Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Friday, April 24, 2015

Pemgaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap Keluhan Mual Muntah Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar

Ringkasan Penelitian

Pemgaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap
Keluhan Mual Muntah Pada Pasien Kanker Payudara
Yang Menjalani Kemoterapi Di IRNA C
RSUP Sanglah Denpasar

Oleh:  Putu Emi Agustini (NIM 1102115011)


            Kanker merupakan ancaman yang serius bagi kesehatan masyarakat karena insiden dan angka kematiannya terus merayap naik. Salah satu jenis kanker yang memiliki insiden yang relatif  tinggi yaitu kanker payudaraBerbagai pilihan terapi dapat dilakukan untuk mengatasi kanker. Salah satu jenis pengobatan yang paling sering digunakan pada pasien kanker payudara adalah kemoterapiSistem kerja agen kemoterapi tidak hanya menyerang sel kanker, namun juga sel normal yang membelah secara cepat, salah satunya adalah traktus gastrointestinal yang menimbulkan efek mual muntah
            Pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi selama tahun 2012 dari bulan Januari sampai dengan Juni yaitu sebanyak 148 orang.  Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan selama satu bulan diperoleh sebagian besar pasien mengalami keluhan akibat kemoterapi seperti mual muntah sebanyak 48%, lemas 36%, nyeri sebanyak 12 % dan keluhan lain sebanyak 4 %. Sebagian besar pasien mengatakan mengalami keluhan mual muntah setiap melihat botol infus kemoterapi dan mencium aroma obat sudah cukup membuat pasien merasa mual muntah. Intervensi mandiri atau terapi modalitas perawat dalam mengatasi keluhan mual muntah adalah melalui terapi nonfarmakologis. Ada banyak terapi nonfarmakologis yang dapat digunakan untuk menanggulangi keluhan mual muntah, diantaranya  dengan terapi relaksasi otot progresif.
  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan teknik relaksasi otot progresif terhadap keluhan mual muntah pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2012. Penelitian ini termasuk eksperimen semu (quasy-experiment). Rancangan ini berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimental, tapi pemilihan kedua kelompok ini tidak menggunakan teknik acak. Dalam penelitian ini pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi dilakukan latihan relaksasi otot progresif dan diukur keluhan mual muntahnya, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan latihan relaksasi otot progresif. Untuk mengetahui tingkat keluhan mual muntah pasien diukur menggunakan lembar observasi dan wawancara serta Visual Analog Scale (VAS). Pengukuran frekuensi dan durasi mual muntah menggunakan lembar observasi dan wawancara sedangkan  pengukuran intensitas mual muntah mengggunakann VAS. Penelitian ini dilakukan terhadap pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar yang memenuhi kriteria inklusi dari tanggal 1-31 Desember 2012 dan didapatkan responden sebanyak 32 orang (16 kelompok intervensi dan 16 kelompok kontrol).
Untuk mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif terhadap keluhan mual muntah pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi  maka dilakukan normalitas data karena data yang diperoleh berupa skala interval. Pengujian normalitas uji normalitas Shapiro-Wilk karena jumlah sampel kurang dari 50 dengan tingkat kepercayaan α = 0,05(Sopiyudin2011). Hasil penelitian ini menunjukan data berdistribusi normal sehingga menggunakan uji statistik inferensial parametrik Independent-Sample T Test dengan tingkat kepercayaan α = 0,05.
Hasil penelitian terhadap keluhan mual muntah pasien kanker payudara sebelum diberikan intervensi relaksasi otot progresif (pretest)  diperoleh hasil berdasarkan rata-rata (mean)  yaitu jumlah muntahan 2,06, frekuensi mual muntah 2,12,durasi mual muntah 2,06 , dan intensitas mual muntah 4,62. Sedangkan hasil penelitian terhadap keluhan mual muntah pasien kanker payudara yang setelah diberikan intervensi relaksasi otot progresif  (postest) diperoleh hasil berdasarkan  rata-rata (mean)  yaitu jumlah muntahan 1,56,  frekuensi mual muntah  1,94, durasi mual muntah 1,81, dan intensitas mual muntah2,31.
Hasil penelitian terhadap keluhan mual muntah pasien kanker payudara yang tidak diberikan intervensi relaksasi otot progresif (kelompok kontrol) pada pretest diperoleh hasil berdasarkan rata-rata (mean) yaitu jumlah muntahan 2,00, frekuensi mual muntah 2,19, durasi mual muntah 1,94,dan  intensitas mual muntah  4,06. Sedangkan hasil penelitian terhadap keluhan mual muntah pasien kanker payudara yang tidak diberikan intervensi relaksasi otot progresif (kelompok kontrol)
Selain tiu temuan-temuan lain yang dapat diketahui dari bebrapa penelitian terdahulu diantaranya:
Perasaan takut, tegang, kondisi kurang nyaman akan mengganggu proses penerimaan informasi yang akan disimpan dalam memori. Jika perasaan tegang, takut, dan kondisi tersebut berlangsung terus menerus maka dapat memberikan dampak negative bagi kesehatan sel-sel otak yang berakibat pada proses penerimaan, penyimpanan dan penyaluluran informasi (encoding-storage-retrieval atau recall).
Ada pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Kelurahan Pringapus Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Dengan p-value sistole sebesar 0,032 sistole, sedangkan diastole p-value 0,008.
Relaksasi otot progresif merupakan salah satu terapi non farmakologis untuk merilekkan otot dan menurunkan kecemasan sehingga menyebabkan tekanan darah menurun pada hipertensi primer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh latihan relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah klien hipertensi primer di Kota Malang.




Artikel Terkait: