Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Wednesday, April 5, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi akutansi:Perencanaan metode activity based costing sebagai alternatif penentuan tarif jasa rawat inap dalam rangka peningkatan keunggulan kompetitif pada Rumah Sakit Aminah Blitar

Abstract

INDONESIA:
Metode Activity Based Costing salah satu metode yang dapat digunakan sebagai alternatif penentuan tarif jasa rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan Activity Based Costing dapat digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam rangka penetapan tarif jasa rawat inap. Sehingga dapat meningkatkan keunggulan kompetitif pada rumah sakit.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, yaitu menekankan pada pengujian teori kemudian dianalisis melalui suatu penghitungan metode Activity Based Costing. Selanjutnya membandingkan tarif yang lama dengan tarif baru berdasar Activity Based Costing. Kemudian membandingkan tarif baru dengan tarif rumah sakit lain yang ada di Blitar.
Hasil dari penghitungan tarif jasa rawat inap menggunakan metode ABC adalah Kelas VIP Rp 173.309, Kelas I Rp 145.152, Kelas II Rp 133.824, Kelas III Rp 124.541, sedangkan tarif yang lama adalah Kelas VIP Rp 375.000, Kelas I 250.000, Kelas II Rp150.000, Kelas III Rp 60.000. selisih tarif baru dan tarif lama untuk kelas VIP 201.691,Kelas I 104.848, Kelas II 16.930,Kelas III (64.002). Dalam perhitungan metode Activity Based Costing menggunakan banyak aktivitas antara lain aktivitas perawatan pasien, aktivitas pemeliharaan investasi, aktivitas pemeliharaan pasien, aktivitas pelayanan pasien dan menggunakan banyak cost driver seperti jumlah pasien, lama hari dirawat, luas lantai dan KWH listrik. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti memberi saran sebaiknya menggunakan metode Activity Based Costing untuk menentukan tarif dasar jasa rawat untuk kelas VIP, Kelas I,Kelas II, sedangkan Kelas III sebaiknya tetap menggunakan tarif yang lama karena kebijakan rumah sakit yang menetapkan tarif lebih murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Sehingga dengan menerapkan metode tersebut rumah sakit tetap dapat meningkatkan keunggulan kompetitif.
ENGLISH:
A method of activity based costing one method that can be used as an alternative tariff service inpatient ward. This research was meant to find out the extent to which the application of activity based costing can be used as an auxiliary apparatus management in order to the tariff is services inpatient ward. So can increas a competitive advantage at the hospital.
This research using a method of quantitativ descriptiv, namely of emphasis on testing the theory then analyzed through a tally a method of activity based costing. Next comparing the fare long with the new rate based on fee-based costing activity. Then comparing the new rate whit fare of another hospital in Blitar.

The result of the canculation rate inpatien services using ABC method is a VIP class Rp.173.309, class I Rp. 147.428, class II Rp 133.824, and class III Rp 124.541, while a long fare is VIP class Rp 375.000, class I Rp 250.000, class II Rp 150.000 and class III Rp 60.000. difference between the new and the old tariff rates for VIP class Rp 201.691, class I Rp 104.848, class II Rp 16.930 and class III (64.002). in the calculation method of activity based costing are elemination using many activities, among other, activity of patient care, maintenance activity on investmen, patient, patient care activity and use a lot of cost drivers such as the number of patients hospitalized days, long floor area and KWH of electricity. Based on explanation above, then investigators should advise method using activity based costing are elemination to determine the price of the basic services of a houspital to VIP class, class I, class II, and class III should countinue to use the oled rate for hospital policies that set the price of the more.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Dalam menciptakan keunggulan bersaing, perusahaan harus menyediakan layanan dan produk yang berkualitas tinggi serta harga yang lebih murah dibandingkan pesaing (Baykasoglu & Kaplanoglu: 2008), karena pelanggan lebih tertarik memilih barang dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas yang sama atau bahkan lebih baik dari pesaing. Bergman (1995), mengatakan harga adalah faktor yang menentukan kepuasan pelanggan. Dengan tuntutan seperti itu para manajer perusahaan memerlukan informasi mengenai biaya produksi yang digunakan dalam rangka memproduksi produk yang akan dilempar ke pasaran. Dengan mempelajari biaya produksi maka harapan manajer adalah menekan biaya agar dapat melakukan penghematan dan pengendalian biaya produksi dalam rangka untuk dapat menciptakan harga jual yang kompetitif (Siswanto, 2004). Harga jual tidak boleh terlalu rendah agar dapat menutup semua biaya yang dikeluarkan perusahaan dan memberikan keuntungan yang diinginkan, juga tidak boleh terlalu tinggi agar perusahaan dapat bersaing dengan para pesaingnya.
 Suatu perusahaan dapat menetapkan harga jual dengan tepat jika perusahaan dapat menghitung biaya produksi dengan tepat juga. Oleh karena itu perhitungan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan suatu produk pun haruslah akurat, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif di pasar. 2 Menurut Saputra (2012), Produk dan jasa sebagai suatu hasil dari kegiatan ekonomi, merupakan serangkaian aktivitas yang melibatkan sumber daya yang ada. Penggunaan sumber daya dalam meninapkan aktivitas bisnis menimbulkan biaya. Biaya - biaya tersebut memerlukan proses pembebanan kepada produk dan jasa yang dihasilkan. Dengan demikian, melalui proses pembebanan biaya secara akurat dan rasional, pelanggan sebagai konsumen merasa puas apabila memperoleh produk atau jasa sesuai dengan pengorbanan yang harus dilakukan untuk memperoleh produk dan jasa tersebut. Salah satu solusi untuk memenangkan persaingan adalah dengan cara menentukan tarif yang lebih rendah dan kualitas atau jasa yang lebih tinggi daripada pesaing, dan hal tersebut dapat dilakukan dengan menghitung secara akurat biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan. Selama ini pihak rumah sakit dalam menentukan harga pokoknya hanya menggunakan metode biaya tradisional yang penentuan harga pokoknya tidak lagi mencerminkan aktivitas yang spesifik karena banyaknya kategori biaya yang bersifat tidak langsung.
 Sehingga perlu diterapkannya metode penentuan harga pokok produk berdasarkan aktivitasnya (activity based) atau lebih dikenal dengan nama Activity Based Costing System (Mulyadi, 2003). Dengan berkembangnya dunia teknologi, metode biaya tradisional mulai dirasakan tidak mampu menghasilkan biaya produk yang akurat lagi. Maka 3 diperlukan metode yang dapat menghitung biaya produksi yang akurat, dewasa ini telah berkembang metode Activity Based Costing yang merupakan pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas, dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. Sumber daya dibebankan ke aktivitas, kemudian aktivitas dibebankan ke objek biaya berdasarkan penggunaannya. ABC memperkenalkan hubungan sebab akibat antara pemicu biaya (costdriver) dengan aktivitas. Menurut (Mulyadi: 1993), Perbedaan utama perhitungan harga pokok produk antara akuntansi biaya tradisional dengan Activity Based Costing adalah jumlah pemicu biaya yang digunakan. Dalam penentuan harga pokok produk dengan metode Activity Based Costing menggunakan pemicu biaya dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dalam metode akuntansi biaya tradisional yang hanya menggunakan satu atau dua pemicu biaya berdasarkan unit. Berdasarkan penelitian Rendy dan Devie (2013), Terdapat pengaruh antara Activity Based Costing terhadap keunggulan bersaing dimana penerapan Activity Based Costing pada perusahaan yang baik akan mampu meningkatkan keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan dan pengaruh antara keunggulan bersaing terhadap kinerja perusahaan dimana peningkatan keunggulan bersaing perusahaan akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan pula, sehingga pengaruh antara Activity Based Costing  terhadap kinerja perusahaan dimana penerapan Activity Based Costing yang baik akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan, baik dari kinerja keuangan maupun operasionalnya.
Rumah Sakit Aminah Blitar merupakan Rumah Sakit Umum milik swasta yang melayani kesehatan bagi masyarakat sekitar. Ada beberapa unit yang diterapkan oleh rumah sakit ini, diantaranya: UGD 24 jam, Rawat Inap, VIP, Kelas I, II dan III, Poli Umum, Poli Gigi, Poli Bedah, Poli Anak, poli urologi, poli penyakit dalam, poli syaraf, Intensive Care Unit (ICU), konsultasi gizi. Dari beberapa unit yang ada dirumah sakit tersebut peneliti fokus pada Unit Rawat Inap. Dalam menentukan biaya rawat inap rumah sakit Aminah masih memakai metode biaya tradisional. Padahal perhitungan biaya rawat inap sangat penting, karena berkaitan dengan penentuan harga pokok jasa rawat inap, yang pada akhirnya akan mempengaruhi penentuan harga jual atau tarif rawat inap, metode yang digunakan oleh Rumah Sakit Aminah Blitar dianggap kurang mampu menyediakan informasi yang akurat. Rumah Sakit Aminah Blitar memiliki progres yang baik, dimana setiap tahun pasien rawat inap mengalami kenaikan yang cukup baik, seperti disajikan pada tabel dibawah ini 5 Sumber: RS Aminah Pada grafik diatas dapat dilihat jumlah pasien yang datang pada tahun ke tahun mengalami kenaikan, maka dari itu peneliti memilih RS Aminah untuk diteliti bagaimana jika metode Activity Based Costing diterapkan pada RS apakah sesuai atau tidak.
Dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Perencanaann Metode Activity Based Costing Sebagai Alternatif Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Dalam Rangka Peningkatan Keunggulan Kompetitif Pada Rumah Sakit Aminah Blitar”.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perhitungan metode Activity Based Costing untuk penentuan tarif Jasa Rawat Inap di Rumah Sakit Aminah Blitar?
2. Bagaimana perbedaan harga Jasa Rawat Inap pada Rumah Sakit Aminah Blitar dengan menggunakan perhitungan metode tradisional dan metode Activity Based Costing ?
3. Bagaimana perencanaan metode Activity Based Costing sebagai alternatif penentuan tarif jasa rawat inap yang dapat meningkatkan keunggulan kompetitif di Rumah Sakit Aminah Blitar?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penentuan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode Activity Based Costing pada Rumah Sakit Aminah Blitar.
2. Untuk mengetahui perbedaan tarif jasa rawat inap pada Rumah Sakit Aminah Blitar dengan menggunakan metode tradisional dan metode Activity Based Costing.
 3. Untuk mengetahui perencanaan metode Activity Based Costing sebagai alternatif penentuan tarif jasa rawat inap dapat meningkatkan keunggulan kompetitif di Rumah Sakit Aminah Blitar.
 1.4. Manfaat Penelitian
 1. Manfaat bagi Rumah Sakit Diharapkan dapat membantu rumah sakit memberikan masukan informasi tentang kemungkinan penerapan Activity-Based Costing System dalam memperhitungkan biaya dan penentuan harga pokok, khususnya di unit rawat inap.
 2. Manfaat bagi penulis Untuk memperoleh pengetahuan mengenai penerapan Activity Based Costing System dalam kaitannya dengan penentuan tarif jasa rawat inap dan untuk membandingkan sekaligus menerapkan teori yang diperoleh mengenai Activity-Based Costing System selama studi dengan praktek yang terjadi di dunia bisnis secara nyata dapat menambah kepustakaan.
 3. Bagi pihak lainnya, penulis berharap bahwa hasil penelitian ini berguna sebagai bacaan yang berguna untuk menambah pengetahuan dan sebagai panduan bagi penelitian lain yang akan melakukan penelitian pada masalah yang sama.
1.5. Batasan Penelitian
 Batasan penelitian pada penulisan ini adalah: Data yang digunakan dari rumah sakit mencakup biaya jasa rawat inap saja tahun 2012.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi Perencanaan metode activity based costing sebagai alternatif penentuan tarif jasa rawat inap dalam rangka peningkatan keunggulan kompetitif pada Rumah Sakit Aminah Blitar." silakan klik link dibawah ini


Artikel Terkait: