Abstract
INDONESIA:
Pada anak yang mengalami kesulitan belajar, tujuan pendidikan mempunyai arti yang lebih spesfik utamanya untuk membantu mereka mengatasi persoalan diri yang bersifat psikologis maupun fisiologis agar kelak mereka bisa mandiri. Program pembelajaran anak berkesulitan belajar sebisa mungkin diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang ada. Berdasarkan pemikiran tersebut maka judul penelitian yang diangkat dalam penelitian ini adalah, ”Faktor- faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMP LB) Bhakti Luhur Malang”.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan memakai desain studi kasus. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan tes Psikologi. Proses analisis data dalam penelitian dimulai dengan kegiatan reduksi data, displai data dan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMP LB) Bhakti Luhur Malang. Responden terdiri dari satu guru, satu konselor, dua orang tua siswa, dan 5 siswa.
Temuan di lapanga menunjukan bahwa yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa meliputi faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi aspek fisik dan aspek psikologis. Faktor ekstern meliputi aspek sosial yang berupa kurangnya perhatian dan dukungan dari lingkungan sekitar terhadap anak, aspek keluarga, seperti cara didik orangtua, hubungan orang tua dengan anak yang tidak sehat. Aspek sekolah seperti, sarana dan prasarana sekolah, kapabilitas guru, metode penyampaian, dan kurikulum.
Peran guru dalam membantu siswa mengatasi kesulitan belajar, dengan memberikan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang untuk kesuksesan siswa, memberikan fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai, dan membantu perkembangan aspek pribadi seperti sikap, nilai, dan penyesuaian diri.
Selain itu guru BP juga dituntut untuk berperan aktif dalam membantu siswa mengatasi kesulitan belajar dengan menyusun rancangan program identifikasi, asesmen, dan pembelajaran anak berkesulitan belajar, berpartis ipasi dalam penjaringan, asesmen, dan evaluasi anak berkesulitan belajar, Melaksanakan tes, baik dengan tes formal maupun informal, menyelenggarakan pertemuan da n wawancara dengan orang tua, Bekerjasama dengan guru reguler atau guru kelas untuk memahami anak dan menyediakan pembelajaran yang efektif.
ENGLISH:
Education of child finding difficulties to learn, having a purpose to assist
they overcome the self problem having the character of physiological and also psychological to be they can to be self -supporting later. Study program of child have difficulty to learn can is possible arranged and adapted by a existing student requirement.So that the student own the opportunity to reach what dreaming of goodness in short-range and also long-range. Pursuant to the opinion so research title lifted in this research is, " Factors of Difficult y Cause Learn the Student at school Excruciatingly August SMP Bhakti Worse luck.
they overcome the self problem having the character of physiological and also psychological to be they can to be self -supporting later. Study program of child have difficulty to learn can is possible arranged and adapted by a existing student requirement.So that the student own the opportunity to reach what dreaming of goodness in short-range and also long-range. Pursuant to the opinion so research title lifted in this research is, " Factors of Difficult y Cause Learn the Student at school Excruciatingly August SMP Bhakti Worse luck.
This research is represent of descriptive research qualitative by hence design case study. Process the data collecting conducted by using the method of interview observation, and documentation. Process the data analysis in research started with the activity reduce the data by way of making abstracts. This research is done/conducted in at school Excruciatingly August SMP Bhakti Worse luck. Responder consisted of one teacher, one counselor , two student parent, and 5 student.
Finding infield show that influencing difficulty learn the student covering with the factor of intern and factor extern. factor Intern cover the aspect of psychological aspect and physical. factor Extern cover the social aspect which is in the form of lack of attention and support from environment of about to child, family aspect, like way of educated by a old fellow, parent relation with the indisposed child. Aspect of school like, medium of school, capability of teacher, method of forwarding, and curriculum.
Role learn in assisting student overcome the difficulty learn, by giving good target attainment motivation short-range and also long-range for the successfulness of student, giving facility of target atta inment of experience learn adequate, and foster the personal aspect like attitude, assess, and self adjustment.
Others learn the counselor’s teacher also claimed for the sharing of active in assisting student overcome the difficulty learn by compiling device the program to identify, assessment, and study of child have difficulty to learn, participating in network, assessment, and evaluate the child have difficulty to learn, Executing test, good by test is informal and also formal, carrying out meeting and interview with the parent, Work along with the teacher of regular or class teacher to comprehend the child and provide the effective of study.
Others learn the counselor’s teacher also claimed for the sharing of active in assisting student overcome the difficulty learn by compiling device the program to identify, assessment, and study of child have difficulty to learn, participating in network, assessment, and evaluate the child have difficulty to learn, Executing test, good by test is informal and also formal, carrying out meeting and interview with the parent, Work along with the teacher of regular or class teacher to comprehend the child and provide the effective of study.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap
manusia lahir ke dunia ini dengan membawa berbagai kelebihan dan kekurangan
masing-masing yang saling berbeda satu sama lain, hal ini dimaksudkan agar
mereka saling bekerjasama dan saling membantu satu sama lain. Demikan halnya
dengan keberadaan orang pandai mereka ada karena adanya orang bodoh di
sekelilingnya yang membutuhkan bantuan, seperti halnya keberadaan orang kaya,
untuk membantu orang miskin, atau keberadaan orang kuat untuk membantu orang
lemah. Hal ini selaras dengan pandangan Joy A. Pal Mer. Proses belajar manusia
adalah urusan bersama karena pengetahuan yang dipelajari disimpan oleh suatu
komunitas di mana kita menjadi anggotanya dan disampaikan dengan bahasa yang
santun yang dapat disampaikan kepada kita oleh komunitas itu. 1 Setiap manusia
mempunyai potensi dalam dirinya, jika potensi tersebut bisa dikembangkan secara
maksimal dalam suatu profesi yang sesuai maka mereka akan bisa mencapai
aktualisasi diri yang maksimal pula. Maka dari itu, pendidikan merupakan suatu
hal yang sangat penting bagi setiap orang yang ingin mengembangkan pontensinya.
Pendidikan selayaknya tidak hanya dimaknai sebagai serangkaian pencapaian
tujuan pembelajaran yang dapat diukur dan diamati. Eksistensi pendidikan pada
zaman ini membutuhkan aneka ragam pengetahuan dan keterampilan keguruan yang
selaras dengan 1 Joy A. Palmer. 2003. Fifty Modern Thinkers on Education.
Yogyakarta: IRCiSoD. Hal 144 1 2 tuntutan kebutuhan masyarakat kontemporer.
Dengan demikian para pendidik atau guru harus mempunyai kapabilitas yang
mumpuni serta ditunjang pula dengan profesionalitas tinggi sesuai dengan
kemajuan sains dan teknologi yang menjadi karakteristik zaman modern. Di antara
pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan juga calon guru adalah pengetahuan
psikologi terapan dengan pendekatan baru yang erat kaitannya dengan proses
belajar-mengajar. Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
maka penyediaan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan manusia masih
mutlak diperlukan. Peran guru sebagai mediator yang banyak berperan dalam
lingkungan sekolah memiliki tanggung jawab yang besar dalam. Dan dalam
penelitian sebelumnya menunjukan bahwa yang mempengaruhi kesulitan belajar
adalah keluarga, minat sarana dan prasarana. 2 Seiring dengan pesatnya
perkembangan zaman yang mengakibatkan peningkatan kompleksitas kebutuhan hidup
manusia, keadaan tersebut secara langsung juga berimplikasi pada dunia
pendidikan. Salah satunya kemunculan sekolah-sekolah khusus untuk anak-anak
didik yang berkebutuhan khusus, keberadaan sekolah tersebut mengisyaratkan
bahwa pendidikan saat ini telah mengalami suatu dinamisasi tujuan yang semakin
spesifik sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dengan demikian salah satu
prinsip yang paling penting dalam pendidikan adalah anak didik merupapakan
individu yang selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan iramanya
masing-masing.3 2 Ani mila krisdiana 2005. Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar
Siswa (Studi Kasus di SMK NU Gondang Legi Malang). Hal 94 3 Ramlan, 2004.
Psikologi Pendidikan UMM press: Malang. Hal. 147 3 Pendidikan sendiri secara
sederhana dapat diartikan sebagai upaya generasi tua untuk membantu generasi
muda dalam membangun karakteristik pribadi yang berjiwa kompetitip demi
tercapainya kematangan pribadi yang tangguh dan mandiri. Berbagai upaya yang
dilakukan dalam suatu lingkup pendidikan untuk membangun suatu kematangan
pribadi tentunya meliputi banyak aspek karena kepribadian sendiri memiliki
banyak dimensi antara lain, dimensi fisik, dimensi mental, dimensi moral,
dimensi sosial, dan dimensi spiritual. Maka dari itu setiap prinsip belajar
yang diterapkan kapada siswa secara general bertujuan untuk melatih siswa untuk
meningkatkan daya belajar dan keterampilannya. Namun pada anak yang mengalami
kesulitan belajar, tujuan pendidikan mempunyai arti yang lebih spesfik utamanya
untuk membantu mereka mengatasi persoalan diri yang bersifat psikologis maupun
fisiologis agar kelak mereka bisa mandiri. Program pembelajaran anak
berkesulitan belajar sebisa mungkin diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan
siswa yang ada. Dan kebutuhan siswa itu bisa ditemukan dengan melihat
dokumentasi siswa seperti, latar belakang pendidikan siswa sebelumnya,
perekonomian siswa, keluarga, hasil belajar dan lain sebagainya. Dengan melihat
dokumentasi itu, pa ra guru akan lebih mudah dalam mengidentifikasi dan
menganalisa kebutuhan siswa yang berkesulitan belajar. Hal itu harus disadari
oleh para guru agar bisa membantu siswa yang berkesulitan belajar. 4 Menurut
Abdurrahman penyebab utama kesulitan belajar (learning disabilities) meliputi
dua faktor penting yaitu: “faktor internal, yaitu kemungkinan adanya disfungsi
neurologis; sedangkan penyebab utama problem utama belajar (lerarning problems)
adalah faktor eksternal, yaitu antara lain berupa strategi pembela jaran yang
keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar
anak, dan pemberian ulangan penguatan (reinforcement) yang tidak tepat”. 4
Keberadaan lembaga pendidikan bagi siswa yang normal maupun untuk siswa yang
berkebutuhan khusus termasuk di dalamnya siswa yang mengalami kesulitan belajar
tentunya membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah sebab lembaga-lembaga
tersebut merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional yang telah
diterapkan selama ini. Di samping itu, upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan harus tetap diprioritaskan agar optimalisasi perkembangan anak-anak
Indonesia termasuk anak yang mengalami kesulitan belajar bisa tercipta dengan
baik, sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pembangunan Sumber
Daya Manusia (SDM) Indonesia yang diharapkan dapat bersaing di tingkat dunia,
sehingga pada akhirnya dapat berimplikasi pada kemajuan bangsa. Pengertian
tentang kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana anak
didik tidak dapat belajar secara wajar, yang disebabkan adanya ancaman,
hambatan ataupun gangguan dalam belajar. 5 Untuk itu dalam mendidik siswa
dengan kondisi yang seperti haruslah sepenuhnya perlu dihargai, dicintai,
diasuh, dan dididik dengan baik oleh kedua orangtua 4 Mulyono Abdurrahman.
2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 13
5 Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Renika Cipta. Hal.
201 5 terlebih dahulu karena keluarga menjadi tempat utama bagi lahir dan
tumbuh kembang setiap siswa. Sebelum ia dididik lebih lanjut di sekolah dan di
tempat-tempat yang lain, keluarga menjadi tempat pertama untuk pendidikan
siswa. Berilah dukungan moril atas setiap perubahan sikap siswa agar mereka
puas, sewaktu-waktu berilah hadiah kepada siswa. Perhatikan taraf kemajuan
belajar siswa, jangan sampai kurang tantangan dan terlalu banyak mengalami
kegagalan. Lakukan latihan secara sistematis dan bertahap sehingga mencapai
kemajuan belajar. Mengutip pendapatnya Sutjihat, “Seseorang siswa tidak mampu
tumbuh dengan optimal dalam mengatasi kesulitan belajar itu disebabkan karena
banyak faktor yang mengiringinya. Kephart mengelompokan penyebab kesulitan
belajar ini ke dalam tiga kategori utama yaitu: kerusakan otak, gangguan
emosiomal, dan pengalaman”.6 Timbulnya faktor-faktor penyebab kesulitan belajar
pada siswa harus diketahui terlebih dahulu sumber penyebabnya, selanjutnya
pendidikan formal harus seyogyanya dapat berperan untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan tersebut. Keberadaan guru selaku pembimbing dapat
mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dan mempunyai solusi untuk mengatasi
kesulitan tersebut dengan melihat dokumentasi yang dimilikinya tentang siswa,
sehingga lebih mudah dalam menganalisa dan menanganinya. Dengan demikian guru
dan konselor yang ada di sekolah bisa lebih mudah membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar tersebut. 6 Sutjihati Somantri. Psikologi Anak Luar Biasa.
Bandung: Refika Aditama. Hal. 196 6 Faktor lain yang bisa memudahkan guru untuk
membantu siswa mengatasi kesulitan belajarnya adalah penataan kelas. Kelas yang
siswanya memiliki kemampuan heterogen, memungkinkan guru untuk menciptakan
interaksi belajar yang kompetitif karena kompetisi dapat meningkatkan motivasi
yang pada gilirannya juga meningkarkan prestasi belajar anak, sebaliknya pada
kelas yang siswanya memiliki kemampuan homogen atau bahkan lemah secara
intelektualitas, sangat sulit untuk memunculkan suasana kompetisi yang dinamis.
Tingginya tingkat kompetisi seringkali menimbulkan ketidakberdayaan yang bagi
siswa yang lemah kemampuannya, ataupun dapat menimbulkan kebosanan bagi yang kemampuannya
bagus. Untuk setting kelas yang cocok untuk siswa yang mengalami kesulitan
belajar adalah mengelompokkannya dengan para siswa yang mengalami permasalahan
serupa. Penataan seperti itu perlu dilakukan karena, jika anak berkesulitan
belajar berada dalam kelas dengan suasana belajar kompetitif semacam it u maka
dapat diprediksi mereka akan menjadi anak yang putus asa, yang tidak hanya
berakibat buruk bagi pencapaian prestasi belajar yang optimal tetapi juga
berakibat buruk bagi pembentukan kepribadiannya. Oleh karena itu, guru perlu
memiliki pengetahuan teoritik yang dapat digunakan sebagai bekal dalam
menciptakan strategi pembelajaran yang tidak hanya efektif untuk mencapai
tujuan pembelajaran tetapi juga efektif untuk membangun kepribadian yang sehat
pada anak. 7 Mengamati tingginya tingkat kompetisi dunia pendidikan Indonesia
saat ini, dikarenakan adanya penentuan standart nilai Ujian Nasional (UN) yang
bagi sebagian besar lembaga pendidikan dianggap memberatkan, hal ini
memunculkan banyak persoalan yang harus dihadapi oleh para pendidik maupun
peserta didik antara lain timbulnya stres karena harus berusaha keras untuk
mencapai nilai standart kelulusan, keadaan tersebut akan menekan ketahanan
mental yang memungkinkan terjadinya depresi maupun kekosongan pikiran.
Akumulasi stres pada siswa dikarenakan semakin beratnya persoalan sekolah yang
harus mereka tanggung, menyebabkan banyak orang tua merasa kerepotan untuk
mengatasinya, terlebih lagi perhatian orang tua cenderung tidak bisa terpusat
untuk terlibat langsung menolong anak-anaknya dalam mengatasi kesulitan belajar
karena mereka harus mencari nafkah. Di samping itu beberapa faktor lain yang
dapat menyebabkan kesulitan belajar pada siswa adalah mata pelajaran yang tidak
sesuai dengan minatnya, pengaruh teman sebaya, pengaruh lingkungan sekitar
dimana ia tinggal, membuat minat belajar siswa tidak tumbuh dan berkembang
dengan optimal, karena pengaruh interal dan eksternal dari siswa sangat kuat
tersebut. Setting lingkungan belajar yang sederhana akan mengurangi rangsangan
yang tidak diinginkan. Aturlah tempat duduk sedemikian rupa agar mereka tidak
merasa terganggu. Sedangkan untuk membantu siswa yang lamban dalam memahami
mata pelajaran di sekolah maka dukungan, maupun motivasi dari orang tua amatlah
penting, bilamana orang tua bekerja sama dengan guru dalam memberikan 8 metode
dan pengarahan yang sama, tentu akan diperoleh hasil yang lebih baik. Adanya
multi faktor yang mempengaruhi terjadinya kesulitan belajar siswa baik secara
psikologis maupun fisiologis, menjadikan keberadaan sekolah khusus atau yang
lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Sekolah Luar Biasa sangat
dibutuhkan saat ini, karena munculnya kasus kesulitan belajar semakin lama
semakin meningkat. Untuk menjawab fenomena tersebut, sebenarnya pihak
pemerintah maupun swasta telah membangun berbagai Sekolah Luar Biasa, namun
keberadaannya masih belum merata di seluruh daerah karena keberadaan sekolah
luar biasa hanya banyak ditemukan di kota-kota besar. Kota Malang sebagai salah
satu kota terbesar di Jawa Timur, tentunya memiliki banyak Sekolah Luar Biasa
salah satunya adalah Sekolah Luar Biasa Bhakti Luhur yang berlokasi di kawasan
Dieng wilayah barat kota Malang, tingkat pendidikan yang dikelola oleh lembaga
ini dari SD, SMP, dan SMA di bawah naungan Yayasan Bhakti Luhur. Adapun latar
belakang ekonomi siswa berasal dari tingkat ekonomi rendah, menengah, maupun
mapan, dalam artian siswa yang dibina di lembaga pendidikan berasal dari semua
latar belakang ekonomi, baik yang miskin, menengah, maupun kaya varian dari
ekonomi siswa mencakup semua latar belakang ekonomi.7 Adapun metode
pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Luara Biasa Bhakti Luhur Malang,
disesuaikan dengan kurikulum pendidikan nasional tentang Sekolah Luar Biasa
dengan penambahan muatan pelajaran lainnya 7 Hasil Observasi. 25 Agust 2008. di
SMPLB Bakti Luhur Malang 9 yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Profil siswa di
SMPLB Bhakti Luhur Malang pada umumnya adalah anak yang mengalami autisme,
tunagrahita, cacat fisik, dan anak berkesulitan belajar. Selain itu sebagian
dari mereka ada yang tinggal di asrama dan sebagian lagi ada yang tetap tinggal
di rumah masing-masing, hal ini tergantung dari kemauan orang tua apakah
anaknya mau diasramakan atau tidak. 8 Penanganan anak yang mengalami kesulitan
belajar tentunya memerlukan peran ekstra dari para guru, sebab para guru yang
mengajar di Sekolah Luar Biasa tidak hanya memiliki tugas mengajar saja seperti
pada sekolah umum, tapi para guru memiliki tugas ganda yaitu selain mengajar
juga harus mendampingi siswa-siswi selama proses belajar mengajar itu
berlangsung baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Pendampingan itu
dilakukan setiap hari karena itu bagian dari program yang digunakan sekolah,
salah satu tujuannya adalah untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar agar apa yang mereka butuhkan itu bisa terpenuhi. Kenyataan seperti itu
yang juga ditemukan di SMPLB Bhakti Luhur Malang. 9 Dokumentasi siswa yang
masuk di SMPLB Bhakti Luhur Malang pada tahun ajaran 2007- 2008 meningkat 20%,
jumlah siswa yang berkesulitan belajar 233, 99 laki-laki dan 134 perempuan. 10
Agar penanganan siswa yang mengalami kesulitan belajar bisa lebih efektif maka
peran serta orang tua tentunya juga dibutuhkan dan hal ini juga disadari
sepenuhnya oleh pengelola Sekolah Luar Biasa Bhakti Luhur Malang, 8 Hasil
Wawancara. 27Agust. 2008. SMPLB Bhakti Luhur Malang 9 Hasil Observasi.. 28
Agust. 2008 SMPLB Bhakti Luhur Malang 10 Dokumentasi. 20 Sept. 20008. SMPLB
Bhakti Luhur Malang 10 dengan dilakukannya kerjasama antara pihak sekolah
dengan orang tua siswa yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan penyuluhan tentang
cara mendidik anak yang baik khususnya bagi mereka yang mengalami berbagai
gangguan belajar agar nantinya kreatifitas mereka bisa tumbuh dan kemadiriannya
bisa terbangun. Berdasarkan realitas tersebut di atas maka muncul ketertarikan
dalam diri penulis untuk melakukan suatu penelitian mendalam tentang
faktor-faktor penyebab kesulitan belajar di Sekolah Luar Biasa khususnya di
Sekolah Luar Biasa Bhakti Luhur yang akan menjadi subyek penelitian, penentuan
subyek penelitian ini dikarenakan pada Sekolah Luar Biasa keberadaan siswa yang
mengalami kesulitan belajar indikator penyebabnya lebih kompleks. Dengan
demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengungkap
faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa yang memang sudah
terindetifikasi berkesulitan belajar. Selanjutnya, dengan kajian mendalam ini
sumber utama dari kesulitan belajar siswa dapat diketahui, yang pada ahirnya
menjadikan penanganan kesulitan belajar pada siswa dari pihak sekolah maupun
dari orang tua bisa lebih efektif untuk dilakukan. Atas dasar asumsi tersebut
maka judul penelitian yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Faktor-Faktor
Penyebab Kesulitan Belajar Siswa di Sekolah Luar Biasa SMP Bhakti Luhur
Malang”. 11 B. Rumusan Masalah 1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
kesulitan belajar pada siswa di Sekolah Luar Biasa SMPLB Bhakti Luhur Malang?
2. Bagaimana peran guru dalam membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar?
3. Bagaimana peran konselor dalam membantu siswa dalam mengatasi kesulitan
belajar? C. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan kesulitan belajar pada siswa di Sekolah Luar Biasa SMPLB Bhakti
Luhur Malang. 2. Mendeskripsikan peran guru dalam membantu siswa dalam
mengatasi kesulitan belajar. 3. Mendeskripsikan peran konselor dalam membantu
siswa dalam mengatasi kesulitan belajar D. Manfaat Penelitian 1. Secara
Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
khasanah ilmu pengetahuan khususnya psikologi dalam penerapannya di bidang
pendidikan. 2. Secara Praktis a. Bagi para pendidik, penelitian dapat dijadikan
gambaran bahwa tugas kaum pendidik sangat dalam menentukan generasi yang siap
menerima setiap hantaman alam. 12 b. Bagi Sekolah Luar Biasa SMPLB Bhakti Luhur
Malang, hasil penelitian ini dapat dijadikan jalan bahwa ada sebagian siswa
yang mengalami kesulitan dalam beberapa hal, terutama dalam belajar mereka. Ini
karena ada rentetan sebab yang menggiring sehingga mereka itu harus seperti
itu. Salah satunya karena faktor keluarga dan lingkungan yang tidak mendukung.
c. Bagi konselor penelitian dapat dijadikan rujukan dalam membantu siswa dalam
mengatasi kesulitan belajar. Tugas seorang konselor diantaranya adalah dapat
menjadi pintu solusi bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar maupun yang
tidak.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa di sekolah luar biasa SMP Bhakti Luhur Malang. ." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment