Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Saturday, May 13, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi Manajemen:Pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang



Abstract

Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengaharapkan karyawan yang “mampu, cakap dan terampil”, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja dengan giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan, keterampilan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan, dan keterampilan yang dimilikinya. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja kerasdan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah motivasi berpengaruh secara simultan dan parsial dan untuk mencari variabel manakah yang paling dominan.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Dengan metode pengumpulan data melalui kuesioner.Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 67 orang pegawai dengan berbagai golongan. Dan 44 orang diambil sebagai sampel dengan menggunakan rumus Slovin.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dengan nilai F sebesar 35,755. Dan secara parsial berdasarkan nilai uji t, dari lima variabel motivasi hanya terdapat dua variabel yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai yaitu variabel kebutuhan rasa aman dan keselamatan dengan t hitung (2,675) dan kebutuhan aktualisasi diri dengan t hitung (7,286). Sedangkan ke-tiga variabel lainnya tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai secara parsial. Sedangkan variabel yang paling dominan dalam penelitian ini adalah X5 yakni kebutuhan aktualisasi diri dengan nilai beta (0,875)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  latar belakang
Organisasi adalah suatu tempat berkumpulnya sejumlah orang yang melakukan aktivitas dengan bekerjasama untuk mencapai serangkaian tujuan yang telah ditentukan (Hasibuan, 2005: 5). Untuk mewujudkan visi dan misi suatu organisasi maka semua elemen yang membentuk organisasi tersebut harus saling bahu membahu berperan serta untuk bekerja secara efektif dan efisien dalam usahanya mencapai visi dan misi sebuah organisasi. Manusia atau karyawan dalam sebuah organisasi menjadi elemen penting bagi penentu keberhasian suatu organisasi. Sebab peran mereka bukanlah sebuah objek seperti mesin dan modal, akan tetapi sebagai subjek penggerak dan pengontrol kemana arah organisasi tersebut akan dituju. Sebagai pemimpin sebuah organisasi atau perusahaan, pastinya ingin pegawai yang dimilikinya memberikan kemampuan terbaiknya. Para pimpinan perusahaan atau lembaga tentu akan terus mencari cara dan mencoba agar karyawan yang dimilikinya bekerja dengan maksimal seseuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Karena masih banyak ditemui ada karyawan yang memang sudah bekerja dengan maksimal sesuai kemampuannya, namun ada juga karyawan yang sebenarnya memiliki kemampuan yang lebih dari hasil kerja yang ia tunjukkan (Hasibuan, 2005: 10). Untuk dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan para pimpinan lembaga atau perusahaan haruslah meningkatkan kinerja individu para karyawan terlebih dahulu, dengan meningkatnya kinerja individu para karyawan 2 tersebut, maka secara berkesinambungan kinerja organisasi tersebut akan meningkat juga. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Prawirosentono (1999:3), kinerja organisasi atau lembaga sangat dipengaruhi kinerja individu, oleh sebab itu apabila kinerja organisasi ingin diperbaiki tentunya kinerja individu perlu diperhatikan. Untuk meningkatkan kinerja karyawan terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhinya, seperti lingkungan kerja yang nyaman, rekan kerja kerja yang kooperatif, motivasi bekerja dan sebagainya. Untuk dapat memberikan motivasi yang tepat pada karyawan menurut Wahjosumidjo dalam Sulistiyani dan Rosidah (2003:187) pimpinan hendaknya secara terus menerus: a. mengamati dan memahami tingkah laku bawahan b. mencari dan menentukan sebab-sebab tingkah laku bawahan c. memperhitungkan, mengawasi dan mengubah serta mengarahkan tingkah laku bawahan. Artinya adalah para pimpinan sebuah perusahaan atau lembaga haruslah terlebih dahulu mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh bawahan, sehingga dengan begitu para pimpinan dapat memberikannya dalam upaya meningkatkan kinerja para pegawainya. Dalam perkembangannya, para pimpinan perusahaan atau lembaga akan terus mengidentifikasi, menganalisis, serta mengevaluasi kinerja karyawannya, agar mampu bekerja semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Karena dengan kinerja karyawan yang maksimal maka akan berpengaruh pada kinerja perusahaan atau lembaga secara keseluruhan, dan dengan meningkatnya kinerja perusahaan, maka tujuan dari perusahaan tersebut akan lebih 3 mudah dicapai semisal ingin mencapai laba yang maksimal, ataupun pada organisasi publik tujuannya adalah memberikan pelayanan yang prima pada warga Negara, memberikan perlindungan dan rasa aman, serta mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan (Sulistiyani dan Rosidah, 2003:40) Ada banyak hal yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam bekerja, salah satu diantaranya yaitu pemberian motivasi seperti yang dikemukakan oleh Hasibuan (2005:95) motif adalah sesuatu perangsangan keinginan yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Stanford (dalam Mangkunegara 2005: 93) mengatakan bahwa motivasi adalah sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu. Stanton (dalam Mangkunegara 2005:93) berpendapat bahwa suatu motif adalah kebutuhan kebutuhan yang distimulasi yang berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, sedangkan motivasi adalah kondisi yang menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya. Beberapa hal yang mempengaruhi motivasi kerja, menurut Ravianto (dalam Martoyo. 1992:136) adalah: atasan, rekan, sarana fsik, kebijaksanaan dan peraturan, imbalan jasa uang dan non uang, jenis pekerjaan dan tantangan. Motivasi individu untuk bekerja dipengaruhi oleh sistem kebutuhannya. Motivasi amatlah penting bagi karyawan seperti yang telah disebutkan di atas. Setiap individu baik itu karyawan sampai manajer pun haruslah memiliki motivasi dalam bekerja agar 4 dalam bekerja mareka akan terus terjaga semangatnya dan terpacu untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Sebaliknya orang yang bekerja tanpa motivasi tidak jarang akan bekerja asal-asalan, tidak bergairah, dan sering berbuat kesalahan. Hal inilah yang harus dihindari oleh para manager atau pimpinan suatu lembaga.
 Mereka harus terus memberikan motivasi pada karyawannya agar gairahnya dalam bekerja tetap tinggi, yang nanti akan berimbas pula pada peningkatan kinerjanya. Menurut Abraham Maslow (dalam Hasibuan. 2005:104) dalam teori hierarki kebutuhan manusia yang dikemukakannya, alasan manusia dalam berperilaku/bekerja adalah karena memiliki dorongan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya. Jenjang kebutuhan manusia tersebut antara lain adalah Kebutuhan Fisiologis, Kebutuhan keselamatan dan keamanan, Kebutuhan Sosial dan Afiliasi, Kebutuhan Penghargaan, dan Kebutuhan Aktualisasi Diri. Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang penerapan teori Maslow hampir sepenuhnya dilakukan, antara lain dengan pemberian gaji, pemberian tunjangan, mengikutsertakan pegawai dalam program asuransi, keleluasaan pegawai untuk bersosialisasi, mangadakan pelatihan untuk peningkatan kompetensi, kenaikan jabatan dan lain sebagainya. Sedangkan alasan peneliti menggunakan teori Abraham Maslow dalam penelitian ini adalah karena peneliti meyakini bahwa kebutuhan manusia itu berjenjang dan pada umumnya manusia selalu memenuhi kebutuhannya dari dasar/bawah terlebih dahulu untuk selanjutnya memiliki kebutuhan yang lain lagi yang lebih tinggi, kemudian naik lagi pada kebutuhan yang lain lagi yang lebih 5 tinggi dan seterusnya sampai pada kebutuhan puncaknya yaitu aktualisasi diri. Dan dengan alasan ingin memenuhi kebutuhannya manusia melakukan berbagai upaya dan salah satunya dengan bekerja. Apabila seorang manager ingin karyawannya bekerja sesuai dengan standart yang diinginkannya, maka seorang manager perlu juga untuk memberi karyawannya motivasi dalam bekerja, atau dorongan agar karyawan tersebut semangat dalam bekerja selain memberinya upah yang sesuai. Seperti yang dijelaskan dalam teori, maka seorang manager harus mengetahui apa yang sedang dibutuhkan oleh karyawannya, sehingga dengan begitu manager dapat merangsang kinerja karyawan dengan reward memberi kebutuhan karyawan bila mereka mampu mencapai target yang telah ditentukan manager. Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang telah dicapai atau prestasi karyawan yang diukur berdasarkan indicator-indikator yang telah ditetapkan oleh organisasi. Menurut Wirawan (2009:5) kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Kinerja karyawan merupakan hasil sinergi dari sejumlah faktor (wirawan, 2009:6).
Faktor-faktor tersebut adalah faktor lingkungan internal organisasi, faktor lingkungan eksternal, dan faktor internal karyawan atau pegawai. Beberapa hasil penelitian tentang motivasi dan kinerja karyawan antara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Harlie M (2010) yang meneliti pengaruh disiplin kerja, motivasi dan pengembangan karir terhadap kinerja pegawai negeri sipil pada pemerintah kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan dengan menggunakan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu 6 secara simultan maupun parsial variabel disiplin kerja, motivasi, dan pengembangan karir berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai negeri sipil pemerintah kabupaten Tabalong. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Murti & Srimulyani (2013) dalam jurnalnya meneliti Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Dengan Variabel Pemediasi Kepuasaan Kerja Pada PDAM Kota Madiun. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, kepuasan kerja karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, namun motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sindi (2014) yang melakukan penelitian pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Telkom Jawa Barat (witel Bekasi), dari metode regresi linier berganda diperoleh hasil bahwa variable prestasi, kebutuhan afiliasi, dan kebutuhan kekuasaan yang termasuk dalam motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Telkom Jawa Barat (witel Bekasi). Pada penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2012) mengenai Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, Dan Kinerja Karyawan Bank Sulselbar, didapat hasil bahwa motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari beberapa penelitian tersebut yang dilakukan baik itu di perusahaan maupun di instansi pemerintahan masih ada inkosistensi hasil penelitian yang menyatakan bahwa motivasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja namun ada juga hasil penelitian yang menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah 7 motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai atau tidak dan peneliti ingin mengetahui variabel apakah yang paling berpengaruh dalam memotivasi pegawai. Karena jika diamati citra kinerja PNS di beberapa daerah tertentu masih ada yang belum bisa dikatakan baik, karena masih ada beberapa oknum yang mangkir di jam kerja (Harruma, 2016). Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 6 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, dan Peraturan Walikota Malang Nomor 57 Tahun 2012. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil melaksanakan tugas pokok penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kependudukan, pencatatan sipil, dan transmigrasi. Dispenduk Capil tersebut termasuk instansi pemerintah yang memiliki beban kerja cukup tinggi setiap harinya mereka bertugas untuk melayani pembuatan E-KTP, pembetulan akta kelahiran, dan dokumen-dokumen kependudukan lain yang harus dimiliki warga Negara Indonesia dalam sehari seorang karyawan kurang lebih harus menyelesaikan 10 dokumen.
Dispenduk Capil adalah instansi pemerintah yang berorientasi melayani warga, dan wilayah cakupannya adalah Kota Malang. Dengan tugas yang diembannya tersebut maka pegawai Dispenduk Capil dituntut untuk memiliki kinerja yang baik agar dapat melayani masyarakat Kota Malang yang memerlukan pengurusan dokumen terkait di Dinas tersebut (http://dispendukcapil.malangkota.go.id/). Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang, dengan mengambil judul 8 “PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang”.
1.2  Rumusan Masalah
 Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka memberikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah motivasi yang meliputi kebutuhan fisiologis (X1), kebutuhan keselamatan dan keamanan (X2), kebutuhan sosial (X3), kebutuhan penghargaan (X4), dan kebutuhan aktualisasi diri (X5) mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja pegawai (Y) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang?
2. Apakah motivasi yang meliputi kebutuhan fisiologis (X1), kebutuhan keselamatan dan keamanan (X2), kebutuhan sosial (X3), kebutuhan penghargaan (X4), dan kebutuhan aktualisasi diri (X5) mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja pegawai (Y) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang?
3. Dari motivasi yang terdiri dari kebutuhan fisiologis (X1), kebutuhan keselamatan dan keamanan (X2), kebutuhan sosial (X3), kebutuhan penghargaan (X4), dan kebutuhan aktualisasi diri (X5) manakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan (Y) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang?
 1.3 Tujuan Penelitian
 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh motivasi yang meliputi kebutuhan fisiologis (X1), kebutuhan keselamatan dan keamanan (X2), kebutuhan sosial (X3), kebutuhan penghargaan (X4), dan kebutuhan aktualisasi diri (X5) secara simultan terhadap kinerja pegawai (Y) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang.
 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh motivasi yang meliputi kebutuhan fisiologis (X1), kebutuhan keselamatan dan keamanan (X2), kebutuhan sosial (X3), kebutuhan penghargaan (X4), dan kebutuhan aktualisasi diri (X5) secara parsial terhadap kinerja pegawai (Y) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang.

 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh motivasi yang meliputi kebutuhan fisiologis (X1), kebutuhan keselamatan dan keamanan (X2), kebutuhan sosial (X3), kebutuhan penghargaan (X4), dan kebutuhan aktualisasi diri (X5) dan manakah yang paling dominan terhadap kinerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
 Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian penelitian ini antara lain:
 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan, wawasan, serta informasi menegenai pemberian motivasi terhadap kierja karyawan.
2. Bagi Akademis 10 Sebagai sumber di kemudian hari bagi mereka yang mengadakan penelitian dan untuk menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti dan menyeimbangkan antara teori yang diberikan dengan praktek.
 3. Bagi Instansi Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh instansi apabila pegawai tidak termotivasi untuk melaksanakan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya

Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen : Pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota MalangUntuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD






Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment