Bank sebagai lembaga yang berfungsi menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat, salah satunya melalui penyaluran kredit. Sirkulasi kredit ini tidak selamanya lancar, adakalanya Bank harus berhadapan dengan masalah kredit macet atau non performing. Kondisi kredit macet itulah yang kemudian memunculkan masalah Agunan Yang Diambil Alih (AYDA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan jelas bagaimana perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh PT. Bank Sumut terhadap AYDA pada laporan keuangannya, dan untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh PT. Bank Sumut sudah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis deskriptif dan analisis komparatif, data penelitian yang digunakan diperoleh dengan teknik pengumpulan data yakni wawancara dan studi dokumentasi. Adapun laporan keuangan yang penulis gunakan adalah neraca dan laporan laba rugi PT. Bank Sumut tahun 2005 dan 2006. Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa PT. Bank Sumut telah menerapkan perlakuan akuntansi terhadap AYDA dengan baik sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, yang dibuat dengan berpedoman pada PSAK No. 31 tentang Akuntansi Perbankan dan No. 54 tentang Akuntansi Restrukturisasi Hutang-Piutang Bermasalah. Sampai saat ini AYDA yang dimiliki oleh Bank Sumut sudah terjual ke pihak ketiga, namun belum lunas semua, sehingga belum ada keuntungan yang bisa diakui karena saldo kredit macet PT.X belum tertutupi sepenuhnya. Namun sejak tahun 2005, setelah terjual ke pihak ketiga sudah tidak adalagi biaya pemeliharaan dan pengelolaan yang dikeluarkan oleh Bank Sumut karena AYDA yang berupa komplek proyek properti tersebut telah dikelola sepenuhnya oleh pihak ketiga tersebut. Kecuali untuk Biaya PPAKredit yang dibentuk sesuai dengan komitmen dengan Bank Indonesia.
Untuk mendownload skripsi "Analisis Perlakuan Akuntansi Terhadap Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) pada Laporan Keuangan PT.Bank SUMUT" silahkan klik link dibawah ini:
Download
No comments:
Post a Comment