokuskan agar mahasiswa menguasai informasi yang terkandung dalam materi pelajaran dan kemudian dievaluasi dari penguasaan materi itu dicapai oleh mahasiswa. Bagaimana keterkaitan materi ajar dengan kehidupan sehari-hari dan bagaimana materi tersebut dapat digunakan untuk memecahkan problema kehidupan, kurang mendapat perhatian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompetensi akademik dan kompetensi personal terhadap keterampilan sosial mahasiswa.

Keterampilan sosial merupakan ekspresi kemampuan seseorang dalam mengadakan hubungan dengan orang lain, selain itu juga keterampilan sosial diwujudkan untuk mencapai tujuan belajar mahasiswa melalui orang lain. Keterampilan sosial akan menunjukkan kematangan kualitas seseorang. Banyak faktor yang mempengaruhi keterampilan sosial, diantaranya faktor lingkungan keluarga, tempat pendidikan dan masyarakat.  Untuk mengukur pengaruh kompetensi akademik dan kompetensi personal, peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan metode survey.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) Dilihat dari segi kompetensi akademik mahasiswa memberikan pengaruh terhadap pembentukan keterampilan sosial mahasiswa. 2) Dilihat dari segi kompetensi personal juga memberikan pengaruh terhadap keterampilan sosial mahasiswa. Penelitian ini juga menunjukkan pengaruh positif kompetensi akademik dan kompetensi personal terhadap keterampilan sosial mahasiswa. Keterbatasan penelitian ini adalah hanya dapat mengetahui besarnya pengaruh dari kompetensi akademik dan kompetensi personal mahasiswa terhadap keterampilan sosial, tanpa dapat memberikan dampak tertentu terhadap peningkatan keterampilan sosial yang dimiliki oleh mahasiswa.

The research was motivated by a condition on the field, especially related to academic competence of students who have received courses Insights IPS and personal competence of students in particular who has been following the activities of PPL. Based on the received academic competence through learning social studies, and knowledge of personal competence, then the condition is associated based on  decreasing social skill among students circle of Social Studies Major, FKIP, Lambung Mangkurat Banjarmasin University. The observation of daily educational practices showed that the education was focused on how the students mastered the information which delivered in learning material and how their progression in mastering the information evaluated. However, the issues of connection between learning material and students daily life; and also how the learning material can be used to solve their problem did not get more attention. The aim of this study is to investigate the influence of academic competence and personal competence toward students’ social skill.

Social skill is an expression of someone’s ability in having relationship with other people. Furthermore, social skill is realized to achieve  students’ learning goal through other people. Social skill will show someone’s maturity quality. There are some factors that influence someone’s social skill: family environment, education place, and society. Descriptive research and survey method were used to measure the influence of academic competence and personal competence.

This study was conducted in FKIP Lambung Mangkurat Banjarmasin University. The result showed that academic and personal competence influenced the establisment of students’ social skill. Additionally, the gained data revealed that academic and personal competence gave positive influence to students’ social skill. The result only showed the influence of academic and personal competence toward students’ social skill without giving any particular impacts concerning students’ social skill improvement.

Download Tesis IPS : PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN PENGALAMAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA


Penelitian ini berangkat dari masalah rendahnya intensi berwirausaha di kalangan siswa SMK di kota Bandung, padahal wirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan maju mundurnya perekonomian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan, lingkungan sekolah dan pengalaman Praktek Kerja Industri terhadap intensi berwirausaha siswa SMK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei deskriptif  dan unit analisis yang digunakan adalah siswa kelas XII yang tersebar di beberapa SMK Negeri di kota Bandung. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 310 orang siswa yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pengetahuan kewirausahaan memberikan pengaruh terhadap intensi berwirausaha. 2) Lingkungan sekolah memberikan pengaruh  terhadap intensi berwirausaha. 3) Pengalaman Praktek Kerja Industri memberikan pengaruh terhadap intensi berwirausaha. Penelitian ini juga menunjukkan pengaruh pengaruh positif pengetahuan kewirausahaan, lingkungan sekolah dan pengalaman Praktek Kerja Industri terhadap intensi berwirausaha. Keterbatasan penelitian ini adalah hanya dapat mengetahui besarnya pengaruh dari pengetahuan kewirausahaan, lingkungan sekolah dan pengalaman Praktek Kerja Industri terhadap intensi berwirausaha, tanpa dapat memberikan dampak tertentu terhadap perilaku berwirausaha.

This study departs from the problem of low entrepreneurial intentions among vocational students in the city, whereas the entrepreneurship is one of instrument which decides the economics growth. Therefore, the aim of this study is to investigate the influence of knowledge of Entrepreneurship, school environment and Industrial Internship experience toward entrepreneurship intention. The method used in this research is descriptive survey method used and the unit of analysis is the class XII students spread over several Vocational School in the city of Bandung. Data collection techniques using a questionnaire with a sample of 310 students who were selected using random cluster sampling technique. Data were processed and analyzed using SPSS 16.0 for windows. Tools of analysis in this study is multiple regression analysis. The results showed: 1) Knowledge of entrepreneurial give influence to the entrepreneurial intention. 2) School environment give influence to the entrepreneurial  intention. 3) Industrial Internship experience give influence to the entrepreneurial intention. The study also shows the positive influence of knowledge of entrepreneurial, school environment and Industrial Internship experience toward entrepreneurship  intention. Limitations of this study was only able to know the magnitude of the effect of knowledge of entrepreneurial, school environment and Industrial Internship experience toward entrepreneurial intentions, without being able to give a certain effect on entrepreneurial behavior.

Friday, January 11, 2013

Download Tesis IPS : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUKTURAL THINK PAIR SHARE DAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP SELF EFFICACY PESERTA DIDIK: Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Negeri 5 Cimahi


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat efikasi diri peserta didik di SMA Negeri 5 Cimahi, yaitu sekitar 65% mempunyai tingkat efikasi diri yang rendah. Walaupun rata-rata peserta didik memiliki IQ yang baik. Permasalahan yang dialami peserta didik adalah kurangnya kepercayaan diri dan keyakinan yang tinggi bahwa peserta didik mampu melakukan yang terbaik. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya keberanian dalam diri peserta didik dalam mengungkapkan pendapat, kurang aktif dalam diskusi dan hanya menerima penjelasan dari guru tanpa pernah berusaha mencari pengetahuan dari sumber lain. Salah satu faktor hal di atas disebabkan oleh metode guru mengajar di kelas yang selama ini sebagian besar menggunakan metode konvensional. Beranjak dari masalah tersebut salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan pengembangan efikasi diri peserta didik adalah model pembelajaran kooperatif tipe struktural yaitu tipe Think Pair Share serta Numbered Head Together.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Cimahi yang berjumlah 376 siswa yang meliputi sepuluh kelas paralel. Sampel dipilih dengan teknik cluster random samplingmetode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalentkontrol group pre-test and post-test design. Didapat satu kelas eksperimen yaitu kelas X.1, dan satu kelas kontrol yaitu kelas X.4.  

Hasil penelitian yang diperoleh setelah diimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe struktural yaitu tipe Think Pair Share serta Numbered Head Together yaitu sebanyak 20% tingkat efikasi diri peserta didik termasuk kategori rendah, 61% tingkat efikasi diri peserta didik termasuk kategori sedang, dan sisanya yaitu 19% termasuk kedalam kategori tinggi. Sedangkan untuk hasil uji statistik didapat bahwa pengembangan efikasi diri peserta didik kelas eksperimen yaitu dengan tipe Think Pair Share lebih baik daripada kelas kontrol yaitu dengan tipe Numbered Head Together serta terdapat perbedaan pengembangan efikasi diri kelas eksperimen dengan kelas kontrol pada taraf kepercayaan 5% dilihat dari pengukuran akhir (postes). Dari penelitian didapat bahwa setelah diimplementasikan kedua tipe tersebut secara umum kedua tipe tersebut memberikan pengaruh terhadap pengembangan efikasi diri peserta didik. Oleh karena efikasi diri peserta didik dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran kooperatif, maka model pembelajaran kooperatif tipe strukturalThink Pair Share dapat dijadikan alternatif pembelajaran dalam mata pelajaran ekonomi. 

Download Tesis IPS : PENGARUH NILAI BUDAYA BISNIS PADA MASYARAKAT MINANGKABAU TERHADAP PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PEDAGANG PERANTAU DI TANAH ABANG


Penelitian ini berawal dari semakin meningkatnya jumlah usaha perdagangan besar, kecil, rumah makan dan hotel yang menciptakan banyaknya wirausaha. Dengan adanya pandangan bahwa kunci sukses seorang entrepreneur sangat tergantung dari sikap dan perilaku mereka, maka budaya merupakan salah satu faktor yang berperan dalam kewirausahaan dimana terdapat nilai-nilai budaya tertentu yang mendukung peningkatan potensi-potensi yang ada dalam diri seorang wirausaha. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai budaya bisnis pada masyarakat Minangkabau terhadap perilaku kewirausahaannya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey explanatory  dan unit analisis yang digunakan adalah pedagang perantau bersuku Minangkabau di Pasar Tanah Abang. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 400 orang yang dipilih secara random. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Alat analisis dalam penelitian ini adalah uji validitas, reliabilitas dan regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, budaya  Uncertainty Avoidance, Masculinity-Femininity dan Long And Short Time Orientation berpengaruh signifikan terhadap perilaku kewirausahaan. Sedangkan Power Distance berpengaruh berlawanan terhadap minat berwirausaha dan Indiviidualism-collectivism tidak mempunyai pengaruh terhadap perilaku kewirausahaan. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa masih ada faktor lain  yang berpengaruh terhadap perilaku kewirausahaan.



This study departs from the increasing number of large trade enterprises, small restaurants and hotels that create many entrepreneurs. With the view that the key to the success of an entrepreneur depends on the attitudes and behavior, then the culture is one factor that plays a role in entrepreneurship where there is a certain cultural values that support the improvement of the existing potentials in an entrepreneur. Therefore, this study aims to determine the effect of the Minangkabau business culture values toward entrepreneurial behaviour.

The method of this study is survey explanatory and the unit of analysis used is Minangkabau trader in Tanah Abang Market. Methods of data collection used a questionnaire with the respondents as many as 400 people chosen at random. Data were processed and analyzed using SPSS 16.0 for windows. Tools of analysis in this study is to test the validity, reliability and multiple linear regression.

The results showed that, Uncertainty Avoidance culture, Masculinity-Femininity, and Long And Short Time Orientation significant effect on entrepreneurial behavior. While Power Distance effect opposite to the interest in entrepreneurship and Individualism-collectivism had no effect on entrepreneurial behavior. From the results it is concluded that there are still other factors that influence entrepreneurial behavior.

Download Tesis IPS : EFEKTIVITAS PENYULUHAN DAN PENDIDIKAN KEAMANAN LALU LINTAS (PPKLL) TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU : Survei Terhadap Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kota Bandung Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial


Penelitian ini dilatarbelakangi kenyataan bahwa materi pembelajaran IPS di Sekolah Dasar mencakup ruang lingkup yang cukup luas sehingga guru perlu memaksimalkan kemampuan dan keterampilannya dalam mengajar. Kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dapat terasah dengan mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru dan menciptakan suatu pembelajaran yang menarik dan inovatif bagi peserta didik pada suatu materi tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengukur berapa besar pengaruh pelatihan yang dilaksanakan pada program Penyuluhan dan Pendidikan Kemanan lalu Lintas (PPKLL) terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survai (excplanatory research), dengan menggunakan analisis efektivitas Penyuluhan dan Pendidikan Kemanan lalu Lintas (PPKLL) terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru pada mata pelajaran IPS sub materi disiplin berlalu lintas di Sekolah Dasar. Analisis dilakukan pada data yang diperoleh melalui angket yang disebarkan kepada guru-guru Sekolah Dasar di Kota Bandung yang telah mengikuti pelatihan pada program Penyuluhan dan Pendidikan Kemanan lalu Lintas (PPKLL) yang terdiri atas tiga tahapan yaitu Pelatihan, Simulasi, dan Evaluasi dengan jumlah populasi sebanyak 100 orang dan di ambil sampelnya sebanyak 80 orang, yang terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan realibilitas. Dari hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan statistik korelasi Product Moment dan regresi, maka setelah semua syarat terpenuhi didapat hasil analisis statistik. Hasil temuan penelitian bahwa 1) efektivitas pelatihan PPKLL berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi pedagogik guru pada mata pelajaran IPS sub materi disiplin berlalu lintas dengan besaran kontribusi 0,353² atau 12,46%. 2) efektivitas simulasi PPKLL berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi pedagogik guru pada mata pelajaran IPS sub materi disiplin berlalu lintas dengan besaran kontribusi 0,230² atau 5,29%. 3) efektivitas evaluasi PPKLL berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi pedagogik guru pada mata pelajaran IPS sub materi disiplin berlalu lintas dengan besaran kontribusi 0,301² atau 9,1%. Rekomendasi yang diberikan adalah kegiatan pelatihan PPKLL ini untuk lebih mengembangkan materi pelatihan sehingga guru dapat menggali kemampuan dirinya dalam mengintegrasikan suatu materi ke dalam mata pelajaran dengan tepat.

Contoh Skripsi PAI : Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pembelajaran Di SMP Negeri 02 Malang

Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pembelajaran Di SMP Negeri 02 Malang
Penulis:Roisu Jaya
Tahun:2010
Fakultas:Tarbiyah
Jurusan:Pendidikan Agama Islam
Pembimbing:1) Dr.Hj. Sutiah, M.Pd.  
Kata Kunci:Pemanfaatan Internet, Media Pembelajaran

Belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, ketrampilan atau sikapnya.
Dari permasalahan yang muncul ada tiga permasalahan yang perlu dikaji yaitu 1. Bagaimana pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran di SMP Negeri 02 Malang, 2. Bagaimana kondisi laboratorium komputer (internet) di SMP Negeri 02 Malang, 3. Faktor pemnghambat dan pendukung pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran di SMP Negeri 02 Malang.
Penelitian ini dilakukan di SMPN 02 Malang yang mengunakan jenis deskriptif kualitatif. Dengan mengambil populasi seluruh siswa kelas IX berjumlah 350 siswa yang terbagi menjadi 9 kelas, diambil sample sebanyak 40% dari populasi yaitu 130 siswa yang diambil secara ramdom sampling. Instrumet yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket dan interview, menggunakan teknik analisis data persentase.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemafaatan internet sebagai media pembelajaran bisa dikatakan cukup efektif. Karena sebanyak 49% responden mengatakan bahwa pemanfaatan internet itu dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang sedang dibahas, sebab dapat menjelaskan konsep yang sulit atau rumit menjadi mudah lebih sederhana, sehingga itu dapat menambah motivasi siswa untuk terus belajar dan memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi prestasi mereka disekolah. Sedangkan kondisi laboratorium komputer (internet) di SMPN 02 Malang, secara keseluruhan dapat dikatagorikan cukup baik. Karena sebanyak 55% responden menyebutkan bahwa mulai dari luas ruangan, ventilasi udara, lampu penerangan, cara perawatan komputer dalam keadaan cukup baik. Adapun Faktor pendukung dan penghambat dalam pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran. Pertama bahwa ijasah terakhir guru adalah D3 jurusan komputer dan juga sering mengadakan pelatihanpelatiahan tentang TIK. Sedangkan untuk asistennya lulusan SMK jurusan computer. Kedua bahwa sebagian besar anak-anak sudah pada menguasai pengoperasian computer. Untuk perangkat kerasnya (Hardware) pihak sekolah menyediakan 16 unit computer setara Pentium IV dan juga berlanganan dengan perusahaan penyedia jasa internat pada PT. Telkom. Sedangkan kendala komputer yang diakibatkan oleh perangkat keras biasanya terjadi diseputar monitor, kabel jaringan, arus listrik yang tidak stabil dan arus power sapply yang tidak sesuai dengan ukuran sehingga dapat membuat rusak komponen yang lain seperti Hardisk, Motherboard dll. Kendala komputer yang diakibatkan oleh perangkat lunak (Sofware) pertama adanya penyebaran virus computer melalui internet dan ini menjadi masalah yang serius bagi pengguna komputer. Kedua di timbulkan oleh jaringan linknya rusak sehingga tidak bisa koneks dengan penyedia layanan internet. Ketiga ditimbulkan oleh banyaknya pengguna yang mengakses internet dalam waktu bersamaan akan memperlambat akses internet dan dari pihak pengelola hal ini dapat dengan cepat diatasi karena kerusakan-kerusakan tersebut relatif mudah untuk dipecahkan.

Thursday, January 10, 2013

Contoh Skripsi PAI : Implementasi Metode Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang

Implementasi Metode Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang
Penulis:Ahmad Hidayatur Rahman
Tahun:2010
Fakultas:Tarbiyah
Jurusan:Pendidikan Agama Islam
Pembimbing:1) Drs. H Muchlis Usman MA.  
Kata Kunci:Implementasi, Metode, Pembelajaran, Kitab Kuning, Pesantren

Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tertua di Indonesia. Sejak berdirinya, pesantren telah menunjukkan peranannya dalam mensyiarkan agama Islam serta ilmu pengetahuan. Hal ini, dapat dilihat dari perjalanan sejarah umat Islam di Indonesia yang dibawa oleh Wali Songo yang kemudian dilanjutkan oleh ulama'-ulama' di Indonesia setelahnya. Dalam perjalanan tersebut, pesantren mempunyai andil yang banyak, sebab dalam pesantren inilah para ulama' serta umat islam menggembleng diri mereka agar siap baik secara fisik maupun mental untuk menghadapi masyarakat disekitarnya.
Penggemblengan diri yang dilakukan dalam pesantren mencangkup banyak hal, diantaranya melalui pengkajian kitab kuning. Kitab kuning merupakan karya para ulama islam terdahulu yang ditulis dengan menggunakan bahasa arab tanpa memakai harakat (gundul). Pengkajian kitab kuning ini diperlukan, sebab melalui kitab-kitab kuning inilah para ulama serta santri (umat islam yang mengaji di pesantren) memperdalam kajian keilmuan, terutama yang berhubungan dengan ilmu keagamaan, seperti: al-qur'an, hadits, fiqih, ushul fiqih, aqidah, akhlak/tasawuf dan tata bahasa arab (nahwu).
Penggemblengan diri atau pembelajaran yang terjadi di pesantren, tidak dapat lepas dari unsur-unsur yang berhubungan dengan metode pembelajaran, sebab penggunaan metode pembelajaran yang kurang tespat dapat menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran yang dilangsungkan.
Sebagaimana lazimnya pesantren, pola metode pembelajaran yang digunakan, bisanya masih berpusat pada guru/kyai (teacher center), padahal pada saat ini pola pembelajaran tersebut sudah mulai diubah menjadi berpusat kepada siswa/santri (student center).
Berdasar hal itulah, peneliti mengadakan penelitian dengan judul Pengembangan Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang. Hal ini juga didasarkan kepada kyai, ustadz dan santri yang berada di Pesantren Miftahul Huda Malang. Untuk mendapatkan data penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, interview dan dokumentasi.
Setelah dilakukan penelitian, ditemukan bahwa di pesantren Miftahul Huda melakukan metode pembelajaran kitab kuning dari beberapa aspek, yaitu: pengembangan rencana pembelajaran dan metode pembelajaran. Dalam melakukan pengembangan pembelajaran kitab kuning tersebut, pesantren Miftahul Huda menghadapi kendala-kendala sebagai berikut: waktu, sarana dan prasarana, niat santri dan tingkat pemahaman santri. Namun, pesantren Miftahul Huda tidak tinggal diam melihat kendala-kendala tersebut, tetapi melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya, yaitu dengan cara:
1. Melakukan penambahan jam pembelajaran kitab kuning dan melakukan pembelajaran kitab kuning diluar hari aktif mengaji di pesantren, yaitu pada hari sabtu malam ahad.
2. Menambahkan sarana dan prasarana di gedung madrasah.
3. Pengurus mengadakan tes kepada calon santri yang akan tinggal di pesantren Miftahul Huda. Tes tersebut diantaranya bertujuan untuk mengetahui niat calon santri yang akan menetap di pesanten Miftahul Huda Malang.
4. Perbedaan tingkat pemahaman yang dimiliki oleh para santri dan ini dapat diatasi dengan beberapa cara, diantanya: memberikan acuan materi, melakukan pengulangan, memberi kesempatan bertanya, berdiskusi dengan sesama teman, memberi kesempatan kepada para santri untuk mengulas kembali materi yang telah disampaikan sesuai dengan pemahaman santri tersebut.

Download Tesis IPS : PENGARUH PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI DI SMA NEGERI 13 GARUT : Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS


Penelitian ini dilatarbelakangi masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar, rasa ingin tahu dan minat belajar siswa juga terlihat masih kurang. Hal ini terlihat dari sedikitnya pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan kepada guru, rendahnya keinginan dan daya juang mereka untuk bias memecahkan soal-soal yang diberikan, pada saat mereka tidak mengerti siswa kurang berinisiatif untuk bertanya pada guru pada teman yang lebih pintar ataupun mencari referensi lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektifitas penerapan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansidisbanding dengan pendekatan pembelajaran resitasi yang biasa dilakukan oleh guru pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 13 Garut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasy Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Instrumen pengumpulan data berbentuk tes penguasaan materiuntuk ranah kognitif, instrument skala sikap untuk ranah afektif, dan lembar observasi guru dan siswa untuk psikomotor. Penelitian ini menggunakan uji t (independent sample t test)program SPSS. Dari hasil penelitian diketahui terdapat perbedaan hasil belajar akuntansi pada ranah kognitif antara siswa yang menggunakan pendekatanbelajar tuntas (mastery learning)dibandingkan siswa yang menggunakan pendekatan resitasi, baik pada level Pengetahuan (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Pada ranah afektif juga terdapat perbedaan antara siswa yang menggunakan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) dibandingkan siswa yang menggunakan pendekatan resitasi baik level penerimaan (A1), pemberian respons (A2), dan pemberian nilai atau penghargaan (A3) hal ini terlihat dari hasilkuesioner. Ranah psikomotor terdapat perbedaan antara siswa yang menggunakan pendekatan belajar tuntas(mastery learning) disbanding siswa yang menggunakanpendekatan resitasi baik level meniru (P1), menerapkan (P2), dan memantapkan (P3) hal ini terlihat dari hasil observasi guru dan siswa. Dari hasil penelitian terlihatjuga bahwa hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa yang menggunakan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) mendapat hasil belajar yang lebihtinggi. Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut direkomendasi kepada guru, kepala, dan sekolah untuk menjadikan pendekatan ini sebagai alternative dalampembelajaran akuntansi, serta mengharapkan kepada peneliti berikutnya untuk mengkaji pendekatan ini pada bidang yang berbeda.