Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Wednesday, June 14, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi Psikologi: Hubungan kebermaknaan hidup dengan kinerja anggota Dinar Vision Club (DVC) di perusahaan Plaza Dinar Malang

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

 Manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhlukmakhluk lainnya, dengan kelebihan akal manusia dapat memiliki potensi yang sangat luar biasa, selalu ingin tahu dan selalu mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya. Dalam pandangan Logoterapi kebahagiaan itu tidak datang begitu saja, tetapi merupakan akibat sampingan dari keberhasilan seseorang memenuhi keinginannya untuk hidup bermakna (the will to meaning). Mereka yang berhasil memenuhinya akan mengalami hidup yang bermakna (meaningfull life) dan ganjaran (reward) dari hidup yang bermakna adalah kebahagiaan (happiness), (Bastaman, 2007). Manusia dalam mencari tujuan hidup, mempunyai suatu kebutuhan yang bersifat unik, spesifik, dan personal, yaitu suatu kebutuhan akan makna hidup. Makna hidup selalu berhubungan dengan sikap optimisme seseorang dalam menjalani kehidupanya, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan menderita. Menurut Bastaman, makna hidup merupakan hal-hal yang diangap sangat penting dan sangat berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga layak dijadikan tujuan dalam kehidupan (the purpose in life). Penelitian ini sejalan dengan pendapat Frankl bahwa, makna hidup adalah suatu keadaan penghayatan hidup yang penuh makna dan membuat individu merasakan kehidupanya lebih bahagia, lebih berharga, dan memiliki tujuan untuk dipenuhinya (Bastama, 2007). 2 Makna hidup berfungsi sebagai pedoman terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan, sehingga dengan demikian makna hidup seakan-akan menantang dan mengundang seseorang untuk memenuhinya, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan menjadi terarah. Makna hidup tidak dapat diberikan oleh siapapun, melainkan harus dicari dan ditemukan sendiri. Melalui berbagai keputusan yang dipilih, seseorang memiliki kemampuan yang timbul dari dalam dirinya untuk mencari dan menghayati makna yang ada dalam hidupnya. Makna hidup inilah yang akan membimbing individu untuk belajar menerima dan menghargai dirinya berdasarkan nilai-nilai yang diyakini dan dianggap berharga oleh individu. Kebermaknaan hidup dapat diwujudkan dalam sebuah keinginan menjadi orang yang berguna untuk orang lain. Makna hidup ini bermula dari sebuah visi kehidupan, harapan dalam hidup, dan adanya alasan kenapa seseorang harus terus hidup. Dengan adanya visi seseorang akan menjadi tangguh dalam menghadapi kesulitan hidup seberat apapun. Kebermaknaan hidup ini adalah sebuah kekuatan hidup manusia, yang selalu mendorong seseorang untuk memiliki sebuah komitmen kehidupan, (Ancok, 2006) Menurut ajaran logoterapi, bahwa kehidupan itu memiliki makna dalam keadaan apapun dan bagaimanapun, termasuk dalam penderitaaan sekalipun, hasrat hidup bermakna merupakan motivasi utama dalam kehidupan ini. Manusia memiliki kebebasan dalam upaya menemukan makna hidup, yakni melalui karyakarya yang diciptakannya, hal-hal yang dialami dan dihayati termasuk cinta kasih, atau dalam setiap sikap yang diambil dalam keadaan dan penderitaan yang tidak mungkin terelakkan. Manusia dihadapkan dan diorientasikan kembali kepada makna, tujuan dan kewajiban hidupnya. Kehidupan tidak selalu memberikan 3 kesenangan, tetapi senantiasa menawarkan makna yang harus dijawab. Tujuan hidup bukanlah untuk mencapai keseimbangan tanpa tegangan, melainkan sering dalam kondisi tegangan antara yang dihayati saat ini dengan prospek masa depan. Singkatnya, makna hidup diartikan sebagai cara pandang seseorang terhadap diri, kehidupan, dan hubungan antara dirinya dengan orang lain. Menurut Frankl sumber utama dari motivasi adalah kebermaknaan hidup. Hasrat untuk hidup secara bermakna memang benar-benar merupakan suatu motivasi, pendorong dan penggerak utama pada diri manusia. Hasrat iniah yang memotivasi setiap orang untuk bekerja, berkarya dan melakukan kegiatan-kegiatan penting lainnya dengan tujuan agar hidupnya menjadi berharga dan dihayati secara bermakna. Hasrat untuk hidup bermakna ini bukan sesuatu yang khayal melainkan suatu fenomena psikis yang benar-benar nyata dan dirasakan penting dalam kehidupan manusia (Riwayati, 2010). Hasrat untuk hidup bermakna jika sudah didapatkan, maka manusia akan melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh penuh penghayatan, memiliki sikap yang bagus dan menjadikan kinerjanya berkualitas dengan motivasi tinggi, pada akhirnya menghasilkan kinerja yang bagus, berkualitas dan efektif. Seperti yang di ungkapkan Bastaman (2007), bahwa makna hidup merupakan suatu yang dianggap penting, benar dan didambakan serta memberikan nilai khusus bagi seseorang. Jika individu telah memiliki sikap positif dalam memaknai hidupnya, dalam pekerjaan dan aktifitas yang dilakukan maka ia akan melakukan pekerjaanya dengan sebaik-baiknya yang didasari alasan dalam diri dari penemuan makna atas apa yang dikerjakan, memiliki motivasi kerja yang tinggi dan menghasilkan kinerja yang berkualitas. 4 Kinerja itu sendiri juga berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil dari pekerjaan. Jadi kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Berbicara tentang kinerja erat kaitannya dengan cara mengadakan penilaian terhadap pekerjaan seseorang sehingga perlu ditetapkan standart kinerja, (arRoniri, 2007). Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seorang, baik itu berasal dari dalam individu tersebut, organisasi ataupun lingkungan eksternal. Untuk menentukan apakah seseorang memiliki kinerja yang efektif atau tidak perlu dikaji lebih dalam tentang seberapa jauh faktor tersebut mempunyai dampak terhadap kondisi tertentu. Kinerja dapat juga dinilai dari apa yang dilakukan individu dalam kerjanya, dengan kata lain kinerja individu adalah bagaimana individu melaksanakan pekerjaannya apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Kinerja merupakan pencapaian hasil (the degree of accomplishment), menurut Rue dan Byars (dalam arRoniri, 2007). Demikian halnya yang memberi batasan pada kinerja sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan (Miner, 1998). Pendapat ini didukung oleh Porter dan Lauler yang menyatakan bahwa kinerja adalah Succesfull of role achievement yang diperoleh seseorang dari perbuatannya. Ukuran kesuksesan tidak dapat disamakan dengan individu yang satu dengan individu yang lain (As'ad, 2000). Kesuksesan yang dicapai individu berdasarkan ukuran yang berlaku dan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya (As’ad, 1991). Akan tetapi dalam hal ini yang dimaksud kinerja yaitu proses kerja seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Pernyataan tersebut senada dengan apa yang diutarakan oleh Miner yang mendefinisikan kinerja sebagai perluasan dari bertemunya individu dan 5 harapan tentang apa yang seharusnya dilakukan individu berkaitan dengan suatu peran. Jika harapan-harapan tersebut hanya memaparkan keabstrakan dan kekaburan, maka individu tidak mengetahui secara pasti apa yang ia harapkan sehingga hasilnya berperan ganda. Jika harapan pada dua atau lebih individu berbeda, individu yang memegang suatu pekerjaan dan akan memiliki perbedaan cara berfikir dari individu lain dalam menghadapi konflik peran (Miner 1998). Pengertian kinerja yang lain adalah sebagai catatan hasil yang diproduksi pada suatu fungsi pekerjaan yang spesifik atau aktivitas selama periode waktu tertentu yang berhubungan dengan tujuan organisasi dan memenuhi standar yang ada (Ar-Roniri, 2007 ). Menurut Bandura bahwa individu sangat dipengaruhi oleh lingkunganya, agar individu memiliki kinerja yang baik, maka komunitas sangat diperlukan individu agar tetap eksis. komunitaslah yang dapat mempengaruhi individu, berperan memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi memotivasi, mengendalikan, menjalin jaringan komunikasi yang baik, relasi dan sebagainya. Terdapat beberapa jurnal penelitian terdahulu mengenai kinerja maupun kebermaknaan hidup, yaitu penelitian yang pernah dilakukan oleh Fakihatin yang berjudul Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Kebermaknaan Hidup Karyawan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Pada penelitian tersebut peneliti berusaha mengungkap hubungan antara kedua variabel dengan menggunakan jenis penelitian Kuantitatif dengan teknik penggambilan sampel simple random sampling. Dari analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang siknifikan antara motivasi kerja dengan kebermaknaan hidup karyawan sebesar 6 76,1%, sehingga dapat memberikan kontribusi aktif terhadap perusahaan dan keduanya dikatakan saling berhubungan. Penelitian terdahulu tentang kinerja yang dilakukan oleh Sholahuddin arRoniri, 2006 di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul penelitian “Hubungan antara Motivasi berprestasi dengan kinerja Karyawan pada PT. AUTO 2000 Malang”. Menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja karyawan pada PT AUTO 2000 Malang yang signifikan sebesar 63,68%, yang artinya semakin tinggi motivasi berprestasi, maka semakin tinggi pula kinerjanya, begitu pula sebaliknya. Penelitian ini berkenaan dengan hubungan antara kebermaknaan hidup dengan kinerja anggota Dinar Vision Club (DVC) seperti yang dijelaskan diatas secara lebih lanjut akan diteliti di perusahaan Plaza Dinar Malang. Dalam mengungkap hubungan antara keduanya akan diteliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana dari penelitian ini akan diketahui seberapa besar atau kecilnya kebermaknaan hidup pada anggota Dinar Vision Club (DVC) sehingga bisa memaknai dan pencarian makna apa yang dikerjakan. Dalam penelitian ini tidak menggunakan metode ekperiment melainkan non eksperiment yaitu data yang diperoleh langsung berdasarkan ciri-ciri yang telah dimiliki oleh subyek dan tidak melakukan treatment pada diri subyek penelitian. Penelitian tersebut membuktikan bahwa kinerja dan kebermaknaan hidup masih layak dan sangat penting untuk diteliti dengan pendekatan yang juga berbeda. Namun untuk penelitian kebermaknaan hidup yang dikorelasikan dengan kinerja belum ditemui, sehingga penelitian ini baru dan penelitian ini merasa tertarik untuk mengetahui, apakah ada korelasi antara kinerja dengan 7 kebermaknaan hidup Berdasarkan latar belakang masalah, fenomena dan beberapa penelitian terdahulu diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian bagaimana kebermaknaan hidup dan kinerja, akhirnya peneliti memberi judul “Hubungan Kebermaknaan Hidup dengan Kinerja Anggota Dinar Vision Club (DVC) di Perusahaan Plaza Dinar Malang” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara kebermaknaan hidup dengan kinerja anggota Dinar Vision Club (DVC) Perusahaan Plaza Dinar Malang untuk membangun kinerja anggotanya. C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan positif yang signifikan antara kebermaknaan hidup dengan kinerja anggota Dinar Vision Club (DVC) di perusahaan Plaza Dinar Malang, guna membangun kinerja anggotanya. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya bidang ilmu psikologi industri dan organisasi dengan cara memberi tambahan data empiris yang sudah teruji secara ilmiah. 2. Manfaat Praktis Diharapkan hasil penelitian ini bisa di jadikan sumber rujukan bagi keilmuan psikologi sekaligus bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk 8 pengembangan perusahaan, selanjutnya dapat dijadikan pengambilan keputusan atau kebijakan perusahaan dan komunitas.



Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :  Hubungan kebermaknaan hidup dengan kinerja anggota Dinar Vision Club (DVC) di perusahaan Plaza Dinar Malang" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini

DOWNLOAD

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment