Pages

Wednesday, April 24, 2013

Soal & Software PNS Termurah dan Terlengkap



Untuk Teman-teman yang ingin mengabdi pada masyarakat dan negara

DAFTAR DI CPNSYuk SEKARANG, GRATIS!!

Mengapa banyak orang ingin menjadi PNS?

Siapa bilang menjadi PNS itu tidak menyenangkan, kenyataaan telah membuktikan bahwa minat menjadi PNS semakin bertambah, karena dengan menjadi PNS anda akan mempunyai keuntungan :
  • Keamanan Jaminan Kerja, karena diangkat dengan SK Menteri, Gubernur, Walikota atau Bupati.
  • Gaji Pasti dan Tinggi, ada gaji pokok dan berbagai macam jenis tunjangan
  • Lupakan PHK? ... pernah dengar PNS di PHK, jarang sekali kecuali anda melakukan kesalahan-kesalahan berat.
  • Punya Jenjang Jabatan yang Jelas.
  • Promosi Jabatan. dari Kepala Seksi hingga Dirjen, bahkan Menteri.
  • Kuliah dan Training gratis dari pemerintah, baik dari S1 sampai S3.
  • Pensiun Dijamin.
  • dan banyak lagi

Menjadi Pegawai Negeri Itu Tidak Mudah,
Persaingannya Ketat!!


Benar persaingannya memang ketat, bayangkan Lowongan CPNS yang hanya diperuntukan oleh puluhan orang tetapi di lamar oleh ratusan bahkan ribuan orang . Tetapi tahukan anda bahwa ternyata kesempatan untuk jadi PNS justru tetap besar. Kenapa demikian? karena kenyataannya adalah 85% orang yang mendaftar menjadi CPNS tidak dibekali persiapan yang matang

Sudahkah anda menyiapkan diri untuk mengikuti ujian Tes Penerimaan CPNS ?

Jangan Berperang Sebelum Berlatih dan Jangan Berlatih Dengan Cara yang Biasa

Maksimalkan waktu dan pikiran anda
Menyiapkan diri dan berlatih dengan cara yang biasa tidak akan membuat anda berbeda dengan pesaing-pesaing anda. Gunakan Metode yang lebih baik, ampuh dan canggih
Inilah produk yang dapat memaksimalkan persiapan menembus ujian Tes Penerimaan CPNS anda

.: SOFTWARE SOAL CPNS :.Lowongan CPNS 2013

merupakan sebuah paket latihan soal-soal CPNS yang akan memaksimalkan hasil belajar anda

Produk SOFTWARE SOAL CPNS berisi ribuan soal-soal.
SOFTWARE ini ini selalu akan saya update secara berkala. Anda cukup sekali jadi member, dan anda akan dapat gratis setiap update selamanya.

LatihanSoal.com sudah menerapkan sistem CAT (Computer Assisted Test) sejak tahun 2008
Dengan sistem CAT latihansoal.com maka Anda dapat melakukan TRY OUT MANDIRI secara OFFLINE,
Benar.. Anda dapat berlatih TRY OUT Soal CPNS kapanpun Anda mau tanpa harus terhubung terus dengan Internet!

Sangat fleksibel, hemat waktu dan Uang.
CAT Computer Assisted Test

BANDINGKAN PRODUK INI DENGAN YANG LAIN:

Thursday, April 18, 2013

Download Skripsi Gratis Kimia: Uji Efektifitas Ekstrak Kasar Senyawa Antibakteri

Penelitian ini dilatar belakangi oleh Surat Al-Sajadah ayat 27 dengan tujuan untuk mengetahui pengekstrak (pelarut) terbaik, golongan senyawa aktif antibakteri dan efektifitas ekstrak kasar buah belimbing wuluh sebagai antibakteri terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. Pada penelitian sebelumnya belum dilakukan identifikasi senyawa aktif antibakteri dalam buah belimbing wuluh, sehingga penelitian ini perlu dilakukan. Penelitian ini meliputi ekstraksi yang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan 5 jenis pelarut yang berbeda kepolarannya yaitu akuades, metanol, etanol, kloroform dan petroleum eter. Pengujian golongan senyawa aktif antibakteri dilakukan dengan metode tabung dan didukung oleh identifikasi spektrofotometer FTIR. Uji efektifitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri S. aureus dan E. coli menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi ekstrak 100, 150, 200, 250, 300, 350, 400 dan 450 mg/mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etanol merupakan pelarut terbaik untuk memperoleh ekstrak kasar senyawa antibakteri pada buah belimbing wuluh. Hasil uji golongan senyawa aktif antibakteri menunjukkan bahwa dalam ekstrak terbaik buah belimbing wuluh terkandung golongan senyawa flavonoid dan triterpenoid, hal ini didukung oleh adanya gugus O-H, C=O, C=C, CH, C-OH, cincin aromatik tersubstitusi dan C-O dari alkohol sekunder. Ekstrak kasar buah belimbing wuluh masih kurang efektif sebagai antibakteri terhadap bakteri S. aureus dan E. coli, namun tetap dianggap berpotensi sebagai antibakteri. Konsentrasi ekstrak 300, 350, 400 dan 450 mg/mL berpengaruh sangat nyata (p < 0,01) di antara konsentrasi lain.

Download Skripsi Gratis Kimia: Uji Efektifitas Antimikroba Senyawa Saponin

Tumbuhan belimbing wuluh (averrhoa bilimbi linn) merupakan tumbuhan obat. Di dalam batangnya mengandung senyawa saponin yang mempunyai manfaat sebagai spermisida (obat kontrasepsi laki-laki); antimikrobia, anti peradangan, dan aktivitas sitotoksik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antimikroba dari ekstrak saponin dalam batang belimbing wuluh. Isolasi senyawa saponin dilakukan dengan metode ekstraksi bertahap menggunakan metanol, dietil eter dan n-butanol. Ekstrak yang diperoleh diuji secara kualitatif dengan uji busa, dianalisis dengan spektrofotometer FTIR dan diuji efektifitas antimikroba terhadap bakteri s. aureus dan bakteri 
e. coli dengan metode difusi cakram. Dari uji kualitatif dengan uji busa yang memberikan tinggi busa 1 cm menunjukkan bahwa batang belimbing wuluh mengandung senyawa saponin. Kadar ekstrak kasar dari proses ekstraksi diperoleh 0,35 % b/b. Hasil analisis spektra FTIR diduga terdapat gugus –OH dari glukosa, C-O dari alkohol, C=O alifatik, C=C tak terkonjugasi dan gugus -CH, -CH2 dan CH3 yang diduga kuat milik saponin. Dari uji antimikroba ekstrak kasar saponin dari batang belimbing wuluh memberikan zona hambat terhadap biakan bakteri staphylococcus aureus pada konsentrasi 100 mg/mL sampai dengan 1000 mg/mL adalah sebagai berikut : 0; 0,4; 0,8; 1,3; 2,8; 3,8; 4,3; 5,8; 2,3; dan 4 (mm). Sedangkan zona hambat terhadap biakan bakteri escherichia coli adalah 0; 0; 0,5; 2,5; 2,5; 2,5; 2,75; 4,25; 5,5; dan 6,75 (mm) pada rentang konsentrasi yang sama. Eskstrak kasar saponin dari batang belimbing wuluh hasil penelitian ini, memiliki efektivitas antimikroba terhadap bakteri staphylococcus aureus maupun bakteri escherichia coli dalam kategori resisten, apabila dibandingkan dengan antibiotik standar.

Download Skripsi Gratis Kimia: Isolasi dan Identifikasi Kitin, Kitosan dari Cangkang Hewan Mimi

Penelitian tentang pengisolasian kitin telah banyak dilakukan pada cangkang rajungan dan cangkang udang. Konsentrasi reagen yang digunakan untuk mengisolasi kitin pada cangkang rajungan dan cangkang udang berbeda. Dilihat dari segi kekerasan cangkangnya, cangkang hewan mimi lebih keras dari pada cangkang rajungan dan cangkang udang sehingga perlu dilakukan metode isolasi kitin dari cangkang hewan mimi yang sesuai. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ada 3 tahap. Pertama deproteinasi dengan variasi konsentrasi reagen NaOH 3,5 %, 4,5 %, 5,5 %, 6,5 % dan 7,5 %, kedua demineralisasi dengan variasi konsentrasi reagen HCl 1 M, 1,5 M, 2 M, 2,5 M, dan 3 M, ketiga deasetilasi dengan konsentrasi NaOH 50 %. Uji karakteristik kitin dan kitosan hasil isolasi dilakukan dengan IR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi optimum reagen NaOH pada proses deproteinasi sebesar 4,5 % dengan konsentrasi optimum protein yang dilepaskan sebesar 601 ppm. Konsentrasi optimum reagen HCl pada proses demineralisasi adalah 2,5 M dengan kadar abu yang tersisa dalam kitin sebesar 0,972 %. Perbedaan spektra IR pada cangkang hewan mimi, kitin dan kitosan adalah : pada spektra IR cangkang hewan mimi terdapat serapan OH intermolekuler, NH amida sekunder, C=O amida sekunder dan NH amina sekunder. Pada spektra IR kitin serapan NH amina sekunder hilang dan muncul serapan C-O asimetris eter alifatik, sedangkan pada spektra IR kitosan serapan OH intermolekuler, CH3 dan C=O amida sekunder hilang dan muncul serapan amina primer. Derajat deasetilasi (D%) kitin dan kitosan hasil isolasi dari cangkang hewan mimi berturut-turut sebesar 45,4 % dan 50,5 %.

Download Skripsi Gratis Kimia: Adsorpsi Merkuri(II) Oleh Biomassa Enceng Gondok

Sistem adsorpsi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu: metode kolom dan metode batch. Metode kolom dipandang lebih efektif karena kolom yang sudah digunakan dapat diregenerasi kembali. Biomassa mempunyai kelemahan karena mudah terdegradasi oleh mikroba dan akan menggumpal ketika dikemas di dalam kolom, sehingga perlu dilakukan immobilisasi biomassa enceng gondok pada matriks polisilikat. Penelitian ini difokuskan pada penentuan kapasitas pertukaran ion dan perubahannya, dengan dilakukan regenerasi sebanyak 7 kali menggunakan larutan NaCl jenuh. Penentuan kapasitas adsorpsi merkuri(II) dengan variasi konsentrasi 25, 50, 75, 100, 125 dan 150 mg/L pada pH optimum 6 dan laju alir 3 mL/menit dengan metode kolom. Penentuan laju alir optimum dengan variasi laju alir 0,5, 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 mL/menit pada pH 6 dan konsentrasi optimum 100 mg/L. Penentuan kapasitas adsorpsi merkuri(II) menggunakan metode kolom dan batch pada konsentrasi 20 mg/L dengan laju alir 2 mL/menit dan waktu pengocokan 50 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enceng gondok mampu mengadsorpsi logam merkuri(II) melalui mekanisme pertukaran ion. Kapasitas pertukaran ion yang diperoleh sebesar 13,75 mmol per gram adsorben, dengan menggunakan ion Na+ yang dapat dipertukarkan dengan ion H+. Kapasitas pertukaran ion mengalami penurunan setelah diregenerasi sebanyak 7 kali dengan mengikuti persamaan y =13,27e-0,2723x, y adalah kapasitas pertukaran ion dan x adalah jumlah regenerasi. Kapasitas adsorpsi Hg2+ optimum sebesar 9,0937 mg/g, sedangkan laju alir optimumnya adalah 3 mL/menit. Adsorpsi merkuri(II) menggunakan metode kolom lebih baik dari pada metode batch dengan nilai kapasitas adsorpsi metode kolom sebesar 3,9375 mg/g dan metode batch sebesar 1,775 mg/g, artinya kapasitas adsorpsi metode kolom 2 kali lebih besar dari pada metode batch.

Wednesday, April 17, 2013

Download Skripsi Gratis Kimia: Efektivitas Biji Kelor Moringa oleifera Lamk

Semua sumber daya alam yang diberikan Allah SWT dalam kehidupan ini wajib kita syukuri. Salah satu bentuk rasa syukurnya adalah menjaga dan memelihara sumber daya alam yang ada, tetapi tidak semua manusia menyadari hal tersebut. Kerusakan alam yang setiap tahun terus meningkat merupakan akibat ulah manusia yang tidak mensyukuri nikmat Allah SWT. Kerusakan alam dapat menyebabkan kehidupan manusia di bumi semakin menderita. Salah satu bentuk kerusakan alam adalah pencemaran limbah logam berat di lingkungan. Masalah pencemaran limbah logam berat seperti kadmium merupakan masalah global warning yang saat ini ditakuti oleh manusia di bumi karena pencemaran kadmium dapat menyebabkan berbagai penyakit yang dapat berdampak pada manusia seperti rusaknya sistem ginjal, kanker, gangguan reproduksi, dan kematian. Ancaman pencemaran kadmium merupakan ujian bagi umat manusia dalam melaksanakan kehidupan ini. Peningkatan pencemaran kadmium di lingkungan terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga diperlukan suatu metode untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya adalah dengan metode koagulasi. Metode koagulasi adalah metode untuk mengurangi kadmium dalam air dengan menambahkan koagulan. Koagulan alamiah dapat diperoleh dari alam seperti tanaman kelor. Penelitian dan pengkajian tentang pemanfaatan tanaman kelor untuk mengurangi kadar kadmium dalam air merupakan salah satu cara menjaga dan memelihara amanat Allah SWT. Penelitian ini meliputi penentuan dosis optimum, waktu pengendapan optimum, dan pH optimum biji kelor dalam mengkoagulasi kadmium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis optimum biji kelor dalam mengkoagulasi kadmium adalah 50 ppm, waktu pengendapan optimum biji kelor dalam mengkoagulasi kadmium adalah 120 menit, dan pH optimum biji kelor dalam mengkoagulasi kadmium adalah pH 6 . Biji kelor mampu mengkoagulasi kadmium sampai 62%.

Download Skripsi Gratis Kimia: Uji Aktivitas Antioksidan Karaginan dalam Alga Merah

Sumber daya laut merupakan kekayaan alam yang memiliki peluang besar untuk dimanfaatkan. Allah telah menjelaskan dalam al-Qur’an surat An-Nahl [16] ayat 14; ”Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.”. Salah satunya adalah alga merah. Alga merah yang digunakan adalah jenis Eucheuma spinosium dan Gracillaria verrucosa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak kasar dan fraksi aktif karaginan dalam alga merah jenis Eucheuma spinosum dan Gracillaria verrucosa dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrasil). Ekstraksi bahan aktif ekstrak karaginan dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol, uji identifikasi kualitatif karaginan dilakukan dengan menggunakan metode pemisahan KLT. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH ((1,1-difenil-2-pikrilhidrasil) dengan berbagai konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alga merah Eucheuma spinosium memiliki kadar air 12,01% dan Gracillaria verrucosa 12,08%. Rendemen yang dihasilkan adalah sebesar 35% untuk Eucheuma spinosium dan 25,4% untuk Gracillaria verrucosa. Pada uji KLT telah didapatkan satu noda senyawa karaginan dengan nilai Rf 0,74 pada masing-masing alga merah serta standart yang menggunakan fase gerak metanol:air (5:1 v v ). Ekstrak kasar karaginan dalam alga merah jenis Eucheuma spinosium, Gracillaria verrucosa, vitamin C serta BHT mengalami peningkatan konsentrasi pada semua perlakuan sehingga menyebabkan peningkatan aktivitas antioksidan. Adapun aktivitas antioksidan ekstrak kasar yang diperoleh adalah Eucheuma spinosum pada 750 ppm sebesar 83,37%, Gracillaria verrucosa pada 750 ppm sebesar 85,79%, vitamin C pada 500 ppm sebesar 83,03% dan BHT pada 350 ppm sebesar 77,34%. Aktivitas antioksidan ekstrak fraksi aktif karaginan pada konsentrasi 750 ppm yang diperoleh adalah Eucheuma spinosum sebesar 54,04%, Gracillaria verrucosa sebesar 55,35% dan standar sebesar 38,12%.

Download Skripsi Gratis Kimia: Identifikasi dan Uji Aktifitas Golongan Senyawa Antioksidan

Allah swt menciptakan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan beraneka ragam, sebagaimana yang telah disebutkan dalam QS. al-An’am; 99, QS. al- Hijr;19, QS. Ibrahim; 24-26, QS. ar-Ra'd: 4 dan QS. an-Nahl: 13. Segala ciptaan- Nya tersebut diperuntukkan kepada manusia sebagai makanan, obat dan lain-lain. Buah pepino (Solanum muricatum Aiton) termasuk salah satu ciptaan-Nya. Buah tersebut selain sebagai makanan juga berfungsi sebagai obat (antioksidan). Kandungan golongan senyawa antioksidan dalam buah pepino dapat diketahui dengan mengekstraksi buah tersebut dengan variasi pelarut. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquades, etanol 70 %, etil asetat p.a., kloroform p.a., petroleum eter p.a. dan heksana p.a. Identifikasi golongan senyawa dilakukan dengan menggunakan metode fitokimia secara kualitatif. Aktivitas antioksidan ekstrak kasar dalam buah pepino diuji menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Hasil identifikasi golongan senyawa antioksidan ekstrak kasar buah pepino berdasarkan variasi pelarut menunjukkan bahwa ekstrak aquades, etanol 70 %, dan etil asetat mengandung asam askorbat dan alkaloid, ekstrak kloroform mengandung alkaloid dan karotenoid, sedangkan ekstrak petroleum eter dan heksana hanya mengandung karotenoid. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak kasar buah pepino berdasarkan variasi pelarut dengan metode DPPH ditunjukkan dengan nilai EC50. Nilai EC50 dari ekstrak kasar berbagai pelarut tertinggi berturut-turut (etanol 70 %, 22,11m g/ml), (etil asetat, 23,81m g/ml), (aquades, 28,31m g/ml), (kloroform, 30,06m g/ml), (petroleum eter, 32,80m g/ml) dan (heksana, 38,92m g/ml).

Download Skripsi Gratis Kimia: Penentuan Angka Asam Thiobarbiturat dan Angka Peroksida

Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai media pengolahan bahan makanan. Penggunaan minyak goreng yang berulangulang dengan pemanasan pada suhu tinggi akan menghasilkan senyawa aldehida, keton, hidrokarbon, alkohol serta bau tengik, yang akan mempengaruhi mutu dan gizi bahan pangan yang digoreng. Alternatif pengolahan minyak goreng bekas adalah melalui proses adsorpsi dengan karbon aktif dari biji kelor (Moringa oleifera, LAMK). Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar air, berat jenis, indeks bias, angka thiobarbiturat (TBA) dan angka peroksida yang terkandung dalam minyak goreng bekas dengan menggunakan biji kelor. Metode penelitian ini meliputi: (1) Preparasi biji kelor yang meliputi: dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi dengan NaCl 30 % dan pemanasan pada suhu 500 0C selama 2 jam. (2) pemurnian minyak goreng bekas, meliputi: penghilangan bumbu (despicing), netralisasi dan pemucatan (bleaching). (3) penentuan kadar air, indeks bias, berat jenis, angka TBA, dan angka peroksida minyak goreng baru, bekas dan hasil reprocessing. 
Hasil preparasi biji kelor dalam penelitian ini menghasilkan arang aktif biji kelor yang berupa serbuk berwarna hitam dan rapuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kadar air minyak goreng baru sebesar 0,055 %, indeks bias sebesar 1,4576, berat jenis sebesar 0,898 g/mL, angka TBA sebesar 0 dan angka peroksida sebesar 0,8 meq/kg. Minyak goreng bekas mempunyai rerata kadar air sebesar 1,44 %, indeks bias sebesar 1,4603, berat jenis sebesar 0,929 g/mL, angka TBA sebesar 0,3588 dan angka peroksida sebesar 4,44 meq/kg, sedangkan minyak yang sudah diinteraksikan dengan karbon aktif biji kelor mempunyai rerata kadar air sebesar 0,08 %, indeks bias sebesar 1,465, berat jenis sebesar 0,906 g/mL, angka TBA sebesar 0,195 dan angka peroksida sebesar 2,44 meq/kg. Adanya proses pemurnian tersebut mampu menurunkan kadar air sebesar 94 %, indeks bias sebesar 2,5 %, berat jenis sebesar 0,07 %, angka TBA sebesar 4,7 % dan angka peroksida sebesar 46 %.

Download Skripsi Gratis Kimia: Uji Efektivitas Antibakteri dan Identifikasi Senyawa Katekin

Zat antibakteri merupakan suatu zat yang dapat mengganggu pertumbuhan dan metabolisme bakteri, sehingga zat tersebut dapat menghambat pertumbuhan atau bahkan membunuh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan bahan alam sebagai antibakteri alami. Penelitian ini ingin mengetahui bahwa daun teh dapat menghambat bakteri Pseudomonas fluorescens dan Micrococcus luteus serta mengidentifikasi senyawa katekin yang terdapat dalam daun teh (Camellia sinensis L. var assamica) yang efektif sebagai antibakteri alami. Penelitian ini meliputi ekstraksi yang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan variasi sampel yaitu daun teh dan serbuk daun teh. Pemisahan ekstrak katekin dilakukan dengan KLT Analitik dengan variasi eluen yaitu etil asetat:air:asam format (18:1:1), toluena:aseton:asam format (3:3:1) dan kloroform:metanol:air (6,5:3,5:1), untuk mencari eluen terbaik yang selanjutnya digunakan untuk KLT Preparatif. 
Selanjutnya hasil dari KLT Preparatif digunakan untuk uji antibakteri dan isolat yang terbaik diidentifikasi dengan spektrofotometer FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil ekstrak katekin dari daun teh ± 3,34 gram dan ekstrak serbuk daun teh ± 3,52 gram masing-masing dari 50 gram sampel. Hasil KLT Analitik menunjukkan bahwa eluen terbaik untuk KLT Preparatif adalah etil asetat:air: asam format. Hasil uji antibakteri menunjukkan bahwa isolat 5 dari ekstrak daun teh memberikan efektivitas terbaik sebagai antibakteri Microccocus luteus, sedangkan isolat 5 diduga senyawa EpiGalloCatechinGallat (EGCG). Isolat 2 dari ekstrak serbuk daun teh memberikan efektivitas terbaik sebagai antibakteri Pseudomonas fluorescens, isolat 2 diduga senyawa EpiCatechin (EC). Hal ini didukung dengan hasil identifikasi FTIR yang menunjukkan bahwa gugus fungsi yang terdapat pada senyawa EGCG dan EC adalah O-H, C-O, C=C, dan C-H aromatik.

Tuesday, April 16, 2013

Download Skripsi Gratis Kimia: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Karotenoid dari Cabai Merah

Telah dilakukan penelitian untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa karotenoid dari Cabai merah (Capsicum annuum Linn.). Cabai merah (Capsicum annuum Linn.) merupakan tanaman yang termasuk dalam keluarga Solanaceae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelarut terbaik, eluen terbaik dan jenis senyawa karotenoid yang terdapat dalam cabai merah. Penelitian ini meliputi ekstraksi yang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan variasi pelarut yang yaitu campuran n-heksana:aseton:etanol (2:1:1), campuran aseton:metanol (7:3) dan aseton. Kemudian ekstrak karotenoid dilakukan pemisahan dengan KLT analitik dengan variasi eluen yaitu diklorometana:heksana (1:9), toluena:heksana (1:9) dan petroleum eter:aseton: dietilamin (10:4:1), untuk mencari eluen terbaik yang selanjutnya digunakan KLT preparatif. 
Selanjutnya hasil dari KLT preparatif diidentifikasi dengan spektrofotometer UV-Vis dan spektrofotometer FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran n-heksana:aseton:etanol merupakan pelarut terbaik untuk memperoleh ekstrak karotenoid pada cabai merah. Hasil KLT analitik menunjukkan bahwa eluen terbaik untuk KLT preparatif adalah eter:aseton:dietilamin. Identifikasi UV-Vis menunjukkan bahwa jenis karotenoid yang terdapat pada cabai merah adalah senyawa siponaxantin, lutein, mitiloxantin, ecinenone, mutatoxantin. Identifikasi FTIR menunjukkan gugus fungsi yang terdapat pada senyawa karotenoid cabai merah adalah , C-O dari alkohol sekunder, O-H dari ikatan hidrogen intermolekuler, -CH2, -CH3 asimetris, C-C dari alkena, kibasan dari –CH=CH2, C-H dari aromatik CH3 dan CC dari alkena.

Download Skripsi Gratis Kimia: Kajian Aktivitas Antioksidan Fraksi Etanol Jintan Hitam

Jintan hitam (Nigella sativa, L.) merupakan tumbuhan yang tidak diragukan lagi
khasiatnya. Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui manfaat dari jintan hitam
dan mayoritas penelitian tersebut mengekstrak jintan hitam dengan menggunakan pelarut –
pelarut non polar seperti petroleum eter dan kloroform. Pada penelitian ini, jintan hitam hitam
diekstrak menggunakan pelarut polar yaitu etanol.
Penelitian ini diawali dengan proses ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol p.a.
yang dilanjutkan dengan partisi menggunakan pelarut kloroform dengan perbandingan (1:1).
Aktivitas antioksidan fraksi polar jintan hitam diuji menggunakan metode DPPH, FTC dan
TBA. Identifikasi golongan senyawa dilakukan secara kualitatif dengan uji fitokimia yang
meliputi uji terpenoid, flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid, kemudian dipisahkan
menggunakan KLT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH
menunjukkan kemampuan penghambatan 22,483% dengan nilai EC50 sebesar 2743,59.
Sedangkan, metode FTC dan TBA memberikan nilai aktivitas antioksidan yang tidak valid.
Identifikasi dengan uji fitokimia pada fraksi etanol jintan hitam mengandung senyawa
flavonoid, tanin dan alkaloid. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fraksi polar jintan
hitam memiliki kemampuan menghambat radikal bebas.

Download Skripsi Gratis Kimia: Identifikasi dan Uji Toksisitas Senyawa Sitronelal

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa sitronelal dalam daun sereh
wangi dengan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa (GC-MS) dan untuk mengetahui
pengaruh variasi konsentrasi senyawa sitronelal pada uji toksisitas terhadap hama thrips serta
lama kontak senyawa sitronelal terhadap hama Thrips pada tanaman jarak pagar setelah
dilakukan penyemprotan dengan variasi konsentrasi.
Pada penelitian ini sampel daun sereh wangi diisolasi minyaknya dengan destilasi air
dan uap, minyak sereh wangi yang diperoleh didestilasi fraksional untuk diambil senyawa
sitronelalnya. Untuk memperoleh informasi tentang sifat fisik senyawa tersebut maka
dilakukan analisis secara kualitatif yang meliputi berat jenis, indeks bias dan kelarutan.
Destilat hasil isolasi yang memiliki sifat mendekati sitronelal diidentifikasi dengan
Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa (GC-MS) dan di uji toksisisitasnya terhadap hama
Thrips pada tanaman jarak pagar.
Hasil destilasi fraksional didapatkan tiga fraksi yang meliputi Fraksi I (29-110 0C),
Fraksi II (111-128 0C) dan Fraksi III (128-130 0C). Berdasarkan analisis kualitatif fraksi III
mempunyai sifat yang hampir sama dengan senyawa sitronelal. Hasil identifikasi dengan GCMS
menunjukkan bahwa senyawa sitronelal yang terkandung dalam Fraksi III adalah 13 %.
Hasil uji toksisitas senyawa sitronelal dengan variasi konsentrasi menunjukkan bahwa
perlakuan konsentrasi yang diberikan pada tiap waktu pengamatan tidak terdapat perbedaan
yang signifikan. Pada konsentrasi 40 ml/L air senyawa sitronelal akan bekerja sebagai racun
kontak karena mampu membuhuh hama Thrips sebesar 85 % hanya dalam waktu 24 jam.
Sedangkan pada konsentrasi 5 ml/L, 10 ml/L, dan 20 ml/L air senyawa sitronelal bekerja
sebagai racun perut karena masing-masing konsentrasi hanya mampu membunuh kurang dari
50 % hama Thrips pada 24 jam setelah pengamatan dengan nilai mortalitas berturut-turut
adalah 21,6 %, 8 % dan 40 %.

Download Skripsi Gratis Kimia: Uji Efektivitas dan Identifikasi Senyawa Ekstrak Biji Sirsak

Tanaman sirsak (Annona muricata L.) banyak tumbuh di Indonesia dan dapat
digunakan sebagai insektisida nabati. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan
biji sirsak yang diekstrak dengan metanol, air dengan ekstraksi maserasi dan ekstraksi caircair
secara bertahap dengan etil asetat terhadap hama thrips dan untuk mengetahui jenis
golongan senyawa dalam ekstrak etil asetat biji sirsak.
Hama thrips yang mempunyai sabuk merah (red bended) yang diujikan dengan
konsentrasi 5 mg ekstrak/L air, 10 mg ekstrak/L air, 20 mg ekstrak/L air, 40 mg ekstrak/L air,
dan 80 mg ekstrak/L air. Kontrol positif dan kontrol negatif masing-masing menggunakan
polisulfida dan campuran air dan detergen. Pengamatan dilakukan dalam waktu 120 jam
setelah penyemprotan, dengan rancangan percobaannya rancangan acak lengkap (RAL).
Identifikasi jenis golongan senyawa aktif insektisida dari ekstrak kasar biji sirsak dengan uji
fitokimia reagen, kromatografi lapis tipis, spektrofotometer FTIR dan kromatografi gasspektrometer
massa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap konsentrasi ekstrak biji sirsak yang diberikan
memiliki tingkat toksisitas terhadap hama thrips, yang ditunjukkan dengan nilai LC50 < 1000
mg ekstrak/L air, yaitu 16,9272 mg ekstrak/L air pada pengamatan 120 jam setelah
penyemprotan. Konsentrasi 40 mg ekstrak/L air pada 72 jam telah membunuh 39,2 %, tidak
beda nyata dengan konsentrasi 80 mg ekstrak/L air yang mempunyai mortalitas 44,4 %.
Skrining fitokimia metabolit sekunder yang dilakukan tidak terdapat hasil yang positif dan
hasil pemisahan senyawa asetogenin dengan kromatografi lapis tipis (KLT) tidak
menghasilkan noda. Kandungan senyawa dalam ekstrak etil asetat biji sirsak berdasarkan
hasil identifikasi dengan spektrofotometer FTIR dan Kromatografi gas-Spektrometer massa
adalah golongan asam karboksilat jenuh, yaitu asam linoleat, asam oktadekanoat, asam
palmitat dan 2-furankarboksaldehid.

Monday, April 15, 2013

Download Skripsi Gratis Kimia: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antosianin dari Kulit Buah Anggur

Allah SWT menciptakan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan beraneka
ragam, sebagaimana yang telah disebutkan dalam QS. al-An’am; 99, QS. QS.al-
Mukminun:19, QS. ar-Ra’d: 4 and QS. an- Nahl:11. Segala ciptaan-Nya tersebut
diperuntukkan kepada manusia sebagai makanan, obat dan lain-lain.
Anggur Prabu Bestari (Vitis vinifera L.) dari suku Vitaceae merupakan
salah satu jenis tanaman yang memiliki senyawa antosianin yang memiliki
beberapa aktifitas farmakologi seperti antioksidan dan antikanker. Penelitian ini
bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi antosianin dari kulit buah
anggur. Telah dilakukan isolasi senyawa antosianin dari kulit buah anggur dengan
variasi pelarut metanol p.a, etanol 95% dan air dengan menggunakan HCl 1%.
Kromatografi lapis tipis dilakukan dengan variasi eluen Forestal= HCl Pekat-
Asam Asetat Glasial-Air (3: 30 : 310), BAA= n-butanol-Asam Asetat-Air (4 : 1 :
5), Format (2:5:3), eluen etil asetat-asam asetat glasial-asam format:air
(10:1,1:1,1:2,6), dan n-butanol-asam asetat glasial-air (5:1:2) menggunakan plat
silika gel FG254 untuk memisahkan antosianin.
Didapat pelarut terbaik yakni ekstrak dari etanol 95% dengan hasil ekstrak
kasar 38, 4713 gram berupa ekstrak cair pekat warna merah tua berhasil
mengekstrak jenis antosianin dengan jumlah terbanyak yaitu 3 komponen.
Eluen yang terbaik untuk memisahkan senyawa antosianin yakni etil asetat-asam
asetat glasial-asam format-air (10:1,1:1,1:2,6), dari ekstrak etanol 95% 3
komponen. Secara keseluruhan elusidasi KLT dengan eluen etil asetat-asam asetat
glasial-asam format-air (10:1,1:1,1:2,6) dapat memisahkan 4 komponen dari
ekstrak kulit buah anggur dengan Rf 1 yaitu 0,08 dan 0,09 Rf 2 yaitu 0,22 dan
0,24 Rf 3 yaitu 0,46 dan Rf 4 yaitu 0,6.
Hasil Identifikasi dengan FTIR dan UV-Vis isolat 1 (Rf= 0,08) yaitu
pelargonidin 3-monoglukosida, dan isolat 2 (Rf= 0,24) yaitu pelargonidin 3,5
diglukosida, sedangkan isolat 3 (Rf= 0,6) diduga pelargonidin 3,5 diglikosida
dengan perbedaan posisi glikosida dengan isolat 2. Pada komponen 4 (Rf= 0, 46)
belum teridentifikasi dan terisolasi.

Download Skripsi Gratis Kimia: Kajian Kadar Etanol Dan Asam Asetat Dalam Cairan Nira Siwalan

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan Quran surat Al-Maidah ayat 90-91yang menerangkan aspek kehalalan tentang makanan. Kadar etanol dan asam asetat dalam cairan nira siwalan (Borassos flabellifer linn) diteliti menggunakan kromatografi gas (GC). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi tentang kehalalan cairan nira siwalan yang digunakan sebagai minuman tradisional. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, meliputi variasi lama pendiaman ( 10 jam, 34 jam, 58 jam, 82 jam, 106 jam, 130 jam dan 154 jam), pemisahan cairan dan residu menggunakan metode destilasi, penentuan kadar etanol dan asam asetat dalam destilat dengan metode kromatografi gas (GC), serta penentuan TSAI dengan metode Eynon_lane. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar etanol hasil pendiaman yang diperoleh selama 10 jam, 34 jam, 58 jam, 82 jam, 106 jam, 130 jam dan 154 jam masing-masing yaitu 0,626 %, 3,243 %, 7,880 %, 8,010 % 8,088 %, 8,658 % dan 8,450 %. Sedangkan kadar asam asetat hasil pendiaman yang diperoleh selama 10 jam, 34 jam, 58 jam, 82 jam, 106 jam, 130 jam dan 154 jam masing-masing yaitu 0 %, 0 %, 0,424 %, 0,424 %, 0,523 %, 0,556 % dan 0,474 %. Hasil TSAI yang diperoleh sebesar 15,3 %. Menurut ijtihad fatwa Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) ketentuan kadar etanol dalam minuman yang diperbolehkan untuk dikonsumsi adalah < 1 % dan secara umum bisa memabukkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nira siwalan yang didiamkan lebih dari 10 jam akan memiliki kandungan etanol lebih dari 1 % sehingga menurut hukum syara’ dihukumi haram untuk dikonsumsi. Meskipun demikian, setelah etanol berubah menjadi asam asetat maka halal hukumnya untuk dikonsumsi sebab menurut hukum syara’ asam asetat adalah halal untuk dikonsumsi.

Download Skripsi Gratis Kimia: Uji Fitokimia Ekstrak Tanaman Anting-Anting

Telah dilakukan penelitian tentang uji fitokimia dan uji toksisitas ekstrak tanaman Anting-anting (Acalypha indica Linn.) terhadap larva udang Artemia salina Leach. Al Quran surat an Nahl ayat 11 menjelaskan Allah menumbuhkan berbagai jenis tanaman sebagai tanda kekuasaan Allah sebagai bahan untuk berfikir sehingga dapat dimanfaatkan, salah satunya untuk pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang terdapat pada tanaman anting-anting dan untuk mengetahui tingkat toksisitas masing-masing ekstrak tanaman anting-anting terhadap larva udang Artemia salina Leach. Penelitian ini meliputi ekstraksi tanaman anting-anting menggunakan metode ekstraksi maserasi selama 24 jam dengan variasi pelarut yaitu etil asetat, diklorometana, dan petroleum eter. Pengadukkan dibantu dengan shaker selama 3 jam. 
Ekstrak pekat diuji fitokimia didukung Kromatografi Lapis Tipis serta pengujian toksisitas terhadap larva udang Artemia salina Leach. Data kematian Artemia salina Leach dianalisis dengan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50 pada masing-masing ekstrak. Hasil penelitian menunjukkan adanya senyawa aktif tanin, alkaloid dan steroid pada ekstrak etil asetat, triterpenoid pada ekstrak diklorometana, dan steroid pada ekstrak petroleum eter. Ketiga ekstrak mempunyai potensi aktif, ditunjukkan dari tingkat toksisitas ekstrak petroleum eter, ekstrak diklorometana, dan etil asetat berturut-turut yaitu dengan nilai LC50 11, 8547 ppm, 17,6495 ppm dan 21,6005 ppm. Hal ini menunjukkan adanya manfaat tanaman yang telah disebutkan dalam al Quran, sehingga dapat digunakan sebagai acuan bahwa tanaman anting-anting berpotensi sebagai tanaman obat.

Download Skripsi Gratis Kimia: Kajian Plastisitas Lempung Asal

Plastisitas lempung sangat berpengaruh dalam pembuatan keramik dengan metode badan plastis, supaya tidak timbul keretakan, cacat, atau perubahan bentuk ketika proses pembuatan keramik. Plastisitas terutama disebabkan adanya lapisan air yang mengelilingi butiran silika. Keberadaan abu layang yang melimpah sangat merugikan karena mengandung berbagai logam berat, namun abu layang memiliki kandungan silika sebagai salah satu komponen mayor, sehingga dimungkinkan dapat digunakan sebagai zat imbuh dalam pembuatan keramik. Salah satu jenis keramik tradisional adalah gerabah. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh penambahan abu layang terhadap indeks plastisitas (PI) lempung untuk pembuatan gerabah, kemudian memperbandingkannya dengan plastisitas campuran lempung-CMC dan lempunggliserol. Metode pengukuran indeks plastisitas adalah metode Atterberg, sedangkan karakterisasi menggunakan SEM, Mikroskop Optik, XRD dan XRF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lempung memiliki PI 27,22. Penambahan CMC meningkatkan PI, sedangkan penambahan gliserol menurunkan PI. 
Penambahan abu layang sebanyak 2 %, 4 %, 6 %, 8 %, 10 %, 12 %, 14 % dan 16 % menurunkan PI, dengan masing-masing bernilai 27,32; 26,08; 23,34; 25,30; 22,17; 23,97; 22,56; dan 20,74. Partikel lempung berupa lempengan berukuran 1 μm – 6 μm dan distribusi pori yang longgar, sedangkan distribusi partikel semua campuran lempung-abu layang hampir tidak ada perbedaan. Penambahan 16 % abu layang memiliki perbedaan PI terbesar, disebabkan kadar silika pada campuran yang semakin kecil. Jenis mineral penyusunnya adalah cristobalite dan anorthite. Kadar unsur silika dalam lempung sebesar 40 %, sedangkan dalam abu layang sebesar 20,6 %.

Download Skripsi Gratis Kimia: Kajian Kesetimbangan Adsorpsi

Biomassa adalah pemanfaatan material padat bahan alam untuk mengadsorpsi logam berat yang terlarut dalam larutan. Faktor yang mempengaruhi proses adsorpsi adalah pH larutan dan waktu kontak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH optimum, waktu kontak optimum, persamaan isotermis adsorpsi Langmuir dan Freundlich serta kapasitas adsorpsi Cr(VI) menggunakan biomassa batang kangkung air. Tahapan penelitian ini adalah pembuatan biomassa batang kangkung air. Pembuatan larutan stok Cr(VI) 200 ppm. Penentuan panjang gelombang maksimum kompleks Cr-difenilkarbazida. Penentuan pH optimum kompleks Crdifenilkarbazida. Pembuatan kurva baku. Penentuan pH optimum adsorpsi Cr(VI). Pembuatan larutan kontrol Cr(VI) 6 ppm. 
Penentuan waktu kontak optimum adsorpsi Cr(VI). Penentuan banyaknya Cr(VI) yang teradsorpsi. Penentuan persamaaan isotermis adsorpsi serta karakterisasi biomassa batang kangkung air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang gelombang maksimum kompleks Cr-difenilkarbazida adalah 543 nm. pH optimum kompleks Crdifenilkarbazida pada pH 2. pH optimum adsorpsi adalah pH 2 dan waktu kontaknya adalah 45 menit. Hasil perbandingan nilai koefisien regresi (R2) dari persamaan isotermis adsorpsi Langmuir dan Freundlich menunjukkan bahwa persamaan isotermis adsorpsi Langmuir memiliki nilai R2 mendekati 1 yaitu 0,9795 dan persamaan isotermis adsorpsi Freundlich yaitu 0,9688. Sehingga dapat diasumsikan bahwa adsorpsi Cr(VI) pada biomassa batang kangkung air mengikuti persamaan isotermis adsorpsi Langmuir dengan kapasitas adsorpsi 12,54 x 10-5 mol/g dan Freundlich dengan kapasitas adsorpsi 2,82 mol/gr. Proses adsorpsi biomassa batang kangkung air dengan Cr(VI) terjadi secara kimia dan fisika dengan nilai energi kimia sebesar 29,38 kJ/mol. Untuk fisika energi adsorpsinya sebesar 3,67 kJ/mol. Pada spektra FTIR biomassa batang kangkung terlihat bahwa sebagian besar serapan mengalami pergeseran bilangan gelombang. Hal ini dapat dilihat pada serapan 3340,48 cm-1. Pergeseran serapan pada bilangan gelombang tersebut dimungkinkan karena adanya interaksi antara Cr(VI) dengan N–H (amina sekunder).

Sunday, April 14, 2013

Download Skripsi Gratis Kimia: Kajian Penambahan Abu Sekam Padi

Abu sekam padi merupakan bahan buangan dari padi yang mengandung silika (SiO2). Oleh karena itu abu sekam padi mempunyai peluang sebagai bahan aditif pada pembuatan keramik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas keramik adalah plastisitas. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan kajian penambahan abu sekam padi dari berbagai suhu pengabuan terhadap plastisitas kaolin dengan tujuan untuk mengetahui karakterisasi abu sekam padi, nilai indeks plastisitas kaolin serta distribusi partikel dan morfologi permukaan dari campuran kaolin-abu sekam padi. Pembuatan abu sekam padi dilakukan pada variasi suhu pengabuan 600 0C, 700 0C dan 800 0C selama 4 jam menggunakan tanur (Thermo Scientific), kadar karbon dengan spektrofotometer, identifikasi kualitatif jumlah silika dengan FTIR, komponen kimia dengan XRF serta kritalinitas dengan XRD. Uji indeks plastisitas pada kaolin dilakukan dengan metode Atterberg. Sampel merupakan campuran abu sekam padi-kaolin (1:10 b/b). 
Studi morfologi permukaan dan distribusi partikel dengan mikroskop optik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecerahan warna dari abu sekam padi semakin tinggi seiring kenaikan suhu pengabuan 600 0C, 700 0C dan 800 0C yaitu 60,8; 61,4; 66,5. Kadar air dari abu sekam padi dari hasil pengabuan pada suhu 600 0C, 700 0C dan 800 0C sebesar 0,596 %; 0,895 %; dan 0,296 %. Kadar karbon (termasuk kontribusi kadar air) dari masing-masing abu sekam padi sebesar 0,045%; 0,048%; 0,037%, jumlah kualitatif SiO2 dari abu sekam padi hasil pengabuan pada suhu pengabuan 600 0C < 700 0C < 800 0C sedangkan komposisi kimia dari abu sekam padi yang dominan adalah Si hingga mencapai 91,2 %. Difraktogram dari masing-masing abu sekam padi menunjukkan pola difraksi sinar X dengan kristalinitas yang rendah dan cenderung amorf. Indeks plastisitas kaolin semakin turun dengan penambahan abu sekam padi yang diabukan pada variasi suhu 600 0C, 700 0C dan 800 0C yaitu; 21,49; 18,45; 10,77. Penggambaran distribusi partikel dan morfologi permukaan dari campuran kaolin-abu sekam padi secara sederhana dengan menggunakan mikroskop optik didapat distribusi secara merata.

Download Skripsi Gratis Kimia: Isolasi Senyawa Aktif dan Uji Toksisitas Ekstrak Heksana Daun Pecut Kuda

Daun pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl) dikenal sebagai salah satu tanaman obat oleh sebagian masyarakat. Keberadaan daun pecut kuda sangat melimpah, akan tetapi masyarakat lebih mengenalnya sebagai tanaman liar sehingga perlu adanya penelitian mendukung akan potensinya sebagai obat. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui tingkat toksisitas ekstrak heksan dan isolat daun pecut kuda terhadap larva udang Artemia salina Leach. (2) Mengetahui golongan senyawa aktif apa yang terdapat dalam ekstrak heksan dan isolat daun pecut kuda. Penelitian dilakukan dengan mengekstraksi sampel dengan pelarut metanol 80% yang dilanjutkan dengan partisi menggunakan n-heksana. Ekstrak pekat yang diperoleh digunakan untuk uji toksisitas terhadap larva udang BST dan uji fitokimia dengan reagen pemisahan senyawa aktif dengan kromatografi lapis tipis analitik yang dilanjutkan dengan kromatografi lapis tipis preparatif. 
Data kematian Artemia salina dianalisis dengan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50. Hasil dari penelitian menunjukkan pada ekstrak heksan dari daun pecut kuda memiliki tingkat toksisitas terhadap Artemia salina, yang ditunjukkan dengan nilai LC50 < 1000 ppm. Tingkat toksisitas ekstrak heksana yaitu dengan nilai LC50 81,35 ppm, dan isolat ke-3 nilai LC50 adalah 78,59 ppm. Kandungan golongan senyawa yang menunjukkan adanya potensi bioaktivitas dalam ekstrak heksana dari daun pecut kuda berdasarkan uji fitokimia dengan reagen serta didukung hasil pemisahan senyawa aktif dengan kromatografi lapis tipis analitik (KLTA) yaitu terdapat golongan senyawa steroid dalam ekstrak heksana dari daun pecut kuda. Hasil identifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan FTIR terdapat senyawa steroid golongan stigmasterol.

Download Skripsi Gratis Kimia: Penentuan Nilai Kalor Berbagai Komposisi Campuran Bahan Bakar Nabati

Minyak nabati merupakan sumber energi terbarukan dan bernilai ekonomis sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi minyak alternatif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sifat fisika kimia minyak nabati yaitu densitas, viskositas, indeks bias, bilangan asam, bilangan iod, nilai kalor serta karakterisasi spektra IR. Sampel minyak yang digunakan adalah minyak jarak pagar (MJP), minyak kelapa sawit (MKS), minyak goreng bekas (MGB) dan sampel campuran minyak jarak pagar dan minyak goreng bekas dengan rasio tertentu. Metode analisa meliputi penentuan densitas dengan menggunakan piknometer, penentuan indeks bias dengan refractometer Abbe, penentuan viskositas dengan viskosimeter Ostwald, penentuan bilangan asam dengan metode titrasi asam basa, penentuan bilangan iod dengan metode titrasi redoks, penentuan nilai kalor dengan bom kalorimeter dan karakterisasi spektra IR dengan spektrofotometer Infra Merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MJP memiliki nilai densitas 904,082 kg/m3, indeks bias 1,4655, viskositas 4,18 cP, bilangan asam 30,294, bilangan iod 135,53 dan nilai kalor 9068,15 Kal/g. MGB memiliki densitas 898,822 kg/m3, indeks bias 1.4617, viskositas 4,11 cP, bil.asam 0,81345, bil.iod 10,54 dan nilai kalor 9197,29 Kal/g. 
Sedangkan MKS nilai densitasnya 897,962 kg/m3, indeks bias 1,4612, viskositas 4,08 cP, bil.asam 0,561, bil.iod 136,435 dan nilai kalor 9119,30 Kal/g. Nilai densitas, indeks bias, bilangan asam dan bilangan iod sampel minyak nabati akan semakin tinggi seiring dengan semakin banyaknya kuantitas minyak jarak pagar dalam campuran sampel, atau sebaliknya akan semakin rendah dengan semakin banyaknya kuantitas minyak goreng bekas. Nilai viskositas sampel minyak nabati tidak memiliki perbedaan yang signifikan dan berada pada range standar Biodisel Jerman DIN V 51606 yaitu antara 3,5-5,0 cSt. Sedangkan nilai kalor sampel minyak nabati pada penelitian ini berada pada range 8.000- 9.000 Kal/g. Spektra IR dari MJP, sampel campuran MJP dan MGB (rasio 50: 50), MGB dan MKS memperlihatkan spektrum yang hampir sama dengan pita tajam gugus karbonil, C=O, pada daerah 1700 cm-1 dengan overtone pada daerah 3400 cm-1, gugus alkil pada daerah 3000-2800 cm-1 dan 1450cm-1 serta gugus alkena pada pita tajam daerah 720 cm-1.

Download Skripsi Gratis Kimia: Pengaruh Konsentrasi Enzim Dan Lama Sakarifikasi

Activated carbon demand in the world each year increased by approximately 5% per year, estimated that the demand of activated carbon of about 1.2 million tons in 2010. Therefore many efforts carried out research into alternative materials that could be used as raw material for making activated carbon. Muallifah research shows that activated carbon from Moringa seeds can be used to purify used frying oil, but the activated carbon used Moringa seeds have not completed the characterization of activated carbon according to data Indonesian Industrial Standard (SII), the research on the characterization of activated carbon from Moringa oleifera seed needs to be done. In this research study will be conducted on the effect of NaCl concentration on the process of carbonization of the characterization of activated carbon and the influence of physical activation of the characterization of activated carbon. The process of making activated carbon through the three stages of Moringa oleifera seed dehydration at 105 ° C for 24 hours, then oleifera seed soaking in a solution of NaCl 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, and 40% for five hours, the process karboniasi at 500 º C for 120 minutes and the activated carbon in the sifter M. oleifera 120-250 mesh and then activated with physics at a temperature 650 º C in the medium of nitrogen for 120 minutes. The characterization was conducted on the specific gravity, iodine number, water content and ash content of activated carbon. The results showed variation of NaCl concentration and activation of physics affect the results of characterization of activated carbon based on the results of statistical analysis, F test and LSD 1% continued using the program Minitab 14 known different (significance <0.01). Activated carbon is through immersion NaCl 30% with activation of physics have the best characteristics of the iodine number 646 mg / g, density of 0.8917 g of activated carbon / mL, the water content of 1% and 5.8% ash content. 

Download Skripsi Gratis Kimia: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI BIJI KELOR

Activated carbon demand in the world each year increased by approximately 5% per year, estimated that the demand of activated carbon of about 1.2 million tons in 2010. Therefore many efforts carried out research into alternative materials that could be used as raw material for making activated carbon. Muallifah research shows that activated carbon from Moringa seeds can be used to purify used frying oil, but the activated carbon used Moringa seeds have not completed the characterization of activated carbon according to data Indonesian Industrial Standard (SII), the research on the characterization of activated carbon from Moringa oleifera seed needs to be done. In this research study will be conducted on the effect of NaCl concentration on the process of carbonization of the characterization of activated carbon and the influence of physical activation of the characterization of activated carbon. 
The process of making activated carbon through the three stages of Moringa oleifera seed dehydration at 105 ° C for 24 hours, then oleifera seed soaking in a solution of NaCl 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, and 40% for five hours, the process karboniasi at 500 º C for 120 minutes and the activated carbon in the sifter M. oleifera 120-250 mesh and then activated with physics at a temperature 650 º C in the medium of nitrogen for 120 minutes. The characterization was conducted on the specific gravity, iodine number, water content and ash content of activated carbon. The results showed variation of NaCl concentration and activation of physics affect the results of characterization of activated carbon based on the results of statistical analysis, F test and LSD 1% continued using the program Minitab 14 known different (significance <0.01). Activated carbon is through immersion NaCl 30% with activation of physics have the best characteristics of the iodine number 646 mg / g, density of 0.8917 g of activated carbon / mL, the water content of 1% and 5.8% ash content.

Download Skripsi Gratis Kimia: Penurunan Angka Peroksida dan Asam Lemak Bebas (FFA)

Minyak goreng yang digunakan berkali-kali dengan suhu tinggi akan menurunkan mutu minyak dan menyebabkan berbagai penyakit. Upaya untuk memanfaatkannya agar tidak terbuang sia-sia, yaitu dengan mengolahnya kembali menggunakan karbon aktif polong buah kelor dengan aktivasi NaCl 15 % dan 30 % (KA.15 % dan KA.30 %) untuk mengetahui berapa penurunan angka Peroksida dan FFA pada proses bleaching minyak goreng bekas. Pemurnian minyak goreng bekas terdiri dari tiga tahap yaitu despicing, netralisasi, dan bleaching menggunakan karbon aktif polong buah kelor. Pembuatan karbon aktif polong buah kelor terdiri dari tiga tahap yaitu dehidrasi, aktivasi kimia dengan perendaman dalam larutan NaCl 15 % dan 30 %, dan karbonisasi dalam reaktor fluida pada suhu 650 ºC, 700 ºC dan 750 °C selama 120 menit dalam medium gas N2. 
Minyak goreng bekas dan minyak goreng hasil tiap tahap proses pemurnian dianalisa angka peroksida dengan metode iodometri dan FFA dengan metode titrasi asam basa. Hasilnya menunjukkan bahwa angka peroksida minyak goreng bekas, despicing, netralisasi yaitu 6,80; 6,45; 4,81 meq/kg dan bleaching dengan KA.15 % pada suhu 650 ºC, 700 ºC, 750 ºC yaitu 0,30; 0,50; 0,55 meq/kg. Bleching dengan KA.30 % pada suhu 650 ºC, 700 ºC, 750 ºC yaitu 0,25; 0,45; 0,50 meq/kg. Penurunan peroksida terbesar pada bleaching KA.30 % 650 ºC yaitu dari 6,80 meq/kg menjadi 0,25 meq/kg. Hasil FFA minyak goreng bekas, despicing, netralisasi yaitu 0,35; 0,28; 0,16 % dan bleaching KA.15 % pada suhu 650 ºC, 700 ºC, 750 ºC yaitu 0,06; 0,08; 0,09 %. Bleching dengan KA.30 % pada suhu 650 ºC, 700 ºC, 750 ºC yaitu 0,05; 0,07; 0,08 % FFA. Penurunan FFA terbesar setiap pemurnian adalah pada proses netralisasi yaitu dari 0,35 % menjadi 0,16 % FFA disusul pada proses bleaching dengan KA.30 % pada suhu 650 ºC yaitu 0,05 % FFA. Hal ini menunjukkan bahwa karbon aktif polong buah kelor efektif menurunkan angka peroksida dan FFA pada minyak goreng bekas.

Saturday, April 13, 2013

Download Skripsi Gratis Kimia: Uji Fitokimia dan Uji Toksisitas Ekstrak Tanaman Anting-Anting

Telah dilakukan penelitian tentang uji fitokimia dan uji toksisitas ekstrak tanaman anting-anting (Acalypha indica Linn.) terhadap larva udang Artemia salina Leach. Al-Qur'an surat as-Syu'ara ayat 7 telah menunjukkan adanya tanaman yang bermanfaat, seperti untuk pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas masing-masing ekstrak tanaman anting-anting terhadap larva udang Artemia salina Leach. Tujuan kedua yaitu untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat dalam ekstrak tanaman anting-anting yang memiliki potensi bioaktivitasnya terhadap larva udang Artemia salina Leach. Ekstraksi tanaman anting-anting dilakukan dengan variasi pelarut yaitu etanol, kloroform dan n-heksana. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu ekstraksi maserasi selama 24 jam dan pengadukkannya dibantu dengan shaker selama 5 jam. Ekstrak pekat diuji toksisitasnya terhadap larva udang Artemia salina Leach, diuji kandungan fitokimia menggunakan reagen dan didukung dengan kromatografi lapis tipis. Data kematian Artemia salina Leach dianalisis dengan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50 pada masing-masing ekstrak. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak anting-anting dengan pelarut etanol, kloroform dan n-heksana memiliki tingkat toksisitas terhadap Artemia salina Leach, ditunjukkan dengan nilai LC50 kurang dari 1000 ppm. Nilai LC50 masingmasing ekstrak n-heksana, ekstrak etanol dan ekstrak kloroform adalah 57,0933 ppm, 73,4575 ppm dan 149,374 ppm, sehingga ketiga ekstrak ini memiliki potensi bioaktivitas terhadap Artemia salina Leach. Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya golongan senyawa flavonoid (dalam ekstrak etanol), steroid (dalam ekstrak kloroform) dan triterpenoid (dalam ekstrak etanol dan n-heksana). Hal ini menunjukkan adanya manfaat tanaman yang telah disebutkan dalam al- Qur’an, sehingga dapat digunakan sebagai acuan bahwa tanaman anting-anting berpotensi sebagai tanaman obat dengan dosis yang tepat. 

Download Skripsi Gratis Kimia: Pengaruh Variasi Suhu Pemanasan Karbon Aktif Polong Buah Kelor

 Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai bahan pengolah bahan-bahan makanan. Penggunaan minyak goreng berulangulang dengan suhu tinggi akan mempengaruhi mutu dan nilai gizi bahan pangan yang digoreng. Alternatif pengolahan minyak goreng bekas adalah melalui proses adsorpsi dengan karbon aktif dari polong buah kelor (Moringa oleifera. Lamk). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu pemanasan karbon aktif dari polong buah kelor terhadap perubahan angka peroksida dan FFA pada minyak goreng bekas sebelum dan sesudah proses bleaching. Penelitian ini meliputi: (1) Pembuatan karbon aktif dari polong buah kelor dengan dehidrasi, karbonisasi dan aktivasi fisika dilakukan satu tahap dengan cara dipanaskan dalam fluidazed bed reactor pada suhu 650 °C, 700 °C dan 750 °C selama 120 menit dialiri dengan gas N2. (2) Pemurnian minyak goreng bekas dengan cara depicing, netralisasi, bleaching dengan karbon aktif pada tiap-tiap suhu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka peroksida minyak goreng baru, minyak goreng bekas, despicing dan netralisasi berturut-turut sebesar 0,15; 6,80; 6,45 dan 4,81 meq/Kg. 
Angka peroksida bleaching dengan karbon aktif pada suhu 650 °C, 700 °C dan 750 °C berturut-turut sebesar 0,45; 0,75 dan 0,89 meq/Kg. Hasil análisis statistik one way ANOVA dan perbandingan SNI menunjukkan bahwa tahap pengolahan sesudah bleaching dengan karbon aktif polong buah kelor pada suhu 650 oC mampu mengadsorpsi peroksida terbesar, disusul berturut-turut pada proses bleaching dengan karbon aktif pada suhu 700 oC dan 750 oC. Kadar asam lemak bebas minyak goreng baru, minyak goreng bekas, despicing dan netralisasi berturut-turut sebesar 0,03; 0,35; 0,28 dan 0,16 %FFA. Asam lemak bebas pada bleaching dengan karbon aktif pada suhu 650 °C, 700 °C dan 750 °C berturut-turut sebesar 0,08; 0,09 dan 0,12 %FFA. Hasil análisis statistik one way ANOVA dan perbandingan SNI menunjukkan bahwa tahap pengolahan sesudah bleaching dengan variasi suhu karbon aktif polong buah kelor pada suhu 650 oC dan 700 oC mempunyai pengaruh dan memenuhi SNI. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan karbon aktif polong buah kelor pada proses bleaching mempunyai pengaruh menurunkan angka peroksida dan asam lemak bebas pada minyak goreng bekas.

Download Skripsi Gratis Kimia: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Tanin dari Daun Belimbing Wuluh

Telah dilakukan penelitian tentang isolasi dan identifikasi senyawa tanin dari daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Penelitian ini bertujuan untuk mencari eluen terbaik dalam pemisahan senyawa tanin dan mengetahui jenis senyawa tanin dari ekstrak daun belimbing wuluh dengan kromatografi lapis tipis. Senyawa tanin merupakan salah satu senyawa yang ada dalam daun belimbing wuluh seperti firman Allah SWT dalam surat al An'am ayat 99 bahwa dalam tumbuhan-tumbuhan masih banyak rahasia alam yang belum terungkap. Isolasi senyawa tanin dari daun belimbing wuluh dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut aseton : air (7:3) selama 3x24 jam dengan bantuan shaker, kemudian dilakukan fraksinasi. Uji fitokimia dilakukan dengan menambahkan reagen FeCl3 1 %, larutan gelatin, formalin 3 % : HCl 1 N (2:1) dan FeCl3 1 % ke ekstrak. Pemisahan senyawa tanin dari ekstrak dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) analitik untuk mencari eluen terbaik dengan variasi eluen yaitu n-butanol : asam asetat : air (BAA) (4:1:5), etil asetat : kloroform : asam asetat 10 % (15:5:2), asam asetat glasial : H2O : HCl pekat (Forestal) (30:10:3), metanol : etil asetat (4:1), etil asetat : metanol : asam asetat (6:14:1), toluen : etil asetat (3:1), kemudian dilanjutkan pemisahan dengan KLT preparatif. Identifikasi senyawa tanin dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis dan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari daun belimbing wuluh mengandung senyawa tanin, didukung dari uji fitokimia dari ketiga reagen menunjukkan positif mengandung senyawa tanin. Eluen terbaik dalam pemisahan senyawa tanin dengan KLT analitik adalah n-butanol : Asam asetat : Air (BAA) (4:1:5) yang dapat digunakan dalam pemisahan dengan KLT preparatif. Eluen ini memisahkan 3 noda dengan nilai Rf 0,53; 0,61; dan 0,68. Berdasarkan hasil analisis spektrofotometer UV-Vis, isolat 2 dengan nilai Rf 0,61 memiliki panjang gelombang maksimum sebesar 331 nm. Hasil identifikasi dengan FTIR menunjukkan serapan-serapan yang spesifik dari senyawa tanin seperti rentangan asimetri OH pada bilangan gelombang 3372,4 cm-1, overtone aromatik pada bilangan gelombang 2071,8 cm-1, rentangan cincin aromatik pada 1625,8 cm-1 dan benzena pada 782,5 cm-1, sehingga senyawa tanin yang diduga adalah flavan- 3,6,7,4',5'-pentaol atau flavan-3,7,8,4',5'-pentaol.

Download Skripsi Gratis Kimia: Pengaruh Ekstrak Tunggal dan Gabungan Daun Belimbing wuluh

Pengawetan adalah suatu teknik yang digunakan sehingga barang tersebut tidak mudah rusak. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh variasi konsentrasi terhadap efektivitas antibakteri ekstrak tunggal dan pengaruh ekstrak gabungan dari daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap efektivitas antibakteri yakni pada bakteri Pseudomonas fluorescens dan Micrococcus luteus. Penelitian ini meliputi ekstraksi yang dilakukan dengan metode maserasi ekstrak kasar tanin, flavonoid dan triterpenoid. Penentuan aktifitas antibakteri ekstrak kasar pada bakteri M. luteus dan P. fluorescens menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi ekstrak 0,1; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 mg/mL. Selanjutnya ekstrak gabungan dengan kombinasi tanin-flavonoid dan tanintriterpenoid. Penelitian uji fitokimia menunjukkan bahwa daun belimbing wuluh mengandung senyawa tanin, flavonoid dan triterpenoid. 
Uji antibakteri menggunakan parameter DHM dan DBM kemudian diketahui adanya pengaruh variasi konsentrasi terhadap efektivitas antibakteri ekstrak tunggal dari daun belimbing wuluh yaitu tanin (0,1 mg/mL dengan luas zona hambat 23,33 mm) pada bakteri M. luteus, sedangakan pada bakteri P. fluorescens triterpenoid (0,1 mg/mL luas zona hambat 21 mm). Hal tersebut diperkuat oleh hasil uji statistik uji F dan dilanjutkan BNT 5% dengan perhitungan manual dan program SPSS versi 15 for windows diketahui berbeda nyata (signifikasi < 0,05). Sedangkan, pada ekstrak gabungan tanin-flavonoid dan tanin-triterpenoid diketahui tidak adanya pengaruh terhadap efektivitas antibakteri dari daun belimbing wuluh pada bakteri M. luteus dan bakteri P. fluorescens. Hal tersebut diperkuat oleh hasil uji statistik uji diketahui bahwa dengan hitung < tabel (5%).

Download Skripsi Gratis Kimia: Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Antibakteri Senyawa Tanin

Penggunaan antibakteri sintetik atau pengawet sintetik pada makanan seperti penambahan formalin jika dikonsumsi secara terus menerus akan menyebabkan penyakit, adanya fenomena di atas mendorong manusia untuk mencari solusi yang terbaik bagi kesehatan. Solusi yang dilakukan adalah mencari alternatif pengganti antibakteri sintetis dengan menggunakan antibakteri alami yang dapat diperoleh dari tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan bahan alam sebagai antibakteri alami. Penelitian ini ingin mengetahui bahwa senyawa tanin yang diduga terdapat dalam daun belimbing wuluh dapat menghambat bakteri S. aureus dan E. coli. Penelitian ini meliputi ekstraksi yang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan 4 jenis pelarut yang berbeda yaitu air hangat, metanol, etanol, dan Aseton:air (7:3). 
Penentuan pelarut terbaik hasil ekstraksi adalah dengan menggunakan metode Lowenthal-Procter Uji efektifitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri S. aureus dan E. coli menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi ekstrak 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350, dan 400 mg/mL. Hasil penelitiaan menunjukkan bahwa berdasarkan uji fitokimia daun belimbing wuluh mengandung senyawa tanin. Pelarut terbaik yang dapat mengekstrak tanin dengan kadar tertinggi adalah Aseton:air (7:3). Hasil perhitungan zona hambat ekstrak tanin dari pelarut terbaik terhadap bakteri S. aureus pada konsentrasi 50 mg/ml:6,1 mm, 100 mg/ml:6,3mm, 150 mg/ml:7,1mm, 200 mg/ml:10,67 mm, 250 mg/ml:11,6 mm, 300 mg/ml:13,5 mm, 350 mg/ml:14,16 mm, dan 400 mg/ml:15,1 mm. Nilai zona hambat untuk E. coli pada konsentrasi 50 mg/ml:7,4 mm, 100 mg/ml:9,7 mm, 150 mg/ml:11,2 mm, 200 mg/ml:12,6 mm, 250 mg/ml:13 mm, 300 mg/ml:13,9 mm, 350 mg/ml:14,2, dan 400 mg/ml:15,27 mm. Konsentrasi terbaik untuk kedua bakteri adalah 400 mg/ml, dan berdasarkan hasil zona hambat yang terbentuk bahwa senyawa tanin bersifat resisiten terhadap kedua bakteri uji.

Friday, April 12, 2013

Download Skripsi Gratis Kimia: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Air Daun Paitan

Telah dilakukan penelitian tentang isolasi, uji fitokimia dan uji toksisitas ekstrak air Daun Paitan (Thitonia diversifolia) terhadap Hama Tungau Eriophyidae. Al-Qur'an surat Al An&rsquo;am (6), ayat 141 dan surat Al Ankabut (29), ayat 30, yang menunjukkan adanya tanaman yang bermanfaat untuk difikirkan oleh para peneliti supaya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa aktif yang terkandung pada ekstrak air Daun Paitan. Tujuan kedua yaitu untuk mengetahui tingkat toksisitas dari ekstrak air.

Download Skripsi Gratis Kimia: Pengaruh Umur Buah Nanas dan Konsentrasi Ekstrak Kasar Enzim

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh umur buah nanas dan konsentrasi ekstrak kasar enzim bromelin pada pembuatan Virgin Coconut Oil dari buah kelapa typical (cocos nucifera L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur buah nanas dan konsentrasi dalam menghasilkan rendemen terbanyak serta mengetahui kualitas VCO yang dihasilkan dengan parameter kadar air dan angka peroksida. Metode penelitian ini meliputi: preparasi sampel ekstrak kasar enzim bromelin dari buah nanas, pembuatan krim santan dengan buah kelapa typical (Cocos nucifera L.), pembuatan VCO secara fermentatif dengan variasi umur buah nanas, pembuatan VCO secara fermentatif dengan variasi konsentrasi ekstrak kasar enzim bromelin, penentuan nilai rendemen, uji kualitas VCO dan uji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur buah nanas dan konsentrasi ekstrak kasar enzim bromelin menghasilkan VCO terbaik pada buah nanas yang berumur 3 bulan dengan konsentrasi 3,85 % rendemen yang dihasilkan sebanyak 21,14 %. Hasil penelitian pada perlakuan terbaik menunjukkan bahwa rerata kadar air dan angka peroksida VCO, pada buah nanas yang berumur 3 bulan adalah 0,33 % dan 0,03 meq/kg; 4 bulan adalah 0,12 % dan 0,03 meq/kg; 5 bulan adalah 0,33 % dan 0,03 meq/kg. Uji statistik menunjukan bahwa pada pemberian konsentrasi ekstrak kasar enzim bromelin berpengaruh sangat nyata (p < 0,01) pada rendemen yang dihasilkan di antara konsentrasi lain.

Download Skripsi Gratis Kimia: Fraksinasi dan Identifikasi Golongan Senyawa Pada Daging Buah Pepino

Indonesia sebagai negara yang dijuluki sebagai zamrud khatulistiwa memiliki keanekaragaman flora (biodiversity) yang cukup melimpah berarti kenekaragaman senyawa kimia (chemodiversity) juga melimpah. Sebagaimana firman-firman Allah SWT pada QS. Al An'am: 99, QS. 'Abasa: 24-28, QS. Al Lukman: 10, QS. An Nahl: 11, QS. Al Baqarah: 269. Hal ini memicu dilakukannya penelitian senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhtumbuhan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti teknik pemisahan, metode analisis, dan uji farmakologi yang akan digunakan sebagai obat seperti pada buah pepino (Solanum muricatum Aiton) yang mengandung zat antioksidan. Pemisahan senyawa dari hasil isolasi menggunakan metode KLT yang meliputi KLT Analitik dan KLT Preparatif. KLT Analitik dilakukan dengan pencarian eluen terbaik dari berbagai eluen; perbandingan komposisi pelarut yang terdiri: metanol: NH4OH pekat (10:0,03), asam asetat:etanol (1:3), aseton:air: amoniak 25% (9:0,7:0,3), etanol:asam asetat 10% (9:1), petroleum eter: nheksana: metanol: kloroform: asam asetat (1:1:3:3:2), metanol: aseton:air (2:4:0,3), toluol: etanol:asam asetat (5:4:1). Kemudian dilakukan pemisahan KLTP, uji % aktivitas senyawa antioksidan dan diidentifikasi gugus fungsi jenis senyawa dengan menggunakan spektrofotometer FT-IR (TFourier Trasform Infra Red). Eluen terbaik dengan KLTA menggunakan fase diam silika gel GF254 adalah petroleum eter: n-heksana: metanol: kloroform: asam asetat (1:1:3:3:2). Pemisahan KLTP menghasilkan 2 fraksi yang berwarna biru gelap ketika (Rf1=0,31 dan Rf2=0,75) disinari lampu UV max 254 nm sehingga dimungkinkan senyawa yang terkandung dalam fraksi B pada ekstrak daging buah pepino adalah vitamin C (L-asam askorbat) sedangkan fraksi A asam-asam lain.. Nilai % aktivitas senyawa antioksidan isolat B (77,73 % ) lebih tinggi dibandingkan isolat A (76,56 %). Hasil identifikasi gusus fungsi spektrofotometer FTIR pada isolat B adalah gugus , C=O, , yang merupakan gugus karakteristik pada vitamin C.

Download Skripsi Gratis Kimia: Isolasi dan Uji Efektivitas Antibakteri Senyawa Saponin

Akar putri malu mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid dan terpenoid. Golongan senyawa-senyawa ini sering dipergunakan sebagai bahan dasar obat moderen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak kasar senyawa saponin dari akar putri malu dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli, mengetahui eluen yang terbaik untuk pemisahan ekstrak kasar saponin dari akar putri malu menggunakan KLT analitik, mengetahui aktivitas isolat saponin hasil KLT preparatif dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli. Pada penelitian ini ekstraksi senyawa aktif dalam akar putri malu dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut methanol 90 %. Pemisahan senyawa aktif dilakukan dengan metode KLT. Eluen yang digunakan adalah klorofom;metanol;air dengan variasi konsentrasi (13:4:1), (65;50:10), (20:60:4), (20:60:10). Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. Identifikasi senyawa saponin triterpenoid menggunakan uji busa dan uji warna Liebermann-Burchard (LB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak akar putri malu berpotensi sebagai antibakteri karena ekstrak kasar akar putri malu mampu menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus. Pada konsentrasi optimum 200 ppm zona hambat yang dihasilkan adalah 24,6 mm untuk S.aureus dan 19,1 mm untuk E. coli. Eluen terbaik untuk memisahkan saponin triterpenoid pada ekstrak akar putri malu adalah klorofom;metanol;air dengan konsentrasi (20:60:4) dengan 3 noda yang terlihat terpisah yaitu pada Rf berturut-turut 0,125; 0,75 ; 0,812. Mekanisme kerja ekstrak akar putri malu sebagai antibakteri adalah sinergis Hal ini terlihat dari zona hambat, untuk E. coli isoat I = 5,32 mm dan isolat II =2,20 mm, untuk S. aureus isolat I = 1,32 mm dan isolat II = 0,38 mm, sedangkan pada isolat III tidak efektif sebagai anti bakteri.

Download Skripsi Gratis Kimia: Pembuatan Etanol Dari Alga Merah Jenis Eucheuma spinosum

Laut merupakan salah satu bagian dari wilayah bumi. Laut yang dianugerahkan oleh Allah SWT buat manusia tersebut dimana didalamnya mengandung berbagai sumber daya alam laut yang sangat berharga, sudah sewajarnya dikelola dan dimanfaatkan, hal ini tertuan dalam surat Al-Baqarah ayat 29. Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan alga merah menjadi etanol yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar bensin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama fermentasi alga merah jenis Eucheuma spinosum yang terbaik untuk menghasilkan kadar etanol yang tinggi dengan sakarifikasi dan tanpa sakarifikasi. Metode fermentasi dilakukan melalui tahap sakarifikasi menggunakan enzim &#945;-amylase dan tanpa sakarifikasi. Pada proses fermentasinya menggunakan ragi roti dengan lama fermentasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10 dan 12 hari. Adapun pada proses penentuan kadar etanol menggunakan alkoholmeter dan kromatografi gas. Hasil penelitian menunjukkan pada proses fermentasi melalui tahap sakarifikasi diperoleh kadar etanol terbanyak 14 % (alkoholmeter) dan 15,25 % (GC) dengan lama fermentasi 3 hari. Pada tahap fermentasi tanpa sakarifikasi diperoleh kadar etanol terbanyak 6,99 % dengan lama fermentasi 2 hari.

Thursday, April 11, 2013

Download Skripsi Gratis Kimia: Pengaruh Suhu Interaksi Minyak Goreng Bekas dengan Menggunakan Karbon

Pemanfaatan karbon aktif biji kelor (Moringa oleifera. Lamk) sebagai adsorben minyak goreng bekas merupakan salah satu cara pemanfaatan sumber daya alam, sebagaimana firman Allah QS. Al-Imron (3) :191 yang menjelaskan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu tidaklah sia-sia. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan suhu interaksi serbuk karbon aktif biji kelor dengan minyak goreng untuk mengetahui adsorbsi maksimal proses interaksi dengan minyak goteng bekas terhadap angka iodin, angka peroksida dan kekeruhan minyak. Penelitian ini meliputi: pembuatan karbon aktif dari biji kelor, proses despicing, proses netralisasi dan penambahan serbuk karbon aktif biji kelor pada minyak goreng bekas dengan variasi suhu interaksi 50 &deg;C, 70 &deg;C, 90 &deg;C, 110 &deg;C, 130 &deg;C, 150 &deg;C, analisa angka iodin, angka peroksida dan kekeruhan pada minyak hasil interaksi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa angka iodin terbesar diperoleh pada suhu interaksi 110 &deg;C sebesar 12,135. Pada proses ini serbuk karbon aktif biji kelor berinteraksi maksimal dalam menyerap senyawa penyebab terbentuknya ikatan tungaal yang ada pada minyak goreng. Angka peroksida terkecil diperoleh pada suhu interaksi 110 &deg;C sebesar 2,085 meq/kg. Hal ini disebabkan interaksi maksimal dari serbuk karbon aktif biji kelor dengan senyawa peroksida yang ada pada minyak goreng. Kekeruhan minyak goreng terkecil diperoleh pada suhu 110 &deg;C sebesar 0,57 NTU. Hal ini disebabkan pada suhu 110 &deg;C terjadi adsorbsi pengotor dan warna terbanyak pada minyak goreng.

Download Skripsi Gratis Kimia: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Daun Sirih Merah

Telah dilakukan penelitian tentang isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dari daun sirih merah (Piper betle L.var Rubrum) yang tergolong dalam keluarga Piperaceae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eluen terbaik dan jenis senyawa flavonoid yang terdapat dalam daun sirih merah. Penelitian ini meliputi ekstraksi yang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Kemudian dilakukan pemisahan ekstrak flavonoid dengan metode KLT analitik untuk mencari eluen terbaik. Variasi eluen meliputi eluen lapisan atas dari campuran n-butanol &ndash; asam asetat glasial &ndash; air (BAA) dengan komposisi (4:1:5), (6:1:2), dan metanol &ndash; kloroform dengan komposisi (7:3), (6:4), (5:5), (4:6), (3:7), (2:8), (1:9), (1:19) dan (1:39. Eluen terbaik digunakan sebagai eluen KLT preparatif. Hasil dari KLT preparatif diidentifikasi dengan spektrofotometer UV-Vis dan spektrofotometer FTIR. Hasil KLT analitik menunjukkan bahwa eluen terbaik untuk KLT preparatif adalah metanol:kloroform (1:39). Identifikasi UV-Vis menunjukkan bahwa jenis flavonoid yang terdapat pada daun sirih merah adalah senyawa flavonol, flavanon, isoflavon dan auron.. Identifikasi FTIR menunjukkan gugus fungsi yang terdapat pada senyawa flavonoid pada daun sirih merah adalah gugus &ndash;OH, -C=O karbonil, -C=C aromatik, -C-O alkohol, -C-H alifatik streching, dan - C-H aromatik.

Download Skripsi Gratis Kimia: Karakterisasi Lempung dari Daerah Pagedangan

Potensi lempung di Indonesia sangatlah besar namun pemanfaatanya hingga kini belum optimal. Untuk mengoptimasi potensi lempung ini dibutuhkan karakterisasi lempung, sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal. Daerah Pagedangan dan daerah Getaan merupakan daerah yang berada di kota Malang bagian selatan, mayoritas masyarakat memanfaatkan lempung sebagai bahan baku pembuatan batu bata dan Genteng. Penelitian ini bertujuan (a) Mengetahui Indeks Plastisitas lempung di daerah Pagedangan Kec. Turen Kab. Malang dan Lempung daerah Getaan Kec. Pagelaran Kab. Malang. (B) Mengetahui komposisi, mineral dan ukuran lempung daerah Pagedangan Kec. Turen Kab. Malang dan lempung daerah Getaan Kec. Pagelaran Kab. Malang. Metode karaktersasi yang digunakan dalam menentukan indeks plastisitas adalah metode atteberg, untuk penentuan komposisi senyawa lempung digunakan X-Ray Flourocence spectroscopy (XRF), untuk penentuan mineral lempung digunakan X-Ray Difraction spectroscopy (XRD) sedangkan untuk mengetahui morfologi luar lempung digunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Lempung daerah Pagedangan memiliki nilai batas plastis 33,13 batas cair 60,33 dan indeks plastisitas 27,22. Sedangkan lempung daerah Getaan memliki nilai batas plastis 17,05 batas cair 46,60 dan indeks plastisitas 29,55. Karakterisasi SEM menunjukkan bahwa lempung Getaan berwarna hitam disertai partikel- partikel berbentuk kristas berwarna putih sedangkan lempung Pagedangan terlihat berwarna hitam kekuningan disertai partikel- partikel berbentuk Kristal berwarna putih. Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa lempung daerah Getaan mengandung mineral SiO2 (cristobalite) dan (Ca,Na)(Si,Al)4O8 (anorthite, sodian, disordered) sedangkan daerah Pagedangan mengandung mineral kaolinite (Al2Si2O5(OH)4) dan (Ca,Na)(Si,Al)4O8 (anothite, sodian, disordered). Karakterisasi dengan XRF menunjukkan bahwa lempung daerah Getaan didominasi unsur Si sebesar 40,00 % kemudian Fe (33,28 %), Al (14,00%), Ca (8,88%) Ti (1,84%). Pada lempung daerah Pagedangan, Si juga menjadi unsur yang mendominasi yaitu sebesar 36,0 % kemudian Al (14%), Ca (10,8%), Ti (1,99%) dan K (0,84%).

Download Skripsi Gratis Kimia: Isolasi Senyawa Antibakteri Staphylococcua aureus

Telah dilakukan penelitian tentang isolasi senyawa anti bakteri dari ekstrak buah blimbing wuluh, dengan tujuan untuk mengetahui potensi dari senyawa flavonoid dan triterpenoid yang terdapat pada buah blimbing wuluh (Averhoa blimbi,l) yang efektif sebagai antibakteri alami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi maserasi, pemisahan dengan KLT analitik dengan variasi eluen yaitu untuk flavonoid menggunakan eluen butanol-asam asetat glasial-air (BAA) dan metanol–kloroform, dengan komposisi meliputi BAA (4:1:5), BAA (6:1:2), dan metanol-kloroform (1:9), (1:19) dan (1:39), sedangkan eluen triterpenoid yang digunakan adalah n-heksanaetil asetat (1:1) dengan pereaksi Lieberman-Burchard, untuk mencari eluen terbaik yang selanjutnya digunakan untuk KLT preparatif. Selanjutnya hasil dari KLT preparatif digunakan untuk uji antibakteri dan diidentifikasi dengan spektrofotometer FTIR. Hasl isolasi senyawa antibakteri Staphylococcus aureurs dan E. coli pada fraksinasi buah blimbing wuluh (Averhoa blimbi, l). Sebanyak 14 gr ekstrak pekat ethanol diperoleh dari 50 gr buah blimbing wuluh yang telah dkeringkan. Hasil KLT Analitik menunjukkan bahwa eluen terbaik untuk KLT Preparatif adalah methanol-clorofrm (1:9). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa isolat merupakan senyawa golongan flavonid dengan kemungkinan memiliki gugus fungsi –OH, CH, C=O, C-O, =C-H dan C=C (cincin benzena). Isolat dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan E. coli pada konsentrasi 450 mg/ml.

Download Skripsi Gratis Kimia: Peningkatan Kualitas Minyak Goreng Bekas dengan Metode Adsorpsi

Penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang dengan pemanasan pada suhu tinggi akan menyebabkan terbentuknya berbagai senyawa hasil oksidasi lemak berupa seyawa alkohol, aldehid, keton, hidrokarbon, ester serta bau tengik yang akan mempengaruhi mutu dan gizi bahan pangan yang digoreng. Minyak goreng bekas merupakan limbah yang dapat diolah kembali dengan proses pemucatan menggunakan adsorben. Sistem adsorpsi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu : metode kolom dan metode batch. Metode kolom dipandang lebih efektif karena kolom yang sudah digunakan dapat diregenerasi kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kadar asam lemak bebas (FFA), angka peroksida, dan perubahan warna minyak goreng bekas setelah dilewatkan melalui kolom yang berisi adsorben karbon aktif biji kelor, bentonit teraktivasi dan campuran dari bentonit teraktivasi dengan karbon aktif biji kelor. Penelitian ini meliputi: (1) Pembuatan karbon aktif dari biji kelor dengan dehidrasi, karbonisasi dilakukan satu tahap dengan cara dipanaskan dalam tanur pada temperatur 600oC selama 3 jam dan aktivasi kimia menggunakan larutan NaCl (2) Pemurnian minyak goreng bekas dengan cara depicing, netralisasi, bleaching dengan ketiga jenis adsorben melalui kolom (3) Penentuan angka peroksida, asam lemak bebas dan warna minyak goreng baru, minyak goreng bekas, hasil despicing, netralisasi, hasil bleaching pada masing-masing adsorben menggunakan kolom Hasil penelitian menunjukkan asam lemak bebas pada minyak goreng baru, bekas, despicing, netralisasi berturut-turut 0,037 %,0,448 %, 0,211 %, 0,148 %. Angka peroksida pada minyak goreng baru, bekas, despicing, netralisasi berturutturut 1,32 meq/kg, 4,58 meq/kg, 4,00 meq/kg, 3,96 meq/kg. Minyak hasil netralisasi yang telah diinteraksikan dengan adsorben melalui kolom menunjukkan asam lemak bebas 0,141 % pada adsorben karbon aktif biji kelor, 0,145 % pada adsorben bentonit teraktivasi dan 0,142 % pada adsorben campuran. Angka peroksida 2,49 meq/kg pada adsorben karbon aktif biji kelor, 2,39 meq/kg pada adsorben bentonit teraktivasi dan 2,37 meq/kg pada adsorben campuran. Hasil penelitian menunjukkan kadar FFA mengalami penurunan sebesar 69 % menggunakan adsorben karbon aktif biji kelor dan angka peroksida sebesar 48 % menggunakan adsorben campuran. Sedangkan warna minyak goreng mengalami peningkatan. Untuk warna cerah (L) mengalami peningkatan sebesar 29.98 %, warna merah (a*) 48,2 %, dan warna kuning (b*) 42, 8 %.

Wednesday, April 10, 2013

Jamur-Crispy.com | Cemilan Enak, Gurih, Renyah, dan Menyehatkan

Jamur crispy merupakan salah satu cemilan yang sehat yang sangat baik di konsumsi. selain itu , jamur crispy juga memiliki cita rasa yang khas.

Tuesday, April 9, 2013

Skripsi Teknik Informatika : Rancang Bangun Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (e-learning)

Rancang Bangun Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (e-learning) di Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Penulis : Habibur Rohman
Tahun : 2010
Fakultas : Sains Dan Teknologi
Jurusan : Teknik Informatika
Pembimbing : 1) DR. Ahmad Barizi, M.A.  2) M. Faisal, M.T.  3) Munirul Abidin M.Ag.  4) Ririen Kusumawati, S.Si, M.Kom.  
Kata Kunci : e-learning, PHP, Database, MySQL, Adobe Photoshop, Macromedia Dreamweaver
Dewasa ini padi merupakan makanan pokok dari setengah penduduk dunia khususnya di Indonesia. Demi meningkatkan produktifitas diperlukan adanya usaha, terutama dilakukan dengan intensifikasi pertanian dan hal tersebut tidak luput dari masalah penyakit yang menjadi masalah penting. Dengan semakin berkembangnya teknologi, tuntutan akan kebutuhan menjadi semakin tinggi, sehingga dibutuhkan cara yang cepat dalam mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi. Salah satunya dalam dunia pertanian adalah mengatasi penyakit pada tanaman padi, hal ini dubutuhkan karena selama ini masih menggunakan cara tradisional. Dimana cara ini hanya mengandalkan kejelian mata dan pengalaman. Pada era modern saat ini pertanian sangat membutuhkan peran dari pada teknologi komputer. Karena saat ini komputer tidak lagi sebagai alat penghitung saja, namun sekarang komputer mampu berinteraksi dengan penggunanya. Sehingga saat ini diharapkan teknologi komputer mampu membantu pakar atau penyuluh pertanian dalam dunia pertanian. Teknologi komputer tersebut adalah sistem pakar, sistem pakar adalah cabang dari Artificial Intelegence. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Fuzzy Logic. Sistem pakar ini ditekankan pada penyakit tanaman padi saja. Sedangkan untuk pengambilan keputusan diambil nilai tertinggi dari rata-rata terbobot metode Tsukamoto. Dari hasil pengujian yang dilakukan bahwa Fuzzy Logic metode Tsukamoto terbukti tepat menentukan suatu penyakit dari hasil pengujian dengan hasil ketelitian mencapai 100%.

Monday, April 8, 2013

Download Skripsi Teknik Informatika: Mesin Pencari Ayat al Quran Menggunakan Inexact String Matching

Mesin Pencari Ayat al Quran Menggunakan Inexact String Matching
Penulis : Agus Sofian Anwar
Tahun : 2010
Fakultas : Sains Dan Teknologi
Jurusan : Teknik Informatika
Pembimbing : 1) Ririen Kusumawati, M.Kom.  2) Zainal Abidin, M.Kom.  
Kata Kunci : Arabic Stop Word, Arabic Stemming, Exact String Matching, Inexact String Matching
Dengan adanya teknologi digital, al Quran yang dahulu berupa teks manual sekarang sudah dapat dijumpai versi digitalnya. Hal tersebut memicu pengembangan perangkat lunak yang mengelola informasi dari teks al Quran, seperti: pencarian ayat berdasarkan tema, frase maupun kata, terjemahan al Quran dalam berbagai macam bahasa, tafsir al Quran dan masih banyak lagi yang lainnya. Dalam kaitannya dengan pencarian ayat berdasarkan frase atau kata, pada umumnya perangkat lunak yang ada menggunakan teknik exact string matching. Teknik tersebut sangat sesuai jika pemakai perangkat lunak benar dalam mengetikkan frase atau kata yang akan dicari. Sementara jika pemakai salah dalam mengetikkannya, perangkat lunak tidak memberikan solusi atau kemungkinan-kemungkinan dari ayat yang dimaksud. Penelitian ini memadukan teknik stemming dan teknik exact string matching. Stemming berperan sebagai preprocessing untuk exact string matching. Perpaduan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan hasil pencarian ayat, dan selanjutnya dapat dikategorikan sebagai teknik inexact string matching. Hasil uji coba membuktikan bahwa pencarian ayat al Quran menggunakan teknik inexact string matching lebih banyak memberikan solusi atau kemungkinan-kemungkinan dari ayat yang dimaksud daripada teknik exact string matching.

Sunday, April 7, 2013

Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Cahaya Mas Shuttlecock

Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Cahaya Mas Shuttlecock.
Penulis : Uswatun Lhasanah
Tahun : 2010
Fakultas : Sains Dan Teknologi
Jurusan : Teknik Informatika
Pembimbing : 1) M. Amin Hariyadi, M. T.  2) Muhammad Faisal, M.T.  
Kata Kunci : Manajerial, Moving average, EOQ (Economic Order Quantity)
Pengadaan persediaan bahan baku yang masih manual bisa menghambat target produksi, karena tidak menutup kemungkinan suatu saat ada kesalahan dalam perhitungan bahan baku yang mengakibatkan kurangnya persediaan bahan baku dan produksi akan berhenti. Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karena mayoritas perusahaan melibatkan investasi besar pada aspek ini 20% sampai 60%. Selama ini penentuan persediaan bahan baku yang diproduksi di Cahaya Mas Shuttlecock dilakukan oleh bagian produksi secara manual dengan menggunakan standarisasi penentuan yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Dengan penentuan persediaan bahan baku yang manual banyak mempunyai kekurangan antara lain jika terjadi kesalahan dalam prediksi bisa saja Cahaya Mas Shuttlecock tersebut terjadi produksi berlebih (over production) atau produksi rendah (under production). Penelitian ini akan difokuskan pada masalah sistem informasi perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku untuk kelancaran proses produksi pada Cahaya Mas Shuttlecock. Perencanaan adalah untuk merencanakan produksi pada bulan yang akan datang dengan peramalan menggunakan metode moving average terbukti tingkat akurasi 85,3%. Sedangkan perencanaan adalah menentukan jumlah pemesanan bahan baku yang paling ekonomis dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity).

Perencanaan dan Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi di UD Merapi PS di Blitar.

Perencanaan dan Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi di UD Merapi PS di Blitar.
Penulis : Dwi Susminingsih
Tahun : 2010
Fakultas : Sains Dan Teknologi
Jurusan : Teknik Informatika
Pembimbing : 1) Syahiduz Zaman, M. Kom.  2) Zainal Abidin, M.Kom.  
Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan di UD Merapi PS yang terkait dengan proses Akuntansi yaitu akses data akuntansi tidak bisa dilakukan dengan cepat, terjadi kesalahan pencatatan transaksi, entry data dilakukan satu persatu, dan terselipnya bukti transaksi. Penelitian yang bertujuan menghasilkan Dokumen desain Sistem Informasi Akuntansi di UD Merapi PS untuk diimplementasikan secara nyata ini diawali dengan melakukan analisis kebutuhan sistem saat ini untuk mendapatkan informasi mengenai profil perusahaan. Identifikasi gambaran sistem baru dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna mengenai sistem yang akan dibangun. Selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem yang meliputi desain basis data, desain proses dan desain antar muka. Skripsi ini telah menghasilkan sistem informasi akuntansi yang dapat membantu pembuatan laporan keuangan dengan cepat. Sedangkan untuk aplikasi database menggunakan MySQL.

Saturday, April 6, 2013

Download Skripsi Teknik Informatika: Aplikasi Online Kamus Kedokteran Dengan Menggunakan Metode Binary Search

Aplikasi Online Kamus Kedokteran Dengan Menggunakan Metode Binary Search.
Penulis : Martina Husnul Isnani
Tahun : 2010
Fakultas : Sains Dan Teknologi
Jurusan : Teknik Informatika
Pembimbing : 1) Achmad Nashichuddin, M.A..  2) Muhammad Faisal, MT.  
Kata Kunci : Binary search, kamus online.
Kamus kedokteran merupakan kamus yang mencakup istilah-istilah kedokteran, termasuk di dalamnya mengenai istilah penyakit, obat-obatan, istilah medis dan peralatan yang biasa dipakai untuk praktek kesehatan dan kedokteran. Kamus online adalah kumpulan kata-kata yang menerangkan kata-kata lain yang diciptakan dalam bentuk perangkat lunak atau software dan terhubung dalam jaringan internet. Ada dua macam teknik pencarian yaitu sequential search dan binary search. Perbedaan dari dua teknik ini terletak pada keadaan data. Pencarian sekuensial digunakan apabila data dalam keadaan acak atau tidak terurut. Sebaliknya, pencarian biner digunakan pada data yang sudah dalam keadaan terurut. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk dapat merancang dan mengimplementasikan kamus Kedokteran secara online dengan menggunakan metode binary search. Keunggulan utama dari algoritma binary search adalah kompleksitas algoritmanya yang lebih kecil daripada kompleksitas algoritma sequential search. Hal ini menyebabkan waktu yang dibutuhkan algoritma binary search dalam mencari sebuah record dalam sebuah tabel lebih kecil daripada waktu yang dibutuhkan algoritma sequential search. Kajian dalam bidang kedokteran sudah ada semenjak zaman Nabi dan mengalami masa kejayaan pada masa kehidupan Ibn Sina dan ar-Razi, dengan hadirnya aplikasi ini memberikan keyakinan kembali pada kita bahwa masa kejayaan Islam akan bisa diwujudkan kembali dengan berkembangnya IPTEK yang terintegrasi dengan ilmu keislaman.