Abstract
INDONESIA:
Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka perusahaan-perusahaan dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri. Berbagai perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis menuntut organisasi untuk membuka diri terhadap tuntutan perubahan dan berupaya menyusun strategi dan kebijakan yang mampu menjawab ketidakpastian lingkungan bisnis.Strategi, itulah cara yang paling tepat bagi perusahaan untuk bisa tetap bersaing dan memenangkan persaingan di pasar dan di benak konsumen. Strategi merupakan suatu alat atau rencana perusahaan dalam mencapai tujuan usahanya. Gadang Husada Estetika (GH Estetika) yang merupakan organisasi bisnis juga bertujuan memenangkan persaingan dengan menciptakan keunggulan bersaing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi bersaing yang digunakan Gadang Husada Estetika (GH Estetika) di Malang Raya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengembangan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik triangulasi data dari sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gadang Husada Estetika (GH Eestetika) dalam menghadapi persaingan, strategi yang digunakan adalah strategi fokus melalui biaya rendah dan diferensiasi. Biaya rendah diperoleh dari meminimalisir pada biaya promosi bukan pada pengelolaan produk, sehingga kualitas tetap bagus dengan harga yang rendah, seperti jargon yang dimiliki GH Estetika “Kualitas Memukau Harga Terjangkau”. GH Estetika melakukan diferensiasi dalam hal teknologi , produk, promosi maupun pelayanan.
ENGLISH:
Competition in the business world is unavoidable. Through the competition, companies are faced to various foreign and domestic opportunities and threats. Various changes in the business world require the organizations to be prepared for changing demands and struggle to arrange strategies and policies which can answer the uncertainty of the business environment. Strategy is the best way for companies to keep competing and win the competition in the market and in the minds of consumers. A strategy is a tool or plan of a company to gain its purposes. Gadang Husada (GH Estetika) which is a business organization also aims to win the competition by creating competitive products. The aim of this study is to find out the competitive strategies used by GH Estetika in Malang Raya.
This research used descriptive qualitative methodology. The data in this research were obtained from interview, observation, and documentation. The data development in this research was conducted by using triangulation technique from the data source.
The research findings show that in facing the market competition, the strategy used by Gadang Husada Estetika (GH Estetika) is a focused strategy of low cost and differentiation. Low cost is obtained from minimizing the cost of promotion rather than on the management of the product, so it still has a good quality with a low price. It is stated in the slogan of GH Estetika "Stunning quality with reasonable price”. GH Estetika does differentiation in terms of technology, products, promotions or services.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Perkembangan dunia bisnis
saat ini sudah mengalami peningkatan yang sangat tajam. Hal ini terbukti dari
semakin banyaknya pebisnis-pebisnis baru yang memasuki pasar dengan
bemacam-macam strategi yang digunakan. Kondisi semacam ini menuntut para
pengusaha lama untuk dapat bertahan agar bisnisnya tetap berjalan tanpa harus
kehilangan kesempatan untuk tetap melakukan pengembangan bisnisnya. (Sulthoni,
2010:1) Sekarang ini, persaingan antar perusahaan baik antar perusahaan dalam
negeri maupun perusahaan luar negeri sangatlah ketat. Setiap perusahaan
berusaha mencari cara yang terbaik bagi perusahaan untuk dapat mencapai sukses,
dan tetap dapat exist di dunia perdagangan.( Anynomous:2) Munculnya persaingan
dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari.Dengan adanya
persaingan, maka perusahaan-perusahaan dihadapkan pada berbagai peluang dan
ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri. Berbagai
perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis menuntut organisasi untuk membuka
diri terhadap tuntutan perubahan dan berupaya menyusun strategi dan kebijakan
yang mampu menjawab ketidakpastian lingkungan bisnis. Pada dasarnya seluruh
aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan bertujuan untuk mencapai sasaran
tertentu, seperti memaksimalkan 2 laba (profit), kelangsungan hidup perusahaan
(survival), serta pertumbuhan perusahaan (growth). (Amelia, 2012:1) Strategi,
itulah cara yang paling tepat bagi perusahaan untuk bisa tetap bersaing dan
memenangkan persaingan di pasar dan di benak konsumen. Strategi merupakan suatu
alat atau rencana perusahaan dalam mencapai tujuan usahanya.Strategi juga
sebagai salah satu alat untuk menciptakan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Menurut Chandler dalam (Mudrajad Kuncoro, 2008:1) strategi adalah penentuan
tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi
sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Body Walker, dan Larreche (2000:28) strategi adalah pola fundamental
dari tujuan sekarang dan yang direncanakan, pengerahan sumber daya, dan
interaksi dari organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan
lain. Sedangkan menurut Gerald dan Steven (2004:60) strategi adalah melakukan
berbagai hal yang tepat. Strategi adalah merencanakan komponen proses
penjualan. Prinsip dari strategi adalah mengonsentrasikan kekuatan melawan
kelemahan. Menurut Porter (2008:13) Strategi bersaing adalah kombinasi antara
tujuan yang diperjuangkan oleh perusahaan dengan kebijaksanaan atau alat dimana
perusahaan berusaha sampai kesana. Strategi bersaing bertujuan menegakkan
posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan
yang menentukan persaingan industri untuk menciptakan keunggulan bersaing. Ada
tiga strategi generik Porter untuk mencapai kinerja di atas rata-rata dalam 3
suatu industri, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Strategi fokus
mempunyai dua varian , fokus biaya dan fokus diferensiasi. Semakin tinggi
tingkat persaingan, meningkatnya kompleksitas pasar dan konsumen yang mulai
kritis akan pasar, mengakibatkan kegiatan pemasaran perlu dilakukan dengan
profesional dan agresif.
Dengan pemasaran yang baik, maka akan diperoleh strategi bersaing
yang baik. Menurut Hariadi ( 2003:99) suatu perusahaan dikatakan mempunyai
keunggulan bersaing bilamana memiliki sesuatu yang lebih atas pesaingnya dalam
menarik konsumen dan mempertahankan diri atas kekuatan persaingan yang mencoba
menekan perusahaan. Sumber keunggulan bersaing dapat berupa: produk terbaik di
pasar, memberikan jasa pelayanan yang paling hebat, memberikan harga jual yang
paling murah, punya lokasi yang paling strategis, teknologi yang tepat guna,
atribut barang yang sesuai dengan kehendak konsumen, memasarkan produk baru
paling cepat, merek dan reputasi yang sudah teruji dan memberikan nilai barang
yang lebih besar daripada uang yang dikeluarkan konsumen. Pilihan strategi
bersaing didasarkan pada keunggulan kompetitif yang dapat dikembangkan oleh
organisasi. Keunggulan kompetitif akan timbul dengan cara memiliki sesuatu yang
tidak dimiliki pesaing lainnya. (Sumber:
http://id.shvoong.com/business-management/management/2186439-pengertianstrategi-bersaing-dan-konsep/
diakses pada tanggal 17 juli 2012). Kondisi persaingan ini terjadi pada
persaingan bisnis perawatan kecantikan yang saat ini sangat digemari oleh
banyak wanita. Kecantikan dan kesehatan kian menjadi penting bagi banyak
manusia terutama kaum wanita. Dan lebih dari itu, 4 kecantikan telah menjadi
sebuah komoditas bisnis yang sangat menjanjikan, dimulai dari usaha salon
kecantikan, gerai spa, sampai perawatan kulit. Dengan berkembangnya jasa
layanan perawatan kesehatan dan kecantikan kulit, disatusisi tentunya membawa
keuntungan bagi konsumen karena akan lebih banyak alternative pilihan tempat
bagi mereka yang ingin melakukan perawatan kesehatan dan kecantikan kulit, akan
tetapi disisi lain akan menimbulkan ancaman bagi pengelola klinik-klinik
kecantikan itu sendiri, karena harus menghadapi persaingan yang sangat ketat
dalam memperebutkan jumlah pelanggan/konsumen yang ada. ( Hendri Sukotjo dan
Sumanto Radix A: 2010, 216-228) Bisnis klinik kecantikan telah menjadi bisnis
yang menggiurkan.Hal ini didukung oleh masyarakat saat ini sangat memperhatikan
penampilan mereka, sehingga banyak sekali pengguna dari jasa perawatan
kecantikan ini.Tidak heran bila kemudian dalam beberapa tahun terakhir bisnis
salon kecantikan tumbuh menjamur di hampir setiap pelosok kota. Trend industri
kecantikan berkembang pesat di dunia termasuk di Indonesia. Negara Indonesia
secara umum diakui sebagai salah satu wilayah yang mengalami pertumbuhan paling
cepat secara global untuk kategori pasar “cosmetic and Toiletries”. Saat ini
Indonesia merupakan salah satu penyumbang kekuatan perekonomian di Asia.
Industri kecantikan di Indonesia sangatlah luas dan menjanjikan dengan
pertumbuhan pangsa pasar yang juga menjanjikan di tahun 2009. Hal ini mendorong
bagi perusahaan kecantikan, menjadikan Indonesia sebagai salah satu prioritas
dalam pengembangan pasar baru.
(Majalah Marketing 05/X/Mei/2010 dalam Jurnal UPI:2) 5 Industri
perawatan kecantikan pada tahun 2010-2011 mengalami pertumbuhan sebesar 7%.
Bisnis perawatan kecantikan ini terus mengalami kemajuan, hal itu dapat dilhat
dari banyaknya masyarakat yang mempercayakan masalah perawatan kecantikannya
pada para ahli kecantikan. (Majalah Marketing 05/X/Mei/2010 dalam Jurnal UPI:2)
Jumlah usaha kecantikan di Indonesia sudah mencapai ratusan ribu. Jenis usaha
ini makin beragam, dari salon kecantikan, perawatan kulit sampai dengan SPA.
Pasar perawatan kulit, salon kecantikan dan SPA diprediksi akan mengalami
pertumbuhan yang signifikan. Industri kecantikan di Indonesia sudah berkembang
dari tahun ke tahun dan menunjukkan pertumbuhan yang lebih stabil. Pertumbuhan
pasar produk Skin Care :10%-17%/ tahun, pertumbuhan pasar produk SPA :15%-25% /
tahun. (Spire Research and Consulting Market Analiys dalam Majalah Marketing
05/X/Mei/2010 dalam Jurnal UPI:3) Bisnis klinik kecantikan merupakan dualism
industry, artinya ada peraturan pemerintah yang mengijinkan pendirian klinik
kecantikan namun di sisi lain banyak ditemukan kerugian-kerugian akibat adanya
bisnis klinik kecantikan ini, terutama dari sisi produk yang di pasarkannya.
Karena, salah satu kegiatan dari klinik kecantikan adalah menjual berbagai
jenis produk kecantikan yang biasanya dibuat sendiri oleh dokter/tenaga ahli
dan bukan merupakan produk yang sudah terkenal mereknya, sehingga menimbulkan
keraguan dari konsumen. Produk kecantikan atau kosmetika sejak dulu telah
membantu wanita tampil lebih menarik.Seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, 6 beragam kosmetika muncul di pasaran. Namun
sayangnya, tidak semua kosmetika tersebut memenuhi kaidah farmasetika yaitu
aman, berkhasiat, dan berkualitas. Seperti yang kita ketahui bahwa banyak
produk kecantikan yang ditemukan mengandung bahan berbahaya. Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) memastikan 70 produk kosmetika berbagai jenis seperti
pemutih, krim malam, eyes shadow dan lipstik, ternyata mengandung zat dan bahan
kimia berbahaya. Menurut BPOM, produk di dalam alat kosmetika itu ditemukan zat
merkuri, hydroquinone diatas 2%, asam retinoat, zat warna merah K.3 (C1 15585),
merah K.10 (Rhhodamin B), dan jingga K.1 (C1 12075). Temuan itu berdasarkan uji
sampling di laboratorium BPOM sejak September 2008 hingga Mei 2009.
Penggunaan bahan-bahan tersebut dalam pembuatan kosmetika dapat
membahayakan kesehatan dan dilarang untuk digunakan sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 445/ MENKES/ PER/ V /1998 tentang bahan, zat
warna, substratum, zat pengawet dan tabir surya pada kosmetika dan keputusan
Kepala Badan POM No.HK.00.05.4.1745 tentang kosmetika.Pemakaian zat ini dapat
berdampak pada iritasi kulit berupa kemerahan atau rasa terbakar. Lebih jauh
lagi, bisa menyebabkan kerusakan otak permanen, gangguan ginjal dan juga
kanker.( Anynomous:2) Walaupun gencar isu mengenai kandungan berbahaya dalam
produk kecantikan, bisnis klinik kecantikan tetap mampu bertahan dan menunjukan
perkembangannya. Bahkan ada juga perusahaan yang membuat franchise bisnis
klinik kecantikan. Hal tersebut menjadi menarik, karena meskipun mendapat tekanan
dari masyarakat dan pemerintah, bisnis klinik kecantikan tetap banyak 7
diminati.Motivasi utama untuk mengembangkan kegiatan bisnis adalah laba. Laba
didefinisikan sebagai perbedaan antara penghasilan dan biaya-biaya yang
dikeluarkan. Sehingga dalam bisnis, para pengusaha harus dapat melayani para
pelanggan dengan cara yang menguntungkan agar kelangsungan hidup perusahaan
terjamin dalam jangka panjang (menjaga eksistensi). Selain itu, pebisnis juga
harus selalu peka terhadap kesempatan atau peluang baru dalam memuaskan
keinginan konsumen.(Anynomous:3) Kenyataan diatas membuktikan bahwa usaha di
bidang perawatan kecantikan sangat menjanjikan.
Salah satu persaingan terjadi di Kota Malang, sekarang sudah banyak
tempat-tempat perawatan kecantikan yang bermunculan yang mulai merambah di Kota
Malang. Seperti: GH Estetika, Natasha, LBC, Larissa, Martha Tilaar, Miracle,dll
yang sudah tidak asing lagi bagi para pengguna jasa perawatan di Malang.
Banyaknya tempat-tempat perawatan kecantikan tentu saja akan turut meramaikan
persaingan yang ada. Oleh karenanya, perusahaan dituntut untuk mampu menentukan
strategi yang tepat untuk memenangkan keunggulan bersaing. GH Estetika
merupakan salah satu dari beberapa perusahaan yang bergerak dibidang jasa
perawatan kecantikan di Kota Malang yang bisa dikatakan mampu bertahan ditengah
kerasnya persaingan. Saat ini GH Estetika sudah membuka cabang yang berada di
Sawojajar Mas Blok M No 25. Namun dibalik kesuksesan tersebut, tidak terlepas
dari ancaman pesaingpesaingnya.Dengan demikian GH Estetika harus mampu
mengembangkan strategi yang tepat untuk terus bertahan dan tetap unggul dari
pesaing-pesaingnya. 8 Perusahaan yang berhasil menjaga eksistensinya adalah
perusahaan yang memiliki keunggulan dari perusahaan lain yang sejenis. Keunggulan
bersaing yang berkesinambungan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
menciptakan suatu produk yang pada saat pesaing berusaha untuk menirunya akan
selalu mengalami kegagalan secara signifikan. Dengan penjelasan yang telah
diuraikan, peneliti tertarik untuk membahas masalah ini sebagai objek
penelitian skripsi dengan judul “ANALISIS STRATEGI BERSAING PADA GH ESTETIKA DI
MALANG RAYA”
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana strategi bersaing yang diterapkan GH Estetika di
Malang Raya ?
2. Bagaimana dampak Implementasi dari strategi bersaing GH Estetika
di Malang Raya ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi
bersaing yang diterapkan GH Estetika di Malang Raya?
2. Untuk mengetahui dampak Implementasi dari strategi bersaing GH
Estetika Malang Raya?
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan menjadi bahan acuan
dan informasi pengetahuan bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan pemasaran
yang berkaitan dengan strategi bersaing yang diterapkan.
2. Bagi Pihak Lain Diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan
sehingga dapat dijadikan sebagai refernsi untuk menambah pengetahuan terutama
bagi pihak-pihak lain yang membuat tugas akhir dengan pokok permasalahan yang
sama. 10 11
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis strategi bersaing pada Gadang Usaha (GD) Estetika di Malang Raya.. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment