Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Tuesday, October 25, 2011

Download Tesis PGSD : Keefektifan Model Pembelajaran Kolaborasi Pemecahan Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Kemampuan Berpikir Analitis Siswa SD.

Download Tesis PGSD
ABSTRAK
Keefektifan Model Pembelajaran Kolaborasi Pemecahan Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Kemampuan Berpikir Analitis Siswa SD. 
Rohimat
(2008)
Kemampuan membaca pemahaman dan berpikir analitis diperlukan dalam membekali siswa untuk memecahkan masalah dan memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Kemampuan tersebut perlu ditanamkan sejak dini karena kemampuan tersebut sangat dibutuhkan tidak hanya kelak ketika dia sudah dewasa tetapi juga sejak saat ini. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan kemampuan berpikir analitis yaitu dengan Model Kolaborasi Pemecahan Masalah. Model Kolaborasi Pemecahan Masalah adalah model pembelajaran yang mendorong kolaboratif alami siswa sehingga memungkinkan terjadi interaksi positif antar siswa dana antara siswa dengan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan peningkatan kemampuan membaca dan berpikir analitis antara siswa yang mendapat model pembelajaran Kolaborasi Pemecahan Masalah dengan siswa yang mendapat pembelajaran biasa (konvensional), dan mengkaji perbedaan peningkatan kemampuan membaca dan kemampuan berpikir analitis.
Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain kelompok kontrol prates – pascates. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh seluruh siswa kelas IV SDN Tunas Harapan Bandung pada tahun ajaran 2009/2010, dan mengambil 2 kelas sebagai sampel dari 3 kelas yaitu kelas IV b dan IV c. Berdasarkan analisis data Gain kemampuan membaca siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai 0,000 < 0,05. Berdasarkan Sig(2-tailed) dari tabel 4.15 (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak atau dengan kata lain terdapat perbedaan rerata nilai pascates kemampuan membaca antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol yang signifikan. Berdasarkan analisis data Gain kemampuan berpikir analitis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai 0,000. Berdasarkan Sig(2-tailed) dari tabel 4.17 (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak atau dengan kata lain terdapat perbedaan rerata nilai pascates kemampuan berpikir analitis yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemampuan berpikir analitis kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol. Adapun perbandingan rata-rata kelas eksperimen adalah 45.50 sedangkan kelas kontrol adalah 15.50. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Model Kolaborasi Pemecahan Masalah terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca dan kemampuan berpikir analitis siswa SD. Berdasarkan data-data di atas, peneliti menyarankan agar model pembelajaran Kolaborasi Pemecahan Masalah dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca dan kemampuan berpikir analitis. Penerapan model pembelajaran Kolaborasi Pemecahan dapat diteliti lebih lanjut untuk dapat diterapkan dalam mata pelajaran yang lain.



Artikel Terkait: