Abstract
INDONESIA:
Di tengah maraknya persaingan bisnis perbankan yang ketat, service atau pelayanan yang baik adalah hal yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya dalam bisnis ini. Untuk itu service atau mutu layanan harus ditingkatkan untuk mempertahankan asaing yang ketat dalam dunia bisnis harus memperhatikan faktor-faktor personilnya. Namun demikian tidak mungkin apabila masing-masing personil dalam usaha tersebut itu tidak dibekali dengan kamampuan dan ketrampilan yang memadai dan sesuai dengan ruang lingkup keinginan yang diharapkan oleh perusahaan. Untuk itu perlu bagi perusahaan untuk mempersiapkan langkah-langkah pemecahannya guna menghadapi kesulitan- kesulitan yang dihadapi dan memperkecil resiko akibat adanya masalah tersebut. Dan untuk menjamin agar tiap-tiap bidang dalam bentuk usaha dilaksanakan oleh tenaga kerja dengan kecakapan dan keahlian dalam bidangnya masing-masing maka diperlukan adanya sebuah pelatihan. Dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan akan mampu mempengaruhi kinerja yang pada akhirnya akan tercapai kemajuan dan keberhasilan perusahaan melalui sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis pelatihan yang diikuti karyawan PT Bank Syariah Mandiri cabang Malang dan menguji secara simultan maupun parsial pengaruh Instruktur/pelatih, materi pelatihan, metode pelatihan, dan peserta terhadap kinerja karyawan. Serta untuk menguji dan membuktikan dari keempat variabel tersebut, manakah yang paling berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian ini dilakukan di PT Bank Syariah Mandiri cabang Malang. Terdapat 33 sampel yang dipilih secara random sampling. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah model regresi linier berganda. Sebelum melakukan analisis regresi, maka dilakukan uji validitas, reliabilitas dan uji asumsi klasik, sehingga data yang dihasilkan akan baik.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang diikuti karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Malang adalah pelatihan umum dan pelatihan khusus. Sedangkan secara simultan pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Sedangkan secara parsial variabel Instruktur dan Peserta berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan variabel Materi dan Metode pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel yang mempunyai berpengaruh paling dominan terhadap kinerja karyawan adalah variabel Instruktur.
ENGLISH:
In the era of tight banking business competition, excellence service can determine success or failure of business. Therefore, the quality of service must be improved to maintain and develop the company itself. In developing a rigorous competitiveness of business in the world, the business should consider personnel factors. However, it is impossible if each of the personnel in this business is not equipped by ability, sufficient skills and willingness in accordance of the scope expected by the company. It is very important that the company take measures to solve the difficulties encountered and minimize risk due to the existence of the problem. And to ensure that each field in the form of business carried out by someone who has skills and expertise in their discipline fields that need a training. By conducting training it is expected to be able to affect performance that will drive the company's progress and success of quality human resources (HR).
The purpose of this study is to describe the types of training followed by the employees of PT Syaria Mandiri Bank branch of Malang and partially or simultaneously examines the influence of instructor/trainer, training materials, training methods, and participants of employee performance. In addition, the study is to examine and to prove the four variables, which are the most dominant influences on the employees performance.
The research was conducted at PT Syaria Mandiri Bank branch of Malang. There are 33 samples chosen at random sampling. In this study data analysis used was multiple linear regression models. Before performing regression analysis, the researcher tested the validity, reliability and test the assumptions of classical, so the data generated will be good.
.
.
Based on the research results, it can be concluded that the variable instructor / trainer, training materials, training methods, and participants either simultaneously or partially have a significant influence on employee performance. The Variables that have the most dominant influence on the performance of employees is the variable instructor / trainer. So it can be concluded that the variables comprising the training instructor / trainer, training materials, training methods, and participants have an equally important role in improving employee performance.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam era globalisasi dan
perindustrian yang semakin maju terbentuk persaingan yang semakin tajam
sehingga setiap perusahaan dan para pelaku ekonomi harus mampu mengikuti,
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi serta memanfaatkan peluang
sekaligus tantangan yang muncul. Investasi sumber daya manusia dan teknologi menempati
posisi yang strategis dalam perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan dalam
menghasilkan suatu produk barang atapun jasa. Pemanfaatan sumber-sumber penting
tersebut memerlukan kemampuan perusahaan dalam hal manajemen maupun teknis,
sehingga mempunyai tingkat hasil guna dan daya guna yang tinggi. Sumber daya
manusia merupakan faktor yang paling penting dan asset yang berharga bagi
perusahaan. Oleh sebab itu progam perencanaan tenaga kerja, pengolahan, dan
pengembangan sumber daya manusia menjadi progam utama dalam efektifitas
perusahaan, karena pencapaian tingkat efisiensi dan kemampuan bersaing juga
bergantung pada baik buruknya progam sumber daya manusia. Sampai saat ini belum
ada satupun perusahaan yang dapat mengoperasikan faktor produksi tanpa
memanfaatkan tenaga kerja. Bahkan ada semacam kecenderungan makin besar
perusahaan dari segi kuantitas dan kualitas, makin besar jumlah kebutuhan akan
tenaga kerja. Meskipun telah ditemukan teknologi baru berupa mesin-mesin
otomatis dan komputerisasi berupa perangkat 2 keras maupun perangkat lunak,
tetapi bagi sebagian besar perusahaan belum dapat melaksanakan kegiatannya
tanpa adanya tenaga kerja. Justru dengan semakin modernya peralatan produksi
(mesin-mesin), kebutuhan tenaga kerja yang profesional juga semakin meningkat.
Problema tersebut menjadi tanggung jawab manajemen tenaga kerja untuk mencari
jalan keluarnya. Salah satu jalan keluarnya adalah memberikan pendidikan dan
pelatihan kepada para tenaga kerja. Berdasarkan hasil penelitian Valle, et al.
2000: 287 (dalam Willson Gustiawan) pelatihan merupakan satu diantara proses
yang signifikan dalam fungsi manajemen sumber daya manusia suatu organisasi.
Pelatihan memainkan peran dalam memelihara dan mengembangkan
kemampuan individu dan organisasi secara keseluruhan. Penelitian lain juga
menyatakan bahwa perubahan pada pengetahuan dan kebiasaan merupakan hasil dari
pelatihan. Reaksi atas program pelatihan berkaitan dengan karakter personal dan
situasional dalam persepsi peserta perihal dukungan manajemen, isi pelatihan
berkaitan dengan pekerjaan mereka serta otoritas dan kebebasan mereka untuk
memulai perubahan yang disarankan dalam pelatihan (Carrol and Nash, 1970:187).
Manusia merupakan faktor utama yang dapat menentukan kuantitas dan kualitas
produk, maka organisasi yang baik dan ingin berhasil dalam mencapai tujuannya
membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai kemampuan, cakap, terampil, mempunyai
kemauan dan kesungguhan untuk bekerja secara efektif dan efisien. Dengan
mencapai efisiensi dan efektifitas pada sumberdaya tersebut, maka kinerja akan
meningkat sehingga mendorong pencapaian tujuan organisasi 3 (Bambang,1996).
Untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang dapat menyikapi perubahan yang
terjadi dan memenuhi kualifikasi, salah satu cara adalah pendidikan dan
pelatihan (Hartono, 2000). Dalam melaksanakan pelatihan, ada beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan dan berperan dalam pelatihan dan pengembangan antara
lain: instruktur, peserta, materi (bahan), metode, tujuan pelatihan dan
lingkungan yang menunjang. Di tengah maraknya persaingan bisnis perbankan yang
ketat, service atau pelayanan yang baik adalah hal yang sangat menentukan
berhasil atau tidaknya dalam bisnis ini. Untuk itu, service atau mutu layanan
harus ditingkatkan untuk mempertahankan dan mengembangkan dari perusahaan itu
sendiri. Bank juga harus bisa mengikuti perkembangan jaman kalau tidak ingin
dianggap ketinggalan dengan bank pesaing lainnya. Dalam mengembangkan daya
saing yang ketat dalam dunia bisnis harus memperhatikan faktor-faktor personilnya.
Namun semua itu, tidak mungkin apabila masing-masing personil dalam usaha
tersebut tidak dibekali dengan kemampuan dan ketrampilan yang memadai dan
sesuai dengan ruang lingkup keinginan yang diharapkan oleh perusahaan. Untuk
itu perlu bagi perusahaan untuk mempersiapkan langkah-langkah pemecahannya guna
menghadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan memperkecil resiko akibat
adanya masalah tersebut. Dan untuk menjamin agar tiap-tiap bidang dalam bentuk
usaha dilaksanakan oleh tenaga kerja dengan kecakapan dan keahlian dalam
bidangnya masing-masing maka diperlukan adanya sebuah pelatihan, baik yang
diadakan oleh perusahaan sendiri maupun 4 lembaga-lembaga profesional yang
khusus mengadakan progam pelatihan sumber daya manusia. Terkait pelatihan
karyawan, PT Bank Syariah Mandiri cabang Malang dalam menghadapi berbagai macam
persaingan baik dengan bank syariah maupun konvensional, perusahaan telah
memprogramkan pelatihan terhadap karyawannya. Berbagai pelatihan telah
dilakukan di Bank Syariah Mandiri cabang Malang guna meningkatkan kinerja para
pegawainya. Pelatihan tersebut berupa pelatihan umum dan pelatihan khusus yang
dilakukan di tempat kerja maupun di luar tempat kerja.
Program tersebut rutin dilakukan setiap 1 tahun sekali dan
dilakukan min 2 kali sesuai intruksi dari kantor pusat (hasil wawancara dengan
bagian personalia). Untuk mengikuti program pelatihan tersebut, karyawan
diharuskan mengikuti tes terlebih dahulu. Pre-test tersebut dilakukan melalui
program yang disebut dengan Mandiri Syariah e-learning. Proses pelatihan
sepenuhnya dilakukan melalui media E-Learning. Pembelajaran melalui E-Learning
dimulai dari proses pendaftaran, pelatihan, test dan evaluasi sampai dengan
penerbitan sertifikat pelatihan. Dalam tes tersebut, jika karyawan tidak dapat
memenuhi standar nilai di atas 70 maka, tidak dapat mengikuti pelatihan. Tujuan
dilakukannya tes tersebut adalah untuk mendapatkan peserta yang memiliki
kemampuan dan kemauan tinggi dalam mengikuti pelatihan. Sebagaimana telah
diprogramkan, pelatihan di bank Syariah Mandiri cabang Malang bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan ketrampilan karyawan, membantu dalam memahami dan
menyelesaikan 5 pekerjaan, dan menjadi salah satu cara untuk promosi jabatan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Bambang Wahyudi (2002: 124) yang mengatakan
bahwa pelatihan menurut Cascio adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang
memperoleh keahlian atau pengetahuan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan
jabatan. Diharapkan dengan adanya program pelatihan dengan prosedur yang
dibuat, karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Malang benar- benar memanfaatkan
fasilitas yang diberikan perusahaan sehingga hasilnya dapat berpengaruh
terhadap kinerja. Pelatihan terdiri atas program-program yang dirancang untuk
meningkatkan kinerja pada tingkat individu, kelompok dan organisasi. Kinerja
yang meningkat pada gilirannya menyiratkan bahwa terdapat perubahan yang dapat
diukur dalam hal pengetahuan, keahlian, sikap, dan perilaku sosial yang menuju
pada prestasi kerja karyawan sendiri (Simamora, 1997:346). Kinerja karyawan
merupakan kuantitas, kualitas dan waktu yang digunakan dalam menjalankan tugas
(Cormick dan Tiffin 1980 dalam Sutrisno 2010:172). Pencapaian hasil kerja
ditentukan oleh karyawan yang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, artinya
karyawan yang memiliki tanggungjawab, mampu melaksanakan pekerjaannya tepat
waktu dan dapat mencapai target yang telah ditentukan. Adapun parameter kinerja
meliputi kuantitas, kualitas dan ketepatan waktu. Dari uraian pernyataan
tersebut dapat dilihat letak pentingnya pelatihan, dimana dengan adanya
pelatihan yang dilaksanakan secara teratur oleh perusahaan akan dapat membantu
meningkatkan 6 pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan dari para karyawan,
sehingga mereka dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan dengan baik.
Kebutuhan karyawan akan pelatihan harus dikaitkan dengan kebutuhan perusahaan
dan kebutuhan akan tugas atau pekerjaan karyawan. Kalau tidak maka akan terjadi
pelatihan yang salah arah. Dengan kata lain efektifitas dan efisiensi pelatihan
tidak bakal terjadi. Hal ini akan terlihat pada kinerja karyawan dan perusahaan
yang berada di bawah standar. Penilaian kebutuhan karyawan akan pelatihan
menentukan apakah terjadi perbedaan antara syarat-syarat pekerjaan dan
ketrampilan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Berdasarkan uraian
dari latar belakang di atas, maka timbul keinginan untuk mengkaji lebih dalam
mengenai keterkaitan pelatihan karyawan terhadap kinerja, sehingga peneliti
berminat melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Implementasi Pelatihan
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri cabang
Malang)”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Apa saja jenis-jenis pelatihan yang dilakukan oleh Bank Syariah
Mandiri cabang Malang?
2. Apakah variabel pelatihan (Instruktur(X1), Materi pelatihan(X2),
Metode pelatihan(X3), Peserta pelatihan(X4) berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja karyawan pada
Bank Syariah Mandiri cabang Malang?
3. Variabel pelatihan (Instruktur(X1), Materi pelatihan(X2), Metode
pelatihan (X3), Peserta pelatihan(X4) manakah yang berpengaruh dominan terhadap
kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri cabang Malang?
1.3 Tujuan Dari
1.3 Tujuan Dari
rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan jenis-jenis pelatihan yang
dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri cabang Malang.
2. Untuk menguji dan
menganalisis baik secara parsial maupun simultan apakah variabel pelatihan
Instruktur(X1), Materi pelatihan(X2), Metode pelatihan(X3), Peserta
pelatihan(X4) berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri
cabang Malang. 3. Untuk menguji dan menganalisis variabel pelatihan
Instruktur(X1), Materi pelatihan(X2), Metode pelatihan(X3), Peserta
pelatihan(X4) manakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan pada
Bank Syariah Mandiri cabang Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis Dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang
diperoleh di bangku kuliah dan di lapangan. Dan juga sebagai pendalaman dan
pemahaman tentang teori yang berkaitan dengan pelatihan dan kinerja karyawan.
2. Bagi Instansi Sebagai bahan masukan bagi perusahaan tentang
implementasi pelatihan terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri
cabang Malang agar dijadikan pertimbangan dan perbaikan bagi kelangsungan
organisasi ke depan.
3. Bagi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Dapat memberikan sumbangan
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang pelatihan dan kinerja karyawan.
Dan juga sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan tema pelatihan dan kinerja.
1.5 Batasan Penelitian
Untuk menyederhanakan permasalahan agar
pembahasan masalah mengarah pada tujuan yang akan dicapai, maka dalam penelitian
ini yang akan diteliti adalah pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan pada
Bank Syariah Mandiri cabang Malang.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh implementasi pelatihan terhadap kinerja karyawan: Studi kasus pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment