Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Wednesday, August 7, 2013

Download Skripsi Gratis Biologi : Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh masyarakat Lokal Kedang Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional (herbal) telah dikenal
sejak lama oleh masyarakat Lembata pada umumnya dan masyarakat lokal
Kedang pada khususnya. Proses ini sudah diwariskan secara turun-temurun dari
generasi ke generasi, akan tetapi, saat ini ada kecenderungan tradisi ini mulai
ditinggalkan, oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menggali kembali
pengetahuan tentang spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh
masyarakat lokal Kedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonservasi
pengetahuan lokal (indigenous knowledge) dan keanekaragaman tumbuhan obat
di masyarakat lokal Kedang.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif
dengan metode survei, wawancara semi terstruktur dan angket. Jumlah sampel
penelitian berjumlah 60 responden, yang terdiri dari pengobatan tradisional
(molan), ketua adat kampung dan masyarakat yang mengetahui dan
memanfaatkan tumbuhan obat. Responden diambil di Kedang yang meliputi 2
Kecamatan yakni, Kecamatan Buyasuri dan Kecamatan Omesuri. Setiap
Kecamatan diambil 4 desa sampel. Kecamatan Buyasuri terdiri dari desa:
Weikoro, Rumang, Atulaleng dan Panama. Kecamatan Omesuri terdiri dari desa:
Normal, Walangsawa, Tiba, dan Hingalamamengi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 77 macam tumbuhan obat
yang dimanfaatkan oleh, masyarakat lokal Kedang. Tumbuhan yang paling
banyak dimanfaatkan sebagai obat adalah sirih (Piper betle L.) dari suku
Piperaceae dan kunyit (Curcuma domestica) dari suku Zingiberaceae. Jenis
penyakit yang paling banyak diobati menggunakan tumbuhan obat adalah
penyakit tidak menular 59%, penyakit kronik 16 % dan penyakit menular 6%.
Selain dari pada itu, tumbuhan obat juga digunakan untuk menjaga kesehatan
sebesar 19%. Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk obat
adalah daun, sebesar 40%, akar 30%, buah 12%, bunga 4%, biji 4%, batang 2%,
rimpang 4% dan lainnya 4%. Masyarakat menggunakan tumbuhan obat dengan
cara direbus 67%, ditumbuk 39%, dan lainnya 4%. Masyarakat lokal Kedang
memperoleh tumbuhan obat dengan cara membeli dari pasar 24%, yang tumbuh
liar 45% dan budidaya 45%.


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment