Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Monday, June 12, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi Psikologi:Hubungan minat fotografi dengan motivasi bekerja pada anggota organisasi jhepret club Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Abstract

INDONESIA:
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, kecenderungan lain yang mengarahkan individu terhadap pilihan tertentu. Banyak hal yang mempengaruhi minat, baik dari individu maupun lingkungan masyarakat,Faktor dorongan dari dalam (Internal), merupakan faktor yang berhubungan dengan dorongan fisik, motif, mempertahankan diri dari rasa lapar, rasa takut, rasa sakit dan sebagainya. Faktor motif sosial, Faktor emosional, atau perasaan. Faktor faktor ini dapat memacu minat individu, apabila menghasilkan emosi atau perasaan senang, perasaan ini akan membangkitkan minat dan memperkuat minat yang sudah ada. Pada penelitian ini akan difokuskan pada pendidikan fotografi, yakni minat fotografi. Dengan pertimbangan bahwa fotografi adalah sebuah olah skill yang menjanjikan. Keadaaan tersebut telah memikat beberapa motif psikologis yang bersifat latent, salah satunya motivasi bekerja. Motivasi bekerja adalah seperangkat proses yang membangkitkan, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku manusia untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Minat Fotografi dengan Motivasi Bekerja Pada Anggota Organisasi Jhepret Club UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Serta dapat mengetahui tingkat masing-masing variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu varibel bebas adalah minat fotografi dan variabel terikat adalah motivasi bekerja. Sampel yang diambil adalah Anggota Organisasi Jhepret Club UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan jumlah 30 responden, menggunakan Instrument penelitian menggunakan skala minat fotografi yang berjumlah 20 item dan skala motivasi bekerja yang berjumlah 18 item. Data dianalisis menggunakan persamaan Product Moment Correlation dari Pearson dengan disertai uji normalitas dan linieritas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat minat fotografi tinggi 0 %, sedang 80%, rendah 20%. Untuk motivasi bekerja 6.7 %, kategori tinggi, sedang 86.6%, dan kategori rendah adalah 6.7%. Korelasi antara variabel adalah rxy = 0,370 yang berarti hipotesis dalam penelitan ini diterima. Uji nomalitas pada minat fotografi menunjukkan signifikan 0,660 (Asymp. Sig (2- tailed)) atau probabilitas lebih dari 0,05 dan hasil uji normalitas pada motivasi bekerja menunjukkan signifikan 0,896 (Asymp. Sig (2-tailed)) atau probabilitas lebih dari 0,05.dari kedua variabel diterima yang berarti populasi berdistribusi normal (Ho). Sedangkan Uji linearitas menunjukkan nilai signifikansi pada linearity sebesar 0.020 dengan nilai F 6.781. Variabel minat fotografi dan motivasi bekerja menunjukkan hubungan yang linear.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dan memberi manfaat serta masukan yang baik bagi subjek yang diteliti, bagi lembaga, dan bagi peneliti selanjutnya.
ENGLISH:
Interest is a mental device that consists of a mixture of feelings, hope, conviction, prejudices, fears, another trend which directs the individual to a particular option. Many things affect the interests both of the individual and the community, boost factor of the (Internal), a factor associated with physical desires, motives, defend themselves from hunger, fear, pain and so on. Social motives factors, emotional factors, or feelings. These factors can spur interest in the individual, if the result of emotion or feeling happy, they will generate interest and strengthen existing interests. This research will focus on the education of photography, the photographic interests. Considering that photography is a skill though promising. Circumstances has lured some psychological motives that are latent, one motivation to work. Motivation at work is a set of processes that arouse, direct and maintain human behavior to achieve a goal.
The purpose of this study was to determine the relationship photographic interests by Motivation at Working On Jhepret Club Organizations of UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. And it can determine the level of each variable. In this study, there are two variables are independent variables is photographic interests and the dependent variable is the motivation at work. Samples taken are Jhepret Club Members have UIN Maulana Malik Ibrahim Malang by the number of 30 respondents, using the Instrument-scale studies using photographic interests totaling 20 items, and the scale of motivation at work, amounting to 18 item. Data were analyzed using the equation of Pearson Product Moment Correlation with accompanying test for normality and linearity.
The results showed that a high level of photographic interests 0%, moderate 80%, low 20%. For motivation at work 6.7%, the high category, moderate 86.7%, and low categories is 6.67%. The correlation between variables is rxy = 0.370, which means the research hypothesis is accepted. Test nomalitas to show significant photographic interests 0.660 (Asymp. Sig (2-tailed)) or a probability of more than 0.05 and normality test results showed a significant motivation to work on 0.896 (Asymp. Sig (2-tailed)) or a probability greater than 0,05.dari acceptable means both variables were normally distributed population (Ho). While the linearity test showed significant value in the linearity of 0.020 with a value of F 6781. Variable photographic interests and motivational at work shows a linear relationship.


Based on these results, expected to be taken into consideration and provide benefits and good input for the subject under study, for the institution and for further research.

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Kebutuhan manusia meliputi kebutuhan jasmani dan rohani, kebutuhan rohani tidak hanya kebutuhan religius tentang manusia dan penciptanya, tetapi termasuk kebutuhan batin lainya yang harus dipenuhi agar manusia dapat menjalankan dan menikmati hidupnya. Hobi merupakan salah satu kebutuhan batin tersebut. Sejak kecil manusia sudah diberi kemampuan khusus atau yang biasa disebut bakat. Bakat tersebut meliputi berbagai macam bidang. Dengan seiringnya waktu bakat tersebut menjadi sebuah kebiasaan yang menjadikannya sebuah hobi. Hobi dapat timbul karena suatu bakat tersebut, tetapi juga dapat terbentuk dari faktor lingkungan disekitarnya. Dewasa ini sudut pandang manusia terhadap hobi sangatlah penting bahkan hobi sudah menjadi bagian dari hidup. Seseorang akan rela menghabiskan waktu, uang dan tenaga hanya sekedar untuk memuaskan hobinya. Hal ini menimbulkan kesempatan bisnis tersendiri yang sangat menguntungkan, dari mulai bisnis sebagai penyedia kebutuhan atau perlengkapan penunjang hobi tersebut hingga merambah sebagai produsen pernak-pernik atau aksesoris yang berhubungan dengan hobi tersebut sebagai life style yang bersifat hiburan. Bahkan life style suatu hobi tertentu tidak hanya digunakan oleh para penggemarnya, tetapi orang awam pun dapat menjadikannya sebuah aksesoris dikesehariannya. Faktor kehidupan sosial yang semakin global dan arus media teknologi informasi yang sangat maju telah menciptakan suatu pola kebiasaan baru terhadap hobi, karena memiliki ketertarikan yang sama terhadap suatu hobi manusia membentuk suatu kelompok sosial baru yang disebut komunitas. Sebuah komunitas ini akan memberikan rasa keterikatan sosial yang sangat kuat dalam kata lain sebuah komunitas menciptakan sikap solidaritas dan persaudaraan antar anggotanya. Dari komunitas tersebut muncul suatu organisasi-organisasi yang memiliki hirarki yang lebih komplek. Banyak sekali hobi yang telah ada, mulai dari bidang seni, ilmu pengetahuan, olahraga, dan lain-lain. Salah satu hobi di bidang seni yaitu fotografi. Dalam hal ini, Dunia mahasiswa dan kampus idealnya dapat dijadikan fase awal dalam aktualisasi diri, fase saat seorang mahasiswa dapat menyalurkan segala kemampuan dan keterampilan serta potensi yang dimilikinya. Hal tersebut dapat disalurkan dengan mengikuti suatu unit kegiatan baik organisasi, himpunan, maupun perhimpunan di dalam kampus sesuai dengan keinginan dan bakat minat mereka seperti UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang diselenggarakan di tiap kampus. Kegiatan mengikuti UKM ini juga diidentikkan dengan kegiatan yang menyangkut hobi seseorang. Hobi atau kegemaran yang merupakan kegiatan lain untuk mengisi waktu senggang di samping pekerjaan utama yaitu kegiatan akademik atau kuliah. Pengasahan Soft Skill dimaksudkan sebagai penunjang mahasiswa setelah menyelesaikan masa studinya, Mengingat sempitnya jumlah lapangan kerja dan peluang kerja. Berkaitan dengan minimnya jumlah lapangan kerja dan peluang kerja, beberapa informasi dari media mengabarkan bahwa hal tersebut menjadi sangat memprihatinkan ketika 12 % angka pengangguran di Indonesia adalah lulusan peguruan tinggi. Seperti dituturkan oleh Desmon Silitonga dalam harian analisa bahwa Kondisi pengangguran usia muda di Indonesia kian memprihatinkan karena sudah mengenai lulusan pendidikan tinggi, dimana tren juga cenderung menunjukkan peningkatan. Data BPS menunjukkan pengangguran lulusan pendidikan tinggi berkontribusi sebesar 20 persen terhadap total pengangguran terbuka. Fakta tersebut sekaligus menunjukkan bahwa masih besar mismatch antara supply lulusan pendidikan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Kondisi tentu perlu mendapat perhatian serius dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang ada. Menurut BPS, salah satu penyebab penurunan Jumlah pengangguran di Indonesia untuk jenjang perguruan tinggi adalah adanya penerimaan Pegawai Negeri Sipil pada akhir tahun 2010 yang didominasi oleh mereka yang berpendidikan tinggi. Namun apa jadinya jika pada tahun 2011 dan tahun 2012 terjadi moratorium besar-besaran pemerintah dalam perampingan dan pengurangan jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Indonesia. Maka akan dimungkinkan jumlah pengangguran di Indonesia akan meningkat seiring dengan program moratorium PNS. Lalu bagaimana nasib lulusan perguruan tinggi yang semakin banyak ini, akan makin banyak pengangguran terdidik yang kesulitan memperoleh pekerjaan sehingga menjadi beban bagi negara. Indeks Prestasi Akademik (IPK) nyatanya tidak begitu banyak berpengaruh, jika tidak memiliki keahlian khusus yang menjadi faktor penarik bagi perusahaan untuk merekrutnya.( http://www.analisadaily.com/news/read/2012/06/27). Dalam salah satu penelitian oleh Pradnya Patriana (Patriana, 2007:2) yang berjudul Hubungan Antara Kemandirian Dengan Motivasi Bekerja Sebagai Pengajar Les Privat Pada Mahasiswa Di Semarang, Salah satu tugas mahasiswa adalah menuntut ilmu setinggi-tingginya di perguruan tinggi guna mempersiapkan diri untuk memiliki karir atau pekerjaan yang mempunyai konsekuensi ekonomi dan finansial. Selain menuntut ilmu secara formal di bangku perguruan tinggi, salah satu bentuk persiapan karir yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah dengan berlatih bekerja (magang) atau bekerja sambilan. Diharapkan dengan latihan bekerja akan membantu mahasiswa dalam membangun karakternya, mengajarkan mengenai dunia nyata, dan membantu untuk mempersiapkan memasuki masa dewasa. Berkaitan dengan hal diatas, maka Pengasahan Soft Skill menjadi salah satu elemen penting bagi mahasiswa. Pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa (disingkat UKM) adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu bagi para anggota-anggotanya. lembaga ini merupakan partner organisasi kemahasiswaan intra kampus lainnya seperti senat mahasiswa dan badan eksekutif mahasiswa, baik yang berada di tingkat program studi, jurusan, maupun universitas. Lembaga ini bersifat Otonom dan bukan merupakan Sub-Ordinat dari badan eksekutif maupun senat mahasiswa. Meskipun UKM sendiri tidak memberikan sebuah jaminan bagi mahasiswa setelah lulus, namun secara tidak langsung memberi jalan tersendiri dalam membentuk karakter dan keahlian yang cukup bagi mahasiswa secara pribadi. Unit kegiatan mahasiswa terdiri dari tiga kelompok minat: 1. Unit Kegiatan Olahraga, 2. Unit Kegiatan Kesenian. Contoh : UKM Musik, UKM Fotografi, UKM Teater, UKM Seni Religius. 3. Unit Kegiatan Khusus (Pramuka, Resimen Mahasiswa, Pers Mahasiswa, Koperasi Mahasiswa, KSR, dan sebagainya). Di UIN Maulana Malik Ibrahim sendiri, UKM merupakan sebuah wadah minat dan bakat yang berada langsung dibawah struktur Badan Kemahasiswaan Kampus. Jumlah UKM di UIN sendiri tercatat 13 UKM, yaitu : 1. UKM Teater Komedi Kontemporer (TK2) 2. UKM Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA TURSINA) 3. UKM Fotografi Jhepret Club Fotografi (JC) 4. UKM Musik (KOMMUST) 5. UKM Seni Religius (SR) 6. UKM Korps Sukarela (KSR) 7. UKM Taekwondo 8. UKM Pagar Nusa 9. UKM Pramuka 10. UKM Resimen Mahasiswa (MENWA) 11. UKM Lembaga Kajian Penelitian Dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M ) 12. UKM Pers (UAPM) 13. UKM Broadcasting SIMFONI FM Dalam hal ini, penulis bermaksud memusatkan perhatian dan fokus penelitian pada UKM Fotografi Jhepret Club Fotografi. UKM Jhepret Club Fotografi memiliki visi dan misi dalam mendidik anggotanya ke arah pendidikan fotografi. Mengacu pada Anggaran Rumah Tangga (ART) organisasi, Organisasi ini hanya bergerak pada istilah “Penggemar Fotografi” saja dan bukan pada kurikulum pendidikan yang mengarah pada profesi. Namun selang 12 tahun berdiri, expectancy dari para anggota memiliki motif berbeda dari tujuan UKM sendiri, yakni pada profesi atau motif bekerja. hal tersebut menjadi sangat relevan ketika banyak dari anggota UKM Jhepret Club yang telah selesai mengenyam pendidikan akademis yang selanjutnya direkrut di Tabloid GEMA dan Suara Akademika yang dibawah naungan Badan kemahasiswaan. Disamping itu, semakin menjamurnya agensi-agensi fotografi diluar kampus seperti INSOMNIUM, MPC dan juga sekolah fotografi ISOP (Institute School of Photography) ikut andil dalam mempengaruhi minat dan dunia kerja. Adanya motivasi bekerja tersebut secara langsung mengindikasikan tujuan dan harapan pribadi Meski hal ini sangat berlainan dengan visi dan misi organisasi. Berkaitan dengan masalah tersebut, penulis bermaksud meneliti kebutuhan anggota Jhepret Club yang berkenaan dengan Minat Fotografi dengan motivasi bekerja. penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur kebutuhan, motivasi dari anggota Jhepret Club yang selanjutnya berhubungan dengan kebijakan organisasi secara umum. penelitian ini berjudul “Hubungan Minat Fotografi Dengan Motivasi Bekerja Pada Anggota Organisasi Jhepret Club UIN Maulana Malik Ibrahim Malang”. B. Rumusan masalah 1. Bagaimana tingkat minat fotografi pada anggota UKM Jhepret Club Fotografi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang? 2. Bagaimana tingkat motivasi bekerja pada anggota UKM Jhepret Club Fotografi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang? 3. Adakah hubungan antara minat fotografi dengan motivasi bekerja pada anggota UKM Jhepret Club Fotografi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui tingkat minat fotografi pada anggota UKM Jhepret Club Fotografi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2. Untuk mengetahui tingkat motivasi bekerja pada anggota UKM Jhepret Club Fotografi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 3. Untuk mengetahui Adakah hubungan antara minat fotografi dengan motivasi bekerja pada anggota UKM Jhepret Club Fotografi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. D. Manfaat Penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi baik dari segi teoritis maupun praktis penelitian ini diharapkan dapt memberikan sumbangan bagi keilmuan yang terkait serta dapat menjadi referensi bagi penelitian berikutnya. Dari segi praktis, penelitian ini dapat memberi manfaat bagi peneliti, subyek dan lembaga, sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian lebih lanjut tentang Adakah hubungan antara minat fotografi dengan motivasi bekerja pada anggota UKM Jhepret Club Fotografi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Hubungan minat fotografi dengan motivasi bekerja pada anggota organisasi jhepret club Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment