Abstract
INDONESIA:
Merek menyederhanakan kehidupan konsumen yang sibuk dan selalu kekurangan waktu dengan cara membantu mereka pada saat membuat pilihan dalam pasar yang sangat padat. Mie Sedaap merupakan penantang pasar yang sukses dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini dibuktikan dengan berhasil merebut pangsa pasar mie instan di indonesia yang dimiliki oleh Indomie sebesar 10-15%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian, baik secara simultan, parsial dan variabel dominan. Untuk lokasi penelitiannya dilakukan survei di Perguruan Tinggi Negeri kota Malang.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey jumlah sampel sebanyak 107 dengan teknik pengambilan purposive sampling. Lokasi penelitian ini dilakukan survey di Perguruan Tinggi Negeri kota Malang. Pada penelitian ini variabel bebasnya terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek. Sedangkan variabel terikatnya keputusan pembelian. Pengujian instrument menggunakan uji validitas realibilitas dan uji asumsi klasik. Sedangkan metode analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan uji F dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara parsial, variabel kesadaran merek, asosiasi merek, dan persepsi kualitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan variabel loyalitas merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa varibel dominannya adalah variabel persepsi kualitas.
ENGLISH:
Brand simplify the lives of consumers who are busy and always short of time by helping them to make choices in a very crowded market. Mie Sedaap a successful market challenger in recent years. This is evidenced by the successful capture market share of instant noodles in Indonesia owned by Indomie by 10-15%. This study aims to determine the effect of brand equity on purchasing decisions, either simultaneously, partial and dominant variables. For the location of survey research at the State University of Malang.
This research is a quantitative survey approach with a total sample of 107 decision-purposive sampling technique. Location of survey research at the State University of Malang. In this study the independent variables consist of brand awareness, brand associations, perceived quality and brand loyalty. While the dependent variable purchase decision. Testing instrument using validity and reliability of classical assumption test. While the methods of data analysis using multiple linear regression with the F test and t test.
The results showed that simultaneous or variables together brand awareness, brand associations, perceived quality and brand loyalty significantly influence purchasing decisions. Partially, the variable of brand awareness, brand associations, and perceived quality significantly influence purchasing decisions. While brand loyalty variable does not significantly influence the purchase decision. The results of this study stated that the dominant variable is the variable quality perception.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Globalisasi saat ini telah
menyebar ke seluruh dunia, sehingga perdagangan semakin bebas tanpa
batas.Akibatnya, persaingan semakin ketat.Ratusan bahkan ribuan produk dalam
satu kategori saling bersaing untuk memuaskan kebutuhan konsumen.Dalam kondisi
seperti ini, konsumen berada dalam posisi yang sangat kuat.Ada banyak
alternatif atau pilihan untuk suatu kebutuhan, sehingga dapat membingungkan konsumen.Melalui
iklan dan saluran komunikasi pemasaran lainnya, setiap produk menawarkan klaim
dan janji.Disinilah pentingnya sebuah merek (Susanto, 2004:1). Saat ini Merek
menjadi isu yang sering diperbincangkan dalam suatu perusahaan (Gecti dan
Zengin 2013:113). Merek sebagai pembentuk karakter produk akan terasa fungsinya
saat ditawarkan kepada pelanggan dengan tingkat persaingan yang tinggi.
Banyaknya jumlah produk sejenis akan membuat pelanggan kesulitan dalam
melakukan identifikasi secara tepat dan akurat terhadap atribut dan manfaat
yang ditawarkan. Disinilah peran strategis merek sebagai sebuah pemandu dalam
menunjukkan berbagai elemenpenting suatu produk, seperti kualitas, daya tahan,
citra, atau gaya yang tidak dimiliki merek lainnya kepada pelanggan (Sadat,
2009:19). Merek (Brand) menjadi elemen yang penting bagi perusahaan(Martzer,
2006:77).Merek bukan hanya sebuah nama, logo, atau simbol tetapi memiliki 2
peranan yang jauh lebih besar daripada itu. Merek dapat berperan sebagai paling
representasi produk barang atau jasa yang ditawarkan, dapat berperan sebagi
perusahaan, dapat berperan sebagai orang atau bahkan dapat berperan sebagai
Negara. Produk tanpa merek akan menjadi komoditas, tetapi sebaliknya, produk
yang diberikan merek akan memiliki nilai lebih tinggi di mata
pelanggan(Kertajaya, 2010:60).
Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi
terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik perusahaan bisnis maupun
nirlaba, pemanufaktur maupun penyedia jasa, dan organisasi lokal maupun global
(Tjiptono, 2005:2). Merek menyederhanakan kehidupan konsumen yang sibuk dan
selalu kekurangan waktu dengan cara membantu mereka pada saat membuat pilihan
dalam pasar yang sangat padat. Namun, yang lebih penting adalah kenyataan bahwa
orang menyukai “merek yang bagus”.“Merek bagus” bisa membuat kita merasa aman
dan juga membuat kita bermimpi.Merek dapat memasukan unsur kegembiraan,
harapan, pengendalian indriawi (sensasi), kenyamanan, dan sebuah dimensi
tambahan yang menyeluruh dari kepribadian ke dalam dunia berteknologi tinggi
yang dingin (Gobe, 2003:97). Dengan semakin banyaknya jumlah pesaing di pasar,
meningkat pulaketajaman persaingan di antara merek-merek yang beroperasi di
pasar dan hanyamerek yang memiliki ekuitas merek yang kuat yang akan tetap
mampu bersaing,merebut, dan menguasai pasar. Semakin kuatnya ekuitas merek
suatu produk,semakin kuat pula daya tariknya di mata konsumen untuk
mengkonsumsi 3 produktersebut yang selanjutnya dapat menggiring konsumen untuk
melakukanpembelian serta mengantarkan perusahaan untuk meraup keuntungan dari
waktuke waktu (Durianto dkk, 2001:3). Ada sebuah merek yang memproduksi mie
instan dapat mengalahkan produk mie instan lainnya dengan cara yang instan, di
mana merekyang dikalahkan ini adalah bukan produk sembarangan melainkan Indo
Mie produk mie instan dari Indofood market leader selama puluhan tahun
menguasai pasar mie instan. Produk yang dimaksud adalah MIE SEDAP.Kehadiran MIE
SEDAP dipandang kurang bisa menyaingi, karena memang sejarah sebelumnya membuktikan
sangat sulit bisa mengalahkan Indo mie.Banyak produk mie instanlain
bermunculan, hanya sebentar setelah itu hilang, malah diakuisisi oleh Indo Mie.
Pada saat itu Indo Mie lebih tepat disebut monopoli mie instan, karena Indofood
menguasai dari hulu hingga hilir, Indofood mempunyai pabrik tepung terigu
bogasari(Aminudin:2009). Terkait brand Sedaap, pada tahun 2012- pertengahan
tahun 2013 ternyata 99 persen konsumen di Indonesia membeli merek ini dengan
rata-rata pembelian sebanyak 54 kali dalam kurun waktu satu tahun. Artinya,
hampir seluruh konsumen di Tanah Air membeli produk-produk bermerek Sedaap.
Sedangkan brand Indomie menyusul ke urutan kedua dengan pembelian konsumen
sebanyak 96 persen dengan frekuensi sebanyak 43 kali dalam waktu satu tahun.
Kedua brand lokal tersebut dominan menjual produk-produk mie instan. Wajar,
jika kedua brand tersebut ada di peringkat atas karena berdasarkan perhitungan,
frekuensi rata-rata konsumen Indonesia membeli mi instan adalah sebanyak 324 4
bungkus dalam satu tahun. Jadi mie instan adalah produk yang paling diminati
konsumen di Tanah Air. Pada penelitian Kantar yang terakhir juga menjelaskan
bahwa, ditemukan banyak produk mi instan di dalam keranjang belanja saat
konsumen membeli produk di pasar, lebih banyak dibandingkan produk lain
seperti, kopi instan dan biskuit(Worldpanel:6/5/2013).
Berikut di bawah ini adalah
10 global FMCG (Fast Moving Consumer Good) brand di Indonesia berdasarkan
Kantar Worldpanel's Brand Footprint Ranking (2013): 1. Sedaap kecap dan mie instan
(Frekuensi pembelian 54 kali per tahun dikalikan 2.633.911.631 konsumen) 2.
Indomie (Frekuensi pembelian 43 kali per tahun dikalikan 2.030.882.331
konsumen) 3. Masako (Frekuensi pembelian 31 kali per tahun dikkalikan
1.318.035.324 konsumen) 4. ABC Santos (Frekuensi pembelian 31 kali per tahun
dikalikan 1.104.753.163 konsumen) 5. Royco (Frekuensi pembelian 24 kali per
tahun dikalikan 1.064.890.578 konsumen) 6. Kapal Api (Frekuensi pembelian 26
kali per tahun dikalikan 1.062.384.930 konsumen) 7. Frisian Flag (Frekuensi
pembelian 23 kali per tahun dikalikan 1.011.390.533 konsumen) 8. Biskuit Roma 5
(Frekuensi pembelian 21 kali per tahun dikalikan 997.683.746 konsumen) 9.
Lifebuoy (Unilever) (Frekuensi pembelian 21 kali per tahun dikalikan
987.136.254 konsumen) 10. Rinso (Unilever) (Frekuensi pembelian 22 kali per
tahun dikali 971.201.124 konsumen) Mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri kota
malang adalah mahasiswa yang jumlahnya lebih banyak bila dibandingkan dengan
Perguruan Tinggi Negeri Swsata di Kota Malang. Saat ini Perguruan Tinggi Negeri
masih menjadi favorit tujuan utama calon mahasiswa (Detik news:2012). Dilihat
dari penjelasan diatastentang Pentingnya Ekuitas merek , maka judul yang
diambil adalah“PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE SEDAAP
(Survey Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri Kota Malang).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah Ekuitas Merek
Berpengaruh Secara Simultan Terhadap Keputusan Pembelian?
2. Apakah Ekuitas Merek
Berpengaruh Secara Parsial Terhadap Keputusan Pembelian?
3. Variabel Apakah yang Berpengaruh Dominan Terhadap Keputusan
Pembelian? 1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Ekuitas Merek Berpengaruh Secara Simultan Terhadap
Keputusan Pembelian.
2. MengetahuiEkuitas Merek Berpengaruh Secara Parsial Terhadap
Keputusan Pembelian.
3. Mengetahui Variabelyang Berpengaruh Dominan Terhadap Keputusan
Pembelian.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat Penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi pembaca, diharapkan
bisa menjadi bahan informasi untuk menambah ilmu-ilmu tentang pengaruh ekuitas
merek terhadap keputusan pembelian.
2. Bagi peneliti lain,
diharapkan bisa menjadi bahan referensi bagi peneliti lain yang akan meniliti
tentang pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian.
3. Bagi perusahaan,
diharapkan bisa memberi masukan kepada perusahaan yang memproduksi Mie Sedaap
untuk mengembangkan usahanya dan membantu mengembangkan strategi untuk
menghadapi persaingan
. 1.5 Batasan Masalah
Ekuitas merek (brand equity) bisa
dikelompokkandalam lima elemen, yaitu kesadaran merek (brand awareness),
persepsi kualitas(perceived quality), asosiasi merek (brand association),
loyalitas merek (brandloyalty), dan aset-aset dari hak merek lain (other
propriertary brand assets)(Aaker, 1991). Elemen ekuitas merek yang digunakan
dalam penelitian ini terdiridari kesadaran merek 7 (brand awareness), persepsi
kualitas (perceived quality),asosiasi merek (brand association), loyalitas
merek (brand loyalty), tanpamengikutsertakan aset-aset dari hak merek lain
(other propriertary brand assets)karena tujuan dari penelitian ini adalah
melihat konsep ekuitas merek dariperspektif konsumen, sedangkan aset dari hak
merek lain (other propriertarybrand assets) merupakan komponen ekuitas merek
yang cenderung ditinjau dariperspektif perusahaan. Sehingga pada pembahasan
elemen ekuitas merek dalampenelitian ini hanya terdiri dari empat variabel
tersebut. Dalam variabel terikat yaitu keputusan pembelian hanya terdapat tiga
indikator yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, dan persepsi
kualitas.Sedangkan loyalitas merek tidak dimasukkan ke dalam indikator karena
untuk mengukur loyalitas merek harus ada indikator lagi khusus untuk
loyalitas.Seperti sering mengkonsumsi produk, merekomendasikan kepada teman dan
menceritakan yang baik-baik kepada teman.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian mie Sedap: Survei mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri Kota Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment