Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengadaan bahan baku tebu yang diterapkan oleh PG. Poerwodadie Magetan, apakah dapat memenuhi target taksasi (perkiraan) yang ditetapkan, serta bagaimana pengendalian atas pengadaan bahan baku di PG. Poerwodadie Magetan.
Metode penelitian adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis yang dilakukan meliputi fungsi-fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, jaringan prosedur yang membentuk sistem dan pengendalian internal yang membentuk sistem pengadaan bahan baku.
Hasil penelitian menunjukkan, dalam kegiatan pengadaan bahan baku pada PG. Poerwodadie masih terdapat kelemahan-kelemahan yaitu 1) Pengadaan bahan baku yang kurang tepat, mengakibatkan kegiatan produksi tergangggu sehinggga perlu adanya perencanaan serta pengawasan terhadap bahan baku, 2) Kurang perhatiannya dari pihak PG. Poerwodadie terhadap kegiatan pengolahan lahan tebu pada petani tebu (Tebu Rakyat) yang luas lahan keseluruhan kurang lebih mencapi 90%. Hal tersebut juga berpengaruh cukup besar terhadap hasil produksi gula baik secara kualitas juga kuantitasnya, 3) Perlu adanya kesadaran yang tinggi bahwa peningkatan keadaan bahan baku merupakan tanggung jawab semua anggota pabrik gula dimana memerlukan kerjasama yang baik dari berbagai pihak, sehingga progam peningkatan pengadaan bahan baku tebu dapat dicapai baik saat ini atau dimasa yang akan datang. Sehingga direkomendasikan harus ada evaluasi mendalam serta perhatian serius dari setiap unit kerja di PG. Poerwodadie agar selanjutnya kerugian dapat diminimalisir, dan pemberian reward bagi petani tebu rakyat (TR) yang memeberikan hasil bahan baku tebu dengan kualitas yang baik.
ENGLISH:
The purpose of this research study is to determine and to know the exact implementation of sugarcane system raw materials that were implemented by PG. Poerwodadie Magetan, whether it can meets the approximate target which has been implemented before, as well as the controlling of sugarcane system raw materials in PG. Poerwodadie Magetan.
The research method of this study is using the descriptive qualitative data collecting methods by using primary and secondary data. The conducted analysis is using related functions, documents, systematical frameworks that form an internal control system procurement over a raw materials.
On the procurement of raw materials, the result showed that in PG. Purwodadie there are still weaknesses in which 1) The incorrect procurement of raw materials that caused an interruption on the production activities, that leads to the needs of planning and supervision on the procurement itself, 2)The lack of attention and care from the PG. Poerwodadie in concern with the sugarcane development and those sugarcane farmers, in which the total lands area approximately peaked at 90%. Thus, impacting the sugar production results, in which resulted in qualities as well as quantities. 3) A higher personal awareness were also needed for the increased circumstances on the raw materials itself, which is a part of responsibilities from the working personnel of the sugarcane manufacturers that needs a good cooperation from various parties, therefore the sugarcane procurement increasing program can be achieved currently or in the future. Therefore, it is highly recommended that there are needs for a deeper evaluation, a higher and more serious attention for the benefits of sugarcane procurement raw materials from every working units in PG. Poerwodadie, so that further losses can be minimized properly and reward system can also be used and given to the existing farmers (TR) that can showed a fine quality from the sugarcane raw materials.
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1.
Latar
Belakang
Setiap perusahaan yang
didirikan pada umumnya bertujuan memperoleh laba, baik itu perusahaan yang
bergerak dibidang industri, perdagangan maupun jasa untuk dapat memperoleh laba
seoptimal mungkin dengan jalan merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan dan
faktor-faktor produksi yang ada secara efisien serta tangggap terhadap
masalah-masalah yang mungkin timbul sebagai penghambat berkembangnya suatu
perusahaan. (Wikipedia, 2013) Menurut Mulyadi (2001) suatu perusahaan dalam
menjalankan aktifitasnya memerlukan informasi guna pengambilan keputusan dalam
perusahaan maka, diperlukan pengendalian internal yang tepat dan efektif serta
dapat membantu manajemen perusahaan dalam mengamankan kekayaan (asset) untuk
dapat diguanakan secara efisien. Pengendalian internal dapat memberikan
pengungakapan dari berbagai fungsi-fungsi yang ada di perusahaan, yang mungkin
akan dianggap sebagai ancaman oleh pihak yang kebetulan diperiksa sehingga
dapat menekan tindakan kecurangan dalam kegiatan operasional perusahaan.
Pentingnya sistem yang harus diterapkan perusahaan adalah berguna untuk
mengatur semua alur-alur maupun proses pengadaan bahan baku tebu, sehingga
dalam proses pengadaan bahan baku dapat berjalan sesuai aturan standart yang
telah ditetapkan. Permasalahan yang ada dalam pengadaan 2 bahan baku itu
sendiri muncul karena sistem penerapannya yang kurang sempurna, sehingga muncul
berbagai problem. Seperti pada waktu musim giling terjadi kekurangan bahan
baku, karena didalamnya mungkin terdapat informasi yang kurang mendukung adanya
pengendalian intern atas pengadaan bahan baku, juga permasalahan cuaca yang
tidak menentu, tenaga kerja bagian tebang tebu yang kurang personil, ditambah
lagi areal lahan tanam yang masih kurang untuk memenuhi target produksi.
Padahal PG. Poerwodadie Magetan dalam pengadaan bahan baku juga
mendatangkan tebu dari luar wilayah seperti Ngawi, Bojonegoro, dan Madiun.
Pengadaan bahan baku yang kurang tepat mengakibatkan kegiatan produksi
terganggu dan dana yang ditanamkan dalam persediaan bahan baku belebihan,
sehingga perlu adanya perencanaan serta pengawasan yang baik dalam pengadaan
bahan baku. Selain itu perhatian terhadap kegiatan pengolahan lahan tebu pada
petani tebu (Tebu Rakyat) yang luas lahan keseruhannya ± 90% dari pihak pabrik
sendiri masih kurang. Hal ini juga berpengaruh cukup besar terhadap produksi
gula baik secara kualitas maupun kuantitasnya (Bagian Tanaman, PG.
Poerwodadie). Berikut ini adalah histori 3 tahun terakhir data tabel target
produksi dan realisasinya (dalam satuan ton). 3 Tabel 1.1. Target Produksi Dan
Realisasinya Tahun 2010 – 2012 Tahun Target Produksi (Ton) Realisasi Yang
Tercapai (Ton) 2010 268.491,6 290.059,1 2011 297.229,8 221.034,0 2012 262.844,7
248.672,4 Sumber: PG. Poerwodadie Magetan, Bagian Tanaman (2013) Dalam
memperoleh kinerja badan usaha yang baik dan membantu semua tingkatan manjemen
sehingga tujuannya dapat terlaksana secara efektif, maka perlu dilakukan
pengendalian internal oleh karayawan yang bersangkutan dalam kegiatan
operasional perusahaan. Pengendalian internal berfungsi untuk menilai apakah
kegiatan operasional perusahaan telah sesuai dengan rencana, dan memberikan
saran-saran yang diperlukan kepada manajemen atas hasil peneliti tersebut.
Pengendalian internal dimaksudkan sebagai alat bantu perusahaan dalam melakukan
seluruh kegiatan, menemukan berbagai ketidakefisienan dan ketidakefektifan
dalam segmen-segmen yag harus segera diperbaiki untuk meningkatkan laba usaha
perusahaan secara keseluruhan. Salah satu unsur penting dalam pencapaian
efisiensi dan efektifitas adalah adanya pengendalian internal yang memadai. Hal
tersebut yang diharapkan mampu menjamin 4 ketersediaanya bahan baku tebu Pabrik
Gula Poerwodadie dapat mencapai Standar Taksasi (Perhitungan Tebu) yang telah
ditetapkan pada tiap awal sebelum dimulainya masa giling.
Pengendalian fungsi pengadaan bahan baku yang dilakukan bertujuan
untuk menilai, mengecek dan memonitor kegiatan pengadaan bahan baku sehingga
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pabrik Gula Poerwodadie
merupakan salah satu perusahaan dibawah naungan PT. Perkebunan Nusantara XI
(Persero) yang bergerak dalam industri baik pengolahan dan produksi gula. Bahan
baku yang digunakan adalah tebu, sedangkan gula merupakan produk utama yang
dihasilkan, selain itu juga Pabrik Gula Poerwodadie menghasilkan produk
sampingan berupa tetes. Dalam pengadaan bahan baku Pabrik Gula Poerwodadie
memperolehnya dari dua sumber yaitu dengan membeli tebu dari lahan petani
sendiri atau istilah umumnya adalah Tebu Rakyat (TR) dan Tebu Sendiri (TS) yang
berasal dari lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang biasanya diambil ± 5% dari
keseluruhan lahan pabrik tersebut dimana penanaman dan pengolahannya dilakukan
sendiri oleh Pabrik Gula Poerwodadie. Tabel berikut ini menggambarkan komposisi
tebu antara TS dan TR. 5 Tabel 1.2. Komposisi Tebu TS Dan TR Tahun 2010 – 2012
Tahun TS (Tebu Sendiri) TR (Tebu Rakyat) 2010 30,5 % 65,5 % 2011 23,8 % 76,2 %
2012 34,6 % 65,5 % Sumber : PG. Poerwodadie Magetan, Bagian Tanaman (2013)
Penelitian ini sangat menarik dilakukan karena dari penlitian terdahulu banyak
membahas tentang sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan dan juga belum
banyak mahasiswa ekonomi akuntansi mengadakan riset tentang pengadaan bahan
baku tebu, kebanyakan masih dari jurusan Ekonomi Pertanian dan MIPA.
Riset tentang sistem pengadaan bahan baku gula di PG. Poerwodadie
Magetan perlu dilakukan dengan alasan sebagai berikut: 1. Dengan luas lahan TS
(Tebu Sendiri) kurang lebih 5% dari luas keseluruhan lahan, dan luas lahan TR
(Tebu Rakyat) atau disebut juga tebu petani sebesar kurang lebih 90% dari luas
seluruh lahan, apakah dalam pelaksanaan pengendalian internal pengadaan bahan
baku sudah dapat mencapai target transaksi yang telah ditetapkan. 2. Penelitian
ini berbeda dari penelitian sebelumnya, perbedaanya terletak pada prsedur
pengadaan bahan baku tebu dan. Dalam pengadaan bahan baku PG. Poerwodadi
memperolehnya dari dua 6 sumber yaitu dengan membeli tebu dari lahan petani
sendiri atau istilah umumnya adalah Tebu Rakyat (TR) dan Tebu Sendiri (TS) yang
berasal dari lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang biasanya diambil ± 5% dari
keseluruhan lahan pabrik tersebut dimana penanaman dan pengolahannya dilakukan
sendiri oleh Pabrik Gula Poerwodadie.
Berdasarkan penjabaran hasil ulasan singkat diatas, bahwa prosedur
pengadaan bahan baku tebu diperoleh dengan dua cara yaitu dari TR (Tebu Rakyat)
dan TS (Tebu Sendiri), hal ini yang membedakan dengan penelitian terdahulu.
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan identifikasi dan ruang lingkup
penelitian, maka dapat dikemukakan rumusan sebagai berikut :
1.
Bagaimana implementasi sistem pengadaan bahan baku tebu pada Pabrik Gula
Poerwodadie pada tahun 2012 ?
2.
Bagaimana penerapan pengendalian internal atas pengadaan bahan baku pada Pabrik
Gula Poerwodadie di Magetan ?
1.3.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan
masalah penalitian di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
Menganalisis implementasi sistem pengadaan bahan baku tebu.
2. Menganalisis pengendalian internal atas
pengadaan bahan baku pada Pabrik Gula Porwodadie Magetan.
3.
Mengevaluasi proses pengadaan bahan baku tebu.
1.4.
Manfaat Penelitian
1.
Perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memberikan
bahan pertimbangan dan masukan dalam perbaikan pengendalian internal pengadaan
bahan baku perusahaan yang bersangkutan. Selain itu juga memberikan informasi
dan pemikiran bagi pihak yang berkepentingan untuk mengembangkan pengendalian
internal atas pengadaan bahan baku.
2.
Kontribusi Kebijakan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dan perenungan atas kebijakan yang telah diterapkan oleh
perusahaan pada masa lalu, kini maupun mendatang.
3.
Penulis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai aplikasi
teori-teori yang telah didapat sehingga dapat memperluas wawasan pengetahuan.
1.5. Batasan Penelitian
Penelitian ini subyeknya terbatas pada satu
perusahaan saja dan difokuskan pada sistem pengadaan bahan baku dengan
menggunakan data primer yang diperoleh berdasarkan observasi, wawancara dan
dokumentasi terkait dengan pelaksanaan pengadaan bahan baku tebu untuk periode
masa giling tahun 2012.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Analisis sistem pengadaan bahan baku tebu untuk memenuhi kebutuhan target produksi pada PT. Perkebunan Nusantara XI (PERSERO) PG. Poerwodadie Magetan" silakan klik link dibawah ini