Abstract
INDONESIA:
Profitabilitas bank merupakan salah satu aspek penting yang tidakBOLEH diabaikan manajemen. Untuk meningkatkan kualitas manajemen dalam melakukan analisis tersebut, manajemen perlu mengenali variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi profitabilitas bank. Variabel-variabel tersebut salah satunya dapat diselidiki dari rasio-rasio keuangan. Analisis rasio keuangan tersebut antara lain: CAR, BOPO, DPK, LDR, dan NPL. Analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi sebuah kinerja perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi pengaruh CAR, BOPO, DPK, LDR, dan NPL, baik secara parsial maupun simultan terhadap tingkat profitabilitas pada perbankan yang terdaftar di LQ-45.
Penelitian ini bersifat expalanatory research yaitu jenis penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan antar variabel terhadap profitabilitas. Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di LQ-45. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, maka sampel yang memenuhi kriteria adalah 6 perusahaan perbankan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CAR, LDR dan NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA yang ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikan masing-masing yaitu 0,595, 0,314 dan 0,097 lebih besar dari 0,05. Sedangkan variabel BOPO dan DPK berpengaruh signifikan terhadap ROA yang ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikan masing-masing yaitu 0,000 dan
0,017 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel CAR, BOPO, DPK, LDR dan NPL secara simultan atau bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap profitabitas, yaitu ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikan 0,001 nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Variabel- variabel tersebut dapat menjelaskan sebesar 56,7%. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada variabel lain yang berpengaruh terhadap profitabilitas bank.
0,017 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel CAR, BOPO, DPK, LDR dan NPL secara simultan atau bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap profitabitas, yaitu ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikan 0,001 nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Variabel- variabel tersebut dapat menjelaskan sebesar 56,7%. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada variabel lain yang berpengaruh terhadap profitabilitas bank.
ENGLISH:
Bank profitability is one of the important aspects that can’t be ignored by management. To increase the quality of management when doing the analysis, it should be known the variables which influence bank profitability. One of the variables can be investigated from finance ratio. The finance ratio’s analysis are: CAR, BOPO, DPK, LDR, and NPL. The finance ratio’s analysis can be used to evaluate a bank work. This research purposed to know the influence of CAR, BOPO, DPK, LDR and NPL partialy and simultaniously to the level of profitability in bank which is listed in LQ-45.
This research is explanatory research, the purpose of the usearch is to explain the relation between variable to the profitability. Population this research is bank company which is listed in LQ-45. By using purposive sampling technique, so sample which is include are 6 bank companies. While data analysis technique the used is double linear regression.
The result shows that variable CAR, LDR and NPL not influence significanctly to ROA which is shown by each significant value, they are 0,595, 0,314 and 0,097 bigger than 0,05. While BOPO and DPK variables infuence significant value, they are 0,000 and 0,017 smaller than 0,05. The result of the research also shows that variable of CAR, BOPO, DPK, LDR, and NPL simultaneously influence together significantly to profitability, it is shown by significant value 0,001, that the value is smaller those 0,05. That variables can explain 56,7%. It shows that there are still other variables that affect the profitability of banks.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Kestabilan perekonomian
disuatu negara ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah sektor
perbankan. Sektor perbankan merupakan jantung dalam sistem perekonomian sebuah
negara dan sebagai alat dalam pelaksanaan kebijaksanaan moneter pemerintah.
Perkembangan perekonomian di Indonesia membutuhkan modal yang cukup besar, yang
sebaiknya dibiayai dengan biaya domestik. Untuk merealisasikan hal tersebut
diperlukan adanya iklim penggalian dana masyarakat melalui sektor perbankan.
Lembaga perbankan yang mempunyai fungsi sebagai lembaga perantara (intermediate
role) adalah lembaga yang menjembatani antara kreditur dan debitur atau
menghubungkan pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan
pihak-pihak yang memerlukan dana (defisit unit). Hal ini terlihat dari
aktifitas perbankan dalam menghimpun dana dari masyarakat melalui giro, deposito
dan tabungan yang selanjutnya menyalurkan dana-dana tersebut melalui pemberian
kredit kepada pihak-pihak yang membutuhkan, mengadakan transaksi pembayaran
luar negeri, pelayanan penukaran mata uang asing (money changer) dan lain-lain
(Siamat, 2001: 94). Sistem perbankan yang sehat dibangun dengan pemodalan yang
kuat sehingga akan mendorong kepercayaan nasabah (stakeholder) yang selanjutnya
2 akan membantu bank untuk mampu memperkuat permodalan melalui pemupukan
perubahan laba ditahan. Sehingga diharapkan perbankan nasional yang beroperasi
secara efisien akan mampu meningkatkan daya saingnya sehingga tidak hanya mampu
bersaing di segmen pasar domestik tetapi justru diharapkan produk dan jasa
perbankan yang ditawarkan bank nasional mampu bersaing di pasar internasional.
Untuk dapat mengetahui sebuah bank yang beroperasi sehat atau tidak, dapat
dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan fundamental dan teknikal.
Mencermati sisi fundamental merupakan pendekatan melalui kinerja keuangan bank.
Sedangkan mencermati sisi teknikal merupakan penilaian atas kinerja saham
bank-bank yang telah listing di BEI (Jumono, 2008: 2). Sumber utama indikator
yang dijadikan dasar penilaian perusahaan adalah laporan keuangan yang
bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan dapat dihitung sejumlah
rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian kinerja perusahaan.
Analisis rasio keuangan perusahaan merupakan salah satu alat untuk
memperkirakan atau mengetahui kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan
publik meningkat nilai perusahaan akan semakin tinggi. Sebagai suatu perusahaan
atau entitas ekonomi, bank memberi laporan keuangan untuk menunjukkan informasi
dan posisi keuangan yang disajikan untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
Informasi akuntansi seperti yang tercantum dalam pelaporan keuangan dapat
digunakan oleh investor sekarang dan potensial dalam memprediksi penerimaan kas
dari dividen dan bunga di masa yang akan datang. Deviden yang akan diterima
oleh investor tergantung pada 3 jumlah laba yang diperoleh perusahaan pada masa
yang akan datang. Oleh karena itu, prediksi profitabilitas perusahaan dengan
menggunakan informasi laporan keuangan menjadi sangat penting untuk
dilaksanakan. Profitabilitas merupakan indikator penting dari laporan keuangan
yang memiliki berbagai kegunaan. Profitabilitas pada umumnya dipakai sebagai
suatu dasar pengambilan keputusan investasi, dan prediksi untuk meramalkan
perubahan laba yang akan datang. Investor mengharapkan dana yang diinvestasikan
ke dalam perusahan akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi sehingga
laba yang diperoleh jadi tinggi pula. Perubahan laba akan berpengaruh terhadap
keputusan investasi para investor dan calon investor yang akan menanamkan
modalnya ke dalam perusahaan. Menurut Prastowo dan Julianty (2005: 78) salah
satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja bank adalah dengan
analisis profitabilitas, yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan itu
menghasilkan laba. Dari sudut manajemen, rasio ROA (Return on Asset) dipandang
sebagai alat ukur yang berguna karena mengindikasikan seberapa baik pihak
manajemen memanfaatkan sumberdaya total yang dimiliki oleh perusahaan yang
menghasilkan profit. Hall dan Weiss (1967:98) dalam penelitian menggunakan
rasio ROA sebagai alat untuk mengkur kinerja manajemen perusahaan. Sedangkan
Altman (1968) dalam Zamelia (2009), menggunakan ROA sebagai salah satu variabel
untuk memprediksikan kebangkrutan perusahaan pada masa yang akan datang.
Variabelvariabel tersebut salah satunya dapat diselidiki dari rasio-rasio
keuangan. Analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi bagaimana
sebuah bank 4 bekerja dan bagaimana manajemen dalam implementasi perencanaan
dan pengendalian keuangan. Profitabilitas bank adalah kemampuan suatu bank
dalam memperoleh laba. Tujuan fundamental bisnis perbankan adalah untuk
memperoleh laba optimal dengan jalan memberikan layanan jasa keuangan kepada
masyarakat. Bagi investor, menanamkan modalnya pada bank bertujuan untuk
memperoleh penghasilan berupa dividen atau meningkatkan harga pasar saham yang
dimilikinya. Analisis profitabilitas penting bagi beberapa pihak, antara lain
bagi manajemen, karena profitabilitas merupakan indikasi prestasi dari
kemampuan manajemen. Variabel-variabel yang mempengaruhi profitabilitas
meliputi: 1). Capital Adequacy Ratio (CAR), CAR menunjukkan seberapa jauh
aktiva bank yang mengandung risiko (surat berharga, kredit, dan lain-lain) ikut
dibiayai dari modal sendiri bank baik dari dana masyarakat maupun dari pinjaman
(Wijaya, 2009: 40). Semakin tinggi CAR mengindikasikan bahwa bank telah
mempunyai modal yang baik dalam menunjang kebutuhannya, sehingga kenaikan rasio
CAR akan diikuti oleh pemenuhan laba yang lebih baik pula karena dengan naiknya
CAR membuat bank leluasa dalam pengembangan usahanya dan lebih baik dalam
menampung kemungkinan adanya risiko kerugian, 2). Biaya Operasional atas
Pendapatan Operasional (BOPO), semakin tinggi biaya operasional mengindikasikan
bahwa laba akan semakin rendah, karena digunakan untuk menutup biaya
operasionalnya 3). Loan to Deposit Ratio (LDR). Pada sektor perbankan rasio
likuiditas dapat diketahui dengan LDR yang merupakan rasio kredit yang
diberikan terhadap dana 5 pihak ketiga yang diterima oleh bank yang
bersangkutan. Besarnya LDR akan berpengaruh terhadap laba melalui penciptaan
kredit. LDR yang tinggi mengindikasikan adanya penanaman dana dari pihak ketiga
yang besar kedalam bentuk kredit. Kredit yang besar akan meningkatkan laba.
Jika bank mempunyai LDR terlalu rendah atau terlalu tinggi maka akan sulit untuk
meningkatkan labanya. Jadi, dengan demikian LDR sifatnya harus stabil. Dengan
ini maka dapat disimpulkan bahwa jika LDR yang stabil akan berpengaruh positif
terhadap profitabilitas, 4). Dana Pihak Ketiga (DPK), pengaruh DPK ini adalah
semakin meningkat pangsa pasar dana pihak ketiga, semakin meningkat kredit yang
diberikan. Meningkatnya kapasitas kredit menyebabkan perolehan pendapatan bunga
meningkat sehingga laba yang diperoleh bank juga meningkat., 5). Financial
Investment, pengaruhnya semakin banyak pengalokasian dana untuk investasi maka
memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas, 6). Non Performing Loans
(NPL) merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan
net income dari kegiatan operasional pokok bank. Data ini diperoleh dari
laporan Laba Rugi. 7). RORA (Return On Risked Assets), adalah rasio yang
mengukur kemampuan bank dalam mengoptimalkan aktiva yang dimiliki untuk
memperoleh laba. Data RORA diperoleh dari laporan perhitungan rasio keuangan
bank dengan perbandingan antara operating income dengan total loan dan
investments yang dimiliki. Data-data ini diperoleh dari laporan laba rugi.
Laporan laba-rugi tersebut didapatkan dari laporan keuangan yang terdapat di
Bursa Efek Indonesia.
Saham-saham yang ada dia
Bursa Efek Indonesia diklasifikasikan menjadi empat yaitu (IDX: 49): 1.
Saham-saham Blue Chip (LQ-45) yaitu 45 saham yang likuid di pasar modal (BEI,
2010: 49). LQ45 merupakan suatu forum yang didalamnya berisi perusahaan –
perusahaan yang saham – sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi
pasar yang tinggi. Tidak sembarang perusahaan yang dapat masuk dalam kriteria
LQ45. Kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh saham-saham peserta pasar
modal untuk bisa masuk ke dalam jajaran top 45 ini adalah sebagai berikut: a.
Saham tersebut harus masuk dalam rangking 60 besar dari total transaksi saham
di pasar regular (yang dilihat adalah rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan
terakhir). b. Saham tersebut juga harus masuk ke dalam jajaran teratas dalam
peringkat berdasarkan kapitalisasi pasar (yang dilihat adalah rata-rata
kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir). c. Saham tersebut harus tercatat
di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama miniman 3 bulan. d. Keadaan keuangan
perusahaan dan prospek pertumbuhan dari perusahaan pemilik saham harus baik
begitu juga frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi di pasar regulernya
juga harus baik. 2. Saham-saham Syariah (Jakarta Islamic Index “JII”) yaitu
saham-saham yang kegiatan utama emitennya sesuai dengan syariah. Sedangkan
emiten yang 7 kegiatan utamananyatidak sesuai dengan syariah, sahamnya akan
dikeluarkan dari komponen JII. Jumlah saham yang ada di JII sebanyak 30 saham.
3. Saham-saham Papan Utama yaitu diperuntukkan bagi perusahaan besar dengan
track record yang baik. 4. Saham-saham Papan Pengembang, saham ini
diperuntukkan untuk mengakomodasi perusahaan-perusahaan yang belum bisa
memenuhi persyaratan Papan Utama, tetapi masuk pada ketegori perusahaan
berprospek dan diperuntukkan bagi perusahaan yang mengalami restrukturisasi
atau pemulihan performa. Berdasarkan pernyataan dan hal-hal di atas yang
mengulas profitabilitas bank dengan variabel-variabel yang mempengaruhinya,
peneliti mencoba menguji kembali apakah benar hal tersebut yang akan dituangkan
dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Variabel Internal (Keuangan) perbankan
terhadap Profitabilitas Bank. (Studi pada Bank yang Terdaftar di LQ-45 tahun
2006-2010)”
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas,
penulis mencoba merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya
Operasional atas Pendapatan Operasional (BOPO), Dana Pihak Ketiga (DPK), Loan
to Deposit Ratio (LDR),dan Non Performing Loans (NPL) secara parsial
berpengaruh terhadap Profitabilitas Bank yang terdaftar di LQ-45 tahun 2006 -
2010?
2. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya
Operasional atas Pendapatan Operasional (BOPO), Dana Pihak Ketiga (DPK), Loan
to Deposit Ratio (LDR),dan Non Performing Loans (NPL) secara simultan berpengaruh
terhadap profitabilitas pada bank yang terdaftar di LQ-45 tahun 2006 - 2010? 3.
Variabel apakah yang paling dominan mempengaruhi profitabilias bank yang
terdaftar di LQ-45 tahun 2006 - 2010?
1.3.
Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1.
Untuk mengidentifikasi Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional atas
Pendapatan Operasional (BOPO), Dana Pihak Ketiga (DPK), Loan to Deposit Ratio
(LDR),dan Non Performing Loans (NPL) secara parsial mempengaruhi profitabilitas
pada bank yang terdaftar di LQ-45 tahun 2006-2010.
2.
Untuk mengidentifikasi Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional atas
Pendapatan Operasional (BOPO), Dana Pihak Ketiga (DPK), Loan to Deposit Ratio
(LDR),dan Non Performing Loans (NPL) secara parsial mempengaruhi profitabilitas
pada bank yang terdaftar di LQ-45 tahun 2006-2010.
3. Untuk mengidentifikasi variabel apakah yang
paling dominan mempengaruhi profitabilitas bank yang terdaftar di LQ-45 tahun
2006- 2010. 1.4. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diperoleh dari hasil
penelitian ini adalah :
1.
Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti di
bidang keuangan khususnya di dunia perbankan yang dapat digunakan untuk
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diterima peneliti selama di bangku
kuliah di dunia kerja.khususnya perusahaan perbankan.
2.
Bagi perusahaan Dengan penelitian ini, pihak perusahaan dalam hal ini adalah
perusahaan perbankan dapat menjadikannya sebagai masukan tentang pentingnya
pengelolaan keuangan perusahaan secara general, serta memberikan informasi
bagaimana peranan penting bagi seorang manajemen dalam mengelola perusahaan.
Disamping itu, hasil analisis dari laporan keuangan ini dapat memberikan
masukan kepada manajer dalam mengambil keputusan kerja baik yang bersifat
jangka pendek maupun yang bersifat jangka panjang.
3.
Bagi pemerintah Melalui Bank Indonesia penelitian ini diharapkan digunakan
untuk mengawasi jalannya usaha dari kepentingan tertentu dan untuk dapat
mendeteksi kebangkrutan sedini mungkin, sehingga pemerintah dapat
mengantisipasi kemungkinan tersebut. Selain itu dari keadaan perbankan yang
sebenarnya terjadi di lapangan, dapat dijadikan referensi bagi 10 pemerintah
dalam menetapkan kebijakan yang bersifat konstruktif bagi dunia perbankan di
Indonesia.
4.
Bagi pihak investor Bagi investor, informasi hasil peneltian ini akan menjadi
pertimbangan untuk melakukan kerjasama dengan bank.
5.
Bagi universitas Hasil penelitian ini tentunya diharapkan mampu menambah
informasi bagi penelitian selanjutnya dan menambah perbendaharaan karya ilmiah
bagi universitas atau lembaga terkait lainnya. Bagi penelitian selanjutnya,
hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi referensi mengenai profitabilitas
perusahaan dalam hal ini adalah perusahaan perbankan.
1.5.
Batasan Penelitian
Pembahasan mengenai profitabilitas dapat
dikaji dari berbagai sudut pandang, bersifat kompleks dan sangat luas.
Pembahasan secara komprehensif tersebut akan membutuhkan banyak biaya, waktu,
tenaga. Oleh karena itu, agar pembahasan selanjutnya tidak terlepas dari topik
yang dipilih, maka pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas
pada perusahaan perbankan di Indonesia dalam penelitian ini dibatasi pada
hal-hal berikut :
1. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan perbankan
di Indonesia yang terdaftar di LQ-45 tahun 2006-2010.
2.
Penelitian ini hanya menguji variabel internal (keuangan) perbankan yang
dibatasi pada: Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional atas 11
Pendapatan Operasional (BOPO), Dana Pihak Ketiga (DPK), Loan to Deposit Ratio
(LDR),dan Non Performing Loans (NPL) terhadap Profitabilitas Bank yang
terdaftar di LQ-45 dari tahun 2006-2010.
1.6.
Asumsi Penelitian
“Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan
dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam
melaksanakan penelitian” (PPKI-UM. 2000:13). Asumsi penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
1.
Laporan keuangan yang dipublikasikan adalah sesungguhnya dan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan.
2. Variabel-variabel
lain di luar penelitian seperti RORA (Return On Risked Assets) dan Financial
Investment dianggap konstan atau tidak berpengaruh.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh variabel internal (keuangan) perbankan terhadap profitabilitas bank: Studi pada bank yng terdaftar di LQ-45 tahun 2006-2010..". Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment