Abstract
INDONESIA:
Kecerdasan emosi memampukan kita untuk menyadari dan memahami perasaan sendiri dan orang lain, memampukan kita menilai suatu situasi dan bertindak sesuai dengan situasi yang dihadapi.
Penelitian ini menganalisis kecerdasan emosional (EQ) yang terjadi di PT. Indra Karya Malang yang dikaitkan dengan kinerja karyawan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda, dimana variable dependen (Y) adalah Kinerja Karyawan, sedangkan variable independen (X) adalah Kecerdasan Emosional (EQ) yang diidentifikasi dengan item kesadaran diri (X1), pengaturan diri (X2), motivasi (X3), empati (X4), ketrampilan social (X5). Sampel yang digunakan adalah 57 karyawan.
Hasil pengujian menggunakan regresi berganda menemukan bahwa secara bersama-sama variable kecerdasan emosional (EQ) berpengaruh secara signifikan terhadap karyawan. Hal ini tersebut hasil analisis didapat nilai F hitung sebesar 22.892 dan teruji pada = 5% dan membuktikan bahwa variable bebas berpengaruh secara simultan terhadap variable terikat. Sementara hasil pengujian uji t menunjukkan bahwa variable ketrampilan social (X5) mempunyai pengaruh paling dominan dengan t hitung paling besar yaitu 3.151 ≥ 1,677 . sedangkan analisis regresi menunjukkan hasil konstanta sebesar 8.871. Hasil pengujian ini menjelaskan bahwa kecerdasan emosional (EQ) pada antar karyawan berperan dalam meningkatkan kinerja pada karyawan PT. Indra Karya Malang.
ENGLISH:
This study analyzes emotional intelligence (EQ) in PT. Indra Malang influence to the employee performance. Experiments were done using multiple linear regression, where the dependent variable (Y) is the Employee Performance, and the independent variable (X) is Emotional Intelligence (EQ) is identified with self-consciousness items (X1), self-regulation (X2), motivation (X3) empathy (X4), social skills (X5). The sample used 57 employees.
The Test result by the multiple regression found that variable of emotional intelligence (EQ) have a significant influence to the employees performance. The test result which get F mark until 22 892 in 5% it prove the free variable influence the constant variable. While the T test results indicate that the social skills (X5) has a dominant influence to the most of count ≥ 1.677 3151. and the regression analysis found the constant results is 8871. The results of this test explain emotional intelligence (EQ) in the employee have a significan role to improving the performance of employees in PT. Indra Malang.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Karakter dan kompetensi EQ,
adalah kompas yang sangat tepat sebagai sarana menakhodai hidup yang memang
sudah susah. Menjauhkan asumsi yang menyamakan IQ dengan keberhasilan dan
kesuksesan, banyak orang menganggap gelar, nilai rapor, IP atau IQ-nya sebagai
jaminan kemampuannya mengelola kehidupan. Manusia adalah makhluk yang paling
cerdas ciptaan tuhan, yang dilengkapi dengan komponen keceerdasan yang paling
komplek. Sejumlah temuan para ahli mengarah pada fakta bahwa manusia adalah
makhluk ciptaan yang paling unggul, dan akan menjadi unggul asalkan bisa
menggunakan keunggulannya. Salah satunya adalah kemampuan untuk memahami dan
mengolah hubungan manusia yang datakan menjadi istilah Kecerdasan Emosional.
Manusia juga sebagai asset penting dalam organisasi menjadi penentu organisasi
dimasa yang akan datang. Pembekalan kompetensi menjadi sangat penting demi
bertahannya organisasi tersebut. Sesungguhnya manusia diberi potensi emosi yang
bisa mendorong dirinya ke perbuatan baik maupun jelek. Banyak contoh disekitar
kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, memiliki gelar
tinggi, belum tentu sukses berkiprah didunia 2 pekerjaan, sering justru yang
berpendidikan formal lebih rendah, banyak yang ternyata mampu lebih berhasil.
Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan (IQ), padahal
diperlukan pula bagaimana mengembangkan kecerdasan emosi seperti: ketangguhan,
inisiatif, optimism, kemampuan beradaptasi. Daniel Golmen menyimpulkan bahwa
“pencapaian kinerja ditentukan hanya 20% dari IQ, sedangkan 80% lagi ditentukan
oleh kecerdasan emosi”. Begitu pula disimpulkan oleh john beck bahwa IQ sudah
berkembang 50% sebelum usia 5 tahun, 80% berkembang sebelum 8 tahun, dan hanya
berkembang 20% sampai akhir masa remaja, sedangkan kecerdasan emosi dapat
dikembangkan tanpa batas waktu. PT. Indra Karya merupakan sebuah perusahaan
yang berjasa pada bidang konsultan teknik dan manajemen, terutama untuk bidang
pengembangan sumber daya air dan pembangkit tenaga listrik yang bertempat di
kota Malang. PT Indra Karya memiliki pengalaman yang sangat luas dalam
pelaksanaan kegiatan Survai & Investigasi dan laboratorium milik sendiri di
kawasan Janti, Malang, Jawa Timur. PT Indra Karya juga menangani survai
topografi, geologi, hidrologi, geoteknikal, hidrometeorologi serta penelitian
laboratorium untuk proyek proyek pembangkit listrik, jaring jaring transmisi,
konstruksi jalan, jembatan, gedung, dll. Hasil pelaksanaan Survai dan
Investigasi PT Indra Karya sangat dapat diandalkan merupakan Konsultan
Indonesia yang memiliki pengalaman paling luas dalam bidang Pengembangan Sumber
Daya Air. Pada awal berdirinya, PT. Indra Karya Persero berkedudukan di Jl.
Surabaya 3A Malang. Kemudian kantor pusatnya dipindah ke Jakarta, tepatnya di
Jl. Biru Laut 3 X Kav. 9 Jakarta, sehingga PT. Indra Karya yang ada di Malang
saat ini telah menjadi kantor cabang I. maksud dari pemindahan kantor pusat
perusahaan ke Jakarta adalah untuk lebih memudahkan komunikasi atau hubungan
langsung dengan para pemberi kerja Kerja tim adalah unit kerja yang utuh, bukan
kerja individu-individu. Dalam kerja tim, yang paling berperan bukanlah IQ
akademis masing-masing anggota tim, tetapi yang lebih penting adalah ’IQ
emosionalnya’. Pekerja yang lebih ’bersinar’ dibanding rata-rata yang lain
adalah pekerja yang memiliki ’IQ emosional’ yang lebih bagus. Semakin banyak
pekerja dalam tim itu yang memiliki IQ emosional tinggi, semakin besar
kemungkinan tercapainya keberhasilan kerja tim tersebut. Selain itu,
sesungguhnya masing-masing kita sebagai karyawan atau pekerja pada akhirnya
harus bertanggungjawab dan menjadi chief executive officer (CEO) hidup dan
pekerjaan kita sendiri. Sebagai pemimpin, kita dituntut untuk memiliki
pengetahuan yang luas dan keahlian menganilisis dalam bidang keuangan,
statistik, alokasi sumberdaya, teknologi, sistem informasi, pemasaran,
pengembangan produk, manufakturing, dan sebagainya. Kita juga dituntut untuk
piawai dalam menulis, berbicara, mendengarkan, bernegosiasi, berstrategi, dan
mempengaruhi orang lain. Dalam kapasitas pribadi, kita juga dituntut untuk
mampu menunjukkan hampir semua atribut kepemimpinan seperti jujur, percaya
diri, ulet, memiliki komitment tinggi, peka, penuh empati, memiliki rasa humor
yang memadai, berani, tapi sekaligus rendah hati. Kita juga diharapkan bisa
menjadi mentor, pembimbing, pelindung, sekaligus juga sahabat. Kesemuanya itu
tidak hanya dapat dipenuhi 4 melalui kecerdasan inteketual yang tinggi, tetapi
perlu sekali memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Bukti neurologis
terakhir menunjukkan bahwa emosi adalah bahan bakar yang tidak tergantikan bagi
otak agar mampu melakukan penalaran yang tinggi (Damasio, 1994, dikutip Cooper
& Sawaf, 2000). Ada satu model pengembangan kecerdasan emosional yang
dikembangkan oleh Cooper & Sawaf (2000) yang diberi nama Model Empat Batu
Penjuru yang dapat digunakan untuk memindahkan kecerdasan emosional dari dunia analisis
psikologis dan teori-teori filosofis ke dalam dunia nyata dan praktis. Batu
Penjuru Pertama, adalah kesadaran emosi (emotional literacy) yang bertujuan
untuk membangun tempat kedudukan bagi kepiawaian dan rasa percaya diri melalui
kejujuran emosi, enerji emosi, intuisi, rasa tanggungjawab, dan koneksi. Batu
Penjuru Kedua, adalah kebugaran emosi (emotional fitness) yang bertujuan
mempertegas kesejatian, sifat dapat dipercaya, keuletan, memperluas lingkaran
kepercayaan, meningkatkan kemampuan mendengarkan, mengelola konflik, dan
mengelola kekecewaan dengan cara paling konstruktif. Batu Penjuru Ketiga,
adalah kedalaman emosi (emotional depth) yang bertujuan untuk mengeksplorasi
cara-cara menyelaraskan hidup dan kerja anda dengan potensi serta bakat unik
anda, dan mendukung dengan ketulusan, kesetiaan pada janji dan tanggungjawab,
yang pada akhirnya akan memperbesar pengaruh anda tanpa mengobral kewenangan. 5
Batu Penjuru Keempat, adalah alkimia emosi (emotional alchemy) tempat anda
memperdalam naluri dan kemampuan kreatif untuk mengalir bersama masalahmasalah
dan tekanan-tekanan, dan bersaing demi masa depan dengan membangun keterampilan
untuk lebih peka terhadap kemungkinan-kemungkinan solusi yang masih tersembunyi
dan peluang yang masih terbuka. Emotional Quotient atau EQ yang diperkenalkan
oleh Daniel Goleman di sekitar pertengahan tahun 1990-an menjelaskan kemampuan
seseorang untuk mendeteksi dan mengelola emosi. Menurut Goleman, ada empat
level kecerdasan emosi.
Level pertama adalah self awareness atau kesadaran diri. Pada tahap
ini, seorang karyawan dapat mengenal dan memahami emosi, kekuatan dan
kelemahan, nilai-nilai serta motivasi dirinya.Pada level kedua, yaitu self
management atau kelola diri,karyawan tidak hanya mampu mengenal dan memahami
emosinya, juga mampu mengelola, mengendalikan dan mengarahkannya. Karyawan yang
memiliki kemampuan kelola diri yang baik secara rutin melakukan evaluasi diri
setelah menghadapi keberhasilan maupun kesuksesan dan mampu mempertahankan
motivasi dan perilaku kerjanya untuk menghasilkan kinerja yang baik. Pada level
ketiga yang disebut social awareness atau kesadaran sosial, karyawan sudah
mampu berempati, yaitu peka terhadap perasaan, pemikiran, dan situasi yang
dihadapi orang lain. Kecerdasan emosi memampukan kita untuk menyadari dan
memahami perasaan sendiri dan orang lain, memampukan kita menilai suatu situasi
dan bertindak sesuai dengan situasi yang dihadapi. Dan pada level yang
tertinggi yaitu 6 relationship management atau kelola hubungan, seorang
karyawan mampu mengendalikan dan mengarahkan emosi orang lain. Karyawan
tersebut mampu menginspirasi orang lain,memengaruhi perasaan dan keyakinan
orang lain, mengembangkan kapabilitas orang lain, mengatasi konflik, membina
hubungan, dan membentuk kerja sama yang menguntungkan semua pihak. Beberapa
cara yang dipaparkan di atas, ada beberapa yang juga dapat meningkatkan
kecerdasan emosional yang di ambil dari artiket Mocendink yaitu: Mengenali
emosi diri, Melepaskan emosi negative, Mengelola emosi diri sendiri, Memotivasi
diri sendiri, Mengenali emosi orang lain, Mengelola emosi orang lain,
Memotivasi orang lain. Manusia adalah makhluk yang paling cerdas ciptaan tuhan,
yang dilengkapi dengan komponen kecerdasan yang paling komplek. Sejumlah temuan
para mengarah pada fakta bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan paling
unggul, dan akan menjadi unggul asalkan bias menggunakan keunggulannya. Salah
satunya adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola hubungan manusia yang
diikatkan menjai akar istilah kecerdasan emosional. Manusia juga menjadi aset
penting dalam organisasi dan menjadi penentu dalam organisasi yang akan datang.
Pembekalan kompetensi menjadi sngat penting demi bertahannya organisasi. Oleh
karena itu dalam masalah ini peneliti ingin mengetahui dan menulis tentang “Pengaruh
Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Indra Karya Malang”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah di atas, maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai
berikut :
1. Apakah Variable kecerdasan emosional berpengaruh signifikan
secara simultan terhadap kinerja karyawan?
2. Apakah Variable kecerdasan emosional berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap kinerja karyawan?
3. Variabel kecerdasan
emosional manakah, yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
1.3 Tujuan Dan Manfaat
Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah
sebagaimana terurai diatas maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk menganalisis dan menguji apakah variable kecerdasan emosional
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan.
2. Untuk menganalisa dan menguji apakah variable kecerdasan
emosional berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan.
3. Untuk menganalisis dan menguji variable kecerdasan emosional
manakah, yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 1.3.2
Manfaat Penelitian
1. Memberi masukan bagi dunia akademis khususnya dalam bidang
ekonomi manajemen dalam mengeterapkan dan mendiskusikan mengenai pentingnya
kecerdasan emosional bagi para mahasiswa, sebagai calon penerus menciptakan
ekonomi yang lebih maju dimasa yang akan datang, serta dalam menyikapi semakin
beratnya tugas dan tanggung jawab mereka dalam melaksankn pekerjaannya.
2. Memberi informasi bagi kelompok responden mengenai pentingnya
kecerdasan emosional, sehingga mereka dapat mengembangkan dan melatih
kecerdasan emosional secara mandiri sebagai bekal dalam menghadapi dunia
berwirausaha.
3. Memberi masukan bagi penulis dalam mengembangkan dan menerapkan
ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam bidang manajemen sumberdaya manusia,
khususnya mengenai kecerdasan emosi.
4. Skripsi ini diharapkan
dapat menjadi bahan perbandingan bagi para risetriset selanjutnya terkait
dengan penelitian kecerdasan emosional yang lebih baik dan komperehensif,
1.3.3
Batasan Penelitian Batasan dari penelitian ini ini adalah jumlah responden yang
diambil hanya 57 dari 95 responden karena 38 diantaranya adalah karyawan
proyek, yang hanya akan di pergunakan hanya untuk menangani proyek saja.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan: Studi kasus pada PT. Indra Karya Malang.. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment