Abstract
INDONESIA:
Globalisasi telah meruntuhkan dinding pembatas antar Negara dan menggantinya dengan perdagangan bebas lintas batas. Akibatnya, persaingan semakin ketat. Ratusan produk dalam satu kategori saling bersaing untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Dalam kondisi seperti ini, konsumen berada dalam posisi yang sangat kuat. Ada banyak alternatif atau pilihan untuk suatu kebutuhan, sehingga dapat membingungkan konsumen. Melalui iklan dan saluran komunikasi pemasaran lainnya, setiap produk menawarkan klaim dan janji disinilah pentingnnya sebuah merek. Menurut Tjiptono(2005) Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang berkonstruksi terhadap kesuksesan sebuah organisasi lokal maupun global. Hal ini tidak terkecuali industri kecil seperti pada Laboratorium Home Agro Industri Model Universitas Islam Malang. Yang dituntut untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen terhadap merek produk Agriseta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh pengaruh brand equity product agriseta terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini yang identik dengan pendekatan deduktif, yaitu berangkat dari persoalan umum (teori) ke hal khusus, dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental sampling (berdasarkan kebetulan), jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 90 responden/konsumen. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data skunder dengan teknik observasi, wawancara, dan kuesioner.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel ekuitas merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikasi 0.000 < 0,05 dan hasil Fhitung 30,195 > dari Ftabel 2,60. Sedangkan secara parsial indikator kesadaran merek (X1) berpengaruh signifikan dengan hasil signifikansi 0,025 dan nilai thitung 2,256. Indikator asosiasi merek (X2) berpengaruh signifikan dengan hasil signifikansi 0,003 dan nilai thitung 3,079. Indikator loyalitas merek (X3) berpengaruh signifikan dengan hasil signifikansi 0,027 dan nilai thitung 2,226. Indikator persepsi kualitas (X4) berpengaruh signifikan dengan hasil signifikansi 0,000 dan nilai thitung 3,982. Adapun hasil indikator yang paling dominan adalah pada indikator persepsi kualitas (X4) dengan hasil signifikansi 0,000 dan hasil thitung 3,982.
ENGLISH:
Globalization has broken down the dividing wall between the state and replace it with a free cross-border trade. As a result, competition is getting tougher. Hundreds of products in the category compete to satisfy consumer needs. In these circumstances, the consumer is in a very strong position. There are plenty of alternatives or options for a requirement, so as to confuse consumer. Through advertising and other marketing communication channels, each product offer claims and promises where the importance of a brand. According Tjiptono, brand has become a crucial element to the success of an organization constructed locally and globally. This is no exception small industries such as Laboratory Home Agro Industries Model Islamic University of Malang. Required to increase the purchasing decisions of consumers to branded products Agriseta.
The purpose of this study is to investigate and assess the effect leverage brand equity Agriseta product to the consumer buying decision. This study is identical to the deductive approach, which departs from the general question (theory) to the particular case, by using the technique of sampling Accidental sampling (by coincidence), number of samples in this study were as many as 90 respondents / consumers. The collected data is primary data and secondary data with observation, interviews, and questionnaires.
The results of this study indicate that simultaneous brand equity variables significantly influence satisfaction of members with the significance value 0.000 < 0,05 and results F Count 30,195 > of F Table 2,60. While partially indicator of brand awareness (X1) significant with results of significance 0,025 and t Count 2,256. Indicators of brand association (X2) significant with results of significance 0,003 and value tCount 3,079. Indicator of brand loyalty (X3) significant with results of significance 0,027 and value t Count 2,226. Indicators of perceived quality (X4) significant with results of significance 0,000 and value t Count 3,982. The results of the most dominant indicator is the indicator of perceived quality (X4) with the significance 0,000 and value t Count 3,982.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi telah meruntuhkan dinding pembatas
antar Negara dan menggantinya dengan perdagangan bebas lintas batas. Akibatnya,
persaingan semakin ketat. Ratusan produk dalam satu kategori saling bersaing
untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Dalam kondisi seperti ini, konsumen berada
dalam posisi yang sangat kuat. Ada banyak alternatif atau pilihan untuk suatu
kebutuhan, sehingga dapat membingungkan konsumen. Melalui iklan dan saluran
komunikasi pemasaran lainnya, setiap produk menawarkan klaim dan janji
disinilah pentingnnya sebuah merek. Pada awalnya merek hanyalah sebuah tanda
agar konsumen dapat membedakan satu produk dengan produk lainnya. Merek juga
membantu agar kosumen lebih mudah mengingatnya sehingga mempermudah pengambilan
keputusan ketika melakukan pembelian. Sebuah merek yang sangat mapan dapat
memberikan kredibilitas untuk sebuah produk baru, sehingga akan mempermudah
perusahaan dalam melakukan perluasan lini produk. Merek yang kuat akan membantu
perusahaan dalam melakukan perluasan pasar. Merek adalah nama atau simbol yang
diasosiasikan dengan produk dan jasa. Asosiasi inilah yang membedakan antara
produk dan merek. Produk adalah sesuatu yang dibuat di pabrik. Namun, yang
sesungguhnya dibeli oleh pelanggan adalah mereknya. Merek bukan hanya apa yang
tercetak di dalam produk atau 2 kemasannya, tetapi termasuk apa yang ada di
benak kosumen dan bagaimana kosumen mengasosiasikannya (Susanto dan Wijanarko,
2004: 6). Menurut UU Merek No.15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah tanda
yang berupa gambar, unsur, nama, kata, huruf – huruf, angka – angka , susunan
warna, atau kombinasi dan unsur – unsur tersebut memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdaganggan barang atau jasa. Sejalan dengan itu
dapat dikatahui bahwa hubungan dan ikatan emosional yang tercipta antara
konsumen dengan perusahaan produk melalui merek, sehingga persaingan yang baik
walaupun mengeluarkan dan menawarkan janji yang sama tetapi, tidak mungkin
menawarkan emosional (pemikiran) yang sama (Tjiptono, 2005:2). Dalam konteks
ini, Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang berkontruksi terhadap
kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik perusahaan bisnis maupun nirlaba,
pemanufaktur maupun penyedia jasa dan organisasi lokal maupun global (Tjiptono,
2005:2). Sebuah Merek (brand) berperan sebagai value indikator bagi seluruh
stakeholder perusahaan (pelanggan, karyawan, dan investor). Pelanggan cenderung
akan memilih produk dengan merek yang lebih terkenal. Karyawan juga cenderung
lebih senang bekerja di perusahaan merek atau reputasi baik. Demikian pula,
investor pun akan mempertimbangkan merek perusahaan dalam melakukan investasi
(Hermawan Kartajaya, 2009:3). Menurut Knapp (2000:3) mendefinisikan Brand
equity sebagai totalitas dari persepsi merek, mencakup kualitas relatif dari
produk dan jasa. Kinerja keuangan, loyalitas pelanggan, kepuasan, dan
keseluruhan penghargaan terhadap merek ini semua tentang bagaimana para
konsumen, pelanggan, karyawan, dan semua 3 merasakan (stakeholder) tentang
merek. Sedangkan menurut Aaker dalam Susanto dan Wijanarko (2004:125) ekuitas
merek (brand equity), adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang
berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi
nilai yang diberikan oleh suatu atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan.
Berbagai peristiwa akusisi, terutama kategori barang kosumsi telah membuktikan
betapa besar nilai finansial merek. Keseluruhan ekuitas merek dapat memberi
pengaruh langsung terhadap harga jual potensi perusahaan induk, laba yang di
peroleh dari pasar, serta dukungan harga eceran. Artinya jika merek
dikembangkan dan dikelola dengan baik dapat menghasilkan nilai finansial yang
tinggi. Langkah selanjutnya adalah, menurut Kotler (2006:240) pentingnya
hubungan atau komunikasi yang baik, maka bisa mewujudkan keputusan pembelian.
Memahami bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian, dengan
mengarahkan konsumen untuk melewati lima tahap proses keputusan pembelian
meliputi : pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. (Syamsi, 2000:16) dasar
pengambilan keputusan itu bermacam – macam tergantung permasalahannya.
Keputusan dapat diambil berdasarkan perasaan semata – mata atau berdasarkan
wewenang yang dimilikinya. Berbagai perusahaan produk konsumen tradisional
telah sejak lama dilihat sebagai penggerak utama pertumbuhan merek. Perusahaan
- perusahaan ini memiliki kebutuhan yang nyata untuk mengembangkan kualitas dan
nilai. Contoh perusahaan tersebut seperti P&G, Unilever, dan S.C. Johnson,
memiliki merek – 4 merek yang stabil, berjumlah ratusan, daan bahkan ribuan. Berbagai
kategori, yang harus mereka kelola. Namun, semua tipe perusahaan kini harus
memiliki keahlian serupa dalam mengelola merek – merek mereka sebagai aset
tidak berwujud (Wertime, 2002:13). Salah satunya adalah Laboratorium Home
Agroindustri Model yang berada di jurusan sosial ekonomi fakultas pertanian
Universitas Islam Malang yang pendiriannya diperoleh dari PHK A2 yang didanai
oleh DIKTI pada tahun 2007 sampai 2009. Letak Home Agroindustri Model ini
berada di Jl MT Hariyono No 193 ( Di belakang gedung F yang tepatnya
bersebelahan langsung dengan koperasi Universitas Islam Malang). Keberadaan
Laboratorium Home Agroindustri ini sangat mendukung jurusan untuk bisa
menghasilkan suatu produk pertanian yang nantinya dapat memberikan nilai tambah
bagi produk tersebut. Laboratorium Home Agroindustri Model di dalamnya terdapat
alat-alat yang mendukung untuk proses pengembangan wirausaha dikalangan
mahasiswa Fakultas Pertanian Prodi Agrobisnis khususnya. Dengan didukung oleh
sarana dan prasarana yang ada maka mahasiswa dapat berlatih untuk berwirausaha.
Adapun usaha yang selama ini telah berkembang di Laboratorium Home Agroindustri
yaitu pengembangan usaha minuman berbasis buah dan sayur. Usaha minuman
berbasis buah cukup semarak karena peluang pasar yang cukup potensial.
Khususnya, pada produk kemasan yang siap minum. Program ini berkelanjutan
dengan adanya alat mesin pembuatan kripik buah dan sayur. Alat mesin
pengelolahan produk tersbut bisa bermanfaat untuk mahasiswa Universitas Islam
Malang (UNISMA) khususnya prodi 5 Agrobisnis dan juga disamping itu untuk
masyarakat di luar kampus berupa pelatihan. Semantara itu, kepuasan konsumen
merupakan tolak ukur keberhasilan dalam menghasilkan produk yang berkualitas.
Kesinambungan produk merupakan keuntungan yang didapat oleh Laboratorium Home
Argo bisnis. Keuntungan tersebut ditentukan pada aspek – aspek kegiatan
aplikasi dalam bauran pemasaran atau strategi pemasaran. Salah satu aspek
tersebut adalah merek (brand) yang diharapkan dapat memberikan keuntungan dan
dapat menciptakan brand equity.
Oleh karena itu, menciptakan brand
equity dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat
mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan (Kotler, 2006:349).
Produk - produk yang dihasilkan oleh Laboratorium Home Agroindustri Model
adalah sebagai berikut ini : Table 1.1 Produk Agriseta Tahun 2012 No Jus
(minuman) Kripik 1 Wornas (Wortel dan Nanas) Pepaya 2 Sirsak Sayur 3 Jambu
Merah Nangka 4 Sari apel Mangga 5 Sari temulawak Rambutan 6 Mapisa (mangga dan
pisang) Apel 7 Dan lain – lainya Salak, dan lain - lainnya Sumber : data lab.
Home Agroindustri Model 6 Tabel 1.2 Data Penjualan Bulan Mei – Oktober tahun
2012 No Bulan Penjualan Produk Agriseta/ Gelas per/Gelas 1 Mei Wornas (Wortel
dan Nanas) 179 Sirsak 168 Jambu Merah 290 Sari apel 0 Sari temulawak 0 Mapisa
(mangga dan pisang) 65 total 702 2 Juni Wornas (Wortel dan Nanas) 76 Sirsak 87
Jambu Merah 99 Sari apel 0 Sari temulawak 0 Mapisa (mangga dan pisang) 46 total
384 3 Juli Wornas (Wortel dan Nanas) 96 Sirsak 124 Jambu Merah 94 Sari apel 0
Sari temulawak 0 Mapisa (mangga dan pisang) 35 total 445 4 Agustus Wornas
(Wortel dan Nanas) 190 Sirsak 224 Jambu Merah 284 Sari apel 431 Sari temulawak
70 Mapisa (mangga dan pisang) 45 total 1434 5 September Wornas (Wortel dan
Nanas) 37 Sirsak 35 7 Jambu Merah 40 Sari apel 0 Sari temulawak 0 Mapisa
(mangga dan pisang) 20 total 169 6 Oktober Wornas (Wortel dan Nanas) 176 Sirsak
168 Jambu Merah 174 Sari apel 0 Sari temulawak 0 Mapisa (mangga dan pisang) 36
total 730 Sumber : data lab. Home Agroindustri Model (diolah) Pada saat ini,
Laboratorium Home Agroindustri Model masih berskala industri kecil dengan
daerah pemasarannya di Malang dan sekitarnya. Akan tetapi, dengan keinginan
yang kuat untuk membangun kekuatan dalam bersaing di dunia bisnis dan melakukan
evaluasi agar dapat bertahan secara terus menerus dalam persaingan. Melihat
penjualan pada bulan mei sampai Oktober tahun 2012 tingkat volume penjualan
produk yang naik turun membuktikan bahwa pengelolaan bisnis khususnya bagian
minuman jus buah, dengan merek “Agriseta“ masih banyak ditemukan kendala dan
masalah. Seperti, (brand) merek belum dikenal secara luas, perencanaan standar
produk, pengendalian kualitas, pengendalian proses produksi, penyediaan bahan
baku dan pengendalian harga. Brand sangat memepengaruhi kekuatan ekuitas merek
produk Agriseta. Pada realitasnya merek 8 Agriseta belum terlalu terkenal
sehingga, diperlukan program komunikasi yang lebih intensif untuk mengenalkan
merek tersebut kepada kosumen. Berdasarkan uraian diatas, peneliti mengambil
judul ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY PRODUCT AGRISETA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN ( Studi Pada Laboratorium Home Agro Industri Model
Universitas Islam Malang )
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang
diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah variabel Brand Equity Product
Agriseta berpengaruh secara simultan terhadap keputusan Pembelian konsumen Di
Laboratorium Home Agro Industri Model Universitas Islam Malang?
2. Apakah variabel Brand Equity
Product Agriseta berpengaruh secara parsial terhadap keputusan Pembelian
konsumen Di Laboratorium Home Agro Industri Model Universitas Islam Malang?
3. Manakah variabel Brand Equity
Product Agriseta yang dominan terhadap keputusan Pembelian konsumen Di
Laboratorium Home Agro Industri Model Universitas Islam Malang?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
a. Menganalisi pengaruh variabel
Brand Equity Product Agriseta secara simultan terhadap keputusan Pembelian
konsumen Di Laboratorium Home Agro Industri Model Universitas Islam Malang.
b. Menganalisis pengaruh variabel
Brand Equity Product Agriseta berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
Pembelian konsumen Di Laboratorium Home Agro Industri Model Universitas Islam
Malang.
c. Menganalisis variabel Brand
Equity Product Agriseta yang berpengaruh dominan terhadap keputusan Pembelian
konsumen Di Laboratorium Home Agro Industri Model Universitas Islam Malang.
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Suatu penelitian diharapkan memiliki kegunaan
bagi pihak lain. Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai
berikut:
1.
Manfaat
teoritis
Memberikan wawasan kepada
pembaca dan menjadikan bahan masukan serta dalam keilmuan lembaga mengevaluasi
perkembagan dunia ekonomi. Penerapan dari ilmu yang telah diperoleh peneliti
selama perkuliahan serta memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman
peneliti untuk berfikir secara kritis dan sistematis dalam menghadapi
permasalahan yang terjadi dan dapat digunakan sebagai dasar informasi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.
2.
Manfaat
praktis
Sebagai
masukan pihak perusahaan dapat digunakan sebagai bahan tentang ekuitas merek
(Brand equity) sebagai bahan petimbangan, evaluasi, sumbangan pemikiran untuk
lebih mengefektifitaskan ekuitas mereknya. pihak perusahaan dapat mengunakan
ekuitas merek (Brand equity) yang tepat, sehingga konsumen dapat memberikan
keputusan membeli produk Agriseta.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis pengaruh brand equity product agriseta terhadap keputusan pembelian konsumen: Studi pada Laboratorium Home Agro Industri Model Universitas Islam Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment