Abstract
INDONESIA:
Analisis fundamental pada dasarnya dapat digunakan untuk mengetahui keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Salah satu analisis fundamental banyak para investor dalam menentukan keputusan pembelian atau penjualan saham menggunakan Price Earning Ratio (PER). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan variable Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Debt To Total Asset (DTA), dan Current Ratio (CR) terhadap Price Earning Ratio (PER), serta untuk mengetahui variable yang paling dominan.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan populasi perusahaan yang tergabung dalam LQ 45 dan JII tahun 2010 sampai dengan 2012, adapun jumlah sampel penelitian yaitu sebanyak 13 perusahaan yang masuk dalam kategori LQ 45 dan sebanyak 4 perusahaan yang masuk dalam JII sehingga total perusahaan sebanyak 17 perusahaan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang sebelumnya dilakukan uji dan lolos dari uji asumsi klasik
Kesimpulan hasil penelitian yaitu Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Debt To Total Asset (DTA) dan Current Ratio berpengaruh secara simultan terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan LQ 45 dan JII. Hasil tersebut dibuktikan dari hasil ui F dimana diperoleh F tabel sebesar 3,340, sedangkan F hitungnya diperoleh sebesar 58,701 sehingga dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh secara parsial terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan LQ 45 dan JII yaitu Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA) berpengaruh sigifikan. Kesimpulan tersebut dibuktikan dari hasil uji t yang diperoleh hasil nilai t hitung > t tabel atau t hitung <- t, maka ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan LQ 45 dan JII (Y). Berdasarkan hasil perbandingan koefisien regresi masing-masing variabel dapat diketahui besarnya pengaruh variabel tersebut, untuk Return On Equity (ROE) sebesar 0,360, Return On Assets (ROA) sebesar 0,421, Net Profit Margin (NPM) sebesar 0,215, Debt To Total Asset (DTA) sebesar -0,030 dan Current Ratio sebesar 0,090. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Return On Equity (ROE) mempunyai pengaruh terbesar terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan LQ 45 dan JII.
ENGLISH:
Fundamental analysis basically can be used to detect success a company in run the operational activity. one of for fundamental analysis many investors in determine purchasing decision or share sale uses price earning ratio (per) to do price of stocks evaluation that go around at stock exchange. this watchfulness aims 1) to detect return on equity (ROE), return on assets (ROA), profit net margin (NPM), debt to total asset (DTA) and current ratio influential simultaneously towards price earning ratio (PER) in company lq 45 and jii. 2) to detect return on equity (ROE), return on assets (ROA), profit net margin (NPM), debt to total asset (DTA) and current ratio influential partially towards price earning ratio (PER) in company lq 45 and jii. 3) to detect dominant influential towards price earning ratio (PER) in companies LQ 45 and JII.
This watchfulness is that is population company LQ 45 and JII year 2010 until 2012, with watchfulness sample total that is as much as 13 company that enter in category LQ 45 and as much as 4 company that enter in jii so that total companies as much as 17 company. data analysis that used in this watchfulness doubled linear regression analysis previous is done test and escape from classic assumption test
Watchfulness result conclusion that is return on equity (ROE), return on assets (ROA), profit net margin (NPM), debt to total asset (DTA) and current ratio influential simultaneously towards price earning ratio (PER) in company lq 45 and jii. the result be proved from result ui f where be got f table as big as 3,340, while f count it to get as big as 58,701 so that from calculation above knowable that ho be aversed and ha accepted. return on equity (ROE), return on assets (ROA) and profit net margin (NPM) influential partially towards price earning ratio (PER) in company lq 45 and jii that is return on equity (ROE), return on assets (ROA) influential sigifi. conclusion proved from test result t that got value result t count > t table or t count <- t, so there influence significant partially between free variable towards price earning ratio (PER) in companies LQ 45 and JII (y). based on regression coefficient comparison result each variable knowable variable influence magnitude, to return on equity (ROE) as big as 0,360, return on assets (ROA) as big as 0,421, profit nets margin (NPM) as big as 0,215, debt to total asset (DTA) as big as -0,030 and current ratio as big as 0,090. thereby inferential that return on equity (ROE) has biggest influence towards price earning ratio (PER) in company LQ 45 and JII.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian Kinerja keuangan perusahaan dapat memberikan
gambaran atas pencapaian kinerja perusahaan secara keseluruhan, melalui
analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan maka dapat digunakan sebagai
tolak ukur atas keberhasilan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional
perusahaan. Apabila dikaitkan dengan nilai saham, maka kinerja keuangan dapat
digunakan untuk memberikan penilaian terhadap saham. Trend nilai saham yang
meningkat menunjukkan adanya perbaikan atas pencapaian kinerja perusahaan.
Dengan terus memantau nilai saham kinerja perusahaan juga ikut terpantau,
karena kinerja keuangan perusahaan mempengaruhi nilai saham perusahaan.
(Tandelilin, 2005:47) Pengukuran atas kinerja keuangan perusahaan dapat
dijadikan dasar atau pedoman dalam memberikan penilaian keberhasilan
perusahaan, salah satu metode atau cara yang digunakan yaitu dengan analisis
rasio keuangan. Analisis rasio keuangan menunjukkan posisi keuangan perusahaan
apabila ditinjau dari kemampuan untuik menghasilkan profit, aktivitas,
likuiditas dan kemampuan dalam memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun
jangka panjang perusahaan. Inteprestasi rasio keuangan dapat digunakan untuk
memberikan penilaian atas kinerja fundamental perusahaan. 2 Analisis
fundamental pada dasarnya dapat digunakan untuk mengetahui keberhasilan suatu perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Salah satu untuk analisis
fundamental banyak para investor dalam menentukan keputusan pembelian atau
penjualan saham menggunakan Price Earning Ratio (PER) untuk melakukan evaluasi
nilai saham yang beredar di bursa.
Adapun kelebihan metode dalam
menganalisis terhadap Price Earning Ratio (PER) adalah terkait dengan kemudahan
dan kepraktisan dalam penggunaan standar penilaian suatu saham. Para investor
akan mendapatkan informasi yang sangat penting dalam melakukan analisis Price
Earning Ratio (PER), hal tersebut dikarenakan PER menggambarkan besarnya
perbandingan antara harga pasar saham per lembar dengan laba per lembar saham.
Jika PER tinggi maka berarti berarti harga saham itu terlalu mahal atau dengan
harga tertentu hanya mendapatkan laba yang kecil. Dengan kondisi tersebut maka
para pembeli saham akan mendapatkan laba yang kecil dan para investor akan
mendapatkan keuntungan apabila dalam pembelian nilai PER tersebut adalah rendah
dan adanya kecenderungan dalam peningkatan harga saham. Melalui analisis Price
Earning Ratio (PER) seorang investor akan mendapatkan informasi yang akurat
atas kegiatan investasi yang akan dilakukan. Terkait dengan aktivitas investasi
yang dilakukan para investor maka perhitungan laba yang diperoleh menjadi hal
pokok atau utama yang menjadi perhatian calon investor. Beberapa analisis yang
berkaitan dengan kondisi tersebut maka kinerja keuangan perusahaan merupakan
suatu bentuk analisis yang digunakan sebagai dasar penentuan kegiatan investasi
yang dilakukan. Adapun 3 untuk mengetahui penghasilan yang tersedia bagi
pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan dari dalam perusahaan diukur
dengan menggunakan analisis Return On Equity (ROE) (Hanafi dan Halim, 2007:177)
dan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan aktiva yang dimiliki
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yaitu dengan menggunakan Return On
Assets (ROA) sedangkan untuk mengukur laba bersih perusahaan yang dihasilkan
dari aktivitas operasionalnya yaitu dengan menggunakan analisis Net Profit
Margin(NPM). Investor harus mengukur besarnya hutang yang digunakan oleh suatu
perusahaan yaitu dengan Debt To Total Asset (DTA). Pada rasio ini menekankan
pada kemampuan perusahaan dalam menggunakan persentase total aktiva yang
dimiliki perusahaan dalam mendukung upaya memenuhi kewajiban yang atau utang
perusahaan (Sartono, 2006:131).
Kondisi tersebut dapat menunjukkan bahwa
semakin tinggi rasio ini dapat mengindikasikan semakin tidak efektifnya
perusahaan dalam menggunakan dalam upaya memaksimalkan keuntungan. Pada sisi
yang lain kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dapat
diketahui dengan rasio likuiditas perusahaan dalam hal ini adalah Current
Ratio. Rasio tersebut juga dapat menggambarkan kemampuan atas asset-aset yang
benar-benar likuid yang dimiliki perusahaan dalam rangka untuk melakukan
kegiatan operasional perusahaan. Semakin tinggi rasio ini dapat menunjukkan
bahwa semakin baiknya perusahaan dalam melakukan pengelolaan aktiva lancar yang
dimiliki sehingga dapat memperkuat posisi atau kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya. Apabila kondisi tersebut dapat terwujud maka kemampuan
untuk menghasilkan keuntungan dapat secara 4 maksimal dapat terealiasikan.
Tingkat likuiditas yang tinggi dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus dipenuhi oleh perusahaan.Beberapa
analisis kinerja keuangan dapat mempengaruhi tingkat Price Earning Ratio (PER)
suatu perusahaan. Penelitian Tama dan Sudaryono (2006) menunjukkan abahwa
adanya pengaruh antara rasio keuangan dalam hal ini mengenai Loan To Assets
Ratio, Return on Assests Ratio, Return On Equity dan Net Profit Margin terhadap
Price Earning Ratio. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa dengan adanya perubahan
rasio keuangan maka akan diikuti dengan adanya perusahaan Price Earning Ratio.
Hasil yang sama juga diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Ernawati (2007) yang diperoleh hasil bahwa secara parsial dan simultan terhadap
Price Earning Ratio. Penelitian Rini (2007) juga diperoleh hasil bahwa terdapat
pengaruh faktor fundamental perusahaan (devident payout ratio dan net profit
margin) terhadap Price Earning Ratio. Dari beberapa hasil penelitian terdahulu
tersebut dapat menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antara rasio keuangan
dengan Price Earning Ratio. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan dua obyek
penelitian yaitu saham yang masuk dalam kategori LQ 45 dan saham JII.
Perusahaan yang masuk dalam indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari
45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu
merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih
berdasarkan Likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan
yaitu setiap awal bulan Februari dan Agustus. Adapun kriteria yang digunakan
dalam 5 penetapan Indeks LQ 45 yaitu perusahaan berada di TOP 95 % dari total
rata – rata tahunan nilai transaksi saham di pasar reguler dan berada di TOP 90
% dari rata – rata tahunan kapitalisasi pasar. Kondisi tersebut menjadikan
perusahaan pada kelompok tersebut memiliki tingkat likuiditas yang tinggi dan
memiliki dukungan dalam upaya sebagai memaksimalkan hasil investasi yang
dilakukan.
Kelompok perusahaan yang masuk dalam
JII memiliki konteks operasional yang berbasis syariah, sehingga aktivitas yang
menyakut sistem pengelolaan dan operasional perusahaan bebasis syariah.
Kenyataan ini dapat dijadikan sebagai kajian dari upaya perusahaan dalam proses
pengelolaan dalam rangka untuk peningkatan kinerja perusahaan sehingga dapat
memberikan jaminan atas upaya untuk memaksimalkan keuntungan bagi investor.
Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, maka penulis mengambil judul:
“Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Price Earning Ratio (PER) Pada Perusahaan LQ
45 dan JII ”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah Return On Equity (ROE),
Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Debt To Total Asset (DTA) dan
Current Ratio berpengaruh secara simultan terhadap Price Earning Ratio (PER)
pada perusahaan LQ 45 dan JII?
2. Apakah Return On Equity (ROE),
Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Debt To Total Asset (DTA) dan
Current Ratio berpengaruh 6 secara parsial terhadap Price Earning Ratio (PER)
pada perusahaan LQ 45 dan JII?
3. Faktor apakah yang berpengaruh
dominan terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan LQ 45 dan JII?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Return On Equity
(ROE), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Debt To Total Asset
(DTA) dan Current Ratio berpengaruh secara simultan terhadap Price Earning
Ratio (PER) pada perusahaan LQ 45 dan JII.
2. Untuk mengetahui Return On Equity
(ROE), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Debt To Total Asset
(DTA) dan Current Ratio berpengaruh secara parsial terhadap Price Earning Ratio
(PER) pada perusahaan LQ 45 dan JII.
3. Untuk mengetahui berpengaruh
dominan terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan LQ 45 dan JII.
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Bagi investor, dapat memberikan
masukan dan penambahan referensi serta pemahaman perubahan Price Earning Ratio
(PER) dengan mengetahui kinerja perusahaan pada perusahaan LQ 45 dan JII.
2. Bagi peneliti selanjutnya,
diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran serta
referensi bagi peneliti selanjutnya.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh rasio keuangan terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45 dan JII. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment