Abstract
INDONESIA:
Tidak disangsikan lagi perusahaan asuransi dalam bekerja dituntut untuk teliti dan merupakan pekerjaan yang sifatnya kejar target guna mendapatkan premi asuransi. Dalam pencapaian target tersebut tentunya sangat dibutuhkan sebuah kinerja yang produktif. Untuk mempertahankan karyawan agar memiliki kinerja yang tinggi dan tetap bertahan dalam perusahaan, maka pemberian kompensasi moneter baik langsung maupun tidak langsung sangat penting. Apabila dengan adanya pemberian kompensasi karyawan merasa sejahtera akan berpengaruh besar terhadap hasil kerja yang didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a) Adakah pengaruh secara simultan antara variabel, kompensasi moneter langsung (X1) dan kompensasi moneter tidak langsung (X2) terhadap kinerja karyawan (Y), (b) Adakah pengaruh secara parsial antara variabel, kompensasi moneter langsung (X1) dan kompensasi moneter tidak langsung (X2) terhadap kinerja karyawan (Y), (c) Variabel manakah yang paling berpengaruh (dominan) terhadap kinerja karyawan.
Dalam penelitian ini mengunaakan metode kuantitatif dengan alat analisis regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Asuransi Jiwasraya (Persero) Wilayah Malang yaitu sebanyak 41 orang.Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan uji signifikan uji F dan uji t serta mempertimbangkan asumsi klasik yaitu normalitas, autokorelasi, multikolinieritas, heteroskidastisitas.
Dari hasil analisis diperoleh hasil perhitungan bahwa:(a) secara simultan variabel kompensasi moneter langsungX1 dan kompensasi moneter tidak langsung X2berpengaruh terhadap kinerja karayawan dengan nilai Fhitung 10,949 > F tabel 1,69 untuk taraf 5% dengan nilai R square 36,6%,(b) sedangkan secara parsial variabel kompensasi moneter tidak langsung X2 tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dikarenakan dalam penelitian ini mayoritas responden adalah karyawan tidak tetap (agen) sehingga pemberian komepensasi tidak langsung dirasakan kurang mereka dapatkan. Alasan lain juga menyebutkan bahwa jumlah kompensasi moneter tidak langsung yang diberikan cenderung tidak merata karena pemberianya disesuaikan dengan tingkat jabatan dan prestasi karyawan. (c) variabel yang paling dominan pengaruhnya adalah variabel X1 dengan nilai B 1,213.
ENGLISH:
It is no doubt that the insurance company work required to be thorough and pursue and its work targets in order to obtain premium. In achieving these targets, it would require a highly productive performance. To retain employees in order to have high performance and stay within the company, then the monetary compensation either directly or indirectly it very important. If the presence of compensation of employees feel prosperous it wiil greatly affect the results obtained employment. Therefore, the problem statements of this research are (1) Is there any influence between the variables simultaneously, direct compensation monetary (X1) and indirect compensation monetary (X2) on the performance of employees (Y), (2) Is there a partial effect between variables, direct compensation monetary (X1) and indirect compensation monetary (X2) on the performance of employees (Y), and (3) Which variables are most influential (dominant) on the performance of employees. The research design of this study is quantitative method multiple regression analaysis. The population in this study were employees consisting of 41 people. Analaysis tool used is multiple linear regression with a significant test of the F test and t test and considering the classical hopotesys of normality, autocorrelation, multicollinearity, heteroskedastisitas.
The result of research shows that (1) simultaneously direct monetary compensation variables (X1) and (X2) monetary compensation does not directly affect the employees’ performance of the value Fcount 10,949 > Ftable 1,69 for the 5% level with R square value of 36,6%, (2) while the partial indirect monetary compensation variable (X2) does not directly affect the employees’ performance, because the majority of respondents in this study are not permanent employees (agents) that provision is not directly perceived less they get. Another reason also mentioned that the amount of monetary compensation is not directl given tend to be uneved because adjusted to the rank and achievements of employees, and (3) the most dominant influence variable is a variable X1 with a B 1,213.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Manusia hidup didunia ini penuh dengan ketidak
pastian. Dimana ketidakpastian menimbulkan adanya risiko. Seperti halnya yang
telah disampaikan oleh Darmawi (2006) bahwa risiko dihubungkan dengan
kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau
tidak terduga. Dengan kata lain “kemungkinan” itu sudah menunjukkan adanya
ketidak pastian. Ketidak pastian itu merupakan kondisi yang menyebabkan
timbulnya risiko. Sehubungan dengan kenyataan tersebut semua orang harus
berusaha untuk memperkecil terjadinya risiko. Adapun cara dalam memperkecil
sebuah risiko tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan
bergabung dalam asuransi. Darmawi (2000: 2) asuransi dalam pandangan ekonomi,
merupakan suatu metode untuk mengurangi risiko dengan jalan memindahkan dan
mengombinasikan ketidakpastian akan adanya kerugian keuangan. Perusahaan
Asuransi Jiwasraya hadir ditengah-tengah masyarakat untuk membantu dalam
penanganan adanya risiko yang akan terjadi. PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
adalah satu-satunya perusahaan yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
di Indonesia yang bergerak di bidang industri asuransi jiwa, dibawah naungan
Departemen Keuangan Republik Indonesia. Perusahaan ini berdiri dengan satu
tujuan mulia, yaitu mendidik masyarakat merencanakan masa depan. Lalu apa yang
membuat masyarakat luas tertarik dengan asuransi? asuransi 2 ini memberikan sistem
perlindungan yang akan memperkecil risiko ataupun mengatur masalah keuangan
masa depan yang menjadi kebutuhan masyarakat. Banyak asuransi-asuransi yang
hadir ditengah-tengah masyarakat yang memberikan berbagai macam produk jasa.
Akan tetapi Jiwasraya selalu melakukan inovasi baru untuk menjawab berbagai
macam tuntutan jaman. Asuransi sangatlah penting dalam kehidupan masyarakat
untuk menghindari risiko yang akan dihadapi. Tidak hanya risiko yang akan
dihadapi oleh setiap manusia, akan tetapi masa depan juga sangat penting untuk
direncanakan. Misalnya: biaya pendidikan, masa depan dihari tua dan sebagainya.
Dengan demikian untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan sebuah lembaga untuk
mengatasinnya. Asuransi Jiwasraya memberikan penawaran mengelola keuangan dan menjalankan
segala sesuatu yang telah direncanakan yang akan menjadi kebutuhan masa depan.
Untuk menarik dan meyakinkan masyarakat sehingga bersedia bergabung dan
mengasuransikan dirinya tidaklah mudah. Dibutuhkan sumberdaya manusia yang
telah mempunyai pendidikan, pengalaman dan ketrampilan khusus. Sumberdaya
manusia yang akan menjalankan semua yang menjadi kebutuhan masyarakat melalui
sebuah sistem. Dengan sistem, sumberdaya manusia akan bekerja guna memberikan
pelayanan yang efektif dan efisien. Perusahaan itulah yang akan mengatur dan
mengelola segala sesuatu yang ada didalamnya. Setiap karyawan mempunyai
masing-masing bagian sesuai dengan keahliannya. Untuk memunculkan dan
memaksimalkan keahlian yang dimiliki setiap karyawan maka dibutuhkan sebuah
tolak ukur yaitu sebuah kinera. 3 Sebagai salah satu aset utama perusahaan
dengan tanpa mengabaikan sumberdaya yang lain maka sumberdaya manusia harus
mendapatkan perhatian yang lebih dari pihak menejemen bila mereka tetap ingin
bertahan dalam persaingan yang ada pada saat ini. Keberhasilan manusia sebagai
faktor tenaga kerja dalam menjalankan kewajibanya merupakan cermin keberhasilan
dalam kesediaan berkorban dan bekerja keras demi kepentingan perusahaan maupun
tenaga kerja itu sendiri. Sumberdaya manusia mempunyai beraneka ragam
kebutuhan, tentulah perusahaan harus mengetahui apa yang telah menjadi
kebutuhan sumberdaya manusia. Menurut Simamora (2004:442) kompensasi merupakan
apa yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada
organisasi. Kompensasi karyawan mempengaruhi produktifitas dan tendensi mereka
untuk tetap bersama organisasi atau mencari pekerjaan lainnya. Dengan pemberian
kompensasi tersebut perusahaan bertujuan untuk memperoleh personil yang
berkualifikasi, mempertahankan karyawan yang ada, menjamin keadilan,
penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan, mengendalikan biaya, mengikuti
aturan hukum. Suatu sistem imbalan jasa meliputi kompensasi moneter dan
nonmoneter. Menurut Schuler & Jackson (1996) kompensasi moneter melibatkan
penilaian kontribusi karyawan guna membagikan kompensasi langsung dan
kompensasi tidak langsung. Bentuk pemberian kompensasi langsung meliputi: gaji
pokok, pembayaran asuransi, bonus, tunjangan, pemberian insentif. Untuk
kompensasi tidak langsung dalam bentuk perlindungan umum (jamsostek),
perlindungan pribadi (pensiun,tunjangan), tunjangan siklus hidup. Sedangkan
untuk kompensasi non-moneter, yang mencakup karir dan penghargaan sosial, 4
sering sangat dihargai karyawan. Dengan pemberian kompensasi perusahaan
mempunyai harapan agar kebutuhan sumberdaya manusia yang ada pada perusahaan
dapat terpenuhi sehingga kinerja karyawan dapat meningkat. Gibson (1997) dalam
Umam (2010:183) menjelaskan sikap sebagai perasaan positif atau negatif atau
keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari, dan diatur melalui pengalaman
yang memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang terhadap orang, objek
ataupun keadaan.
Kinerja
karyawan sangat penting untuk ditingkatkan karena dengan kinerja yang baik maka
mendapatkan hasil yang baik pula dan sebaliknya apabila kinerja menurun maka
akan merugikan perusahaan. Kinerja menurut Mangkunegara (2005:9) adalah
prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang
dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Mathis dan Jackson
(2001: 82) dalam Umam (2010:189) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
individu tenaga kerja yaitu kemampuan, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan
pekerjaan yang mereka lakukan, hubungan mereka dengan organisasi. Menurut Sani
dan masyhuri (2010) dalam organisasi Non Bank terdapat 10 (sepuluh) indikator
dalam mengukur kinerja karyawan, yaitu: kuantitas, kualitas, ketepatan waktu,
kedisiplinan, kepemimpinan, kreativitas dan inovasi, kehadiran/ absensi,
kerjasama tim, tanggung jawab, perencanaan pekerjaan. Wirawan (2009) memberikan
kesimpulan bahwa upah merupakan tolak ukur kinerja karyawan. Upah diberikan
setelah karyawan menghasilkan kinerja tertentu. Tujuan mengaitkan upah dengan
kinerja antara lain: 5 1. Upah merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan secara efisien. 2. Untuk mempertahankan dan
mengembangkan budaya organisasi dengan merekrut dan mempertahankan retensi
karyawan dengan kompetensi tinggi. 3. Menciptakan system manajemen SDM dengan
sistem imbalan intrinsik dan ekstrinsik yang meningkatkan motivasi kerja
karyawan. 4. Upah juga berkaitan dengan menejaman kinerja yang mengontrol,
mengembangkan, dan mempertahankan kinerja tinggi karyawan. Banyak produk jasa
asuransi yang dikeluarkan oleh PT.Asuransi jiwasraya diantaranya beasiswa
caturkarsa, trijaya, dana prima wisuda, dwiguna menaik, prima idaman eksluisf,
dana multi proteksi dll. Untuk menarik minat masyarakat sehinga tertarik dengan
produk-produk jasa asuransi yang telah ditawarkan maka dibutuhkan sumberdaya
manusia yang produktif dengan harapan dapat secara penuh meyakinkan dan
memperkenalkan kepada masyarakat tentang produk jasa yang telah ada. Tidaklah
mudah untuk menjalankan pekerjaan tersebut, maka dari itu pemberian kompensasi
moneter baik langsung maupun tidak langsung merupakan pemberian imbalan atas
jasa yang telah disumbangkan karyawan untuk perusahaan. Pemberian kompensasi
baik langsung maupun tidak langsung tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kinerja karyawan sehingga dapat menarik dan memberikan pelayanan yang optimal
kepada para pemegang polis. Kinerja karyawan akan meningkat apabila lingkungan
perusahaan memberikan kenyamanan dan memberikan fasilitas-fasilitas yang
memadai. Dalam melakukan pelayanan jasa kepada para pemegang polis, jiwasraya
telah menetapkan standar pelayanan yang harus dilakukan oleh karyawannya. Untuk
6 meningkatkan produktifitas karyawan maka diperlukan sebuah tolak ukur yaitu
sebuah kinerja. Kompensasi yang diberikan perusahaan baik materil maupun
nonmateril diharapkan dapat memacu kinerja karyawan. Selain itu, perusahaan
juga harus menyadari bahwa manusia memiliki banyak kebutuhan. Dengan pemberian
kompensasi perusahaan mempunyai harapan karyawan dapat bekerja secara maksimal
untuk mendapatkan kinerja yang optimal. Dari hasil wawancara yang telah
disampaikan oleh Bpk. Tri Eddy Sudarmanto selaku kabag Administrasi dan
Keuangan juga menjelaskan bahwa sebuah perusahaan asuransi tentunya dalam
bekerja dituntut untuk bekerja secara teliti dan merupakan pekerjaan yang
sifatnya kejar target guna untuk mendapatkan premi asuransi. Dalam pencapaian
target tersebut tentunya sangat dibutuhkan sebuah kinerja yang produktif. Pelayanan
yang optimal kepada pemegang polis juga sangat diprioritaskan karena dalam
perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang menyediakan layanan jasa. Produk
yang dijual oleh perusahaan asuransi adalah janji-janji yang dicantumkan dalam
suatu kontrak yang dikenal dengan sebutan polis. Polis itulah yang ditawarkan
kepada masyarakat sehinga dari manfaat polis tersebut yang akan dinikmati dan
dirasakan oleh masyarakat. Apakah manfaat polis yang telah mereka rasakan akan
mendatangkan manfaat ataupun sebaliknya itulah bentuk dari layanan jasa yang
telah perusahaan berikan. Maka dari itu kepuasan pemegang polis sangat utama
dan dengan peran SDM yang berkualitas akan secara bersama-sama menuju satu
titik yaitu tujuan utama perusahaan. Ukuran kinerja pada perusahaan asuransi
jiwasraya harus disesuaikan pada SMK (stándar mutu kerja). Penilaian kinerja
secara formal merupakan 7 penilaian prestasi kerja bawahan terhadap rencana
atau sasaran kerja yang telah disepakati dengan realisasinya dan merupaka akhir
periode menejemen kinerja sekaligus awal periode menejemen kinerja berikutnya.
Adapun bentuk-bentuk kinerja dalam perusahaan asuransi jiwasraya meliputi
integritas, kompeten, orientasi pada pelangan, orientasi pada bisnis,
keterampilan komunikasi, ketelitian, keinginan mengikuti prosedur, orientasi
prestasi, team leadership, planing and organizing, develop others. Dalam
meningkatkan kinerja karyawan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) wilayah malang
menempuh berbagai macam cara salah satunya dengan memberikan kompensasi baik
kepada karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap.
Adapun bentuk
kompensasi yang telah diberikan perusahaan salah satunya dalam bentuk
kompensasi moneter. Kompensasi moneter yang diberikan dalam bentuk kompensasi
langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi langsung meliputi gaji,
insentif. Sedangkan untuk kompensasi tidak langsung meliputi tunjangan hari
tua, tunjangan hari raya, jasa produksi, tujangan cuti, jamssostek. Dengan
melihat beberapa teori, pengamatan selama PKL dan keterangan yang telah
diberikan oleh kabag Administrasi dan Keungan perusahaan asuransi Jiwasraya
maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian “PENGARUH KOMPENSASI
MONETER TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) WILAYAH
MALANG”.
1.2.
Rumusan
Masalah
Bagi perusahaan asuransi
Jiwasraya kepuasan pemegang polis adalah prioritas utama. Karena perusahaan
asuransi merupakan perusahaan bidang layanan jasa, yangmana polis yang dijual atau
ditawarkan kepada masyarakat dan polis itulah yang akan masyarakat rasakan
manfaatnya. Maka dari itu pemberian kompensasi moneter baik secara langsung
maupun tidak langsung sangat penting. Hal ini akan meningkatkan kinerja
karyawan dalam melaksanakan tugas untuk memberian pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat. Bertitik tolak dari hal di atas, maka beberapa masalah pokok
yang perlu mendapat kajian secara mendalam adalah:
1. Adakah pengaruh secara simultan antara variabel kompensasi
moneter langsung (X1) dan kompensasi moneter tidak langsung (X2) terhadap
kinerja karyawan (Y)?
2. Adakah pengaruh secara parsial antara variabel kompensasi
moneter langsung (X1) dan kompensasi moneter tidak langsung (X2) terhadap
kinerja karyawan (Y)?
3. Variabel manakah yang paling berpengaruh (dominan) terhadap
kinerja karyawan?
1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat
1.3.1. Tujuan Penelitian Berangkat dari rumusan masalah di atas,
maka penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui pengaruh
secara simultan antara variabel kompensasi moneter langsung (X1) dan kompensasi
moneter tidak langsung (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)
2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel
kompensasi moneter langsung (X1) dan kompensasi moneter tidak langsung (X2)
terhadap kinerja karyawan (Y)
3. Untuk mengetahui variabel yang palin (dominan) terhadap kinerja
karyawan. Jadi, pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan
memahami apa sebenarnya pengaruh kompensasi moneter baik secara langsung
ataupun secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Jiwasraya
(Persero) Wilayah Malang.
1.3.2. Manfaat Penelitian
1. Secara Akademis Untuk menambah wawasan penulis dalam
mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah, serta penulis dapat
melakukan analisis secara nyata untuk mengetahui peranan pemberian kompensasi
moneter baik langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja karyawan.
2. Secara praktis Bagi PT.
Asuransi Jiwasraya (Persero) Wilayah Malang dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat memberikan masukan-masukan yang positif dan membangun, yang
dapat diterapkan perusahaan dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan, salah
satunya melalui pemberian kompensasi moneter kepada karyawannya.
1.4. Batasan Penelitian
Dalam
penelitian ini dibatasi kompensasi menurut Schuler and Jackson (1999)
memberikan definisi secara khusus bahwa kompensasi moneter melibatkan 10
penilaian kontribusi karyawan guna membagikan kompensasi langsung dan
kompensasi tidak langsung (tunjangan) secara wajar dan adil. Sedangkan Kinerja
menurut Mangkunegara (2005:9) adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output)
baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam
melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh kompensasi moneter terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) wilayah Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment