Abstract
INDONESIA:
Setiap organisasi memerlukan sistem informasi akuntansi yang telah direncanakan dan diawasi dengan baik, untuk mengontrol keuangan yang masuk maupun keluar, dengan adanya sistem informasi akuntansi tersebut, maka tujuan organisasi akan dapat tercapai. sistem informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis aliran dana dalam organisasi, dan menghasilkan laporan keuangan untuk menunjang pengambilan keputusan manajemen.
Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi dalam rangka perencanaan perancangan dan pengendalian keuangan, sudah terdapatnya sistem informasi akuntansi dan bagaimana sistem informasi akuntansi sudah berjalan efektif sebagai penyedia informasi untuk pengendalian internal. Objek penelitian ini adalah Yayasan Al-Inayah Purwosari. Pengujian dilakukan dengan menganalisis sistem informasi akuntansi yang dilakukan terhadap struktur organisasi, dokumen, sistem pengendalian intern dan laporan keuangan yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kualitatif deskriptif, sedangkan berdasarkan sumbernya menggunakan data primer dan sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan sistem informasi akuntansi untuk perencanaan dan pengendalian keuangan pada Yayasan Al-Inayah Purwosari belum begitu memadai, karena masih belum sesuai dan belum memenuhi unsur-unsur pokok suatu sistem informasi akuntansi yaitu sumber daya manusia, peralatan, formulir/dokumen, catatan, prosedur dan laporan keuangan yang berlaku pada PSAK 45, namun terdapat upaya dari Yayasan Al-Inayah dalam memenuhi prosedur-prosedur dalam pengendalian internal. Oleh karena itu, sampai saat ini sistem informasi akuntansi untuk perencanaan dan pengendalian keuangan pada Yayasan Al-Inayah belum dapat berjalan secara efektif.
ENGLISH:
Every organization requires accounting information system that has been planned and supervised well, to control the entry or exit of financial, accounting information systems, organizational goals will be achieved. an information system to record and report business transactions flow of funds in the Organization, and generate financial statements to support management decision making.
The purpose of this research was to analyze the effectiveness of the accounting information systems application in order to control design and financial planning, accounting information systems, there is already and how accounting information systems has been running effectively as a provider of information for internal control. The object of this research is the Foundation of Al- Inayah Purwosari. Testing is doneby analyzing the accounting information system of organisational structures, documents, internal control systems and financial statements were produced. The methods used in this study is a. qualitative analysis descriptive, while based on the source using primary and secondary data.
The results showed the system accounting information for planning and controllingthe finances at the Foundation Al-Inayah Purwosari yet so adequately, because still not fit and has not met the principal elements of a system of accounting information, namely human resources, equipment, forms/documents, records, procedures and financial statements that apply PSAK 45, but there is an effort of the Foundation Al-Inayah in fulfilling procedures in internal control. Therefore, to date the system accounting information for planning and controlling the finances at the Foundation Al-Inayah yet can run effectively.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Perekonomian Indonesia yang belakangan ini cenderung tidak menentu
membuat pelaku ekonomi mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha didunia
bisnis. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi juga terpengaruh akan hal
ini. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi
mempunyai resiko besar dapat bangkrut, apalagi oraganisasi yang berbentuk
lembaga yang tidak mempunyai sumber dana yang tetap, sedangkan perusahaan atau
lembaga yang terus menerus mengikuti dan menerapkan perkembangan ekonomi yang
baik akan mampu bertahan dan biasanya perusahaan atau lembaga itu, telah
menerapkan suatu sistem akuntansi secara baik dan benar. Kita telah mengetahui
bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam
mengambil keputusan dan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakai,
maka diperlukan suatu sistem informasi yang dapat memenuhi keinginan perusahaan
itu sendiri. Menurut Mulyadi (2008:5), sistem adalah suatu jaringan prosedur
yang dibuat menurut pola terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Sedangkan Hall (2001:14), informasi adalah data yang proses menjadi dan pemakai
melakukan suatu tindakan yang dapat dia lakukan atau tiak dilakukan. Mulyadi
(2001:3) juga berpendapat bahwa, sistem akuntansi adalah formulir organisasi,
catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa, untuk menyediakan
informasi 2 keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen, guna memudahkan
pengelolaan perusahaan.
Berdasarkan penjelasan para ahli, sistem informasi akuntansi dapat
diartikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan
kombinasi dari manusia, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan
pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi untuk memproses
suatu kejadian atau transaksi tertentu. Sama seperti yang dikemukakan Jogiyanto
(2003:225), Sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi yang merekam dan
melaporkan transaksi bisnis aliran dana dalam organisasi, dan menghasilkan
laporan keuangan. Setiap perusahaan atau organisasi memerlukan kas dalam
menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang
atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan atau organisasi tersebut.
Menurut Baridwan (2003:85) “kas merupakan suatu alat pertukaran dan digunakan
sebagai suatu ukuran dalam akuntansi”. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang
paling sering berubah. Hampir dalam setiap transaksi dengan pihak luar selalu
mempengaruhi kas. Mengingat betapa pentingnya kas bagi kelangsungan operasional
perusahaan atau organisasi, keputusan-keputusan manajemen yang berkaitan dengan
sistem informasi akuntansi haruslah didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
yang cermat. Untuk itu, tentunya diperlukan data berupa laporan dan analisis
yang dapat diandalkan.
Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa untuk menunjang pengambilan keputusan manajemen dalam sistem
informasi akuntansi secara tepat diperlukan pengendalian intern terhadap
pengelolaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang memadai. 3 Agar
kegiatan-kegiatan dalam pengelolaan sistem informasi akuntansi dapat dikelola
dengan efektif, maka manajemen harus menciptakan pengendalian intern yang
memadai. Tentu hal ini tidak berhenti sampai disini saja. Setelah pengendalian
intern yang dimaksud tercipta, pengendalian intern tersebut harus diterapkan
pada perusahaan dengan mempertimbangkan biaya dan manfaat yang didapat. Hal
lain yang tidak kalah pentingnya adalah pemantauan atas penerapan pengendalian
intern. Pemantaun ini diperlukan karena setiap pengendalian intern perlu
perbaikan dan penyempurnaan agar perusahaan dapat senantiasa menyesuaikan diri
terhadap perubahan lingkungan usaha. Menurut UU No. 16 Tahun 2001 dalam Bastian
(2007: 1) pengertian yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya terdiri dari
kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu
dibidang social, keagamaan, dan kemanusiaan. Yayasan dapat dikatakan sebagai
suatu lembaga yang didirikan bukan untuk mencari laba semata (nirlaba).
Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian
maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan /atau ikut serta
dalam suatu badan usaha. Setiap yayasan berorientasi pada sumber pendanaan
dalam pengembangan yayasan harus mempertimbangkan apakah sistem informasi
akuntansi yang sudah diterapkan telah optimal dan efektif dalam usaha mencapai
tujuan yang ingin dicapai. Salah satu sumber keuangan dari Yayasan adalah dana
sumbangan dari para donatur yang visi misinya sejalan dengan visi misi
organisasi. Donatur memberikan donasi dengan harapan organisasi yang diberi
dana dapat menggunakan dana yang telah diterima, untuk menjalankan aktivitas
sesuai 4 visi dan misi yang dijanjikan. Setiap donatur eksplisit atau tidak,
berharap organisasi yang mereka percaya adalah organisasi yang bertanggung
jawab. Pertanggung jawaban tersebut diwujudkan dengan penerbitan laporan
keuangan untuk publik. Laporan keuangan yang dibuat tersebut harus sesuai dengan
standar akuntansi yang telah dikeluarkan IAI, yaitu SAK ETAP dan PSAK 45. SAK
ETAP dan PSAK 45 adalah standar akuntansi yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar akuntansi ini menjadi sebuah acuan, jika suatu perusahaan
atau entitas hendak menyusun laporan keuangan untuk pihak eksternal. Jika
donatur mensyaratkan laporan keuangan, maka mau tidak mau laporan keuangan
tersebut mesti disusun dengan mengacu pada standarisasi akuntansi yang berlaku
di Indonesia (SAK ETAP dan PSAK 45). Laporan keuangan yayasan terdiri dari
laporan keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan. Kemampuan yayasan dalam mengelola jasa, dikomunikasikan melalui
Laporan posisi keuangan, dimana informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih,
dan informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur yang disampaikan tersebut
pertanggungjawaban pengelola yayasan atas hasil pengelolaan sumber daya yayasan
akan disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan arus kas. Adapun
karakteristik laporan keuangan yayasan. Menurut Bastian (2007:73) adalah
sebagai berikut : 1). Sumber daya yayasan berasal dari para penyumbang yang
tidak mengharap pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan
jumlah sumber dana yang diberikan. 2). Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa
bertujuan menumpuk laba, dan kalau suatu yayasan menghasilkan laba, maka
jumlahnya tidak pernah 5 dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas
tersebut. 3).
Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi, dalam arti
bahwa kepemilikan organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau
ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi
pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran. Bastian
(2007: 74), juga menjelaskan bahwa Secara rinci, tujuan laporan keuangan,
termasuk catatan atas laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi
mengenai : 1) Jumlah dan sifat aktiva, keewajiban, serta aktiva bersih suatu
yayasan; 2) Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah
nilai serta sifat aktiva bersih; 3) Jenis dan jumlah arus masuk serta arus
keluar sumber daya selama satu periode dan hubungan diantara keduanya; 4) Cara
suatu yayasan mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan
melunasi pinjaman, serta factor lainnya yang berpengaruh terhadap
likuiditasnya; 5) Usaha jasa suatu yayasan. Pada penelitian Salupi (2014) pada
Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial AlKautsar Assofyaniyyah, pelaksanaan sistem
pengendalian intern di Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial Al-Kautsar
Assofyaniyyah masih kurang baik, karena masih terdapat perangkapan jabatan pada
fungsi bendahara yaitu sebagai fungsi kas dan fungsi akuntansi. Selain itu
kurangnya pengawasan kinerja karyawan secara langsung oleh ketua yayasan serta
kurangnya tanda bukti penyerahan penerimaan 6 maupun pengeluaran kas sehingga
memungkinkan terjadinya peluang penyelewengan maupun kecurangan dalam yayasan
jika sudah berkembang menjadi besar. Sedangkan pada penelitian Yastadi (2013)
Pada Yayasan Sekolah Mardi Waluya Perwakilan Bogor, pelaksanaan sistem
pengendalian intern dan sistem penggajian telah memenuhi beberapa unsur-unsur
pengendalian intern yang baik, walaupun masih ada beberapa kekurangan dan dapat
ditingkatkan kembali, sistem penggajian dapat ditingkatkan lagi dan bekerjasama
dengan pihak lain.
Berangkat dari penelitian
diatas karena masih banyak permasalahanpermasalahan yang ada pada yayasan dan
kurang baiknya sistem yang ada pada yayasan dalam penelitian terdahulu, serta
sistem pengendalian yang kurang baik, serta pentingnya kas bagi kelangsungan
organisasi, peneliti mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PADA YAYASAN AL-INAYAH PURWOSARI, PASURUAN”.
1.2
Perumusan
masalah
Sistem informasi akuntansi memiliki peranan
penting dalam operasional dan pengembangan suatu bentuk usaha. Melihat peranan
penting tersebut, maka peneliti merumuskan masalah penelitian yaitu: Bagaimana
rancangan sistem informasi akuntansi yang efektif untuk diterapkan pada Yayasan
Al-Inayah?
1.3
Tujuan
penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:
Merancang sistem informasi akuntansi yang efektif untuk diterapkan pada Yayasan
Al-Inayah.
1.4 Manfaat penelitian
1.
Bagi penulis
Hasil
penelitian ini dapat menambah dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat
serta memberikan suatu wawasan untuk berfikir dan berbuat dalam menganalisis
sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal.
2.
Bagi Pembaca
Hasil
penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan acuan atau referensi dan
pertimbangan bagi pembaca serta peneliti lainnya yang ingin mengembangkan
penelitian dengan tema sistem informasi akuntansi.
3. Bagi Yayasan
Hasil penitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dan informasi bagi perusahaan mengenai sistem informasi
akuntansi dan sistem pengendalian internal bagi perusahaan.
1.4
Sistematika
penulisan
Adapun sistematika penulisan yang akan
dijabarkan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut.
1.
Bab I berisi latar belakang, permasalahan, tujuan, batasan, manfaat dan sistematika
penulisan.
2.
Bab II berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar pembahasan
selanjutnya.
3. Bab III menjelaskan pendekatan penelitian,
lokasi penelitian, subjek penelitian, dan teknik pengumpulan data.
4. Bab IV menguraikan tentang hasil analisis
serta pembahasannya.
5. Bab V berisi
simpulan dan saran.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Perancangan sistem informasi akuntansi pada Yayasan Al-Inayah Purwosari, Pasuruan .Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment