Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi sistem informasi akuntansi Koperasi Agro Niaga Indonesia Syari’ah (KANINDO) Jawa Timur dalam meningkatkan efektifitas sistem pengendalian intern pada prosedur penerimaan dan pengeluaran kas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara peninjauan langsung ke objek penelitian, yaitu Koperasi Agro Niaga Indonesia Syari’ah Jawa Timur untuk memperoleh data sesuai teknik pengumpulan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, merupaan data yang diperoleh secara langsung dari pihak perusahaan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian diolah dan disimpulkan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara kualitatif, yaitu analisis dilakukan dengan mencari kekuatan dan kelemahan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Intern yang ada dalam perusahaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siklus penerimaan kas dan siklus pengeluaran kas ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam hal, (1) Pelaporan Keuangan, (2) Belanja Rutin, (3) Utang. Berdasarkan temuan tersebut disarankan untuk bagian yang terlibat dalam siklus penerimaan kas dan penegeluaran kas lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan struktur organisasi yang telah ditentukan oleh perusahaan, dan tidak menunda-nunda tugas yang seharusnya dikerjakan.
ENGLISH:
This study aims to determine how the accounting information system implementation Cooperative Agro Niaga Indonesia Sharia ( Kanindo ) East Java to improve the effectiveness of the internal control system in the cash receipts and disbursements procedures .
This study uses a case study approach . The method of data collection was done by direct observation in the object of research , ie the Shariah Cooperative Agro Niaga Indonesia East Java to obtain the data corresponding data collection techniques . The data used in this study is primary data , merupaan data obtained directly from the company through interviews , observation , and documentation are then processed and concluded . The analysis used in this study is a qualitative analysis , the analysis is done by finding the strengths and weaknesses of Accounting Information Systems and Internal Control Systems in the company .
The results of this study indicate that the cycle of cash receipts and cash disbursements cycle there are several things that need to be improved in terms of , ( 1 ) Financial Reporting , ( 2 ) Routine , ( 3 ) debt .
The results of this study indicate that the cycle of cash receipts and cash disbursements cycle there are several things that need to be improved in terms of , ( 1 ) Financial Reporting , ( 2 ) Routine , ( 3 ) debt .
Based on these findings suggested for the part involved in the cycle of cash receipts and cash penegeluaran more responsible in carrying out their duties in accordance with the organizational structure that has been determined by the company , and are not put off the task that should be done .
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Era globalisasi saat ini merupakan era tanpa batas, hal ini
tercermin dengan adanya kebebasan dalam berusaha, kebebasan dalam bependapat
dan dalam bersaing, hingga tidak ada lagi batas antara satu negara dengan
negara lain. Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang menyatukan kaum ekonomi lemah,
koperasi telah membantu membangun ekonomi negara-negara di dunia baik negara
maju maupun negara berkembang. Bahkan sekarang koperasi di negara-negara maju
tidak hanya sebagai unit ekonomi kecil lagi tetapi sudah berkembang menjadi
unit ekonomi yang besar, strategis dan punya daya saing dengan
perusahaan-perusahaan skala besar. Koperasi bekerja di bawah undang-undang
perkoperasian yang berlaku. Koperasi memiliki anggaran dasar khusus yang
memiliki cara kerja terukur. Undang-undang mengenai koperasi tercantum pada
Pasal 4 No. 25 tahun 1992. Pasal selanjutnya, Pasal 5 No.25 tahun 1992 mengatur
perkoperasian di Indonesia. Pasal tersebut lebih mengatur pada prinsip-prinsip
kerja koperasi. Prinsip kerja koperasi yang tercantum pada pasal ini juga
bersifat kerakyatan. Di Indonesia, koperasi menjadi salah satu unit ekonomi
yang memiliki peran besar dalam memakmurkan negara ini sejak zaman penjajahan
sampai sekarang. Akan tetapi perkembangan koperasi di Indonesia walaupun
terbilang lumayan pesat tetapi pekembanganya tidak sepesat di negara–negara
maju, salah satunya dikarenakan Tingkat partisipasi anggota koperasi masih
rendah, ini 2 disebabkan sosialisasi yang belum optimal.
Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu
hanya untuk melayani konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi atau
pinjaman. Artinya masyarakat belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik
dari sistem permodalan maupun sistem kepemilikanya. Mereka belum tahu betul
bahwa dalam koperasi, konsumen juga berarti pemilik, dan mereka berhak
berpartisipasi menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya serta berhak
mengawasi kinerja pengurus. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan terhadap penyelewengan
dana oleh pengurus, karena tanpa partisipasi anggota tidak ada kontrol dari
anggota nya sendiri terhadap pengurus. Di dalam koperasi peran informasi sangat
penting dalam proses pengendalian dan pengambilan keputusan operasional
koperasi, baik itu informasi kuantitatif dan kualitatif yang dapat dijadikan
sebagai alat internal control. Sistem informasi akuntansi merupakan sumber daya
yang penting untuk dapat menyeleksi dan mengolah sistem yang ada, sehingga
dapat digunakan oleh koperasi agar tercapainya sistem informasi yang sesuai
dengan kondisi koperasi dalam hal ini adalah koperasi simpan pinjam (Rikha,
2010: 3). Informasi yang tepat dan akurat hanya dapat dihasilkan oleh sistem
yang baik. Sistem akuntansi dapat memberikan informasi mengenai kinerja
koperasi/perusahaan dan pengaruhnya terhadap produktifitas koperasi serta laba.
Menurut Mulyadi (2003: 3), sistem akuntansi adalah formulir, catatan, dan
laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan manejemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. 3
Ketepatan kecepatan dan keamanan informasi membantu manajemen dalam menetapkan
situasi dan kondisi perusahaan/koperasi yang menguntungkan. Untuk itu manajemen
harus mengevaluasi dan mengawasi kegiatan operasional perusahaan.
Apabila sistem yang ditetapkan oleh suatu perusahaan tidak sesuai
dengan kondisi yang ada, maka sistem tersebut tidak akan memberikan dampak yang
positif terhadap kinerja perusahaan (Rikha, 2010: 3). Selain Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Pengendalian Intern juga sangatlah penting dalam suatu
lembaga keuangan seperti KANINDO Syari’ah Malang Jatim, dimana Pengendalian
intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak dipergunakan dalam berbagai
variasi kepentingan dan pengertian. Fungsi dari pengendalian intern semakin
penting dikarenakan semakin berkembang perusahaan. Semua pimpinan perusahaan
harus menyadari dan memahami betapa pentingnya pengendalian intern. Menurut
Siti dan Ely (2010: 312) “Pengendalian intern adalah suatu proses-yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu
entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian
tujuan berikut ini : a. Keandalan pelaporan keuangan b. Menjaga kekayaan dan
catatan organisasi c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan d. Efektivitas dan
efisiensi operasi” Pengendalian intern bagi suatu perusahaan (terutama yang
sudah go public) adalah merupakan suatu keharusan. Bersamaan dengan kewajiban
audit laporan keuangan, direksi wajib memberikan pernyataan tentang kecukupan
sistem 4 pengendalian perusahaan yg dikelolanya serta model/framework mana yang
diadopsi (atau sepenuhnya didesain sendiri), dan wajib diaudit oleh auditor
ekstern. Faktor-faktor yang menyebabkan makin pentingnya sistem pengendalian
intern, antara lain: a. Perkembangan kegiatan dan skalanya menyebabkan
kompleksitas struktur, sistem dan prosedur suatu organisasi suatu organisasi
semakin rumit. Untuk dapat mengawasi operasi organisasi, manajemen hanya
mengandalkan kepercayaan atas berbagai laporan dan analisa. b. Tanggung jawab
utama untuk melindungi aset organisasi, mencegah dan menemukan
kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan terletak pada management,
sehingga management harus mengatur sistem pengendalian intern yang sesuai untuk
memenuhi tanggung jawab tersebut. c. Pengawasan oleh dari satu orang (saling
cek) merupakan cara yang tepat untuk menutup kekurangan-kekurangan yang bisa
terjadi pada manusia. Saling cek ini merupakan salah satu karakteristik sistem
pengendalian intern yang baik. d. Pengawasan yang “built-in” langsung pada
sistem berupa pengendalian intern yang baik dianggap lebih tepat daripada
pemeriksaan secara langsung dan detail oleh pemeriksa (khususnya yang berasal
dari luar organisasi).
KANINDO Syari’ah Malang Jatim dipilih menjadi objek pada penelitian
ini karena, koperasi ini pada awalanya didirikan dalam rangka menggalang
kekuatan kolektif masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari petani,
peternak, pedagang, industri kecil, pengrajin dan wirausahawan lainnya. Sebagai
kantor Pusat, KANINDO Syari’ah Malang Jatim saat ini telah beromset diatas Rp.
1.000.000.000.000,-. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan sebelumnya terlihat
beberapa hal yang perlu diperbaiki diantaranya yaitu terkait otorisasi dan
prosedur yang berjalan tidak baik. Sebagai contoh, dalam hal otorisasi
pengajuan pembiayaan yang anggarannya melebihi kebijakan yang telah ditentukan
yang seharusnya dilakukan oleh kepala cabang, akan tetapi pada implementasinya
otorisasi dapat dilakukan oleh AO (Account Officer). Selain itu juga, dalam hal
pelaporan keuangan, sebagai contoh yaitu laporan keuangan harian yang
seharusnya dilakukuan di setiap hari saat tutup buku, pada implementasinya
terkadang laporan harian dibuat pada keesokan harinya. Secara tidak disadari,
hal tersebut pada akhirnya dapat menimbulkan masalah dan dapat disalah gunakan
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pada aplikasinya juga tidak
terdapat pengawasan antara kantor pusat dan kantor cabang. Pengawasan hanya terjadi
di setiap kantor dan hanya dilakukan pengawasan secara lisan antara pihak
pembukuan dan akuntansi dengan kepala cabang.
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul: “Implementasi Sistem Informasi Akuntansi
Dalam Meningkatkan Efektifitas Sistem Pengendalian Intern Pada Prosedur
Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Kanindo Syari’ah Malang”
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat
diambil rumusan masalahnya adalah bagaimana implementasi sistem informasi
akuntansi KANINDO Syari’ah Malang Jatim dalam meningkatkan efektifitas sistem
pengendalian intern pada prosedur pemasukan dan pengeluaran kas?
1.3
Tujuan
Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang peneliti
kemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
implementasi sistem informasi akuntansi KANINDO Syari’ah Malang Jatim dalam
meningkatkan efektifitas sistem pengendalian intern pada prosedur pemasukan dan
pengeluaran kas.
1.4
Manfaat
Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk
memberikan kontribusi ilmiah bagi berbagai pihak. Dan secara global akan
memberikan kontribusi kepada :
a.
Bagi koperasi: Diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak koperasi
untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memperbaiki sistem pengendalian
intern. Diharapkan dapat memperoleh masukan-masukan yang berguna untuk membantu
memecahkan masalah yang timbul dalam sistem pengendalian intern.
b. Bagi peneliti: Sebagai bentuk aplikasi
teori dengan kenyataan yang berkembang di dalam masyarakat.Proses evaluasi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)dapat digunakan sebagai studi perbandingan
antara teori yang ada dengan kenyataan
yang berkembang dan sekaligus menambah pengalaman. Penelitian ini sebagai
perbandingan antara teori yang ada dengan aplikasi pada koperasi.
c.
Bagi pihak lain: Dapat digunakan untuk menambah wawasan baru dan menjadi wacana
bagi pembaca apabila akan mengajukan kredit. Dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan dan informasi bagi mahasiswa yang ingan mengadakan penelitian
lebih lanjut berkenaan dengan sistem pengendalian intern.
1.5
Batasan Masalah
Terkait dengan luasnya lingkup, permasalahan
dan waktu serta keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan berkaitan dengan
sistem pengendalian intern, maka penelitian ini dibatasi pada kebijakan dan
aplikasinya di dalam proses pelaporan keuangan baik pemasukan kas maupun
pengeluaran kas.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Implementasi sistem informasi akuntansi dalam meningkatkan sistem pengendalian intern pada prosedur penerimaan dan pengeluaraan kas: Studi pada KANINDO Syari’ah Jawa Timur." silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment