Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Monday, April 17, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi Manajemen:Efektivitas penerapan program zakat, infak, dan sedekah (ZIZ) dalam meningkatkan corporate image: Studi pada BMT-MMU Sidogiri Kraton Pasuruan

Abstract

INDONESIA:
Program kegiatan tanggung jawab sosial sangat penting diimplementasikan dalam perusahaan, karena dapat memberikan keseimbangan antara perusahaan, masyarakat, dan lingkungan. Kegiatan tanggung jawab sosial juga dapat membangun citra perusahaan (corporate image), dan dalam rentang waktu yang panjang akan membantu pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi program Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) yang dilakukan oleh BMT MMU Sidogiri, serta mengukur keefektifan penerapan program ZIS tersebut dalam meningkatkan Corporate Image BMT MMU Sidogiri.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program ZIS pada BMT MMU Sidogiri dapat meningkatkan komunikasi dan hubungan baik antara perusahaan dengan stakeholdersnya. Selain itu, penerapan program ZIS bisa dikatakan efektif dalam meningkatkan Corporate Image. Hal ini bisa dilihat dari minimnya konflik yang terjadi antara perusahaan dan masyarakat, serta meningkatnya volume penjualan produk jasa BMT MMU Sidogiri. Atas dasar itu disarankan bagi perusahaan untuk menerapkan program tanggung jawab sosial , karena dapat membantu keberlangsungan perusahaan secara berkelanjutan.
ENGLISH:
Corporate social responsibility program is very important to be implemented because it gives a balance among company, society, and environment. It also builds the corporate image and helps the company’s development on an ongoing basis for a long term.
This study aims to examine the implementation of Zakah, Infaq, and Shadaqah (ZIS) program conducted by BMT MMU Sidogiri, as well as to measure the effectiveness of its implementation in improving Corporate Image of BMT MMU Sidogiri.

The results of this study show that the implementation of ZIS program in BMT MMU Sidogiri is able to improve communication and good relationship between the company and its stakeholders. In addition, the application of ZIS program has been effective in improving corporate image. It can be seen from the lack of conflict between the company and society, as well as the increasing volume of services product sales of BMT MMU Sidogiri. Based on the case, it is suggested for the company to implement social responsibility program because it supports the sustainability of the company on an ongoing basis.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Di Indonesia, pengelolaan dana zakat sudah ditangani oleh lembagalembaga yang berada di bawah lembaga pemerintahan dan ada juga yang dikelola secara mandiri oleh lembaga swasta. Bahkan lembaga-lembaga tersebut juga mengelola potensi ekonomi umat Islam yang lain yaitu, harta zakat, infaq, dan shadaqah. Lembaga-lembaga swasta ini ada yang dikenal dengan nama BMT (Baitul Maal wat Tamwil), salah satu model lembaga keuangan syariah di Indonesia yang menjalankan kegiatan ekonominya secara profit oriented, dan social oriented serta memperhatikan, dan bertanggungjawab terhadap masyarakat, maupun lingkungan di sekitarnya. Namun ada juga lembaga swasta yang didirikan hanya untuk beroperasi secara professional dalam mengelola dan menyalurkan dana sosial ( ZIS). Peran lembaga BMT untuk mengurangi angka kemiskinan sangat strategis, mengingat lembaga perbankan belum mampu secara sektor riil untuk menyentuh masyarakat yang paling bawah, yaitu masyarakat miskin dan kaum dhuafa lainnya. Peran strategis BMT dalam mengurangi kemiskinan terlihat dari kegiatan ekonomi BMT yang mempunyai kegiatan sosial (baitul maal) dan kegiatan bisnis (at-tamwil). Kegiatan sosial ekonomi BMT dilakukan dengan gerakan zakat, infaq, dan shodaqah (ZIS) sebagai upaya untuk memproteksi atau sebuah jaminan sosial yang dapat menjaga proses pembangunan masyarakat miskin secara signifikan. 2 Namun fakta yang ada di lapangan menunjukkan keberadaan BMT dengan jumlah yang cukup signifikan pada beberapa daerah di Indonesia, banyak yang mengalami kerugian bahkan gulung tikar (kolaps) dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Beberapa data menunjukkan di daerah-daerah tertentu keberadaan BMT cukup memperihatinkan. Seperti di Kabupaten Ciamis pada tahun 2000 jumlah BMT mencapai 42 lembaga. Namun, sekarang yang tersisa hanya tujuh lembaga. Di daerah Tasikmalaya jumlah BMT pernah mencapai 50 lembaga, kini BMT di Tasikmalaya tersisa 12 lembaga. Begitu juga di Kabupaten Garut dan Sumedang, kondisinya tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Tasikmalaya atau Ciamis. Hal serupa juga terjadi di kota Bandung, keberadaan BMT sebagai badan penunjang dana bagi masyarakat ekonomi lemah terancam bangkrut.
Dari 32 BMT MUI, kini jumlahnya makin menciut tinggal 8 BMT saja yang masih beroperasi. Bahkan, BMT yang memiliki aset sekitar Rp 1,3 miliar itu juga menghadapi masalah kredit macet. (www.pikiran-rakyat.com). Menurut Makhalul (2002:68), dari 35 BMT yang ada di kabupaten Tegal dan Brebes, tidak terdapat satupun BMT yang Baitul Maal-nya berjalan apalagi efektif mengikuti aturan main yang seharusnya. Begitu juga dengan BMT lain di beberapa daerah di Jawa Tengah keadaannya 90% nyaris tak memiliki sedikitpun perbedaan. Beberapa BMT hanya berhasil menampung infaq nasabah dalam jumlah sangat terbatas yang penarikannya dilakukan dengan cara dimintakan kepadanasabahpada saat realisasi pembiayaan. BMT merupakan suatu lembaga yang eksistensinya sangat dibutuhkan masyarakat terutama kalangan mikro. Akan tetapi di sisi lain yaitu dalam aspek 3 kegiatan sosial masih memiliki banyak kelemahan dalam penerapannya.Kegiatan rutin BMT cenderung mengarahkan pengelolanya untuk lebih berorientasi pada persoalan bisnis (business oriented). Sehingga sebagian elemen masyarakat memiliki persepsi bahwa kegiatan usaha BMT lebih bernuansa pragmatis daripada idealis yang berarti lebih cenderung menjadi Baitul Tamwil dari pada Baitul Maal. Problematika tersebut, berujung pada sulitnya menumbuhkan kepercayaan masyarakat luas (public trust) terhadap jasa dan pelayanan yang ditawarkan oleh BMT, karena lembaga keuangan tersebut tidak mampu dalam mewujudkan terciptanya citra positif kepada masyarakat. Dengan melihat fenomena di atas, perkembangan BMT dipandang belum sepenuhnya mampu menjawab problem real ekonomi yang ada di kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, belum memadainya sumber daya manusia yang terdidik dan profesional, permodalan (dana) yang relatif kecil dan terbatas, adanya ambivalensi antara konsep syariah dengan operasionalisasi di lapangan, dan lemahnya brand image BMT di dalam benak masyarakat sebagai lembaga yang amanah, transparan dan profesional sesuai dengan prinsip syariah. Dewasa ini tidak cukup bagi perusahaan hanya memfokuskan diri pada pertumbuhan ekonomi semata, akan tetapi dibutuhkan sebuah paradigma baru dibidang bisnis dengan jalan mensinergikan berbagai kekuatan di dalam lingkar perusahaan (internal) dengan kekuatan di luar perusahaan (eksternal). Dengan sinergisitas yang dibangun oleh sebuah perusahaan niscaya akan mengalir dukungan eksternal (stakeholder) yang akan memperkuat posisi perusahaan di 4 tengah persaingan yang semakin keras dan mengglobal. (Muhammad Djakfar, 2007:156) Program kegiatan sosial sangat penting diimplementasikan dalam perusahaan, karena dapat memberikan keseimbangan antara perusahaan, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Ada banyak keuntungan dan manfaat yang dapat diperoleh oleh perusahaan dari aktifitas sosial. Salah satunya adalah perusahaan yang melaksanakan tanggung jawab sosial dengan secara konsisten akan mendapat dukungan luas dari komunitas yang telah merasakan manfaat dari berbagai aktifitas yang dilaksanakannya. Kegiatan sosial dapat membangun citra perusahaan (corporate image), dan dalam rentang waktu yang panjang dapat meningkatkan reputasi perusahaan tersebut. Adapun citra perusahaan menurut Buchari Alma (2003:48), adalah kesan yang diperoleh sesuai pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang sesuatu. Citra dibentuk berdasarkan impresi, berdasarkan pengalaman yag dialami seseorang terhadap sesuatu untuk mengambil keputusan. Dalam pengembangan bidang ekonomi, khususnya dalam bidang ekonomi syari’ah. Pondok Pesantren Sidogiri merupakan satu-satunya pondok pesantren tradisional di Pasuruan yang memfokuskan lembaga pesantren-nya untuk bersosialisasi dan berwacana dengan luas sehingga dapat menjalankan kegiatan-kegiatan syariahnya dengan mempraktikkan ekonomi syariah. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, yaitu sejak tahun 2003hingga tahun 2012, BMT-MMU Sidogiri menunjukkan perkembangan dan kemajuan keuangan yang menggembirakan.
 BMT-MMU Sidogiri yang berbasis pesantren dan dikelola oleh mayoritas kalangan santri ini, maju dengan pesat. Kemajuan 5 tersebut dapat dilihat dari aktiva, penerimaan kas, modaldan sisa hasil usaha (SHU) yang terus bertambah setiap tahunnya.Adapun perkembangan keuangan sepuluh tahun terakhir di BMT-MMU Sidogiri akan disajikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 1.1 Perkembangan Keuangan BMT-MMU Sidogiri Tahun 2003-2012 (Rp) Tahun Aktiva Penerimaan Kas Modal SHU 2003 9.947.300.955,32 44.127.368.674,30 927.030.000,00 609.324.277,96 2004 14.361.157.440,63 69.292.289.003,66 1.095.580.000,00 653.491.529,28 2005 20.176.875.434,17 86.263.890.741,95 1.515.420.000,00 888.550.234,02 2006 24.234.880.723,47 94.937.019.873,74 2.490.145.000,00 1.119.778.790,73 2007 30.270.264.635,27 114.720.160.936,87 3.205.060.000,00 1.291.316.085,26 2008 43.768.266.114,76 189.273.736.160,33 3.999.870.000,00 1.752.285.887,69 2009 63.203.972.809,77 237.119.135.899,59 6.213.400.000,00 2.924.833.240,80 2010 89.138.192.945,88 344.459.981.487,36 9.772.325.000,00 4.172.796.045,59 2011 112.087.509.181,27 460.199.115.225,17 15.402.060.000,00 6.250.069.768,08 2012 192.964.329.988,31 801.386.711.728,16 22.285.275.000,00 9.853.070.963,99 Sumber: Laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas RAT 2012 BMT-MMU Sidogiri Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa sejak tahun 2003 hingga tahun 2012, perkembangan keuangan BMT-MMU Sidogirimengalami peningkatan yang sangat pesat. Dalam kurun waktu sepuluh tahun tersebut, nilai Aktiva BMTMMU Sidogirimeningkat sebesar 1.840%, Penerimaan Kas sebesar 1.716%, Modal sebesar 2.304% dan SHU sebesar 1.517%. Berangkat dari tujuan BMT yang ingin meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat dengan menerapkan ekonomi berbasis syariah serta ikut berperan dalam membangun ekonomi nasional, maka peneliti akan melakukan penelitian di BMT-MMU Sidogiri dengan judul ”Efektivitas Penerapan 6 Program Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) Dalam Meningkatkan Corporate Image di BMT-MMU Sidogiri Kraton Pasuruan”.
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana implementasi pengelolaan zakat, infaq dan sedekah pada BMTMMU Sidogiri Kraton Pasuruan ?
2. Bagaimana efektivitas penerapan pengelolan zakat, infaq dan sedekah pada citra BMT-MMU Sidogiri Kraton Pasuruan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui implementasi pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah pada BMT-MMU Sidogiri Kraton Pasuruan
 2. Untuk mengetahui efektivitas penerapan pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah pada citra BMT-MMU Sidogiri Kraton Pasuruan
1.4 Manfaat Penelitian
 Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi ilmiah bagi berbagai pihak. Dan secara global akan memberikan kontribusi kepada : 1. Bagi Peneliti a. Dapat memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman kedalam bidang sesungguhnya.
b. Sebagai aplikasi dari ilmu yang telah diperoleh peneliti selama perkuliahan.
c. Untuk memperoleh pengalaman yang sifatnya praktis dan menambah pengetahuan.
d. Untuk meningkatkan wawasan peneliti mengenai efektivitas pengelolaan dana ZIS dalam meningkatkan corporate Image
2. Bagi Intansi Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran bagi BMT-MMU Sidogiri dalam penerapan dan pengembangan pengelolaan dana ZIS. Selain itu, dapat memberikan motivasi bagi intansi lainnya untuk menerapkan program tanggung jawab sosial di intansinya.

3. Bagi Akademisi Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi yang dapat digunakan bagi peneliti selanjutnya. 
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Efektivitas penerapan program zakat, infak, dan sedekah (ZIZ) dalam meningkatkan corporate image: Studi pada BMT-MMU Sidogiri Kraton PasuruanUntuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment