Abstract
INDONESIA:
Setiap Lembaga Pendidikan memerlukan Sistem Pengendalian Internal yang baik yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari setiap anggota organisasi dan keandalan dari laporan keuangan yang disajikan Sistem Pengendalian Internal merupakan fungsi kontrol untuk mengendalikan aktivitas organisasinya.
Sistem pengendalian internal terdiri dari struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas., sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya., praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi., karyawan yang sesuai dengan mutu dan tanggungjawabnya. Pondok Pesantren Miftahul Huda sebagai salah satu Lembaga pendidikan yang memerlukan sistem pengendalian internal, untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pengendalian internal pada Pondok Pesantren Miftahul Huda.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan objek penelitian sebenarnya dengan cara mengumpulkan data. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisa datanya melalui tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang memiliki Sistem Pengendalian yang baik yaitu setiap organisasi memiliki tugas dan wewenang yang jelas tetapi ada beberapa bagian yang perlu dibenahi seperti pemisahan tugas dari setiap anggota organisasi dan pembuatan laporan keuangan yang baik dan andal
ENGLISH:
Each Institutions need good internal control system which is expected to improve the performance of every member of the organization and the reliability of the financial statements presented. Internal Control Systems is a control function for controlling the activity of the organization. Internal control system consists of an organizational structure that separates the functional responsibilities explicitly.
Authority system and recording procedures that provide adequate protection against wealth, debt, revenue, and expenses., Practice healthy in performing the duties and functions of each unit of the organization. Employees who accordance with the quality and responsibility. Miftahul Huda Islamic boarding school as one of the educational institutions that require internal control system, for this study aims to analyze the internal control system at the Pondok Pesantren Miftahul Huda.
This study used a qualitative descriptive approach that aims to describe the object of the actual research by collecting data. Data collected by observation, interview, and documentation. Analysis of the data through three stages: data reduction, data presentation, and conclusion.
The results showed that Miftahul Huda Islamic boarding school in Malang has a good control system that each organization has the duty and authority but there are some parts that need to be addressed such as the separation of duties of each member of the organization and making financial reports are good and reliable
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Berbagai macam bentuk organisasi di Indonesia mengalami
perkembangan yang sangat real. Mulai dari organisasi yang dibentuk untuk
menghasilkan laba hingga organisasi yang bertujuan bukan untuk laba, melainkan
untuk menghasilkan produk-produk intelektual dalam arti organisasi yang
berkepentingan di dunia pendidikan keIslaman. Di Indonesia pendidikan keIslaman
yang dominan dan dipandang efisien dalam menyerap ilmu keagamaan adalah
pendidikan pondok pesantren yang mana pondok pesantren ini merupakan suatu
bentuk organisasi yang diasuh atau dipimpin oleh seorang atau Masyayikh
(beberapa kiyai) dalam suatu karantina yang mengikat dengan peraturan-peraturan
yang ada pada pondok pesantren tersebut. Pondok pesantren menurut Arifin (1991)
Pesantren sebagai suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh dan diakui
oleh masyarakat sekitar. Sementara Abdurrahmah Wahid pesantren merupakan suatu
lembaga dimana seorang santri/siswa tinggal. (Ahmad Muthohar:2007) Badan hukum
pondok pesantren ini merupakan badan hukum berbentuk yayasan sehingga berbagai
aktivitas atau kegiatan operasionalnya sangat berlandaskan oleh konsentrasi
pada nilai-nilai keagamaan, sosial dan kemanusiaan. Tentang hakikat yayasan itu
sendiri di dalam UU yayasan 2 disebutkan bahwa: yayasan adalah badan hukum yang
terdiri atas kekayaan yang dipisahakan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan
tertentu dibidan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai
anggota (pasal 1 ayat 1).(Rita 2009:9) Berdirinya atau terbentuknya Pondok
Pesantren merupakan dukungan penuh dari masyarakat setempat. Dapat dikatakan
bahwa Pondok Pesatren milik masyarakat bukan milik Masyayikh. Masyayikh
hanyalah seorang diberi kepercayaan untuk mengasuh dan mengelola Pondok
Pesantren tersebut. Oleh karena itu mulai dari berdirinya pondok pesantren
masyarakat berperan penting dan aktif di dalamnya mulai dari biaya pembangunan
sampai dengan segala kebutuhan dari pondok pesantren ditanggung bersama oleh
masyarakat dan oleh pihak-pihak tertentu, selain itu, karena pondok pesantren
merupakan milik bersama dalam arti milik orang banyak, perlulah kejelasan dari
setiap transaksi kas yang dapat menopang tercapai tujuan bersama yakni syiar
agama Islam umtuk menyebarkan dakwah bersama. Setiap organisasi dapat
dipastikan memerlukan kas yang baik untuk terjalannya tujuan bersama. Begitu
pula dengan lembaga pondok pesantren ini . pencatatan kas yang tak lepas dari
akuntansibilitas juga dapat berjalan dengan baik dengan sistem pengendalian
Internalal yang baik pula. Pengendalian Internal sangat dibutuhkan dalam setiap
aspek yang ada dalam perusahaan ataupun organisasi baik profit maupun non
profit, terutama pengendalian Internal atas penerimaan kas. Perjalanan sebuah
sistem penerimaan kas membutuhkan ptosedur yang mendukung yang harus dijalankan
sesuai dengan kebutuhan, dan aturan 3 perusahaan atau organisasi. Prosedur yang
dijalankan haruslah sesuai dengan kebutuhan agar tidak ada yang merasa berat atau
terjadi tumpangtindih dalam terlaksananya kegiatan operasional organisasi,
lembaga, atau perusahaan tersebut.
Lembaga pendidikan semakin
berkembang dan semakin meningkat maka semakin menigkat dan berkembang pula
pengawasan dalam kegiatan operasional. Pengawasan tentunya tertumpu pada
pimpinan atau pada masyayikh pada pondok pesantren. Oleh karena itu semakin
meningkatnya operasional pendidikan dan transaksi di dalamnya, sangat
diperlukan adanya pengendalian Internal yang baik dan sesuai agar menjaga efisiensi
dan efektifitas suatu lembaga pendidikan demi mencapi tujuannya. Tercapainya
suatu tujuan bersama dalam organsasi baik perusahaan maupun lembaga diperlukan
kejelasan dan tersetrukturnya organsasi sesuai fungsi masing-masing dan
mengerti atas tanggung jawab yang harus diselesaikan serta hubungan dan
wewenang satuan kerja yang berhubungan dengan satuan kerja lain dapat
diselenggarakan. Selain itu memiliki Sistem Pengendalian Internalal yang layak
dan baik dan berajalan sesuai dengan masing- masing fungsi. Yayasan pondok
pesantren sebagai entitas nirlaba memerlukan dan untuk mendukung aktivitas
operasi, pertumbuhan dan ekspansi. Dana yayasan dan unit kerya diperoleh dari
masyarakat dan stakeholders lainnya sehingga dibutuhkan pengelolaan dana secara
bertanggungjawab melalui sistem kelola keuangan dan sistem pengendalian andal.
Mengingat pentingnya kedudukan keandalan akuntansi.
Maka manajemen membutuhkan suatu pengendalian Internal yang
mengamankan dan mengendalikan aktivitas akuntansi. Aman dan terkendalinya dan
berlangsungnya suatu kegiatan juga tergantung dengan 4 akuntansi yang baik.
Sehingga peningkatan efektivitas dalam penerimaannya juga sangat penting dan
urgent. Tujuan dari pengendalian itu sendiri akan tercapai apabila semua
sestem, prosedur, kebijakan yang telah ditetapkan yang menjadi unsur dari
pengendalian Internal benar-benar efektif Pengendalian Internal adalah suatu
proses yang dijalankan oleh beberapa struktur dalam organisasi suatu lembaga
atau perusahaan yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapainya tujuan. Menurut Mulyadi (2002:181) “sistem pengendalian Internalal
adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan
personel lainnya, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadahi tentang
pencapaian tiga golongan tujuan yakni kendala pelaporan keuangan, kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan efisiensi operasi”.
Sistem pengendalian Internal atas kas (cash control system) merupakan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan untuk menjaga dana yang dimilikinya. Sistem ini
membentuk pengendalian atas kas.
Sistem pengendalian kas yang
kuat sangat dibutuhkan pada setiap perusahaan atau lembaga lalinnya. Hal ini
dikarenakan kas merupakan aset yang sangat liquid dan mudah untuk dipindahtangankan
atau ditukar dengan aset lain serta sangat mudah untuk diselewengkan. Sistem
pengendalian terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang
diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan menjaga aktiva perusahaan
memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi, mendorong
efisiensi dalam operasional perusahaan, dan mengatur kesesuaian dengan
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan pihak manajemen 5 Perencanaan sistem
pengendalaian Internalal, diperlukan suatu sistem akuntansi yang menghasilkan
laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban kepada stakeholders dan anggaran
menjadi sarana penilaian efisiensi dan efektivitas operasional. Pengendalian
Internal yang baik pada umumnya dicapai melalui pemisahan tugas dan pemisahan
wewenang sehingga seseorang dapat melaksanakan suatu transaksi yang lengkap
dari awal sampai akhir.Dengan adanya pemisahan tersebut akan memudahkan bagi
manajemen untuk mengadakan penilaian dan pengambilan keputusan yang telah
dilimpahkan pada masing-masing staf. Kesalahan pencatatan memang biasa
terajadi, untuk menghindari dan mencegah kebiasaan buruk ini agar tidak terjadi
terus-menerus maka perlu dijaga pengendalian Internal atas penerimaan kas,
mulai dari pengawasan atas prosedur penerimaan kas sampai pencatatan kas
tersebut. Hal ini dilakukan agar efektifitas pengendalian Internal atas
penerimaan kas dapat terus berlangsung. Penerimaan kas yang mengikuti prosedur
dan sesuai aturan perusahaan atau lembaga akan menjadikan perusahaan menjadi
lebih terkendali. Penerimaan kas perusahaan dengan cara yang benar dan dengan
pengawasan yang tepat menjadikan perusahaan lebih efektif dalam mengelola
sember dana. Oleh karena itu, pengguna prosedur penerimaan dan pengeluaran kas
yang baik dan tepat guna akan mempengaruhi keefektivan pengendalian Internal
perusahaan untuk menghindari kecurangan yang mungkin terjadi.
Dari masing-masing penelitian terdahulu yang telah ada yakni Riswan
(2015), dan Marchel Tandri (2015) memaparkan bahwa sistem pengendalian yang 6 diteliti
telah sesuai dengan prosedur sehingga sistem yang telah berjalan dapat
meningkatkan efektifitas kegiatan pada perusahaan yang diteliti. Penelitian
terdahulu dari Kumradus Kamko (2015) menyatakan bahwa sistem Pengendalian
memerlukan adanya evaluasi guna memeriksa keakuratan penggunaan sistem
tersebut. Penelitian terdahu dari Irmalia Ayu Ningsih (2013) dan Pratiwi Nindya
Ningrum (2013) memaparkan bahwa hasil dari penelitiannya yakni kekurangan dari
sistem pengendalian Internalal pada perusahaan yang diteliti yaitu Struktur
organisasi yang kurang efektif dalam fungsi dan tanggungjawabnya melemahkan
kinerja dari sistem pengendalian Internalal yang berlaku.
Dalam penelitian ini penulis tertarik melakukan penelitian di
Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang yang bertempat pada Jl. Gading Pesanten
No. 38 Malang. karena setiap aktivitas yang dilakukan oleh pondok ini tidak
berdasarkan alokasi anggaran sehingga dalam pelaksanaan aktivitasnya mengalami
kekurangan. selain itu dari struktur keorganisasiannya kurang tepat dalam
menjalankan fungsi dari tanggungjawab yang diampu setiap devisi dari
keorganisasian tersebut. Selain itu sumber penerimaan kas yang paling utama
merupakan dari iuran bulanan setiap santri dan alokasi dana yang minim tetapi
kebutuhan guna kegiatan operasional untuk belajar mengajar semakin meningkat.
Selain itu pula sistem karantina pondok pesantren yang menjadikan
adanya biaya tambahan untuk pembangunan setiap tahunnya guna menampung santri
yang masuk untuk belajar agama. Fenomena ini menjadikan berlangsungnya
pengalokasian dana dan penerimaan kas serta pengeluarannya tidak stabil dan
sering terjadi kesalahan dalam hal keuangan. 7 Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalalm penulisan
skripsi dengan judul “Analisis Sistem Pengendalian Internalal Pada Pondok
Pesantren Miftahul Huda Malang”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan, maka perumusan masalah yang akan dibahas dalampenelitian ini
adalah “Bagaimana Penerapan Sistem Pengendalian Internalal Pada Pondok
Pesantren Miftahul Huda Malang?
1.3
Tujuan
Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pada Pondok
Pesantren Miftahul Huda Malang.
1.4
Manfaat
Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan agar
dapat memberikan manfaat teoritis maupun manfaat praktis, yaitu sebagai
berikut:
a.
Secara
teoritis
penelitian
ini digunakan untuk menambahkan wawasan penulis maupun pembaca dan juga dapat
digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya sesuai dengan ide dan
keratifitas masing-masing.
b.
Secara
praktis
penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai beban pertimbangan dan evaluasi
khususnya bagi manajemen dan anggota Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang
dalam upaya efektifitas pengendalian Internalal.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Analisis sistem pengendalian internal pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang. .Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment