Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Monday, April 24, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi Manajemen:Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility dan good corporate governace sebagai variabel pemoderasi: Studi pada perusahaan manufaktur di bursa efek Indonesia 2011-2013

Abstract

INDONESIA:
Tujuan didirikannya sebuah perusahaan, Salah satunya adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Salah satu faktor yang mempengaruh ini lain perusahaan adalah kinerja keuangan. Akhir-akhir ini, banyak perusahaan semakin menyadari pentingnya menerapkan program Corporate Sosial Responsibility dan melalui tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan nilai perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan Corporate Sosial Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG) sebagai variabel pemoderasi.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dalam rentang tahun 2011-2013. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan dengan Uji Moderated Regression Analysis (MRA).
Hasil penelitian dengan analisis regresi linear menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan karena tidak semua investor melihat kinerja keuangan untuk mengukur nilai perusahaan. Disamping Kinerja Keuangan yang akan dilihat pengungkapan CSR dapat memperkuat kinerja keuangan terhadap nilai yang menjadi nilai plus menambah kepercayaan para investor sehingga menjadi berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Namun, GCG tidak dapat mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan diduga terjadi adanya management entrenchment yang menyatakan kepemilikan insider yang tinggi dalam penentuan kebijakan mengakibatkan pemilik tidak mampu menjalankan mekanisme control .
ENGLISH:
The objective of establishing a company, One is to achieve the maximum benefit or profit maximization. One of the factors that influence the performance of these companies are financial. Lately, many companies are increasingly aware of the importance of implementing Corporate Social Responsibility program and through good corporate governance or GCG which is expected to provide and enhance shareholder value. The purpose of this study was to determine the effect the effect of the financial performance of the value of the company with the disclosure of Corporate Social Responsibility (CSR) and Good Corporate Governance (GCG) as moderating variables.
This study uses quantitative methods. This study sample in are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in the range of 2011-2013. The analytical method used is multiple linear regression and the Test Moderated Regression Analysis (MRA).

Results of research by linear regression analysis showed that the financial performance not significant effect on the value of the company because not all investors see financial performance to measure the value of the company. Besides financial performance will be seen CSR disclosure can strengthen the financial performance of the value of the plus value add investor confidence so that it becomes a positive impact on the value of the company. However, GCG not affect the relationship between the financial performance of the value of the company is thought to occur for management entrenchment stating high insider ownership in policy decisions resulting in the owners are not able to run the control mechanism
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
 Kinerja keuangan merupakan sebagai penilaian prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan itu untuk menghasilkan laba. Laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah kinerja keuangan. Kinerja keuangan merupakan prestasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan tertuang pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, sehingga salah satu informasi yang bisa diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan atau para pengguna laporan keuangan ialah profitabilitas perusahaan untuk mengetahui seberapa besar laba perusahaan (Sawir, 2005:1) Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa laba yang dimiliki bertumbuh. Dalam penelitian Hanafi dan Halim (1997) peneltian terhadap salah satu perusahaan, menunjukkan bagaimana perusahaan tersebut dapat mencapai pertumbuhan laba yang tinggi dalam setengah tahun pertama. Perusahaan tersebut memiliki proses internal yang sama kuat dengan kemampuannya untuk menarik pelanggan dan mengimplementasi strategi international dengan cepat. Dengan kemampuan strategi tersebut, perusahaan 2 mencapai pertumbuhan laba yang diinginkan. Perkembangan ROE digunakan dalam penelitian ini selama periode tahun 2011-2013, ditunjukan dalam table 1.1 Tabel 1.1 Rata-Rata Return on Equity (ROE) Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2013 Tahun DER (%) ROA (%) ROE (%) 2011 106 13.06 1,420 2012 107 22.96 1,840 2013 127 24.66 1,835 Sumber : ICMD tahun 2011,2012 dan 2013, (www.idx.co.id) Tabel 1.1 menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan total hutang perusahaan manufaktur pada Tahun 2011-2013 terus mengalami peningkatan. Pada Tahun 2010 rasio perbandingan total hutang yang dimiliki dengan total ekuitas perusahaan sebesar 100%, dan pada tahun berikutnya yaitu Tahun 2011, 2012, dan 2013 masing-masing sebesar 106%, 107%, dan 127%. Dilihat dari tinggginya rasio hutang pada Tabel 1.1 diatas diperkirakan keadaan kesehatan perusahaaan industri manufaktur diIndonesia, yang tercermin dari perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam ICMD (Indnesian Capital Market Directory), secara rata-rata diperkirakan telah berada jauh dia atas target struktur modal optimalnya (30% - 40%). Salah satu cara untuk memperbaiki kondisi ini dengan jalan merencanakan program rekstrukturisasi kearah struktur modal yang ideal. Rata-rata pertumbuhan total aset perusahaan manufaktur Tahun 2011-2013 mengalami peningkatan setiap tahun, Tahun 2011 sebesar 13.06 %, Tahun 2012 sebesar 22.96% dan Tahun 2013 sebesar 24.66%. Sedangkan peningkatan ROEyang ditunjukkan pada Tabel 1.1 Tahun 2011, 2012, dan 2013 masingmasingsebesar 14.20 atau 1,420%, 18.40 atau 1,840%, 18.35 atau 1,835%, dan Tahun 2013 tingkat pertumbuhan ROE pada sampel perusahaan manufaktur 3 yangterdaftar di ICMD mengalami peningkatan yang sangat besar dari tahuntahunsebelumnya yaitu sebesar 3,306% . Dengan adanya peningkatan ROEsetiap tahun penelitian menunjukkan kinerja manajemen yang mampu mengelolasumber dana pembiayaan operasional secara efektif untuk menciptakan lababersih. Hasil penelitian Suranta dan Pratana (2004), Maryatini (2006) menemukan bahwa struktur resiko keuangan dan perataan laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Hasil penelitian tersebut mendukung pernyataan bahwa semakin baik kinerja keuangan yang diperoleh, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.
Tetapi beberapa penelitian menunjukan ketidak konsistenan mengenai pengaruh kinerja keuangan dalam hal ini return on equity (ROE) terhadap nilai perusahaan. Hanafi dan Halim (1996) menyatakan bahwa ROE merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham.Ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka ROE yang berhasil dicapai.Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham.Hal ini berdampak terhadap peningkatan nilai perusahaan. Namun,hasil yang berbeda diperoleh oleh Sasongko dan Wulandari (2006) yang memeriksa pengaruh EVA dan rasio profitabilitas antara lain; ROA, ROE, ROS, EPS, BEP terhadap harga saham. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa hanya EPS yang berpengaruh terhadap harga saham.Begitu pula dengan Wibowo (2005), yang meneliti tentang pengaruh EVA, ROA, dan ROE perusahaan terhadap return pemegang saham. Hasil pengujian statistik secara parsial terhadap 4 masing – masing variable bebas yaitu EVA, ROA, dan ROE tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap return pemegang saham, Sehingga variabel – variabel tersbut tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap return pemegang saham perusahaan manufaktur. Akhir-akhir ini, banyak perusahan semakin menyadari pentingnya menerapkan program Corporate Social Responsibilty (CSR) sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Akuntabiltas dapat dipenuhi dan asimetri informasi dapat dikurangi jika perusahan melaporkan dan mengungkapkan kegiatan CSRnya ke para stakeholders. Dengan pelaporan dan pengungkapan CSR, para stakeholders akan dapat mengevaluasi bagaimana pelaksanan CSR dan memberikan penghargan/sanksi terhadap perusahan sesuai hasil evaluasinya. Perusahaan di Indonesia memilki karakteristik yang tidak berbeda dengan perusahan di Asia pada umumnya, dimana perusahaan dimilki dan dikontrol oleh keluarga.Meskipun perusahan tersebut tumbuh dan menjadi perusahan publik, namun kendali keluarga masih signifikan. Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Claesens, Stijn, Simeon Djankov dan Lary H.P dalam Herdinata (2008), ditemukan bahwa dalam tahun 1996 kapitalisasi pasar daris aham yang dikuasai oleh 10 perusahan keluarga di Indonesia mencapai 57,7% untuk Filpina dan Thailand mencapai 52,5% dan 46,2%. Sedangkan kapitalisasi pasar dari saham yang dikuasai oleh 15 perusahan keluarga di Korea sebesar 38,4% dan Malaysia sebesar 28,3%. Hal ini menunjukan rendahnya struktur kepemilikan manajerial karena sebagian besar masih didominasi oleh keluarga.
Pola dan kepemilkan usaha 5 seperti ini akan mendorong praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, yang pada akhirnya akan menjatuhkan nilai perusahan. Kepemilkan manajerial merupakan salah satu mekanisme GCG yang dapat mempengaruhi nsentif bagi manajemen untuk melaksanakan kepentingan terbaik dari pemegang saham.GCG muncul dan berkembang dari teori agensi, yang menghendaki adanya pemisahan antara kepemilkan dan pengendalian perusahan. Semakin tingi kepemilkan manajerial diharapkan pihak manajemen akan berusaha semaksimal mungkin untuk kepentingan para pemegang saham. Hal ini disebabkan oleh pihak manajemen juga akan memperoleh keuntungan bila perusahaan memperoleh laba. Perusahaan di Indonesia memiliki karakteristik yang tidak berbeda dengan perusahaan di Asia pada umumnya. Berdasarkan penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2007) terdapat research gap antara keduanya.Dengan adanya research gap tersebut perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance sebagai variabel pemoderasi.Dalam penelitian ini untuk mengukur kinerja keuangan digunakan analisis rasio keuangan yaitu rasio profitabilitas yang dicerminkan oleh ROE. Pemilihan ROE sebagai alat ukur kinerja keuangan karena ROE merupakan rasio yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas yang digunakan untuk aktivitas operasi dengan tujuan mengahasilkan laba perusahaan dengan pemanfaatan aktiva yang dimilikanya oleh karena itu ROE mencerminkan kinerja keuangan perusahaan. Tetapi ada ketidak konsistenan 6 hasil penelitian ROE terhadap nilai perusahaan.Karena ketidak konsistenan penelitian tersebut, peneliti memasukkan pengungkapan CSR dan GCG sebagai variabel pemoderasi yang diduga ikut memperkuat atau memperlemah pengaruh tersebut. Dalam penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2007) menggunakan ROA sebagai proksi dari variabel kinerja keuangan, 78 item pengungkapan CSR sebagai proksi dari variabel CSR, dan kepemilikan manajerial sebagai proksi dari variabel GCG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif statistis pada nilai perusahaan, demikian juga dengan pengungkapan CSR sebagai variabel pemoderasi terbukti berpengaruh positif secara statistis pada hubungan antara ROA dan nilai perusahaan yang berarti bahwa selain mel ihat kinerja keuangan, pasar juga memberikan respons terhadap pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan.
Namun kepemilikan manajerial tidak terbukti berpengaruh terhadap hubungan antara ROA dan nilai perusahaan, hal ini dimungkinkan karena struktur kepemilikan manajerial di Indonesia masih sangat kecil dan didominasi oleh keluarga. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniasih dan Wirakusuma (2007), karena dalam penelitian ini adalah variabel ROE sebagai proksi dari kinerja keuangan, karena variabel ROE merupakan salah satu variabel yang terpenting yang dilihat investor sebelum mereka berinvestasi.
Penelitian ini akan menganalisa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2011-2013, sehingga hasilnya dapat digeneralisasi dan dapat mempresentasikan semua perusahaan manufaktur yang ada. 7 Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance seabagai variabel moderasi dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Resposibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi”
1.2  Rumusan Masalah
 Permasalahan yang akan dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
 a. Apakah kinerja keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia ?
b. Apakah Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility akan dapat memperkuat atau justru memperlemah pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia ?
c. Apakah Pengungkapan Good Corporate Governance akan dapat memperkuat justru memperlemah pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia ?
1.3 Tujuan Penelitian
 a. Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan.
b. Untuk mengetahui Corporate Sosial Responsibility sebagai variabel pemoderasi nantinya akan memperkuat atau memperlemah pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan perusahaan.
 c. Untuk mengetahui Good Corporate Governance sebagai variabel pemoderasi nantinya akan memperkuat atau memperlemah pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan perusahaan.
 1.4 Manfaat Penelitian
 Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah berupa pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate good governancedan Corporate Social Responsibility sebagai variabel pemoderasi.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan mengenai penerapan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan Corporate Sosial Responsibilitydan Good Corporate Governance.
1.5 Batasan Penelitian

 Masalah yang diangkat dalam penelitian ini terlalu luas jika diteliti secara menyeluruh.Maka dari itu agar masalah tidak melebar penulis hanya meneliti rasio profitabilitas dengan proksinya ROE sebagai variabel independen, nilai perusahaan sebagai variabel dependen, CSR dan GCG sebagai variabel pemoderasi.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility dan good corporate governace sebagai variabel pemoderasi: Studi pada perusahaan manufaktur di bursa efek Indonesia 2011-2013Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment