Abstract
INDONESIA:
Dana zakat merupakan hak bagi para mustahiq, terdapat delapan golongan, dan salah satunya adalah fisabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah), pada masa Rasulullah fisabilillah yakni jihad dengan cara memerangi kaum musyrik, namun dewasa ini pemahaman jihad semakin berkembang, salah satu tokoh ulama fiqh yang meluaskan jihad yakni Yusuf Qardhawi. Orang yang memenuhi kewajiban ilmunya juga bisa dikatakan jihad, oleh karena itu berhak mendapatkan bantuan dari dana zakat. El-Zawa adalah salah satu lembaga yang berada di lingkup Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, el-Zawa melakukan improvisasi dengan menggabungkan ashnaf fisabilillah, fakir dan miskin pada program-program beasiswa el-Zawa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses penyaluran dana zakat dalam bentuk beasiswa yang dilakukan oleh el-Zawa, selain itu juga mengetahui bagaimana bentuk penggabungan tiga ashnaf mustahiq pada satu program yang dilakukan el- Zawa jika dilihat dari perspektif Yusuf Qardhawi. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif. Sedangkan data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder yang dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi yang kemudian data tersebut diedit, diperiksa dan disusun secara cermat serta diatur sedemikian rupa yang kemudian diana lisis.
Dalam penelitian ini diperoleh dua kesimpulan. Pertama, dalam penelitian ini didapati penggabungan tiga ashnaf yang dilakukan oleh el-Zawa lebih efisien dan memenuhi tujuan serta fungsi zakat itu sendiri. Kedua, pendayagunaan yang dilakukan el-Zawa jika dilihat dengan perspektif Yusuf Qardhawi, el-Zawa melakukan penggabungan antara pemaknaan secara luas oleh Yusuf Qardhawi tentang zakat, serta makna substansi dana zakat untuk fisabilillah menurut Yusuf Qardhawi.
ENGLISH:
Zakat funds are right for the mustahiq, there are eight groups, and one of them is fisabilillah (people who fight in Allah's way), at the time of the Prophet fisabilillah is jihad by fighting the polytheists, but today's growing understanding of jihad, one of the prominent scholars fiqh which extend jihad namely Yusuf Qaradawi. People who meet the obligation of jihad knowledge can also be said, therefore, entitled to the aid of charity funds. El-Zawa is one of the institutions that are in the scope of the State Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang, el-Zawa to improvise by combining ashnaf fisabilillah mendicant and poor in scholarship programs el-Zawa.
The purpose of this study was to determine how the distribution of zakat funds in the form of scholarships made by el-Zawa, but it also knows how to form the merger of three ashnaf mustahiq on a program conducted el-Zawa when viewed from the perspective of Yusuf Qaradawi. This study used a qualitative approach. While the data collected in the form of primary data and secondary data was done by using interviews and documentation then the data is edited, checked and carefully structured and arranged such that later analyzed.
In this research, the two conclusions. First, this study found merger of three ashnaf conducted by el-Zawa more efficient and meet the objectives and functions of charity itself. Second, utilization conducted el-Zawa when viewed from the perspective of Yusuf Qaradawi, el- Zawa merge between widely meaning by Yusuf Qaradawi of the charity and alms for the substance fisabilillah by Yusuf Qaradawi.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi al-Ahwal al-Syakhshiyyah" : Pendayagunaan dana zakat dalam bentuk beasiswa perspektif Yusuf Qardhawi: Studi tentang program beasiswa Pusat Kajian Zakat dan Wakaf El-Zawa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
No comments:
Post a Comment