Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Tuesday, June 13, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi Psikologi:Peran kiai dalam mengatasi pecandu narkoba: Study kasus Pondok Pesantren Al-Bajigur Manding Sumenep Manding Sumenep.

Abstract

ENGLISH:
Bad habits from dependence on drugs. Usually the impact of social environment caused playmates where patients live quite possible presence of the drug. However, there is one mental disorder are not uncommon in scientific psychology, but its existence is believed that this phenomenon of trance. While the study site, the therapist has the confidence to ask for directions to Allah SWT to use the expertise of sixth sense. Because according to therapists, lack of confidence in what the family of patient (bias occurs because there is a cover-up). Bad habits because of drugs. And the presence of trans transition process (possession) in the patient's body Beside that there are patients who have behavioral disorders inborn 1. What is the condition of the patient's drug addict? 2. How the problem faced by drug addicts? 3. What factors influence drug addicts? 4. How kiai role in overcoming a drug addict?
The reason why our society is more confident with the healing process of psychotherapy methods commonly known as the Islamic traditional medicine. Based prablem above, then there is research purposes 1. To describe the condition of the patient's drug addicts. 2. To determine the problems faced by drug addicts. 3. To analyze the factors that influence drug addicts. 4. To find a form of kiai role in addressing
This study uses a qualitative method based on the philosophy of positivism, is used to examine the population or a particular sample, data collection using the research instruments, as well as qualitative data analysis or statistics in order to test the hypotheses that have been established study design is a case study using the method for in-depth qualitative study of the problems of drug addicts research data was collected through in-depth interviews to drug addicts who area Sumenep Madura particular area and are aged 17 to 24 years and the number of subjects as much as 3 (three) people.
While the findings to determine the condition of the patient who is undergoing psychiatric disorders, in a study of contemporary psychology is more emphasis on the process of observation (observation) and interviews (interviw) either side of the family, surrounding residential patients and to patients themselves. While the study site, the therapist has the confidence to ask for directions to Allah SWT to use the expertise of sixth sense. the emotions of personal problem with the treatment of patients

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
 Fenomena yang ada dalam masyarakat sumenep dan sekitarnya mempunyai kebanggaan yang bersifatnya semu. narkoba merupakan bahan yang dapat mengubah cara tubuh dan akal berfungsi. Segala narkoba, apakah yang sah atau yang terlarang, dapat mengakibatkan bahaya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan terbatas. Misalnya, anak orang yang paling kaya di kota itu, anak pejabat pemerintah setempat bahkan mungkin pusat atau pun anak orang terpandang lainnya. Di jaman sekarang pengaruh teman bermain ini bukan hanya membanggakan si remaja saja tetapi bahkan juga pada orangtuanya. Orang tua juga senang dan bangga kalau anaknya mempunyai teman bergaul dari kalangan tertentu tersebut. Narkoba sah termasuk alkohol, tembakau, kafeina dan obat. Beberapa narkoba terlarang mempunyai pembatasan yang menjadikan penjualan atau penggunaannya terlarang. Misalnya, dilarang menyuplai alkohol atau tembakau kepada orang di bawah usia 18 tahun. Narkoba terlarang termasuk sejenis alkohol dan tembakau, ekstasi dan amfetamina. Beberapa bahan, misalnya aerosol, perekat tertentu dan bensin, dapat mengakibatkan keracunan sewaktu uap, semprotan atau gas terisap. Ini dapat berbahaya sekali. (Abdalla Romeal. 2008) Beberapa pemakai ekstasi yang akhirnya meninggal dunia karena terlalu banyak minum akibat rasa haus yang amat sangat. Zat-zat kimia yang berbahaya sering dicampur dalam tablet atau kapsul ekstasi. Zat-zat ini menyebabkan munculnya suatu reaksi yang pada tubuh. Dan dalam beberapa kasus, reaksi dari zat- 2 zat ini akan menimbulkan kematian. Pengguna ekstasi sering harus minum obatobatan lainnya untuk menghilangkan reaksi buruk yang timbul pada dirinya. Dan hal ini menyebabkan denyut nadi menjadi cepat, serta akan menimbulkan paranoia dan halusinasi. Sewaktu kaum muda semakin dewasa, mereka menghadapi berbagai tantangan, misalnya membuat keputusan mengenai penggunaan narkoba (Hawari, 2003.5). Kaum muda mempelajari tentang narkoba seperti obat, alkohol dan tembakau dari memperhatikan apa yang dilakukan dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang lain. Internet, televisi, majalah dan film juga memperlihatkan berbagai persoalan narkoba kepada kaum muda. Dalam pelajaran pendidikan narkoba, kaum muda menerima informasi mutakhir mengenai narkoba dalam lingkungan yang aman dan mengasihi. Para pelajar mempelajari tentang pentingnya gaya hidup sehat dan mempraktekkan keterampilan yang membantu mereka tetap aman. Malah kalau tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecewaan. Sebab teman dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup yang tertentu pula. Apabila si anak akan berusaha mengikuti tetapi tidak mempunyai modal ataupun orang tua tidak mampu memenuhinya maka anak akan menjadi frustrasi. Apabila timbul frustrasi, maka remaja kemudian akan melarikan rasa kekecewaannya itu pada narkotik, obat terlarang, dan lain sebagainya.Pengaruh kawan ini memang cukup besar.(Hawari.2003.2) Hal ini menunjukkan sedemikian besarnya pengaruh pergaulan dalam membentuk watak dan kepribadian seseorang ketika remaja, khususnya. Oleh karena itu, orangtua para remaja hendaknya berhati-hati dan bijaksana dalam memberikan 3 kesempatan anaknya bergaul. Jangan biarkan anak bergaul dengan kawan-kawan yang tidak benar. Memiliki teman bergaul yang tidak sesuai, anak di kemudian hari akan banyak menimbulkan masalah bagi orang tuanya. Tempat penampungan orang gila ini hampir sama dengan pondok pesantren pada umumnya. Selain menampung orang gila, pondok ini pun menampung orangorang yang normal. Tak ada perbedaan dengan santri yag normal, santri yang gila pun ditempatkan di bangunan yang permanen. Namun bagi santri yang emosinya masih tergolong tinggi atau sering ngamuk dan memukul, mereka ditempatkan di pondok gedek (terbuat dari bambu) lalu diikat kaki tangan dengan rantai besi. Masih sering terjadi dalam masyarakat orang tua yang memaksakan kehendaknya agar di masa depan anaknya memilih profesi tertentu yang sesuai dengan keinginan orang tua. Pemaksaan ini tidak jarang justru akan berakhir dengan kekecewaan. Sebab, meski memang ada sebagian anak yang berhasil mengikuti kehendak orang tuanya tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang kurang berhasil dan kemudian menjadi kecewa, frustrasi dan akhirnya tidak ingin bersekolah sama sekali. Mereka malah pergi bersama dengan teman-temannya, bersenang-senang tanpa mengenal waktu bahkan mungkin kemudian menjadi salah satu pengguna obat-obat terlarang. Kepemimpinan kiai juga mengalami berbagai perubahan. Kepemimpinan dalam konteks ilmu sosial menurut Weber bisa dibagi menjadi tiga tipologi, yaitu: pertama, kepemimpinan kharismatik yang pengabsahannya berasal dari kekuatan adikodrati; kedua, kepemimpinan tradisional yang pengabsahannya berasal dari keturunan terdahulu dan ketiga, kepemimpinan legal-formal yang legitlmasinya bersumber dari 4 aturan hokum yang berlaku. Kepemimpinan itu berubah secara linier, yaitu dari kharismatik ke tradisional dan selanjutnya (Dadang, 1999). Oleh karena itu berdasarkan keputusan peneliti untuk menjadikan proposal yang terpanggil dan tertarik untuk mengakaji lebih dalam terhadap masalah tersebut, kemudian dijadikan topik penelitian dengan judul “peran Kiai dalam Mengatasi Pecandu Narkoba Study kasus pondok pesantren bajigur (Bajingan Nganggur) kecamatan Manding, Sumenep” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi pasien para pecandu narkoba di Pondok Al. Bajigur? 2. Bagaimana problem yang dihadapi para pecandu narkoba Pondok Al. Bajigur? 3. Faktor apa saja yang mempengaruhi para pecandu narkoba Pondok Al. Bajigur? 4. Bagaimana peran kiai dalam mengatasi pecandu narkoba Pondok Al. Bajigur? C. Tujuan Maslah Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah: 1. Untuk mendiskripsikan kondisi pasien para pecandu narkoba Pondok Al. Bajigur. 2. Untuk menentukan problem yang dihadapi para pecandu narkoba Pondok Al. Bajigur. 5 3. Untuk menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi para pecandu narkoba Pondok Al. Bajigur. 4. Untuk menemukan bentuk peran kiai dalam mengatasi pecandu narkoba Pondok Al. Bajigur. D. Mamfaat Penelitian Dengan adanya penulisan skripsi ini diharapkan mempunyai mamfaat yang bersifat teoritis maupun praktis sebagai berikut: 1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan kajian dalam penelitian mengenai peranan Kiai dalam Mengatasi Pecandu Narkoba Study kasus pondok pesantren bajigur (Bajingan Nganggur) kecamatan Manding, Sumenep 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kegunaan bagi: a. Peneliti Dapat sebagai pengetahuan sekaligus pengalaman dan merupakan kontribusi penulisan dalam memperluas wacana tentang penyusunan karya ilmiah. b. Pengasuh pondok pesantren Sebagai bahan untuk mempersiapkan berbagai penyembuhan dan pengobatan tradisional yang digunakan dalam menangani para pecandu narkoba, guna peningkatan dan pengembangan pondok pesantren itu sendiri, dalam peningkatan mutu kesembuhan pecandu narkoba

Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : :Peran kiai dalam mengatasi pecandu narkoba: Study kasus Pondok Pesantren Al-Bajigur Manding Sumenep Manding Sumenep." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment