Abstract
INDONESIA:
Struktur modal sangat penting bagi perusahaan karena menyangkut kebijakan penggunaan sumber dana yang paling menguntungkan. Sumber dana dapat diperoleh dari sumber internal dan sumber eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh risiko bisnis, likuiditas, strktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, PER, profitabilitas, dan kepemilikan manajerial baik secara parsial maupun secara simultan serta untuk menganalisis perbedaan pengaruh struktur modal antara perusahaan manufaktur PMA dan PMDN.
Pengujian ini dilakukan menggunakan regresi linier berganda dengan melakukan uji-t, uji-f, dan koefisien determinasi (R2) serta mempertimbangkan uji asumsi klasik yaitu normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, multikolinearitas.
Dari hasil analisis secara parsial perusahaan PMA variabel RISK, GROW, PER, ROA, Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap variabel Struktur modal. Sedangkan variabel Struktur Aktiva berpengaruh signifikan terhadap variabel Struktur modal dan variabel CR berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel Struktur modal. Perusahaan PMDN variabel RISK, CR, Struktur Aktiva, GROW, PER, Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Struktur modal. Sedangkan variabel ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel Struktur modal. Secara simultan variabel perusahaan PMA dan PMDN mempengaruhi secara signifikan terhadap Struktur modal. Besarnya pengaruh tersebut adalah 35,5% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Hasil pengujian Independent Sample T- test antara variabel perusahaan PMA dan PMDN menunjukkan kedua varian sama dan ada perbedaan antara rata-rata RISK, CR, Struktur Aktiva, GROW, PER, Kepemilikan Manajerial.
ENGLISH:
Capital structure is very important for company because it concerns donation source of consumer policy that has the most profit. Donation source can be obtained from internal source and external source. This observation aim to analyze the influence of business risk, liquidity, asset structure, growth opportunity, PER, profitability and managerial ownership either through partial or simultant and also to analyze the different of capital structure in influence among manufacturing business of PMA and PMDN.
The examination use multiple linier regression by conducting t-test, f-test, and coeficient of determination (R2) and also considering classic assumption test that is normalist, autocorrelation, heteroskedastisitas, multikolinearitas.
The result of partial analysis, PMA company with variable of RISK, GROW, PER, ROA, managerial ownership does not have an effect on variable capital structure. While asset structure variable have significant effect on variable capital structure and variable CR have significant negative effect on variable capital structure. PMDN company with variable RISK, CR, structure asset, GROW, PER, managerial ownership does not have significant effect on variable capital structure. While ROA variable has significant negative effect on variable capital structure. In a simultant variable PMA and PMDN company have significant influent on capital structure. Level of that influence is 35,5% and the rest is in influenced by another factors which do not included in this research. The result of examination Independent Sample T-test among variable PMA and PMDN company shows both of them have the same variant and there is a difference between the average of RISK, CR, asset structure, GROW, PER, managerial ownership.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap aktivitas yang dilaksanakan
oleh perusahaan selalu memerlukan dana, baik untuk membiayai kegiatan operasional
sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka panjangnya. Dana dalam
suatu perusahaan diartikan sebagai alat pembayaran yang dimiliki oleh
perusahaan pada suatu saat, yang dapat dipakai untuk menunjang kelangsungan
hidup perusahaan tersebut. Dengan demikian tak dapat disangkal lagi bahwa
tersedianya dana yang cukup sangat menentukan keberhasilan usaha, dan merupakan
salah satu syarat untuk dapat dilaksanakannya kegiatan perusahaan sehari-hari
(Asri dan Suprihanto, 1986: 95). Dana yang digunakan untuk melangsungkan
kegiatan operasional seharihari disebut modal kerja. Modal kerja dibutuhkan
oleh setiap perusahaan untuk membiayai kegiatan operasinya sehari-hari, di mana
modal kerja yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk
dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya.
Modal kerja yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan
lagi untuk membiayai kegiatan operasional selanjutnya. Modal kerja ini akan
terus berputar setiap periodenya didalam perusahaan (Riyanto, 2001: 17). 2
Pemenuhan akan kebutuhan dana dapat diperoleh baik secara internal perusahaan
maupun secara eksternal. Bentuk pendanaan secara internal (internal financing)
adalah laba ditahan dan akumulasi penyusutan. Pemenuhan kebutuhan yang
dilakukan secara eksternal dapat diperoleh melalui hutang saham preferen dan
saham biasa. Kalau kebutuhan dana hanya di penuhi dengan hutang saja, maka
ketergantungan dengan pihak luar akan semakin besar dan resiko finansialnya semakin
besar pula. Sebaliknya bila kebutuhan dana di penuhi dengan saham saja, biaya
akan sangat mahal. Penentuan proporsi hutang dan modal dalam penggunaannya
sebagai sumber dana perusahaan berkaitan erat dengan istilah struktur modal.
Struktur modal adalah perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan
modal (Riyanto, 2001: 209). Menurut Yusgiantoro (2004: 145) Yang dimaksud
dengan struktur modal adalah komposisi ekuitas (E) dan pinjaman (D) dalam
pembiayaan proyek. Komposisi E dan D akan mengahasilkan biaya modal rata-rata
yang berbeda apabila komposisinya berbeda. Untuk itu, pembahasan tentang
struktur modal menjadi penting karena tidak saja akan menyangkut biaya modal
yang harus dibayar kembali oleh investor, tetapi menjadi barometer keuntungan.
Pembahasan mengenai teori struktur modal ini banyak dilakukan oleh Modigliani
dan Miller dalam kaitan mencari titik optimal dari komposisi E dan D yang akan
mengahasilkan keuntungan maksimal. Keuntungan maksimal di sini diasumsikan pada
tingkat IRR konstan. IRR menunjukkan tingkat pengembalian modal yang sangat
tergantung erat dengan biaya modal rata-rata. Besarnya biaya modal rata- 3 rata
sangat tergantung dari struktur pinjaman dan modal sendiri dan Teori
selanjutnyayaitu teori Trade-Off pesaing dari Teori Pecking Order. Struktur
modal sangat penting bagi perusahaan karena menyangkut kebijakan penggunaan
sumber dana yang paling menguntungkan. Sumber dana dapat diperoleh dari sumber
internal dan sumber eksternal, oleh karena itu struktur modal adalah salah satu
keputusan keuangan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan perusahaan.
Manajer keuangan harus dapat meningkatkan struktur modal perusahaan. Hal ini
dimaksudkan untuk menunjang perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai
penentuan sumber pendanaan yang akan digunakan dalam pengelolaan usaha
perusahaan. Dalam menentukan sumber dana mana yang akan di pilih, perusahaan
harus memperhitungkan dengan matang agar diperoleh kombinasi struktur modal
yang optimal. Perusahaan yang mempunyai struktur modal yang optimal, sesuai
dengan target dan karakter perusahaan, akan menghasilkan tingkat pengembalian
yang optimal pula. Sebagaimana diketahui bahwa struktur kekayaan suatu
perusahaan erat hubungannya dengan struktur modalnya, yakni dengan
menghubungkan elemen-elemen aktiva disatu pihak dengan elemen-elemen passiva di
pihak lain, maka diperoleh banyak gambaran tentang keadaan finansial suatu
perusahaan, sehingga dapat diketahui nilai keuangan suatu perusahaan pada suatu
saat tertentu, karena profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan mendapatkan
laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada, baik itu modal sendiri
maupun modal asing. 4 Menurut Brigham (1983: 155)
menyatakan bahwa beberapa
faktor penting dalam menentukan struktur modal (capital structure decisions)
meliputi beberapa faktor: (1) sales stability, (2) assets structure, (3) growth
rate, (4) profitability, dan (5) taxes. Pada penelitian ini akan mengambil
obyek perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Perusahaan manufaktur
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan produk.Perusahaan
manufaktur dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu perusahaan manufaktur
PMA dan PMDN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah, ada 2 macam bentuk penanaman
modal perusahaan di Indonesia yaitu Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN). Bentuk penanaman modal perusahaan ini didasarkan
pada asal penanam modal dan penanaman modal secara mayoritas.Perusahaan PMA
adalah perusahaan yang sebagian besar modalnya (75%) dimiliki oleh swasta
asing, yang ditanamkan secara langsung. Sedangkan perusahaan PMDN adalah
perusahaan yang mayoritas (sekurang-kurangnya 51%) daripada modalnya dimiliki
oleh negara atau swasta nasional. Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi salah satu sumber pembiayaan yang penting
bagi wilayah yang sedang berkembang dan mampu memberikan kontribusi yang cukup
besar bagi pembangunan. Sebagai salah satu komponen aliran modal, PMA dianggap
sebagai aliran modal yang relatif stabil dibandingkan dengan aliran modal
lainnya, misalnya investasi portofolio maupun utang luar negeri. Berbagai
kebijakan telah di lakukan oleh pemerintah Indonesia guna untuk mencapai suatu
tujuan yaitu 5 menjadikan masyarakat Indonesia sejahtera dengan perekonomian
yang ada saat ini, salah satu caranya yaitu dengan investasi (penanaman modal)
baik yang dilakukan oleh investor Domestik maupun investor Asing. Perusahaan
yang bergerak dalam bidang manufaktur (PMA dan PMDN), membutuhkan pengelolaan
terhadap modal kerja secara lebih efisien. Maksudnya adalah, perusahaan
sebaiknya menyediakan modal kerja disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
tersebut. Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan
karena dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk
beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak akan mengalami
kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya
krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan
terutama modal kerja dalam bentuk uang tunai dan surat berharga dapat merugikan
perusahaan karena menyebabkan berkumpulnya dana yang besar tanpa penggunaan
secara produktif.
Hal ini menyebabkan hilangnya kesempatan perusahaan untuk
memperoleh keuntungan. Di samping itu kelebihan modal kerja juga akan
menimbulkan inefisiensi atau pemborosan dalam operasi perusahaan. Penelitian
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal telah banyak dilakukan.
Namun dari beberapa peneliti terdahulu terdapat ketidakkonsistenan hasil
penelitian. Dimana sebuah faktor yang terbukti berpengaruh pada penelitian
lainnya. Hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal antara lain dilakukan oleh Arli (2010), Seftianne 6 dan Ratih (2011)
menyatakan bahwa risiko bisnis tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal. Penelitian yang dilakukan oleh Seftianne dan Ratih (2011) bahwa
likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Faruk dan Ayub (2012), Mazilah, Fauziah dan Nur (2013)
menyatakan bahwa likuiditas negatif signifikan terhadap leverage. Penelitian
Sarsa (2012) likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Penelitian
yang dilakukan oleh Trisna (2010) bahwa struktur aktiva berpengaruh positif
signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan Seftianne dan Ratih (2011) bahwa
struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Kemudian penelitian
yang dilakukan oleh Trisna (2010), Seftianne dan Ratih (2011), menyatakan bahwa
pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan
penelitian Jamal dan Shazia (2012) bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan
oleh Oladele dan Adebayo (2013) bahwa pertumbuhan perusahaan berhubungan tidak
signifikan dengan struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Trisna (2010),
Sarsa (2012), Liem (2013) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif
signifikan terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Arli (2010)
bahwa profitabilitas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur
modal. Penelitian yang dilakukan oleh Seftianne dan Ratih (2011) bahwa
profitabilitas tidak mempengaruhi struktur modal. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Faruk 7 (2012) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh
negatif signifikan terhadap leverage. Kemudian penelitian yang dilakukan
Seftianne dan Ratih (2011) bahwa kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi
struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Sarsa (2012) kepemilikan
manajerial berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Sedangkan Faruk (2012)
kepemilikan manajerial memiliki hubungan negatif signifikan dengan
leverage. Dengan adanya hasil perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti
terdahulu, dimana Seftianne dan Ratih (2011) menyatakan bahwa likuiditas tidak
berpengaruhterhadap struktur modal, berbeda dengan Sarsa (2012)
menyatakanberpengaruh negatif. Trisna (2010) menyatakan struktur aktiva
berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, berbeda dengan
Seftianne dan Ratih (2011) menyatakan tidak berpengaruh. Trisna (2010),
Seftianne dan Ratih (2011), menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh
terhadap struktur modal, berbeda dengan Jamal dan Shazia (2012) menyatakan
berpengaruh positif tidak signifikan. Trisna (2010), Sarsa (2012), Liem (2013)
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap
struktur modal, berbeda dengan Seftianne dan Ratih (2011) menyatakan tidak
berpengaruh. Seftianne dan Ratih (2011) menyatakan kepemilikan manajerial tidak
mempengaruhi struktur modal, berbeda dengan Sarsa (2012) meyatakan berpengaruh
negatif. Penelitian mengenai factor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
telah dilakukan oleh banyak peneliti. Dari hasil penelitian sebelumnya terdapat
beberapa variabel yang berpengaruh terhadap struktur modal 8 dan masih
menunjukkan hasil yang berbeda bahkan bertentangan antara hasil penelitian
dengan teori yang ada. Hal inilah yang kemudian menjadi gap research pada
penelitian ini, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada PMA dan PMDN dengan
mengambil judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Antara
Perusahaan Manufaktur PMA dan PMDN yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh risiko bisnis, likuiditas, struktur aktiva,
pertumbuhan perusahaan, PER, profitabilitas, dan kepemilikan manajerial
terhadap struktur modal baik itu pada perusahaan manufaktur PMA dan PMDN secara
parsial maupun simultan selama periode penelitian?
2. Bagaimana perbedaan dari risiko bisnis, likuiditas, struktur
aktiva, pertumbuhan perusahaan, PER, profitabilitas, dan kepemilikan manajerial
dalam mempengaruhi struktur modal antara perusahaan manufaktur PMA dengan PMDN?
1.3 Tujuan Penelitian Sesuai
dengan perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini maka tujuan
penelitian adalah untuk :
1. Untuk mengetahui pengaruh risiko bisnis, likuiditas, struktur
aktiva, pertumbuhan perusahaan, PER, profitabilitas dan kepemilikan manajerial terhadap struktur modal perusahaan manufaktur
PMA dan PMDN baik secara parsial maupun secara simultan.
2. Untuk mengetahui perbedaan dari risiko bisnis, likuiditas,
struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, PER, profitabilitas dan kepemilikan
manajerial pengaruh dalam mempengaruhi struktur modal antara perusahaan
manufaktur PMA dan PMDN. 1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi pihak perusahaan Penelitian diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran sekaligus sebagai masukan agar dapat menjadi bahan
pertimbangan perusahaan untuk menentukan besarnya sumber dana yang diperlukan
(baik dari pinjaman ataupun ekuitas) dalam rangka membiayai aktivitas
operasional perusahaan.
2. Bagi investor Penelitian dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan
aktivitas investasinya dengan memperhatikan faktor struktur modal dan tingkat
hutang perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
dalam penanam modal (investasi) kepada perusahaan.
3. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar
dan kesempatan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah
sekaligus sebagai bahan perbandingan antara hal-hal teoritis dan praktis guna
10 menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang ilmu pengetahuan di bidang
manajemen keuangan, khususnya struktur modal kerja.
1.5 Batasan Penelitian
1. Penelitian hanya meneliti
pengaruh struktur modal perusahaan manufaktur PMA dan PMDN yang terdaftar di
BEI periode 2008-2012.
2.
Penelitian hanya meneliti risiko bisnis, likuiditas, struktur aktiva,
pertumbuhan perusahaan, PER, profitabilitas, dan kepemilikan manajerial.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal antara perusahaan manufaktur PMA dan PMDN yang terdaftar di BEI periode 2008-2012. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment