Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan imbalan dengan produktivitas kerja. Produktivitas kerja karyawan perlu diperhatikan oleh perusahaan sebagai suatu timbal balik atas jasa yang telah dilakukan pihak karyawan untuk perusahaan. Hal ini perlu diperhatikan tentang faktor-faktor kepuasan kerja, imbalan pada karyawan diabaikan. Kosekuensi bila kebutuhan sumber daya manusia tidak terpenuhi dengan baik maka kemungkinan besar hasil kerja dan prestasi kerja (produktivitas kerja) pun akan mengalami penurunan Adapun permasalahan yang harus dirumuskan dengan jelas agar pembahasannya terarah dengan baik dan benar. 1. Bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati, 2. Bagaimana sistem imbalan yang diberikan perusahaan di PT. Bunga Wangsa Sejati, 3.Bagaimana produktivitas kerja karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati, 4. Apakah ada hubungan antara kepuasan kerja dengan produktivitas kerja karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati, 5. Apakah ada hubungan antara imbalan dengan produktivitas kerja karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati, 6. Apakah ada hubungan antara kepuasan kerja dan imbalan dengan produktivitas kerja karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati. 2. Mengetahui Sistem imbalan karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati. 3. Mengetahui Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati. 4. Mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati. 5. Mengetahui hubungan antara imbalan dengan produktivitas kerja pada karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati. 6. Mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan imbalan terhadap produktivitas kerja di PT. Bunga Wangsa Sejati.
Penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Dengan menggunakan teknik random sampling dalam pemilihan subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan try-out terpakai yaitu data dari uji coba sekaligus digunakan sebagai data untuk penelitian. Populasi penelitian ini adalah karyawan PT. Bunga Wangsa Sejati (jawa timur Park), berjumlah 190 orang karyawan yang terdiri dari 102 karyawan laki-laki dan 89 karyawan wanita. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 190 orang karyawan, diambil 30 % sehingga 30% × 190 = 57 orang. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan SPSS 12 For windows dan Chi Kuadrat (ײ).
Hasil analisa data menunjukkan (1)Tingkat kepuasan kerja karyawan menunjukkan kategori sedang dengan hasil prosentase 56 %, jadi tingkat kepuasan kerja karyawan PT. Bunga Wangsa Sejati pada posisi sedang.(2)Imbalan kerja yang diberikan PT. Bunga Wangsa Sejati menunjukkan kategori sedang dengan hasil prosentase 73 %.(3)Produktivitas kerja karyawan PT. Bunga Wangsa Sejati menunjukkan bahwa produktivitas kerja terhadap kepuasan kerja menunjukkan kategori sedang dengan hasil prosentase 56%, sedangkan produktivitas kerja karyawan terhadap imbalan menunjukkan kategori sedang dengan hasil prosentase 73%.(4)Bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan produktivitas kerja dengan taraf signifikasi 5% dan dk(derajat kebebasan) = 8 dari tabel Chi Kuadrat didapat untuk taraf signifikasi 5 % = 15,5. Hal ini lebih kecil dari X 2 = 18,23 jadi hipotesa diterima, sehingga ada hubungan antara kepuasan kerja dengan produktivitas kerja..(5)Bahwa ada hubungan antara imbalan kerja dengan produktivitas kerja yang taraf signifikasi 5 % dan dk = 8 dari tabel Chi Kuadrat didapat untuk taraf signifikasi 5 % = 15,5. Hal ini lebih kecil dari X 2 = 29,9 jadi hipotesa diterima, sehingga ada hubungan antara imbalan dengan produktivitas kerja.(6)Bahwa hubungan antara kepuasan kerja dan imbalan kerja dengan produktivitas kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja yang diterima karyawan semakin tinggi pula produktivitas kerja. Semakin tinggi imbalan kerja yang diterima karyawan maka semakin tinggi pula produktivitas kerja.
ENGLISH:
This research aim to to know relation between satisfaction of reward and job with work productivity. Employees work productivity require to be paid attention by company as an reciprocal of service which have been done by employees side for the company of. This matter require to be paid attention about factors satisfaction of job reward at employees disregarded. if when requirement of human resource do not fufilled better hence big possibility result of labour capacity and job work productivity even also will experience of degradation As for problems which must be formulated clearly so that to be its directional solution better and correctness 1. How level satisfaction of employees job in PT. Bunga Wangsa Sejati 2. How given by reward system is company in PT. Bunga Wangsa Sejati, 3.Bagaimana employees work productivity in PT. Bunga Wangsa Sejati 4. What is there is relation between satisfaction of job with employees work productivity in PT. Bunga Wangsa Sejati 5. What is there is relation between reward with employees work productivity in PT. Bunga Wangsa Sejati 6. What is there is relation between satisfaction of reward and jobwith employees work productivity in PT. Bunga Wangsa Sejati.
Intention of this research is to 1. Knowing storey;level satisfaction of employees job in PT. Bunga Wangsa Sejati 2. Knowing System employees reward in PT. Bunga Wangsa Sejati 3. Knowing Work Productivity Employees in PT. Bunga Wangsa Sejati 4. Knowing relation between satisfaction of job with work productivity at employees in PT. Bunga Wangsa Sejati 5. Knowing relation between reward with work productivity at employees in PT. Bunga Wangsa Sejati 6. Knowing relation between satisfaction of and job of reward to work productivity in PT. Bunga Wangsa Sejati.
This research with quantitative approach which emphasize analysis at datas of numerikal (processed number) with method of statistika. By using technique of random sampling in election of research subjek. This research use used try-out that is data of test-drive [is] at the same time used as by data for the research of. this Research population [is] employees of PT. Bunga Wangsa Sejati (east jawa of Park), amounting to 190 employees people which consist of 102 men employees and 89 woman employees. Amount of subjek in this research [is] 190 employees people, taken by 30 % so that 30 × 190 = 57 people. Data analysis the used is by using SPSS 12 For and windows of Chi Square (ײ).
Result of data analysis show (1)Level satisfaction of employees job show category is with result of percentage of 56 %, becoming storey; level satisfaction of employees job of PT. Bunga Wangsa Sejati oN course given by job sedang.(2)Imbalan is PT. Real Flower Dynasty show category is with result of percentage of 73 %. (3). employees job of PT. Bunga Wangsa Sejati indicate that work productivity to satisfaction of job show category is with result of percentage of 56%, while employees work productivity to reward show category is with result of percentage of 73%.(4) There is relation between satisfaction of job with work productivity with level of signification 5% and freedom dk(derajat kebebasan = 8 from tables of Chi Square got for the level of signification 5 = 15,5. This matter smaller than = 18,23 becoming hypothesizing accepted, so that there is relation between satisfaction of activity with productivity of work.(5) there is relation between reward work with work productivity which is level of signification 5 % and dk = 8 from tables of Chi Square got for the level of signification 5 = 15,5. This matter smaller than = 29,9 becoming hypothesizing accepted, so that there is relation between reward with productivity of work.(6) relation between satisfaction of reward and job work with work productivity. This matter indicate that excelsior satisfaction of accepted by job is excelsior employees also work productivity. accepted by Reward job excelsior is employees hence excelsior also work productivity.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
.
Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan suatu investasi yang tidak ternilai
harganya. Manusia sebagai tolak ukur dari peradapan, dan kecenderungan
berubah-ubah sehingga memerlukan suatu kecermatan yang tepat untuk meningkatkan
potensi dari masing-masing individualnya. Kecenderungan manusia yang berubah
dan dalam proses yang dinamik, merujuk kesuatu fenomena yang perlu diteliti dan
dicermati sebagai suatu proses penyeimbangan yang dinamis dari suatu organisasi
atau suatu perusahaan. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi,
faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya.
Hal ini dikarenakan adanya garis ketersinggungan atau interaksi antara individu
itu sendiri, pada organisasi maupun pada teknologinya. Hal ini mengakibatkan
kehidupan dinamik dalam suatu organisasi akan menjadi suatu dinamika itu
sendiri. Sebagai upaya peningkatan produksi yang terus bekembang, diperlukanlah
kinerja karyawan yang baik pula. Hal ini perlu peningkatan produktivitas kerja
bagi karyawannya. Permasalahan tentang produktivitas kerja ini merupakan
permasalahan umum yang terjadi pada setiap perusahaan. Kadang produktivitas
kerja seorang karyawan cenderung menurun dan pengaruhnya adalah merosotnya
suatu perusahaan. Bila tidak diatasi dengan baik maka perusahaan tersebut akan
cenderung mengalami penurunan yang signifikan. Produktivitas kerja ini
merupakan suatu hasil kerja dari seorang karyawan. Hasil kerja karyawan ini
merupakan suatu proses bekerja dari seseorang dalam mengasilkan suatu barang
atau jasa. Proses kerja dari karyawan ini merupakan kinerja dari karyawan.
Sering terjadi produktivitas kerja karyawan menurun dikarenakan kemungkinan
adanya ketidaknyamanan dalam bekerja, upah yang minim dan juga ketidak puasan
dalam bekerja. PT. Bunga Wangsa Sejati dalam meningkatkan produtivitas kerja
karyawan juga mengalami kendala-kendala. Ini ditunjukkan dengan adanya
permasalahan yang terjadi dilingkungan PT. Bunga Wangsa Sejati. Penurunan
produktivitas kerja masih sering terjadi. Pada penelitian ini yang dimaksud
mengenai produktivitas kerja adalah kinerja karyawan atau performance yang
merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Data yang diambil dalam
kinerja ini berupa performance appraisal, yaitu penilaian kerja. Hal ini
dikarenakan penilaian kerja merupakan faktor evaluasi bagi pihak perusahaan
terhadap kerja karyawan dan juga evaluasi bagi karyawan sendiri sebagai
perwujudan untuk peningkatan produktivitas kerja. Permasalahan-permasalahan
yang timbul mengenai produktivitas kerja ini merupakan suatu indikasi bahwa
peranan manajemen sebagai pengelolaan sumber daya manusia diperlukan. Hal ini
merupakan suatu cara meningkatkan suatu produktivitas kerja karyawan. Kadang
kemajuan dari suatu organisasi tidak diimbangi oleh sumber daya yang baik pula.
Hal ini mengakibatkan tidak akuratnya antara keinginan dengan realita yang ada.
Produktivitas kerja ini dapat menurun kemungkinan adanya persaingan yang tidak
sehat, kecemburuan sosial antara para anggotanya. Kurangnya pemahaman dalam
berpola pikir akan mengakibatkan kemerosotan kemajuan dari pada peningkatan
organisasi. Ini menjadi problem dalam organisasi tersebut. Data dari Depnaker
(1993), sekitar 80 % kasus terjadinya pemogokan pekerja hanya karena ulah
pengusaha. Pengusaha hanya melihat produktivitas para pekerjanya, sedangkan
faktor mendasar dalam menunjang produktivitas kerja adalah seperti upah,
kondisi kerja serta untuk memenuhi jumlah dan mutu yang memadai, tidak
diperhatikan. Menurut catatan, penyebab ketidakpuasan yang mengakibatkan unjuk
rasa yang sering terjadi dilingkungan organisasi adalah yang berkaitan dengan
masalah upah sebesar 50%, persyaratan kerja 25%, tunjangan hari raya 13 %. Hal
ini berarti masalah kesejahteraan merupakan faktor dominan yang yang
mengakibatkan munculnya ketidakpuasan kerja. Permasalahan di atas sering
terjadi pada perusahaan-perusahaan yang berskala kecil maupun besar, seperti
PT. Bunga Wangsa Sejati yang mempunyai 190 karyawan, seperti kondisi di atas
tidak menutup kemungkinan terjadi. Kondisi dengan banyaknya elemen yang terkait
dalam organisasi ini merupakan permasalahan tersendiri dalam perkembangannya.
Masalah produktivitas kerja yang menurun, kepuasan kerja, kebosanan kerja,
kecemburuan sosial, kesenjangan sosial, imbalan yang tidak sesuai dan tidak
menutup kemungkinan keterampilan kerja yang minim yang merupakan faktor yang
bisa menjadi kenyataan bila tidak diselesaikan dengan baik. Berdasarkan hasil
observasi yang telah kami lakukan di PT. Bunga Wangsa Sejati, perusahaan
tersebut mengalami banyak permasalahan antara lain yaitu produktivitas kerja
karyawan yang menurun, karyawan jatim park yang merasa kurang bersemangat dalam
bekerja. Karyawan bersemangat dalam bekerja apabila ada atasan yang sedang
berkeliling. Menurut salah satu karyawan, banyak karyawan yang mengalami
kejenuhan dalam bekerja sehingga menimbulkan ketidakpuasan karyawan. Upah kerja
yang tidak sebanding dengan pekerjaan apabila jam bekerja ditambah, dan bonus
kerja sangat jarang sekali diberikan pada karyawan. Fasilitasfasilitas yang
diberikan perusahaan kepada karyawan pun masih kurang bagi karyawan, misalnya
uang makan. Uang makan tidak diberikan dalam bentuk uang, akan tetapi bagi
semua karyawan jatim park yang makan direstoran jatim park diberi keringanan
separuh dari harga makan untuk pengunjung. Akan tetapi semua makanan yang ada
dalam restoran jatim park hampir semua harganya mahal. Sehingga, banyak
karyawan yang membawa makanan dari rumah. Disamping itu, karyawan takut dalam
menyampaikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kesejahteraannya
ataupun dalam masalah pekerjaan yang dikerjakan. Apabila karyawan menuntut
kesejahteraan itu mereka pasti akan diancam atau langsung diberhentikan
bekerja. Oleh karena itu mereka takut dan hanya berdiam diri menerima, terpaksa
bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa ada rasa kepusaan dalam bekerja. Sumber:
Hasil wawancara dengan Karyawan PT. Bunga Wangsa Sejati, 25 Januari 2007
Kurangnya pemahaman dalam berpola pikir akan mengakibatkan kemerosotan kemajuan
dari pada peningkatan organisasi. Ini menjadi problem dalam organisasi
tersebut. sedangkan faktor mendasar dalam menunjang produktivitas kerja adalah
seperti upah, kondisi kerja yang tidak diperhatikan. Merupakan penyebab
ketidakpuasan yang mengakibatkan unjuk rasa yang sering terjadi dilingkungan
organisasi yang berkaitan dengan masalah upah, persyaratan kerja, tunjangan
hari raya. Hal ini berarti masalah kesejahteraan merupakan faktor dominan yang
mengakibatkan munculnya ketidakpuasan kerja. Berdasarkan hasil observasi,
perusahaan ini juga mengalami masalah dengan produktivitas kerja karyawan. Pada
kasus ini bahwa produktivitas kerja dalam hal ini penilaian kerja menjadi
faktor evaluasi bagi perusahaan dan karyawan sendiri sering terjadi
ketidaksesuaian dikarenakan pihak atasan kadang memberikan penilaian kerja
tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Hal ini akan mempengaruhi dari kerja
karyawan. Hal ini akan berdampak pada pola kinerja karyawan. Penilaian kerja
yang kadang bersifat subjektif dan terlalu tinggi membuat karyawan kadang kala
merasa tidak puas dan cenderung nantinya mengalami penurunan pada produktivitas
kerjanya. Perusahaan yang memiliki karyawan, yang tidak luput dari sumber daya
manusia, memiliki potensi yang beragam pula, baik potensi internal maupun
potensi eksternal. Sebaik -baiknya suatu organisasi dengan fasilitas kerja yang
lengkap, tidak akan mempunyai arti apa-apa tanpa adanya manusia yang mengatur,
menggunakan dan memeliharanya. Hidup dan berlangsungnya suatu perusahaan
tergantung dari orang-orang yang ada dalam perusahaan. Pernyataan tersebut
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hadi (1974), bahwa berhasil tidaknya suatu
gerakan mempertinggi hasil produksi dan efisiensi sebagian bergantung pada
manusia yang melayani alatalat kerja. Perusahaan yang bergerak dalam suatu
industri yang memiliki banyak anggota atau dalam hal ini dibahasakan sebagai
karyawan suatu perusahaan merupakan bagian yang penting dalam kemajuan dari
industri tersebut. Keragaman anggota akan semakin banyak pula. Baik dari suku,
agama, dan ras. Mereka bekerja mempunyai alasan sendiri-sendiri, yaitu mencari
uang, status, penghargaan atau hanya mengikuti norma-norma masyarakat. Walaupun
alasan itu berbeda-beda tapi dapat dikatakan dalam suatu alasan bahwa orang
bekerja karena untuk memperoleh imbalan (Cascio, 1998). Didukung oleh (Siagian,
1992) bahwa motivasi dasar orang bekerja adalah untuk mencari nafkah bagi
kehidupannya. Seseorang bekerja pada intinya adalah mendapatkan sesuatu dari
pekerjaannya baik berupa imbalan maupun kepuasan dari hasil kerja. Keberagaman
alasan dalam bekerja dalam hal ini bila tidak diperhatikan dengan jeli akan
menimbulkan atau memperuncing suatu kedaaan menjadi suatu masalah. Kepuasan kerja
sebagai suatu aspek munculnya ketidakseimbangan dalam suatu organisasi akan
berdampak pada produktivitas kerja itu sendiri. Sehubungan hal tersebut Baduara
(1992) menyatakan bahwa kunci utama menjalankan suatu pekerjaan adalah dengan
membuat pekerja dalam kesenangan dalam pekerjaannya. Kondisi seperti yang telah
diungkapkan di atas menunjukkan bahwa faktor manusia sangat berperan aktif
dalam peningkatan dari mutu perusahaan tersebut. Hal ini terkait juga dengan
teknologi yang ada. Banyak kasus menunjukkan bahwa teknologi sudah maju namun
ketersediaan sumber daya manusianya sangat minim. Ini dikarenakan ketidaksiapan
bagi organisasi tersebut untuk melaksanakan kemajuan yang optimal. Hal ini
didukung oleh Gomez (1997) bahwa sumber daya manusia memegang peranan penting
dan menentukan bagi keberhasilan organisasi. Bila peranan sumber daya manusia
tidak dapat memegang peranan penting maka akan timbul masalah-masalah yang
seharusnya dapat diatasi, namun menjadi suatu masalah general yang sulit untuk
diatasi. Ketidak puasan, kecemburuan sosial antara individu satu sama lain
kemungkinan besar akan muncul kepermukaan dan mengakibatkan penurunan
produktivitas kerja karyawan dan akibatnya penurunan produktivitas perusahaan.
Dalam hal ini tidaklah mudah bagi pihak-pihak manajemen dari perusahaan untuk
memahami dan memotivasi karyawan untuk kemajuan bersama. Keluhan-keluhan dari
para karyawan seringkali diabaikan. Susanto (1997) menyebutkan banyak diantara
perusahaan yang mengalami penurunan usaha karena terpaku oleh kegiatan
operasional tanpa memperhatikan sumber daya manusia yang dimiliki. Hal ini
kemungkinan besar diakibatkan ketidaksinambungan antara keinginan dari pihak
perusahan dengan kerja karyawan tersebut. Kemudian munculah isu-isu yang
simpang siur dan cenderung mematahkan pihak-pihak yang terkait. Sehubungan
dengan hal di atas, munculah fenomena yang merugikan dan dapat menghancurkan
tujuan organisasi perusahaan, diantaranya adalah kepuasan kerja, kelambanan
kerja, kebosanan kerja, penurunan efisiensi kerja, senioritas, kecemburuan
sosial, penurunan semangat kerja dan penurunan produktivitas kerja.
Kenyataannya sekarang ini banyak para pekerja atau karyawan yang masuk
terlambat, bermalas-malasan, dan sebagainya sehingga bukannya menunjang
kemajuan dan pengembangan tetapi akan menghambat kemajuan dan pengembangan dari
perusahaan itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut sejalan dengan yang
diungkap oleh Tanaja dan Srimulyani (1995), bahwa diantara sumber daya manusia
merupakan harta kekayaan yang terpenting dan mempunyai kontribusi paling besar
bagi keberhasilan suatu organisasi. Berkaitan dengan kasus di atas, bahwa
produktivitas kerja perlu peningkatan sabagai upaya menciptakan suatu
peningkatan suatu organisasi. Produktivitas kerja karyawan perlu diperhatikan oleh
perusahaan sebagai suatu timbal balik atas jasa yang telah dilakukan pihak
karyawan untuk perusahaan. Hal ini perlu diperhatikan tentang faktor-faktor
kepuasan kerja, imbalan pada karyawan diabaikan. Kosekuensi bila kebutuhan
sumber daya manusia tidak terpenuhi dengan baik maka kemungkinan besar hasil
kerja dan prestasi kerja (produktivitas kerja) pun akan mengalami penurunan.
Hal ini perlu perhatian yang baik dari bidang manajemen perusahaan untuk tetap
meningkatkan produktivitas kerja bagi karyawannya. Beberapa study empirik
menunjukkan bahwa imbalan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja.
Koofisien determasi (R²) sebesar 0,653 artinya besar sumbangan variabel imbalan
(X) terhadap prestasi kerja (Y) sebesar 65,3% secara signifikan Marzuki (2001)
tidak ada perbedaan yang mendasar antara penelitian Marzuki (2001), sedangkan
penelitian sekarang terletak pada tempat dan subyeknya. Senada dengan
penelitian diatas, penelitian Darujati (2003) menunjukkan bahwa ada hubungan
antara pemberian gaji terhadap semangat kerja. Kesimpulan tersebut didasarkan
pada hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa untuk variable X (gaji) nilai
hitung t- hitung sebesar 8,404 pada tingkat signifikan 5% dengan derajat bebas
n-1 = 47 diperoleh nilai t-tabel sebesar 1,684 oleh karena t hitung >
t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima jadi, ada hubungan antara pemberian
gaji terhadap semangat kerja. Sedangkan pada penelitian ini mengacu kepada
kepeuasan kerja dan imbalan serta produktivitas kerja. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemikiran-pemikiran di atas penulis mencoba mengkaji permasalahan
yang terjadi dengan penelitian Hubungan Antara Kepuasan Kerja dan Imbalan
dengan produktivitas kerja karyawan. Adapun permasalahan yang harus dirumuskan
dengan jelas agar pembahasannya terarah dengan baik dan benar. Rumusan masalah
adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan di PT.
Bunga Wangsa Sejati? 2. Bagaimana sistem imbalan yang diberikan perusahaan di
PT. Bunga Wangsa Sejati? 3. Bagaimana produktivitas kerja karyawan di PT. Bunga
Wangsa Sejati? 4. Apakah ada hubungan antara kepuasan kerja dengan
produktivitas kerja karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati? 5. Apakah ada hubungan
antara imbalan dengan produktivitas kerja karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati?
6. Apakah ada hubungan antara kepuasan kerja dan imbalan dengan produktivitas
kerja karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati? C. Tujuan Penelitian. Tujuan dari
penelitian ini adalah : 1. Mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan di PT.
Bunga Wangsa Sejati. 2. Mengetahui Sistem imbalan karyawan di PT. Bunga Wangsa
Sejati. 3. Mengetahui Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati.
4. Mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan produktivitas kerja pada
karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati. 5. Mengetahui hubungan antara imbalan
dengan produktivitas kerja pada karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati. 6.
Mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan imabalan terhadap produktivitas
kerja di PT. Bunga Wangsa Sejati. D. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dan memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan khususnya bidang psikologi industri dan organisasi.
Khususnya tentang hubungan antara kepuasan kerja, imbalan dengan kinerja
karyawan. 2. Secara praktis Secara praktis adalah dari hasil penelitian dapat
berguna sebagai acuan bagi perusahaan sebagai peningkatan sumber daya manusia
seutuhnya, peningkatan kepuasan kerja karyawan dan sistem imbalan yang baik,
pelatihan pada karyawan, dapat mengevalusi kinerja karyawan, serta peningkatan
dan pengembangan produktivitas kerja yang lebih baik.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Hubungan antara kepuasan kerja dan imbalan dengan produktivitas kerja karyawan di PT. Bunga Wangsa Sejati (Jawa Timur Park)." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment