Abstract
INDONESIA:
Bauran ritel merupakan sebuah langkah pemasaran bagi keberhasilan perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang produksi barang maupun jasa. Swalayan Rajawali Pare Kediri merupakan salah satu swalayan eceran yang bergerak dalam jual beli barang yang perlu memperhatikan perilaku konsumen untuk mengambil kebijakan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh bauran ritel yang terdiri dari produk, presentasi / atmosfer toko, harga, promosi, lokasi, dan layanan terhadap keputusan pembelian di swalayan Rajawali Pare Kediri.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei yang berusaha untuk mengetahui bagaimana pengaruh bauran ritel terhadap keputusan pembelian di swalayan Rajawali Pare Kediri. Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode kuesioner dan wawancara. Untuk pengujian instrumen menggunakan uji Validitas, Reliabilitas, dan uji Asumsi Klasik. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi linier berganda karena variabel yang digunakan lebih dari dua variabel, dengan uji F dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk (X1), presentasi / atmosfer toko (X2), harga (X3), promosi (X4), lokasi (X5), dan layanan (X6) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di swalayan Rajawalai Pare Kediri (Y). Dari perhitungan uji F diperoleh Fhitung 9,773 > Ftabel 2,30 dengan nilai p = 0,000 ≤ 0,05. Selain itu nilai Adjusted R Square yang sebesar 0,324 yang berarti besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 32,4%. Dan uji t diketahui bahwa secara parsial produk, promosi, lokasi dan layanan berpengaruh secara parsial. Sedangkan bauran ritel yang meliputi presentasi (atmosfer toko) dan harga tidak berpengaruh secara signifikan dengan perhitungan thitung variabel produk (X1) sebesar 2,529 ≥ ttabel 1,984, presentasi / atmosfer toko (X2) memiliki thitung -0,304 ≤ ttabel 1,984, harga (X3) memiliki thitung 1,794 ≤ 1,984, promosi (X4) memiliki thitung 2,865 ≥ 1,984, lokasi (X5) memiliki thitung 2,316 ≥ 1,984, dan layanan (X6) memiliki thitung 1,651 ≤ 1,984. Variabel yang paling dominan pengaruhnya adalah promosi (X4) yang memiliki kontribusi sebesar 20,79%, kemudian variabel produk (X1) sebesar 17,81%, kemudian variabel presentasi / atmosfer toko (X2) sebesar 12,96%, kemudian variabel harga (X3) sebesar 9%, kemudian lokasi (X5) sebesar 8,82%, kemudian variabel layanan (X6) sebesar 8,47%.
ENGLISH:
Retail mix is a marketing step for the success of the company, both are engaged in the production of goods and services. Supermarket Rajawali Pare is one of the retail supermarket engaged in the buying and selling of goods that need to pay attention to consumer behavior to take the policy. Therefore, this study aims to determine how the effect of the retail mix consisting of product, presentation/store atmosphere, price, promotion, location, and services to the purchasing decision at the supermarket Eagles Pare .
This research is a quantitative survey approach that seeks to find out how the retailing mix influence on purchase decisions in Supermarket Rajawali Pare. Data collection techniques are the methods of questionnaires and interviews. To test the validity of the test instrument use, reliability, and test assumptions Classic. As for the technique of data analysis using multiple linear regression method is used because the variables more than two variables, the F test and t test.
The results showed that the product variable (X1), presentation/atmosphere store (X2), price (X3), promotion (X4), location (X5), and services (X6) simultaneously significantly influence purchasing decisions at the Supermarket Rajawali Pare Kediri (Y). Obtained from the calculation of the F test 9.773 F count > F table 2.30 with p = 0.000 ≤ 0.05. Additionally Adjusted R Square value of 0.324, which means that the influence of independent variables on the dependent variable was 32.4 %. So t test is known that partial product, promotion, location and service partial effect. While the retail mix that includes presentation (atmospheric shop) and the price is not affected significantly by the calculation of the variable product of t (X1) of 2.529 ≥ 1.984 t table, presentation/atmosphere store (X2) has t ≤ -0.304 1.984 t table, the price (X3) have t 1.794 ≤ 1.984, promotion (X4) had ≥ 2.865 t 1.984, location ( X5 ) t had 2.316 ≥ 1.984, and services (X6) has a 1,651 t ≤ 1.984 . The variables are the most dominant promotion (X4) which have contributed 20.79%, then the variable product (X1) of 17.81 %, then the variable presentation/atmosphere store (X2) of 12.96 %, then the price variable (X3) by 9 %, then the location (X5) of 8.82 %, then the service variable (X6) of 8.47 % .
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dunia perdagangan dewasa ini terjadi persaingan didalam memasarkan
produk atau jasa. Kegiatan pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam
dunia usaha, mengingat orientasinya terhadap masyarakat (konsumen). Keadaan
dunia usahaberubah dinamis seiring dengan perubahan selera konsumen dan
perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. Kebutuhn konsumen yang terus
meningkat, menjadi peluang bisnis. Hal tersebut menjadi dasar pemikiran para
pelaku usaha untuk memnuhikebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen sehingga
tidak berpaling ke pesaing meski terjadi perubahan. Dalam persaingan yang
paling tajam seperti ini, keberhasilan perusahaan banayak ditentukan oleh
ketepatan perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan mengidentifikasi
kegiatan-kegiatan individu dalam usahanya mendapatkan dan menggunakan barang
ataupun jasa yang termasuk didalamnya proses keputusan pembelian. Banyak
perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan dengan cara memanfaatkan
peluang bisnis yang ada dan berusaha menerapkan strategi pemasaran yang tepat
dalam rangka menguasai pasar. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk
mempertahankan eksistensi kinerja untuk mencapai suatu tingkat pertumbuhan.
Kegiatan perdagangan besar dan perdagangan eceran sangatlah 2 penting dalam
proses penyaluran barang dan jasa.
Strategi pemasaran bisnis merupakan langkah-langkah kreatif yang
berkesinambungan yang diupayakan oleh sebuah pihak perusahaan guna mencapai
pemasaran terbaik dalam rangka mewujudkan kepuasan konsumen untuk mencegah
penurunan jumlah konsumen serta jatuhnya daya saing produk bisnis dipasaran.
Dalam proses persaingan harus menggunakan strategi yang bail.Dengan adanya
sebuah strategi yang baik, diharapkan proses pemasaran akan mampu berjalan
secara terkontrol, dinamis dan tidak monoton dengan satu gaya pemasaran.
Strategi pemasaran juga dilakukan agar tercapainya proses pemasaran secara
lebih maksimal. Tanpa adanya strategi marketing yang teruji, bisa dipastikan
perusahaan akan jatuh, terlebih apabila muncul berbagai produk kompetitif yang
dikeluarkan oleh rival-rival bisnis. Melalui strategi ini sebuah proses
pemasaran yang baik dapat dipertahankan, memberikan cara-cara yang baru yang
membuat para pelanggan senantiasa menemukan keunikan dalam produk kita, hal ini
merupakan salah satu strategi yang dibutuhkan dalam strategi pemasaran. Pada
strategi pemasaran di jelaskan bahwa dalam mengembangkan usaha ritel perlu
adanya strategi yang matang agar usaha ritel tersebut dapat berkembang dan
berpeluang untuk menguasai pasar. Pada dasarnya strategi bisnis ritel mempunyai
beberapa strategi seperti strategi barang, strategi promosi, strategi lokasi,
dan strategi penetapan merek yang dikeluarkan oleh pihak ritel itu sendiri. 3
Dengan adanya strategi pemasaran ritel perusahaan berharap untuk mendapatkan
nilai tambah yakni memberikan kepuasan kepada konsumen. Menurut Kotler dan
Amstrong (2001 ; 13) mengatakan, kepuasan pelanggan bergantung pada perkiraan
kinerja produk dalam memberikan nilai, relatif terhadap harapan pembeli.
Sedangkan menurut Schnaars dalam Rahayu (2006;3) mengatakan, bahwa kepuasan
pelanggan merupakan suatu strategi jangka panjang yang membutuhkan komitmen,
baik dana maupun sumber daya manusia. Ditambah oleh Swastha dalam Sutrisni
(2010;62) mengatakan, konsumen yang memperoleh kepuasan dalam produk yang
dibelinya cenderung melakukan pembelian ulang produk yang sama. Pada umumnya
harapan dari pelanggan merupakan perkiraan/ keyakinan pelanggan tentang apa
yang diterimanya bila mereka membeli atau mengkonsumsi suatu produk. Kepuasan
ini mendatangkan keuntungan karena biaya mendapatkan pelanggan baru lima kali
lebih tinggi daripada mempertahankan yang sudah ada. Menurut Aminanti (2012;36)
mengatakan, kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat sebah produk dirasakan
sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan. Apabila pelanggan merasa puas,
pasti akan kembali lagi untuk melakukan pembelian. Menurut Yuda Melisa (2012 :
1) menunjukkan bahwa bauran pemasaran ritel yang terdiri dari persediaan
barang, harga, lokasi, bauran 4 komunikasi, desain dan tampilan toko
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ulang konsumen. Lamb, Hair,
McDaniel (dalam Widya Utami, Christina : 2006; 57), mengemukakan bahwa bauran
ritel terdiri dari kombinasi enam P yaitu product (keluasan dan kedalaman
keragaman produk), price, place, promotion (periklanan, publisitas, dan
hubungan masyarakat), personel (pelayanan pelanggan dan penjualan pribadi),dan presentasi
(tata letak dan suasana).
Disebutkan dalam teorinya Philip Kotler bahwa kesuksesan sebuah
toko ritel dapat dicapai dengan tata letak yang tepat, strategis dengan kondisi
konsumen. Selain itu juga layout toko dan desain toko yang bagus menjadikan toko
ritel menjadi berkembang dan dapat bersaing pada toko ritel lainnya. Pada toko
Rajawali mempunyai perbedaan dengan teori yang dikemukakan oleh pakar strategi
bauran ritel terdahulu. Pada toko Rajawali Pare Kediri mempunyai tata letak
toko yang kurang bagus ada barang yang tidak tertata rapi, kemudian lalu lintas
toko tidak begitu nyaman karena saat berjalan untuk melihat-lihat suatu barang
harus bergesekan dengan konsumen lain dari arah yang berlawanan. Dengan adanya
strategi yang berbeda itu sangatlah menarik untuk meneliti
permasalahan-permasalahan yang ada pada toko ritel tersebut. Berawal dari
jalan-jalan dan rasa penasaran yang tinggi ingin rasanya mengetahui mengapa
pada toko Rajawali yang termasuk toko ritel yang 5 mempunyai strategi pemasaran
yang berbeda tersebut dapat menguasai pasar di daerah Pare Kediri. Sebelum
lahirnya toko Rajawali ada peritel yang menguasai pasar ritel di wilayah Pare
Kediri.
Swalayan rajawali terletak
di pinggir jantung kota Pare Kediri yang setiap harinya banyak orang yang
berlalu lalang di jalan tersebut. Produk yang dijual bervariatif dengan harga
yang murah dan terjangkau, namun ada yang di keluhkan oleh pelanggan mengenai
tata rak yang kurang bagus terutama pada jarak antar rak yang kurang luas dan
tempat parkir mobil yang tidak ada. Selain itu juga pada layanan yang diberikan
oleh pelayan yang kurang ramah sehingga kurang nyaman ketika konsumen bingung
mengenai produk. Wawancara langsung (kamis, 16 – 01 – 2014). Dari permasalahan
tersebut di atas, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian yang
berhubungan dengan strategi pemasaran dari segi konvensional dan syariah dengan
judul “PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI SWALAYAN RAJAWALI
PARE KEDIRI”.
1.2
Rumusan
Masalah
Semakin ketatnya persaingan
dalam bisnis, maka harus berualang kali untuk memutar otak agar tercipta
strategi yang bagus untuk mengelola ritel yang ada di swalayan Rajawali Pare
Kediri agar senantiasa menarik konsumen untuk melakukan pembelian Berdasarkan
rumusan masalah tersebut muncul pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh
yang signifikan secara simultan dari bauran ritel yang terdiri dari produk,
harga, lokasi, personalia, promosi, dan presentasi atau tampilan terhadap
keputusan pembelian konsumen pada swalayan Rajawali di Pare Kediri?
2. Apakah terdapat pengaruh
yang signifikan secara parsial dari bauran ritel yang terdiri dari produk,
harga, lokasi, personalia, promosi, dan presentasi atau tampilan terhadap
keputusan pembelian konsumen pada swalayan Rajawali di Pare Kediri?
3. Faktor-faktor bauran ritel yang terdiri dari produk, harga,
lokasi, personalia, promosi, dan presentasi atau tampilan, manakah yang paling
dominan terhadap keputusan pembelian konsumen pada swalayan Rajawali di Pare
Kediri?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Untuk memperoleh hubungan
dari pengaruh variabel turunan bauran ritel yang terdiri dari produk, harga,
lokasi, personalia, promosi, dan presentasi atau tampilan secara simultan
terhadap keputusan pembelian konsumen pada swalayan Rajawali di Pare Kediri.
2. Untuk memperoleh hubungan dari pengaruh variabel turunan bauran
ritel yang terdiri dari produk, harga, lokasi, personalia, promosi, dan
presentasi atau tampilan secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen
pada swalayan Rajawali di Pare Kediri. 3. Untuk memperoleh variabel bauran
ritel yang terdiri dari produk, harga, lokasi, personalia, promosi, dan
presentasi atau tampilan, yang mana paling dominan mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen pada swalayan Rajawali di Pare Kediri. 1.4 Manfaat
Penelitian
Setiap penelitian tentu
memiliki manfaat penelitian yang berguna bagi pihak tertentu. Adapun manfaat
penelitian ini adalah:
1. Bagi perusahaan, agar dijadikan pertimbangan dalam merumuskan
kebijakan yang menyangkut strategi bauran ritel terutama lima variabel yaitu,
layanan, suasana toko, harga, promosi dan lokasi.
2. Bagi pihak lain, dapat
memberikan informasi yang berguna bagi orang yang berkepentingan dalam bidang
pemasaran, khususnya yang menerapkan strategi bauran ritel. Serta dapat
digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya dan menindak lanjuti
dengan penelitian baru.
3. Bagi Peneliti
a. Memperoleh pengalaman belajar memecahkan masalah dengan
menerapkan secara praktis dan koseptual tentang masalah yang diteliti di
lapangan.
b. Menambah pengetahuan khususnya di bidang
pemasaran ritel.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh bauran ritel terhadap keputusan pembelian di Swalayan Raja Wali Pare Kediri. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment