Abstract
INDONESIA:
Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat dalam proses pembuatan e-KTP.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan studi pustaka. Analisis data menggunakan analisis regresi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder, populasi yang digunakan adalah seluruh penduduk yang terdaftar resmi sebagai masyarakat desa Tiris. Adapun variabel independent dalam penelitian ini adalah kepuasan masyarakat, sedangkan variabel dependentnya adalah kinerja pelayanan publik di Kecamatan Tiris.
Dari hasil analisis regresi dihasilkan bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel bebas yaitu (kinerja pelayanan publik) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung sebesar 3,865 dan signifikansi pada tingkat 0,000. Hasil tersebut membuktikan bahwa variabel bebas (Kinerja Pelayanan Publik) berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat atau dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. sebab semakin tinggi kinerja karyawan maka semakin tinggi pula kepuasan masyarakat. Masih rendahnya nilai R2 menunjukkan sedikit kemungkinan bahwa kepuasan masyarakat dipengaruhi atau ditentukan oleh variabel lain.
ENGLISH:
There are amount of weaknesses and problems in governmental service especially in giving the very qualified public service. Since the government is responsible for facilitating the society, the service quality should be enhanced. This study aims to know the effect of public service work on society’s satisfaction in the case of e-KTP making process.
It is quantitative approach which uses secondary data, the population is all society registered as Tiris village citizenship. The analysis uses regression analysis In data collection, it uses documentation in library study. Additionally, the independent variable is societies’ satisfaction and public service work as dependent one.
The result of regression analysis shows that public service work, as dependent variable, influences the society’s satisfaction simultaneously. It is further strengthen by value of Fh = 3.865 and the significance at 0.000 level. It means that public service work gradually affects the society’s satisfaction. In sum, it is possible to say H0 Is rejected while H1 is accepted because society’s satisfaction is in line with public service capacity. In addition, the R2 value that is still low shows that there is tendency that the satisfaction of the society is determined by another factor.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pelayanan publik oleh
aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum
dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan
masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa
dan dari bibir ke bibir, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik
terhadap aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani
masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan.
Salah satunya adalah pelayanan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP di
kecamatan. KTP elektronik merupakan KTP yang berbasis NIK Nasional, yang memuat
kode keamanan dan rekaman elektronik sebagai alat verifikasi dan validasi data
jati diri penduduk. Rekaman elektronik berupa biodata, tanda tangan, pas photo,
sidik jari dan rekaman iris mata setiap penduduk yang bersangkutan. Program
e-KTP ini merupakan langkah nyata dari tiga program strategis nasional bidang
kependudukan dan pencatatan sipil, yaitu pemutahiran data dan kependudukan,
penerbitan nomor induk kependudukan (NIK) dan penerapan KTP elektronik (e-KTP).
Pelaksanaan e-KTP di Indonesia sesuai dengan program strategis nasional bidang
kependudukan dan pencatatan sipil yang berlandaskan pada, pertama, Intruksi
Presiden Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional Tahun 2010. Kedua, Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009
Tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK)
secara Nasional, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35
Tahun 2010. Ketiga, Grand Design Sistem Administrasi Kependudukan yang telah
disepakati oleh 15 kementerian dan ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 470-523 Tahun 2010 (http://berpikirmerasamengalir.wordpress.com).
Penerapan e-KTP akan membawa dampak dan manfaat besar bagi Negara Indonesia.
Indonesia diharapkan akan memiliki database kependudukan yang
akurat, lengkap dan mutakhir yang pada saatnya nanti akan mampu menyediakan
data yang menjadi dasar perumusan kebijakan, perencanaan pembangunan dan
kegiatan kemasyarakatan lainnya baik pusat maupun daerah. Pelaksanaan e-KTP di
Kabupaten Probolinggo merupakan momentum yang penting dan strategis bagi
perkembangan penyelenggaraan administrasi kependudukan Indonesia. Terlebih bila
dihubungkan dengan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance),
peningkatan pelayanan kepada masyarakat, keamanan Negara serta peningkatan
kualitas demokrasi dalam pelaksanaan pemilu maupun pemilukada. Menurut hasil
pengamatan awal oleh penulis, dalam pelaksanaan penerapan e-KTP di Kecamatan
Tiris berjalan tidak sesuai target karena terjadi berbagai hambatan dan
kendala. Baik yang bersifat internal maupun eksternal. Hambatan internal yakni,
pertama, sering macet dan terbatasnya sistem dan jaringan e-KTP, sehingga
seringkali warga yang sudah datang harus menunggu lama sampai dengan perangkat
e-KTP berfungsi kembali. Kedua, terbatasnya SDM yang dapat mengoperasionalkan
perangkat e-KTP. Sedangkan dari faktor eksternal yakni pertama, masih kurangnya
pengetahuan dan terbatasnya undangan kepada masyarakat mengenai pembuatan
e-KTP. Kedua, warga-warga pedalaman, masih banyak yang belum mendapat informasi
mengenai pembuatan e-KTP. Menurut informasi dari salah satu petugas pelayanan
e-KTP wilayah kecamatan Tiris, bahwa Petugas Pelayanan e-KTP di Kabupaten
Probolinggo, khususnya di Kecamatan Tiris masih menggunakan tenaga kontrak
dengan 8- 13 personil. Karena terbatasnya SDM dan Diklat terkait penggunaan
teknologi perangkat e-KTP. Padahal jika dilihat dari kontinuitas program eKTP,
maka Pemerintah Kabupaten Probolinggo idealnya harus menempatkan setidaknya 4 –
5 tenaga Information Technology atau tenaga IT di Kecamatan Tiris untuk
mengurus program e-
KTP. Dalam rangka untuk memenuhi tuntutan tersebut, terlebih dahulu
dilakukan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam hal ini adalah pelatihan dan
penyuluhan atas pekerjaan Petugas Pelayanan e-KTP di Kecamatan Tiris. Dalam hal
ini sebagai salah satu tugas kecamatan dalam pelayanan terhadap masyarakat,
pembuatan eKTP sangat penting sebagai terobosan baru pemerintah, tentu
pelayanan yang mudah dan cepat akan memberikan kepuasan bagi masyarakat.
Petugas pelayanan e-KTP harus melayani pembuatan e-KTP di seluruh desa yang ada
di Kecamatan Tiris termasuk desa Tiris dan para petugas inilah yang mendatangi
tiap-tiap desa. Jarak Kantor Kecamatan Tiris dengan desa lain di wilayahnya
cukup jauh dan medannya sulit karena wilayah Kecamatan Tiris berada di daerah
Pegunungan. Pengurusan e-KTP di mulai dari pukul 06.00 WIB s/d 17.00 WIB, dari
hari Senin sampai hari Jum’at. Dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik
ini, Pemerintah Kabupaten Probolinggo mentargetkan tiap kecamatan dalam sehari
mampu mengumpulkan data sebanyak 200 penduduk. Namun pada perealisasiannya,
ternyata masih kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena Perangkat komputer
pembuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik hanya terdapat satu Set di Kantor
Kecamatan Tiris, Alatnya kurang canggih dan data terkadang hilang. Pada
akhirnya masyarakat harus mengantri lebih lama dan menunggu sampai alat
berfungsi kembali. Sedangkan ahli IT hanya ada satu orang di Kecamatan Tiris,
sehingga terjadilah ketidak pencapaian target yang diinginkan. Keluhan
masyarakat di antaranya juga terkait lamanya waktu pendataan dikarenakan
petugasnya terbatas sehingga masyarakat yang dilayani juga terbatas jumlahnya.
Dari latar belakang di atas maka penulis memberi judul “ANALISIS KINERJA
PELAYANAN PUBLIK DENGAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DESA TIRIS PROBOLINGGO
(Studi Kasus Pembuatan e-KTP)”
1.2. Rumusan Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Pelayanan
yang Diberikan Oleh Petugas Kecamatan Tiris?
2. Bagaimana Kinerja Pelayanan Publik dalam pembuatan e-KTP?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja
Pelayanan yang Diberikan Oleh Petugas Kecamatan Tiris (Studi Kasus Pembuatan
eKTP).
2. Untuk mengetahui Kinerja Pelayanan Publik dalam pembuatan e-KTP.
1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian
1. Bagi Kecamatan Diharapkan penelitian ini dapat memberikan saran
atau masukan guna mengambil langkah yang tepat dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan jasa pembuatan e-KTP terhadap masyarakat.
2.
Bagi Penulis Memberi kesempatan pada penulis untuk mengaplikasikan ilmu dan
teori yang dipelajari selama ini. Selain itu diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen. 3. Bagi Masyarakat Penelitian ini
diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kualitas pelayanan
jasa yang diberikan oleh Kecamatan Tiris.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis kinerja pelayanan publik dengan indeks kepuasan masyarakat Desa Tiris Probolinggo: Studi kasus pembuatan e-KTP. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment