Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan untuk : menguji, meneliti, dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap disiplin kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syari’ah Malang
Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syari’ah Malang. Sampel penelitian ini sebesar 50 orang karyawan. Pengambilan sampel adalah sampel jenuh. Data dikumpulkan langsung dari responden dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan teks analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan secara simultan dari empat variabel kepuasan kerja yaitu kepuasan finansial, kepuasan fisik, kepuasan sosial, dan kepuasan psikologi terhadap disiplin kerja karyawan dengan nilai F hitung ≥ F tabel sebesar 14,635 ≥ 2,579. Secara parsial diketahui kepuasan finansial (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja karyawan dengan nilai t hitung ≥ t tabel sebesar 3,716 ≥ 2,014, kepuasan fisik (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja karyawan dengan nilai t hitung ≤ t tabel sebesar -1,013 ≤ 2,014, kepuasan sosial (X3) berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja karyawan dengan nilai t hitung ≥ t tabel sebesar 2,061 ≥ 2,014, dan kepuasan psikologi (X4) berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja karyawan dengan nilai t hitung ≥ t tabel sebesar 2,434 ≥ 2,014. Dari hasil penelitian secara parsial tersebut, kepuasan kerja yang dirasakan para karyawan baik kepuasan finansial, kepuasan sosial maupun psikologi dapat mempengaruhi disiplin kerja karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syari’ah Malang, kecuali pada kepuasan fisik (X2). Sedangkan untuk variabel yang paling dominan mempenagruhi disiplin kerja karyawan adalah kepuasan finansial (X1).
ENGLISH:
This study aims to : examine, investigate, and analyze the effect of job satisfaction on employees working discipline. The research was conducted in the State Savings Bank (Limited) Branches of Sharia Malang
The study population was all employees of the State Savings Bank (Limited) Branches of Sharia Malang. The research samples were 50 employees. Sampling was saturated samples. The data were collected directly from respondents by using questionnaires and research instruments in the form of text of data analysis using test of validity, test of reliability, and multiple linear regression.
The results of this study, prove that there is significant influence simultaneous of the four job satisfaction variables, namely satisfaction of financial, physical satisfaction, social satisfaction, and psychological satisfaction to ward employees working discipline at the value of F count F table for 14.635 ≥ 2.579. It was partially known that financial satisfaction (X1) significantly affected the discipline of employees working with t count value ≥ t table for 3.716 ≥ 2.014, physical satisfaction (X2) had no significant effect on employees working discipline with t count value ≤ t table for -1.013 ≤ 2.014, social satisfaction (X3) had significant effect on employees working discipline with t count value ≥ t table 2.061 ≥ 2.014, and the psychological satisfaction (X4) had significant effect on employees working discipline with t count ≥ t table for 2.434 ≥ 2.014. From the partial results of the study, job satisfaction which felt by the employees whether financial satisfaction social satisfaction and psychological satisfaction may affect work discipline of the employees of PT. State Savings Bank (Limited) Branches of Sharia Malang, except for physical satisfaction (X2). While for the most dominant variable which affects employees working discipline is financial satisfaction (X1)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Dewasa ini perkembangan ilmu
pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat meningkat. Cara kerja di setiap
organisasi senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan semakin canggih.
Berbagai cara ditempuh oleh perusahaan agar dapat bertahan dan berkembang dalam
proses operasinya. Bagi para pemimpin harus dapat mencari solusi dalam
menghadapi berbagai hambatan dan masalah yang pastinya akan muncul seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Ada banyak faktor
yang membuat suatu perusahaan dapat terus menjalankan operasinya, yaitu alam,
modal, tenaga kerja dan keahlian. Keempat faktor tersebut saling terkait dan
tidak berdiri sendiri, melainkan harus saling mendukung demi tercapainya tujuan
perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi dari keempat faktor tersebut,
faktor tenaga kerja atau manusialah yang terpenting karena manusia merupakan
penggerak segala aktivitas yang ada pada perusahaan. Titik berat pengelolaan
sebuah perusahaan adalah sumber daya manusianya yaitu karyawan. Manusia selalu
berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi. Suatu perusahaan
akan tersendat dalam beroperasi tanpa peran serta yang aktif dari karyawan meskipun
alat-alat yang dimiliki oleh perusahaan sangat canggih, karena
peralatan-peralatan canggih yang dimiliki oleh perusahaan difungsikan hanya
sebagai pendukung setiap aktivitas dan proses dari produksi perusahaan. Dapat
dikatakan bahwa sumber daya manusia memegang peranan penting dalam perusahaan
karena sumber daya manusia sebagai penggerak segala usaha dan aktivitas yang
ada diperusahaan dan juga sebagai penentu jalannya perusahaan. Nampak bahwa
sumber daya terpenting suatu perusahaan atau organisasi adalah sumber daya
manusia yaitu orang-orang yang merancang dan menghasilkan barang atau jasa,
mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya
finansial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi.
Tanpa orang-orang yang memiliki keahlian atau kompeten maka mustahil bagi
organisasi untuk mencapai tujuannya. (Sadili, 2006:21) Kepuasan kerja pada
dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki
tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada
dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegitan yang dirasakan sesuai dengan
keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut.
Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas
perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja.
Kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap produktivitas suatu
organisasi secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini lah yang membuat
betapa pentingnya kepuasan kerja karyawan terhadap perusahaan. Beberapa ahli
memberikan definisi mengenai kepuasan kerja : Menurut As’ad (2004: 104)
kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap karyawan terhadap pekerjaannya
sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan sesama karyawan.
Kepuasan kerja dapat melalui beberapa hal, yaitu gaji dan upah, pekerjaan yang
menarik, peluang promosi jabatan serta kemampuan atasan dalam menunjukkan
perhatian terhadap para pegawai/karyawan, rekan kerja yang bersikap bersahabat.
Dan ada pula pendapat lain mengenai penentuan suatu kepuasan kerja adalah
Pertama, Kerja yang secara mental menantang pegawai yang cenderung menyukai
pekerjaan yang memberikan kesempatan menggunakan ketrampilan dan kemampuan
dalam bekerja. Kedua, Gagasan yang pantas pegawai menginginkan sistem upah/gaji
dan kebijakan promosi yang adil, tidak meragukan dan sesuai degan pengharapan
mereka. Ketiga, Kondisi kerja yang mendukung pegawai peduli lingkungan kerja
baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas yang
baik. Keempat, Rekan sekerja yang mendukung adanya interaksi sosial antara
sesama pegawai yang saling mendukung menghatar meningkatkan kepuasan kerja.
Kelima, Jangan lupakan kesesuaian antara kepribadian pekerjaan. Holand dalam
Robbins (2001) mengemukakan bahwa kecocokan yang tinggi antara kepribadian
seorang pegawai dan pengharapan akan menghasilkan individual yang lebih
terpuaskan. Keenam, Ada dalam gen bahwa 30 % dari kepuasan individual dapat
dijelaskan oleh keturunan ( Robins, 2001). Pemahaman yang lebih tepat tentang
kepuasan kerja dapat terwujud jika analisa tentang kepuasan kerja dihubungkan
dengan prestasi kerja, tingkat kemangkiran, keinginan pindah, usia pekerja,
tingkat jabatan dan besar kecilnya organisasi (Siagian.1999). Untuk lebih
jelasnya hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Kesatu, kepuasan kerja
dan prestasi, menjadikan kepuasan untuk memacu prestasi kerja yang lebih baik.
Kedua, kepuasan kerja dan kemangkiran artinya bahwa karyawan/pegawai yang
tinggi tingkat kepuasan kerja akan rendah tingkat kemangkirannya. Ketiga,
Kepuasan kerja dan keinginan pindah, salah satu penyebab timbulnya keinginan
pindah kerja adalah ketidakpuasan pada tempat bekerja saat ini. Kempat,
kepuasan kerja dan usia, kecendrungan yang terlihat bahwa semakin lanjut usia
pegawai tingkat kepuasan kerjanya semakin tinggi. Kelima, kepuasan kerja dan
tingkat jabatan, semakin tinggi tingkat kedudukan seseorang dalam suatu
organisasi pada umumnya semakin tingkat kepuasannya cendrung lebih tinggi pula.
Keenam kepuasan kerja dan besar kecilnya organisasi, Jika karena besarnya
organisasi para pegawai terbenam dalam masa kerja yang jumlahnya besar sehingga
jati diri dan identitasnya menjadi kabur, karena hanya dikenal nomor pegawainya
saja. Hal tersebut berdampak negatif pada kepuasan kerja. Selanjutnya
keterkaitan kepuasan kerja yang dapat mempengaruhi kedisiplin karyawan.
Pengertian disiplin dikemukakan juga oleh Nitisemito (1988), yang mengartikan
disiplin sebagai suatu sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan
peraturan dari perusahaan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin
merupakan kata yang sering kita jumpai, yaitu ketentuan berupa
peraturan-peraturan yang secara eksplisit perlu juga mecakup sanksi-sanksi yang
akan diterima jika terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan tersebut.
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, ketenteraman, ketearturan, dan ketertiban. (Prijodarminto S,
1993:42) Dalam kaitannya dengan disiplin kerja, Siswanto mengemukakan disiplin
kerja sebagai suatu sikap menghormati, menghargai patuh dan taat terhadap
peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis
serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksi apabila
ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. (Siswanto, 1989:63)
Faktor kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan kerja
karyawan. Seorang karyawan yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan
tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang karyawan
yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang
tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Demikian juga karyawan yang mempunyai
kedisiplinan akan mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan
kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan. Pada akhirnya karyawan yang
mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai produktivitas kerja
yang baik karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Menurut Hasibuan disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung
jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini
mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyrakat. Oleh karena itu, setiap menejer selalu berusaha agar
para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif
dalam kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik. Untuk memelihara
dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak
faktor yang mempengaruhinya. Sedangkan disiplin kerja dapat dinilai dengan
ketepatan waktu, kepatuhan pada peraturan, ketepatan dalam menggunakan alat
produksi, dan ketepatan dalam memanfaatkan bahan-bahan produksi. (Hasibuan,
2003:193).
Dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dari
beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya perilaku disiplin kerja,
kesejahteraan merupakan faktor yang dapat dipenuhi oleh pihak perusahaan
terhadap karyawannya, yang selanjutnya akan memberikan kepuasan dan
kecintaannya terhadap perusahaan atau pekerjanya. Bank Tabungan Negara Kantor
Cabang Syari’ah Malang disingkat BTN KCS Malang merupakan salah satu Bank
Syari’ah yang ada di Indonesia. Bank yang mempunyai visi : Menjadi Strategic
Business unit dalam BTN yang sehat dan terkemuka dalam jasa keuangan syariah
dan mengutamakan kemaslahatan bersama.(Dokumen BTN KCS Malang) Pada saat
peneliti melakukan Praktek Kerja Lapangan di Bank Tabungan Negara Kantor Cabang
Syari’ah Malang, peneliti melihat atau mengamati betapa disiplinnya para
karyawan BTN KCS Malang. Didalam Bank Tabungan Negara KCS Malang ada beberapa variabel
kepuasan kerja yang digunakan untuk menciptakan kepuasan kerja karyawan yang
diantaranya : (As’ad, 2004) 1. Kepuasan finasial 2. Kepuasan fisik 3. Kepuasan
sosial 4. Kepuasan psikologi Para karyawan melakukan pekerjaannya dengan penuh
senang dan kecintaannya terhadap pekerjaannya, hal ini disebabkan beberapa
indikatorindikator kepuasan kerja karyawan yang dijalankan secara baik oleh BTN
KCS Malang, yang diantaranya : 1. Pekerjaan yang menarik bagi karyawan. 2.
Kesesuaian pekerjaan dengan minat dan bakat yang dimiliki karyawan. 3. Upah dan
promosi dalam pekerjaan yang representatif. 4. Sikap teman sekerja, penyelia,
atasan yang baik. 5. Kondisi lingkungan kerja yang menyenangkan Hubungan antara
kepuasan kerja dengan disiplin kerja. Menurut Nitisemito (1998), bahwasanya
salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku disiplin kerja adalah
kesejahteraan. Dengan adanya kesejahteraan pekerja itu akan merasakan kepuasan
dan kecintaan terhadap pekerjaannya. Dimana seseorang yang merasakan
kesejahteraan, kebutuhannya akan terpenuhi dan dapat hidup layak. Dan dengan
kelayakan tersebut seseorang akan lebih tenang dan dengan ketenangan tersebut
diharapakan mereka lebih disiplin dalam bekerja. Berdasarkan Latar belakang
masalah diatas maka penulis mengambil judul “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Disiplin Kerja Karyawan Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syari’ah
Malang”. Hal ini menarik karena untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan
dalam memberikan pelayanan yang terbaik terhadap nasabah serta untuk mencapai
keberhasilan instansi. Sehingga harapannya dari hasil penelitian yang diperoleh
nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan pihak SDM perusahaan ini dalam
menentukan kebijakan dan langkah-langkah strategi untuk meningkatkan kualitas
kedisplinan kerja karyawan.
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas,
dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1.
Apakah variabel kepuasan kerja berpengaruh simultan terhadap disiplin kerja
karyawan Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syari’ah Malang ?
2.
Apakah variabel kepuasan kerja berpengaruh secara parsial terhadap disiplin
kerja karyawan Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syariah Malang ?
3.
Dari variabel kepuasan kerja mana yang berpengaruh dominan terhadap disiplin
kerja karyawanBank Tabungan Negara (persero) Kantor Cabang Syari’ah Malang?
1.3.
Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
1.
Untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel kepuasan kerja secara
bersama-sama (simultan) terhadap disiplin kerja karyawan Bank Tabungan Negara
(Persero) Kantor Cabang Syari’ah Malang.
2.
Untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel kepuasan kerja secara parsial
terhadap disiplin kerja karyawan Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang
Syari’ah Malang.
3.
Untuk menguji dan menganalisis variabel kepuasan kerja yang dominan terhadap
disiplin kerja karyawan Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syari’ah
Malang.
1.3.2.
Kegunaan Penelitian Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
baik secara teoritis maupun secara praktis.
1.
Manfaat teoritik Manfaat teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan
kontribusi pada bidang khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia atau bidang ilmu
yang relevan, juga penelitian yang terkait dengan kepuasan kerja dengan
disiplin kerja.
2. Manfaat praktis Bagi instansi atau
perusahaan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan ataupun kebijakan dan upaya untuk dapat memuaskan
kerja para karyawan, sehingga karyawan bisa disiplin dalam pekerjaannya.
3. Bagi peneliti Sebagai syarat menyelesaikan
kuliah untuk mengajukan skripsi, juga untuk menambah hasanah ilmu pengetahuan
dibidang ilmu Sumber Daya Manusia (SDM), dan melatih penulis untuk dapat
menerapkan teori – teori yang di peroleh dalam perkuliahan pada kenyataan yang
ada dilapangan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh kepuasan kerja terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syariah Malang". Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment