Abstract
INDONESIA:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh rasio keuangan yang meliputi variabel Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt To Equity Ratio (DER), Debt Ratio (DR), Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Inventory Turnover (IT), Current Assets Turnover (CAT), Fixed Assets Turnover (FAT), dan Total Assets Turnover (TAT) terhadap pertumbuhan laba.
Jenis pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data diperoleh dengan metode purposive sampling dengan kriteria (1) Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI dan konsisten ada selama periode penelitian (tahun 2006 sampai dengan 2012), (2) Perusahaan pertambangan yang menyediakan data laporan keuangan selama kurun waktu penelitian (tahun 2006 sampai dengan 2012), (3) Perusahaan tidak menghasilkan laba negatif selama periode 2006 sampai dengan 2012. Data yang digunakan telah diuji dengan uji asumsi klasik yang meliputi bebas multikolinieritas, tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan data terdistribusi normal.
Dari hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel CR, NPM, CAT dan FAT secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan variabel QR, DER, DR, GPM, ROA, ROE, IT, dan TAT tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Dari keduabelas variabel yang digunakan dalam penelitian ini (CR, QR, DER, DR, NPM, GPM, ROA, ROE, IT, CAT, FAT dan TAT) secara simultan (serentak) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Kemampuan seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen adalah sebesar 84,1%. Diharapkan perusahaan lebih memperhatikan seluruh variabel untuk pertumbuhan laba yang lebih baik.
ENGLISH:
The purpose of this research is to examine the effect of financial ratios that include variable Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt To Equity Ratio (DER), Debt Ratio (DR), Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM ), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Inventory Turnover (IT), Current Assets Turnover (CAT), Fixed Assets Turnover (FAT), and Total Assets Turnover (TAT) to profits growth.
The researcher used quantitative approach in analyzing the data. The data is obtained by purposive sampling method with some criteria (1) mining company listed in BEI and consistent during the period of the research (2006 to 2012), (2) mining Company provides financial data during the period of the research (2006 to 2012), (3) the Company did not generate negative profits during the period 2006 to 2012. Then the data is tested with the classical assumption that includes free multicollinearity, not autocorrelation, not heteroscedasticity, and the data were normally distributed.
The results of multiple regression analysis show that the variable CR, NPM, CAT dan FAT partially are bring positive significant effect on profits growth. While variable QR, DER, DR, GPM, ROA, ROE, IT, dan TAT had no significant effect on profits growth. Indeed, from the twelve variables used in this study (CR, QR, DER, DR, NPM, GPM, ROA, ROE, IT, CAT, FAT and TAT) simultaneously (synchronously) bring significant effect on profits growth. Capability of all the independent variables affect the dependent variable is equal to 84.1%. It is expected that the company pay more attention to all of the variables for better profit growth.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pertumbuhan laba adalah perubahan persentase kenaikan laba yang
diperoleh perusahaan. Pertumbuhan laba yang baik, mengisyaratkan bahwa
perusahaan mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan
nilai perusahaan, karena besarnya dividen yang akan dibayar di masa akan datang
sangat bergantung pada kondisi perusahaan (Simorangkir, 1993) dalam Hapsari
(2007). Perusahaan dengan laba bertumbuh, dapat memperkuat hubungan antara
besarnya atau ukuran perusahaan dengan tingkatan laba yang diperoleh. Dimana
perusahaan dengan laba bertumbuh akan memiliki jumlah aktiva yang besar
sehingga memberikan peluang lebih besar didalam menghasilkan profitabilitasnya
(Taruh, 2011). Menurut Angkoso (2006), faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan laba diantaranya yaitu besarnya perusahaan, umur perusahaan, tingkat
leverage, tingkat penjualan dan perubahan laba di masa lalu. Oktanto dan
Nuryatno (2014) mengungkapkan bahwa perubahan laba yang tinggi mengindikasikan
laba yang diperoleh perusahaan tinggi, sehingga tingkat pembagian deviden
perusahaan tinggi pula. Hal ini akan mempengaruhi keputusan investasi para
investor yang akan menanamkan modalnya ke dalam perusahaan karena investor
mengharapkan dana 2 yang diinvetasikan ke dalam perusahaan akan memperoleh
tingkat pengembalian yang tinggi. Salah satu cara untuk memprediksi laba
perusahaan adalah menggunakan rasio keuangan.
Analisis rasio keuangan
dapat membantu para pelaku bisnis dan pihak pemerintah dalam mengevaluasi
keadaan keuangan perusahaan masa lalu, sekarang dan memproyeksikan hasil atau
laba yang akan datang (Juliana dan Sulardi, 2003). Selain itu, rasio keuangan
dapat dipakai sebagai sistem peringatan awal terhadap kemunduran kondisi
keuangan dari suatu perusahaan (Oktanto dan Nuryatno, 2014). Dengan adanya
rasio keuangan dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan apakah dalam keadaan
aman atau tidak serta bagaimana pertumbuhan laba yang dialami perusahaan. Jika
keadaan keuangan perusahaan tidak aman, maka manajer dapat segera melakukan
evaluasi dalam memperbaiki keuangan perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan
laba di masa mendatang. Menurut Riyanto (1995) dalam Hapsari (2007), secara
umum rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi rasio likuiditas, rasio
solvabilitas (leverage), rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Penelitian
Oktanto dan Nuryatno (2014) menyatakan bahwa variabel Debt to Equity (DER) dan
Debt to Total Assets (DR) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Sedangkan variabel Qucik Ratio (QR) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan
laba. Semakin tinggi debt to equity ratio mengindikasikan bahwa total hutang
yang tinggi dimana banyaknya dana kreditor yang masuk sehingga dapat digunakan
untuk menghasilkan atau meningkatkan laba dan berpengaruhnya debt to 3 total
asset terhadap perubahan laba menunjukkan bahwa hasil penggunaan dana hutang
untuk membiayai aktiva yang digunakan perusahaan dapat membantu proses produksi
untuk meningkatkan penjualan. Akan tetapi hasil penelitian yang dilakukan oleh
Cahyaningrum (2012) menunjukkan bahwa variabel DER tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba. Penelitian Hapsari (2007) menunjukkan bahwa variabel Total
Assets Turnover (TAT) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Rasio TAT mencerminkan
tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar dan aktiva
tetapnya untuk menunjang kegiatan penjualan. Semakin cepat perputaran
aktivanya, maka pendapatan yang diperoleh makin besar sehingga pertumbuhan laba
meningkat. Jika suatu perusahaan manufaktur memiliki rasio TAT yang meningkat,
maka perusahaan tersebut dikatakan mampu menghasilkan laba yang tinggi. Hasil
penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Cahyaningrum (2012) yang
menyatakan bahwa rasio TAT berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Namun hasil
penelitian yang dilakukan oleh Oktanto dan Nuryatno (2014) dan Taruh (2011) menunjukkan
bahwa variabel TAT tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Penelitian
Cahyaningrum (2012) menyatakan bahwa variabel Net Profit Margin (NPM)
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Variabel NPM dalam penelitian
ini mempunyai pengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba. Hal ini dikarenakan
untuk menjaga kestabilan trend laba perusahaan maka perusahaan tersebut
melakukan manajemen laba, sehingga apabila laba perusahaan tahun ini naik maka
perusahaan tidak perlu meningkatkan pertumbuhan laba pada tahun berikutnya. 4
Sedangkan apabila laba perusahaan tahun ini mengalami penurunan, maka
perusahaan akan meningkatkan pertumbuhan laba pada tahun berikutnya.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Hapsari (2007)
yang menyatakan bahwa rasio NPM berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Penelitian Taruh (2011) menyatakan bahwa variabel Gross Profit Margin (GPM)
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Tingginya tingkat penjualan
yang diperoleh oleh perusahaan akan meningkatkan laba perusahaan, sehingga akan
merubah posisi nilai perusahaan tahun kedepan. Hasil penelitian ini didukung
oleh hasil penelitian Hapsari (2007) yang menyatakan bahwa rasio GPM
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Berdasarkan bukti empiris yang menghubungkan antara rasio keuangan
terhadap pertumbuhan laba, masih menunjukkan hasil yang berbeda-beda.
Penelitian ini menguji apakah terdapat pengaruh rasio-rasio keuangan tersebut
terhadap pertumbuhan laba pada sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2006 sampai dengan 2012. Alasan pemilihan perusahaan sektor
pertambangan di BEI karena sektor pertambangan berpotensi untuk menghasilkan
laba yang tinggi, namun tahun 2012 justru mengalami pertumbuhan terendah yaitu
hanya sebesar 1,49% dibandingkan dengan sektor yang lain
(http://macroeconomicdashboard.com, diakses pada 28 April 2014 pukul 16.04).
Untuk itu, peneliti tertarik
untuk mengetahui lebih jauh variabel manakah yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba dilihat dari segi finansial dengan menggunakan analisis rasio
keuangan sehingga diharapkan dari penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan
dalam mengambil keputusan bagi pihakpihak yang berkepentingan. Berdasarkan
uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (STUDI KASUS PADA
PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE
2006-2012)”
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di
atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas yaitu apakah rasio keuangan
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan sektor pertambangan go
public yang terdaftar di BEI?
1.3
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui apakah rasio keuangan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan sektor pertambangan go public yang terdaftar di BEI.
1.4
Manfaat
Penelitian
Penelitian
ini diharapkan bermanfaat untuk:
1.
Bagi Emiten Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam bidang keuangan terutama
dalam rangka memaksimumkan laba perusahaan dengan memperhatikan
variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
2.
Bagi Peneliti Menambah pengetahuan tentang penggunaan rasio keuangan untuk
memprediksi pertumbuhan laba di sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dan untuk melihat sejauhmana analisis rasio keuangan dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan
untuk perkembangan perusahaan.
3. Bagi
Akademik Menguatkan teori-teori tentang rasio keuangan dan pertumbuhan laba
yang terdapat pada literatur.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Analisis pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba: Studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan go public yang terdaftar di BEI periode 2006-2012.." silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment