Abstract
INDONESIA:
Penulisan ini dilatar belakangi oleh rasa keingintahuan tentang bagaimana peran perubahan ekonomi kehidupan anggota keluarga korban tsunami dalam pembentukan keluarga sakinah, adapun yang dimaksud dengan perubahan adalah perubahan peran pencari nafkah yang disertai dengan perubahan hasil di dalam perekonomian keluarga.
Tujuan penulisan ini sepintas ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman anggota keluarga korban tsunami tentang keluarga sakinah, yang kedua untuk mengetahui seberapa besar perubahan peran ekonomi anggota korban tsunami sedangkan yang ketiga untuk mengetahui seberapa besar upaya para anggota korban tsunami untuk mewujudkan keluarga sakinah.
Metode yang di gunakan didalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu menceritakan segala sesuatu yang dicari sebagaimana yang terdapat didalam rumusan masalah.
Pandangan keluarga korban tsunami tentang keluarga sakinah sebagai keluarga yang utuh, baik dari segi material maupun financial dan juga didalamnya muncul sifat saling memahami, dan sifat memberikan kepercayaan di dalam suatu keluarga.
Adanya perubahan peran ekonomi keluarga korban tsunami, dikarenakan adanya beberapa hal. Diantaranya 1. dikarenakan adanya suatu kebutuhan ekonomi sehingga membuat kehidupan didalam keluarga saling membantu, 2. dikarenakan adanya kesadaran di dalam sebuah keluarga tersebut sehingga didalam keluarga terjadi hubungan timbal balik antara suami istri.
Adapun upaya yang dilakukan keluarga korban tsunami di dalam mewujudkan keluarga yang sakinah dengan cara menumbuhkan sifat saling keterbukaan antar keluarga dengan cara saling memahami, komunikasi baik didalam pengambilan keputusan atau dalam kehidupan sehari-hari.
ENGLISH:
Writing this was triggered by a sense of curiosity about how the role of economic change the lives of family members affected by the tsunami in sakinah family formation, as for the meaning of the changes is the changing role of breadwinner who is accompanied by changes in the economy results in the family.
The purpose of this cursory want to know how far understanding of tsunami victim's family members about family sakinah, the second to find out how much change the economic role of the tsunami victims, while the third one to know how much effort the members of the victims of the tsunami to realize sakinah family.
Method used in this study used a qualitative descriptive study, which sought to tell everything as it is inherent in the formulation of the problem. View of the tsunami victims' families about sakinah family as an intact family, both in terms of material and financial as well as in it appears the nature of mutual understanding, and nature gives confidence in a family.
A change in the economic role of the tsunami victims' families, because of several things. Among them 1. due to an economic needs so that makes life in the family help each other, 2. due to the awareness within a family so that within the family occurred reciprocal relationship between husband and wife.
The efforts made in the tsunami-affected families in realizing sakinah family by growing mutual openness between families by way of mutual understanding, good communication in decision-making or in everyday life.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Sebagai bentuk ibadah
pernikahan mempunyai definisi, yaitu suatu akad yang menyebabkan kebolehan
bergaul antara seorang laki laki dengan seorang wanita dan saling menolong
diantara keduanya serta menentukan batas hak dan kewajiban diantara keduanya 1
. Definisi di atas ini tampak bahwa esensi pernikahan tidak dititikberatkan
kepada masalah biologis semata, melainkan adanya suatu kewajiban untuk menciptakan
pergaulan yang harmonis yang diliputi rasa sayang menuju cita cita bersama.
Adapun esensi yang terkandung di dalam syariat Islam tentang pernikahan adalah
menaati perintah Allah serta sunnah Rasulnya, yaitu menciptakan suatu kehidupan
rumah tangga yang mendatangkan kemaslahatan. Sebagai suatu perikatan yang kokoh
(mitsaqon galidan), perkawinan dituntun untuk menghasilkan suatu kemaslahatan
yang kompleks. 1Rahmat. Hakim, Hukum Perkawinan Islam ( Bandung: Pustaka Setia,
2000 ), 13. 2 Perkawinan yang dianjurkan oleh Islam adalah multi aspek. Salah
satu aspeknya adalah aspek sosial. Perkawinan diibaratkan sebagai ikatan yang
sangat kuat, bagaikan ikan dengan airnya, dan bagaikan beton bertulang yang
sanggup menahan getaran gempa. Kalau diamati, pada awalnya mereka yang
melakukan pernikahan tidak saling mengenal dan kadangkala mereka mendapatkan
pasangan yang berjauhan. Akan tetapi, tatkala memasuki dunia perkawinan mereka
begitu menyatu didalam suasana keharmonisan, bersatu di dalam menghadapi
tantangan di dalam mengarungi bahtera kehidupan. 2 Pernikahan memiliki sejumlah
tujuan yang mulia. Memahami tujuan itu akan menghindarkan pernikahan hanya
sekedar ajang pelampiasan nafsu seksual belaka. Adapun yang dimaksud dengan
tujuan pernikahan adalah Pertama, mewujudkan mawaddah dan rahma, dan
tergapainya ketentraman hati. Kedua, sebagai upaya mengikuti sunnah Rasulullah
SAW. Ketiga melanjutkan keturunan dan menghindari dosa. Keempat untuk
mempererat tali silaturahim. Kelima, pernikahan sebagai sarana dakwah, Keenam
Dalam rangka menggapai Mardhatillah. Jika demikian tujuan pernikahan yang
sebenarnya, maka dapat dipastikan bahwa suatu pernikahan yang tidak diarahkan
untuk mewujudkan keluarga sakinah, berarti jauh dari apa yang diajarkan oleh
Islam itu sendiri. Prof. Dr. Mahmud Syaltut 3 mengumpamakan keluarga sebagai
batu-batu dalam sebuah tembok bangunan. Apabila batu-batu itu rapuh di
karenakan kualitas batu itu sendiri ataupun kualitas perekatnya, maka akan
rapuhlah seluruh bangunan 2 Ibid. hal 17 3 Mahmud. Syaltut, Islam Aqidah wa
Asy-Syari’ah ( Jakarta: Bulan Bintang, 1984 ). 78, 3 itu. Sebaliknya apabila
batu batu atau perekat itu baik maka akan kokohlah bangunan tersebut. Keluarga
sebagai bagian dari struktur suatu bangsa mempunyai kontribusi yang sangat besar
bagi bangsa itu sendiri. Jikalau suatu bangsa terdiri atas kumpulan keluarga
yang kokoh, maka kokoh pulalah bangsa tersebut, akan tetapi sebaliknya apabila
keluarga sebagai pondasi suatu bagsa itu lemah, maka akan lemahlah suatu bangsa
tersebut. Berbicara masalah keluarga secara tidak langsung mengetahui terlebih
dahulu apa yang di maksud dengan keluarga. Keluarga adalah anak saudara; kaum
kerabat;orang seisi rumah; anak bini. 4 Adapun pengertian keluarga inti secara
umum adalah sekelompok orang yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak anak atau
suami isteri dan anak anaknya 5 . Pembicaraan tentang seluk beluk keluarga
bahagia dan bagaimana mewujudkannya menjadi pembicaraan yang tidak pernah sepi.
Saat ini, dapat disaksikan melalui media cetak berlomba lomba memberi ruang
untuk rubrik keluarga. Acara konsultasi keluarga telah menjadi reality show
yang memiliki ranting penonton yang cukup tinggi. Demikian pula di internet,
situs, blog dan kolom keluarga memiliki hits yang cukup tinggi. Karena itu
keluarga menjadi bagian penting dalam sebuah bangsa. Keluarga sakinah adalah
keluarga dengan beberapa kebahagiaan yang terlahir dengan usaha yang keras
pasangan suami isteri dalam memenuhi semua kewajiban, baik kewajiban perorangan
maupun kewajiban bersama, teramat jelas bagaimana 4 Tri. Darma K. Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia, ( Surabaya: karya Agung,). 243, 5 Lubis. Salam, Menuju
Keluarga Sakinah, ( Surabaya: Terbit Terang, 1998). 7, 4 Allah dan Rasulnya
menuntun kita untuk mencapai tiap kebahagiaan itu. Adapun kebahagiaan
kebahagiaan yang di maksud adalah: Pertama, kebahagiaan finansial. kepala
keluarga wajib mencukupi kebutuhuan nafkah isteri dan anak anaknya dengan
berbagai usaha yang halal. Kebahagiaan financial adalah kebutuhan asasi seperti
sandang, pangan dan papan dan juga seperti kebutuhan dharuri seperti pendidikan
kesehatan, keamanan, terlebih bila kebutuhan kamali yang dapat dipenuhi
sehingga keluarga tersebut dapat hidup normal, mandiri bahkan bisa memberi;
Kedua, kebahagiaan seksual. Sudah menjadi fitrahnya dalam kehidupan rumah
tangga suami isteri ingin meraih kepuasan seksual. Islam menuntunkan agar
isteri senantiasa bersiap untuk memenuhi panggilan suami tapi juga Islam
mengajarkan agar suami selalu memperhatikan kebutuhan seksual isteri; Ketiga,
kebahagiaan spiritual. Salah satu kewajiban bersama baik suami maupun isteri
adalah melaksanakan ibadah mahdhah seperti sholat, puasa, zakat dan haji dan
sebagainya. Ketika sebuah keluarga terdiri dari pasangan suami isteri yang
rajin beribadah dan dalam moment moment tertentu memenuhi anjuran Allah dan
Rasulnya untuk melaksanakan secara bersama seperti shalat berjamaah, membaca
alQuran, puasa sunnah dan sebagainya, maka kehidupan rumah tangga itu akan
dihiasi oleh suasana religius dengan aura spiritual yang kental 6 Demikian
hikmahNya Allah telah menjadikan keluarga yang bahagia yang di dalamnya
terdapat tempat yang mulia bagi manusia untuk menetap dan tinggal 6
http://baitijannati.word pres.com/2008/02/29/keluarga-sakinah-keluarga
–dambaan/s. Senin, tanggal 28-10-2010 5 dengan tentram yang dikenal dengan
‘sakinah’. Sebagaimana firman Allah di dalam surat Ar Rum ayat 21 an diantara tanda
tanda kekuasaan Nya adalah dia menciptakan untukmu k,istri-istri dari jenismu
sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram di kepadanya dan dijadikan
diantara kamu rasa kasih sayang, sungguh pada yang demikian benar benar terdapat
tanda tanda bagi kaum yang berfikir. 7 Dengan demikian konsep didalam keluarga
sakinah adalah sesuatu yang dapat menenangkan hati baik terciptanya suami istri
sebagai pasangan di dalam kehidupan bagi sebuah keluarga, dan juga sebagai
kesempurnaan agama, Allah menciptakan dari keduanya keturunan sebagai pelengkap
didalam sebuah keluarga agar lebih bersemangat di dalam menjalankan aktivitas
hidup. Setelah memahami bagaimana seluk beluk keluarga sakinah maka penjelasan
masalah ekonomi sangat diperlukan, dikarenakan diantara terbentuknya keluarga
sakinah tidak akan pernah lepas dari masalah ekonomi, keluarga dapat sakinah
jikalau perekonomian pun dapat sakinah. Islam adalah satu-satunya agama yang
sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia dan alam semesta.
Kegiatan perekonomian manusia juga 7 AL-Quran Terjemahan. Surah Ar-Rum ayat 21
6 diatur dalam Islam dengan prinsip illahiyah. Harta yang ada pada kita,
sesungguhnya bukan milik manusia, melainkan hanya titipan dari Allah swt agar
dimanfaatkan sebaik baiknya demi kepentingan umat manusia yang pada akhirnya
semua akan kembali kepada Allah swt untuk dipertanggung jawabkan. Ekonomi Islam
merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya
diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana
dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam. Bekerja merupakan suatu kewajiban
karena Allah swt memerintahkannya, sebagaimana firman-Nya dalam surat At Taubah
ayat 105 Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. Pada tanggal 26
desember 2004, kawasan Samudera Hindia di guncang oleh gempa yang dasyat dengan
kekuatan 9 Skala Richter. Gempa ini diiringi dengan fenomena yang dikenal
dengan gelombang tsunami yang mengakibatkan kerusakan yang hebat dan menewaskan
puluhan ribu jiwa manusia. Bencana bersekala sangat besar tersebut yang dapat
menghancurkan sebagian besar diwilayah Aceh, sehingga muncullah sebuah
pertanyaan, Bagaimana keharmonisan rumah tangga di daerah yang terkena hembasan
tsunami di dalam mewujudkan keluarga sakinah?. Dengan di asumsikan tempat
tinggal yang hancur 7 luluh, kehilangan sanak famili, kehilangan salah satu
anggota keluarga, misalnya: Suami, isteri, anak dan lain sebagainya. Hilangnya
salah satu atau lebih diantara anggota keluarga, munculah perubahan peran
pencari nafkah di antara anggota keluarga tersebut. Ada sebagian dari keluarga
korban tsunami yang suaminya menjadi korban sehingga memaksa seorang istri yang
menjadi kepala keluarga, ada juga sebuah keluarga yang dahulunya suami yang
bekerja, tetapi tatkala datangnya tsunami maka kedua belah pihak baik suami
maupun isteri sama sama bekerja lebih keras dari sebelumnya. Fenomena ini tentu
akan berdampak pola relasi dalam keluarga. Atas dasar uraian diatas, penulis
memandang perlu untuk meneliti perubahan peran ekonomi anggota keluarga korban
tsunami di Aceh dan dampak-dampak yang di timbulkannya, dengan judul “Perubahan
Peran Ekonomi Keluarga korban Tsunami Dalam Pembentukan Keluarga Sakinah”
B. Identifikasi masalah
Identifikasi adalah proses atau cara mengumpulkan sebuah pertanyaan
sebayak banyaknya yang menjadi ganjalan di dalam sebuah pikiran yang sekiranya
dapat di carikan jawabanya melalui kegiatan penelitian yang akan dilakukan 8 8
Suharsimi. Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), 14. 8
Pada tahapan identifikasi masalah, peneliti dapat menghimpun beberapa masalah
yang berkaitan dengan gempa tsunami yang terjadi di Nangru Aceh Darussalam
tersebut, diantaranya adalah: 1. Bagaimana Kondisi kehidupan masyarakat Banda
Aceh pasca tsunami 2. Bagaimanakah konsep keluarga sakinah menurut korban
tsunami di Aceh 3. Bagaimanakah mewujudkan peran ekonomi keluarga yang sakinah
pasca tsunami 4. Bagaimana upaya para korban tsunami mengembalikan keharmonisan
kehidupan berkeluarga 5. Bagaimanakah perubahan pola relasi anggota keluarga
yang meliputi suaimi, isteri, anak terhadap kehidupan keluarga sakinah yang
terjadi pasca tsunami 6. Harta apa sajakah yang dapat di selamatkan para korban
tsunami 7. Bagaimanakah mata pencaharian yang diperoleh pasca tsunami untuk
kepentingan kesehariannya 8. Upaya apa sajakah yang dilakukan pemerintah dalam
menyelamatkan korban tsunami 9. Reaksi masyarakat korban tsunami pasca tsunami
terhadap pembentukan keluarga sakinah
C. Batasan masalah
Batasan masalah merupakan sejumlah msalah yang merupakan pertanyaan
penelitian yang akan dicari jawabanya melalui penelitian, 9Maka dalam hal ini peneliti
membatasi penelitian ini pada: 1. Kondisi kehidupan masyarakat Banda Aceh Pasca
tsunami 2. Reaksi masyarakat korban tsunami pasca tsunami terhadap pembentukan
keluarga sakinah 3. Upaya keluarga korban tsunami dalam mewujudkan peran
ekonomi keluarga sakinah pasca tsunami.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada
penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pandangan korban tsunami di Ulhee lhee
Nangroe Aceh Darussalam tentang keluarga sakinah? 2. Bagaimanakah upaya
keluarga korban tsunami dalam mewujudkan keluarga sakinah pasca tsunami di
Ulhee Lhee Nangroe Aceh Darussalam? 3. Bagaimanakah perubahan peran pencari
nafkah keluarga pasca tsunami di Ulhee lhee Nangroe Aceh Darussalam? E. Tujuan
Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1. Pemahaman korban
tsunami di Uleleu Nangroe Aceh Darussalam tentang keluarga sakinah 9 Ibid, 14
10 2. Perubahan peran pencari nafkah keluarga korban tsunami di Ueleleu Nangroe
Aceh Darussalam 3. Upaya keluarga korban tsunami dalam mewujudkan keluarga
sakinah pasca tsunami di Ueleleu Nangroe Aceh Darussalam F. Definisi
Operasional Tsunami adalah suatu istilah bersal dari bahasa Jepang. “Tsu”
berarti “pelabuhan” dan “nami” berarti “gelombang”, sehingga tsunami dapat
diartikan sebagai gelombang pelabuhan. Tsunami dapat diartikan sebagai
gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif
dari dasar laut. Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa bumi tektonik,
erupsi vulkanik atau longsoran
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi al-Ahwal al-Syakhshiyyah" : Perubahan peran ekonomi keluarga korban tsunami dalam pembentukan keluarga sakinah: Studi kasus di Desa Uleelheue Kec. Meuraxa Kab. Aceh Besar" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment