Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Wednesday, April 5, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi akutansi:Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi


Abstract

INDONESIA:
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) merupakan penerimaan yang tidak berasal dari pajak, penerimaan ini merupakan penerimaan yang bersumber dari masyarakat atas pelayanan yang diberikan suatu instansi pemerintah pada masyarakat. Saat ini pemerintah sedang berupaya mengoptimalkan PNBP untuk menyelenggarakan kegiatan pemerintah dan pembangunan nasional, oleh karena itu Kebun Raya Purwodadi dibawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai salah satu instansi pemerintahan juga menyelenggarakan PNBP yang diatur dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 106 tahun 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pencapaian target PNBP di Kebun Raya Purwodadi. Dari latar belakang itulah sehingga penelitian ini dilakukan dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi pencapaian target Penerimaan Negara Buka Pajak (PNBP) pada UPT BKT Kebun Raya Purwodadi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dimana tujuannya untuk menggambarkan secara sistematis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target PNBP di Kebun Raya Purwodadi. Subyek penelitian yaitu pengunjung Kebun Raya Purwodadi, jumlah sampel 100 orang dan menggunakan teknik Accidental sampling (berdasarkan kebetulan). Data yang diperoleh menggunakan cara sebaran angket/kuisoner, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan PNBP tercapai sesuai target di Kebun Raya Purwodadi dipegaruhi oleh faktor harga, fasilitas dan pelayanan. Harga yang murah menjadi daya tarik pengunjung untuk datang ke kebun raya. Pelayananan yang memuaskan serta ramah membuat pengunjung untuk datang lagi ke Kebun Raya Purwodadi, namun fasilitas atau sarana dan prasarana di Kebun Raya Purwodadi masih kurang, sehingga pengunjung kurang nyaman dalam menggunakan fasilitas yang ada.
ENGLISH:
Non-Tax State Revenuesor PNPB comes from other sources than taxes such as from society for government institutional services. Currently, the government is trying to optimize the revenue to carry outits activities and national development.Therefore,Purwodadi botanical gardens under Indonesian Institute of Sciences (LIPI) as one of the government agencies also conducts PPNB based on government regulation of the Republic of Indonesia number 106 of 2012. The study aims to determine the factors influencing the PNPB achievement in Purwodadi botanical gardens. From the background of the study, this research is conducted with the tittle "Factors Influencing Target Achievement of Non-Tax State Revenues in UPT Conservation Center of Purwodadi Botanical Gardens”.
This study uses a qualitative descriptive approach to describe systematically about the factors influencing achievement of non-tax state revenues in Purwodadi Botanical Gardens. The subject of this research are visitors of Purwodadi botanical gardens. The sample consists of 100 visitors using the random sampling. The data collection employsquestionnaire distribution, interview, and documentation.

The results shows that Purwodadi botanical garden fulfill its PNPB target due to the factors of ticket price, facilities and services. Low ticket price attracts visitors to come to the botanical gardens. Good and friendly services make visitors to revisit Purwodadi botanical garden. However, the lack of Purwodadi botanical garden facilities becomes a problem which makes visitors feel less comfortable in using the facilities.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah wujud dari pengelolahan keuangan negara yang merupakan instrumen bagi Pemerintahan untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran negara dalam rangka membiayai pelaksanaan pemerintah dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum. (Adetya, 2014) Pemerintah diharapkan agar mampu mengoptimalkam seluruh penerimaan Negara. Pemungutan yang dilakukan suatu negara di samping sebagai sumber penerimaan dalam negeri juga mempunyai peranan fungsi alokasi, fungsi distribusi dan stabilisasi.
 Sebagaimana yang diketahui bahwa penerimaan negara terbesar berasal dari pajak, namun selain penerimaan pajak ada pula penerimaan yang bukan berasal dari pajak, penerimaan tersebut disebut dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Saat ini pemerintah sedang berupaya untuk meningkatkan penerimaan negara yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk menyelenggarakan kegiatan pemerintah dan pembangunan nasional. (http://www.anggaran.depkeu.go.id) Dalam rangka untuk mensukseskan penyelenggaraan Negara dan pembangunan nasional yang berkeadilan sosial, diperlukan dana yang semakin besar, khususnya yang berasal dari penerimaan dalam negeri antara lain berupa 2 Penerimaan Negara Bukan Pajak. Oleh karena itu Penerimaan Negara Bukan Pajak semakin perlu diekstensifikasikan dan diintensifkan pemungutannya. (http://www.anggaran.depkeu.go.id) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) merupakan sumber penerimaan pajak negara selain dari penerimaan pajak. PNBP memiliki kontribusi yang cukup signifikan bagi penerimaan negara. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari penerimaan pajak. Jenis-jenis PNBP ada yang berlaku umum dan berlaku khusus/fungsional yang diperoleh masing-masing kementerian negara/lembaga dari kegiatan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kementerian negara/lembaga tersebut. Gambar 1.1 Perkembangan Penerimaan negara tahun 2007-2014 ( dalam milyar rupiah ) Sumber : Badan pusat statistik 0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000 1800000 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 penerimaan pajak penerimanaan bukan pajak 3 Dari data data Badan Pusat Statistik dari data tahun 2007 sampai dengan tahun 2014 di atas menunjukkan bahwa penerimaan negara bukan pajak masih di bawah dari penerimaan pajak, namun mengalami kenaikan signifikan seperti penerimaan pajak.
Dalam rangka mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) guna menunjang pembangunan nasional, maka pemerintah menetapkan suatu undang-undang yang mengatur tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1997. Undangundang ini berisi tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sedangkan tentang jenis dan penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 22 Tahun 1997 menimbang bahwa perlunya suatu peraturan atas penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ke kas negara agar sesuai dengan tujuan UU no 20 tahun 1997. Selain itu Peraturan Pemerintah nomor 22 tahun 1997 ini ditetapkan sebagai langkah penertiban sehingga jenis dan besarnya pungutan yang menjadi sumber penerimaan tersebut tidak menambah beban bagi masyarakat dan pembangunan itu sendiri (Natalia, 2014) Kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mengamankan target PNBP adalah optimalisasi penerimaan SDA terutama dari migas, peningkatan kinerja BUMN, serta optimalisasi PNBP kementerian/lembaga (K/L). PNBP dipungut atau ditagih oleh instansi pemerintah (Kementerian dan Lembaga Non Kementerian) sesuai dengan perintah UU atau PP atau penunjukan dari Menteri 4 Keuangan, berdasarkan Rencana PNBP yang dibuat oleh pejabat instansi pemerintah tersebut. (http://www.anggaran.depkeu.go.id) Berbeda dengan penerimaan pajak yang hanya dikelola oleh satu kementrian yaitu Kementrian Keuangan, dalam hal ini dikelola oleh Direktorat Jendral Pajak, PNBP dikelola oleh banyak Kementrian/lembaga, terutama untuk penerimaan PNBP lainnya berupa penjualan aset, sewa aset, jasa, pendidikan dan lainnya sebagainya. Saat ini PNBP dikelola oleh lebih dari 3.000 satuan kerja (satker) dengan jenis dan tarif PNBP yang beragam dengan jumlah lebih dari 15.000 jenis dan masing-masing diatur dengan peraturan pemerintah. Oleh karena itu karena adanya keberagaman jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), maka masing-masing kementerian dan lembaga non kementerian itu membutuhkan suatu Peraturan Pemerintah yang bersifat pribadi untuk kepentingan lembaganya.
Dan untuk menunjang pembangunan nasional serta mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). (Putranto, 2013) Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai salah satu kementrian/lembaga riset dan teknologi yang menyelenggarakan fungsi PNBP juga mengelola berbagai jenis PNBP yang tarifnya diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 106 tahun 2012 tentang Tarif atas Jenis Penrimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia serta Peratuaran Pemerintah Republik Indonesia nomor 13 tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementrian Riset dan Teknologi. 5 UPT BKT Kebun Raya Purwodadi dibawah LIPI juga merupakan sumber dari PNBP, penerimaan yang ada di Kebun Raya Purwodadi mulai dari penjualan tiket karcis masuk, jasa pemanduan, persewaan seperti sewa gedung, oubond, camping dan penjualan tanaman, semuanya hasil dari pendapatan tersebut disetor langsung ke bendahara pusat sebagai penerimaan PNBP, namun dari semua penerimaan tersebut Kebun raya ditarget dalam penerimaan tersebut dari pusat. Untuk memaksimalkan penerimaan PNBP yang berada di UPT BKT Kebun Raya Purwodadi yang merupakan instansi dibawah LIPI, oleh karena itu penulis ingin meneliti “Faktor-Faktor apa yang mempengaruhi pencapaian target PNBP yang ada di UPT BKT kebun Raya Purwodadi”
1.2  Rumusan Masalah
 Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
 1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pencapaian target PNBP pada UPT BKT Kebun Raya Purwodadi?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target PNBP pada UPT BKT Kebun Raya Purwodadi?
 1.4 Manfaat Penelitian
 Manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Aspek Teoritis
a. Sebagai bahan refrensi perkembangan PNBP di Indonesia dan sumber pengetahuan khususnya dalam bidang akuntansi
 b. Sebagai bahan kajian dan informasi bagi penelitian dimasa mendatang yang berkaitan dengan masalah ini.
 2. Aspek Praktis
Bagi instansi dapat menngetahui penerimaan mana yang paling berpengaruh dalam target PNBP sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan suatu keputusan dan kebijakan. Serta agar tercipta penerimaan maksimal pada PNBP di Kebun Raya Purwodadi
. 1.5 Batasan Penelitian

 Batasan dalam penelitian ini bertujuan untuk membatasi cakupan penelitian. Penelitian ini memfokuskan masalahnya pada faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target PNBP di UPT BKT Kebun Raya Purwodadi,. serta peneliti menggunakan teknik accidental sampling yaitu dengan memilih siapa saja yang kebetulan dijumpai menurut keinginan peneliti pada hari tertentu.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi..." silakan klik link dibawah ini


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment