Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Wednesday, September 4, 2013

Download Skripsi Gratis Matematika : Implementasi Fuzzy Set dalam Menggambarkan Keimanan


Fuzzy Set adalah himpunan obyek-obyek baik konkrit maupun abstrak
dengan batasan yang samar sehingga keanggotaan obyek dalam himpunan lebih
cenderung merupakan suatu tingkatan atau derajat dari pada suatu batasan anggota
atau bukan anggota. Secara numerik himpunan fuzzy mendefinisikan
keanggotaannya dengan banyak kemungkinan mulai dari fungsi karakteristik
bernilai 0 sampai dengan 1.
Munculnya teori fuzzy adalah sebagai salah satu solusi dalam memutuskan
permasalahan sehari-hari yang ternyata tidak cukup memberikan gambaran yang
cukup nyata jika diselesaikan secara sederhana yakni dengan ya atau tidak. Salah
satunya adalah masalah keimanan yang merupakan perpaduan antara perbuatan
hati dan perbuatan seluruh anggota badan yang sifatnya sangat fleksibel, sehingga
keimanan merupakan tingkatan – tingkatan yang masih samar.
Konsep fuzzy set dalam masalah keimanan adalah suatu konsep dalam
merumuskan karakteristik keimanan sehingga terbentuk tingkatan-tingkatan yang
masih dalam kategori iman
Melalui konsep fuzzy set, keimanan terbagi dalam beberapa tingkatan:
pertama iman yang sempurna, kedua iman tidak sempurna, ketiga iman yang
paling lemah karena iman hanya dijadikan sebagai pekerjaan hati, keempat kafir
yaitu tingkat ketiadaan iman karena telah mengingkari hal-hal yang bersifat pokok
dalam dalam syariat Islam.
Derajat keanggotaan dari masing-masing kategori berdasarkan
karakteristik iman diperoleh melalui beberapa instrumen yang berisi tentang
perintah dan larangan yang harus dipenuhi untuk mencapai iman yang sempurna.
Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan introspeksi dan
evaluasi diri atas kwalitas (kadar) keimanan yang telah kita miliki sehingga kita
lebih memahami lagi tentang bagaimanakah seharusnya menyelami samudera
keimanan itu secara ideal dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain
itu, penelitian ini juga sebagai salah satu sarana untuk membuktikan bahwa Islam
adalah agama yang menjunjung tinggi sifat tolerasi khususnya dalam menetapkan
iman tidaknya seseorang dengan melarang keras mengkalim iman tidaknya
seseorang jika tidak ada dalil yang melandasinya.
Perlu digarisbawahi, bahwa penulisan ini tidak bertujuan untuk menilai
ataupun mengklaim orang lain karena yang mengetahui persis dimanakah posisi
iman pada saat ini adalah orang yang bersangkutan sebagai pelaku. Dan modal
utama untuk mengukur keimanan diri kita masing-masing adalah kejujuan.


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment