BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna
diantara makhlukmakhluk lainnya, dengan kelebihan akal manusia dapat memiliki
potensi yang sangat luar biasa, selalu ingin tahu dan selalu mendambakan
kebahagiaan dalam hidupnya. Dalam pandangan Logoterapi kebahagiaan itu tidak
datang begitu saja, tetapi merupakan akibat sampingan dari keberhasilan
seseorang memenuhi keinginannya untuk hidup bermakna (the will to meaning).
Mereka yang berhasil memenuhinya akan mengalami hidup yang bermakna
(meaningfull life) dan ganjaran (reward) dari hidup yang bermakna adalah
kebahagiaan (happiness), (Bastaman, 2007). Manusia dalam mencari tujuan hidup,
mempunyai suatu kebutuhan yang bersifat unik, spesifik, dan personal, yaitu
suatu kebutuhan akan makna hidup. Makna hidup selalu berhubungan dengan sikap
optimisme seseorang dalam menjalani kehidupanya, baik dalam keadaan senang
maupun dalam keadaan menderita. Menurut Bastaman, makna hidup merupakan hal-hal
yang diangap sangat penting dan sangat berharga serta memberikan nilai khusus
bagi seseorang, sehingga layak dijadikan tujuan dalam kehidupan (the purpose in
life). Penelitian ini sejalan dengan pendapat Frankl bahwa, makna hidup adalah
suatu keadaan penghayatan hidup yang penuh makna dan membuat individu merasakan
kehidupanya lebih bahagia, lebih berharga, dan memiliki tujuan untuk
dipenuhinya (Bastama, 2007). 2 Makna hidup berfungsi sebagai pedoman terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilakukan, sehingga dengan demikian makna hidup
seakan-akan menantang dan mengundang seseorang untuk memenuhinya, serta
kegiatan-kegiatan yang dilakukan menjadi terarah. Makna hidup tidak dapat
diberikan oleh siapapun, melainkan harus dicari dan ditemukan sendiri. Melalui
berbagai keputusan yang dipilih, seseorang memiliki kemampuan yang timbul dari
dalam dirinya untuk mencari dan menghayati makna yang ada dalam hidupnya. Makna
hidup inilah yang akan membimbing individu untuk belajar menerima dan
menghargai dirinya berdasarkan nilai-nilai yang diyakini dan dianggap berharga
oleh individu. Kebermaknaan hidup dapat diwujudkan dalam sebuah keinginan
menjadi orang yang berguna untuk orang lain. Makna hidup ini bermula dari
sebuah visi kehidupan, harapan dalam hidup, dan adanya alasan kenapa seseorang
harus terus hidup. Dengan adanya visi seseorang akan menjadi tangguh dalam
menghadapi kesulitan hidup seberat apapun. Kebermaknaan hidup ini adalah sebuah
kekuatan hidup manusia, yang selalu mendorong seseorang untuk memiliki sebuah
komitmen kehidupan, (Ancok, 2006) Menurut ajaran logoterapi, bahwa kehidupan
itu memiliki makna dalam keadaan apapun dan bagaimanapun, termasuk dalam
penderitaaan sekalipun, hasrat hidup bermakna merupakan motivasi utama dalam
kehidupan ini. Manusia memiliki kebebasan dalam upaya menemukan makna hidup,
yakni melalui karyakarya yang diciptakannya, hal-hal yang dialami dan dihayati
termasuk cinta kasih, atau dalam setiap sikap yang diambil dalam keadaan dan
penderitaan yang tidak mungkin terelakkan. Manusia dihadapkan dan
diorientasikan kembali kepada makna, tujuan dan kewajiban hidupnya. Kehidupan
tidak selalu memberikan 3 kesenangan, tetapi senantiasa menawarkan makna yang
harus dijawab. Tujuan hidup bukanlah untuk mencapai keseimbangan tanpa
tegangan, melainkan sering dalam kondisi tegangan antara yang dihayati saat ini
dengan prospek masa depan. Singkatnya, makna hidup diartikan sebagai cara
pandang seseorang terhadap diri, kehidupan, dan hubungan antara dirinya dengan
orang lain. Menurut Frankl sumber utama dari motivasi adalah kebermaknaan
hidup. Hasrat untuk hidup secara bermakna memang benar-benar merupakan suatu
motivasi, pendorong dan penggerak utama pada diri manusia. Hasrat iniah yang
memotivasi setiap orang untuk bekerja, berkarya dan melakukan kegiatan-kegiatan
penting lainnya dengan tujuan agar hidupnya menjadi berharga dan dihayati secara
bermakna. Hasrat untuk hidup bermakna ini bukan sesuatu yang khayal melainkan
suatu fenomena psikis yang benar-benar nyata dan dirasakan penting dalam
kehidupan manusia (Riwayati, 2010). Hasrat untuk hidup bermakna jika sudah
didapatkan, maka manusia akan melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh penuh
penghayatan, memiliki sikap yang bagus dan menjadikan kinerjanya berkualitas
dengan motivasi tinggi, pada akhirnya menghasilkan kinerja yang bagus,
berkualitas dan efektif. Seperti yang di ungkapkan Bastaman (2007), bahwa makna
hidup merupakan suatu yang dianggap penting, benar dan didambakan serta
memberikan nilai khusus bagi seseorang. Jika individu telah memiliki sikap
positif dalam memaknai hidupnya, dalam pekerjaan dan aktifitas yang dilakukan
maka ia akan melakukan pekerjaanya dengan sebaik-baiknya yang didasari alasan
dalam diri dari penemuan makna atas apa yang dikerjakan, memiliki motivasi
kerja yang tinggi dan menghasilkan kinerja yang berkualitas. 4 Kinerja itu
sendiri juga berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau
hasil dari pekerjaan. Jadi kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu
proses. Berbicara tentang kinerja erat kaitannya dengan cara mengadakan
penilaian terhadap pekerjaan seseorang sehingga perlu ditetapkan standart
kinerja, (arRoniri, 2007). Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seorang,
baik itu berasal dari dalam individu tersebut, organisasi ataupun lingkungan
eksternal. Untuk menentukan apakah seseorang memiliki kinerja yang efektif atau
tidak perlu dikaji lebih dalam tentang seberapa jauh faktor tersebut mempunyai
dampak terhadap kondisi tertentu. Kinerja dapat juga dinilai dari apa yang
dilakukan individu dalam kerjanya, dengan kata lain kinerja individu adalah
bagaimana individu melaksanakan pekerjaannya apakah sesuai dengan yang
diharapkan oleh perusahaan. Kinerja merupakan pencapaian hasil (the degree of
accomplishment), menurut Rue dan Byars (dalam arRoniri, 2007). Demikian halnya
yang memberi batasan pada kinerja sebagai kesuksesan seseorang di dalam
melaksanakan suatu pekerjaan (Miner, 1998). Pendapat ini didukung oleh Porter
dan Lauler yang menyatakan bahwa kinerja adalah Succesfull of role achievement
yang diperoleh seseorang dari perbuatannya. Ukuran kesuksesan tidak dapat
disamakan dengan individu yang satu dengan individu yang lain (As'ad, 2000).
Kesuksesan yang dicapai individu berdasarkan ukuran yang berlaku dan
disesuaikan dengan jenis pekerjaannya (As’ad, 1991). Akan tetapi dalam hal ini
yang dimaksud kinerja yaitu proses kerja seseorang dalam melaksanakan
pekerjaan. Pernyataan tersebut senada dengan apa yang diutarakan oleh Miner
yang mendefinisikan kinerja sebagai perluasan dari bertemunya individu dan 5
harapan tentang apa yang seharusnya dilakukan individu berkaitan dengan suatu
peran. Jika harapan-harapan tersebut hanya memaparkan keabstrakan dan
kekaburan, maka individu tidak mengetahui secara pasti apa yang ia harapkan
sehingga hasilnya berperan ganda. Jika harapan pada dua atau lebih individu
berbeda, individu yang memegang suatu pekerjaan dan akan memiliki perbedaan
cara berfikir dari individu lain dalam menghadapi konflik peran (Miner 1998).
Pengertian kinerja yang lain adalah sebagai catatan hasil yang diproduksi pada
suatu fungsi pekerjaan yang spesifik atau aktivitas selama periode waktu
tertentu yang berhubungan dengan tujuan organisasi dan memenuhi standar yang
ada (Ar-Roniri, 2007 ). Menurut Bandura bahwa individu sangat dipengaruhi oleh
lingkunganya, agar individu memiliki kinerja yang baik, maka komunitas sangat
diperlukan individu agar tetap eksis. komunitaslah yang dapat mempengaruhi
individu, berperan memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi
memotivasi, mengendalikan, menjalin jaringan komunikasi yang baik, relasi dan
sebagainya. Terdapat beberapa jurnal penelitian terdahulu mengenai kinerja
maupun kebermaknaan hidup, yaitu penelitian yang pernah dilakukan oleh
Fakihatin yang berjudul Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Kebermaknaan
Hidup Karyawan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Pada penelitian tersebut peneliti
berusaha mengungkap hubungan antara kedua variabel dengan menggunakan jenis
penelitian Kuantitatif dengan teknik penggambilan sampel simple random
sampling. Dari analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang
siknifikan antara motivasi kerja dengan kebermaknaan hidup karyawan sebesar 6
76,1%, sehingga dapat memberikan kontribusi aktif terhadap perusahaan dan
keduanya dikatakan saling berhubungan. Penelitian terdahulu tentang kinerja
yang dilakukan oleh Sholahuddin arRoniri, 2006 di Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul penelitian “Hubungan antara Motivasi
berprestasi dengan kinerja Karyawan pada PT. AUTO 2000 Malang”. Menyebutkan
bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja
karyawan pada PT AUTO 2000 Malang yang signifikan sebesar 63,68%, yang artinya
semakin tinggi motivasi berprestasi, maka semakin tinggi pula kinerjanya,
begitu pula sebaliknya. Penelitian ini berkenaan dengan hubungan antara
kebermaknaan hidup dengan kinerja anggota Dinar Vision Club (DVC) seperti yang
dijelaskan diatas secara lebih lanjut akan diteliti di perusahaan Plaza Dinar
Malang. Dalam mengungkap hubungan antara keduanya akan diteliti dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana dari penelitian ini akan diketahui
seberapa besar atau kecilnya kebermaknaan hidup pada anggota Dinar Vision Club
(DVC) sehingga bisa memaknai dan pencarian makna apa yang dikerjakan. Dalam
penelitian ini tidak menggunakan metode ekperiment melainkan non eksperiment
yaitu data yang diperoleh langsung berdasarkan ciri-ciri yang telah dimiliki
oleh subyek dan tidak melakukan treatment pada diri subyek penelitian.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa kinerja dan kebermaknaan hidup masih
layak dan sangat penting untuk diteliti dengan pendekatan yang juga berbeda.
Namun untuk penelitian kebermaknaan hidup yang dikorelasikan dengan kinerja
belum ditemui, sehingga penelitian ini baru dan penelitian ini merasa tertarik
untuk mengetahui, apakah ada korelasi antara kinerja dengan 7 kebermaknaan
hidup Berdasarkan latar belakang masalah, fenomena dan beberapa penelitian
terdahulu diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian bagaimana kebermaknaan
hidup dan kinerja, akhirnya peneliti memberi judul “Hubungan Kebermaknaan Hidup
dengan Kinerja Anggota Dinar Vision Club (DVC) di Perusahaan Plaza Dinar
Malang” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara kebermaknaan
hidup dengan kinerja anggota Dinar Vision Club (DVC) Perusahaan Plaza Dinar
Malang untuk membangun kinerja anggotanya. C. Tujuan Penelitian Untuk
mengetahui hubungan positif yang signifikan antara kebermaknaan hidup dengan
kinerja anggota Dinar Vision Club (DVC) di perusahaan Plaza Dinar Malang, guna
membangun kinerja anggotanya. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini
diharapkan untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya bidang ilmu
psikologi industri dan organisasi dengan cara memberi tambahan data empiris
yang sudah teruji secara ilmiah. 2. Manfaat Praktis Diharapkan hasil penelitian
ini bisa di jadikan sumber rujukan bagi keilmuan psikologi sekaligus bisa
dijadikan bahan pertimbangan untuk 8 pengembangan perusahaan, selanjutnya dapat
dijadikan pengambilan keputusan atau kebijakan perusahaan dan komunitas.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Hubungan kebermaknaan hidup dengan kinerja anggota Dinar Vision Club (DVC) di perusahaan Plaza Dinar Malang" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment