Abstract
INDONESIA:
Berbicara mengenai bisnis, dewasa ini kita dapat merasakan bahwa perkembangan dunia bisnis yang tumbuh semakin pesat, sehingga menimbulkan persaingan pasar yang cukup ketat. Kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnis, menjadi salah satu kunci sukses sebuah bisnis untuk memenangkan persaingan pasar. Dalam pergeseran era bisnis, yang sebelumnya revolusi industri dan sekarang menjadi revolusi informasi. Membuat setiap perusahaan harus menyusun formula strategis dalam menghadapi persaingan. Salah satu langkah untuk menyusun perencanaan strategis adalah dengan pengukuran kinerja. Apalagi PT. Anugerah Tekindo Sasinaap Mulia (ATSM) merupakan perusahaan yang bisa dikatakan baru. Untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain, PT. ATSM perlu adanya penilaian kinerja terkait dengan rencana strategisnya.
Penelitian ini menggunakan metode Balanced Scorecard, dengan menggunakan empat perspektif yang ada, diantaranya adalah: Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, dan Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran. Pendekatan penelitian dengan cara kualitatif, yaitu dengan memaparkan hasil analisis dari keempat perspektif yang ada di dalam Balanced Scorecard.
Hasil dari Balanced Scorecard dalam perspektif keuangan menunjukkan nilai current ratio yang fluktuasi (102,26%, 276,41%, 254,32%). Untuk ROI nya mengalami penurunan setiap tahunnya (41,44%, 29,68%, 19,69%). Sehingga harus mendapatkan perhatian dari manajemen perusahaan. Meskipun mengalami penurunan tapi secara keseluruhan perusahaan cukup baik, karena adanya peningkatan laba setiap tahun. Dalam perspektif pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan terhadap PT. ATSM sudah baik, terlihat dari banyaknya pelanggan yang menyatakan rasa puas mengenai layanan yang diberikan perusahaan. Untuk perspektif bisnis internal, perusahaan terus berbenah dengan berbagai inovasi pelayanan terhadap pelanggan agar mendapat tempat di hati pelanggan. Serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengukur bagaimana tingkat produktivitas yang mengalami penurunan, meski tingkat kepuasan karyawan sebagian besar menyatakan puas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja PT. ATSM masuk dalam kriteria cukup baik dan disarankan menerapkan metode Balanced Scorecard dalam pengukuran kinerjanya.
ENGLISH:
In discussing business, we may know that the development of the business world is growing more rapidly, resulting in a fairly tight market competition. Creativeness and innovativeness in doing business is one of the keys to a successful business to win the market competition in today’s business era, which was previously an industrial revolution shifted to the information revolution era. It makes each company develops a strategic formula in facing the competition. One way to draw up a strategic plan is through the performance measurement. In this case, PT. Anugerah Tekindo Sasinaap Mulia (ATSM) can be claimed as a new company. To be able to compete with other companies, PT. ATSM need a performance assessment related to its strategic plan.
This study uses the Balanced Scorecard, using the four existed perspectives such as: Financial, Customer, Internal Business, and also Learning and Growth Perspective. Qualitative research is employed as the approach by describing the results of the analysis of the four perspectives written in the Balanced Scorecard.
The results of the Balanced Scorecard in the financial perspective show the fluctuation value of current ratio (102.26%, 276.41%, 254.32%). Its ROI has decreased each year (41.44%, 29.68%, 19.69%). Therefore, it should get the attention of the company’s management. Overall, despite the decline, the company has a good condition because of the increase in profits every year. According to the customers’ perspective, the customers’ satisfaction levels toward PT. ATSM is good, as seen from the number of customers who expressed their satisfaction regarding the services provided by the company. Based on the internal business perspective, the company continues to organize with a variety of innovative services in order to get the customers’ appreciation. On the other hand, learning and growth perspective measures how the rate of productivity decline although the level of employees’ satisfaction is high in majority. It can be concluded that the performance of the PT. ATSM is qualified to be put in the good criterion and it is suggested to implement the Balanced Scorecard method in measuring its performance.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Berbicara mengenai bisnis,
dewasa ini kita dapat merasakan bahwa perkembangan dunia bisnis yang tumbuh
semakin pesat, sehingga menimbulkan persaingan pasar yang cukup ketat. Setiap
harinya muncul pelaku-pelaku bisnis, dan persaingan pasar pun tidak dapat
dihindarkan lagi serta bisa menyebabkan perusahaan-perusahaan memasuki
persaingan tingkat dunia. Dengan semakin maraknya bisnis yang bermunculan, maka
untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, para pelaku bisnis dituntut
untuk menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif. Kreatif dan inovatif dalam
menjalankan bisnis, menjadi salah satu kunci sukses sebuah bisnis untuk
memenangkan persaingan pasar. Dengan menciptakan produk baru yang berbeda
dengan produk lainnya, bisnis akan memiliki nilai lebih dibandingkan dengan
produk lainnya. Jika para pelaku usaha tidak ada upaya untuk menjadi diri yang
kreatif dan inovatif usahanya akan tergerus persaingan pasar. Tidak cukup hanya
dengan kreatif dan inovatif, karena semakin ketat persaingan yang terjadi antar
pelaku bisnis, hal ini menuntut sebuah perencanaan dan pengelolahan bisnis
dengan lebih cermat. Perkembangan bisnis berbanding lurus dengan perkembangan
teknologi. Banyak hal yang dapat dilakukan perusahaan dengan menggunakan
teknologi yang ada.
Hal ini akan mendorong kebutuhan akan suatu informasi menjadi suatu
1 2 hal yang esensial, sehingga iklim persaingan bisnis yang ada berubah dari
persaingan teknologi atau industrial competition menjadi persaingan informasi
(information competition) Ciptani (2000:22). Oleh karena itu perubahan
kebijakan bagi perusahaan penting untuk dilakukan mengingat karakteristik
lingkungan bisnis sekarang sudah berbeda dengan era sebelumnya.
Perubahan-perubahan mendorong perusahaan untuk mempersiapkan diri agar diterima
di lingkungan global. Akan tetapi, hanya perusahaan yang mempunyai keunggulan
yang mampu memuaskan atau memenuhi kebutuhan konsumen, mampu menghasilkan
produk yang bermutu, dan cost effective yang bisa diterima oleh lingkungan
global. (Srimindarti, 2004) dalam (Hanuma dan Kiswara) . Dengan begitu
perusahaan dihadapkan bagaimana cara menentukan strategi untuk mengelolah
usahanya. Penentuan strategi dimaksudkan sebagai acuan dasar / landasan dan
kerangka kerja untuk mencapai target yang diharapkan. Maka dibutuhkan suatu
alat yang bertujuan untuk mengukur kinerja sehingga dapat diketahui sejauh mana
strategi dan sasaran yang diharapkan oleh manajemen telah tercapai. Penilaian
kinerja merupakan elemen yang mempunyai peran penting untuk menunjang
keberhasilan dalam dunia bisnis, sehingga keberadaannya tidak bisa kita abaikan
begitu saja. Dengan penilaian kinerja kita bisa mengetahui efektifitas dari
penetapan suatu strategi dan penerapannya dalam kurun waktu tertentu.
Penilaian kinerja dapat mendeteksi kelemahan atau kekurangan yang masih
dimiliki oleh perusahaan, yang selanjutnya dilakukan 3 perbaikan untuk masa
yang akan datang. Melalui penilaian kinerja perusahaan, kita dapat mendeteksi
kelemahan atau kekurangan yang masih dimiliki oleh perusahaan. Kita bisa
memonitor apakah tujuan atau target perusahaan sudah tercapai atau belum,
sehingga kita bisa menentukan langkah untuk tindakan perbaikan di masa yang
akan datang. Penilaian kinerja oleh perusahaan yang biasanya sering kita
ketahui adalah pengukuran yang dilakukan perusahaan dengan bersumber dari
informasi keuangan saja. Penilaian kinerja perusahaan yang semata-mata dari
sisi keuangan akan dapat menyesatkan, karena pengukuran kinerja tersebut
menyebabkan orientasi perusahaan hanya untuk keuntungan jangka pendek dan
cenderung mengabaikan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.
Perusahaan juga kurang mampu mengukur kinerja harta-harta tak tampak
(intangible asset) dan harta-harta intelektual (sumber daya manusia) perusahaan
seperti pada pengertian revolusi informasi diatas. Selain itu pengukuran
kinerja dengan cara ini juga kurang mampu bercerita banyak mengenai masa lalu
perusahaan, kurang memperhatikan sektor eksternal, serta tidak mampu sepenuhnya
menuntun perusahaan ke arah yang lebih baik (Kaplan dan Norton, 2000). Pada
penelitian yang dilakukan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1990 mengenai
“Pengukuran Kinerja Organisasi Masa Depan” didapatkan hasil bahwasannya untuk
mengukur kinerja ekskutif di masa depan diperlukan ukuran komprehensif yang
meliputi 4 perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, bisnis internal, dan
perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, yang disebut balanced 4 scorecard.
“Empat perspektif scorecard memberi keseimbangan antara tujuan jangka pendek
dan jangka panjang, antara hasil yang diinginkan dengan faktor pendorong
tercapainya hasil tersebut, dan antara ukuran objektif yang keras dengan ukuran
subjektif yang lebih lunak” (Kaplan dan Norton, 2000:23). Pengertian balanced
scorecard sendiri jika diartikan adalah sebagai rapor / penilaian kinerja yang
seimbang. Konsep balanced scorecard merupakan suatu sarana untuk
mengkomunikasikan persepsi strategis dalam suatu perusahaan secara sederhana
dan mudah dimengerti oleh berbagai pihak dalam perusahaan.
Dengan demikian balanced scorecard merupakan suatu sistem yang
digunakan untuk pengukuran kinerja manajemen yang diturunkan dari visi dan
strategi serta merefleksikan aspek-aspek terpenting dalam bisnis. Balanced
Scorecard akan memberi dampak besar pada saat dimanfaatkan untuk mendorong
terjadinya perubahan perusahaan. Untuk itu para eksekutif senior harus
menentukan sasaran untuk berbagai ukuran scorecard dalam tiga atau lima tahun,
sasaran-sasaran tersebut harus mencerminkan adanya perubahan dalam kinerja unit
bisnis. Untuk mencapai tujuan finansial harus mengidentifikasi sasaran
pelanggan, proses bisnis internal, tujuan pembelajaran dan pertumbuhan. (Kaplan
dan Norton, 2000:12). Dalam penelitian Wahyuni (2011) yang dilakukan terhadap
PT. Semen Bosowa Maros didapatkan kesimpulan bahwa penilaian kinerja yang dilihat
dari beberapa perspektif seperti yang termasuk dalam elemen balanced scorecard
yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, bisnis internal, dan
perspektif pertumbuhan dan pembelajaran menghasilkan: 5 1. Berdasarkan
perspektif keuangan, dimana rasio ROA-nya mengalami peningkatan, yakni pada
tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun
2010 kembali mengalami kenaikan. Begitu pula dengan rasio ROE yang mengalami
penurunan setiap tahunnya. Sedangkan untuk TATO mengalami fluktuatif setiap
tahunnya, dan Profit Margin yang mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Berdasarkan perspektif pelanggan, hanya customer retention yang mengalami
kenaikan terus menerus tahunnya mengalami penurunan. Kondisi yang hampir sama
dengan part million defect rate error rate dan MEC yang mengalami kenaikan tiap
tahunnya. Meskipun pada tahun 2010, MEC mengalami penurunan yang relatif kecil
dari tahun 2009. 2. Penilaian kinerja menggunakan metode balance scorecard
dapat mengetahui keberhasilan perusahaan tidak hanya segi internal dalam hal
ini perspektif keuangan saja, melainkan semua aspek, baik itu aspek keuangan,
proses, pertumbuhan, dan pelanggan. Berdasarkan pengalaman dalam perusahaan
yang menerapkan Balanced Scorecard, diketahui bahwa terjadi perbaikan dari
tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena seluruh karyawan di dalam perusahaan
mampu memahami secara jelas bahwa aktifitas yang mereka lakukan terhadap
keberhasilan pencapaian visi dan misi serta strategi perusahaan. Atau dengan
kata lain bahwa aktifitas strategi telah menjadi kegiatan seluruh karyawan
dalam perusahaan. Sehingga mereka merasa menjadi satu kesatuan yang utuh dan
tidak dapat dipisahkan dengan suatu hubungan yang terjadi dalam perusahaan. 6 0
200.000.000 400.000.000 600.000.000 800.000.000 1.000.000.000 1.200.000.000
1.400.000.000 1.600.000.000 1.800.000.000 2.000.000.000 2009 2010 2011 Total
Aset 355.000.000 360.000.000 365.000.000 370.000.000 375.000.000 380.000.000
385.000.000 390.000.000 2009 2010 2011 Laba Usaha PT. Anugerah Tekindo Sasinaap
Mulia merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor listrik.
Perusahaan ini bisa dikatakan masih baru dalam menjalankan aktivitas
operasinya. Dalam melaksanakan aktivitas operasinya sebagai perusahaan
kontraktor listrik, maka perusahaan harus mempunyai penilaian terkait kinerja
mereka. Penilaian kinerja perusahaan belum dilakukan dengan metode balanced
scorecard, tetapi perusahaan hanya menggunakan analisis laporan keuangan (rasio
keuangan).
Akan tetapi angka pertumbuhan dari laba dan total aset mengalami
kenaikan, terutama total aset yang menunjukkan angka kenaikan yang signifikan.
Gambar 1.1. Grafik Pertumbuhan Total Aset Sumber: Data sekunder diolah (2013)
Gambar 1.2. Grafik Pertumbuhan Laba Usaha Sumber: Data sekunder diolah (2013) 7
Berdasarkan grafik pertumbuhan laba dan aset dia atas dikarenakan PT. Anugerah
Tekindo Sasinaap Mulia sering mendapatkan kontrak dari PT. PLN (Persero) dengan
penunjukkan secara langsung maupun memenangi lelang EPROT. Oleh karena itu
untuk dapat menentukan kinerja, perusahaan dapat menerapkan Balanced Scorecard
sebagai alat ukur berbasis strategis, seperti financial perpectice, customer
perspective, internal proses business perspective, dan learning dan growth.
Keunggulan penerapan Balanced Scorecard adalah untuk dapat memberikan ukuran
yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam perbaikan strategis dan juga untuk
mentransformasi aspek-aspek terpenting dalam bisnis dalam kerangka kerja yang
telah ditetapkan.
Dari uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk menulis
penelitian dengan judul: “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan
Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi Pada PT. Anugerah Tekindo Sasinaap
Mulia Kabupaten Blitar)”. Hal ini bertujuan untuk acuan pihak manajemen
perusahaan dalam menentukan kebijakan yang akan diambil.
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar
belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana
kinerja PT. Anugerah Tekindo Sasinaap Mulia Kabupaten Blitar, jika diukur
dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard?”
1.3.
Tujuan
Penelitian
Sesuai dengan penjabaran
sedikit masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk mengukur kinerja PT. Anugerah Tekindo Sasinaap Mulia dengan menggunakan
Balanced Scorecard.
1.4.
Manfaat
Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai
berikut:
1) Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan
dan pengetahuan khususnya bagi penulis agar memperoleh gambaran untuk pemahaman
yang lebih lanjut terkait dengan penerapan Balanced Scorecard sebagai suatu
sistem pengukuran kinerja dalam perusahaan.
2) Bagi Perusahaan Adapun manfaat untuk perusahaan adalah dalam
penelitian diharapkan dapat membantu perusahaan dalam hal pengukuran kinerja,
sehingga efektivitas organisasi dapat tercapai. Dan juga diharapkan untuk
mendorong penerapan untuk tujuan yang strategis serta dapat memberikan masukan
berupa pemikiran terkait manajemen strategik dengan pendekatan metode Balanced
Scorecard, yang memberikan instrumen baru yang cukup menjanjikan untuk
diterapkan sebagai pengukuran kinerja organisasi. Serta dapat memberikan
pemahaman kepada karyawan terkait dengan strategi perusahaan.
3) Bagi Akademik Untuk menambah wawasan keilmuan dan diharapkan
sebagai bahan kajian, referensi maupun perbandingan untuk pihak-pihak yang akan
melakukan penelitian terkait dengan kinerja manajemen.
1.5. Batasan Penelitian
Dalam
penelitian ini, peneliti membatasi terkait fokus penelitian pada empat
perspektif pengukuran Balance Scorecard, yaitu: perspektif finansial,
perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, manajemen, dan organisasi. Penelitian
ini difokuskan pada periode tahun 2009-2011 dengan alasan periode tersebut adalah
periode terdekat dengan masa penelitian.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis pengukuran kinerja perusahaan dengan pendekatan metode balanced scorecard: Studi pada PT. Anugerah Tekindo Sasinaap Mulia Kabupaten Blitar.. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment