Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Saturday, May 13, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi Manajemen:Pengaruh risiko pasar, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap return saham: Studi kasus pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode 2013-2015

Abstract

INDONESIA:
Investasi adalah penanaman modal yang dilakukan dalam suatu aset yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Tujuan orang dalam berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan (return). Return yang besar akan semakin menarik para investor untuk menanamkan modalnya. Selain return ada hal lain yang seharusnya diperhatikan oleh para investor seperti risiko pasar, likuiditas, dan ukuran perusahaan, karena faktor-faktor ini juga dapat mempengaruhi return yang diinginkan investor. Dari latar belakang itulah sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh risiko pasar, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap return saham.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan mengetahui pengaruh risiko pasar, likuiditas, dan ukuran perusahaan pada industri otomotif terhadap return sahamnya. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Data dalam penelitian ini didapat melalui data sekunder dengan menggunakan metode dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini adalah risiko pasar berpengaruh secara signifikan terhadap retun saham, sedangkan likuiditas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham. Likuiditas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham dikarenakan adanya fluktuasi harga saham yang terlalu tajam sehingga mengganggu likuiditas sebuah saham. Ukuran perusahaan tidak mempengaruhi return saham dikarenakan investor akan melihat lebih ke harga saham meskipun ukuran perusahaan juga menjadi pertimbangan investor dalam membeli saham.
ENGLISH:
Investment is the investment that is made in an asset that aim to get profit in the future. The goal of investing is to make a profit (return). The large return will increasingly attract investors to invest the capital. In addition, there are other things that should be considered by investors as market risk, liquidity, and the size of the company, because these factors can also affect the desired return of the investors. Therefore, the research was conducted to determine the effect of market risk, liquidity and size of the company on stock return.
This research used a quantitative method to determine the influence of market risk, liquidity, and the size of the company in the automotive industry against the stock return . Sampling method in this research used purposive sampling technique. Data was obtained through secondary data by using the method of documentation.

The results of this research that the market risk significantly affected to stock retun, while the liquidity and size of company had no effect on stock return that was caused by too high fluctuations of stock prices and it could disrupt the liquidity of a stock. The size of the company did not affect the stock return because the investors will look more into the company's stock price although the size of the company became a consideration of the investors also in buying the stock.



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
 Penelitian Investasi adalah penanaman modal yang dilakukan dalam suatu aset yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Di Indonesia investasi dapat dilakukan di perbankan maupun di pasar modal. Di perbankan investasi dapat dilakukan dalam bentuk deposito, peminjaman kredit, dan asuransi, sedangkan dalam pasar modal investasi dapat dilakukan dengan dengan pembelian saham, obligasi, dan efek lainnya. Pasar modal adalah tempat bertemunya pembeli efek dan penjual efek dimana didalam jual beli tersebut penjual ataupun nasabah dibantu oleh seorang broker. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri (Husnan, 2004 :1) Keberadaan pasar modal ini merupakan wadah yang dapat digunakan untuk para investor dan perusahaan. Berbagai instrumen keuangan dapat digunakan sebagai pilihan untuk menginvestasikan dana. Investasi pada pasar modal dibagi menjadi dua jenis yaitu investasi dalam surat kepemilikan (saham) dan investasi dalam surat hutang (obligasi). Pasar modal menyediakan informasi yang dipublikasikan untuk kepentingan pada pelaku pasar (investor), yaitu berupa informasi historical price, publikasi laporan keuangan perusahaan, informasi yang ada dilaporan tahunan, dan kejadian-kejadian dalam perusahaan. Informasi-informasi yang 2 dipublikasikan tersebut maupun informasi pribadi seringkali diperlukan investor dalam mengamati pergerakan harga saham dan melakukan transaksi jual beli saham dengan harapan memperoleh return. Return merupakan hasil dari investasi, return dapat berupa realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa datang. Return realisasi (return realized) merupakan return yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi itu dapat digunakan sebagai salah satu untuk kinerja di perusahaan. Kebanyakan investor hanya memperhatikan tingkat pengembalian (return) dari investasi yang dilakukannya. Namun ada faktor lain yang harus diperhatikan oleh investior tersebut, yaitu risiko investasi. Pada dasarnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Dalam keadaan semacam itu, dikatakan bahwa investor tersebut menghadapi risiko dalam berinvestasi. Jogiyanto (2010 : 227) menyatakan return dan risiko merupakan dua faktor yang tidak terpisah, karena trade-off dari kedua faktor ini merupakan pertimbangan suatu investasi. Salah satu risiko dalam berinvestasi adalah risiko pasar yang sering kita kenal dengan istilah beta. Beta merupakan indikator yang menunjukan sensitivitas pergerakan return saham terhadap pergerakan return sahamsaham lainnya dipasar dan ini akan membantu investor dalam menganalisis kepekaan pergerakan return saham terhadap pergerakan saham. Tingkat pengembalian yang diminta (required return) adalah tingkat pengembalian yang diminta oleh investor dengan mempertimbangkan tingkat sensitivitas 3 saham terhadap pergerakan pasar yang diwakili oleh koefisien β dan juga mempertimbangkan premi risiko pasar sebagai varians antara return pasar dan tingkat pengembalian bebas risiko (Irfani dan Ibad, 2005). Premi risiko pasar merupakan tambahan pengembalian di atas tingkat bebas risiko yang diminta oleh investor sebagai kompensasi dari investor karena telah menanggung jumlah risiko rata-rata (Brigham & Houston, 2006 : 247). Selain risiko yang diperhatikan oleh investor dalam melakukan investasi, faktor lain yang diperhatikan oleh investor adalah likuiditas saham. Likuiditas menurut Bursa Efek Indonesia adalah kelancaran yang menunjukan kemudahan dalam mencairkan modal investasi. Hubungan antara likuiditas saham dengan tingkat pengembalian saham adalah semakin tinggi tingkat likuiditas saham maka semakin cepat dan semakin mudah saham itu diperdagangkan sehingga perubahan saham menjadi kas semakin cepat (reily dan brown, 2009 : 296). Oleh sebab itu investor akan sangat memperhatikan saham-saham yang likuid dalam berinvestasi dengan harapan akan menghasilkan return. Ukuran perusahaan juga mempengaruhi return saham. Penelitian menambahkan ukuran (size) perusahaan sebagai variabel bebas dengan alasan bahwa investor menanamkan modalnya dengan mempertimbangkan besar kecilnya perusahaan. Besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin timbul akibat berbagai situasi yang dihadapi perusahaan berkaitan dengan operasinya (Ismail, 2004). 4 Size perusahaan biasanya diukur menggunakan total aktiva, penjualan dan modal yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tigkat penjualan, dan rata-rata total aktiva. Perusahaan berskala besar akan dengan sangat mudah mendapatkan tambahan dana dari investor dibandingkan dengan perusaaan berskala kecil, sehingga tingkat pengembalian (return) saham yang didapat oleh perusahaan besar akan lebih tinggi dari pada tingkat pengembalian (return) pada saham perusahaan yang lebih kecil. Oleh karena itu investor akan lebih tertarik untuk menanamkan modalnya pada ukuran perusahaan yang lebih besar. Selain analisis rasio keuangan, indikator lain seperti ukuran perusahaan dan arus kas aktivitas operasi dapat menjadi indikator yang dijadikan pertimbangan bagi investor dalam pengambilan keputusan. Soleman (2008) menyatakan semakin meningkat ukuran perusahaan akan mencerminkan pula semakin tinggi kinerja perusahaan untuk dapat membiayai kebutuhan dananya pada masa yang akan datang.
Inggit Nugroho (2015) dan I G. K. A. Ulupui (2010), menyatakan bahwa likuiditas saham berpengaruh positif terhadap return saham. Sedangkan yuliya wungsih (2013) menyatakan bahwa likuiditas saham tidak berpengaruh terhadap return saham. Inggit Nugroho (2015) menyatakan bahwa risiko sistematis berpengaruh negatif terhadap return saham, Ratih Paramitasari (2014) dan Luh Putu Widiantari Kusuma pinatih (2014) menyatakan risiko sistematis 5 berpengaruh signifikan terhadap pengembalian yang diharapkan, Novel Paramitasari (2013) menyatakan bahwa risiko pasar berpengaruh negatif terhadap required return saham aktif dan berpengaruh positif terhadap required return saham tidak aktif. Ni nyoman devi septiani (2014) menyatakan beta tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Selain itu pada penelitian lain yang dilakukan mengenai ukuran perusahaan juga sudah dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu Jundan adiwitama (2012) menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil yang berbeda dinyatakan oleh Ni putu trisna windika pratiwi (2015) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap return saham. Penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti ini mengalami ketidaksamaan dalam hasil penelitiannya. Oleh sebab itu peneliti memutuskan untuk meneliti kembali mengenai risiko pasar, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap return saham untuk mengklarifikasi kembali hasil penelitian sebelumnya. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini dilakukan di perusahaan otomotif karena seiring berkembangnya zaman alat transportasi sangat dibutuhkan untuk mobilisasi sehari-hari, selain itu perkembangan industri otomotif juga mengalami kenaikan setiap tahunnya.
 Berikut jumlah kendaraan bermotor di indonesia periode 2011-2013 : 6 Tabel 1.1 Perkembangan penjualan kendaraan bermotor NO Tahun Mobil Penumpang (unit) Bis (unit) Truk (unit) Sepeda Motor (unit) lah (unit) 1 2011 9.548.866 2.254.406 4.958.738 68.839.341 85.601.351 2 2012 10.432.259 2.273.821 5.286.061 76.381.183 94.373.324 3 2013 11.484.514 2.286.309 5.615.494 84.732.652 104.118.969 Sumber : www.bps.go.id Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya jumlah kendaraan bermotor semakin meningkat, pada tahun 2011 jumlah kendaraan bermotor sebanyak 85.601.351 unit, pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 94.373.324 unit, pada tahun 2013 juga meengalami kenaikan menjadi 104.118.969 unit. Kenaikan ini menunjukan penjualan yang terus meningkat dari industri otomotif. Penjualan yang terus meningkat akan menghasilkan laba yang terus meningkat sehingga investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya pada industri ini. Selain perkembangan penjualan diatas, dapat dilihat juga pergerakan return saham perusahaan otomoti yang terdaftar di BEI berikut ini : Gambar 1.1 Pergerakan return saham Otmotif -2,5 -2 -1,5 -1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2013 2014 2015 SMSM PRAM NIPS MASA LPIN INDS IMAS Sumber : Idx.com 7 Dari grafik diatas dilihat bahwa pergerakan return saham industri otomotif sangat berluktuasi setiap tahunnya. Bahkan jika dilihat hampir semua perusahaan di industri otomotif dari tahun ke tahun selalu mengalami penurunan return saham. sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada industri ini. Peneliti ingin melihat faktor yang mempengaruhi fluktuasi dari return saham industri otomotif. Apakah yang mempengaruhi adalah likuiditas perusahaan ataukah ukuran perusahaan atau mungkin dipengaruhi oleh risiko pasar. Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, peneliti mengambil judul “Likuiditas, Risiko Pasar, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham” (Studi Kasus Pada Perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode 2013- 2015).
1.2.  Rumusan Masalah
 Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini, sebagai berikut
: a. Apakah risiko pasar berpengaruh signifikan terhadap return saham?
 b. Apakah likuiditas berpengaruh signifikan terhadap return saham?
 c. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap return saham? 1.3.Tujuan Penelitian
 Tujuan dari adanya penelitian ini adalah sebegei berikut :
a. Untuk mengetahui pengaruh risiko pasar terhadap return saham
 b. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap return saham
 c. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap return saham.
 1.4.Manfaat Penelitian
 1.4.1. Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi atau refrensi dalam mendukung penelitian selanjutnya tentang return saham serta faktor-faktor yang mempengaruhi return saham.
 1.4.2. Emiten Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengantisipasi risiko yang dihadapinya, sehingga perusahaan dapat terus menjaga kelancaran aktivitas bisnisnya.
 1.4.3. Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan kepada investor dalam melakukan investasi di perusahaan perbankan
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen : Pengaruh risiko pasar, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap return saham: Studi kasus pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode 2013-2015Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD



Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment