Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Saturday, August 19, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi Psikologi:Kebermaknaan hidup pemain sepak bola Arema

Abstract

INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kebermaknaan hidup pemain sepak bola Arema. Makna hidup yang dimaksud adalah bagaimana gambaran kebermaknaan hidup pemain sepak bola Arema ditengah masalah-masalah dan tekanan yang dihadapi. Penelitian ini mengambil subjek pemain sepak bola Arema. Penelitian kualitatif ini menggunakan tehnik wawancara, observasi dan studi dokumentasi dalam pengambilan data.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ketiga subjek penelitian memiliki makna hidup yang berbeda. Metode yang digunakan untuk mengetahui gambaran kebermaknaan hidup ketiga Subjek adalah pemahaman pribadi, bertindak positif, pengakraban hubungan, pendalaman catur nilai dan ibadah.
ENGLISH:
This research aims to describe meaningfulness of life football player Arema. The meaning of life question is how the image of the meaningfulness of life amid the Arema football player problems and pressures facing. This research takes the subject of Arema football player. Qualitative research uses techniques interviews, observation and study of documentation in data retrieval.
From the analysis results can be concluded that the third subject have different meaning of life. The methods used to find out the description of the meaningfulness of life third Subject is a personal understanding, Act positive, intimate relationships, deepening the chess rating and worship.


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
 Dimana saja dan kapan saja sepak bola selalu menarik dan mempesona manusia. Kendati perang, krisis, bencana, skandal permainan, suap menyuap perwasitan, pengkhianatan terhadap fair play, sepak bola tidak pemah lapuk dan mati, bahkan senantiasa ada dan terus menghibur dunia. Mungkin karena sepak bola bukan hanya telah menjadi olahraga rakyat tetapi juga hiburan umat manusia (Komarudin, 2005;37). Komarudin (2005;37) juga menjelaskan bahwa dalam sepak bola disuguhkan pemain-pemain bola yang berupaya mengerahkan kehebatannya melampaui batas-batas kemampuan kemanusiaannya. Lapangan hijau, taktik, teknik, kostum dan aksesoris lainnya menyulap para pelakunya itu menjadi lebih mempesona. Menurut Harmon Gallant (2003) Pemain dalam setiap pertandingan sepakbola merupakan unsur terpenting. Karena merekalah yang menjalankan pertandingan tersebut. Banyaknya fans serta besaran hak siar yang bisa diterima oleh klub bergantung pada pemainnya. Dilihat dari sudut ekonomi, pemain memegang peranan penting dalam pendapatan klub. Masing-masing klub akan berlomba-lomba untuk meningkatkan nama baik klubnya dengan membentuk tim 2 yang baik. Semakin hebat pemain-pemain yang dimiliki dan semakin solid sebuah tim, maka peluang untuk menjadi juara semakin besar. Seperti dilansir fanpage Aremania Wallpaper (22/08/13), Pemain sepak bola memiliki tugas penting mengemban amanat suporter dan klubnya untuk bermain cemerlang dan meraih prestasi.Komitmen ini harus dipikul oleh para pemain selama masa penugasannya bersama klub. Sebagai imbalannya mereka akan mendapatkan materi sesuai keinginannya atau berdasar kesepakatan bersama klub. Bagi pemain bintang (memiliki prestasi dan menjadi andalan klub) ia akan mendapat ganjaran berupa kontrak dan gaji yang mahal. Gaji yang mahal, fasilitas mewah dan beberapa keistimewaan lain yang didapatkan oleh pemain sepak bola tidak menghindarkan mereka dari berbagai masalah yang menimpa mereka. Seperti dikutip dari pernyataan Frasetya Vady (kompas.com, 2014), salah satu masalah laten dan akut dari sepakbola Indonesia adalah soal finansial. Imbas soal finansial ini adalah pemain-pemain yang terlambat atau tidak digaji sama sekali dalam beberapa bulan. Ini dikuatkan dengan data dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) tentang Klub Menunggak di Musim 2013dan juga pengakuan beberapa pemain sepak bola lainnya.
 Begitu juga dengan permasalahan yang dialami PSSI turut berimbas pada gaji pemain, dengan dibekukannya PSSI oleh Menpora pada tanggal 17 April 2015 hingga berujung pada keputusan Banned dari FIFA pada tanggal 29 Mei 2015, otomatis segala aktifitas sepak bola di Indonesia dihentikan. Seperti kutipan wawancara kepada Eva Nurida, istri Cristian Gonzales “"Saya berharap, jangan 3 lama-lama, tolonglah minggu ini kalau bisa. Kita harus cepet main. Sebagai istri hanya bisa berdoa. Mohon siapapun bapak yang memutuskan kemarin, kami ini kena imbasnya, istri dan anak-anak. Dari mana gaji kita, darimana kita makan," (Bola.Net, 2015) Firman utina juga menjelaskan dalam wawancara dengan TribunNews (2015) bahwa dampak permasalahan PSSI dengan Kemenpora tidak hanya dialami para pemain, tapi juga anak-anak. Mantan kapten tim nasional (timnas) itu menyebutkan, "Bayangin ada berapa ribu pemain di liga kita.Itu menyangkut karier. Belum lagi pemain muda dan anak-anak usia dini yang mau yang mau menjadikan sepakbola sebagai bagian kehidupan. Mereka bisa putus asa," katanya. Jauh dari keluarga, mengikuti jadwal rutin latihan hampir tiap hari dan pola hidup sehat yang dijaga ketat merupakan konsekuensi yang harus dijalani sebagai pemain sepakbola. Cidera juga merupakan salah satu konskuensi yang dialami pemain. Dengan cidera ini, tentu membuat pemain memiliki keterbatasan dalam bermain dan menampilkan penampilan yang optimal. Cidera merupakan hal yang umum terjadi dalam sepakbola, dimana setiap pemain pasti pernah mengalaminya. Karena olah raga sepak bola merupakan olahraga yang menggunakan kontak fisik, maka resiko tiap pemain mengalami cidera sangatlah tinggi (goal.com, 2014) Masalah pemain lainnya yaitu tekanan yang harus mereka dapatkan ketika bermain di kandang lawan. Terutama jika suporter tim lawan bermusuhan dengan suporter tim pemain tersebut. Banyak sekali kejadian yang menimpa para pemain ketika bertanding di kandang lawan, seperti yang dialami mantan pemain persib M. Herrie Setiawan salah satu pengalaman paling mengerikan Herrie soal supporter 4 lawan adalah ketika bertanding ke jakarta. Ia bercerita, suporter persija bukan hanya menteror di stadion dengan melakukan pelemparan dan nyanyian-nyanyian, tapi juga mengepung hotel tempat menginap pemain Persib (galamedianews, 2015)
Fakta menyebutkan, tak banyak pesepakbola nasional yang memiliki keahlian lain selain menggocek si kulit bundar. Akibatnya, setelah gantung sepatu nasib mereka tak lagi terjamin. Terkadang akibat mengalami cidera, pemain terpaksa harus melakukan pensiun dini. Pada maret 2015, situs judi online sempat merilis tentang 5 bintang sepakbola luar negeri yang harus pensiun dini akibat cidera. Mereka adalah Marco Van Basten (Ac Milan), Brian Laudrup (Bayern Munich), Owen Hargreaves (Manchester City), Sebastian Deusler (Bayern Munich), dan yang terakhir Pierluigi Casiraghi (Chelsea). Membekali pemain dengan ilmu di luar sepakbola dianggap penting karena karier sepak bola seorang pemain sangat berisiko. Potensi untuk putus di tengah jalan atau gantung sepatu lebih dini sangat besar. Karena itulah manajemen Laga FC terdorong untuk membekali pemainnya dengan kemampuan berbahasa Inggris (BolaNews, 2015) Namun tidak semua pemain seberuntung pemain Laga FC yang sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi masa pensiun mereka. seperti diberitakan dalam okezone .com (2014), mantan pemain tim nasional sepakbola era 1980-an Abdul Khamid kini memilih menjalani profesi sebagai tukang ojek. Sinar kehidupannya mulai meredup seiring usia yang tak lagi muda. Di masa tuanya kini dia harus berjuang menghidupi keluarga. Mantan stoper timnas di era tahun 80-an ini setelah gantung sepatu memang tidak mempunyai pekerjaan tetap. Lantaran 5 hanya memiliki ijazah SMP dia tak bisa meneruskan jenjang karirnya menjadi pelatih sepakbola. Alhasil menjadi tukang ojek menjadi pilihannya. Dengan penghasilan tak lebih dari Rp350 ribu per bulan, Abdul Khamid harus berjuang menghidupi istri dan tiga anaknya di rumah kontrakan. “Salah satu kendala saya hanya memiliki ijazah SMP. Karena terlena main bola dan tak mempunyai sertifikat kepelatihan sekolah sepak bola,” ujar Khamid. FIFPro melakukan survey kepada 180 pemain profesional yang masih aktif, 40 diantaranya menunjukan tanda-tanda depresi dan kecemasan. Hasil survey yang juga dilakukan FIFPro pada pemain yang sudah pensiun bahkan dikatakan menunjukan hasil yang lebih buruk dari itu. FIFPro Chief Medical Officer, Dr Vincent Gouttebarge, mengatakan, “Tidak seperti yang kita lihat dari luar, kehidupan pada pemain sepakbola tidak sebaik yang kita kira. Dengan tekanan karir yang sangat berat dan tuntutan untuk selalu berpresatasi, sangat wajar jika pemain sepakbola menerima beban mental yang berlebih. Mantan pemain sepakbola bahkan melaporkan lebih banyak masalah mental, hal ini menunjukan bahwa masa setelah pensiun menjadi masa krusial dalam kondisi mental para pemain.” (SainsBola, 2014). Dalam jurnalnya, Komarudin (2005;37) mengatakan, dalam sepak bola pemain-pemainnya menjadi anak-anak manusia yang bergulat dengan kerasnya kehidupan. Pergulatan dengan kerasnya kehidupan itu tidak selalu berakhir dengan kemenangan yang gilang gemilang. Sering pergulatan mati-matian itu hanya menghantarkan 'para pemain dan penonton yang terlibat dengan mereka kepada kegagalan yang pahit dan menyedihkan. Itulah sebabnya di dalam sepak bola dapat 6 dilihat dan dirasakan tragedi, komedi, ketabahan untuk menerima kegagalan, tekad dan keberanian untuk selalu bangun meraih kemenangan.
Memang sepak bola membawa tawa, tetapi sepak bola juga dapat membawa tangis. Keinginanan untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama pada manusia. Hasrat inilah yang mendorong setiap orang untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti bekerja dan berkarya, agar hidupnya dirasakan berarti dan berharga. Menemukan makna hidup dan menetapkan tujuan hidup merupakan upaya untuk mengembangkan hidup yang bermakna (Bastaman, 2007; 43, 67). Di balik masalah dan tekanan yang dialami para pemain, makna hidup masih dapat ditemukan. Seperti yang diungkapkan oleh Frankl “Hidup adalah menderita,tetapi untuk menemukan suatu arti dalam penderitaan seseorang adalah tetap hidup”. (Dalam Bastaman, 2007;40) Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa dalam penderitaan sekalipun, makna hidup tetap dapat ditemukan asalkan seseorang tetap bertahan dalam berjuang menemukan makna.Jadi dalam keadaaan apapun baik pengalaman menyenangkan, tidak menyenangkan, bahagia, penderitaan, sakit yang tidak dapat disembuhkan, maupun menjelang kematian, makna hidup tetap dapat ditemukan. Makna hidup merupakan arti yang diperoleh dari penghayatan tentang segala hal yang dilaksanakan, dihadapi dan dijalani. Makna hidup bersifat spesifik dan nyata. Artinya makna hidup benar-benar dapat ditemukan dalam pengalaman dan kehidupan sehari-hari. Makna hidup juga berfungsi memberi pedoman dan arah terhadap kegiatan. Ketika seseorang mampu menemukan arti dari berbagai pengalaman hidup maka tujuan hidup juga dapat ditentukan. Tujuan hidup tersebut 7 yang nantinya akan mengarahkan kegiatan-kegiatan seseorang menuju pemenuhannya (Frankl dalam Bastaman, 2007;38). Pada dasarnya setiap manusia memiliki hasrat untuk menemukan makna, tidak terkecuali para pemain sepak bola arema. Karena dengan penemuan makna, kehidupan bermakna yang ditandai dengan penuh gairah, semangat hidup, jauh dari perasaan hampa, tujuan hidup jelas, dan lain-lain akan tercapai. Kebahagiaan yang disebut Frankl sebagai ganjaran dari kehidupan bermakna juga dapat dirasakan.
Bagi sebagian orang normal, yang hidupnya tidak dibatasi dan dekat dengan orang-orang yang dikasihi, menemukan makna mungkin bukan hal yang sulit. Namun bagi pemain sepak bola, menghayati makna hidup di tengah masalah dan tekanan yang mereka alami merupakan sesuatu yang mungkin tidak mudah. Bila seseorang tidak berhasil menemukan dan memenuhi makna hidupnya, maka hasratnya untuk hidup bermakna tidak tercapai. Akibatnya ia mengalami semacam frustasi yang disebut frustasi eksistensial, dengan keluhan utama mengahayati hidupnya hampa dan tidak bermakna (meaningless) yang merupakan gerbang ke arah penderitaan (Bastaman; 2007;43). Di dalam dunia psikologi, makna hidup merupakan sesuatu yang dianggap penting. Logoterapi yang menggunakan penemuan makna hidup sebagai terapi digunakan dalam praktek-praktek psikologi. Bahkan di dalam buku Bastaman (2007, 75) Willian Sahakian, seorang pakar ternama psikologi kepribadian, menyatakan bahwa logoterapi secara potensial sangat besar kemungkinannya untuk dikembangkan sebagai sebuah teori kepribadian. 8 Ada beberapa penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian yang peneliti lakukan seperti, penelitian yang dilakukan oleh Agata Pritasari (2010) yaitu, “Fanatisme Suporter Sepak Bola Arema Indonesia”.
 Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui motif apa saja yang mempengaruhi berbagai macam bentuk fanatik yang dimunculkan oleh Aremania. Penelitian lainnya berjudul “Proses Pencarian Makna Hidup Pada ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS)” Yang dilakukan oleh Rieva Dwi Prita Lestari Purba (2008) Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat dan mendapatkan gambaran bagaimana proses ODHA dalam mencari makna hidup ditengah stigma, diskriminasi maupun penderitaan lainnya. Penelitian kualitatif ini menggunakan wawancara sebagai pengumpulan data utama dan observasi sebagai penunjang. Berdasarkan fenomena dan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang bagaimana gambaran makna hidup pemain sepak bola Arema di tengah ketidakpastian akanmasa depan yang mereka jalani, dan tekanan-tekanan serta masalah yang mereka hadapi, melalui penelitian dengan judul “Kebekmaknaan Hidup Pemain SepakBola Arema”.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran kebermaknaan hidup pemain sepak bola Arema?
C.     Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebermaknaan hidup pemain sepak bola Arema
 D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis • penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi serta dapat dijadikan referensi mengenai kebermaknaan hidup bagi pengembang disiplin ilmu psikologi pada umumnya, dan psikologi sosial pada khususnya. • penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang gambaran kebermaknaan hidup pemain sepak bola Arema
2. Manfaat Praktis • Memberi motivasi bagi para pemain sepak bola agar tidak kehilangan makna hidup, sehingga mampu menjalani kehidupan dalam dunia sepak bola dengan lebih baik dan bermakna. • diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai gambaran kebermaknaan hidup para pemain sepak bola khususnya pemain sepak bola Arema.

Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :Kebermaknaan hidup pemain sepak bola Arema" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD

Artikel Terkait: