Abstract
INDONESIA:
Kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan dalam mempertahankan dana yang besar untuk membiayai pertumbuhannya dimasa mendatang, sehingga perusahan tersebut harus dapat melakukan kebijakan dividen yang optimal. Sehingga kebijakan dividen optimal akan menciptakan keseimbangan antara dividen saat ini dan petumbuhan dimasa mendatang sehingga memaksimum kan harga saham perusahaan
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan data laporan audit perusahaan. Metode analisis data Regresi linier berganda yang meliputi uji deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Uji f, dan Uji t. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sector makanan dan minuman dengan sampel yang diambil dengan teknik purposive sampling.
Hasil analisis secara simultan menunjukkan variabel Dept To Equity Ratio (DER), Return On Invesment (ROI), Current Ratio (CR), Earning Per Share EPS) dan Ukuran Perusahaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Sedangkan secara parsial, Dept To Equity Ratio (DER), Return On Invesment (ROI) dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) dengan tingkat signifikansi kurang dari 0,05. Sedangkan Current Ratio (CR) dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio (DPR) dengan tingkat signifikansi lebih dari 0,05. Sedangkan Earning Per Share (EPS) dengan nilai r2 0,633 mempunyai pengaruh terbesar dan dominan terhadap Dividend Payout Ratio.
ENGLISH:
The Dividend policy affects the value of the company in maintaining substantial funds to finance future growth, so these companies should be able to make optimal dividend policy,So that the optimal dividend policy will create a balance between current dividends and future petumbuhan thus maximizing the company's stock price
This study uses quantitative methods, with data from the company's audit report. Method of multiple linear regression analysis of data that includes descriptive test, Classical Assumption Test, Test f, and t test. The population of this study is a manufacturing sub-sectors of food and beverages with samples taken by purposive sampling technique.
The results show the simultaneous analysis of variables Dept. To Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), the Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS) and the size of the Company has a positive and significant effect on the Dividend Payout Ratio (DPR). While partially, Dept. To Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI) and Earning Per Share (EPS) positive and significant effect on the Dividend Payout Ratio (DPR) with a significance level of less than 0.05. While the current ratio (CR) and firm size does not affect the dividend payout ratio (DPR) with a significance level of more than 0.05. While Earning Per Share (EPS) with r2 value of 0.633 has the biggest influence and dominant on the Dividend Payout Ratio.
BAB I
PENDAHULAN
1.1.
Latar
Belakang
Penelitian Investasi adalah
penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki biasanya berjangka
panjang dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang sebagai
kompensasi secara profesional atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan
resiko yang ditanggung. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada
aspek fisik (real asset) dan investasi pada aset finansial (financial asset).
Aset fisik adalah aset yang mempunyai wujud secara fisik, sedangkan aset
finansial adalah surat-surat berharga yang pada umumnya adalah klaim atau
aktiva riel dari suatu entitas. Alasan seorang investor melakukan investasi
adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang serta
untuk menghindari merosotnya nilai kekayaan yang dimiliki. Bagi perusahaan,
kegiatan investasi dapat digunakan sebagai sumber pendapatan atau perolehan
modal baru dapat dinikmati pada masa yang akan datang (Halim, 2003:2). Tujuan
para investor menginvestasikan dananya kepada suatu perusahaan adalah untuk
memaksimalkan return (tingkat pengembalian) tanpa mengabaikan resiko yang akan
dihadapinya, Return tersebut dapat berupa pendapatan dividen (dividend yield)
maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital
gain). Di lain pihak, perusahaan juga menginginkan pertumbuhan secara terus
menerus untuk 2 mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus juga harus
memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya
(Damayanti dan Achyani,2006). Hal ini akan menjadi menarik karena di satu sisi
perusahaan ingin mensejahterakan para pemegang sahamnya, namun di sisi lain
perusahaan juga harus memikirkan pertumbuhannya. Oleh karena itu, kebijakan
dari manajemen perusahan sangat diperlukan dalam melakukan pembagian
keuntungan. Kebijakan dividen suatu perusahaan melibatkan dua pihak yang saling
bertentangan, yaitu kepentingan para pemegang saham yang mengharapkan dividen
dengan kepentingan perusahaan terhadap laba ditahan. Besar kecilnya dividen
yang akan dibagikan oleh perusahaan tergantung kepada kebijakan dividen dari
masing-masing perusahaan (Arilaha, 2009). Kebijakan dividen berpengaruh
terhadap nilai perusahaan dalam mempertahankan dana yang besar untuk membiayai
pertumbuhannya dimasa mendatang. Sebaliknya, jika perusahaan tidak dapat
memberikan dividen yang besar bagi para pemegang saham , maka saham perusahaan
menjadi tidak menarik bagi investor. Oleh karena itu, untuk dapat menjaga dua
kepentingan tersebut perusahan harus dapat melakukan kebijakan dividen yang
optimal. Kebijakan dividen yang optimal adalah kebijakan dividen yang
menciptakan keseimbangan antara dividen saat ini dan petumbuhan dimasa
mendatang sehingga memaksimumkan harga saham perusahaan (Bringham dan Houston,
2010). Jika perusahaan menaikkan Dividend Payout Ratio maka harga saham
perusahaan akan naik. Hal ini dikarenakan kebijakan dividen 3 dapat memberi
kesan kepada investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di
masa yang akan datang (Riyanto, 2001). Namun jika DPR dinaikkan maka akan
semakin sedikit dana yang tersedia untuk reinvestasi sehingga tingkat
pertumbuhan yang diharapkan akan rendah dimasa yang akan datang dan ini akan
menekan harga saham perusahaan. Oleh karena itu, besarnya dividen yang akan
datang dibagikan kepada pemegang saham oleh masing-masing perusahaan berbeda
dari tahun ke tahun sesuai dengan kebijakan dividen yang diambil oleh setiap
perusahaan. Berdasarkan bentuk deviden yang dibayarkan, deviden dapat dibedakan
menjadi empat jenis (Darmadji dan Fakhruddin, 2005) yaitu: a. Dividen tunai
(Cash Dividend) b. Dividen saham (Stock Dividend) c. Dividen dalam bentuk
aktiva atau properti (Property Dividend) d. Dividen likuidasi (Liquiditing
Dividend) Dividen tunai (Cash Dividend) merupakan dividen yang dibayarkan dalam
bentuk uang tunai. Dividen saham (Stock Dividend) merupakan dividen yang
dibayarkan dalam bentuk saham dengan porsi tertentu. Dividen dalam bentuk
aktiva atau properti (Property Dividend) merupakan dividen yang dibayarkan
dalam bentuk barang dagangan, real estate, atau investasi yang dirancang oleh
dewan direksi. Dan dividen likuditas (Liqudity Dividend) merupakan yang
diberikan kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan. 4
Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan perbandingan antara Dividend PerShare
(DPS) dengan Earning Per Share (EPS), jadi perspektif yang dilihat adalah
petumbuhan DPS terhadap EPS. DPR merupakan perbandingan antara jumlah dividen
yang dibagikan pada satu tahun buku dengan total outstanding shares (total
semua saham yang diterbitkan). Dapat dilihat dalam komponen DPS terkandung
unsur dividen, jadi semakin besar dividen yang dibagikan kepada para pemegang
saham,
maka akan semakin besar pula
DPR nya. Sedangkan EPS merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak
pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan (outstanding shares)
(Sartono:2010). Kebijakan deviden dapat dinilai dari rasio keuangan, seperti
leverage yang mengunakan dept to equity ratio (DER), Profitabilitas yang
mengunakan return on invesment (ROI), likuiditas yang mengunakan current ratio
(CR), Nilai informasi Dividen yang menggunakan earning per share (EPS) ukuran
perusahaan (size). Ratio leverage atau rasio utang merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total utangnya lebih
besar dibandingkan dengan total asetnya. Rasio ini memfokuskan pada sisi kanan
atau kewajiban perusahaan. Rasio utang yang tinggi akan meningkatkan
profitabilitas, dilain pihak utang yang tinggi juga akan meningkatkan resiko.
Jika penjualan tinggi, maka perusahaan bisa memperoleh keuntungan yang tinggi
(karena hanya membayar bunga tetap). 5 Sebaliknya jika penjualan turun,
perusahaan terpaksa bisa mengalami kerugian karena adanya beban bunga yang
tetap harus dibayarkan (Hanafi dalam Kadir:2010). Profitabilitas perusahaan
adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat
pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Investor memiliki
sejumlah harapan atas sejumlah pengembalian dari investasinya di saat ini.
Pengembalian itu tentunya tergambar jelas pada perusahaan. Jika dari tahun ke
tahun perusahaan memiliki keuntungan yang signifikan tentu pula investor
cenderung memiliki harapan yang cukup optimis atas pengembalian yang pasti
didapatnya, sementara jika perusahaan pada tahun-tahun terakhir mengalami
kerugian maka secara otomatis terbayang disejumlah benak investor kerugian yang
dihitungnya (Arilaha, 2009). Return On Investment (ROI) merupakan indikator
yang tepat untuk mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam
menghasilkan keuntungan dalam jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia dalam
perusahaan (Syamsudin,2009:63). Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini
membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek (atau
lancar) yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tersebut. Dari ini banyak
pandangan ke dalam yang bisa didapatkan mengenai kompetensi keuangan perusahaan
saat ini dan kemampuan perusahaan untuk tetap kompeten jika terjadi masalah
(Horne dan Wachowicz:2005). Current ratio (CR) 6 merupakan indikator yang tepat
untuk mengukur kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki (Darsono dan Ashari:2005).
Nila informasi dividen digunakan untuk melihat informasi tentang diveden yang
akan di edarkan kepada para investor sedangkan Earning per share merupakan
indikator untuk menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh
investor atau pemegang saham persaham. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja
menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk
pemegang saham (Darmadji:2005) Investor membeli saham dengan harapan memperoleh
kembalian baik dalam bentuk dividen maupun peningkatan nilai saham dimasa yang
akan datang. Karena earning per share menjadi dasar untuk pembayaran dividen
dan menjadi dasar untuk peningkatan nilai saham di masa mendatang, para
investor selalu tertarik dengan earning per share yang dilaporkan oleh
perusahaan. Selain beberapa faktor tersebut, faktor yang perlu dijadikan
pertimbangan dalam kebijakan dividen adalah ukuran perusahaan atau skala
perusahaan. Perusahaan besar yang telah mapan dengan tingkat profit dan
kestabilan laba yang baik akan mudah memiliki peluang masuk ke pasar modal.
Perusahaan yang telah mapan cenderung memiliki Dividend Payout Ratio (DPR) yang
lebih tinggi dibanding dengan perusahaan baru atau berkembang,
Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan kepada total asset
perusahaan dalam Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat 7
diklasifikasikan besar atau kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara
lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain (Rita: 2011).
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjual produknya yang dimulai
dengan proses produksi yang tidak terputus nilai dari pembelian bahan baku
dilanjutkan dengan proses pengolahan bahan baku serta menjadi produk yang siap
dijual dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut sehingga sumber dana yang ada
akan terikat lama pada aktiva tetap. Perusahaan manufaktur lebih membutuhkan
sumber dana jangka panjang untuk membiayai operasi perusahaan mereka salah
satunya dengan investasi saham yang tentunya berhubungan dengan pembagian
deviden. Sub-Sektor makanan dan minuman merupakan salah satu perusahaan yang
menerapkan leverage dalam kegiatan operasionalnya. Peran penting perusahaan
makanan dan minuman ini dapat dilihat dari keberadaannya sebagai salah satu
kebutuhan dasar manusia. Alasan memilih perusahaan yang bergerak dalam industri
makanan dan minuman karena industri makanan dan minuman akan survive dan paling
tahan terhadap krisis dibandingkan dengan sektor lainnya, sebab dalam kondisi
krisis konsumen akan membatasi konsumsinya dengan memenuhi kebutuhan primer dan
mengurangi barang sekunder. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukan beberapa
hasil yang berbeda untuk masing-masing variabel yang mempengarui devidend
payout ratio (DPR), sehingga dapat menimbulkan research grap. 8 Hasil
penelitian mengenai pengaruh dept to equity ratio (DER) terhadap devidend
payout ratio (DPR) menunjukan hasil yang berbeda-beda. Penelitian yang di
lakukan putera (2011) menyatakan DER mempunyai positif dan signifikan terhadap
DPR. Hal ini berbeda dengan pemnelitian Lisa dan clara (2009) dan danica (2009)
dan putri (2012) menyatakan DER tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap DPR , dan juga Nur (2008) menyatakan mempunyai pengaruh negatif
signifikan terhadap DPR. Hasil penelitian mengenahi Return On Investment (ROI)
dilakukan oleh Danica (2009), Lisa dan Clara (2009) khasanah(2009), dan putri
(2012) menyatakan Return on Investment (ROI) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap dividend payout ratio. Hal ini berbdeda dengan yang dilakukan tama dan
sudaryono (2006), menyatakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
DPR. Hasil penelitian mengenahi current ratio (CR) dilakukan oleh khasanah
(2009) yang menyatakan likuiditas atau current ratio berpengaruh positif dan
signifikan terhadap DPR. Hal ini berbeda dengan penelitiannya Nur (2008) dan
Putri (2012) menyatakan, Current Ratio tidak mempunyai pengaruh dan signifikan
terhadap DPR. Hasil penelitian mengenai Earning per share (EPS) dilakukan oleh
Ernawati (2007) menyatakan, Earning per share (EPS) mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap dividend payout ratio. Sedangkan penelitianya Putri
(2012) menyatakan, Earning per share (EPS) menyatakan tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap DPR. 9 Hasil penelitian Mengenahi ukuran perusahaan
(Size) dilakukan oleh Nur (2008), putera (2011) dan khasanah (2009) menyatakan,
ukuran perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap devidend
payout Ratio (DPR). Sedangkan dalam penelitian Putri (2012) menyatakan, Ukuran
perusahan tidak dan signifikan terhadap DPR. Kesimpulan dari research gap
diatas secara terperinci dapat di tampilkan pada tabel 1.1. berikut ini : Tabel
1.1 Research Gap Vr. Dependen Vr. Independen Hasil Penelitian Peneliti DPR
(Devidend Payout Ratio dept to equity ratio (DER) +Singnifikan putera (2011)
+Tidak signifikan Lisa dan clara (2009) , anica (2009) putri (2012) -Signifikan
Nur (2008) Return On Investment (ROI) +Singnifikan Danica (2009), Lisa dan
Clara (2009) khasanah (2009), dan putri (2012) -Signifikan tama dan sudaryono
(2006) current ratio (CR) +Singnifikan khasanah (2009) -Signifikan Nur (2008)
dan Putri (2012) Earning per share (EPS) +Singnifikan Ernawati (2007)
-Signifikan Putri (2012) Ukuran perusahaan (Size) +Singnifikan Nur (2008),
putera (2011) dan khasanah (2009) -Signifikan Putri (2012 Sumber: berbagai
jurnal. Penelitian ini mencoba mengembangkan dari penelitian sebelumnya yang
mencoba meneliti kembali atas fenomena bisnis dan reseach gap yang terjadi.
Maka penelitian ini dilakukan dengan judul “ANALISIS PENGARUH VARIABEL
FUNDAMENTAL TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO 10 (Studi Pada Perusahaan Manufaktur
Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI Periode 2008-2012)”.
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas rumusan masalah penelitian
ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh Dept To Equity Ratio (DER), Return On
Invesment (ROI), Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS), dan Ukuran
Perusahaan secara parsial Terhadap Dividend Payout Ratio?
2. Apakah terdapat pengaruh Dept To Equity Ratio (DER), Return On
Invesment (ROI), Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS), dan Ukuran
Perusahaan secara simultan Terhadap Dividend Payout Ratio?
3. Variabel apakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap
Dividend Payout Ratio?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh
Dept To Equity Ratio (DER), Return On Invesment (ROI), Current Ratio (CR),
Earning Per Share (EPS), dan Ukuran Perusahaan secara parsial Terhadap Dividend
Payout Ratio.
2. Untuk mengetahui pengaruh
Dept To Equity Ratio (DER), Return On Invesment (ROI), Current Ratio (CR),
Earning Per Share (EPS), dan Ukuran Perusahaan secara simultan Terhadap
Dividend Payout Ratio.
3. Untuk mengetahui variabel
yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Dividend Payout Ratio.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi investor, dapat
memberikan masukan dan penambahan referensi serta pemahaman perubahan Dividend
Payout Ratio dengan melakukan analisis kinerja keuangan perusahaan.
2. Bagi perusahaan, hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja
manajemen yang akan datang.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat memberikan bahan
pertimbangan dan sumbangan pemikiran serta referensi bagi peneliti selanjutnya.
1.5. Batasan Penelitian
1. Penelitian ini di
fokuskan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2012 pada variabel
fundamental perusahaan.
2.
Peneliti hanya meneliti pada variabel Dept To Equity Ratio (DER), Return On
Invesment (ROI), Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS), dan Ukuran
Perusahaan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis pengaruh variabel fundamental terhadap dividend payout ratio: Studi pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman di BEI periode 2008-2012. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment