Abstract
INDONESIA:
Positioning adalah salah strategi yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk produk, merek atau lembaga tertentu. Philip Kotler dalam Hermawan Kartajaya (2010) mendefinisikan positioning sebagai tindakan mendesain penawaran dan citra perusahaan sehingga perusahaan dapat berada di posisi kompetititf yang bermakna dan berbeda di benak pelanggan. Begitu juga pada wisata petik buah PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Kota Batu.
Tujuan yang ingin di dapat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi positioning produk wisata petik buah PT. Kusuma Satria Dinansasri Wisatajaya kota Batu dalam rangka membengun citra merek. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang tidak memerlukan angka angka, melainkan informasi, baik dari wawancara, observasi ataupunpun dokumentasi. Informan dari penelitian tersebut yaitu Assistent Marketing, Assistent Adventure, Customer Kusuma Agrowisata. Cara memperoleh data dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa strategi positioning produk yang digunakan PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dalam memposisikan wisata petik buah untuk membangun citra merek di benak para konsumennya dengan menonjolkan atribut atau manfaaat, melalui penggunaan, haraga dan kualitas, dan melalui penonjolan keunggulan dibanding pesaing.
ENGLISH:
Positioning is one of the strategies undertaken by marketers to build an image or identity in the minds of consumers for the product, a brand or a particular institution. Philip Kotler, Hermawan Kartajaya in (2010) defines positioning as an act of designing the company's offer and image so that the company can be in a position kompetititf meaningful and distinct in the minds of customers. So also in the fruit picking tour PT. Satria Kusuma Dinasasri Wisatajaya batu Town.
Objectives to be obtained from this research was to determine the product positioning strategy of picking fruit PT. Kusuma Satria Dinansasri Wisatajaya Batu in order membengun brand image. This study is a qualitative study, the research that does not require numerical values, but the information, either from interviews, observation ataupunpun documentation. Informants of the study is ASSISTENT Marketing, ASSISTENT Adventure, Customer Kusuma Agro. How to obtain the data in this study is by interview, observation and documentation. Then the data analysis methods used in this research is descriptive qualitative method.
From the research, it is found that the product positioning strategy used by PT. Satria Kusuma Dinasasri Wisatajaya picking fruit in the travel position to build a brand image in the minds of consumers by highlighting the attributes or the benefit, through the use, price and quality, and through the protrusion of advantages over its competitors.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Seiring dengan perkembangan
zaman dan tekhnologi informasi, persaingan industri semakin hari semakin tajam,
intensitas persingan semakain tinggi, baik industri yang berbentuk barang
ataupun industri jasa. Hal ini secara tidak langsung mengharuskan perusahaan
untuk terus berinovasi dan terus kretif agar tetap mampu bersaing dengan para
kompitornya, baik kompetitor dekat maupun kompetitor jauh. Kondisi yang sangat
berdeda dari dawarsa terakhir ini, dimana banyak variasi merek yang dimunculkan
oleh perusahaan perusahaan, dengan di dukung oleh berkembangnya strategi
promosi, media promosi, dan lain sebaginya. Selain itu, jumlah produk setiap
yang setiap hari terus bertambah dengan kategori yang sama tapi dengan merek
yang berbeda terus bersaing,
baik produk dari perusahaan
lokal maupun produk dari perusahaan interlokal. Persaingan bisnis menuntut
perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi
persaingan di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan
ketidakpastian. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut bersaing secara
kompetitif dalam hal menciptakan dan mempertahankan konsumen yang loyal
(pelanggan), yaitu salah satunya melalui pemosisian produk agar mampu membangun
citra merek yang kuat di benak konsumen. 2 Kota Batu, Jawa Timur, Indonesia
merupakan kota industri pariwisata yang berkembang pesat dari tahun ke tahun.
Setiap perusahaan dikota tersebut berlomba lomba untuk memenangkan persaingan
pasar yang kompetitif. Banyaknya industri jasa pariwisata yang serupa di kota
Batu mengharuskan semua perusahaan yang sejenis mampu bersaing dengan para
kompetitornya, baik kompetitor dekat maupun kompetitor jauh. Hal ini dapat
dilihat pertumbuhan hotel dan hunian di kota batu menurut BPS tahun 2013 pada
tabel 1.1. Tabel 1.1 Pertumbuhan Hotel Dan Hunian Di Kota Batu Tahun 2010 -
2012 Indikator 2010 2011 2012 Rata-rata Lamanya Tamu Menginap (Hari) 1,36 1,35
1,48 Tingkat Penghunian Kamar (persen) 40,76 39,71 42,54 Tingkat Penghunian
Tempat Tidur (persen) 45,40 44,11 49,33 Tingkat Penghunian Ganda Atas Kamar
(persen) 2,09 1,88 2,08 Malam Kamar Terpakai (Hari) 442.223 733.845 948.233
Sumber : BPS Kota Batu 2013 PT. Kusuma Satria Dinasari Wisatajaya (Devisi
Agrowisata) adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata dan
berdiri sejak tahun 1981 yang terletak di kota Batu. Dilihat dari jumlah
kunjungan pada tahun 2013 pada table 1.2 yang terus meningkat, menunjukkan
bahwa tujuan wisata tersebut banyak diminati oleh para wisatawan, baik
wisatawan lokal maupun 3 wisatawan mancanegara. Perusahaan tersebut terus
berinovasi agar tetap mampu bersaing dengan para kompetitornya. Selain sebagai
tujuan rekreasi petih buah apel, strobery, apel, jambu dan sayur yang ditanam
secara organik sebagai tujuan refsesing bagi wisatawan. Agrowisata juga
memberikan manfaat edukatif, dan manfaat kesehatan bagi para konsumennya.
Manfaat edukatif yang perusahaan berikan kepada para pengunjungnya yaitu
perusahaan secara cuma cuma akan mengajari dan menununjukan bagaimana cara
menanam dan merawat sayur serta buah buahan secara alami atau organik dan bebas
dari bahan bahan kimia yang baik untuk kesehatan. Kemudian manfaat kesehatan
yang perusahaan berikan kepada pelanggan yaitu mereka juga akan diberi
kesempatan untuk menikmati buah buah buahan di tempat, selain itu juga,
pengunjung juga akan diberi fasilitas minum jus buah organic gratis bagi yang
menggunkan tiket hijau dan kuning, kemudian fasilitas gratis makan nasi goreng
apel dan jus buah orgik bagi yang memiliki tiket berwarna merah. Selain itu,
perusahaan juga memberikan fasilitas outbound bagi para pengunjungnya yang
dapat dimanfaatkan pengunjung setelah berkeliling kebun ataupun sebelum
mengelilingi kebun.Hal hal tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan
dalam memperoleh posisi di pasarnya sehingga tercipta citra merek yang postif
di benak para konsumennya 4 Tabel 1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan PT. Kusuma
Satria Dinasasri Wisatajaya Kota Batu (Devisi Wisata) Tahun 2008 - 2012 Tahun
Jumlah 2008 196.701 2009 213.578 2010 151.174 2011 143.010 2012 175.503 Sumber
: PT.Kusuma Satria DinasasriWisatajaya Positioning adalah salah strategi yang
dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen
untuk produk, merek atau lembaga tertentu. Philip Kotler dalam Hermawan
Kartajaya (2010) mendefinisikan positioning sebagai tindakan mendesain penawaran
dan citra perusahaan sehingga perusahaan dapat berada di posisi kompetititf
yang bermakna dan berbeda di benak pelanggan. Strategi positioning tersebut
telah lama di lakukan oleh PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dalam
menghadapi persaingan pasar yang kompetitif di kota Batu. Paul N. Bloom, dan
Louise N. Boone (dalam Faqih, 2008) mengatakan, tujuan positioning adalah untuk
menciptakan citra merek yang berbeda guna memperkenalkan bisnis dan produk
dibenak para konsumen. Dengan memanfaatkan pemosisian produk, pemasar dapat 5
menanamkan persepsi yang lebih baik dan unggul dibenak konsumen dibanding
produk produk para pesaing. Christoper (2005) dalam bukunya mengatakan konsep
pemosisian melibatkan penetapan tempat yang berbeda dalam pikiran pelanggan
dalam kaitannya dengan pesaing. Ada empat prinsip dalam memposisikan produk
sebuah perusahaan, anatara lain : 1. Suatu perusahaan harus membangun posisi
yang dalam pikiran pelanggan yang di bidiknya. 2. Posisi itu harus tunggal,
dengan memberikan pesan yang sederhana dan konsisiten. 3. Posisi itu harus
membedakan perusahaan dengan dari para pesaingnya. 4. Suatu perusahaan tidak
dapat menyediakan semuanya untuk semua orang , ia harus memfokuskan upayanya.
Setelah perusahaan melakukan
prinsip prinsip di atas sebelum memposisikan produknya, perusahaan dapat
melakukan strategi positioning produk yang tepat untuk organisasi atau
perusahaannya. Ada beberapa strategi positioning yang dapat digunakan
perusahaan dalam memposisikan produknya. Menurut Christoper (2005) ada enam
strategi yang dapat digunkan perusahaan dalam memposisikan produknya, antara
lain : berdasasrkabn atribut, berdasarkan harga dan kualitas, berdasarkan
pesaing, berdsarkan waktu penggunaan, berdasarkan penggunanya, dan berdasarkan
kelas produknya. Kotler & Amstrong (2001) mengatakan, Pemasar dalam
perusahaan dapat memposisikan produknya berdasarkan sifat produk yang mereka
miliki, 6 berdasarkan manfaat yang mereka yang ditawarkan, berdasarkan kelas
pengguna, atau perusahaan secara langsung memposisikan produknya berhadapan
dengan pesaing. Setelah perusahaan dapat menentukan posisi produknya dan telah
melekat di benak konsumen, perusahaan atau organisasi berharap merek yang
mereka miliki akan membentuk citra positif dan berbeda di benak konsumen dibanding
para pesaingnya. Karena dalam membeli suatu produk atau jasa, konsumen terlebih
dahulu akan menentukan brand atau merek apa yang akan mereka beli, dengan
memiliki brand yang sudah melekat dibenak konsumen maka konsumen dengan tanpa
membandingkan dengan produk lain akan memilih membeli produk yang ada di
benaknya. Tekanan pada brand atau merek saat ini sangat tinggi. Banyak produk
jasa pariwisata dari berbagai kategori yang memiliki karakteristik serupa dan
siklus pengembangan baru menjadi lebih pendek sehingga pembaruan fungsi produk
sangat mudah untuk ditiru. Hal ini menunjukkan semakin sulit mengantisipasi
siapa yang akan menjadi pesaing dimasa mendatang dan bagaimana mereka akan
memainkan bisnisnya. Merk produk seringkali merupakan fokus dari strategi
positioning yang mempunyai peran untuk menentukan merk spesifik agar berbeda
dengan pesaing, panduan dalam keputusan positioning, dan panduan strategi
positioning diluar konsep fungsional dan konsep pengalamann. Herry Pintardi
Chandra (1999) Merk merupakan simbol dimana konsumen belajar untuk percaya
sepanjang waktu, dan merupakan sinyal kualitas produk yang tidak 7 dapat diraba
. Efektifitas positioning dapat memperoleh sukses jika perusahaan mampu
mendapatkan keunggulan biaya, keunggulan nilai, dan harapan kinerja manajemen .
Salah satu jalan untuk meraih keunggulan kompetitif, baik dengan perusahaan
lokal ataupun perusahaan interlokal adalah dengan membentuk citra yang baik di
mata konsumen. Gani Prabowo (2012) Citra yang baik secara emosional akan membentuk
kepuasan dalam diri individu yang menghasilkan kesan kualitas (persepsi nilai
yang dirasakan pelanggan atas mutu produk) terhadap suatu merk. Dari latar
belakang yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ Strategi Positioning Produk Dalam Rangka Membangun
Citra Merek Pada Wisata Petik Buah PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya kota
Batu”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana strategi
positioning produk PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dalam rangka
membangun citra merek pada wisata petik buah di Kota Batu ?
2. Bagaimana implementasi positioning produk yang dilakukan PT.
Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Kota Batu dalam membangun citra mereknya
pada konsumen ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi
positioning produk PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dalam rangka
membangun citra merek pada wisata petik buah (agro wisata) di Kota Batu.
2. Untuk mengetahui implementasi
positioning produk yang dilakukan PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Kota
Batu dalam membangun citra mereknya pada konsumen.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan
bermanfaat :
1. Bagi Peneliti merupakan tambahan ilmu, dan juga sebagai bahan
kajian dari bidang keilmuan khususnya di bidang manajemen pemasaran, sehingga
melahirkan wawasan, pengalaman, dan kematangan ilmu yang diharapkan sebagai
perbandingan sejauh mana teori-teori yang dapat bisa diterapkan dalam bentuk
nyata.
2. Bagi pihak lain, memberikan data, dan informasi serta menambah
referensi kepustakaan mengenai positioning produk pada citra merek sebagai
bahan studi untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan pengembangan yang
lebih variatif.
3.
Bagi pemerintah (Goverment) sebagai informasi guna mengambil kebijakan (policy)
khususnya pada sektor pariwisata.
No comments:
Post a Comment