Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Tuesday, April 4, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi akutansi:Analisis pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba: Studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan go public yang terdaftar di BEI periode 2006-2012

Abstract

INDONESIA:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh rasio keuangan yang meliputi variabel Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt To Equity Ratio (DER), Debt Ratio (DR), Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Inventory Turnover (IT), Current Assets Turnover (CAT), Fixed Assets Turnover (FAT), dan Total Assets Turnover (TAT) terhadap pertumbuhan laba.
Jenis pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data diperoleh dengan metode purposive sampling dengan kriteria (1) Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI dan konsisten ada selama periode penelitian (tahun 2006 sampai dengan 2012), (2) Perusahaan pertambangan yang menyediakan data laporan keuangan selama kurun waktu penelitian (tahun 2006 sampai dengan 2012), (3) Perusahaan tidak menghasilkan laba negatif selama periode 2006 sampai dengan 2012. Data yang digunakan telah diuji dengan uji asumsi klasik yang meliputi bebas multikolinieritas, tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan data terdistribusi normal.
Dari hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel CR, NPM, CAT dan FAT secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan variabel QR, DER, DR, GPM, ROA, ROE, IT, dan TAT tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Dari keduabelas variabel yang digunakan dalam penelitian ini (CR, QR, DER, DR, NPM, GPM, ROA, ROE, IT, CAT, FAT dan TAT) secara simultan (serentak) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Kemampuan seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen adalah sebesar 84,1%. Diharapkan perusahaan lebih memperhatikan seluruh variabel untuk pertumbuhan laba yang lebih baik.
ENGLISH:
The purpose of this research is to examine the effect of financial ratios that include variable Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt To Equity Ratio (DER), Debt Ratio (DR), Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM ), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Inventory Turnover (IT), Current Assets Turnover (CAT), Fixed Assets Turnover (FAT), and Total Assets Turnover (TAT) to profits growth.
The researcher used quantitative approach in analyzing the data. The data is obtained by purposive sampling method with some criteria (1) mining company listed in BEI and consistent during the period of the research (2006 to 2012), (2) mining Company provides financial data during the period of the research (2006 to 2012), (3) the Company did not generate negative profits during the period 2006 to 2012. Then the data is tested with the classical assumption that includes free multicollinearity, not autocorrelation, not heteroscedasticity, and the data were normally distributed.
The results of multiple regression analysis show that the variable CR, NPM, CAT dan FAT partially are bring positive significant effect on profits growth. While variable QR, DER, DR, GPM, ROA, ROE, IT, dan TAT had no significant effect on profits growth. Indeed, from the twelve variables used in this study (CR, QR, DER, DR, NPM, GPM, ROA, ROE, IT, CAT, FAT and TAT) simultaneously (synchronously) bring significant effect on profits growth. Capability of all the independent variables affect the dependent variable is equal to 84.1%. It is expected that the company pay more attention to all of the variables for better profit growth.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pertumbuhan laba adalah perubahan persentase kenaikan laba yang diperoleh perusahaan. Pertumbuhan laba yang baik, mengisyaratkan bahwa perusahaan mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan, karena besarnya dividen yang akan dibayar di masa akan datang sangat bergantung pada kondisi perusahaan (Simorangkir, 1993) dalam Hapsari (2007). Perusahaan dengan laba bertumbuh, dapat memperkuat hubungan antara besarnya atau ukuran perusahaan dengan tingkatan laba yang diperoleh. Dimana perusahaan dengan laba bertumbuh akan memiliki jumlah aktiva yang besar sehingga memberikan peluang lebih besar didalam menghasilkan profitabilitasnya (Taruh, 2011). Menurut Angkoso (2006), faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba diantaranya yaitu besarnya perusahaan, umur perusahaan, tingkat leverage, tingkat penjualan dan perubahan laba di masa lalu. Oktanto dan Nuryatno (2014) mengungkapkan bahwa perubahan laba yang tinggi mengindikasikan laba yang diperoleh perusahaan tinggi, sehingga tingkat pembagian deviden perusahaan tinggi pula. Hal ini akan mempengaruhi keputusan investasi para investor yang akan menanamkan modalnya ke dalam perusahaan karena investor mengharapkan dana 2 yang diinvetasikan ke dalam perusahaan akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi. Salah satu cara untuk memprediksi laba perusahaan adalah menggunakan rasio keuangan.
 Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis dan pihak pemerintah dalam mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan masa lalu, sekarang dan memproyeksikan hasil atau laba yang akan datang (Juliana dan Sulardi, 2003). Selain itu, rasio keuangan dapat dipakai sebagai sistem peringatan awal terhadap kemunduran kondisi keuangan dari suatu perusahaan (Oktanto dan Nuryatno, 2014). Dengan adanya rasio keuangan dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan apakah dalam keadaan aman atau tidak serta bagaimana pertumbuhan laba yang dialami perusahaan. Jika keadaan keuangan perusahaan tidak aman, maka manajer dapat segera melakukan evaluasi dalam memperbaiki keuangan perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan laba di masa mendatang. Menurut Riyanto (1995) dalam Hapsari (2007), secara umum rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Penelitian Oktanto dan Nuryatno (2014) menyatakan bahwa variabel Debt to Equity (DER) dan Debt to Total Assets (DR) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan variabel Qucik Ratio (QR) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Semakin tinggi debt to equity ratio mengindikasikan bahwa total hutang yang tinggi dimana banyaknya dana kreditor yang masuk sehingga dapat digunakan untuk menghasilkan atau meningkatkan laba dan berpengaruhnya debt to 3 total asset terhadap perubahan laba menunjukkan bahwa hasil penggunaan dana hutang untuk membiayai aktiva yang digunakan perusahaan dapat membantu proses produksi untuk meningkatkan penjualan. Akan tetapi hasil penelitian yang dilakukan oleh Cahyaningrum (2012) menunjukkan bahwa variabel DER tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Penelitian Hapsari (2007) menunjukkan bahwa variabel Total Assets Turnover (TAT) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
 Rasio TAT mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar dan aktiva tetapnya untuk menunjang kegiatan penjualan. Semakin cepat perputaran aktivanya, maka pendapatan yang diperoleh makin besar sehingga pertumbuhan laba meningkat. Jika suatu perusahaan manufaktur memiliki rasio TAT yang meningkat, maka perusahaan tersebut dikatakan mampu menghasilkan laba yang tinggi. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Cahyaningrum (2012) yang menyatakan bahwa rasio TAT berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Namun hasil penelitian yang dilakukan oleh Oktanto dan Nuryatno (2014) dan Taruh (2011) menunjukkan bahwa variabel TAT tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Penelitian Cahyaningrum (2012) menyatakan bahwa variabel Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Variabel NPM dalam penelitian ini mempunyai pengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba. Hal ini dikarenakan untuk menjaga kestabilan trend laba perusahaan maka perusahaan tersebut melakukan manajemen laba, sehingga apabila laba perusahaan tahun ini naik maka perusahaan tidak perlu meningkatkan pertumbuhan laba pada tahun berikutnya. 4 Sedangkan apabila laba perusahaan tahun ini mengalami penurunan, maka perusahaan akan meningkatkan pertumbuhan laba pada tahun berikutnya.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Hapsari (2007) yang menyatakan bahwa rasio NPM berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Penelitian Taruh (2011) menyatakan bahwa variabel Gross Profit Margin (GPM) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Tingginya tingkat penjualan yang diperoleh oleh perusahaan akan meningkatkan laba perusahaan, sehingga akan merubah posisi nilai perusahaan tahun kedepan. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Hapsari (2007) yang menyatakan bahwa rasio GPM berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Berdasarkan bukti empiris yang menghubungkan antara rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba, masih menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Penelitian ini menguji apakah terdapat pengaruh rasio-rasio keuangan tersebut terhadap pertumbuhan laba pada sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006 sampai dengan 2012. Alasan pemilihan perusahaan sektor pertambangan di BEI karena sektor pertambangan berpotensi untuk menghasilkan laba yang tinggi, namun tahun 2012 justru mengalami pertumbuhan terendah yaitu hanya sebesar 1,49% dibandingkan dengan sektor yang lain (http://macroeconomicdashboard.com, diakses pada 28 April 2014 pukul 16.04).
 Untuk itu, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh variabel manakah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba dilihat dari segi finansial dengan menggunakan analisis rasio keuangan sehingga diharapkan dari penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi pihakpihak yang berkepentingan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2006-2012)”
1.2  Rumusan Masalah
 Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas yaitu apakah rasio keuangan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan sektor pertambangan go public yang terdaftar di BEI?
1.3  Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah rasio keuangan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan sektor pertambangan go public yang terdaftar di BEI.
1.4  Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Bagi Emiten Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam bidang keuangan terutama dalam rangka memaksimumkan laba perusahaan dengan memperhatikan variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
2. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan tentang penggunaan rasio keuangan untuk memprediksi pertumbuhan laba di sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan untuk melihat sejauhmana analisis rasio keuangan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk perkembangan perusahaan.

3. Bagi Akademik Menguatkan teori-teori tentang rasio keuangan dan pertumbuhan laba yang terdapat pada literatur.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi Analisis pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba: Studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan go public yang terdaftar di BEI periode 2006-2012.." silakan klik link dibawah ini



Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment