Abstract
INDONESIA:
Dalam dunia kompetitif diharuskan bagi setiap perusahaan untuk mampu bersaing dan bertahan melalui strategi yang dijalankan oleh setiap perusahaan. Strategi yang sedang banyak diperbincangkan di kalangan publik saat ini adalah strategi melalui kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) dikarenakan kegiatan CSR yang dilakukan dapat menciptakan Brand Differentiation. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi perusahaan melalui pendekatan CSR dalam membangun citra perusahaan serta untuk mengetahui dampak Implikasi pelaksanaan program CSR guna membangun citra perusahaan .
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data wawancara, dokumentasi dan observasi serta menggunakan uji keabsahan data Triangulasi data.
Dari hasil analisis diketahui bahwa strategi CSR yang digunakan oleh PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya guna membangun citra perusahaan melalui program kegiatan CSR diantaranya: (Corporate Philanthropy, Community Volunteering, Socially responsible Business Practice (Community Development)) yang mana program kegiatan CSR yang dilakukan telah sampai pada tahap adopsi CSR ketiga, dengan menggunakan motif CSR profit dan people serta menggunakan model kegiatan CSR keterlibatan langsung dan bermitra dengan pihak lain. Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan informan diketahui bahwa implikasi pelaksanaan kegiatan CSR berdampak positif dalam membangun citra perusahaan PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya.
ENGLISH:
In competitive the world to be necessitated for one each company for can compete and last via strategy that carried on by one each company. strategy that be there are many is talked among current public is strategy through CSR'S activity. because of activity CSR who is done gets to create Brand differentiation. This research intent for work through business strategy that carried on by corporate via CSR'S approaching in build corporate image and to know performing Implication CSR programs.
This research is done by use of analisis descriptive kualitatif by use of interview data collecting method, documentation and observation and utilizes authenticity Triangulation data.
The analisis's result that CSR'S strategy that utilized by Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Firm in build corporate image its one of pass through CSR'S activity programs amongst those: (Corporate Philanthropy, Community Volunteering, Socially responsible Business Practice (Community Development)) which CSR'S activity programs that is done came up CSR'S adoption phase third, by use of motif CSR profit and people and utilizes activity model CSR'S direct involvement and gets partner with side other. Besides bases interview result that acknowledged CSR activity performing that implication have impacted positive in build corporate image Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Firm.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
(TJSL) yang dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
strategi perusahaan agar tetap hidup dalam masyarakat. Sebab dengan CSR
perusahaan berharap akan mendapat keuntungan investasi di masa mendatang (Anda
Nurlaila:2009). Menurut Direktur CSR Universitas Trisakti Maria R. Nindita
Radyati, CSR adalah investasi perusahaan dalam jangka panjang dan merupakan strategi
bisnis yang intinya “ Bukan hanya sekedar alat public relation maupun marketing
tapi sebagai rangkaian manajemen produksi, sumber daya hingga pemasaran,” yang
pada prinsipnya bertujuan untuk mencapai kesejahteraan internal dan eksternal
perusahaan. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu langkah
pentimg yang banyak dilakukan oleh korporasi hal ini bertujuan untuk
membangkitkan kesadaran dari korporasi. Ada tiga landasan penting yang harus
dimiliki oleh sebuah korporasi yaitu source, people, profit dari sini berarti
sebuah korporasi jika ingin beroperasi dalam jangka panjang harus menjiwai
kegiatan CSR dengan caracara etis, mengembalikan kebaikan kepada alam, menjalin
kerjasama dengan komunitas, dan menjadikan kegiatan ini sebagai sebuah
strategi. 2 Agar CSR tidak sekedar menjadi beban biaya semata bagi perusahaan
atau sekedar sebagai apresiasi perusahaan dalam melakukan usaha-usaha
voluntarism, maka CSR harus diintegrasikan ke dalam strategi perusahaan.
Lawrence dan Weber 2008 dalam Sri Indarti 2010 dalam artikel Arif Jauhar 2010
menyatakan bahwa jika suatu korporasi menjadikan CSR sebagai bagian dari visi
dan strategi bisnisnya maka korporasi tersebut akan menikmati reputasi dan
kenaikan nilai bisnis serta pertumbuhan laba dalam jangka panjang. Dalam jurnal
(Virvilaite 2011:534) disebutkan bahwa untuk saat ini tanggung jawab sosial
saat ini sedang popular dalam skala global, karena CSR dapat mendatangkan
keuntungan kompetitif dalam kesuksesan bisnis terutama dapat membangun citra
perusahaan. Selain itu Brabeck (2009) dalam Oktaviana (2012) yang melakukan
penelitian dengan melihat praktik CSR di Amerika Latin menghasilkan kesimpulan
antara lain: 1. Corporate Social Responsibility merupakan bagian yang integral
dengan bisnis perusahaan dan dibentuk dari strategi investasi yang dilakukan
oleh perusahaan. 2. Bisnis selalu dapat dipastikan memberikan efek dari segi
sosial dan lingkungan baik positif maupun negatif dari setiap rantai nilai
operasi yang dijalankan oleh perusahaan. 3. Efek dari value chain dan konteks
investasi (contextual investments) menjadi dasar tanggung jawab perusahaan. 3
4. CSR sebagai bagian (core) dari strategi bisnis perusahaan diharapkan
menciptakan nilai bagi perusahaan dan lingkungan. Penelitian lain yang
mendukung Brabeck (2009) dalam Oktaviana (2012) adalah penelitian Gulsevim dan
Gokhan (2009), program Corporate
Social Responsibility yang dilakukan
sebagai upaya meningkatkan reputasi sosial yang bertujuan untuk meningkatkan
nilai (value) perusahaan. Selain itu setiap perusahaan pada dasarnya memiliki
keinginan yang sama yaitu memiliki pencitraan yang positif dimata konsumen dan
masyarakat luas, baik dari segi nama perusahaan, produk, pelayanan dan jasa
yang ditawarkan. Perusahaan menyakini bahwa pencitraan yang positif ini akan
memberikan keuntungan yang salah satunya yaitu memberikan kemudahan bagi
perusahaan untuk mencapai tujuan yang efektif menurut Gronroos (
Sutisna,2001:332) dikutip dari www.e-iman.uni.cc. Selain itu citra perusahaan
saat ini merupakan salah satu keunggulan kompetitif yang harus dimiliki oleh
setiap perusahaan, hal ini sesuai dengan pernyataan ( Irakli, 2012 : 35) yang
menyatakan bahwa citra perusahaan sebagai inti dan harta perusahaan untuk
mengatasi rintangan persaingan dalam mencapai keuntungan kompetitif pada
society kapitalis. Dikutip dari jurnal bisnis ( Irakli 2012:37 ) yang
menyatakan bahwa ada beberapa dimensi utama yang berhubungan dengan citra
perusahaan yang ditemukan dari beberapa fenomena mengenai dunia kompetitif,
diantaranya yaitu : corporate identity, corporate reputation and service
quality. Berhubungan dengan tiga hal tersebut Gray and Balmer (1998) dalam
jurnal (Irakli 2012:37) 4 menambahkan bahwa selain tiga dimensi diatas yang
perlu dilakukan guna membangun citra perusahaan yaitu perlunya komunikasi
perusahaan, menurutnya komunikasi perusahaan adalah salah satu dari keunggulan
bersaing yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Salah satu bentuk
komunikasi efektif yang memiliki dampak positif bagi pencitraan perusahaan
adalah dengan dilakukannya kegiatan CSR (Virvilaite 2011:536). Karena untuk
saat ini CSR telah menjadi satu bagian terpenting dari praktek bisnis sehingga
banyak korporasi yang menjadikan CSR sebagai salah satu laporan tahunan dan
ditampilkan di setiap web korporasi (Henri dan Ane, 2013:1045). Terlebih untuk
saat ini di Indonesia, konsep corporate social responsibility telah dijadikan
sebuah kewajiban hukum yang harus dipatuhi oleh perusahaan, sebagaimana
ditegaskan dalam pasal 74 ayat (1) UU PT. ( Elly Erawati, 2010). Selain itu
kewajiban untuk tanggung jawab sosial dan kepedulian lingkungan juga telah
diatur oleh Allah dalam firmannya yaitu dalam surat Ali Imran: 110 dan 164,
Al-Baqarah: 271, Al-Ma’un: 1-3, Al-Anfal: 25, Ar-Rum: 29, dan surat Yunus:24
(Bustamam:2007), sedangkan ayat tentang kepedulian, menjaga dan melestarikan
lingkungan telah diatur dalam surat Surat Ar-Rum ayat 41-42 tentang larangan
membuat kerusakan di muka bumi, Surat Al A’raf Ayat 56-58 tentang peduli
lingkungan (Iril:2010). Tetapi dalam kenyataannya banyak perusahaan BUMN yang
Program tanggung jawab lingkungan dan sosial atau Corporate Social
Responsibility (CSR) yang dilaksanakan dinilai rawan penyimpangan hal ini
dinyatakan oleh (Eka Handriana:2013) dalam Suara Merdeka.com. Menurut Profesor
Yos, hal itu 5 karena sumber dana CSR BUMN merupakan uang negara yang berasal
dari kegiatan organisasi. "Ditinjau dari pendekatan uang negara, obyek
dana CSR BUMN dikuasai BUMN dan diperintahkan oleh Undang-Undang 40 Tahun 2007
dan peraturan internal BUMN. CSR BUMN berasal dari dana BUMN, organ yang
mengelola keuangan dalam rangka kegiatan negara. Ditambah lagi, seluruh
prosedur kebijakan CSR BUMN dilakukan BUMN yang merupakan kepanjangan tangan
negara," kata Yos Johan dalam forum.
Dengan beberapa unsur pendekatan
itu, maka dikatakan dana CSR adalah uang negara. Sementara selama ini,
pelaksanaan CSR BUMN terkesan jauh dari pantauan publik. Hal itu dinilai memicu
penyimpangan penggunaan dana CSR BUMN. Menurut Andhi Nirwanto, titik kerawanan
korupsi dalam CSR adalah adanya program CSR fiktif, CSR yang diberikan kepada
pihak diluar kriteria, tidak disalurkan seluruhnya karena sebagian untuk
kepentingan pribadi direksi, dan tidak melalui taca cara penyaluran yang benar.
"Melihat fenomena korupsi dewasa ini, titik rawan CSR bisa jadi dilakukan
dengan memperkecil besaran dana CSR, untuk memperbesar deviden," kata
Andhi. Selain itu menurut Pakar CSR, Pudyardono Prajarto dalam (Andreas Gerry
Tuwo:2013) mengatakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) sekarang menjadi
fenomena bisnis sebuah perusahaan. Namun, kegiatan ini masih dipandang sebelah
mata bagi sebagian besar masyarakat, “ hanya sekadar pencitraan dari perusahaan
yang bersangkutan, pandangan seperti itu banyak beredar di publik. Tapi, di
sisi lain apa pun niatannya tidak ada yang salah dengan CSR.” Jadi, yang
penting itu adalah CSR yang tepat sasaran dan sustainable. 6 Melihat banyaknya
fenomena tentang penyelewangan tujuan utama diadakannya kegiatan CSR, namun
fenomena tersebut tidak menyurutkan minat baik perusahaan untuk peduli terhadap
masyarakat sebagai bukti tanggung jawab sosial. Hal ini seperti yang dilakukan
oleh Perusahaan Philips yang mendukung Industri Pariwisata Bali (Lila
Intana:2013), Citi Bank Indonesia yang menyediakan dana tak kurang dari US$
401.000 untuk mendukung Program Pendidikan Keuangan bagi masyarakat kurang
mampu, selain itu Citi Bank Indonesia juga menandatangani kerjasama CSR senilai
US$ 860.000 atau senilai 83 Milliar dengan tujuh Lembaga Swadaya Masyarakat,
Bank BRI mendukung Pusat Agribisnis dengan dana bantuan BRI hingga 3M
(CRS.Indo). Bank Mega mengadakan kegiatan program CSR dalam bentuk Mega Peduli
dan Mega Berbagi (Indra Jatmiko:2012), PT. Angkasa Pura I juga mengadakan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (Febrina:2012). Berkaitan dengan kegiatan
CSR yang dilakukan oleh beberapa perusahaan, maka PT.
Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya
turut melaksanakan komitmennya dalam bidang tanggung jawab sosial sebagai wujud
kepedulian sosial dalam bentuk kegiatan bakti sosial dan program kepedulian
kepada masyarakat dengan anggaran dana sebagai berikut : 7 Tabel 1.1 Anggaran
Dana Kegiatan CSR Agrowisata No Tahun Anggaran Dana 1 2012 100 Juta 2 2013 150
Juta 3 2014 200 Juta Sumber : PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Dari anggaran
besaran dana yang dianggarkan setiap tahun maka bentuk kegiatan bakti sosial
yang dilakukan oleh PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya adalah bantuan
terhadap bencana alam yang berupa bantuan bahan pokok makanan atau sering
disebut sebagai sembako, sedangkan untuk kepedulian kepada masyarakat sekitar
ini dilakukan setiap tahun yang tepatnya pada hari tertentu seperti pada hari
kemerdekaan, hari raya Qurban dan hari raya besar Idul Fitri. Bentuk kepedulian
terhadap masyarakat sekitar yang dilaksanakan pada hari kemerdekaan ini berupa
bantuan dana kegiatan perayaan hari besar kemerdekaan. Sedangkan untuk perayaan
hari raya Qurban bentuk kepedulian kepada masyarakat berupa pembagian sapi dan
kambing disetiap daerah. Pada saat hari raya Idul Fitri bentuk kepedulian
sosialnya berupa pembagian parsel kepada masyarakat sekitar. Adapun daerah yang
mendapat bantuan yaitu daerah Abdul Gani Atas, daerah Abdul Gani Bawah, daerah
Junggo dan daerah sekitar
Perusahaan. Menanggapi banyaknya
fenomena mengenai kegiatan tanggung jawab sosial yang digunakan sebagai
strategi maka peneliti tertarik untuk mengangkat topik dengan judul “ Strategi
Membangun Citra Perusahaan Melalui Pendekatan 8 Corporate Social responsibility
(CSR ) (Studi pada PT. Kusuma Satria Dinasari Wisatajaya Kota Batu) ”. Hal ini
dikarenakan banyaknya persaingan yang kompetitif dan salah satu solusi untuk
memenangkan persaingan dan mendapat simpati dari masyarakat salah satunya
adalah dengan dilakukannya kegiatan tanggung jawab sosial atau yang sering disebut
sebagai corporate sosial responsibility (CSR). Karena salah satu manfaat
terbesar dengan diadakannya kegiatan corporate sosial responsibility (CSR)
adalah dapat menciptakan citra positif perusahaan (Margolis and Walsh 2001)
dalam Henri dan Ane, 2013:1045).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi membangun citra
perusahaan melalui pendekatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang
dilakukan PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Kota Batu?
2. Bagaimana implikasi pelaksanaan
program CSR sebagai strategi guna membangun citra perusahaan yang dilakukan
oleh PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Kota Batu ?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengkaji strategi membangun citra
perusahaan melalui pendekatan Corporate Social Responsibility (CSR) Studi pada
PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Kota Batu.
2. Untuk mengkaji implikasi dari pelaksanaan
program CSR sebagai strategi guna membangun citra perusahaan yang dilakukan
oleh PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Kota Batu.
1.3.2 Kegunaan Penelitian Adapun
peneliti melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi :
1. Peneliti Menambah pengetahuan dan wawasan
peneliti terutama dalam kajian ilmu manajemen pemasaran, khususnya mengenai
citra perusahaan dan Corporate Social responsibility (CSR) dan kesesuaiannya
saat diterapkan dalam sebuah organisasi.
2. Pihak Instansi Penelitian ini
diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap Divisi Agrowisata PT. Kusuma
Satria Dinasasri Wisatajaya guna memperkuat citra perusahaan.
3. Pihak Lain Khususnya bagi kalangan
akademis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi sebagai
referensi guna melakukan penelitian yang lebih mendalam.
1.4 Batasan Penelitian
Ruang lingkup penelitian yang dilakukan oleh
peneliti ini dibatasi pada pengambilan data kegiatan program CSR akan dilakukan
pada divisi Agrowisata pada PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya untuk
mewakili divisi-divisi yang lain dikarenakan Divisi Agrowisata ini divisi yang
lebih dikenal masyarakat luas. Selain itu kegiatan program CSR yang
dilaksanakan antara satu divisi dengan divisi yang lain itu tidaklah berbeda
karena pada intinya yang melaksanakan kegiatan program CSR tetap pihak
Manajemen PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya hanya saja pada waktu
pelaksanaannya saja yang dimoving setiap tahun.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Strategi membangun citra perusahaan melalui pendekatan corporate social responsibility (CSR): Studi pada PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Kota Batu. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment