Abstract
INDONESIA:
Corporate governance menjadi masalah yang banyak diperbincangkan dalam beberapa tahun belakangan ini. Perbincangan mengenai corporate governance meningkat dengan pesat seiring dengan terbukanya skandal keuangan berskala besar seperti skandal Enron di Amerika Serikat yang melibatkan akuntan, dimana merupakan salah satu elemen penting dari good corporate governance. Pada dasarnya, Corporate Governance merupakan suatu cara yang digunakan untuk melakukan pengendalian terhadap perilaku para eksekutif puncak demi melindungi kepentingan pemilik perusahaan atau pemegangsaham. Dan tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh secara parsial dan simultan antara Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan data sekunder dan juga menggunakan metode analisis data regresi linier berganda beserta uji asumsi simultan dan parsial. Penelitian ini dilakukan di BEI Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (pojok bursa) FakultasEkonomi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial Dewan Direksi, Komite Audit, Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Manajerial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan (ROA) Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI, akan tetapi Dewan Komisaris berpengaruh negative dan signifikan. Hal ini dikarenakan nilai rata-rata ukuran dewan komisaris cukup banyak. Namun rata-rata jumlah dewan komisaris masih dibawah jumlah dewan direksi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada variabel lain yang tidak diamati pada penelitian ini.
ENGLISH:
Corporate governance is an issue that has been widely discussed in recent years. The discourse about corporate governance is increasing rapidly along with the opening of a large-scale financial scandal such as the Enron scandal in the United States involving accountants, which is one of the important elements of good corporate governance. Basically, Corporate Governance is a means used to control the behavior of the top executives in order to protect the interests of the owner of the company or shareholders. And the purpose of this study was to determine the influencegood corporate governance toward financial performance partially and simultaneously.
This research was a quantitative research;it uses secondary data and multiple linear regression analysis of data along with simultaneous and partial assumption test. This research was conducted on the Stock Exchange of the State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang (exchange corner) of Faculty of Economics.
The analysis showed that partially Board of Directors, Audit Committee, Institutional Ownership and Managerial Ownership had a positive and significant impact on financial performance (ROA) of Banking Companies Listed on the Stock Exchange, but the Board of Commissionerhad significant negative effect. This was because the value of the average board size was quite a lot. However, the average number of commissioner was under the board of director. The results also showed that there were other variables that had been not observed in this research.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Corporate governance menjadi masalah yang banyak diperbincangkan
dalam beberapa tahun belakangan ini. Perbincangan mengenai corporate governance
meningkat dengan pesat seiring dengan terbukanya skandal keuangan berskala
besar seperti skandal Enron di Amerika Serikat yang melibatkan akuntan, dimana
merupakan salah satu elemen penting dari good corporate governance. Pada kasus
Enron, skandal mulai terungkap pada tahun 2002, perhitungan atas total revenue
Enron di tahun 2000 yang sebelumnya berjumlah 100,8 milyar USD menjadi hanya 9
milyar USD. Hal ini membawa dampak yang sangat besar, yaitu ketidak percayaan
publik atas akuntan sehingga mengakibatkan rusaknya citra profesi akuntan.Bagi
perusahaan, skandal ini menyebabkan kepailitan pada Enron (Widiatmaja, 2010).
Sutedi (2011:7) mendefinisikanCorporate Governanceadalah seperangkat peraturan
yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan,
pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan
ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan
kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. 2 Khairandy
dan Malik (2007:63) juga mendefinisikan tentang Corporote Governance yang
artinyaCorporate Governance sebagai sistem hukum dan praktik untuk menjalankan
kewenangan dan control dalam kegiatan bisnis perusahaan. Kegiatan itu meliputi
hubungan khusus antara pemegang saham, dewan direksi, dewan komisaris dan
komite-komitenya. Pada dasarnya, Corporate Governance merupakan suatu cara yang
digunakan untukmelakukan pengendalian terhadap perilaku para eksekutif puncak
demi melindungi kepentinganpemilik perusahaan atau pemegang saham. Pemegang
saham tentu mengharapkan agar manajemenbertindak secara profesional dalam
mengelola perusahaan dan setiap keputusan yang diambil hendaknya memperhatikan
kepentingan bagi pemegang saham dan sumber daya yang digunakanuntuk kepentingan
pertumbuhan perusahaan. Di Indonesia ada sebuah lembaga swadaya yang setiap
tahun melakukan pemeringkatan praktek GCG untuk perusahaan publik, yaitu
Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). Pemeringkatan yang
dilakukan berdasarkan survei terhadap praktik GCG yang menghasilkan skor
Corporate Governance Perception Index (CGPI).
Di tahun 2015 ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Institute for
Corporate Directorship (IICD) mengumumkan penghargaan kepada perusahaan dengan
penerapan Good Corporate Governance (GCG) terbaik. 3 Tabel 1.1 Tabel Daftar
Penerima Award 2015 1. The Best Overall 1. PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2. PT
Bank CIMB Niaga Tbk 3. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 2. The Best Finacial
Sector 1. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 2. PT Bank Mandiri Indonesia
Tbk 3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 3. The Best Non Financial sector 1. PT Indo
Tambangraya Megah Tbk 2. PT XL Axiata Tbk 3. PT Jasa Marga (Persero) Tbk 4. The
Best State Owned Enterprise 1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2. PT
Telkom (Persero) Tbk 3. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 5. The Best
Responsibility of the Board 1. PT Bank OCBC NISP Tbk 2. PT Bank Central Asia
Tbk 6. The Best Disclosure and Transparancy 1. PT Bank Permata Tbk 2. PT Bank
Maybank Indonesia Tbk 7. The Best Equitable Treatment of Shareholders 1. PT
Bank Pan Indonesia Tbk 2. PT Astra Internasional Tbk 8. The Best Right of
shareholders 1. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 2. PT Saratoga Investama
Sedaya Tbk 9. The Best Role of Stakeholders 1. PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk 2. PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk Sumber
:www.detik.com/finance Penelitian ini mengambil obyek perusahaan perbankan
dikarenakanBank telah menduduki posisi yang dominan dalam system pertumbuhan
ekonomi dan bank juga sebagai sumber dari pembiayaan suatu perusahaan.Dengan
adanya pengelolaan perusahaan perbankan yang baik, 4 maka akan meningkatkan
efisiensi perbankan dan juga pertumbuhan ekonomi untuk itu penerapan Good
Corporate Governance (GCG) menjadi permasalahan yang penting dalam dunia
perbankan.Menurut Warsono, Amalia, Rahajeng (2009:6) menyatakan bahwa ada tiga
alasan yang mendasari perlunya penerapan Corporate Governance secara optimal,
alasanpertama pelajaran dari masa lalu, maksudnya yaitu seperti pada kasus
enron, pada kasus tersebut telah memberikan pelajaran akibat kelemahan
implementasi Corporate Governance, alasan kedua reaksi positif investor
terhadap Corporate Governance, yang dimaksud disini adalah bahwasanya studi
empiris yang ada di Jerman menunjukkan bahwa perusahaan dengan Corporate
Governance yang baik mampu meningkatkan kapitalisasi pasar perusahaan tersebut,
dan alasan yang ketiga pemenuhan harapan di masa datang maksudnya adalah agenda
Corporate Governance di masa datang mencakup usaha pencapaian tujuan jangka
panjang seperti pencapaian tujuan kesejahteraan stakeholders yang merujuk
kepada pihak-pihak yang mempengaruhi oleh keputusan, kebijakan, dan operasi
perusahaan. Penerapan Good Corporate Governance (GCG) juga dinilai dapat
memperbaiki citra perbankan yang sempat buruk, melindungi
kepentinganstakeholdersserta meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan etika-etika umum pada industri perbankan
dalam rangka menciptakan sistem perbankan yang sehat. Corporate governance
berperan sebagai variabel independen yang berindikatorDewan Komisaris(X1),Dewan
Direksi(X2), Komite Audit(X3), 5 Kepemilikan Institusional(X4) dan Kepemilikan
Manajerial(X5), sedangkan kinerja keuangan sebagai variabel dependen.
Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai proses pengkajian secara
kritis terhadap keuangan perusahaan yaitu review data, menghitung, mengukur,
menginterpretasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu
periode tertentu (Jumingan, 2006:240). Erat hubungannya dalam mengukur kinerja
keuangan suatu perusahaan, laporan keuangan sering dijadikan sebagai dasar
penilaian kinerja keuangan perusahaan.Dan untuk mengukur kinerja keuangan
perusahaan dapat menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan menurut
(Kasmir, 2010:104) kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan
keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya. Agar laporan
keuangan dapat dibaca sehingga menjadi berarti, perlu dilakukan analisis terlebih
dahulu. Analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan
bank sesuai dengan standar yang berlaku, namun tidak semuarasio keuangan
dibahas, hanya beberapa rasio keuangan bank yang dianggap penting yang menjadi
pokok bahasan seperti rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio
profitabilitas.
Rasio likuiditas merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan perbankan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Rasio solvabiitas
merupakan ukuran kemampuan perusahaan perbankan dalam mencari sumber dana untuk
membiayai kegiatannya. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai 6
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan (Kasmir, 2010:221-234). Salah
satu keberhasilan mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan khususnya Bank
yaitu dengan mengukur tingkat pengembalian atas asset atau Return On Assets
(ROA) yang tentunya bisa menjadi tolak ukur dalam pengambilan keputusan
perusahaan. Return On Assets (ROA)dapat digunakan untuk menilai kondisi
rentabilitas perbankan di Indonesia. Semakin tinggi ROA, berarti bank semakin
efektif dalam penggunaan aktiva untuk menghasilkan keuntungan.Peningkatan ROA
dapat direalisasikan jika bank dapat bekerja dengan efisien (Hamidah dkk,
2013). Secara teoritis hubungan antara Good Corporate Governance dengan kinerja
keuangan perusahaan sangat berpengaruh karenadiakui oleh (Pramono,
2006:84)bahwa dengan menerapkan prinsip Good Corporate Governance dapat
mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya kembali, mudah
memperoleh dana pembiayaan yang lebih murah karena faktor kepercayaan yang pada
akhirnya akan meningkatkan corporate value dan juga dapat meningkatkan kinerja
keuangan suatu perusahaan dengan melalui terciptanya pengambilan keputusan yang
lebih baik. Berdasarkan penelitian Widyati (2013) yang berjudul Pengaruh Dewan
Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan
Institusional terhadap Kinerja Keuangan menunjukkan bahwa(1) Secara
bersama-sama (simultan) dewan direksi, dewan komisaris, 7 komite audit,
kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap
kinerja keuangan perusahaan. (2) Secara individual (parsial) variabel dewan
komisaris dan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan. Dewan direksi, komite audit, dan kepemilikan manajerial tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil
penelitian Kusdiyanto (2015) yang berjudul Pengaruh Good Corporate
Governancedan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2014) menyatakan bahwa Berdasarkan
hasil uji t menunjukkan variabel Dewan Direksi tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan, variabel Komisaris Independen memiliki pengaruh
negatif signifikan terhadap kinerjakeuangan, variabel Komite Audit memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan, dan variabel Leverage
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan.Berdasarkan
hasil uji F menunjukkan Fhitung< 2,72 dan nilai signifikansi > 0,05 yaitu
0,943> 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel dewan direksi, komisaris
independen, komite audit, dan leverage tidak dapat berpengaruh secara
signifikan terhadap
variabel kinerja keuangan.Berdasarkan koefisien determinasi
menunjukkan R square sebesar 0,256 artinya bahwa 25,6% variabel kinerja
keuangan dapat dijelaskan oleh variabel dewan direksi, komisaris independen,
komite audit dan leverage. Sisanya 74,4% dijelaskan oleh faktor diluar model
penelitian. 8 Hasil penelitian yang dilakukanAnton (2012) yang berjudul
Analisis Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh langsung yang positif signifikan dari
penerapan good corporate governance terhadap EVA Momentum sebagai alat ukur
kinerja perusahaan.
Berdasarkan jurnal hasil
penelitianWidhianningrum dan Amah (2012) yang berjudul PengaruhMekanisme Good
Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Selama Krisis Keuangan Tahun
2007-2009 dapat diambil kesimpulan bahwavariabel Kepemilikan Institusional,
Komisaris Independen dan Kepemilikan Manajerial secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan perusahaan (ROI). Sedangkan secara
parsial dari ketiga variabel bebas Kepemilikan Institusional, Komisaris
Independen dan Kepemilikan Manajerial, hanya variabel Komisaris Independen yang
berpengaruh negatif terhadap Kinerja Keuangan perusahaan (ROI). Dengan hasil
tersebut, maka H1 dan H3 ditolaksedangan H2 diterima. Berdasarkan jurnal
penelitianWedahwati dkk(2015) yang berjudul Pengaruh Mekanisme Good Corporate
Governancedan Struktur KepemilikanTerhadap KinerjaKeuangan Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2012 yang menunjukkan hasil bahwa
Variabel jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap ROA dan ROE.
Variabel proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif signifikan
terhadap ROA dan ROE.Variabel jumlah dewan direksi tidak berpengaruh terhadap
ROA dan ROE.Variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh 9 terhadap ROA
dan ROE.Variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap ROA dan
ROE.Dan Variabel size perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Dari fenomena diatas peneliti ingin mengetahui pengaruhGoodCorporate Governance
yang telah disesuaikandengan kondisi lingkungan bisnis di Indonesia, pengukuran
dalam penelitian ini menggunakan Return On Assets (ROA) sebagai indikator dari
kinerja keuangan sehingga penelitian ini mengambil judul tentang ”Pengaruh Good
Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014”
1.2
Rumusan
Masalah
Dari pemaparan latar
belakang diatas, maka dalam penelitian ini mempunyai rumusan masalah antara
lain:
1. Apakah Good Corporate
Governance yang terdiri dari Dewan Komisaris(X1), Dewan Direksi(X2), Komite
Audit(X3), Kepemilikan Institusional(X4) dan Kepemilikan
Manajerial(X5)berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan (Y)
perusahaan perbankan?
2. Apakah Good Corporate
Governance yang terdiri dari Dewan Komisaris(X1), Dewan Direksi(X2), Komite
Audit(X3), Kepemilikan Institusional(X4) dan Kepemilikan
Manajerial(X5)berpengaruh secara simultan terhadap kinerja keuangan (Y)
perusahaan perbankan?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari pemaparan rumusan
masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini antara lain:
1. Untukmengetahui pengaruh
secara parsial antara Good Corporate Governance yang terdiri dari Dewan
Komisaris(X1), Dewan Direksi(X2), Komite Audit(X3), Kepemilikan
Institusional(X4) dan Kepemilikan Manajerial(X5)terhadap kinerja keuangan (Y)
perusahaan perbankan.
2. Untukmengetahui pengaruh secara simultan antara Good Corporate
Governanceyang terdiri dari Dewan Komisaris(X1), Dewan Direksi(X2), Komite
Audit(X3), Kepemilikan Institusional(X4) dan Kepemilikan Manajerial(X5)terhadap
kinerja keuangan (Y) perusahaan perbankan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai acuan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan:
1. Bagi pengembangan teori dan pengetahuan mengenaicorporate
governance serta konsekuensinya terhadap kinerja keuangan.
2. Penelitian ini dapat menjadi referensi mengenai hubungan
corporate governance dan kinerja manajemen terutama pada perusahaan yang telah
memisahkan antara kepemilikan dan pengendalian.
3. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini juga bermanfaat kepada
para pemegang saham dari perusahaan yang ingin mewujudkan konsep Good Corporate
Governance. Temuan penelitian ini juga diharapkan dapat 11 memberikan manfaat
dalam memberikan masukan kepada para pemakai laporan keuangan dan praktisi
penyelenggara perusahaan dalam memahami Good corporate governance, sehingga
dapat meningkatkan nilai dan pertumbuhan perusahaan
1.5 Batasan Penelitian
Pembahasan tentang Good Corporate Governance dapat dikaji dari
berbagai sudut pandangdan sangat luas, oleh karena ituagar pembahasan yang
selanjutnya tidak terlepas dari topik atau tema yang sudah dipilih, maka
pembahasan tentang Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan pada
perusahaan perbankan dalam penelitian ini dibatasi pada halhal sebagai berikut:
1. Penelitian ini terbatas pada perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
2. Penelitian ini hanya mengambil laporan keuangan tahunan
perusahaan perbankan periode 2010-2014.
3.
Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Corporate
Governance yang berindikator Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit,
Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan Manajerial, sedangakan Variabel
Dependen yang digunakan adalah Kinerja keuangan yang diukur dengan rasio
profitabilitas (ROA)
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2014. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment