Abstract
INDONESIA:
Kualitas pelayanan merupakan salah satu aspek dalam penciptaan strategi bersaing yang memiliki kontribusi signifikan. Maka tidak heran jika seiring dengan semakin beragamnya tuntutan konsumen terhadap pelayanan suatu instansi, untuk dapat meningkatan kualiltas pelayanan tidak sedikit instansi pemerintahan yang melakuan perubahan secara radikal sebagai wujud pemberian pelayanan yang maksimal kepada konsumennya. Hal ini juga dilakukan KPPN Malang sebagai wujud peningkatan kualitas pelayanan kepada satuan kerja (satker). Business Process Re-Engineering (BPR) ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, namun juga untuk memperbaiki manajemen perusahaan, meningatkan keuntungan perusahaan, atau meningkatkan kembali citra perusahaan yang rusak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji re-engineering yang dilakukan oleh KPPN Malang, dan mengetahui mengenai dampak yang ditimbulkan dari penerapan re-engineering bagi internal KPPN Malang dan satker yang dilayani. Pada penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kualitatif deskriptif, sedangkan data penelitian diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi, dan pengamatan dokumen.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa re-engineering yang dilakukan KPPN Malang memberikan hasil yang baik bagi satker maupun internal KPPN Malang. Diantaranya perbaikan model pelayanan yang dahulu bersifat manual setelah re-engineering menjadi lebih praktis, baik bagi satker maupun KPPN Malang. Sistem penyimpanan data yang awalnya tidak terpusat, berubah menjadi terpusat, hingga dari awalnya tidak terdapatnya SOP secara tertulis setelah re- engineering SOP dibukukan dengan baik. Begitu juga mengenai dampak yang menyertai pelaksanaan re-engineering, meskipun terdapat beberapa dampak negatif yang dirasakan satker, namun secara keseluruhan satker maupun intern KPPN merasakan dampak positif dari pelaksanaan re-engineering
ENGLISH:
Quality of service is one of the aspects in the creation of competitive strategies that have significant contributions. It is no wonder if along various demands of consumers against an agency, to be able to improve the quality of service not a few instances of government that bold changes radically as a form of giving maximum services to its customers. It is also done as a manifestation of Poor KPPN to improve the quality of service to the working unit (satker). Business Process Re-engineering (BPR) is not only aims to improve the quality of service provided to customers, but also to improve the management of the company, the meningatkan company profits, or lifting the back of damaged corporate image.
The purpose of this research is to study kppn re-engineering done by calamity and knew about the impacts generated from Malang and re-engineering for internal KPPN satker served. On this research using research descriptive, qualitative paradigm while data obtained by doing research interview observation, and observation documents.
The results showed that the unfortunate KPPN reengineering does give good results for the satker nor internal KPPN Malang. Such repairs servicing model which is manually after re-engineering become more practical, good for the satker and Unfortunate KPPN. Data storage systems are centralized, originally did not turn out to be centralized, and thus was not originally from the SOP in writing after the re-engineering SOP is entered properly. Similarly, on the impact that accompanies the implementation of re-engineering, although there are some negative effects of perceived satker, but overall the satker and intern KPPN feel the positive impact of the implementation of the re-engineering
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini
menjelaskan arah penelitian yang terdiri dari konteks penelitian, fokus
penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian serta batasan penelitian.
1.1 Konteks Penelitian
Kualitas pelayanan memiliki kontribusi
signifikan bagi penciptaan strategi bersaing setiap organisasi pemasaran, baik
perusahaan manufaktur maupun penyedia jasa (Tjiptono, 2005: 258). Sehingga
tingkat kepuasan yang tercipta dari kualitas pelayanan yang baik tidak hanya
perlu dipertahankan, namun juga harus ditingkatkan untuk menghadapi persaingan
yang semakin sulit. Berdasarkan hasil penelitian Ari Budi (2010) menyebutkan
bahwa kualitas pelayanan dapat membuat seorang pelanggan / customer merasa
senang dan puas terhadap pelayanan yang diberikan. Hal ini dapat mempengaruhi
seorang pelanggan / customer untuk melakukan kunjungan ulang pada jasa yang
ditawarkan. Merujuk standart jasa ISO 9001 : 2000 menyebutkan bahwa variabel
pengukur kepuasan pelanggan sebagai salah satu prinsip dalam penerapan standar
pelayanan jasa (Lupiyoadi, 2006: 36). Hal ini berarti pemberian pelayanan yang
baik juga diatur oleh organisasi internasional dan berstandar. Mengutip Russel
(1996) dalam Wahyu (2002) menyebutkan terdapat enam alasan kualitas pelayanan
menjadi hal yang penting dalam bisnis, yaitu (1) untuk meningkatkan reputasi;
(2) menurunkan biaya; (3) meningkatkan pangsa pasar; (4) dampak 2
internasional; (5) adanya pertanggungjawaban produk dan penampilan produk; dan
(6) mewujudkan kualitas yang dianggap penting. Hal tersebut selaras dengan
manfaat kualitas pelayanan yang dipaparkan Tjiptono (2007: 135) yakni agar
loyalitas pelanggan lebih besar, pangsa pasar lebih besar, harga saham lebih tinggi,
harga jual produk atau jasa lebih tinggi, dan produktivitas lebih besar.
Menurut Eko (2002), terdapat dua strategi yang digunakan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan, yaitu continuous process improvement atau proses perbaikan
berkelanjutan dan Business Process Re-Engineering (BPR) atau rekayasa ulang
proses bisnis. Merujuk hasil penelitian, Yus (2013) menyebutkkan continuous
process improvement sebagai terminologi yang dipakai untuk menggambarkan
perbaikan terhadap proses-proses yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas,
secara terus menerus tanpa henti. Lebih lanjut disebutkan bahwa continuous
process improvement hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas, dan hasilnya
juga bukanlah sesuatu yang drastis sebab perubahan yang dilakukan sifatnya kecil.
Sementara itu, Chen (2001: 70) menyebutkan manfaat dari BPR pada suatu
perusahaan adalah untuk membuat segala proses yang ada di perusahaan menjadi
kondisi yang terbaik serta sifatnya menyeluruh, bukan hanya sekedar melakukan
perbaikan kecil-kecilan. Merujuk Mlay (2013), BPR didefinisikan sebagai sebuah
transformasi total suatu bisnis, keadaan yang tidak ada paksaan untuk menyusun
kembali proses bisnis yang ada, teknologi dan sistem manajemen, struktur
organisasi, dan nilai perusahaan untuk mencapai hasil keseluruhan yang baik
dalam bisnis. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Goksoy (2012),
menyebutkan bahwa 3 untuk menerapkan BPR yang efektif ada beberapa faktor
penting yang harus diperhatikan, yaitu mempekerjakan pekerja yang mampu bekerja
secara efisien, berpengalaman, memiliki potensi diri sesuai bidangnya.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Wardhana (2013) disebutkan bahwa
pelaksanaan BPR di Permata Guest House meliputi perbaikan atas proses bisnis
awal dan menyusun prosedur berdasarkan prosedur bisnis usulan. Hassan Al-Bekhit
pada penelitiannya yang berjudul
Business Process Reengineering;
Overview of Concept and Application menyebutkan, terdapat beberapa keuntungan
yang didapat saat suatu perusahaan menerapkan BPR yaitu (1) penurunan biaya;
(2) perbaikan kualitas; (3) perbaikan pelayanan; dan (4) meningkatkan
keefisienan. Pada KPPN Malang, pelaksanaan BPR bukan dikarenakan penurunan
keuntungan karena memang KPPN bukan organisasi profit oriented. Berdasarkan
survei awal, KPPN melakukan BPR dikarenakan mengikuti tuntunan zaman untuk
semakin meningkatkan teknologi yang digunakan selama proses pemberian layanan
ke satker. Namun, menurut Eko (2002: 10) BPR diibaratkan semacam obat dosis
tinggi yang tidak selalu tepat untuk mengobati suatu permasalahan yang ada
ditiap perusahaan. Persoalan teknis dan operasional semata biasanya tidak
memerlukan BPR. Kebanyakan persoalan perusahaan bukan persoalan teknis dan
operasional, tetapi strategis.
Oleh karena itu, sebelum melakukan
proses BPR perusahaan perlu benar-benar memperhitungkan apakah perusahaan
tersebut benar-benar membutuhkan BPR atau tidak. Berdasarkan uraian tersebut,
peneliti melakukan kajian lebih lanjut bagaimana penerapan BPR yang telah
dilakukan dan bagaimana dampak serta 4 manfaatnya terhadap kualitas pelayanan
pada sektor pelayanan publik dengan judul “Implementasi Business Process
Re-engineering (BPR) dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Pada
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang”
1.2 Fokus Penelitian
Berdasarkan penjelasan pada konteks penelitian
di atas, maka dapat dirumuskan fokus penelitian yang dibahas ini adalah
mengenai:
1. Bagaimana proses BPR yang telah
dilakukan oleh KPPN Kota Malang?
2. Apa dampak BPR terhadap kualitas
pelayanan yang dirasakan oleh satuan kerja (satker) KPPN Malang dalam pelayanan
pencairan dana?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian diatas, adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengkaji proses BPR yang
telah dilakukan di KPPN Kota Malang
2. Untuk mengetahui dampak dari penerapan BPR
terhadap kualitas pelayanan yang dirasakan satker KPPN Malang dalam pelayanan
pencairan dana
1.4 Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, peneliti
berharap dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak, diantaranya:
1. Bagi instansi 5 Penelitian ini
diharapkan menjadi kontribusi yang menguntungkan dan bahan evaluasi KPPN
khususnya pada kualitas pelayanan dengan menerapkan strategi BPR
2. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan penulis mengenai strategi BPR
dan penerapannya pada KPPN Malang
3. Bagi lembaga pendidikan
a. Untuk mengetahui dan menilai
kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu teori yang didapat di perkuliahan
melalui praktek di lapangan dalam bentuk penelitian
b. Di harapkan dapat menambah
wawasan dan dapat dijadikan bahan evaluasi kurikulum yang telah diberikan
1.5 Batasan Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada pembahasan
mengenai penerapan strategi BPR yang dilakukan pada layanan pencairan dana
dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan serta dampak yang terjadi saat
strategi tersebut diterapkan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Implementasi Business Process Re-engineering (BPR) dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang.. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment