Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Saturday, May 13, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi Perbankan Syariah:Analisis likuiditas dan profitabilitas bank umum syariah terhadap anggaran kas dengan rasio aktifitas sebagai intervening: Studi empiris pada Bank Umum Syariah tahun 2011-2015


Abstract

INDONESIA:
Perkembangan jasa keuangan pada saat ini di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menunjukkan perkembangan yang baik. Akan tetapi pada sektor keuangan mengalami kendala dimana terjadi keringnya likuiditas dan meningkatnya NPF dimana menurunkan profitabilitas perbankan. Sehingga lembaga keuangan perbankan syariah pada saat ini lemah dalam hal likuiditas. Akan tetapi pemerintah melakukan kesepakatan dengan 18 anggota Indonesian Islamic Global Market Assosiation (IIGMA) untuk menggunakan Mini Master Repo Rate (MRA) sehingga potensi perkembangan industri keuangan syariah akan berkembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengentahui pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap rasio aktivitas, untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap anggaran kas dan untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap anggaran kas melalui rasio aktivitas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dimana tujuannya adalah untuk menggambarkan secara sistematis menggunakan data numerik tentang fokus penelitian likuiditas, profitabilitas, anggaran kas dan rasio aktivitas. Subyek penelitian ini berada di Bank Umum Syariah Indonesia. Teknik pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling. Sumber data diperoleh melalui data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Dan analisis data menggunakan Analisis Path.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya ada dua hipotesis dari tiga belas hipotesis yang mempunyai pengaruh signifikan, yakni cash rasio berpengaruh signifikan dan negatif terhadap anggaran kas dan loan to asset ratio yang berpengaruh signifikan dan negatif terhadap anggaran kas.
ENGLISH:
The development of financial services at the moment in Indonesia from year to year is showing good growth. But the financial sector experienced problems which occur drying up of liquidity and rising NPF which lowered bank profitability. So the financial institution of Islamic banking at the moment is weak in terms of liquidity. But the government did a deal with the 18 members of Indonesian Islamic Global Market Association (IIGMA) to use the Mini Master Repo Rate (MRA) so that the potential for the development of the Islamic finance industry will develop. The purpose of this study was to have to know the effect of the liquidity and profitability of the activity ratio, to determine the effect of liquidity and profitability of the cash budget and to determine the effect of liquidity and profitability on a cash budget through activity ratios.
This research uses descriptive quantitative approach where the objective is to systematically describe uses numerical data about the research focus of liquidity, profitability, cash budget and activity ratios. The subjects of this study were in Indonesian Islamic Banks. Sample collection technique using purposive sampling. Sources of data obtained through secondary data. Methods of data collection using documentation. And data analysis using Path Analysis.

The results showed that only two of the thirteen hypotheses hypothesis has significant influence, ie, cash ratio and negative significant effect on the budget of cash and loan to asset ratio is a significant and negative effect on the cash budget




BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Masalah Perkembangan jasa keuangan pada saat ini di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menunjukkan perkembangan yang baik. Akan tetapi perkembangan yang diharapkan tersebut mengalami kendala di faktor intern maupun ekstern, khususnya pada lembaga keuangan yang menyimpan dana dari masyarakat banyak seperti perbankan. Hal ini dikarenakan trend kenaikan rasio kredit terhadap simpanan Loan Deposit to Ratio (LDR) sehingga mengindikasikan ketatnya likuiditas perbankan di tanah air (Nugroho, 2014). Beberapa waktu yang lalu lembaga keuangan Bank Umum Syariah menutup separuh tahun pertamanya di tahun 2016 dengan kenaikan rasio pembiayaan bermasalah sekitar 59 basis poin, maksudnya Non-Performance Financing (NPF) pada semester pertama tahun tersebut sebesar 5,68%, sedangkan pada semester pertama pada tahun lalu sebesar 5,09% (Statistik Perbankan Syariah, 2016) Gambar 1.1. Perkembangan Non Performance Financing Sumber : Data Olahan, 2016 0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% NPF Bank Umum Syariah Akhir Semester 2015 - Awal Semester 2016 2 Secara umum, kenaikan rasio pembiayaan bermasalah dari tahun ke tahun terpengaruh oleh kondisi ekonomi yang terus tertekan. Berdasarkan Statistik Perbankan Syariah, sejak awal tahun NPF untuk Bank Umum Syariah (BUS) berkutat diatas 5%. Realisasi pada Mei tahun ini bahkan mencapai 6,17% atau angka tertinggi sepanjang semester pertama (Statistik Perbankan Syariah, 2016). Non Performance Financing cenderung menurunkan profitabilitas melalui Return on Assets (ROA) yang merupakan salah satu alat ukur yang bisa digunakan (Sutojo, 2008). Kendala tersebut telah dijelaskan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah beberapa waktu lalu mengkhawatirkan kecenderungan keringnya likuiditas perbankan maksudnya dana likuid yang ada sangatlah minim karena nasabah sudah mulai jarang menyimpan dananya di bank. Hal ini terlihat dari rasio likuiditas pada akhir Juni 2016 yang berada pada lampu kuning yakni 91,19%, sedangkan batas toleransi yang diberikan 92% (Aslan Lubis, 2016). Likuiditas perbankan akan bergantung kepada keberhasilan program pengampunan pajak sedangkan kebijakan Bank Indonesia yang menerapkan acuan 7 Day Repo Rate OJK menilai tak mengganggu likuiditas perbankan (Olavia, 2016). 7 Day Repo Rate merupakan suku bunga acuan yang baru sebagai pengganti BI Rate (Bank Indonesia, 2016). Hal ini didukung dengan adanya tabel grafik dari tahun sebelumnya yang menjelaskan bahwa peningkatan rasio alat likuiditas terdahadap Non-Core Deposit (NCD) menjadi sebesar 107,02% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Bank Indonesia, 2016) Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa gambar 1.2. 3 :Gambar 1.2. Alat Likuid dan Non Core Deposit (NCD) Sumber: Data Olahan, 2016 Dari gambaran gambar Alat Likuid dan Non Core Deposit (NCD) periode akhir 2014 sampai awal 2016 dapat dilihat bahwa perkembangan setiap triwulan dari Alat Likuid dan Non Core Deposit (NCD) mengalami perkembangan yang fluktuatif. Akan tetapi apabila cakupan periode diperpendek dimulai dari tahun 2015 maka perkembangan dari Non Core Deposit (NCD) mengalami pertumbuhan yang baik. Hal ini dapat dilihat bahwa pada periode awal triwulan tahun 2016 yang menunjukkan prosentase lebih dari 105% bahkan melebihi prosentase tertinggi tahun 2015. Hal ini membuktikan perkembangan yang baik dan tidak terpengaruh oleh adanya isu pengampunan pajak. Lembaga keuangan perbankan syariah pada saat ini lemah dalam hal likuiditas dari sebuah perusahaan. Maka dari itu pemerintah bersepakat dengan 18 anggota Indonesian Islamic Global Market Assosiation (IIGMA) untuk menggunakan Mini Master Repo Agreement (MRA) Syariah pada tanggal 2 Juli 2015. Dimana pada tahun sebelumnya Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) telah mengeluarkan Fatwa No 94 Tahun 2014 tentang Repo Surat Berharga Syariah. Dengan adanya kesepakatan ini potensi perkembangan industri keuangan syariah akan berkembang, hal ini ditandai 80 90 100 110 Trwln IV 2014 Trwln I 2015 Trwln II 2015 Trwln III 2015 Trwln IV 2015 Trwln I 2016 Series 1 Column1 Column2 4 sampai dengan Mei 2015 total emisi sukuk sudah mencapai 13,57 Triliun. Deputi Gubernur Indonesia, Erwin Rijanto mengharapkan dengan adanya kesepakatan ini, pengelolaan likuiditas industri keuangan syariah khususnya perbankan syariah dapat terjaga serta mampu mendorong peningkatan transaksi baik di pasar Sukuk maupuan PUAS dan pada akhirnya akan semakin memantapkan program financial market deepening yang saat ini menjadi salah satu kebijakan strategis di Bank Indonesia (Bank Indonesia, 2016).
Rasio likuiditas menurut Horne (2012: 167) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan liabilitas jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek yang tersedia untuk memenuhi liabilitas tersebut (Hanifah, 2014: 3). Dari pengertian tentang likuiditas ini terdapat masalah yang dihadapi lembaga keuangan perbankan dimana pada periode ini mengalami kesulitan dalam likuiditas. Hal ini terlihat dari rasio likuiditas pada akhir Juni 2016 yang berada pada lampu kuning yakni 91,19%, sedangkan batas toleransi yang diberikan 92%. Rasio likuiditas pada dasarnya memiliki hubungan dengan rasio aktivitas. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kristian (2014) yang menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap rasio aktivitas. Profitabilitas adalah kemampuan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Rizka, 2013:141). Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan perusahaan (Enik, 2013:2). Kinerja bank dapat diukur 5 dengan menggunakan rata-rata tingkat bunga pinjaman, rata-rata bunga simpanan profitabilitas. Ukuran profitabilitas yang umum digunakan oleh perusahaan adalah Return On Equity (ROE), sedangkan untuk industri perbankan indikator yang digunakan adalah Return On Assets (ROA) (Ayu, 2015:4). Profitabilitas pada dasarnya dapat memberikan pengaruh terhadap rasio aktivitas. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Kristian (2014) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap rasio aktivitas. Anggaran Kas merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengatur sebaik-baiknya mengenai aliran kas masuk (cash inflow) dan aliran kas keluar (cash outflow). Menurut munawir (2014:241) menyatakan anggaran kas adalah gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran uang tunai yang bertalian dengan rencana-rencana keuangan perusahaan dan transaksi keuangan yang menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi kas atau menunjukkan aliran kas (cash flow) sebuah perusahaan. Dari pengertian diatas ternyata anggaran kas dapat membantu manajemen dalam pengendalian kas, karena dengan adanya anggaran kas dapat memberikan informasi tentang pola penerimaan dan pengeluaran kas setiap periode operasi suatu perusahaan. Pada dasarnya anggaran kas berkaitan erat dengan likuiditas, hal ini didukung dengan penjelasan dari Munandar (2007:312) bahwa “anggaran kas berperan untuk menjaga tingkat likuiditas dan rentabilitas”. Rasio aktivitas pada umumnya digunakan untuk mengukur efisiensi pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam 6 menggunakan sumber dayanya yang berupa asset (Kamaliah, 2009:12). Rasio aktivitas yakni menunjukkan efektivitas penggunakan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan (Kamaliah, 2009:12). Rasio aktivitas pada dasarnya berpengaruh terhadap anggaran kas. Hal ini dikarenakan rasio aktivitas merupakan penunjukan penggunaan seluruh harta dari perusahaan dan anggaran kas merupakan bagian dari harta perusahaan. Berdasarkan penelitian Julianti, (2014) yang berjudul “Penyusunan Anggaran Kas Untuk Menetapkan Likuiditas dan Rentabilitas Pada Perusahaan Tahun 2013” menunjukkan hasil bahwa penyusunan anggaran kas menjadikan likuiditas semakin likuid dan rasio rentabilitas semakin rendabel. Akan tetapi dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Poetri (2012) yang berjudul “Pengaruh Anggaran Kas Terhadap Likuiditas Serta Dampaknya Terhadap Laba Operasional” menunjukkan hasil bahwa anggaran kas berpengaruh namum tidak signifikan terhadap likuiditas. Prastimoyo (1997) mengatakan bahwa fokus atau tujuan manajemen aset dan liabilitas adalah mengoptimalkan pendapatan dan menjaga agar resiko tidak melampai batas yang dapat ditolerir, disamping juga memaksimalkan harga pasar dari ekuitas perusahaan. Manajemen aset dan liabilitas mempunyai fungsi dan kebijakan dalam menjalankan strategi penentuan harga, baik dalam bidang lending maupun funding, secara umum, tanggung jawab Asset-Liability Management Commite (ALCO) adalah mengelola posisi dan alokasi dana-dana 7 bank agar tersedia likuiditas yang cukup, memaksimalkan profit dan meminimalkan resiko (Risatawan, 2013). Dari penjelasan teori diatas ternyata terdapat pendapat yang berlawanan dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh J. Aloy Niresh (2012) dengan penelitian yang berjudul “Trade-off Between Liqudity & Profitability : A Study Of Selected Manufacturing Firms In Sri Lanka” yang hasil penelitiannya menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara likuiditas dan profitabilitas pada perusahaan manufakturing yang terdaftar di Sri Lanka. Merujuk dari fenomena diatas muncul ketidak konsistenan hasil penelitian sebelumnya dengan teori yang telah diuraikan diatas mengenai likuiditas. Maka peneliti ingin mengkonfirmasi dan mendalami perbedaan pendapat tersebut lebih lanjut. Pemilihan lokasi di perbankan syariah terutama Bank Umum Syariah di Indonesia ditunjukan untuk dapat mengetahui bagaimana kondisi likuiditas sebuah perusahan yang bergerak dibidang keuangan syariah terutama perbankan syariah yang sedang berkembang dan pada beberapa masa sebelumnya terkena kendala mengenai likuiditasnya. Likuiditas pada perbankan syariah di Indonesia pada saat ini lemah, hal ini dikarenakan pengelolaan yang dilakukan untuk likuiditas keuangan syariah di perbankan syariah masih kurang. Akan tetapi pada beberapa waktu lalu pemerintah telah bersepakat untuk menggunakan Mini Master Repo Agreement (MRA) syariah pada tanggal 2 Juli 2015. Dengan adanya kesepakatan ini potensi perkembangan industri keuangan syariah diharapkan akan berkembang. Maka dari itu peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian mengenai likuiditas perbankan syariah di Bank Umum Syariah. Dengan judul : 8 “ANALISIS LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH TERHADAP ANGGARAN KAS DENGAN RASIO AKTIVITAS SEBAGAI INTERVENING.
1.2. Rumusan Masalah
 1. Apakah Likuditas (Cash Ratio dan Loan to Asset Ratio) dan Profitabilitas (Gross Profit Margin dan Return On Asset) berpengaruh terhadap Rasio Aktivitas (Perputaran Aktiva)?
2. Apakah Likuiditas (Cash Ratio dan Loan to Asset Ratio), Profitabilitas (Gross Profit Margin dan Return On Asset) dan Rasio Aktivitas (Perputaran Aktiva) berpengaruh terhadap Anggaran Kas (Saldo Kas Akhir)?
3. Apakah Likuditas (Cash Ratio dan Loan to Asset Ratio) dan Profitabilitas (Gross Profit Margin dan Return On Asset) berpengaruh terhadap Anggaran Kas (Saldo Kas Akhir melalui Rasio Aktivitas (Perputaran Aktiva)?
1.3. Tujuan Penelitian
 1. Untuk mengetahui pengaruh dari Likuiditas (Cash Ratio dan Loan to Asset Ratio) dan Profitabilitas (Gross Profit Margin dan Return On Asset) terhadap Rasio Aktivitas (Perputaran Aktiva)
2. Untuk mengetahui pengaruh dari Likuiditas (Cash Ratio dan Loan to Asset Ratio), Profitabilitas (Gross Profit Margin dan Return On Asset) dan Rasio Aktivitas (Perputaran Aktiva) terhadap Anggaran Kas (Saldo Kas Akhir) 3. Untuk mengetahui pengaruh dari Likuditas (Cash Ratio dan Loan to Asset Ratio) dan Profitabilitas (Gross Profit Margin dan Return On Asset) terhadap Anggaran Kas (Saldo Kas Akhir) melalui Rasio Aktivitas (Perputaran Aktiva)
1.4. Manfaat Penelitian
 Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Aspek Teoritis 1) Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan akuntansi keuangan 2) Bagi peneliti, diharapkan dapat menjadi bahan acuan atau pertimbangan terutama untuk penelitian mengenai likuiditas, profitabilitas, anggaran kas dan rasio aktivitas pada sebuah perusahaan.
b) Aspek Praktis 1) Bagi perusahaan atau lembaga keuangan, penelitian ini dharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam manajemen kas.
1.5. Batasan Masalah

Adapun batasan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dan melaporkan kondisi keuangannya selama periode 2011-2015. Selain itu variabel yang diteliti masih terfokus pada likuiditas, profitabilitas, rasio aktivitas dan anggaran kas saja.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen : Analisis likuiditas dan profitabilitas bank umum syariah terhadap anggaran kas dengan rasio aktifitas sebagai intervening: Studi empiris pada Bank Umum Syariah tahun 2011-2015Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment