Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Monday, April 24, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi Manajemen:Mengukur kinerja reksadana saham syariah menggunakan indeks sharpe, treynor, jensen, rasio informasi, sortino dan roy safety first: Studi kasus pada reksadana saham syariah yang terdaftar di JII

Abstract

INDONESIA:
Perkembangan pasar modal saat ini sangat pesat, banyak para investor yang mulai tertarik untuk menanam modal mereka dalam bentuk investasi. Bisa dalam bentuk saham ataupun obligasi. Reksadana saham syariah merupakan instrument baru yang bisa dijadikan pilihan. Sebelum melakukan investasi para investor bisa melakukan pengamatan dengan mengukur kinerja reksadana saham syariah yang dipilih, menggunakan Indeks Sharpe, Indeks Treynor, Indeks Jensen, Rasio Informasi, Rasio Sortino Dan Rasio Roy Safety First. Tujuan penggunaan ke-enam metode adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja reksadana saham syariah.
Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif deskriftif yang bertujuan untuk menerangkan hasil perhitungan kinerja reksadana saham syariah pada tahun 2012-2013. Data-data penelitian diperoleh dari data sekunder dalam hal ini web otoritas jasa keuangan ada 7 reksadana saham syariah yang dijadikan sampel penelitian setelah melalui metode purposive sampling. Verifikasi hasil dilakukan dengan melakukan uji independent sample test.
Hasil dari pengukuran kinerja reksadana saham syariah menggunakan metode Sharpe, Treynor Jensen rasio informasi, dan sortino menunjukkan ada 4 reksadana saham syariah yang memberikan hasil kinerja yang baik pada tahun 2012 dan roy safety first memberikan hasil 2 reksadana saham syariah yang memberikan kinerja terbaik. Sedangkan pada tahun 2013 ke-enam metode memberikan hasil perhitungan yang sama yakni hanya ada satu reksadana saham syariah yang memberikan hasil kinerja yang buruk hal ini berarti hipotesis pertama H0 ditolak yang berarti tidak ada perbedaan kinerja reksadana saham syariah menggunakan metode sharpe, treynor, jensen, rasio informasi, sortino dan roy safety first atau dalam uji independent sample test h1 diterima.
ENGLISH:
Nowadays the development of capital market is raising and many investors interest to make investment in the type of shares or obligation. Mutual funds in syariah shares is the new instrument as the people option. Before make investment, investor should analyze the market by measures the performance of mutual funds in syariah shares which could be analyzed by Sharpe index, Treynor Index, Jensen index, Ratio Information, Ratio Sortino and Ratio Roy Safety First. The purpose of using this six term is to know if there is the different level performance of mutual funds in syariah shares.
This analysis using qualitative descriptive which wants to explain the result of measurement of mutual funds in syariah shares performance in 2012- 2013. The data are taken from data seconder. In this case, the authority of money service web mentions there are 7 mutual funds in syariah shares could be taken as the sample of the analysis by using purposive sampling method. Verification result is done by independent sample test.

The measurement result of the mutual fund in syariah shares uses the method of Sharpe, Treynor Jensen, ratio informasi, dan sortino provides 4 mutual funds in syariah shares are in good performance in 2012. And the result of roy safety first provides 2 mutual fund in the best performance. In the 2013, all six methods give same result, the result anwered; only one mutual funds gives bad result which means the first hypothesis (H0) rejected and means there is no different performance result of mutual fund in syariah shares by using the sharpe, treynor, jensen, ratio informasi, sortino dan roy safety first or in the independent sample test h1 is accepted
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perkembangan pasar modal mempunyai peranan yang penting bagi kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat pemodal kehadiran pasar modal merupakan tambahan alternatif pilihan untuk investasi (Gunawan, dan Almira, 2006:3). Dalam pasar modal terdapat dua unsur yang terkait, yaitu pihak yang bersedia membeli saham atau obligasi dan pihak yang menawarkan saham dan obligasi kepada masyarakat atau investor. Tentu sudah sering kita dengar mengenai saham, obligasi, dan reksadana. Menurut Widiatmodjo (2005:54), Saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Sedangkan menurut fatwa DSN – MUI adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan dan tidak termasuk saham yang memiliki hak - hak istimewa. Obligasi menurut Purwosutjipto (2008:203) adalah surat bukti pengakuan utang, yang dapat dikeluarkan oleh pemerintah atau oleh perusahaan, dengan jangka waktu sekurang-kurangnya satu tahun. Reksadana menurut UU No.8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27 reksadana didefinisikan sebagai“wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi”. Berdasarkan konsep tersebut, secara jelas bahwa reksadana merupakan kumpulan dana dari masyarakat yang diinvestasikan 2 pada saham, obligasi deposito berjangka, pasar uang, dan sebagainya. Reksadana ini mempunyai sebutan yang berbeda-beda diberbagai negara, unit trust untuk Inggris dan mutual fund untuk Amerika Serikat (Gunawan, dan Almira, 2006:8). Sebelum berinvestasi di reksadana kita perlu mengetahui jenis reksadana apa yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan investasi kita. Jenisjenis reksadana yang tersedia di Indonesia ada empat berdasarkan kategori instrumen, yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana campuran. Salah satu instrumen reksadana saham, dan saat ini di Indonesia telah ada instrumen reksadana saham syariah. Memilih reksadana yang akan memberikan pengembalian seperti yang diharapkan membutuhkan cara pandang dan analisa yang tepat karena dengan memilih reksadana yang tepat dan yang memiliki kinerja yang baik dapat memberikan tingkat pengembalian yang tinggi serta dapat memperkecil risiko dalam menginvestasikan dana di reksadana (Rudiyanto, 2013:180). Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan investor ketika berinvestasi pada reksadana. Pertimbangan utama investor pada umumnya adalah kinerja reksadana tersebut. Pertimbangan lainnya risiko, besarnya biaya, tinggi rendahnya harga atau NAB/Unit, besarnya aset yang dikelola reksadana (ukuran reksadana), laporan investasi dan komunikasi dengan manajer investasi. 3 Tabel 1.1 Dana Kelolaan Reksadana Kuartal I/2014 Reksadana Saham 88 Triliun Resadana Terproteksi 41 Triliun Reksadana Pendapatan Tetap 35,9 Triliun Reksadana Campuran 29,53 Triliun Reksadana Pasar Uang 12 Triliun Reksadana Indeks 419,86 triliun Sumber : www.Koran sindo.com Seperti yang telah dilangsir oleh Koran sindo pada 07 april 2014 (lihat tabel 01) Berdasarkan data Bapepam, total dana kelolaan reksadana akhir Maret 2014 mayoritas masih dikontribusi dari reksadana saham. Tercatat dana kelolaan reksadana berbasis saham sebesar Rp88 triliun, kemudian reksadana terproteksi dengan nilai sebesar Rp 41 triliun. Pada kuartal II reksa dana campuran memberikan return rata-rata 9,90% dan pendapatan tetap 3,35%, kinerja reksa dana enam bulan pertama tahun 2014 lebih baik. Dengan kinerja rata-rata IHSG sebesar 11,63%, kinerja reksa dana saham 12,66%, reksa dana campuran 7,61% dan reksa dana pendapatan tetap 2,91% (www.infovesta.com). Dari informasi di atas kita dapat mengetahui bahwa reksadana saat ini sedang berkembang dengan baik. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa semakin berkembang suatu kegiatan ekonomi pasti juga berbanding lurus dengan resiko yang dihadapi. Begitu pula dengan reksadana saham syariah Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per akhir Desember 2013, reksa dana saham syariah mencatatkan dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp5,3 4 triliun. Hal ini menunjukkan bila dibandingkan dengan reksadana saham, reksadana saham syariah masih sangat jauh tertinggal. Tabel 1.2 Perkembangan Reksadana Saham Syariah Tahun NAB 2003 0 2004 593 2005 559 2006 723 2007 2203 2008 1816 2009 4630 2010 5220 2011 5564,79 2012 8060,79 2013 7976,35 Sumber: bapepam Dari tabel di atas kita dapat mennyimpulkan bahwa dari awal tahun adanya reksadana saham syariah yakni tahun 2003 hingga tahun 2013 nilai aktiva bersih (NAB) semakin meningkat hal ini menunjukkan bahwa reksadana saham syaraih juga cukup diminati oleh para investor melihat perkembangannya yang cukup baik. Dalam reksadana, informasi mengenai risiko menjadi penting dalam membandingkan kinerja investasi Reksadana. Pengukuran kinerja dengan mempertimbangkan faktor risiko memberikan informasi bagi investor tentang sejauh mana suatu hasil atau kinerja yang diberikan manajer investasi dikaitkan dengan risiko yang diambil untuk mencapai kinerja tersebut. Untuk 5 mengetahui portofolio reksadana yang optimal maka harus dilakukan pengukuran kinerja reksadana dengan bermacam metode yang dapat dilakukan dalam mengukur kinerja reksadana (Tandelilin, 2001:320):.
Pengukuran kinerja Reksadana yang secara khusus mengukur risk dan return dari portofolio investasi (reksadana) yang bersangkutan. Beberapa metode yang sering digunakan dalam evaluasi kinerja reksadana antara lain metode Sharpe, metode Treynor dan metode Jensen (Tandelilin, 2001:322) . Metode sharpe sendiri metode yang membandingkan kinerja rata-rata kinerja reksadana dengan investasi bebas resiko dalam hal ini adalah sertifikat bank Indonesia (Tandelilin, 2001:324) tidak berbeda jauh dengan metode sharpe, pada metode treynor juga menggunakan kinerja rata-rata reksadana dan investasi bebas resiko perbedaannya ada pada pembagi masing-masing metode jika sharpe menggunakan standart deviasi dari return portofolio maka treynor menggunakan beta pasar. Metode Jensen menilai kinerja reksadana diatas kinerja pasar sesuai risiko yang dimilikinya (Tandelilin, 2001:330). Sedangkan Meytasari (2013): Santosa dan Amelina (2012) memberikan hasil bahwa secara umum reksadana memiliki kinerja yang lebih baik dari kinerja pembanding (return pasar maupun suku bunga bebas risiko). Penelitian Agustin (2009) dan Wibowo (2005) menunjukkan indeks kinerja reksadana saham lebih buruk dari indeks pasar. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk pengukuran kinerja reksadana saham adalah metode Sharpe dan metode Treynor yang dapat menggambarkan kemampuan Manajer Investasi dalam mengelola reksadana saham yang dikelolanya yang 6 mengukur seberapa besar penambahan hasil investasi yang diperoleh untuk setiap unit risiko yang diambil. Bagi para investor baru yang ingin menginvestasikan dananya di reksadana, sangatlah penting untuk mengetahui reksadana dari perusahaan manajer investasi mana yang memiliki kinerja paling baik. Reksadana dikatakan memiliki kinerja yang baik apabila memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan risiko yang wajar dan baik. Dengan adanya pemaparan kinerja reksadana saham di Indonesia diharapkan dapat memberikan gambaran obyektif tentang kondisi kinerja reksadana saham di Indonesia khususnya reksadana saham syariah karena secara umum dapat dikatakan bahwa syariah menghendaki kegiatan ekonomi yang halal, baik produk yang menjadi objek, cara perolehannya, maupun cara penggunaannya. Dari sini dapat diasumsikan bahwa bentuk investasi syariah dalam membangun ekonomi nasional harus diperhitungkan, karena tingkat perkembangannya yang relatif cepat.
 Masqood (2003:8) menerangkan hubungan antara Islam dengan harta kekayaan. Menurutnya agama Islam mendukung pengumpulan kekayaan asalkan dilakukan dengan tidak melanggar ketentuan syariah, beliau memberikan banyak alasan dan dasar hukum yang menjadikan investasi sangat dianjurkan, yaitu seperti dalam Q.S Al-Hasyr 59:7, 4 n1ö à )ø9$# Ï%Î!ur ÉAq ߧ =Ï9ur ¬Tsù 3t à )ø9$# È@÷dr& ô`ÏB ¾Ï&Î!q ßu 4 n?tã ª !$# uä!$sùr& !$¨ B Ïä!$uŠÏYøîF{$# tû÷üt/ P 's!r ß Š tbq ä3tƒ Ÿw ös1 È@Î6 ¡¡9$# Èûøó$#ur ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur 4 yJ»tGuŠø9$#ur 7 (#q à ) ¨ ?$#ur 4 (#q ß gtFR$$sù ç m÷Ytã öN ä39pktX $tBur ç nr ä ã sù ãAq ߧ 9$# ã N ä39s?#uä !$tBur 4 öN ä3ZÏB ÇÐÈ É>$s)Ïèø9$# ß ƒÏx© © !$# ¨ bÎ) ( © !$# Artinya : Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orangorang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. Yang isinya menerangkan agar harta tidak boleh hanya beredar diantara orang-orang kaya saja. Agama Islam juga melarang segala bentuk kemacetan kekayaan. Kekayaan yang telah Allah SWT limpahkan kepada umat Islam harus didistribusikan kepada masyarakat luas supaya dapat membantu perkembangan pertumbuhan ekonomi sehingga setiap orang akan mendapatkan kemakmuran. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Celakalah orang-orang yang berbicara pada orang lain dan mereka yang mengumpulkan kekayaan dan menghitung-hitungnya, mereka berpikir bahwa kekayaan mereka akan membuatnya hidup kekal.” (HR Al-Hakim). Dengan berdasarkan pada teori pasar modal, beberapa ukuran kinerja portofolio sudah memasukkankan factor return dan risiko dalam perhitungannya. Beberapa ukuran kinerja portofolio yang sudah memasukkan faktor risiko adalah Indeks Sharpe, Indeks Treynor Dan Indeks Jensen (Tandelilin,2001:324). Akan tetapi Untuk mengukur kinerja reksadana saham 8 juga bisa menggunakan Metode Rasio Informasi, Rasio Sortino Dan Ratio Roy Safety First (Rudiyanto,2013:177). Rasio informasi merupakan rasio yang mengukur konsistensi dari reksadana untuk menghasilkan return yang berbeda dari benchmark yang menjadi acuan (Rudiyanto,2013:182). sedangkan rasio sortino mengurangi tingkat bebas risiko pengembalian dari pengembalian portofolio, dan kemudian membagi dengan deviasi downside (Rudiyanto,2013:183).
Rasio roy safety firts membantu menghitung dengan memberikan jumlah standar deviasi antara tingkat yang diharapkan dan tingkat minimum yang dapat diterima, dengan jumlah yang lebih tinggi dianggap lebih aman (Rudiyanto, 2013:178). Perbedaannya dengan rasio sharpe adalah pada variabel return diinginkan. Pada Sharpe Ratio, variabel yang digunakan adalah Return Bebas Risiko seperti SBI, Deposito, sementara itu, pada Roy’s Ratio, return diinginkan yang dipergunakan bersifat subjektif dalam besaran tertentu seperti 20%. 30% dst atau tingkat return sama dengan return pasar. Dari sisi interprestasi, hasil kedua perhitungan ini sama, semakin tinggi rasio yang dihasilkan, maka semakin optimal pula kinerja risk and return dari suatu reksadana. Salah satu alasan digunakan metode ini karena pada tahun 2008, terjadi kasus dimana sebagian besar reksadana membukukan nilai return negatif, dan setelah dilakukan evaluasi berdasarkan Sharpe Ratio, ternyata ditemukan hasil yang dapat memberikan kesimpulan yang menyesatkan. 9 Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul:“ PENGUKURAN KINERJA REKSADANA SAHAM SYARIAH MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, JENSEN, RASIO INFORMASI, SORTINO DAN ROY SAFETY FIRST”
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan pada kinerja reksadana saham syariah bila diukur dengan menggunakan Metode Sharpe, Treynor, Jensen, Rasio Informasi, Rasio Sortino dan Roy Safety First?
2. Apakah ada perbedaan pada kinerja reksadana saham syariah yang diukur dengan menggunakan Metode Sharpe, Treynor, Jensen, Rasio Informasi, Rasio Sortino dan Roy Safety First bila menggunakan uji independent sample t-test?
 1.3 Tujuan Penelitian
 1. Mengetahui kinerja reksadana saham syariah bila diukur dengan menggunakan Metode Sharpe, Metode Treynor, Metode Jensen, Rasio Informasi, Rasio Sortino dan Ratio Roy Safety First.
2. mengetahui perbedaan pada kinerja reksadana saham syariah yang diukur dengan menggunakan Metode Sharpe, Treynor, Jensen, Rasio Informasi, Rasio Sortino dan Roy Safety First bila menggunakan uji independent sample t-test.

1.4 Batasan Penelitian Ruang lingkup dari pembahasan yang akan dibahas peneliti dalam pengukuran kinerja reksadana saham syariah dengan menggunakan metode  Sharpe, Metode Treynor, Metode Jensen, Rasio Informasi, Rasio Sortino dan Ratio Roy Safety First. 11
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Mengukur kinerja reksadana saham syariah menggunakan indeks sharpe, treynor, jensen, rasio informasi, sortino dan roy safety first: Studi kasus pada reksadana saham syariah yang terdaftar di JIIUntuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment