Abstract
INDONESIA:
Total Quality Management adalah suatu sistem manajemen yang berorientasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan secara berkelanjutan melalui eliminasi pemborosan, peningkatkan kualitas, pengembangan keterampilan, dan pengurangan biaya produksi. PT. Istana Cipta Sembada (PT. ICS) berupaya memberikan pelayanan dan kualitas terbaik lewat filosofinya yaitu 3E Excellent product, Excellent people, dan Excellent services sebagai upaya pencapaian kepuasan pelanggan. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja manajerial di PT. ICS dalam perspektif Total Quality Management.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan teknik wawancara, pengamatan dilapangan serta dokumentasi.
Hasil yang diperoleh padapenelitian ini menunjukan bahwa kinerja manajerial di PT. ICS dalam perspektif Total Quality Management yang terdiridari: (a) Fokus pada pelanggan yang ditunjukan bahwa di PT. ICS Manajer HRD dan Produksi mengadakan diskusi langsung dengan pelanggan secara intens dan rutin dalam bentuk kunjungan langsung pelanggan keperusahaan, sehingga didapat informasi mengenai upaya kualitas produk serta inovasi produk baru;(b) Perbaikan proses berkelanjutan di PT. ICS ditunjukan dengan berbagai upaya untuk peningkatan etos kerja karyawan, serta telah didukungnya oleh teknologi yang canggih;(c) Pendidikan dan pelatihan di PT. ICS diadakan secara rutin, dengan mengikut sertakan beberapa level karyawan yang memenuhi syarat dan kompetensi kerja;(d) Pengambilan keputusan dilakukan pada level manajer dan supervisor, dengan mengumpulkan segala masukan, saran dan aspirasi setiap hari dengan mendatangi langsung karyawan saat bekerja.
ENGLISH:
The Total Quality Management is a management system that is oriented to increase customer satisfaction on an ongoing basis through the elimination of waste, improvement of quality, skill development, and production cost reduction. PT. IstanaCiptaSembada (PT. ICS) seeks to provide the best service and quality through its philosophy that 3E Excellent product, Excellent people, and Excellent services as efforts to achieve customer satisfaction. So the purpose of this study was to measure managerial performance in PT. ICS in the perspective of Total Quality Management.
This research are descriptive and qualitative approach using interview techniques, field observation and documentation.
The results obtained in this study indicate that managerial performance in PT. ICS in the perspective of Total Quality Management, which consists of: (a) focus on customers who indicated that in PT. ICS HR and Production Managers hold direct discussions with the customer in the form of intense and regular customers to visit the company directly, in order to get information about measures of product quality and innovation of new products; (b) continuous process improvement in PT. ICS is shown with a variety of efforts to increase employee work ethic, and has been supported by advanced technology; (c) Education and training in the PT. ICS held regularly, by including some level of qualified employees and job competence; (d) Decision making is done at the level of managers and supervisors, by gathering all the input, suggestions and aspirations every day by going direct employees while working.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Masalah Dalam perdagangan
setiap perusahaan akan menghadapi persaingan ketat, sehingga dalam perdagangan
global ini diperlukan suatu produk yang berkualitas. Oleh karena itu, kualitas
merupakan faktor penting. Kualitas menjadi hal utama bagi setiap perusahaan,
kualitas yang ditampilkan perusahaan selalu mengarah pada produk, harga dan
waktu. Kualitas menurut Goeth dan Davis seperti yang dikutip Tjiptono (2000:51),
yaitu kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Dapat dikatakan bahwa kualitas berpusat pada pandangan konsumen sehingga
kualitas produk ditentukan dari sesuai atau tidaknya produk dimata konsumen.
Artinya setiap pelanggan selalu menginginkan produk dengan kualitas yang bagus
dengan harga murah dan dapat diperoleh pada saat dibutuhkan oleh pelanggan.
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, maka pihak-pihak yang terlibat
dalam perusahaan harus bekerja dengan maksimal. Secara garis besar, kinerja
manajerial perusahaan yang bagus akan bersinergi terhadap kualitas produk yang
diharapkan pelanggan. Oleh karena itu, untuk mengetahui kinerja manajerial suatu
perusahaan diperlukan pengukuran yang mampu untuk menilai apakah kinerja
manajerial perusahaan sudah baik atau kurang baik. Pengukuran kinerja
perusahaan dapat diukur dengan Balanced Scorecard. Balanced scorecard terdiri
dari kartu skor (scorecard) dan berimbang 2 (balanced). Kartu skor adalah kartu
yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga
dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh karyawan di
masa depan. Melalui kartu skor, skor yang akan diwujudkan karyawan di masa
depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil perbandingan ini
digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja yang bersangkutan. Kata
berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja karyawan diukur secara berimbang
dari dua aspek: keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang,
intern dan ekstern (Kaplan dan Norton, 2000). Pengukuran kinerja manajerial
perusahaan juga dapat diukur dengan Total Quality Management, karena TQM dapat
dipilih sebagai salah satu metode untuk memenuhi kebutuhan (needs) dan
keinginan (wants) konsumen. TQM adalah suatu sistem manajemen yang berorientasi
pada pelanggan yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasaan pelanggan secara
berkelanjutan melalui eliminasi pemborosan, meningkatkan kualitas, pengembangan
keterampilan, dan mengurangi biaya produksi (Kurnianingsih dan Indriantoro,
2001:35). TQM juga merupakan suatu sistem yang saat ini mulai diterapkan oleh
perusahaanperusahaan karena dianggap mampu mendukung kinerja manajerialnya.
Menurut Nasution (2005:22), TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi
manajemen, semua bagian dari suatu perusahaan dan semua orang kedalam falsafah
holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, team work, produktivitas,
dan kepuasan pelanggan. Menurut Tjiptono dan Anastasia (2003:4), TQM merupakan
suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk 3 memaksimumkan
daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungannya. Untuk membentuk daya saing baru, banyak
perusahaan telah mengadopsi secara praktis Total Quality Management. TQM
digambarkan sebagai gabungan, hubungan antar lini sistem pada penerapan
kualitas yang berhubungan erat dengan kinerja organisasi dan kepuasan
pelanggan. TQM merupakan suatu konsep perbaikan yang dilaksanakan secara
terus-menerus yang melibatkan seluruh elemen dan karyawan pada setiap tingkatan
organisasi dalam rangka untuk mencapai kualitas yang terbaik pada seluruh aspek
organisasi melalui proses manajemen (Choi dan Eboch, 1998:59). Menurut Indrajid
& Djokopranoto (2005), Total Quality Management didefinisikan sebagai
konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus yang melibatkan semua
karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang ‘exellent’
dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen (Dipietro,1993;Greg et
al,1994). Menurut Purwanto dalam Suharyanto et al (2005:7), “ TQM pada dasarnya
merupakan upaya untuk menciptakan ‘a culture of continous improvement’ di
antara para karyawan dengan menerapkan berbagai teknik pemecahan permasalahan
secara kelompok dengan memusatkan perhatian pada kepuasan pelanggan”. PT.
Istana Cipta Sembada adalah perusahaan eksportir yang mempunyai fokus dibidang
seafood industri dengan spesialisasi produk udang yang diexpor ke Japan, Asia,
dan Vietnam. Dengan produk-produk yang dihasilkan adalah 1. Frozen Shrimp. 2.
Frozen Cephalpoda. 3. Frozen Cooked Cephalo. 4. Frozen Fish. 5. Frozen Value
Added. Jenis-jenis produk udang, white Vannamei, Black 4 tiger, white Mexican.
PT. Istana Cipta Sembada berupaya memberikan pelayanan dan kualitas terbaik
lewat filosofinya 3E excellent product, excellent people dan excellent services
sebagai upaya pencapaian kepuasan pelanggan. Menurut Tjiptono dan Diana
(2003:10) penerapan Total Quality Management di dalam perusahaan dapat
memberikan beberapa manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba serta
daya saing perusahaan. Menurut Zulaika (2008) meneliti tentang pengaruh Total
Quality Management terhadap kinerja manajemen pada PT. PP Lonsum Indonesia Tbk.
Berdasarkan berbagai pengujian dan analisis data, dari penelitian ini dapat
diperoleh kesimpulan mengenai pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap
kinerja manajemen sebagai berikut : fokus pada pelanggan, perbaikan
berkesinambungan, pelibatan dan pemberdayaan karyawan, serta pendidikan dan
pelatihan, menjelaskan kinerja manajemen sebesar 48%. Diantara 10 unsur TQM,
penelitian ini menguraikan empat variabel saja. Sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa mungkin 52% lainya dapat dijelaskan oleh keenam unsur TQM
lainnya.
Sedangkan menurut Pane
(2010) melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan Total Quality Management
terhadap kinerja manajerial pada PT. Pantja surya. Berdasarkan berbagai
pengujian dan analisis data dari penelitian ini, dapat diperoleh kesimpulan
mengenai pengaruh TQM terhadap kinerja manajemen sebagai berikut : 1. Secara
simultan, penerapan TQM yang diukur dengan fokus pada pelanggan, obsesi
terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim,
dan perbaikan sistem secara berkesinambungan, 5 pendidikan dan pelatihan,
kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan, dan adanya pelibatan dan
pemberdayaan karyawan, tidak berpengaruh terhadap kinerja manajemen. 2. Secara
parsial, penerapan TQM yang diukur dengan fokus pada pelanggan, obsesi terhadap
kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, dan
perbaikan sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan
yang terkendali, kesatuan tujuan, dan adanya pelibatan dan pemberdayaan
karyawan, tidak berpengaruh terhadap kinerja manajemen. 3. Hubungan negatif
yang terjadi antara TQM dan kinerja manajemen pada penelitian ini disebabkan
kurangnya komunikasi antara pihak manajemen dengan bawahannya mengenai
kesepakatan dan kesatuan tujuan dalam pencapaian sasaran kualitas, serta
manajemen kurang mendemonstrasikan rencana operasional dalam mendesain
pekerjaan untuk pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dalam perusahaan.
Padahal diperlukan orang-orang dalam perusahaan yang terbuka kepada penilaian
yang dilakukan terhadap diri mereka masingmasing maupun terhadap divisi tempat
mereka terlibat dalam pekerjaan untuk dapat menerapkan TQM secara maksimal.
Dari latar belakang dan penelitian terdahulu, pengukuran kinerja manajerial
dapat diukur dengan Total Quality Management. Oleh karena itu, maka peneliti
ingin mengambil judul “Pengukuran kinerja manajerial dalam perspektif Total
Quality Management (TQM) pada PT. Istana Cipta Sembada”.
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian diatas,
permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut. Bagaimana
pengukuran kinerja manajerial dalam perspektif TQM pada PT. Istana Cipta
Sembada ?
1.3.
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengukuran
kinerja manajerial dalam perspektif TQM pada PT. Istana Cipta Sembada.
1.3.2. Kegunaan
Penelitian Kegunaanya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis,
memperoleh pengetahuan dan pengalaman melalui penelitian ini mengenai
pengukuran kinerja manajerial dalam perspektif TQM pada PT. Istana Cipta
Sembada.
2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat
memberikan masukan dan pertimbangan pengukuran kinerja manajerial dalam
perspektif TQM (fokus pada pelanggan, perbaikan sistem secara berkesinambungan,
pendidikan dan pelatihan, adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan).
3. Bagi pihak
lain, diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam penelitian-penelitian mengenai
pengukuran kinerja manajerial dalam perspektif TQM.
1.4. Batasan
Penelitian
Adapun batasan dalam penelitian ini adalah
mengingat obyek yang diteliti yaitu PT. Istana Cipta Sembada mempunyai filosofi
3E excellent product, excellent people dan excellent services, maka dirasa
perlu adanya batasan masalah agar penelitian lebih terfokus dan terarah. Dalam
hal ini peneliti akan membatasi masalah, dengan berfokus pada empat aspek TQM
yang meliputi: (fokus pada pelanggan, perbaikan sistem secara berkesinambungan,
pendidikan dan pelatihan, adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan).
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengukuran kinerja manajerial dalam perspektif Total Quality Management (TQM): Studi pada PT Istana Cipta Sembada Banyuwangi. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment