Abstract
ENGLISH:
Bad habits from dependence on drugs. Usually the impact of social environment caused playmates where patients live quite possible presence of the drug. However, there is one mental disorder are not uncommon in scientific psychology, but its existence is believed that this phenomenon of trance. While the study site, the therapist has the confidence to ask for directions to Allah SWT to use the expertise of sixth sense. Because according to therapists, lack of confidence in what the family of patient (bias occurs because there is a cover-up). Bad habits because of drugs. And the presence of trans transition process (possession) in the patient's body Beside that there are patients who have behavioral disorders inborn 1. What is the condition of the patient's drug addict? 2. How the problem faced by drug addicts? 3. What factors influence drug addicts? 4. How kiai role in overcoming a drug addict?
The reason why our society is more confident with the healing process of psychotherapy methods commonly known as the Islamic traditional medicine. Based prablem above, then there is research purposes 1. To describe the condition of the patient's drug addicts. 2. To determine the problems faced by drug addicts. 3. To analyze the factors that influence drug addicts. 4. To find a form of kiai role in addressing
This study uses a qualitative method based on the philosophy of positivism, is used to examine the population or a particular sample, data collection using the research instruments, as well as qualitative data analysis or statistics in order to test the hypotheses that have been established study design is a case study using the method for in-depth qualitative study of the problems of drug addicts research data was collected through in-depth interviews to drug addicts who area Sumenep Madura particular area and are aged 17 to 24 years and the number of subjects as much as 3 (three) people.
While the findings to determine the condition of the patient who is undergoing psychiatric disorders, in a study of contemporary psychology is more emphasis on the process of observation (observation) and interviews (interviw) either side of the family, surrounding residential patients and to patients themselves. While the study site, the therapist has the confidence to ask for directions to Allah SWT to use the expertise of sixth sense. the emotions of personal problem with the treatment of patients
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Fenomena yang ada dalam masyarakat sumenep dan
sekitarnya mempunyai kebanggaan yang bersifatnya semu. narkoba merupakan bahan
yang dapat mengubah cara tubuh dan akal berfungsi. Segala narkoba, apakah yang
sah atau yang terlarang, dapat mengakibatkan bahaya. Apalagi mereka dapat
memiliki teman dari kalangan terbatas. Misalnya, anak orang yang paling kaya di
kota itu, anak pejabat pemerintah setempat bahkan mungkin pusat atau pun anak
orang terpandang lainnya. Di jaman sekarang pengaruh teman bermain ini bukan
hanya membanggakan si remaja saja tetapi bahkan juga pada orangtuanya. Orang
tua juga senang dan bangga kalau anaknya mempunyai teman bergaul dari kalangan
tertentu tersebut. Narkoba sah termasuk alkohol, tembakau, kafeina dan obat.
Beberapa narkoba terlarang mempunyai pembatasan yang menjadikan penjualan atau
penggunaannya terlarang. Misalnya, dilarang menyuplai alkohol atau tembakau
kepada orang di bawah usia 18 tahun. Narkoba terlarang termasuk sejenis alkohol
dan tembakau, ekstasi dan amfetamina. Beberapa bahan, misalnya aerosol, perekat
tertentu dan bensin, dapat mengakibatkan keracunan sewaktu uap, semprotan atau
gas terisap. Ini dapat berbahaya sekali. (Abdalla Romeal. 2008) Beberapa
pemakai ekstasi yang akhirnya meninggal dunia karena terlalu banyak minum
akibat rasa haus yang amat sangat. Zat-zat kimia yang berbahaya sering dicampur
dalam tablet atau kapsul ekstasi. Zat-zat ini menyebabkan munculnya suatu
reaksi yang pada tubuh. Dan dalam beberapa kasus, reaksi dari zat- 2 zat ini
akan menimbulkan kematian. Pengguna ekstasi sering harus minum obatobatan
lainnya untuk menghilangkan reaksi buruk yang timbul pada dirinya. Dan hal ini
menyebabkan denyut nadi menjadi cepat, serta akan menimbulkan paranoia dan
halusinasi. Sewaktu kaum muda semakin dewasa, mereka menghadapi berbagai
tantangan, misalnya membuat keputusan mengenai penggunaan narkoba (Hawari,
2003.5). Kaum muda mempelajari tentang narkoba seperti obat, alkohol dan
tembakau dari memperhatikan apa yang dilakukan dan mendengarkan apa yang
dikatakan oleh orang lain. Internet, televisi, majalah dan film juga
memperlihatkan berbagai persoalan narkoba kepada kaum muda. Dalam pelajaran
pendidikan narkoba, kaum muda menerima informasi mutakhir mengenai narkoba
dalam lingkungan yang aman dan mengasihi. Para pelajar mempelajari tentang
pentingnya gaya hidup sehat dan mempraktekkan keterampilan yang membantu mereka
tetap aman. Malah kalau tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan
menimbulkan kekecewaan. Sebab teman dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai
gaya hidup yang tertentu pula. Apabila si anak akan berusaha mengikuti tetapi
tidak mempunyai modal ataupun orang tua tidak mampu memenuhinya maka anak akan
menjadi frustrasi. Apabila timbul frustrasi, maka remaja kemudian akan
melarikan rasa kekecewaannya itu pada narkotik, obat terlarang, dan lain
sebagainya.Pengaruh kawan ini memang cukup besar.(Hawari.2003.2) Hal ini
menunjukkan sedemikian besarnya pengaruh pergaulan dalam membentuk watak dan
kepribadian seseorang ketika remaja, khususnya. Oleh karena itu, orangtua para
remaja hendaknya berhati-hati dan bijaksana dalam memberikan 3 kesempatan
anaknya bergaul. Jangan biarkan anak bergaul dengan kawan-kawan yang tidak
benar. Memiliki teman bergaul yang tidak sesuai, anak di kemudian hari akan
banyak menimbulkan masalah bagi orang tuanya. Tempat penampungan orang gila ini
hampir sama dengan pondok pesantren pada umumnya. Selain menampung orang gila,
pondok ini pun menampung orangorang yang normal. Tak ada perbedaan dengan
santri yag normal, santri yang gila pun ditempatkan di bangunan yang permanen.
Namun bagi santri yang emosinya masih tergolong tinggi atau sering ngamuk dan
memukul, mereka ditempatkan di pondok gedek (terbuat dari bambu) lalu diikat
kaki tangan dengan rantai besi. Masih sering terjadi dalam masyarakat orang tua
yang memaksakan kehendaknya agar di masa depan anaknya memilih profesi tertentu
yang sesuai dengan keinginan orang tua. Pemaksaan ini tidak jarang justru akan
berakhir dengan kekecewaan. Sebab, meski memang ada sebagian anak yang berhasil
mengikuti kehendak orang tuanya tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang kurang
berhasil dan kemudian menjadi kecewa, frustrasi dan akhirnya tidak ingin
bersekolah sama sekali. Mereka malah pergi bersama dengan teman-temannya,
bersenang-senang tanpa mengenal waktu bahkan mungkin kemudian menjadi salah
satu pengguna obat-obat terlarang. Kepemimpinan kiai juga mengalami berbagai
perubahan. Kepemimpinan dalam konteks ilmu sosial menurut Weber bisa dibagi
menjadi tiga tipologi, yaitu: pertama, kepemimpinan kharismatik yang
pengabsahannya berasal dari kekuatan adikodrati; kedua, kepemimpinan
tradisional yang pengabsahannya berasal dari keturunan terdahulu dan ketiga,
kepemimpinan legal-formal yang legitlmasinya bersumber dari 4 aturan hokum yang
berlaku. Kepemimpinan itu berubah secara linier, yaitu dari kharismatik ke
tradisional dan selanjutnya (Dadang, 1999). Oleh karena itu berdasarkan
keputusan peneliti untuk menjadikan proposal yang terpanggil dan tertarik untuk
mengakaji lebih dalam terhadap masalah tersebut, kemudian dijadikan topik
penelitian dengan judul “peran Kiai dalam Mengatasi Pecandu Narkoba Study kasus
pondok pesantren bajigur (Bajingan Nganggur) kecamatan Manding, Sumenep” B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat
dirumuskan beberapa permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi
pasien para pecandu narkoba di Pondok Al. Bajigur? 2. Bagaimana problem yang
dihadapi para pecandu narkoba Pondok Al. Bajigur? 3. Faktor apa saja yang
mempengaruhi para pecandu narkoba Pondok Al. Bajigur? 4. Bagaimana peran kiai
dalam mengatasi pecandu narkoba Pondok Al. Bajigur? C. Tujuan Maslah
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian
yang ingin dicapai oleh penulis adalah: 1. Untuk mendiskripsikan kondisi pasien
para pecandu narkoba Pondok Al. Bajigur. 2. Untuk menentukan problem yang
dihadapi para pecandu narkoba Pondok Al. Bajigur. 5 3. Untuk menganalisis
factor-faktor yang mempengaruhi para pecandu narkoba Pondok Al. Bajigur. 4.
Untuk menemukan bentuk peran kiai dalam mengatasi pecandu narkoba Pondok Al.
Bajigur. D. Mamfaat Penelitian Dengan adanya penulisan skripsi ini diharapkan
mempunyai mamfaat yang bersifat teoritis maupun praktis sebagai berikut: 1.
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan kajian
dalam penelitian mengenai peranan Kiai dalam Mengatasi Pecandu Narkoba Study
kasus pondok pesantren bajigur (Bajingan Nganggur) kecamatan Manding, Sumenep
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kegunaan bagi: a.
Peneliti Dapat sebagai pengetahuan sekaligus pengalaman dan merupakan
kontribusi penulisan dalam memperluas wacana tentang penyusunan karya ilmiah.
b. Pengasuh pondok pesantren Sebagai bahan untuk mempersiapkan berbagai
penyembuhan dan pengobatan tradisional yang digunakan dalam menangani para
pecandu narkoba, guna peningkatan dan pengembangan pondok pesantren itu
sendiri, dalam peningkatan mutu kesembuhan pecandu narkoba
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : :Peran kiai dalam mengatasi pecandu narkoba: Study kasus Pondok Pesantren Al-Bajigur Manding Sumenep Manding Sumenep." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment