Abstract
INDONESIA:
Biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang timbul karena rendahnya mutu suatu produk atau jasa yang diterima oleh konsumen. Atau dengan kata lain, biaya kualitas merupakan biaya yang dikeluarkan atau terjadi untuk memenuhi kesesuaian antar spesifikasi produk atau jasa dengan keinginan konsumen (Hansen dan Mowen, 2006: 7). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi manajemen mutu ISO (9001:2008) pada pengendalian biaya kualitas di PT JES Gresik.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu menjabarkan suatu situasi secara sistematis dan fakta. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, dengan teknik penelitian studi pustaka dan studi lapangan yang meliputi teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada PT JES Gresik dan analisa data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT JES Gresik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengendalian biaya kualitas yang meliputi biaya pengendalian, biaya pencegahan, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.Usaha pengendalian biaya kualitas pada PT JES Gresik sudah cukup baik,karenasetiaptahunnyabiaya kualitas mengalami penurunan yang disertai dengan penurunan biayakegagalan, baik kegagalan internal maupun eksternal. Walaupun persentase biaya kualitas terhadap penjualan pada PT JES, Gresik belum mencapai 2,5%.Tingkat penjualan PT JES Gresik dari tahun ke tahun jugamengalami kenaikan setiap tahunnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa PT JES Gresik mampu menekan tingkat produk gagal yang dihasilkan perusahaan atau dengan kata lain bahwa kualitas yang dihasilkan PT JES Gresik semakin baik.
ENGLISH:
Quality costs represent costs incurred because of the low quality of a product or service that is acceptable to consumers. Or in other words, quality costs represent costs incurred or happen to meet the conformance between specifications of products or services with the desires of consumers (Hansen and Mowen, 2006: 7). This study aimed to analyze the implementation of quality management (ISO 9001: 2008) in charge of quality control at PT JES Gresik.
This study was a qualitative study with a descriptive approach, which described a situation in a systematic and facts. The data used were primary data and secondary data, with technical literature research and field study that included observation, interview and documentation.
From the results of research conducted at PT JES Gresik and data analysis, it can be concluded that the implementation of quality management of ISO 9001: 2008 in PT JES Gresik have a significant influence on the cost of quality control included controlling costs, the cost of prevention, internal failure costs and expensed external failure. Cost control efforts at PT JES Gresik quality was good enough, because every year, the cost of quality has decreased along with the decrease in the cost of failure, both internal and external failure. Although the percentage of quality cost to sales at PT JES, Gresik has not reached 2.5% .The level of sales PT JES Gresik from year to year also increased every year. So it can be said that PT JES Gresik was able to suppress levels of failed products produced by the company or in other words that the quality of better resulting of PT Gresik JES.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pertumbuhan ekonomi yang
semakin pesat sekarang ini telah menciptakan persaingan bisnis yang semakin
ketat. Tiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan keunggulannya dalam
bersaing agar dapat terus bertahan dalam dunia bisnis. Keunggulan bersaing
dapat dimiliki perusahaan, jika perusahaan tersebut memiliki keunggulan dalam
hal kualitas, desain, efisiensi, dan pelayanan. Pada saat ini, konsumen tidak
lagi memilih produk hanya karena harga yang lebih murah, namun juga karena
kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010) Kualitas merupakan hal yang
sangat menentukan kelangsungan hidup (going concern) suatu perusahaan karena
kualitas dapat memberikan dorongan kepada konsumen.
Kualitas yang baik akan memberikan kepuasan kepada konsumen dan
dengan adanya kepuasan terhadap suatu produk (barang/jasa) maka akan
menciptakan konsumen yang loyal, sehingga terjalin hubungan yang erat antara
pihak perusahaan dan pihak konsumen. Meningkatnya intensitas persaingan dan
jumlah pesaing, pada akhirnya menuntut setiap perusahaan untuk dapat memberikan
produk (barang/jasa) yang dapat memenuhi kebutuhan serta kepuasan konsumen. Hal
ini yang kemudian mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk tanpa
harus meningkatkan biaya operasi secara signifikan atau malah dapat menurunkan
biaya operasi, sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas dengan harga yang
kompetitif. Hal ini dilakukan agar dapat bertahan bahkan memenangkan
persaingan. Sebagai upaya untuk memberikan produk (barang/jasa) yang dapat
memenuhi bahkan melebihi harapan konsumen maka perusahaan mulai menerapkan
Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001:2000 yang merupakan pedoman untuk mengelola
kualitas yang dikembangkan oleh Organisasi Standar Intenasional (International
Organization for Standarization).
Quality Management System menurut Gasperz (2002:10) adalah
“struktur organisasi, tanggung jawab, prosedurprosedur, proses-proses, dan
sumber-sumber daya untuk mengelola kualitas”. ISO 9001:2000 consists of five
clauses, they are : Quality Management System, Management Responsibility,
Resource Management, Product Realization, Measurement, Analysis and Improvement
(Juran, J. M., and Frank M. Gryna. 1993:88). Sistem ISO (9001:2008) fokus pada
effectifity process continual improvement dengan pilar utama pola berpikir
PDCA. PDCA merupakan singkatan bahasa Inggris dari "plan, do, check,
act" yang memiliki arti rencanakan, kerjakan, cek dan tindak lanjuti,
adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah interaktif yang umum
digunakan dalam pengendalian kualitas (Wikipedia, 2011:1). Dalam setiap
prosesnya senantiasa melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang
terukur dengan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta
tindakan perbaikan yang sesuai dan monitoring pelaksanaannya agar bisa
menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi (Prabowo, 2009:77). Dalam
implementasi ISO (9001:2008), dikenal delapan prinsip manajemen yaitu: (1) customer
focus; (2) leadership; (3) keterlibatan semua orang; (4) pendekatan proses; (5)
pendekatan sistem ke manajemen; (6) perbaikan berkelanjutan (improvement); (7)
pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan; dan (8) kerja sama yang
saling menguntungkan dengan pemasok (Prabowo, 2009:57).
Dalam mengimplementasikan
manajemen mutu ISO (9001:2008) memerlukan sebuah strategi khusus agar
penerapannya dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Sangat banyak metode
maupun strategi yang digunakan oleh organisasi untuk implementasi manajemen
mutu. Contoh model strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan manajemen
mutu adalah konsep model PDCA. Dalam upaya peningkatan mutu diperlukan
manajemen yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan
efisien. Poerwanto (2010:2) berpendapat ada beberapa tahap yang harus dilakukan
dalam penggunaan model PDCA cycle dalam perencanaan mutu adalah sebagai
berikut: (1) Plan (rencanakan), meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan
untuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi; (2) Do (laksanakan),
artinya melaksanakan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya; (3)
Check (evaluasi), memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran
dan melaporkan hasilnya; (4) Action (tindak lanjuti), menindaklanjuti hasil
untuk perbaikan. Keempat model PDCA ini memberikan kemudahan bagi pemimpin
organisasi untuk mengendalikan jalannya roda manajemen organisasi. Misi utama
dari manajemen mutu ISO (9001:2008) adalah untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Sallis (2010:82) mengatakan bahwa organisasi unggul adalah
organisasi yang menjaga hubungan dengan pelanggan dan memiliki obsesi terhadap
mutu. Mutu adalah sesuatu yang diinginkan pelanggan, bukan apa yang terbaik
bagi perusahaan dan harus sesuai dengan harapan pelanggan. Peningkatan mutu
menjadi semakin penting bagi perusahaan yang digunakan untuk memperoleh kontrol
lebih baik (Sallis, 2010: 15). Kepuasan konsumen adalah suatu keadaan dimana
keinginan, harapan dan kebutuhan konsumen dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai
memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen
(Atmojo, 2006:23). Pengukuran kepuasan konsumen merupakan klausul penting dalam
menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila
konsumen merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka
pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Tolok ukur
penerapan ISO ( 9001:2008) terhadap kepuasan konsumen ditinjau dari proses adalah
bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai dengan tujuan
perusahaan.
Pada proses produksi tentunya seluruh elemen perusahaan mencurahkan
segala upaya agar dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun
dalam program perusahaan, dibutuhkan konsistensi dan kesungguhan sehingga
harapan terhadap kualitas dapat dicapai sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
yang telah disusun oleh perusahaan dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Menurut
Hansen dan Mowen (2006: 7), biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang timbul
karena rendahnya mutu suatu produk atau jasa yang diterima oleh konsumen. Atau
dengan kata lain, biaya kualitas merupakan biaya yang dikeluarkan atau terjadi
untuk memenuhi kesesuaian antar spesifikasi produk atau jasa dengan keinginan
konsumen. Perbaikan kualitas merupakan salah satu faktor strategis yang paling
penting karena dapat mengurangi tingkat kegagalan menjadi nol (zero defect),
dengan perbaikan kualitas akan memberikan keuntungan jangka panjang untuk
menutup biaya kualitas yang telah dikeluarkan dalam melaksanakan perbaikan
tersebut. Pengendalian biaya dapat mengurangi kerugian yang diterima akibat
aktivitas yang tidak bernilai tambah, sehingga diharapkan biaya yang
dikeluarkan merupakan biaya yang dianggap dapat memberikan output yang optimal.
Pengendalian kualitas tidak cukup hanya berorientasi pada hasil akhir, tetapi
lebih ditekankan pada proses pembelajaran secara keseluruhan yang melibatkan
semua pihak. Kualitas tidak hanya merupakan tanggung jawab departemen kualitas
saja, melainkan tanggung jawab seluruh perusahaan sebagai suatu kesatuan.
Dalam usaha pengendalian
biaya kualitas, manajemen memerlukan suatu alat bantu untuk mengukur dan
menganalisis biaya kualitas tersebut, yaitu Laporan Biaya Kualitas. Pelaporan
ini berisi tentang informasi mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan maupun
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk peningkatan kualitas. Pelaporan biaya
kualitas ini diperlukan oleh pihak manajemen sebagai informasi untuk memantau
perkembangan kualitas yang mengarah pada perbaikan berkelanjutan, sehingga
tercipta efisiensi biaya dan peningkatan kualitas. PT Java Energi Semesta
Gresik merupakan salah satu perusahaan gas yang sudah menerapkan sistem
manajemen mutu ISO (9001:2008). PT Java Energy Semesta Gresik berdiri pada
tahun 2009 dengan izin investasi No. 25/2007. Pada tahun 2013 PT Java Energy
Semesta Gresik memperoleh Sertifikat Standar Internasional ISO (9001:2008).
Dengan demikian, fokus penelitian ini dapat dirumuskan bagaimana implementasi
manajemen mutu ISO (9001:2008) pada pengendalian biaya kualitas pada PT Java
Energy Semesta Gresik?
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan. Maka masalah yang dapat dirumuskan adalah: “Bagaimana implementasi
manajemen mutu ISO (9001:2008) pada pengendalian biaya kualitas pada PT Java
Energy Semesta Gresik?”
1.3
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan
penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengendalian biaya
kualitas dalam mempertahankan mutu pada PT Java Energy Semesta Gresik
1.4
Manfaat
Penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Manfaat yang
diperoleh antara lain : 1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan pengetahuan penulis
mengenai biaya kualitas dan penerapannya sehingga peneliti dapat lebih paham
materi yang telah disuguhkan dalam perkuliahan karena bisa langsung melihat
prakteknya. Serta memberikan referensi yang nantinya digunakan sebagai bahan
penelitian selanjutnya mengenai pengendalian biaya kualitas terhadap penerapan
program mutu perusahaan.
2.
Manfaat Praktis
Memberikan masukan kepada pihak manajemen
perusahaan dalam menerapkan atau mengevaluasi kebijakan perusahaan yang
berkaitan dengan pengendalian kualitas.
1.5
Batasan
Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada implementasi
manajemen mutu ISO ( 9001:2008) terhadap pengendalian biaya kualitas pada PT
Java Energy Semesta Gresik.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Implementasi manajemen mutu ISO (9001:2008) pada pengendalian biaya kualitas di PT Java Energy Semesta Gresik .Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment